• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELEKARDIOLOGI MENGGUNAKAN KOMUNIKASI BLUETOOTH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TELEKARDIOLOGI MENGGUNAKAN KOMUNIKASI BLUETOOTH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TELEKARDIOLOGI MENGGUNAKAN KOMUNIKASI BLUETOOTH Junartho Halomoan¹, Suhartono Tjondronegoro², Jangkung Raharjo ³ ¹Magister Elektro Komunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26%. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini PJK, seperti pemeriksaan rekaman EKG (elektrokardiologi atau electrocardiograph). Para penderita penyakit jantung sangat jarang memeriksakan kondisi jantungnya karena alasan biaya dan waktu. Dengan menggunakan fitur Bluetooth pada PDA (personal digital assistant) atau Bluetooth dongle untuk komputer, Telekardiologi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh para penderita penyakit jantung sehingga dapat terdeteksi PJK sejak dini oleh tenaga medis. Dalam thesis yang berjudul Telekardiologi menggunakan Komunikasi Bluetooth menggunakan mikrokontroler, komputer, PDA sebagai perekam sinyal EKG. Untuk analisa EKG, metoda yang digunakan adalah metoda analisa HRV (heart rate variability) pada domain waktu dan domain frekuensi. Dengan melakukan aktivitas terlentang dan berdiri dan kemudian menganalisa data interval R-R dengan metoda HRV, seseorang dapat dilihat keseimbangan sistem saraf autonomik yang terbagi dua yakni parasimpatik dan simpatik.

Kata Kunci : HRV, Telekardiologi, elektrokardiogram, parasimpatik, simpatik,

Abstract

High mortality in Indonesia, caused by acute coronary syndrome, has reached 26 %. In 10 years, National housing health survey or survei kesehatan rumah tangga nasional (SKRTN), under health department of Republic of Indonesia, stated mortality which is caused by acute coronary syndrome has increased enormously. It can be avoided by doing early acute coronary syndrome detection like ECG recording. Anyway, some those patients rarely do ECG recoding because of expenses and time. By using Bluetooth feature on PDA (Personal Digital Assistant) or a Bluetooth dongle on computer, a Telecardiology can be done anywhere and anytime so that coronary

syndrome can be detected earlier by medics.

A thesis, entitled Telecardiology using Bluetooth communication, used a microcontroller, a computer, and a PDA to record ECG signals. To help analyzing ECG signals, HRV (heart rate variability) methods which are based on time and frequency domains were used. By doing supine and standing activities and then analyzing R-R intervals with HRV methods, someone can be analyzed the balance of autonomic nervous systems which are a parasympathetic nervous system and a sympathetic nervous system.

Keywords : HRV, Telecardiology, electrocardiogram, parasympathetic, sympathetic,

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Mulai dari demam berdarah sampai penyakit pernapasan akut akibat virus flu burung yang terjadi beberapa waktu lalu. Selain penyakit tersebut, ada penyakit lainnya yang menyebabkan kematian nomor satu di Indonesia sampai sekarang yaitu penyakit jantung koroner atau acute coronary syndrome, kadang disebut the

silence killer. Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit

jantung koroner (PJK) mencapai 26%. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 %. kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di negara kita [1]. Tingginya angka tersebut, mengakibatkan PJK sebagai penyebab kematian nomor satu di Indonesia [1]. Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan melakukan pola hidup yang sehat seperti tidak merokok, konsumsi makan yang menyehatkan (banyak mengandung sayuran dan buah- buahan, berat badan diatur, banyak melakukan aktivitas olahraga, dan lain- lain.

Namun banyak masyarakat indonesia tidak melakukan pola hidup sehat sehingga menyebabkan tingginya kematian akibat PJK. Oleh karena itu mencegah tingginya angka kematian PJK, dapat dilakukan deteksi dini PJK. Begitu banyak cara deteksi dini PJK, seperti katerisasi

(3)

2

jantung, pemeriksaan uji latih jantung melalui treadmill test, pemeriksaan kadar gula, kolesterol, tekanan darah, berat badan, pemeriksaan rekaman EKG (elektrokardiologi atau electrocardiograph), pemeriksaan echocardiograph [2]. Di antara cara- cara deteksi dini tersebut yang sering digunakan adalah pemeriksaan rekaman EKG yang dianalisa oleh dokter ahli jantung atau cardiologist.

