• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA PASTI PAS PADA SISWA INKLUSIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANCASILA PASTI PAS PADA SISWA INKLUSIF"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PANCASILA “PASTI PAS” PADA SISWA INKLUSIF

Pancasila “PASTI PAS” pada siswa Inklusif adalah sebuah artikel tentang inovasi pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan pada siswa inklusif (berkebutuhan khusus) pada pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi. PASTI PAS merupakan kepanjangan dari Papan Stiker Pantauan Amal Sehari-hari yang dilaksanakan pada siswa berkebutuhan khusus di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto sebagai salah satu Sekolah penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI). Pada saat artikel ini diunggah inovasi pembelajaran tersebut masih berlangsung.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk dilaksanakan dengan baik, terutama oleh seluruh generasi muda penerus bangsa. Apalagi kepada siswa Sekolah Dasar, karena ditangan mereka kelaklah tampuk masa depan bangsa ini akan di sandarkan. Menilik urgensitasnya maka strategi dan pelaksanaannya pun harus direncanakan dengan baik agar tujuannya dapat dicapai secara maksimal.

Karakteristik siswa di sekolah dasar terutama level bawah sangat kental dan dominan dipengaruhi oleh faktor keteladanan. Apa yang dilihat dan disaksikan oleh anak pada usia ini lebih membekas dan bisa di terima untuk kemudian menjadi laku dan karakter yang menjadi kebiasaan sehari-hari. Pengamalan lima sila dari Pancasila pun demikian adanya, jika kita internalisasikan kepada anak usia Sekolah Dasar level bawah kita membutuhkan strategi serta teknis yang mendukung ketercapaian tujuannya.

(2)

2

Bagi siswa Sekolah Dasar secara umum saja membutuhkan strategi dan teknis khusus apatah lagi untuk siswa Sekolah Dasar dengan kebutuhan khusus atau yang biasa kita sebut dengan siswa Inklusi. Seperti kita ketahui bersama untuk semua sekolah sudah diarahkan oleh pemerintah untuk tidak menolak siswa berkebutuhan khusus. Dasar hukum dari aturan ini adalah pereturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 70 Tahun 2001 disebutkan bahwasannya pendidikan inklusi sebagai sistem penyelenggaraan Pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta yang memiliki kekhususan dan memiliki ptensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti Pendidikan dan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidkan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Ada sebuah tantangan lagi yang tengah dihadapi oleh dunia Pendidikan saat ini, yakni kondisi ditengah pandemi yang mau tidak mau mengharuskan semua insan Pendidikan untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dengan keadaan. Ada beberapa alternatif pembelajaran yang bisa dilakukan di masa pandemi ini tergantung pada kondisi daerah dan kondisi wabah corona di daerah setempat. Diantaranya PJJ/RL (Pembelajaran Jarak Jauh/Remote Learning), blended learning atau perpaduan antara daring dan luring, kelas cluster atau kelas berkunjung/home visit dan lain sebagainya.

Kemudian ketika kondisinya mengharuskan peserta didik untuk BDR (Belajar Dari Rumah dan Gurunya juga harus WFH (Work From Home) maka yang harus menjadi pertimbangan berikutnya adalah pemilihan LMS (Learning Manajemen System) yang tepat untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Dimana pilihan LMS yang digunakan harus tepat menyesuaikan kebutuhan pembelajaran di sekolah.

Dua Tantangan ini baik peserta didik berkebutuhan khusus maupun situasi pembelajaran di masa pandemi tidak boleh membuat penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi terabaikan. Justru tantangan dan kondisi yang ada semakin memacu kreatifitas dan inovasi bagaimana caranya tercapainya tujuan pembelajaran yang pada masa normal saja membutuhkan strategi berbeda dengan siswa pada umumnya untuk diterapkan pada siswa

(3)

3

berkebutuhan khusus apalagi siswa berkebutuhan khusus ini akan kita bombing dari jauh dalam system pembalajaran jarak jauh menggunakan LMS bermoda daring.

Disinilah pedagogi seorang pendidik diuji, sejauh mana mampu untuk mengelola pembelajaran peserta didik inklusif pada saat pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi ini. Sebuah penyesuaian kebiasaan baru yang kemungkinan akan terus kontinyu diterapkan di era adaptasi kebiasaan baru (AKB), termasuk adaptasi kebiasaan baru di bidang Pendidikan.

