• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang paling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang paling"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang paling bertahan dalam menghadapi krisis perekonomian Indonesia.Pada masa krisis ekonomi tahun 1998-2001 menunjukkan fakta bahwa UMKM secara umum justru lebih mampu bertahan hidup dan tumbuh sekitar 11% per tahun dibanding industri skala besar yang hanya sekitar 6% per tahun.Industri kecil pada umumnya berawal dari industri rumah tangga dengan skala mikro yang kemudian berkembang.Dengan skala produksi yang kecil, maka diharapkan tingkat fleksibilitas dari perusahaan lebih baik yang pada akhirnya dapat lebih bertahan pada saat terjadi krisis apabila dibandingkan dengan industri besar.

Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatanpendapatan dan kesempatan kerja, penanggulangan kemiskinan, dan perluasanlapangan kerja di Indonesia. Pengembangan industri kecil sudah ditempuh sejak awal tahun 1970-an hingga pertengahan tahun 1980-an, selama rentang tahun tersebutperhatian pemerintah Indonesia ditujukan hanya kepada perkembangan usaha kecil, termasuk didalamnya industri kecil (Tambunan, 2002: 125)

Istilah industri menurut Hartanto (1987) adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang meningkatkan nilai guna dari bahan atau barang dengan mengerahkan inovasi teknologi dan keterampilan.Pengembangan industri

(2)

merupakan satu jalur kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.Industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya yang lainnya.Dengan demikian industrialisasi sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia (Arsyad, 1992).

Penduduk asli desa Pasir Wetan mayoritas hidup dari hasil kerajinan rumah tangga (home industru) antara lain: 1. Pengrajin besi (pandai besi), 2. Pengrajin emas (kemasan), 3. Pengrajin lencana/simbula, 4. Konveksi hasil kerajinan ini didistribusikan sendiri sehingga penduduk desa Pasir Wetan lebih dikenal sebagai pedagang. Meski letak desa Pasir Wetan lebih jauh dari akses jalan raya dibanding dengan desa Pasir Kulon dan desa Pasir kidul, namun penduduk desa Pasir Wetan lebih berkembang secara ekonomi, salah satu indikasinya adalah kebutuhan komunikasi yaitu telepon rumah sudah mulai masuk pada tahun1995, desa Pasir Wetan sudah masuk telepon sementara desa lain belum masuk, saat ini desa Pasir Wetan sedang giat membangun perekonomian desa, sehingga pada bulan maret 2012 telah didirikan pasar pagi yang menjual makanan khas seperti buntil, combro, ranjem, bakwan, lontong, nasi uduk, dan sebagainya, juga didirikan pula puskesmas Pasir Luhur.

(3)

Cipta menempatkan pekerjaannya sebagai usaha inti (bukan pekerjaan sampingan), sehingga bisa dilihat usaha yang digeluti merupakan hal yang menjalankan roda ekonomi mereka. Bisa dilihat dari mereka yang sudah lama bekerja di CV Daya Cipta mengalami perubahan ekonomi, yaitu perabotan rumah tangga, dan bentuk rumah yang sudah permanen. Hal ini mencerminkan keberhasilan. Periode tahun yang akan diteliti antara tahun 1985 sampai dengan 2010, karena antara tahun tersebut perkembangan CV Daya Cipta berdiri.

