• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KELURAHAN SE KECAMATAN KOTA KENDAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KELURAHAN SE KECAMATAN KOTA KENDAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

81

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KELURAHAN

SE KECAMATAN KOTA KENDAL

Sulaiman Kurdi

FEB Uniss

Email:

sulaiman.kurdi92@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the existence of the influence of discipline, motivation and work environment to the working performance of the Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal.

The study was conducted at Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal. Method used on this research is quantitative research. This research used data in form questionnaires given to 140 respondents, working as the Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal.

Data analysis used validity test and questionnaire reliability. The result tested using the double regression analysis with parameter test, model precision test and classic assumption. The validity and and reliability test stated that given questionnaires are valid and reliable. Data analysis result shown that discipline variable gave positive score to increase of work’s performance Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal. The effect of discipline is 4,056. Motivation variable gave positive score to the increase of work’s performance Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal. The effect of motivation is 3,815. Mean while work environment variable also gave positive to the increase of work’s performance Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal. The effect of work environment is 8,375.

The F-test and T-test state that discipline, motivation and work environment variable have a significant and positive impact to Civil Public Servant on the villages of subdistric Kendal performance. From the result of analysis, it can be concluded that discipline, motivation and work environment have a positive and significant impact to the performance of Civil Public Servant on the villages of subdistrict Kendal. Really explained that on the three variables is 59,1% and the other 40,9% is explained by other variable out of this research.

Keywords: discipline, motivation, work environment and performance.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari penelitian awal yang dilakukan pada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan se Kecamatan Kota Kendal disinyalir masih perlu ditingkatkan, atas adanya indikasi menurunnya semangat kerja pegawai, kehadiran dan meninggalkan tempat kerja

(2)

82 tidak tepat waktu, jenuh bekerja, dan adanya kecendrungan tidak mematuhi ketentuan. Hal ini terlihat dari fenomena masih adanya pegawai yang tidak bekerja pada saat jam kerja atau memanfaatkan waktu untuk melakukan keperluan lain di luar pekerjaannya.

Adanya fenomena awal dari disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja Pegawai Negeri Sipil tersebut, mendorong penulis mengadakan penelitian berkaitan dengan seberapa besar pengaruh disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

B. Identifikasi Masalah

Dari beberapa identifikasi diperoleh alasan bahwa untuk meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan membutuhkan efektifitas dan produktivitas dalam tugas dan tanggung jawabnya. Terwujudnya kinerja tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang antara lain: disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan uraian di atas, kinerja adalah sebuah variabel terikat yang dipengaruhi oleh berbagai variabel bebas. Namun guna memperjelas arah dan obyek penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya mengkaji pengaruh tiga variabel bebas saja yaitu disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

D. Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari faktor disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan se Kecamatan Kota Kendal?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu:

Untuk mengkaji dan menganalisis besarnya pengaruh faktor disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan se Kecamatan Kota Kendal baik secara sendiri-sendiri dan serentak.

TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI

1. Disiplin Kerja

1.1. Pengertian dan Dimensi Disiplin Kerja

Kedisiplinan menurut Hasibuan (1997: 194) merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (Hasibuan: 194 – 198) perlu indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan pegawai pada suatu perusahaan/organisasi sebagai berikut:

1. Tujuan dan Kemampuan 2. Teladan Pimpinan 3. Balas Jasa 4. Keadilan 5. Waskat 6. Sanksi Hukuman 7. Ketegasan 8. Hubungan Kemanusiaan

(3)

83 2. Motivasi

2.1. Pengertian Motivasi

Robbins (1996:198) mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Banyak teori yang membahas tentang faktor-faktor motivasi. Dalam penulisan tesis ini penulis cenderung menggunakan pendapat/teori Abraham H. Maslow dengan teori hirarchy of needs karena pendapat tersebut banyak berpengaruh di dalam mendorong kinerja seseorang pegawai.

3. Lingkungan Kerja

3.1. Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut:“Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.

