• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Bab I Pendahuluan

Naskah ini disusun sebagai tugas akhir Program Magister Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan pada Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) di Institut Teknologi Bandung. Judul yang disampaikan adalah:”Optimasi Biaya Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI Angkatan Darat”. Pembahasan ini diharapkan dapat membantu memecahkan masaalah terhadap kualitas pelayanan pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur, serta perencanaan penambahan jumlah kendaraan tempur dimasa datang, sehingga sasaran pemeliharaan dan perawatan dapat dilaksanakan secara sistematis, dalam rangka mendukung pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

I.1 Latar belakang.

Secara umum TNI diharapkan dapat bertugas secara profesional dalam menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari setiap ancaman musuh, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Selain itu TNI juga turut membantu kebijakan Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka menjaga perdamaian dunia, bersama-sama pasukan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai mana yang di amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

TNI merupakan salah satu komponen utama alat Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terdiri atas tiga Angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing Angkatan memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing yang telah dituangkan dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 .

Peningkatan kemampuan TNI secara profesional sangat diperlukan, dan untuk itu TNI berupaya agar dapat meningkatkan peranannya meskipun hanya dengan

(2)

2

kemampuan anggaran sangat terbatas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Republik Indonesia melalui Markas Besar TNI berusaha meningkatkan potensi yang ada dengan mendorong produksi dalam negeri dalam penyediaan peralatan militer yang diperlukan.

Semangat membuat peralatan sendiri semakin dirasakan sampai saat ini. Pemberlakuan embargo persenjataan dan alat-alat suku cadang pesawat tempur serta peralatan militer lainnya beberapa waktu lalu oleh Negara Amerika Serikat dan sekutunya, telah membuat kondisi yang dialami menjadi sangat mengkhawatirkan pemerintah dan rakyat Indonesia terutama TNI karena sangat membahayakan terhadap kemampuan dan kemandirian TNI.

Salah satu tugas dan kewenangan Direktorat peralatan Angkatan Darat adalah melaksanakan pelayanan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan di lingkungan TNI Angkatan Darat. Dengan demikian institusi ini berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang TNI. Bidang kendaraan merupakan salah satu bagian pembinaan Direktorat Peralatan Angkatan Darat ( Ditpalad ).

Pemeliharaan kendaraan tempur (Ranpur) telah menjadi salah satu masalah yang cukup signifikan dalam kondisi saat ini. Hal tersebut disebabkan jumlah kendaraan tempur yang dimiliki oleh TNI AD sebagian besar sudah dalam kategori “uzur”, sehingga armada tersebut harus dikenakan perawatan lanjut (retrofit). Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan dilakukan oleh bengkel tingkat empat (kelas IV), bengkel seperti ini hanya berjumlah satu buah di Indonesia, yaitu Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat (Bengpuspalad) yang berlokasi di Bandung.

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kapasitas dan daya tampung Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat yang terbatas. Keterbatasan tersebut akan terjadi bila jumlah Ranpur melebihi dari 1000 unit yang hendak mendapatkan perawatan besar (untuk mendapatkan Ranpur yang efektif maka

(3)

3

siklus perawatan besar untuk sebuah Ranpur adalah sepuluh tahun). Apabila tidak dilakukan penambahan kapasitas bengkel kelas IV untuk perawatan besar terhadap Ranpur , maka dikhawatirkan salah satu fungsi utama dari Ditpalad tidak berjalan optimum.

Penambahan kapasitas bengkel Kelas IV untuk menunjang fungsi perawatan kendaraan tempur TNI AD seyogianya di rencanakan secara baik , hal ini dikarenakan biaya untuk kegiatan tersebut relatif sangat besar dan proses pembangunannya memiliki dampak jangka panjang yang luas dan harus dikaji apabila menghendaki hasil yang baik. Dampak yang dikaji dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada analisis ekonomi (efisiensi biaya) dan pertahanan.

Pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah “Seperti apa sistem perawatan kendaraan tempur yang efektif dan efisien serta dampak apa saja yang ditimbulkan oleh sistem tersebut bila ditinjau secara ekonomi dan pertahanan”.

I.2 Maksud dan tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh metode analitis pengembangan sistem perawatan dan pemeliharaan kendaraan tempur kelas IV yang optimal di Indonesia .

Studi ini bertujuan menyususn metode optimasi pengembangan bengkel kelas IV pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur. Sehingga tingkat kesiapan kendaraan tempur Angkatan Darat dapat tertangani lebih baik dimasa datang.

I.3 Ruang lingkup

Ruang lingkup penelitian meliputi : 1. Lokasi penelitian.

1) Lokasi penelitian di Direktorat Peralatan Angkatan Darat dan Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat.