Penelitian mengenai CV Daya Cipta dan sosial pengaruh ekonomi desa Pasir Wetan kecamatan Karang Lewas (1985-2010) menarik untuk diteliti karena selama ini perubahan-perubahan sosial ekonomi banyak terjadi di desa Pasir Wetan. Dari sekian banyak perubahan tersebut kemungkinan ada yang mendapat tanggapan dari peneliti dan ada yang tidak,setiap halnya dengan masyarakat sektar Pasir Wetan selama ini belum mendapat sorotan masalah sosial ekonomi serta kehidupan masyarakat pengerajin besi dan sejauh ini belum ada buku-buku yang menyebutkan tentang kehidupan masyarakat di desa Pasir Wetan. Pemilihan angka tahun 1985-2010 adalah dengan pertimbangan mulai berdirinya CV Daya Cipta di desa Pasir Wetan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang maslah diatas dapat dirumuskan maslahnya yaitu sebagai berikut:

(4)

2. Bagaimana perkembangan CV Daya Cipta di desa Pasir Wetan, Kecamatan Karang Lewas.

3. pengaruh sosial dan ekonomi berdirinya CV Daya Cipta terhadap masyarakat di desa Pasir Wetan, Kecamatan Karang Lewas.

C. Tujuan Penelitin

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

1. Menjelaskan kondisi wilayah desa Pasir Wetan, Kecamatan Karang Lewas.

2. Untuk mengetahui perkembangan CV Daya Cipta di desa Pasir Wetan, Kecamatan Karang Lewas.

3. Untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa Pasir Wetan, Kecamatan Karang Lewas, setelah berdiriny CV Daya Cipta

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat

1. CV Daya Cipta dapat meningkatkan hasil dan mutu yang baik.

2. Bagi pemerintah Desa Pasir Wetan agar dapat memberikan perhatian yaitu memberiakan bimbingan dan pengarahan,sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.

3. Bagi kalangan akademis diharapkan dapat sebagai bahan referensi untuk penelitian lain yang akan melakukan penelitian sejenis.

(5)

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul PERKEMBANGAN CV DAYA CIPTA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PASIR WETAN KECAMATAN KARANG LEWAS 1985-2010 penelitian secara kusus terhadap sosial dan ekonomi di desa Pasir Wetan Kecamatan Kerang Lewas ini merupakan penelitian pertama karena belum ada peneliti yang lain yang meneliti diatas.

Menurut Sudjanto (2004 : 44) dalam penelitian yang berjudul

Kehidupan Sosial Ekonomi Pengerajin Gadeg di Desa Salakambang, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. kerajinan gadeg sudah dari

sebelumnya dan senantiasa mengalami perkembangan dari tahun ke tahun,kerajinan ini masih jadi kerajianan sampingan bagi masyarakat di sekitarnya,akan tetapi ada juga di jadikan mata pencaharian utama hal ini dikareranakan terbatasnya keterampilan yang di miliki dan latar belakang pendidikan yang kurang.sehingga konsisi sosial ekonomi para pengerajin masih dibawah garis kemiskinan.

Marlina (2007 : 61) dalam penelitian yanng berjudul Perkembangan

Kehidupan Sosial Ekonomi Pengerajin Batu Kapur di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, ditemukan bahwa desa

drmakraden diliat secara geografis berada pada perbukitan kapur dengan lahan pertanian sedikit. Dulunya masyarakat desa tersebut adalah sebagai petani,kemudian warga desa darmakradenan mencari tambahan penghasialan selain dari petani dengan memproses batu kapur sebagai campuran makan

(6)

sirih atau nginang dan digunakan sebagai cet. Kerajinan batu kapur ini mengalami perkembangan terus menerus yang ahirnya memberikan dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat yang bekerja sebagai pengerajin batu kapur terlebih dalam bidang ekonomi hal ini bisa dilihat dari bangunan bangunan rumah yang semula hanya mengunakan bilik bambu sekarang beralih menjadi peranen.

Menurut Yatmiyati (2002 : 29) dalam penelitian yang berjudul

Perubahan Sosial Ekonomi Petani Melati di Desa Karangcengis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga (1997-2000) dalam penelitian tersebut

menemukan bahwa ranaman melati sudah ada sejak 1973, dan memberikan dampak perubahan sosial ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya, diantaranya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat dan berkurangnya tingkat pengangguran.

