• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU)

2017-2022

DINAS SOSIAL

KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(2)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……….i KATA PENGANTAR………..ii DAFTAR ISI………iii BAB I : PENDAHULUAN………..1 A. LATAR BELAKANG………..1

B. TUJUAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA………2

C. LANDASAN HUKUM……….2

D. SISTEMATIKA……… BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA A. PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA……….5

B. LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA……….5

C. SUMBER DAYA KINERJA………6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. VISI DAN MISI……….7

B. TUJUAN DAN SARAN JANGKA MENENGAH DINAS SOSIAL …..8

C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN………. .9

D. TUGAS POKOK DAN PUNGSI……… 10

E. ARAH KEBIJAKAN UMUM………11

BAB IV PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA LAMPIRAN……….12 BAB IV. PENUTUP

(3)

Lampiran-lampiran: 1. Struktur organisasi

2. Tabel renstra 2017-2022

3. Tabel indikator kinerja utama 2017-2022 4. Table rencana keinerja tahun 2018 5. Tapel penetapan kinerja tahun 2018

(4)

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusunan dokumen Indikator Kinerja Utama dinas sosial Kabupaten Lampung Barat ini dapat diselesaikan.

Berdasarkan Peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 , tanggal31 Mei 2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan indikator Kinerja utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Dokumen ini disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kinerja yang diperlikan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi guna perbaiakan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sesuai dengan fungsinya, maka Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam dokumen ini memiliki sifat spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan sesuatu yang diukur serta dapat dikuantifikasi.

Indikator Kinerja Utama Dinas sosial Lampung Barat ini disusun menggunakan indikator keluaran (output) berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dalam penyusunan dokumen ini mungkin masih terdapat kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten dan berwenang sangat kami harapkan.

Liwa, April 2018 KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN LAMPUNG BARAT,

Drs. GISON SIHITE, MM. NIP. 19610102 198403 1 004

(5)
(6)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan umum Pemerintahan adalah ingin menjalankan Pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government). Output merupakan hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintahan dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan. Sedangkan Outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga memberikan manfaat. Output dan outcome inilah yang dipandang sebagai kinerja.

Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan Good governance dan sekaligus Result oriented government, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya di integrasikan kedalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peratuiran perundangan dibawahnya.

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang pedoman umum penetapan indikator kinerja utama dilingkungan Instansi Pemerintahan. Berdasarkan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, indikator kinerja utama (Key Performance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organiisasii. Setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (IKU) secara pormal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator kinerja utama (IKU) instansi pemerintahan harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (Output) dan hasil (Outcome).

Indikator kinerja utama Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis dinas dengan melihat hal utama apa yang akan diwujudkan, untuk mewujudkan tujuan lembaga dibentuk serta apa yang menjadi core area/business yang bertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan Dinas Sosial.

(7)

Tujuan ditetapkannya indikator kinerja utama bagi Dinas Sosial Kabupten Lampung Barat adalah :

1. Untuk memperoleh Indikator Kinerja Utama yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;

2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan kinerja (IKU).

C. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan IKU Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3452);

2. Undang-undang nomor 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. 3. Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 06 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Wewenang Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2008 Nomor 06);

6. Peraturan Daerah Lampung Barat Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 13 Tahun 2010;

D. Sistematika

Adapun sistematika penyusunan IKU Dinas Sosial ini adalah sebagai berikut :

(8)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 3

Berisi latar belakang perlunya penetapan indikator kinerja utama, maksud dan tujuan penentuan indikator kinerja utama serta landasan hukum.

· BAB II Pengertian Indikator Kinerja

Berisi definisi serta syarat dan kriteria indikator kinerja umum,

· BAB III Gambaran Umum

Berisi gambaran umum Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat meliputi Visi dan Misi, Tugas pokok dan Fungsi serta Arah kebijakan.

· BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama

Berisi Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat.