Pemeriksaan rekaman EKG biasanya hanya dapat dilakukan dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas lengkap, hal ini banyak membuat para penderita PJK jarang memeriksakan jantungnya, terutama yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu alat perekam EKG jarak jauh atau telekardiologi yang mudah dibawa (portable) serta nirkabel untuk memudahkan para penderita PJK selama melakukan aktivitasnya. Selain itu, penggunaan telekardiologi dalam rumah sakit juga membantu dokter atau tenaga medis untuk memonitor pasiennya dari ruang kerja. Saat ini, penerapan telekardiologi di Indonesia sudah dilakukan oleh rumah sakit jantung Harapan Kita [3], walaupun belum sepenuhnya efektif. Karena peralatan telekardiologi tersebut mengandalkan jaringan PSTN (public switch

telephone network) dan harganya sangat mahal..

Di luar negeri, ada beberapa perusahaan yang menghasilkan peralatan elektrokardiogram seperti Aerotel [4] untuk aplikasi telekardiologi dengan HeartOne menggunakan handphone nokia 6110 (GSM) sebagai pengirim data, Health Frontier [5] untuk portabilitas EKG dengan EGG@home seharga US$349, Omron [6] untuk portabilitas EKG dengan HCG-810 seharga US$599, dan lain- lain. Masih sedikit perusahaan yang menghasilkan peralatan telekardiologi dan sangat mahal. Dalam tesis, akan dirancang dan diimplementasikan

(4)

3

peralatan EKG yang mempunyai fitur seperti mudah dibawa (portable), nirkabel (menggunakan transmisi Bluetooth), berukuran kecil, dapat dintegrasikan dengan PDA (personal digital assistant)/ komputer dan dapat menganalisa hasil sinyal EKG yang didapat melalui komputer.

1.2. Rumusan Masalah

Penelitian tesis ini akan merancang dan mengimplementasikan perangkat keras dan lunak sistem Telekardiologi Komunikasi

Bluetooth, dengan memaksimalkan fitur Bluetooth dalam PDA yang

telah banyak beredar di pasaran dan komponen Bluetooth dongle untuk komputer, sehingga dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan khususnya telemedik. Implementasi telekardiologi dalam penelitian ini dibagi 2 cara yaitu:

9 Telekardiologi menggunakan PDA (personal digital assistant): Sinyal EKG yang telah diolah oleh mikrokontroller dikirim melalui komunikasi Bluetooth ke PDA, kemudian PDA menampilkan dan merekam sinyal EKG dan data kecepatan detak jantung

9 Telekardiologi menggunakan komputer: Sinyal EKG yang telah diolah oleh mikrokontroller dikirim melalui komunikasi Bluetooth atau komunikasi RS-232 ke komputer, kemudian komputer menampilkan dan merekam sinyal EKG dan data kecepatan detak jantung lalu data interval R-R yang didapat dari hasil rekaman EKG menggunakan PDA atau komputer dianalisa untuk melihat variabilitas data interval R-R dengan metoda heart rate variablity (HRV)

Metoda HRV akan menganalisa untuk menampilkan dan mengolah data-data interval R-R secara statistik pada domain waktu dan mengolah data-data interval R-R pada domain frekuensi untuk

(5)

4

menampilkan power spectral density (PSD). Kemudian, hasil HRV menyimpulkan keseimbangan sistem saraf otonomik (autonomic

nervous system/ ANS) yang terbagi dua bagian yakni simpatik

(sympathetic) dan parasimpatik (parasympathetic)

1.3. Tujuan dan Kegunaan

1.3.1. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini yaitu merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem Telekardiologi menggunakan

Komunikasi Bluetooth, menggunakan mikrokontroler, komputer, PDA

(personal digital assistant) sebagai pemroses sinyal EKG. Memahami dan menganalisa sinyal EKG dengan metoda HRV serta memaksimalkan penggunaan alat komunikasi PDA dan teknologi

Bluetooth untuk layanan informasi aplikasi telemedik/ telemedicine.