3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2001:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, di antaranya yaitu:

1. Penerangan/cahaya di tempat kerja 2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja 3. Kelembaban di tempat kerja

4. Sirkulasi udara di tempat kerja 5. Kebisingan di tempat kerja 6. Getaran mekanis di tempat kerja 7. Bau tidak sedap ditempat kerja 8. Tata warna di tempat kerja 9. Dekorasi di tempat kerja 10. Musik di tempat kerja 11. Keamanan di tempat kerja 4. Kinerja

4.1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah suatu ukuran yang mencakup keefektifan dalam pencapaian tujuan dan efesiensi yang merupakan rasio dari keluaran efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu (Robbins, 1996:24).

4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robbins (1996: 224), bahwa kinerja karyawan itu dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: kemampuan (ability), motivasi (motivation), dan kesempatan (opportunity).

4.3. Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan (2005: 87) “penilaian kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan”.

(4)

84 Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir untuk hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar: Kerangka Pikir Hipotesis

C. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan sebagai berikut:

Ada pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil kelurahan Se Kecamatan Kota Kendal baik secara parsial maupun simultan.

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan non eksperimen. Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh disiplin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kelurahan se Kecamatan Kota Kendal Untuk mengetahui pengaruh variable independen (X) dengan variable dependen (Y) digunakan rancangan penelitian korelasional. Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian, maka penulis mengembang rancangan atau desain penelitian yang diuji secara parsial dan simultan yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

Variabel Independen Variabel dependen

Gambar: Model hubungan variabel disilin kerja, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja

Keterangan: X1 = disiplin kerja X2 = motivasi X3 = lingkungan kerja Y = kinerja Disiplin Kerja Motivasi Lingkungan Kerja Kinerja X1 X2 X3 Y

(5)

85 Rumus korelasi ganda/regresi ganda penelitian tersebut di atas menjadikan rancangan penelitian ini menggunakan paradigma sebagai berikut:

Gambar: Model hubungan ganda antara variabel disilin kerja (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja(X3) terhadap kinerja (Y).

B. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini di kelurahan-kelurahan se Kecamatan Kota Kendal sejumlah 20 kelurahan

2. Waktu penelitian: Penelitian dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di instansi kelurahan se Kecamatan Kota Kendal yang berjumlah 140 orang. Dalam penelitian ini pengambilan sampel secara sensus jenuh yaitu keseluruhan Pegawai Negeri Sipil yang berjumlah 140.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Data primer

2. Data Sekunder

E. Metode pengumpulan data 1. Wawancara

2. Kuesioner 3. Observasi

4. Metode Dokumentasi

F. Devinisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yaitu: 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi terhadap segala suatu gejala. Variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Disiplin(X1) b. Motivasi (X2)

c. Lingkungan kerja (X3) 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Kinerja.

X1 X2 X3

(6)

86 F. Uji Kelayakan Instrumen

1. Validitas dan Reliabilitas

2. Analisis Regresi

Ada tiga jenis uji dalam analisis regresi yang dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu: a. Uji Ketepatan Parameter Estimate

1) Uji-t 2) Uji-F

b. Uji Ketepatan Model c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Autokorelasi 2) Uji Normalitas

3) Uji Heteroskedastisitas 4) Uji Multikolinearitas

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dua tahap, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah untuk memperkuat argumentasi dan logika dalam menjawab dan mengimplementasikan dugaan yang diuraikan dalam analisis kuantitatif. Analisis ini dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari kuesioner penelitian. Analisis kuantitatif dilakukan berdasarkan data deskriptif kemudian dianalisis dengan alat-alat analisis secara statistik sebagai berikut:

1. Uji Koefisien Regresi 2. Koefisien Determinan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Kecamatan Kota Kendal meliputi 20 Kelurahan. Letaknya berada pada dataran rendah dan berdekatan dengan pantai Utara. Namun posisinya melingkupi pusat kota kabupaten Kendal. Satu kelurahan dikepalai oleh seorang lurah dan aparatnya yang terdiri dari beberapa kasi dan staf yang semua aparatnya kebanyakan Pegawai Negeri Sipil. Hanya beberapa orang yang masih menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk job pekerjaan tertentu.

B. Diskripsi Responden

Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin, umur, jabatan, golongan/ruang, masa kerja dan pendidikan.