(9)

BAB II PENGERTIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

A. Pengertian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja utama dari instansi adalah hal utama yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah tersebut dibentuk, yang tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

B. Langkah-langkah Penetapan Indikator Kinerja Utama

Dalam menetapkan indikator kinerja utama diperlukan prinsip-prinsip kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan, dan transparansi guna menghasilkan kinerja yang handal. IKU pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/Unit kerja Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat sekurang-kurangnya menggunakan indikator keluaran (output).

Dengan memperhatikan persyaratan dan kriteria indikator kinerja, maka langkah-langkah yang umum dalam penetapan IKU instansi pemerintahan

(10)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 5

Penentuan dan Penerapannya

C. Sumber Data Kinerja

Berdasarkan pendekatan sumber data pemerintah Kabupaten Lampung Barat data kinerja dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder.

1. Data kinerja primer adalah data kinerja yang diperoleh langsung dari responden.

2. Data kinerja sekunder adalah data kinerja yang diperoleh secara tidak langsung dari responden tetapi dari pihak/instansi lain.

Indentifikasi dan Pengumpulan Sejumlah Indikator Kinerja

Pembuatan Daftar Awal Indikator Kinerja

Konsultasi

Penilaian dan Pemilihan

Bidang Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Organiosasi

Renstra, Arah Kebijakan Umum, Srategi Penting

Keperluan Statistik Pemerintah dan Dunia Internasional

Kebutuhan Informasi untuk Pengolahan Kewenangan dan

kinerja

Kebutuhan Informasi Untuk Akuntabilitas

(11)

BAB III

GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL

KABUPATEN LAMPUNG BARAT

A. Visi dan Misi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana Dinas sosial Kabupaten Lampung Barat harus dibawa, agar tetap eksis antisifatif dan inovatif. Visi juga dapat digambarkan suatu keadaan yang menentang tentang masa depan yang diinginkan Dinas Sosial Kabupaten lampung Barat.

Visi ini disusun dengan mempertimbangkan inisiasi-inisiasi, idealisme, informasi, identifikasi, dan porecasting. Yakni pemikiran tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan dating serta memperhatikan keingian stake holders,maka Visi Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat adalah” Terwujudnya Kesejahteraan Sosial

Masyarakat“.

Misi adalah merupakan pokok-pokok kegiatan yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah dalam rangka tercapainya suatu Visi, yang selanjutnya dijadikan sebagai suatu pedoman dalam penyusunan tujuan, sasaran dan strategi.Dengan kata lain Misi merupakan tujuan utama kearah mana perencanaan/ program instansi pemerintah yang ingin di capai atau yang di arahkan.

Adapun Misi Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan wilayah melalui pembangunan Infrastruktur secara

berkeadilan ,dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana dan berwawasan lingkungan

2. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif

Misi kesatu : Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap bencana Misi kelima : Terwujudnya masyarakat yang tertib dan sejahtera

(12)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 7

B. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS SOSIAL

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat, yaitu sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam lima tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat, yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

1. Misi kesatu : Mengembangkan wilayah melalui pembangunan

Infrastruktur secara berkeadilan ,dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana dan berwawasan lingkungan Tujuannya : Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap bencana Sasarannya : Meningkatnya Kesiap siagaan bencana

2. Misi kelima : Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif

Tujuannya : Terwujudnya masyarakat yang tertib dan sejahtera Sasarannya : Menurunnya Kemiskinan dan ketimpangan daerah

C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Strategi

Strategi Dinas Sosial tahun 2017 - 2022 sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan adalah:

1. Membangun Kerjasama lintas sektoral dalam penanggulangan kemiskinan dan penanganan PMKS.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 13 tahun 2017 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah

(13)

Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat disebutkan bahwa Tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang Sosial.