Dari tiga jenis penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan usaha kerajinn batu kapur di desa darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, kerajinan gedeg di desa Salakembang, Kecamatan Kaligondang dan masyarakat yang menekuni pekerjaan sebagai petani melati di desa Karangcengis ,dapat memperbaiki kehidupan perekonomian yang masih sederhana dengan sistem ekonomi yang lebih baik dan terorganisir yaitu dengan menggunakan menejemen yang di sertai dengan penerapan tehnologi tepat guna, membaiknya perekonomian berdampak pada peningkatan kehidupan sosial mereka, antara lain menurunya angka pengangguran.

(7)

Penelitian tentang Perkembangan CV Daya Cipta dan Pengaruhnya

Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Pasir Wetan Kecamatan Karan Lewas 1985-2010 merupakan penelitian yang menganalisis perubahan

sosial masyarakat desa Pasir Wetan karena adanya pengaruh CV Daya Cipta karena sejauh ini masih merupakan penelitian yang baru pertama kali dilakukan mengingat adanya perbedaan setiap penelitian di atas,maka penelitian ini bukan duplikasi terhadap penelitian lain.

F. Landasan teori

Menurut Kartasapoetra, dkk. (1987 : 11-12 ) individu dan masyarakat adalah seorang yang dilahirkan dengan sesuatu organisme yang lengkap dalam lingkungan yang memberikan kepadanya kemungkinan-kemungkinan dan pembatasan-pembatasan bagi pertumbuhan dan perkembangan, serta penyelesaian usaha-usanya.ia harus bekerj mencari nafkah, dalam melaksanakan pekerjaanya itu, ia harus meniru cara kerja, harus menjalankan peraturan kerja yang dibatasi oleh kedisiplinan,maka ia merupakan suatu produk dan pelangsung gambaran fisik, mental dan proses sosial di bidang kerja.

Secara epistemologis, Koentjaraningrat mendefinisikan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Sunarta dan Dasim Budimansyah, 1989:3) Dari definisi tersebuuut,maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan bentuk

(8)

kolektivitas manusia yang telah meningkatkan diri menjadi kesatuan yang utuh. Atau dengan kata lain,masyarakat merupakan suatu sistem sosial.

Sistem sosial adalah jumlah kegiatan atau sejumlah orang yang hubungan timbal baliknya bersifat konsisten (Lawang, 1986:26).Inti dari sistem adalah adanya hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya membetuk suatu keseluruhan. Masyarakat sebagai suatu sistem soial, maka ia tidaak bisa terlepas dari bagian-bagian yang melingkupinya yang terdapat dalam masyrakat itu. Misalnya: permasalahan sosial, ekonomi, budaya, agama, politik, hukum, dan lain-lain.

Membahas masalah sistem sosial ekonomi berarti bukan berkait langsung dengan mata pencaharian hidup seseorang atau kelompok orang yang berada disuatu tempat.Mata pencaharian pada masyarakat biasanya didominasi pada sektor pertanian dan industri.

Dalam industri sosiologi, (Lawang, 1986:3) membedakan status sosial dalam masyarakat menjadi tiga macam yaitu:

Pertama: Escraibed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikn perbedaan rohanian dan kemampuannya. Pada umumnya escraibed status di jumpai masyarakat-masyarakat sistem berlapis yang tertutup, misalnya masyarakat feodal. Namun,escraibel status tidak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat denga sistem berlapis-lapis yang tertutup, pada sistem berlapis-lapis yang terbuka, hal itu mungkin juga ada. Misalnya kedudukan laki-laki dalam satu keluarga, kedudukannya berada

(9)

dengan kedudukan istri dan anak-anaknya.Dengan demikian, kedudukan ini bisa diperoleh seseorang karena kelahirannya.

Kedua: Ecaifved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bukan di peroleh atas dasar kelahirannya, akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung pada kemampuannya masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya setiap orang dapat menjadi hakim, asalkan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, syarat-syarat kepegawaian dan seterusnya. Tererahlah kepada yang bersangkutan apakah dia mau menjalani syarat-syarat tersebut, apabila tidak, tak mungkin kedudukan sebagai hakim tersebut akan tercapai olehnya.