(7)

87 C. Hasil Analisis dan Pembahasan

Hasil Analisis Regresi

Variabel Independen (X) Nilai Koefisien t-hitung Motivasi (X1) 0,031 4,147** Disiplin (X2) 0,197 3,056** Lingkungan Kerja (X3) 0,243 8,375** Konstanta 9,589 F hitung = 24,384 Probabilitas F = 0,000 R2 = 0,591

Sumber: Data Primer yang diolah Ket:

Tanda* = signifikan pada α 10% Tanda** = signifikan pada α 5% Tanda*** = signifikan pada α 1%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien masing-masing variabel yaitu disiplin, motivasi dan lingkungan kerja signifikan dan positif. Hal tersebut menggambarkan hubungan yang searah. Artinya apabila disiplin, motivasi dan lingkungan kerja meningkat maka kinerja juga meningkat. Nilai konstanta sebesar 9,589. Menunjukkan nilai rata-rata Y apabila X1, X2 dan X3 adalah nol. Hubungan positif

menunjukkan dengan kenaikan ketiga variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja meningkat kinerja pegawai.

1. Uji Ketepatan Parameter Estimate

Berikut ini merupakan hasil rangkuman perhitungan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 10.00.

a. Uji Parsial ( t test )

1) Pada level of significant 0,05 diperoleh t-hitung sebesar 3,400 dan diketahui t-tabel sebesar = 1,960 (t-hitung > t-tabel). Atau terlihat nilai signifikan t sebesar 0,003 (signifikan t < 0,05). Dengan demikian, terbukti bahwa hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa variabel independen (disiplin) secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja).

2) Pada level of significant 0,05 diperoleh t-hitung untuk variabel motivasi (X2) sebesar

3,815 dan diketahui t-tabel sebesar = 1,960 (t-hitung > t-tabel). Atau terlihat nilai signifikan t sebesar 0,006 (signifikan t < 0,05). Dengan demikian, terbukti bahwa H0

yang menyatakan b = 0 ditolak, maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa variabel independen (motivasi) secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja).

3) Pada level of significant 0,05 diperoleh t-hitung untuk variabel lingkungan kerja (X3)

sebesar 8,375 dan diketahui t-tabel sebesar = 1,960 (t-hitung > t-tabel). Atau terlihat nilai signifikan t sebesar 0,000 (signifikan t < 0,05). Dengan demikian, terbukti bahwa H0

yang menyatakan b = 0 ditolak, maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa variabel independen (lingkungan kerja) secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kinerja).

(8)

88 Hasil dari uji parsial (t-test) ini menjawab permasalahan bahwa variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

b. Uji Serentak (F-test)

Dengan level of significant 0,05 diperoleh F-hitung 24,384, F-tabel sebesar (jumlah data – 3.; 140 – 3) = 8,540 (F-hitung > F-tabel). Atau terlihat nilai signifikan 0,000 Dengan demikian, terbukti bahwa hipotesis alternatif diterima yang menyatakan semua variabel independen (disiplin, motivasi dan lingkungan kerja) secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (kinerja).

Hasil dari uji serentak (F-tes) ini menjawab permasalahan bahwa variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil kelurahan se Kecamatan Kota Kendal. 2. Uji Ketepatan Model

Angka koefisien determinasi 0,591 menunjukkan bahwa 59,1% variasi variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel disiplin (X1), motivasi (X2) dan lingkungan

kerja (X3). Sedangkan 40,9% lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk

dalam model .

3. Analisis Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji/mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik menggunakan alat bantu komputer program SPSS 10.0.

a. Uji Autokorelasi

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Dari hasil regresi diperoleh statistik DW sebesar 1,787 Sedangkan untuk nilai dL pada alpha 5% adalah sebesar 1,154 dan dU sebesar 1,342 karena nilai DW labih besar dari batas atas (dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala autokorelasi positif dari model tersebut.

b. Uji Normalitas Data

Gambar: Normalitas Data Penelitian

Gambar di atas memperlihatkan penyebaran data di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi unsure normalitas atau dengan kata lain model regresi layak dipakai untuk prediksi kinerja pegawai berdasarkan masukan variabel independennya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan alat uji yang digunakan untuk mengetahui kondisi di mana sebaran varian dari e tidak konsen sepanjang observasi. Dengan melakukan regresi auxilling maka diperoleh R2 sebesar 0,591.