1.3.2. Kegunaan

Telekardiologi menggunakan PDA dirancang untuk tujuan memonitor dan merekam sinyal EKG seseorang secara kontinu dimanapun atau kapanpun dan mengirimkan data sinyal EKG melalui

E-mail ke rumah sakit, sehingga memudahkan tenaga medis/ ahli jantung

untuk mengontrol kondisi pasien, serta mendapat penanganan dini yang diperlukan oleh pasien. Sedangkan telekardiologi menggunakan komputer yang digunakan untuk memonitor dan diagnosa jantung pasien oleh dokter dari ruang kerjanya di rumah sakit. Dengan demikian, resiko kematian pasien dapat dikurangi. Metoda HRV digunakan untuk menganalisa keseimbangan saraf otonomik atau mendeteksi adanya penyakit jantung dalam diri seseorang.

(6)

5

1.4. Batasan Masalah

Mengingat dan menimbang luasnya materi yang dapat dibahas, maka perancangan dan implementasi sistem Telekardiologi

menggunakan Komunikasi Bluetooth dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Merancang dan mengimplementasikan perangkat keras sistem dengan menggunakan mikrokontroller ATmega16, 3 sensor EKG, komponen Bluetooth EB500, dan komponen op-amp (operational

amplifier) OP-07 dan AD620

2. Merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak sistem dengan menggunakan:

- Bahasa pemrograman Basic untuk AVR digunakan untuk memprogram mikrokontroller. Di dalam pemrograman mikrokontroller tersebut terbagi modul- modul pemrograman yakni modul antarmuka ADC yang mengatur sampling data EKG, modul pengiriman data yang mengatur cara pengiriman data lewat nirkabel Bluetooth atau kabel RS-232 dan modul pemrograman koneksi Bluetooth atau RS-232 ke komputer atau PDA

- Bahasa pemrograman VB.Net 2005 Smart Device digunakan untuk memprogram PDA. Di dalam pemrograman PDA (personal digital assistant) tersebut terbagi modul- modul pemrograman yakni modul pemrograman koneksi Bluetooth dari mikrokontroller, modul database EKG yang menghasilkan

file data biner (.dat), modul pemroses yang memproses deteksi

sinyal QRS dan penampilan sinyal EKG pada layar PDA. - Bahasa pemrograman VB.Net 2005 digunakan memprogram

komputer dan Bluetooth dongle. Di dalam pemrograman PDA

(7)

6

tersebut terbagi modul- modul pemrograman yakni modul pemrograman koneksi Bluetooth atau RS-232 dari mikrokontroller, modul database EKG yang menghasilkan file data biner (.dat) atau file gambar (.jpg,/.gif/.bmp), modul pemroses yang memproses deteksi sinyal QRS dan penampilan EKG pada layar komputer

- Untuk menganalisa sinyal EKG pada komputer digunakan metoda analisa HRV dengan bahasa pemrograman Matlab. Analisa EKG terbagi modul- modul pemrograman yakni modul pemrograman deteksi gelombang R dari modul program deteksi QRS, modul pemrograman interval RR dan kecepatan detak jantung, modul pemrograman HRV pada domain waktu dan domain frekuensi, dan modul database hasil analisa EKG

3. Sinyal EKG menggunakan 1 kanal (Lead I atau Lead II) (metoda Einthoven) EKG dengan sampling 200Hz dan resolusi sebesar 10 bit.

4. Uji coba sinyal EKG dilakukan dengan ativitas terlentang dan berdiri untuk melihat keseimbangan sistem saraf otonomik yakni simpatik dan parasimpatik dengan metoda HRV

5. Perekaman EKG hanya bisa dilakukan pada saat subyek tidak bergerak

6. Jumlah relawan yang jantungnya normal yang akan diambil data sinyal EKG sebanyak 5 orang secara acak (wanita atupun laki- laki) yang berumur antara 20 tahun sampai 58 tahun

7. Waktu untuk rekaman EKG selama 5 menit (short-tem recording) berdasarkan [18]

(8)