KEPALA DINAS

(1). Dinas Sosial mempunyai Tugas pembantu di bidang Sosial;

(2). Untuk Menyelenggarakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Dinas Sosial mempunyai fungsi ;

a. Perumusan kebijakan Teknis dibidang, Sosial;

b. Penyelenggaraaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Sosial;

c. Pembinaaan dan Pelaksanaan tugas bidang Sosial;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang sosial; e. Pelayanan Administratif;

(3). Untuk Melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut di atas, Kepala Dinas Mempunyai rincian tugas :

a. Memimpin dan Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lingkup Dinas Sosial yang menjadi tugas dan Kewenangannya;

b. Mempelajari peraturan perundang –undangan , kebijakan

teknis,pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan Dinas Sosial;

c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum dinas Sosial;

d. Menetapkan kebijakan yang ada di Dinas Sosial;

e. Menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum yang ada di Dinas Sosial;

(14)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 9

f. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing; g. Melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pimpinan;

h. Menilai prestasi kerja PNS dilingkup Dinas Sosial berdasarkan sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

i. Melaksanakan tugas dinas lainya yang diberikan oleh pimpinan untuk kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan standar norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

SEKRETARIAT

(1). Sekretariat Dinas mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan keskretariat, pengelolaan keuangan, dan pelayanan administrasi pada seluruh unit organisaasi di lingkungan Dinas Sosial serta melakukan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan;

(2). Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksut pada ayat (1) Sekretaris Dinas mempunysi fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan dinas;

b. Pelaksanaan tugas administraasi umum dan administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

c. Pelanyanaan administrasi ;

d. Pelanyanan monitoring evaluasi dan pelaporaan dilingkup sekertariat dan lingkup Dinas Sosial;

(15)

(3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Sekertaris dinas mempunyai rician tugas;

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sekertariat Dinas Sosial yang menjadi tugas dan kewenaangannya;

b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan bidang kesekertariatan;

c. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan tugas dan penyusunan;

d. Merencanakan anggaran biaya yang diperlukan untuk satu tahun anggaran dan mengevaluasi penggunaan biaya yang telah dikeluarkan serta membuat laporan pelaksanaan kegiatan pada pimpinan;

e. Melaksanakan pengadaan kendaraan dinas yang berasal dari dana bantuan pemerintah dan melaporkan hasil pengadaan kepada Dinas PPKAD disertai dengan penyerahan BPKB dan surat administrasi lainnya;

f. Mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilaaksaanakan pada atasan dan bidang- bidang yang ada di lingkungan Dinas Sosial;

g. Menyiapkan perencanaan dan kebijakan teknis pengembangan kesekertarisan dan administrasi umum;

h. Menyelenggarakan urusan keskretariatan, rumah tangga/ perlengkapan, administrasi kepegawaian dan keuangan;

i. Menyusun rencana evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja;

j. Membagi tugas kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik secara lisan maupun tulisan sesuai permasalahan dan bidang tugas masing- masing;

(16)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 11

k. Melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pimpinan;

l. Menilai prestasi kerja PNS dilingkup Dinas Sosial berdasarkan sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

m.Melaksanakan tugaas dinas lainya yang diberikan oleh pimpinan untuk kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan standar norma dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub bagian umum dan perencanaan c.Sub bagian keuangan

BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL

(1) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Sosial di bidang Pemberdayaan dan Pengembangan sosial meliputi usaha pemberdayaan dan pengembangan sosial .

(2) Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial

mempunyai fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial;

b. Penyusunan rencanaan dan program kerja di bidang Pemberdayaan dan Pengembangan sosial;

c. Pelaksanaan dan Pengkoordinasian kegiatan di bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial;

(17)

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial;

(3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial memiliki uraian tugas :

a. Memimpin dan Menyusun rencana serta program kerja di bidang pemberdayaan dan pengembangan sosial yang menjadi tugas dan kewenangannya.;

b. Merumuskan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan dibidang pemberdayaan dan pengembangan sosial.