2) Tempat dan lokasi merupakan sumber data utama penulis dan merupakan acuan dasar pengolahan data. Selanjutnya data lain yang

(4)

4

digunakan adalah laporan tahunan kondisi kendaraan tempur tahun 2006.

3) Sebagai data tambahan adalah laporan kondisi peralatan kerja Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat.

2. Instrumen penelitian.

Instrumen penelitian meliputi : 1) Buku, media elektronik dan cetak.

2) Pengukuran jarak wilayah antar pulau ( GPS ) melalui internet.

3) Progarm Microsoft office excel 2007 untuk pengolahan data dan simulasi.

3. Sasaran penelitian.

Sasaran penelitian meliputi :

1) Sample berjumlah lebih dari 1000 unit kendaraan tempur Angkatan Darat.

2) Daerah sebaran kendaraan tempur terdapat pada 12 region. 3) Waktu pelaksanaan upgrade berlangsung selama sepuluh tahun. 4) Biaya optimum untuk membangun bengkel.

4. Langkah penggunaan optimasi.

1) Membuat perkiraan biaya perawatan kendaraan tempur TNI Angkatan Darat.

2) Membuat skenario penambahan lokasi perawatan kendaraan tempur. 3) Optimasi peluang investasi bagi swasta dan lokal.

4) Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi.

I.4 Metodologi Studi

Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu :

(5)

5 1. Pengumpulan data.

Data yang dipergunakan adalah berbagai data terkini yang berkaitan dengan manajemen perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD.

2. Pengolahan data.

Data diolah dengan mengaplikasikan metode pemrograman linear untuk memperoleh biaya yang paling rendah dengan berbagai macam batasan yang menjamin bahwa biaya hasil simulasi berada dalam kategori efektif dan efisien.

3. Analisis Ekonomi dan SWOT.

Analisis ekonomi dipergunakan untuk melihat dan mempertimbangkan berbagai dampak pembangunan bengkel secara ekonomi, sedangkan metode analisis SWOT dipergunakan untuk melihat posisi strategis dari kondisi perawatan kendaraan tempur saat ini bila dibandingkan dengan skenario usulan.

4. Penarikan kesimpulan.

Hasil yang didapat dari berbagai langkah di atas disimpulkan, dan dijadikan hasil dari penelitian untuk selanjutnya dijadikan saran akademis untuk mencapai sistem perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD yang efektif dan efisien.

Diagram alir dari metodologi yang diterangkan di atas dapat dilihat pada gambar I.1 berikut ini.

(6)

6

Gambar I. 1 Diagram Alir Proses Pengerjaan Tesis.

I.5 Sistematika laporan

Rangkaian kegiatan penelitian berikut ini memerlukan panduan dan langkah-langkah pengerjaan merupakan alur yang berkaitan satu dengan yang lain sehingga akan memperoleh bentuk tulisan yang mendekati proses pengerjaan sebuah penelitian bersekala menengah. Adapun sistematika laporan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

(7)

7 Bab I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang situasi keadaan mulai dari pemilihan judul sampai pada tujuan yang dinginkan nantinya. Dianratanya meliputi: Latar belakang, maksud dan tujuan , ruang lingkup meliputi tempat pelaksanaan penelitian, instruments penelitian, sasaran penelitian. Selanjutnya metodologi studi dan sistematika laporan.

Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di lingkungan TNI AD

Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang perawatan kendaraan tempur oleh Direktorat peralatan, sejarah peralatan, petunjuk induk perawatan, perawatan Ranpur, dan kondisi kendaraan tempur.

Bab III Metodologi

Bab ini akan menjelaskan proses pengerjaan dan pengolahan data yang menyajikan tentang Identifikasi masalah dan model pendekatannya , Model optimasi biaya perawatan kendaraan tempur, Data dan Analisis SWOT.

Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis,dan Diskusi.

Bab berikut ini menjelaskan gambaran tentang pengolahan data sehingga dapat menghasilkan data yang di inginkan, bahan yang digunakan meliputi : Instrument data , Hasil perhitungan, Analisis dan diskusi, tinjauan pendekatan dengan menggunakan Analisis SWOT.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian yang dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk studi lebih lanjut guna penyempurnanan tulisan ini dimasa datang.

Gambar

Diagram alir dari metodologi yang diterangkan di atas dapat dilihat pada gambar  I.1 berikut ini
Gambar I. 1 Diagram Alir Proses Pengerjaan Tesis.

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

Program PUP akan memberikan dampak terhadap peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR). Tujuan program Pendewasaan

Hasil survei menunjukkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi dan aplikasi pelepasan jantan mandul ke rumah-rumah masyarakat di lokasi penelitian, sebagian besar masyarakat

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

1) Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya. 2) Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.