7

8. Tidak membahas permasalahan keterkaitan morfologis sinyal jantung dan penyakit jantung

9. Tidak membahas permasalahan QoS (quality of service) pada koneksi Bluetooth

10. Tidak membahas pemrograman pengiriman data sinyal EKG melalui E-mail

1.5. Hipotesis

Pengukuran sinyal EKG seseorang dianalisa menggunakan metoda analisa HRV (heart rate variability) pada domain waktu dan domain frekuensi atau analisa estimasi power spectral density (PSD) interval R-R. Kemudian dapat dilihat perubahan sinyal EKG dan rapat spektral daya interval RR dalam melakukan aktifitas terlentang dan berdiri. Lalu hasil tersebut memperlihatkan keseimbangan sistem saraf otonomik yakni simpatik dan parasimpatik.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan dalam proses perancangan dan implementasi sistem ini meliputi:

1. Studi literatur dan pustaka mengenai EKG dan Bluetooth 2. Konsultasi dengan dosen pembimbing

3. Perancangan perangkat keras menggunakan mikrokontroller, PDA (personal digital assistant), komponen Bluetooth, dan sensor EKG 4. Perancangan dan implemetasi perangkat lunak sistem dilakukan

pada (dijelaskan lebih lanjut pada bab 3):

- Mikrokontroller dengan menggunakan bahasa Basic untuk mengolah sinyal analog menjadi sinyal digital dan mengatur komunikasi Bluetooth

- PDA dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.Net

(9)

8

2005 Smart Device untuk mengatur interkoneksi Bluetooth dan mengolah sinyal EKG serta menampilkannya pada layar PDA

- Komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.Net 2005 untuk mengatur interkoneksi Bluetooth dan mengolah database sinyal EKG juga menggunakan Program Matlab untuk menampilkan sinyal EKG dan mengolah data interval R-R secara statistik pada domain waktu dan estimasi power

spectral density (PSD) pada domain frekuensi

5. Realisasi perancangan perangkat keras menggunakan Program perancang PCB Protel 99.

6. Melakukan perekaman EKG pada 5 orang relawan lalu hasil rekaman EKG tersebut dianalisa.

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan, Tesis ini terbagi menjadi :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penyelesaian masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori

Elektrokardiogram (EKG) yang membahas teknik monitoring EKG dan karakteristik sinyal EKG dan Bluetooth yang membahas teori Bluetooth dari arsitektur, protokol serta HRV (heart rate variability) pada domain waktu dan domain frekuensi

BAB III Perancangan sistem

Pada bab ini akan membahas perancangan perangkat lunak

(10)

9 dan perangkat keras sistem

BAB IV Pengujian dan Analisa

Pada bab ini berisi pengujian dan analisa sistem

BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penulisan Tesis ini dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(11)

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian alat dan analisa mengunakan metoda HRV pada domain waktu dan frekuensi, kesimpulan yang didapatkan sebagai berikut:

1. Spesifikasi alat yang didapatkan memiliki penguatan sekitar 2761,522 kali dan penggunaan satu buah rangkaian HPF dan dua buah rangkaian LPF dapat meloloskan informasi pada pita frekuensi berkisar antara 1,94 Hz dan 40,82 Hz yang memang diperuntukkan untuk monitoring

2. Gelombang R pada sinyal EKG bisa dideteksi dengan menggunakan algoritma Pan- Tompkins pada tahap derivative 3. Analisa HRV pada domain waktu akan menghasilkan

(perbandingan aktivitas berdiri dengan aktivitas terlentang): ª kecepatan rata- rata detak jantung semakin menurun ª waktu rata- rata interval RR semakin meningkat ª waktu minimum interval RR semakin meningkat ª waktu maksimum interval RR semakin meningkat ª standar deviasi, nn50, dan pnn50 meningkat

4. Analisa HRV pada domain frekuensi akan menghasilkan (perbandingan aktivitas berdiri dengan aktivitas terlentang):

ª daya pada pita frekuensi LF sangat dominan dibandingkan HF pada aktivitas berdiri

ª daya pada pita frekuensi HF sangat dominan dibandingkan LF pada aktivitas terlentang

(12)

104

ª daya normalisasi LF semakin menurun pada aktivitas terlentang

ª daya normalisasi HF semakin meningkat pada aktivitas terlentang

ª rasio LF-HF semakin menurun pada aktivitas terlentang 5. Dengan menggunakan metoda HRV, perubahan aktivitas dari

berdiri ke terlentang dapat memperlihatkan perubahan aktivitas simpatik ke parasimpatik

6. Aktivitas parasimpatik berpengaruh pada pita frekuensi HF sedangkan aktivitas simpatik berpengaruh pada pita frekuensi LF 7. Penggunaan dua metoda estimasi spektral yakni welch dan

autoregressive terbukti sangat membantu untuk perbandingan dalam analisa HRV pada domain waktu

8. Jarak komunikasi Bluetooth antara PDA dan perangkat keras pada lapangan terbuka mencapai 23 m sedangkan jarak komunikasi Bluetooth antara komputer (dengan Bluetooth Dongle) dan perangkat keras pada lapangan terbuka mencapai 15 m.

5.2. Saran

Untuk penelitian lebih lanjut, beberapa saran diperlukan untuk memperbaiki kemampuan alat, penggunaan metoda HRV, dan meningkatkan analisa metoda HRV pada domain waktu seperti:

1. Penerapan Telekardiologi dengan menggunakan PDA dengan sistem operasi Symbian karena sistem operasi tersebut paling banyak digunakan di PDA

2. Penambahan fitur enkripsi data hasil rekaman EKG dalam komunikasi telekardiologi perlu ditambahkan untuk menjaga kerahasiaan data pasien

(13)

105

3. Penggunaan komponen SMD (surface mount device) untuk resistor, kapasitor, IC ataupun modul Bluetooth dibutuhkan agar dapat memperkecil dimensi peralatan telekardiologi sehingga mudah dibawa

4. Pemilihan algoritma deteksi QRS yang lebih baik untuk menangani

noise yang diakibatkan oleh pergerakan otot atau EMG sehingga

bisa digunakan untuk bidang olahraga

5. Pengiriman data EKG dengan menggunakan internet akan menambah jangkauan aplikasi telekardiologi

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(14)

106

DAFTAR ACUAN

[1] Suara merdeka,

http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/20/kot06.htm

[2] RS Tegolorejo, “Tegolorejo Heart Center”,

http://www.rstelogorejo.com/unggulan.html

[3] Kompas, “Diresmikan Pelayanan Telekardiologi Nasional Harapan Kita”,

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0110/22/iptek/dire10.htm

[4] Aerotel, http://www.aerotel.com

[5] Health Frontier, “ECG@Home”, http://www.healthfrontier.com

[6] Omron, http://www.amazon.com [7] DanLee, http://www.danleemedical.com/index.asp?category=14304 [8] Kendall, http://www.danleemedical.com/index.asp?category=14306 [9] GE Medical, http://www.danleemedical.com/store.asp?pid=7483 [10] Heart, http://csm.jmu.edu/biology/danie2jc

[11] Thaler, Malcolm S, “Satu- satunya buku EKG yang anda perlukan (The Only EKG Book You’ll Ever Need)”, Hipokrates, Edisi ke-2, Tahun 2000

[12] Jones, Shirley A, “ECG Notes: Interpretation and Management Guide”, F.A. Davis Company, Tahun 2005

[13] Muller, Nathan J, “Bluetooth demystified”, McGraw Hill, Tahun 2001

[14] Miller, Brent A,”Bluetooth Revealed”, Prentice Hall, Uper Saddle River, Tahun 2001

[15] Palm Source Inc., “Developer knowledge base:what is the range of the Bluetooth?”, www.palmsource.com, Maret 2003

[16] Bluetooth SIG, “Bluetooth protocol architecture”,

www.bluetooth.org, Agustus 1999

[17] Bluetooth SIG, “Specification of the Bluetooth system v1.1”,

www.bluetooth.org, Februari 2001

[18] Task Force of the European society of cardiology and the North American Society of pacing and electrophysiology, “Heart rate variability – standard of measurement, physiological interpretation, and clinical use”, Circulation, Maret 1996

(15)

107

[19] Uuvuori, Johana, “Arrhythmia analysis (heart rate variability)”,

www.cis.hut.fi/Opinnot/T-61.6010/s04/local/uusvuori.ppt

[20] Wikipedia, “Autonomic nervous system”,

http://en.wikipedia.org/wiki/Autonomic_nervous_system

[21] Wikipedia, “Parasympathetic nervous system”,

http://en.wikipedia.org/wiki/Parasympathetic_nervous_system

[22] Wikipedia, “Sympathetic nervous system”,

http://en.wikipedia.org/wiki/Sympathetic_nervous_system

[23] Hayes, Monson, “Statistical Digital Signal Processing and Modelling”, New York: John Wiley & Sons, 1996

[24] Multiple Access Communications Ltd, “Time Domain EMC Emissions Measurement System”,

http://www.macltd.com/datafile_downloads/MAC%20Ltd%20-%20Time%20Domain%20EMC%20Report.pdf , Mei 2004

[25] J. G. Webster, “Medical Instrumentation Application and Design”, New York: John Wiley & Sons, 1998

[26] Datasheet IC AD620,

http://www.analog.com/UploadedFiles/Data_Sheets/37793330023 930AD620_e.pdf

[27] Carr, J.J. and J.M. Brown, “Introduction to Biomedical Equipment Technology”, Prentice Hall, Inc, 1998.

[28] Datasheet IC ATmega16, http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc2466.pd f [29] Datasheet eb500, http://www.a7eng.com/products/embeddedblue/downloads/A7-UM-eb500-SER.pdf [30] PDA HwIPAQ 6515, http://www.sambawhite.it/public/6515/HP6515_013.jpg

[31] Jiapu Pan and Willis J.Tompkins, “A Real Time QRS Detection Algorithm”,

http://www.engr.wisc.edu/bme/faculty/tompkins_willis/Pan.pdf , IEEE Transaction on Biomedical Engineering, Maret 1985

[32] Edlinger, et all, “Heart-Rate Variability and Event-Related ECG in Virtual Environments”,

http://www.temple.edu/ispr/prev_conferences/proceedings/2004/E dlinger,%20Pfurtscheller,%20Antley,%20Garau,%20Brogni,%20F riedman,%20Slater.pdf , Guger Technologies, Tahun 2004 [33] sss

(16)

108

DAFTAR PUSTAKA

1. Söderkvist, Jonas, “Evaluation of Wireless Techniques for Short-Range Communication”, Master's thesis performed in Data Transmission 2003, Dept. of Electrical Engineering at Linköpings universitet

2. Haglund, Per, “Bluetooth Software and Hardware Development”, Master of science Degree in Computing Science, University of London

3. Patrick O. Bobbie, Chaitanya Deosthale, Walter Thain, “TELEMEDICINE: A MOTE-BASED DATA ACQUISITION SYSTEM FOR REAL TIME HEALTH MONITORING”, Department of Computer Science and Department of Electrical and Computer Engineering Technology, Southern Polytechnic State University

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan sumbangan efektif kepemimpinan terhadap prestasi kerja dapat dilihat dari koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 0.201 yang berarti sumbangan variabel

Potensi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sebagian besar masyarakat sekitar anjungan pantai Besusu Barat memiliki usaha pokok sebagai karyawan/pegawai karena kondisi

Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia

Peran ekologis : Ada 4 kelompok yang penting untuk diketahui, yaitu: Saprolegniales (water moulds) sebagian saprotrof di air tawar (Achlya dan Saprolegnia) dan sebagian

(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang

Disamping itu banyaknya cara/rumus yang dapat dipakai sebagai pendekatan dalam menghitung dosis obat untuk anak juga merupakan bukti bahwa pada hakekatnya tidak

Data primer adalah bentuk verbal yang disampaikan secara lisan, tindakan atau perilaku objek yang dapat dipercaya, yaitu subjek penelitian atau informan dengan variabel

bagaimana pengaruh keyakinan normatif dan motivasi untuk menuruti orang lain terhadap norma subyektif konsumen dalam mengambil kredit di PT BPR Sukadana Surakarta;..