c. Mempelajari Peraturan Perundang-undangan, kebijakan, teknis,pedoman dan petunjuk teknis serta bahan- bahan lain yang berhubungan dengan Bidang pemberdayaan dan pengembangan Sosial;

d. Menyusun petunjuk teknis,bahan pembinaan, penyelenggaraan dan pengawasan bidang pemberdayaan dan pengembangan sosial;

e. Menyelenggarakan system inpormasi dan usaha pemberdayaan dan pengembagangan sosial;

f. Member stimulat bagi usaha pemberdayaan dan pengembangan sosial;

g. Menyusun pedoman petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan kegiatan pemberi stimulant bagi usaha pemberdayaan dan pengembangan sosial , pemberdayaan kelompok usaha bersama baik sosial maupun ekonomi dan mengadakan kebijakan dengan lembaga sosial ekonomi;

(18)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 13

h. Menyusun bahan pembinaan dan pengawasan kegiatan pemberdayaan dan pengembangan sosial dan pengawasan organisasi sosial ,pekerja sosial masyarakat dan karang taruna; i. Menyusun bahan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

terhadap kelompok usaha bersama baik sosial maupun ekonomi;

j. Menyusun bahan pedoman / petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan kegiatan pengembagngan sosial bagi perintis kemerdekaan ,keluarga pahlawan dan pemeliharaan taman pegawai makam pahlawan;

k. Meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan sosial bagi organisasai kepemudaan dan pekerja sosiaal masyarakat; l. Melaksanakan pembinaan lembaga pemberdayaan

pengembangan Sosial;

m. Membina printis kemerdekaan dan keluarga pahlawan;

n. Pengawasan kegiatan pemeliharaan taman makam pahlawaan kabupaten;

o. Melaksanakan pelatihan-pelatihan membentuk dan membina kelompok-kelompok usaha keterampilan perempuan;

p. Melaksanakan penyajian informasi keterampilan perempuan;

q. Membagi tugas kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik secara lisan maupun tulisan sesuai permasalahan dan bidang tugas masing – masing;

r. Melaksanakan monitoring evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan kegiat yang telah dilaksanakan kepada pimpinan;

s. Menilai prestasi kerja PNS dilingkup bidang pemberdayan dan pengembangan sosial berdasarkan sasaran kerja pegawai SKP dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam penilaian prestasi kerja PNS;

(19)

t. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan berdasarkan norma, standar peraturan perundang-undangan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan standar norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir miskin terdiri dari tiga seksi yaitu :

a. Seksi Pemberdayaan Sosial b. Seksi Penanganan Fakir Miskin c. Seksi Kelembagaan

BIDANG BANTUAN DAN REHABILITASI SOSIAL

(1). Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Sosial dibidang bantuan dan rehabilitasi sosial dan melaksanakan tugas tanggung jawab kepala dinas .

(2). Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Kepala Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial;

b. Penyusun rencana dan program kebijakan di bidang Bantuan dan Rehabilitasi sosial;

c. Pelaksanaan dan Pengkoordinasian kegiatan di bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial;

d.Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial;

(3). Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut diatas, Kepala Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial memiliki uraian tugas:

(20)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 15

a. Memimpin dan Menyusun rencana serta program kerja dibidang bantuan dan rehabilitasi sosial yang menjadi tugas dan kewenangannya;

b. Merumuskan kebijakan melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan dibidang bantuan dan rehabilitasi sosial; c. Mempelajari Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis pedoman

dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainya yang berhubungan dengan bantuan dan rehabilitasi sosial;

d. Melaksanakan bimbingan pelanyanan penyelenggaraan bantuan dan rehabilitasi sosial;

e. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap organisasi sosial dan yayasan sosial;

f. Mengadakan pelayanan rehabilitasi sosial;

g. Melaksanakan /menyelenggarakan bantuan sosial terhadap korban bencan alam dan korban kerusuhan;

h. Melaksanakan pembinaan terhadaap panti sosial;

i. Membagi tugas kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik secar lisan maupun tulisan sesuai permasalahan dan bidang tugas masing- masing;

j. Melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pimpinan;

k. Menilai prestasi kerja PNS dilingkup bidang pemberdayan dan pengembangan sosial berdasarkan sasaran kerja pegawai SKP dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam penilaian prestasi kerja PNS;

l. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan berdasarkan norma, standar peraturan perundang-undangan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan tugas;

Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial terdiri dari (dua) seksi yaitu :

a. Seksi Bantuan Sosial b. Seksi Rehabilitas social

(21)

c. Seksi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

Bidang Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagaian urusan Pemerintahan dibidang kesejahteraan sosial, yang meliputi kegiatan upaya peningkatan kesejahteraan sosial melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana kemasyarakatan baik perorangan maupun kelompok dalam wilayah Kabupaten. Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Bidang Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial memiliki fungsi yaitu :

1) Menyusun rencana dan program kerja bidang

2) Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3) Mengkoordinasikan para Kepala Seksi

4) Menilai prestasi kerja bawahan

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala seksi dan bawahan 6) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan lintas sektoral agar

terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung dalam upaya pembinaan, bantuan dan pengendalian usaha kesejahteraan sosial dibidang perlindungan sosial, jaminan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial

7) Melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan timbulnya masalah sosial

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 10)Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

1. Seksi Perlindungan Sosial

Kepala Seksi Perlindungan Sosial mempunyai tugas : · Menyusun rencana dan program kerja seksi · Memberikan petunjuk kepada bawahan · Menilai prestasi kerja bawahan

· Mempersiapkan bahan dan data dalam melaksanakan perlindungan sosial korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja imigran

(22)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 17

· Menyelenggarakan dapur umum/bantuan darurat kepada korban bencana alam dan korban bencana sosial

· Melaksanakan sistem pengendalian intern

· Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan atasan · Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang

2. Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial

Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial mempunyai tugas : · Menyusun rencana dan program kerja sosial

· Memberikan petunjuk kepada bawahan · Menilai prestasi kerja bawahan

· Mempersiapkan bahan dan data dalam melaksanakan pembinaan, bimbingan, motivasi pengelolaan sumber dana sosial dari

masyarakat

· Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis bagi penyelenggaraan pengumpulan sumbangan sosial · Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis bagi

penyelenggaraan undian

· Melaksanakan system pengendalian intern

· Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

· Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang

2. Seksi Jaminan Sosial

Kepala Seksi Jaminan Sosial mempunyai tugas : · Menyusun rencana dan program kerja seksi · Memberi petunjuk kepada bawahan

· Menilai prestasi kerja bawahan

· Mempersiapkan bahan dan data dalam melaksanakan jaminan sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial · Melaksanakan jaminan sosial kepada pekerja sektor informal · Melaksanakan program keluarga harpan (PKH)

· Melaksanakan sistem pengendalian intern

· Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

(23)

E. ARAH KEBIJAKAN UMUM. Kebijakan

Kebijakan Dinas Sosial tahun 2017- 2022 sesuai dengan Strategi yang telah ditetapkan adalah:

1. Program diarahkan pada program-program pemberdayaan sosial, jaminan sosial, perlindungan sosial, dan rehabilitasi sosial.

BAB IV PENETAPAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan misi Organisasi Dinas Sosial Kabuaten Lampung Barat, yaitu : 1. Mengembangkan wilayah melalui pembangunan Infrastruktur secara

berkeadilan ,dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana dan berwawasan lingkungan

2. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif

(24)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL 19

BAB V PENUTUP

Demikianlah Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat ini disusun, selain sebagai pedoman dalam mengemban Tugas Pokok dan Fungsi, Indikator Kinerja Utama ini juga merupakan bagian dari pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang berdasarkan pada Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat.

(25)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS SOSIAL KABUPATEN LAMPUNG BARAT

1. INSTANSI : Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat

2. TUGAS : Membantu Bupati dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas-tugas pembantuan di bidang sosial

3. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Sosial

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Sosial c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATU AN

ALASAN FORMULASI SUMBE

R DATA KET 1. Meningkatnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan PSKS yang Mandiri dan Aktif - Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Mandiri

% Kegiatan PMKS yang Mandiri setelah diobservasi meningkat kemampuannya dalam melaksanakan tugas kehidupan, dan perannya sesuai dengan tingkat perkembangannya

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang

tertangani x 100

∑ Jumlah PMKS

Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin dan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

- Persentase Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang aktif.