Menggunakan urutan sintak pengembangan 4-D (Define, Design, Development, Dissemination) ditemukanlah sebuah inovasi pembelajaran jarak jauh untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa, terutama pada siswa inklusif yakni PASTI PAS yang merupakan kepanjangan dari Papan Stiker Pantauan Amal Sehari-hari tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Penerapannya berangkat dari beberapa latar belakang kekhususan yang dimiliki oleh siswa inklusif.

Pada SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto pembelajaran jarak jauh yang dilakukan menggunakan gabungan beberapa LMS, Google-Suite package dan juga membuat aplikasi yang bisa diunduh di playstore. Kelas maya face to face yang digunakan Google meet, untuk membuat worksheet atau soal menggunakan Google form dan kelas maya lainnya dipadu dengan Google classroom. Sedangkan Applikasi unduhan digunakan untuk megkases semua informasi seperti jadwal, Laporan perkembangan, berita kegiatan, informasi pembayaran sekolah, serta laporan amal yaumi.

Bagi siswa regular saja banyak ditemui tantangan untuk diatasi agar berjalan sesuai yang diharapkan. Apatah lagi siswa inklusif yang berkebutuhan khusus. Materi awal semester 1 ini banyak sekali terkait dengan pengamalan Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Pengambilan nilai sikap (KI4) tentu saja tidak serta merta mudah laiknya pembelajaran normal.

Tantangan inilah yang melahirkan banyak ide dan inovasi bagaimana caranya memantau karakter siswa pada pembelajaran yang bukan tatap muka. Untuk siswa regular pada umumnya dibuatkan google form dan sekarang sudah dilaunching applikasi yang memuat pantauan amal siswa. Namun beberapa anak masih belum maksimal mengumpulkan. Maka bagi siswa berkebutuhan khusus

(4)

4

dibuatkan media yang mampu merangsang motivasi mereka untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dinamakan PASTI PAS (Papan Stiker Pantauan Amal Siswa) Pancasila untuk Siswa Inklusif.

Penggunaanya sama dengan google form atau applikasi online siswa tinggal mencentang apa yang sudah dilakukan. Bedanya untuk siswa inklusif dibuat dalam bentuk Papan Stiker (Poster berukuran A3) apabila telah melakukan amal tersebut ditempelkan sticker. Media ini lebih menarik dan lebih memotivasi siswa untuk belajar di rumah. Karena Warnanya dan juga cara menggunakannya dengan menempelkan siticker yang tentu lebih menarik bagi anak-anak.

Papan sticker ini bertekstur glosi, sehingga bisa ditulisi dan dihapus, dan stikernya pun bisa di lepas tempel. Dilaporkan kepada guru dalam bentuk foto, bisa sianak yang memegang dan bisa juga hanya foto papan stikernya saja. Diharapkan dengan metode dan media seperti ini anak-anak jadi lebih tertaril, bersemangat dan termotivasi untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meski untuk awalnya karena tugas dari sekolah, namun kedepannya semoga kebiasaan ini bisa menjadi karakter yeng melekat pada anak-anak kita para generasi penerus bangsa.

(5)

5

Kelebihan lain dari PASTI PAS Pancasila untuk Siswa Inklusi ini adalah bisa digunakan berkali-kali. Bisa untuk papan bermain dan kreatifitas siswa inklusi. Bagian muka belakangnya bisa untuk papan tulis. Bisa dipajang sebagai hiasan dan tempelan yang menyemangati dan memotivasi. Jadi penggabungan warna, tekstur, fungsi dan cara menggunakan inilah yang menjadi alas an utama kenapa media ini bisa dijadikan solusi untuk memantau karakter Pancasila peserta didik inklusi meski sedang melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Diatas sudah dijelaskan cara penggunaan dan kelebihan dari PASTI PAS Pancasila untuk siswa inklusif. Berikutnya akan dipaparkan dampak yang diharapkan dari penggunaan media ini. Seperti yang dijelaskan di awal bahwasannya penting bagi Pendidikan di Indonesia untuk membiasakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di masa pembelajaran jarak jauh, harus tetap ada program dan pembelajaran yang mengawal pembiasaan karakter Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Meski masa pandemi program baik ini harus terus berjalan. Menjadi sebuah kebiasaan baru sekarang untuk hal-hal yang bersifat pantauan amal siswa menggunakan form isian online seperti Google form atau Applikasi online lainnya. Maka Teknik inilah yang diadaptasi untuk dijadikan instrument pantauan amal jarak jauh.

Jadi penggunaan media PASTI PAS Pancasila untuk Siswa Inklusif ini merupakan salah satu bentuk penyesuaian pemantauan amal jarak jauh dalam proses pembalajaran dimasa pandemic ini. Meski demikian tujuan akhirnya bukan hanya nilai akademis saja melainkan siswa jadi terbiasa untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang akan menjadi karakter tetap, kelak mereka dewasa tidak akan pernah hilang. Adapun isi dari poin-poin pengamalan Pancasila yang terdapat dalam Papan Stiker Pantauan Amal Siswa:

Sila pertama berisi pelaksanaan sholat 5 waktu serta dzikir padi dan petang (karena sekolah muslim). Sila kedua berisi pelaksanaan membantu orang tua di rumah. Sila ketiga pengamalan untuk hidup rukun dengang anggota keluarga yang lain. Sila keempat pelaksanaan diskusi di rumah tentang tugas-tugas sekolah. Sila kemima berisi pelaksanaan infaq harian siswa. Semuanya poin tersebut ada dalam

(6)

6

Papan Stiker Pantauan Amal Siswa tentang pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Peran orang tua dalam mengawal proses pelaksanaan teknis pantauan amal dari rumah ini mutlak perlu oleh karenanya. Orang tua juga diajak berkomunikasi, bekerjasama dan berkoordinasi terkait pendampingan belajar siswa di rumah. Sebagai sebuah wujud sinergi yang selaras anatara sekolah dan keluarga. Dilaksanakan dalam bentuk parenting class, yang memfasilitasi seluruh orang tua/walimurid untuk diberikan sosialisasi program, berdiskusi dan menyampaikan kendala serta mencari solusi bersama atas permasalahan yang timbul.

Baik orangtua/walimurid regular secara umum maupun orantua/walimurid dari siswa berkebutuhan khusus. Bagi oarangtua/walimurid dari siswa berkebutuhan khusus mendapatkan fasilitas tambahan pendampingan berupa sesi konsultasi via Video Call darai Tim Bimbingan Konseling (BK) Sekolah. Pun demikian dengan siswa berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pemdampingan tambahan, dari Tim Bimbingan Konseling Sekolah. Dengan adanya layanan tambahan ini diharapkan program yang dibuat lebih maksimal dalam hasil.

Demikian artikel ini dibuat semoga banyak memberikan inspirasi, motivasi dan kontribusi untuk lebih membumkan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari anak-anak didik kita, tanpa memandang apapun termasuk kekhususan dalam kebutuhan belajarnya. Pembelajaran mereka tetap harus kita fasilitasi secara adil sesuia dengan porsinya.

Kesimpulannya, meski dalam masa pandemi Covid 19 karya dan kreatifitas kita sebagai seorang pendidik tidak boleh berhenti. Tantangan untuk bisa menyesuaikan diri dengan pembiasaan hidup baru atau yang biasa kita kenal dengan era new normal, termasuk dalam pembelajaran siswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran jarak jauh. Pembahasan yang dalam artikel ini difokuskan pada pengamalan Pancasila pada kehidupan sehari-hari siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Pembayaran Premi sebagaimana tercantum dalam Data Polis harus dilakukan pada Tanggal berlakunya Asuransi dan selanjutnya akan dibayarkan secara bulanan atau triwulanan atau

dari 4 tahap yaitu (Define) tahap pendefinisian, (Design) tahap perancangan, (Develop) tahap pengembangan, (Dissemination) tahap penyebaran dengan hasil yang

Meskipun tidak bersentuhan langsung dengan tanah, selama sarang rayap sesekali memperoleh kelembaban misalnya lewat tetesan-tetesan air hujan dari atap bangunan

Bilamana masalah ini diteliti, kita akan mengetahui manfaat dan keuntungan dari penelitian dengan mengetahui perbedaan siswa yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler yang

Menteri Kehutanan, dan (2) telah ada penetapan batas kawasan hutan. Ada dua konsekuensi logis adanya penetapan Menteri Kehutanan. Pertama, mewajibkan Pemerintah

Variabel eksperiential marketing (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan (Y) yang artinya semakin baik pengalaman yang diberikan maka akan

Makna adil bagi Allah, seperti dituturkan Abdul Jabbar, adalah bahwa semua perbuatan-Nya bersifat baik; Tuhan tidak akan pernah berbuat jahat atau buruk, dan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D), menggunakan model pengembangan 4 D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, yaitu define, design, development