Untuk mengetahui terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas di dalam model maka selanjutnya R2 dikalikan dengan n yang menghasilkan nilai sebesar 82,74. Oleh karena nilai R2 × n ≤ tabel χ2 (0,01;2) (82,57 ≤ 152,45), maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas di

dalam model.

Gambar: Hasil Heteroskedastisitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja (Y)

Observed Cum Prob

1.00 .75 .50 .25 0.00 E x pec ted C um P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00

(9)

89

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja (Y)

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 K in e rj a ( Y ) 16 15 14 13 12 11 10 9 8

Dari grafik diatas, titik-titik secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Multikolinieritas

Dari hasil perhitungan SPSS 10.0 menunjukkan bahwa:

1) Koefisien korelasi antara variabel bebas 0,05. Jika koefisien korelasi kuat maka akan terjadi problem multikolinieritas. Dari hasil perhitungan, korelasi antara variabel motivasi, disiplin dan lingkungan kerja adalah sebesar 0,003, 0,006 dan 0,000 berarti berada di bawah 0,5 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas yang serius. 2) Memiliki nilai VIF di sekitar angka 1 dan tolerance mendekati1 (Santoso, 2000:

206-207), maka variabel motivasi, disiplin dan lingkungan kerja sama-sama memiliki nilai VIF dan Tolerance sebesar 1,165 dan 0,859 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada variabel independen yaitu variabel disiplin memberikan nilai positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. Sementara variabel motivasi memberikan nilai positif terhadap peningkatan pegawai. Pada variabel lingkungan kerja juga memberikan kontribusi positif pada peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

Parameter dalam penelitian ini juga menunjukkan nilai positif, artinya terdapat hubungan searah antara variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan ada pengaruh disiplin, motivasi dan lingkungan kerja secara sendiri-sendiri terhadap kinerja pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan. Di antara ketiga variabel independen tersebut yang mempunyai pengaruh paling nyata terhadap variabel dependen adalah variable lingkungan kerja yaitu sebesar 0,000 atau signifikan pada α 1%. Indikator disiplin kerja pada butir 0,003 dan mempunyai angka yang menonjol dibandingkan butir lain. Sementara variabel lingkungan kerja sebesar r hitung 8,375 atau signifikan pada α 1%. Dan variabel disiplin kerja sebesar r hitung 4,056 atau signifikan pada α 1%.

Pemaparan pada hasil uji parsial (t-tes) di atas menjawab permasalahan bahwa variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

Pada uji F-test diperoleh F-hitung 24,384. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan semua variabel independen (disipli, motivasi dan

(10)

90 lingkungan kerja) secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (kinerja). Hasil dari uji serentak (F-tes) ini menjawab permasalahan bahwa variabel disiplin, motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

Hasil penelitian di atas didukung dengan hasil uji R2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka koefisien determinasi (R2) sebesar 0,591. Angka ini menunjukkan 59,1% variasi variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel disiplin (X1), motivasi (X2), dan lingkungan kerja (X3).

Sebagaimana dalam penelitian ini penulis berpendapat bahwa nilai R2 termasuk mendekati 1 yaitu 0,591 mendekati dari angka satu. Dalam pemilihan model ini sudah cukup baik, dengan alasan ada survei yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama. Semakin besar ukuran sampel, maka nilai R2 akan makin kecil. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebesar 140 responden. Ini menunjukkan sampel yang besar, maka nilai R2 menjadi kecil. Nilai koefisien determinasi hanya sebesar 59,1% berarti ada 40,9% lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam model. Variabel di luar model yang mungkin menjelaskan variasi dari model kinerja adalah kepemimpinan, kompensasi, budaya kerja, sarana prasarana, dan lain-lain.

BAB V PENUTUP

Berdasarkan pada analisis penelitian maka peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Disiplin, motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil Kelurahan se Kecamatan Kota Kendal.