% Kegiatan PSKS yang Aktif setelah

diobservasi meningkat kemampuannya dalam melaksanakan tugas kehidupan, dan perannya sesuai dengan tingkat perkembangannya

Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang tertangani x 100

∑ Jumlah PSKS

Laporan Data

Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin dan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

3. Meningkatnya Daya - Respontime jam Meningkatnya tindakan Pelayanan 1 x ∑ Respontime Tanggap bencana

(26)

REVIEU IKU RPJMD 2017-2022 DINAS SOSIAL

KABUPATEN LAMPUNG BARAT

1. CAPAIAN IKU RPJMD 2017-2022

Selama kurun waktu tahun 2017-2022 berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas. Untuk mengukur Kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja utama yang menjadi dasar atau tolok ukur capaian hasil kinerja, evaluasi dan juga pengukuran kinerja dilakukan dengan metode penghitungan berdasarkan data pilihan dari tiap indikator yang relevan dalam mencapai sasaran dengan cara dikuantitatifkan.

Berikut ini kami sajikan teknik menghitung capaian kinerja yaitu: § Kondisi :

Jika semakin tinggi realisasi mengambarkan pencapaian tingkat capaian yang semakin baik

§ Kondisi :

Semakin rendah realisasi menggambarkan semakin rendah pencapaian tingkat capaian

Pengukuran indikator kinerja pada tingkat kegiatan dalam laporan ini meliputi :

a. Indikator Kinerja Masukan (Input) adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksana kegiatan berjalan

b. Indikator Kinerja Keluar (Output) adalah segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan baik fisik maupun non fisik

c. Indikator hasil (Outcome) adalah indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kajian.

Disamping menggunakan metode diatas pengukuran kinerja juga dilakukan mencangkup.

Rencana

Rumus = x 100%

Realisasi

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Rumus = x 100%

(27)

Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup :

a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 Bab III mengenai pengukuran kinerja di dalam pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

b. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indicator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam penetapan kinerja, dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran indicator kinerja sasaran. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK).

c. Hasil Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja Sasaran, tingkat pencapaian sasaran ditentukan dari pencapaian masing-masing indikator sasaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja.

Pencapaian sasaran Sosial Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Daya Tanggap Masyarakat Terhadap Bencana

2. sasaran : Meningkatnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan PSKS yang Mandiri dan Aktif

Pencapaian sasaran 1 dan sasaran 2 berdasarkan masing – masing indikator kinerja adalah sebagai berikut :

NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Respontime tanggap bencana 1X24 Jam 1X24 Jam 1X24 Jam 2. 1. Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Mandiri 2. Persentase Potensi Sumber Kesejahteraan 0,94 11,33 0,94 11,33 1 100 % 100%

(28)

Analisa Capaian Kinerja

Dillihat dari tingkat capaian realisasi masing – masing indikator diatas dapat secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target kinerja sasaran 1 bisa dikategorikan optimal, hal ini terlihat dari 5 target indikator sasaran yang ditetapkan ada beberapa sasaran yang tingkat capaiannya 100% bahkan tidak tercapai sama sekali. Indikator sasaran tersebut adalah meningkatnya Penanganan terhadap Fakir Miskin

Rekapitulasi pencapaian target Dinas Sosial adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2017 Realisasi Tahun 2018 Target Tahun 2019 Realisasi Tahun 2020 Target Tahun 2021 Realisasi Tahun 2022 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Mandiri 0,62 0,94 43,05 60,55 60,77 0 ,62 Persentase Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang Aktif

9,8 11,33 11,33 11,33 11,33 9,8

KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN LAMPUNG BARAT,

Drs. GISON SIHITE,MM

(29)