Ketiga: Esained status, yaitu kedudukan seseorang yang diperoleh karena pemberinan dari pihak lain. Esained-status sering mempunyai hubungan erat dengan ecaifved status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan lebih tinggi memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan, karena seseorang telah lama menduduki suatu kepegawaian tertentu. Misalnya seorang pegawai negri seharusnya naik pangkat secara reguler, setelah menduduki kepegawaia negri seharusnya naik pangkat secara reguler, setelah menduduki kepaangkatannya yang lama, selama waktu tertentu. Dengan demikian, maka daapat disimpulka bahwa status sosial itu dapat diperoleh berdasarkan kelahiran, mutu pribadi (personal qualites), prestasi, pemilikan, dan otoritas (kekuasaan yang sah).

(10)

Adanya status sosial ini pun berdampak pada perubahan-perubahan sosial yang ada dalam masyarakat.Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi, dan para sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum mengenai perubahan-pperubahaan sosial.

Agus Salim (2002:1) dalam bukunya yang berjudul Perubahan Sosial menyaatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.

Menurut Narsid Sumaatmadja (1986 : 78) bahwa kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonomi,cara manusia memenui kebutuhan kebutuhan dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan,dalam memanfaatkan sumber daya alam atau lingkungan manusia telah melakukan perubahan cara dari meramu (Simple

Adriculture) sanapai pada petanian dan peternakna (Advance Agriculture and pastoralisme) dan sampai pada tingkat industri modern.

Indusrtri terbagi dalam berbagai kategori menurut tenaga kerjanya,industri digolongkan menjadi empat yaitu :

1. Industri besar adalah industtri yang mempunyai pekerja lebih dari 100 orang.

2. Industri sedang adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 sampai 90 orang.

(11)

4. Industri rumah tangga adlah industri yang dikerjakan oleh pekerja antara 1 sampai 4 orang (Mc. Cawley 1981 : 131)

Dengan demikian industri yang ada di Desa Pasir Wetan termasuk dalam kategori yang pada umumnya masih merupakan industri sedang.

Penelitian ini mengkaji tentang berdirinya CV Daya Cipta di desa Pasir Wetan kecamatan Karang Lewas serta perkembanganya. Hal ini dapat diperoleh keterangan dari pendiri CV Daya Cipta dan diketahui oleh kepala desa setempat. Penelitian ini juga mengkaji tentang sosial dan ekonomi untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat.

Untuk membantu lebih memahami kondisi wilayah desa Pasir wetan,serta perkembangan CV Daya Cipta terhadap masyarakat di desa Pasir Wetan yang komlek,maka digunakan suatu pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dalam penellitian ini adalah pendekatan sosiologi dan ekonomi. Pendekaatan sosiologi menyoroti tentang segi-segi sosial yang dikaji. Seperti golongan sosial mana yang berperan,nilai-nilai yang dianut serta hubungan dengan golongan lain (Kartodirdjo, 1992:4). Pendekatan sosiologi melihat suatu gejala dari aspek sosial yang mencakup hubungan sosial, interaksi, jarigan hubungan sosil yang kesemuanya mencangkup dimensi sosial kelakuan manusia (Kartodirdjo, 1992:87)

Pendekatan ekonomi, ekonomi termasuk ilmu osial yang mempelajari suatu segi kegiatan manusia dalam masyarakat, yakni segi mengenali aktivitas perdagangan berdasarkan untung rugi, membut barang untuk kebutuhan sehari-hari untuk dipasarkan (Shadily, 1993:14). Pendekatan ekonomi untuk

(12)

menyoroti kondisi ekonomi desa Pasir Wetan. Pendekatan ini penting karena berkaitan dengan kehidupan sosial ekonomi desa Pasir Wetan.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul CV Daya Cipta dan sosial ekonomi desa Passir Wetan kecamatan Karang Lewas (1985-2010) ini adalah metode historis.

Metode historis menurut Natosusanto, 1978:36 yaitu :

1. Heuristik atau pencarian sumber, yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi, penulis mengunakanya untuk memperolah data dengan cara menelusuri objek kejadian dan para tokoh masyarakat. Sampai saat ini belum ada yang meneliti CV Daya cipta dan sosisal ekonomi di desa Karang Lewas kecamatan Karang Lewas dan peneliti melakukan observasi selama satu bualan.

b. Wawancara, penulis mengunakanya untuk memperoleh data secara langsung kepada perangkat desa, tokoh masyarakat setempat, pemuda dan para pelaku tentang kehidupan sosial ekonomi yang berkaitan dengan CV Daya Cipta.

c. Dokumentasi, penulis mengunakanya untuk memperoleh data tentang profil desa dan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

(13)

2. Verifikasi (kritik), yaitu menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati, baik bentuk maupun isinya. Kriti ada 2 macam yaitu kritik eksteren dan kritik intern, kritik ekstern merupakan kritik yang dilakukan dari luar (outerentitas dari sumber) sedangkan kritik intern merupakan kritik dari dalam (mengecek kredibilitas sumber) informasi yang telah diberi oleh para informanan dengan melihat dari kejiwaan serta kebenaran informasi tersebut. Penulis mengunakanya setelah jejak sejarah itu dikumpulkan dari hasil wawancara kemudian dinilai, dieksekusi, dan di uji kebenaranya agar mendapakan data yang valid mengenai CV Daya Cipta dan soisial ekonomi di desa Pasir Wetan kecamatan Karang Lewas.

3. Interprestasi atau penafsiran, yaitu menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta yang satu dengan yang lain agar mendapat keserasian dan kesesuain yang memiliki arti.

4. Historiografi atau penyajian, yaitu penusuna sejarah yang mengunakan prinsip serialisasi, imajinasi.

H. Sistematika Penulisan

Sistemasi peulisan yang peneliti gunakan adalah sebgai berikut :

BAB I Berisi Pendahulian yang terdiri dari latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori,Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

(14)

BAB II Diskripsi Wilayah Desa Pasir Wetan, yang berisi tentang kondisi geografis dan demografis serta perekonomian di Desa Karang Lewas, Kecamatan Pasir Wetan.

BAB III Berisi tentang perkembangan CV Daya Cipta di Desa Pasir Wetan Kecamatana Karang Lewas.

BAB VI Berisi tentang pemasaran CV Daya Cipta dan keadaan sosial dan ekonomi di Desa Pasir Weatan Kecamatan Karang Lewas.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa implikasi pembuatan perjanjian perkawinan pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 terhadap tujuan perkawinan ditinjau dari

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam

Dalam pasal 874 KUHPerdata disebutkan "Segala harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia adalah kepunyaan sekalian ahli warisnya menurut undang-undang, sekedar terhadap

Hubungan Antara Supervisi Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.. Tesis Manajemen

Toolpath Strategy dari Favourites ini terdapat lima Toolpath strategy sebagai default yaitu, Constant Z Finishing, Offset Area Clear Model, Optimized Constant Z

(2) Bank Indonesia mencabut status BDP apabila Bank Indonesia telah menerima surat penetapan dari BPPN yang menyatakan program penyehatan terhadap Bank yang bersangkutan telah

Skripsi ini membahas mengenai 3 hal, yakni mengenai pengaturan mengenai Konsultasi dan Pemberitahuan dalam rangka pengambilalihan saham perusahaan, penerapan hukum

Berdasarkanpembahasan di atas, kesimpulan yang dapatditarikyaitu akibat hukum Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 24/KPPU-I/2009 terhadap pelaku usaha yang