2. Variabel motivasi mempunyai pengaruh yang dominan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Variabel lingkungan kerja mempunyai nilai t-hitung sebesar 8,375 labih besar dari nilai t-hitung variabel variabel motivasi dan disiplin sebesar 3,815 dan 4,056. Hal ini disebabkan dengan adanya lingkungan kerja yang timbul pada tiap-tiap individu pegawai mendorong untuk berprestasi sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Semakin tinggi lingkungan kerja untuk bekerja maka pada umumnya kinerja seseorang akan meningkat. Sementara veriabel disiplin nilai pengaruhnya di bawah motivasi dengan t-hitung sebesar 4,056.

(11)

91

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. Nitisemito. 1996. Manajeme Personalia. Jakarta: Ghaila Indonesia.

Alex S. Nitisemito. 2002. Wawasan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu: Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Buchari, Zainun. 1981. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Pustaka.

Burgin, Burham. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media.

Cooper, Donald R. Dan Emmory, C. William, 1996. Metode Penelitian Bisnis (Vol. 2, Ed. 5) Jakarta: Erlangga.

Dessler, Garry. 1997. Manajemen Personalia: teknik dan Konsep Modern. Jakarta: Erlangga. Edwin B. Flippo. 1997. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.

Gibson, James Et.Al. 1994. Organisasi Dan Manajemen. Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga.

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, J.H. 1996. Organisasi, Perilaku,

Struktur, Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Jakarta: Bina rupa Aksara.

Gitosudarmo, Idriyo. 1997. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisa Multiveriate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 1995. Basic Econometrics. (Ed. 3). Boston: McGraw Hill. ______________ . 2003. Basic Econometrics. (Ed. 4). Boston: McGraw Hill. Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Hadi, Sutrisno. 1998. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hariandja Masihot, T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo Hasibuan, M.S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, M.S.P. 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Heidjrachman, H. Suad. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Husein, Umar. 2004. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Sun. Iswanto, Yun. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Terbuka. Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Luthan, Fred. 1998. Organisation Behavior (Eight Edition). Mc Graw-Hill: International Book Company.

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: STIM YPKN.

Mangkunegara, A.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

--- , 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo

Mangkuprawira, Sjafri. 2000. Manajemen Sumber Daya Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. Martoyo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Duta Jasa.

Mathis,R.L, Jackson, J.H. 2004. Human Resources Management (terjemahan Diana Angelica). Jakarta: Salemba Empat.

Nasution, S. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirosentono, Suyadi. 1999. Analisis Kinerja Organisasi. Bandung: PT. Rineka Cipta. Prawirosentono, Suyadi. 2002. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

(12)

92 Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko, T. Hani. 1997. Organisasi Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta.

Robbins, Stephen. P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. (alih bahasa Hadyana) Jakarta: Preinhallindo.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Preinhallindo.

Ruky. S. Ahmad. 2004. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Santoso, Singgih 2000. Buku latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elek Media

Komputindo.

Santoso. 2004. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Simanjutak, Payaman. 1985. Pengantar Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE UI. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta. Sumantri, Suryana. 2001. Perilaku Organisasi. Bandung: UNPADJ.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Thoha, Miftah. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Umar, Husen. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia. Warsono. 1985. Dasar-dasar Manajemen Personalia. Jakarta: Balai Pustaka. Winardi. 2000. Kepentingan dalam Manajemen. Yogyakarta: STIE.

Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja. Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 :2000, sehingga dapat. menekan faktor-faktor yang mempengaruhi

Konsepsi tindak pidana militer sebagai kompetensi absolut peradilan militer dalam perkara pidana dapat mengacu pada ketentuan Pasal 3 ayat 4 (a) TAP MPR Peran

The limitation of the study would be referring to the method of teaching English to young learners that the researcher gets by understanding the educational system at

Adapun penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2008), yang meneliti hubungan peran keluarga dengan

Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Sebaiknya pihak perusahaan sandal SAVORY dapat terus melakukan proses inovasi produknya

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh tingkat signifikansi variabel bagi hasil adalah sebesar 0,058 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,058 &lt; 0,05) dan t hitung

 Dari dalam negeri, pemerintah memberikan insentif beru- pa PPh final 0% atas dividen yang diperoleh subjek pajak luar negeri dan PPh final 0.1% atas keuntungan karena

Penjualan Perseorangan (personal selling), Dalam hal ini personal selling yang dilakukan oleh Delico Café Jababeka untuk mempromosikan produk food and beverage dengan mengikuti