BERITA ACARA

HASIL PENYELARASAN RENSTRA TERHADAP RPJMD 2017-2022 KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2019

DINAS SOSIAL

Nomor : 460/ 312 /III.16/2019

Pada hari ini, Tanggal Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sembilan Belas , kami Tim Reviu Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat, yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat Nomor : 460/312/III.16/2019 Tanggal Mei 2019, telah melaksanakan Perbaikan terhadap Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat dengan rincian hasil sebagai berikut :

I. TUJUAN DINAS SOSIAL

a. Uraian Tujuan Dinas Sosial SEBELUM Penyelarasan

TUJUAN INDIKATOR

Menurunnya Kemiskinan dan Ketimpangan Daerah

Angka Kemiskinan (Persen)

Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap bencana

Meningkatnya Kesiap siagaan Bencana

b. Uraian Tujuan Dinas Sosial SETELAH Penyelarasan

TUJUAN INDIKATOR

Menurunnya Kemiskinan dan Ketimpangan Daerah

Angka Kemiskinan (Persen)

Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap bencana

Respontime tanggap bencana (jam)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

DINAS SOSIAL

JL. Teratai No.8 Way Mengaku, Liwa 34811 Telepon (0728) 21116, Faks. (0728) 21116

(30)

II. SASARAN STRATEGIS DINAS SOSIAL

a. Uraian Indikator sasaran strategis SEBELUM Penyelarasan

SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI

Meningkatnya Penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan PSKS lainnya

Persentase Penanganan terhadap

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Persentase ( Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial)

Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Persentase Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Meningkatnya Peran Lembaga

Kesejahteraan Sosial (LKS)

Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang aktif dan yang tidak aktif

Meningkatnya Pelayanan dan Pemberdayaan terhadap Penyandang Cacat dan eks trauma

Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap bencana

Persentase Pelayanan dan Pemberdayaan terhadap Penyandang Cacat dan eks Trauma

Respontime tanggap Bencana (Jam) 1x24

(31)

b. Uraian Indikator sasaran strategis SESUDAH Penyelarasan

SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI

Meningkatnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan PSKS yang Mandiri dan Aktif

Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Mandiri Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Aktif Meningkatnya daya Tanggap

Masyarakat terhadap Bencana

Respontime tanggap Bencana (Jam) 1x24

Mengetahui Plt.Kepala Dinas Sosial,

RASWAN,SH,MM Pembina Tingkat I/IV.b NIP.19630725 198603 1 018 LIWA, Mei 2019 KABID PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL FERRY ISTANTO,SE.MM Pembina /IV.a NIP.19760614 200003 1 001 KASUBBAG UMUM DAN PERENCANAAN DINAS SOSIAL, MARLINA,ST Penata /III.c NIP.19751203 200902 2 003 Mengetahui KEPALA BAPPEDA KABUPATEN LAMPUNG BARAT,

Ir.OKMAL.M.Si Pembina Utama Muda NIP.19641005 199303 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi Dinas urusan di bidang Perpustakaan dan Kearsipan ; d.. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi urusan di

Animisme adalah kecenderungan anak menganggap benda sebagai sesuatu yang hidup (Papalia & Olds 1986). Perkembangan kognitif pada anak dipengaruhi juga lingkungan. Pernyataan

Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten sintang merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu tujuan

Penelitian sebelumnya (Y ULISTIANI et al., 2002) mendapatkan bahwa pada pengujian kecernaan secara in-vitro terhadap bungkil kedelai yang dicampur dengan caiaran batang pisang

“Jika akan digunakan ke sekumpulan besar manusia, maka benar-benar akan sangat berbahaya, karena racun ini adalah jenis yang mematikan dalam waktu beberapa menit belaka dan

1 Makna Indikator : Satuan panjang dan jumlah bangunan pada Jaringan Irigasi/rawa yang baru dibangun Alasan Pemilihan : indikator ini dapat menunjukkan satuan pembangunan

Dari 20 indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai pada tahun 2017 sama dengan kinerja tahun sebelumnya, 9

Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat selanjutnya disebut sebagai IKU Dinas Pendidikan Lampung Barat merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan