• Tidak ada hasil yang ditemukan

, PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA^TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ", PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA^TIMUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NOTAKESEPAHAMAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MnMOR414/NK/X-Xm.2/7/2011

NOMORHK.14TAHUN2011

TENTANG

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN S.STEM .NFORMAS.

UNTUK AKSES DATA PADA

, PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA^TIMUR

DALAM RANGKA PEMER.KSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

Kupang. kami yang bertanda tangan di bawah in):

1. Rudi liwanto H.S

2. Frans Lebu Raya

Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa

Tenggara Timur, yang berkedudukan dan berkantor d.

ja,an Amabi Nomor 120, Tofa, Kupang, Nusa

Tenggara Timur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas

nama Badan Pemeriksa Keuangan Republik lndones.a,

selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Gubemur Nusa Tenggara Timur, yang berkedudukan

dan berkantor di Jalan Raya El Tari No. 52, Kupang

Nusa Tenggara Timur dalam hal ini bertindak untuk

dan atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Selanjutnya. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA seoara

PIHAK.

bersama-sama disebut PARA

(2)

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan dan menyatakan hal-hal sebagai berikuf

a. Jahwasesuai dengan ketentuan Pasa. 10 huruf adan huruf bUndang-Undang Nomor

Neal d"an P IT* ' " ^ Pen9e'°,aan *" Tan^ ^wab

Negara dan Pasal 9ayat (1) huruf bUndang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang

wb'dfbT ^Uan9an' BPK memi"'ki keWena"9an UntUk ™*" ^umenl

wajib dibenkan set,ap orang serta mengakses data dalam rangka pemeriksaan atas

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

bahwa berdasarkan Pasal 6ayat (2) huruf c, Pasal 10 dan Pasal 31 Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, gubernur mempunyai tugas un, k

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan pemerintah daerah;

Selanjutnya, dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan di bawah ini

1 R^uhn^T9 N°Tr " TahUn 20°3 tentan9 KSUan9an Ne9ara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republi

Indonesia Nomor 4286); ™»puoirc

2. Undang-Undang Nomor 1Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Reeoua^^rlik r ^ TahUn 2°04 N°m0r 5' Tambahan LeLaran Ne r

Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400)-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Reoubtik ,6P;

'"'r513 TahUn 2004 N°m0r 125' Tambahan member nN

Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

UnTo ^T^ ^

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

" *** *** »»» ^^ * - *

Negara RepubNk Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembara Ne

Republik Indonesia Nomor 4844); "egara

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4654);

b.

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infoimasi dan Transaksi Elektronik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4843); '

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

(3)

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mernbuat Nota Kesepahaman tentang Pengembangan dan PeiigetoJaan Sisiehi Womiasi urtuk Akses Data pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara, dengan ketentuan sebagai benkut

BAB I

KETENTUAN UHUH

Bagian Kesafu

Pengertian

PssaJ •

Dalam Nota Kesepahaman ire, yang dtmaksud dengan:

1. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, anaSsis, dan evakiasi yang cHakukan

secara ndependen, objektif, dan professorial berdasarkan standar pemeriksaan, untuk

menstai kebenaran, kecermatan, kredSbStas, dan keandalan informasi mengenai

\mnpkjmui ihH lnf|p«o Jnwnii tnmwnonn nnpri

2. Data PIHAK KEDUA adalah data mffik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Tmiur yang

cfiperiukan oteh PIHAK PEKTAMA dalam rangka pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

3. Akses Data PIHAK KEDUA adalah suatu cara afiau metode untuk meSiat, mengirim,

mengambil, dan rnenggunakan Data PiHAK KEDUA. 4. Sistem Irtomtas* unto* Akses Data RK^

sistem apfikasi kompuler, infrastruktur jaringan komurakasi, dan prosedur yang

digunakan untuk mengakses Data PIHAK KEDUA.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal2

t

Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk mewujudkan hubungan kerja sama pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi untuk Akses Data PIHAK KEDUA dalam rangka

pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

(4)

BAB II

RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

Ruang Lingkup

Pasal 3

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pengembangan dan pengelolaan Sistem

Informasi untuk Akses Data PIHAK KEDUA, yang terdiri dari:

a. sistem aplikasi komputer;

b. infrastruktur jaringan komunikasi; dan c. prosedur Akses Data.

Pasal 4

Data PIHAK KEDUA yang diperlukan dalam Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 meliputi:

a. dokumen pelaksanaan anggaran;

b. sistem pengelolaan keuangan daerah; c. sistem pengelolaan barang milik daerah;

d. data selain huruf a, huruf b, dan huruf c yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan

atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

e. peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara di

lingkungan PIHAK KEDUA; dan f. hasil pengawasan internal.

Bagian Kedua

Pelaksanaan

Pasal 5 i

Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi untuk Akses Data PIHAK

KEDUA, kewajiban PARA PIHAK diatur sebagai'berikut:

a.

b.

c.

i

PIHAK KEDUA menyediakan sistem jaringan komunikasi internal sampai dengan

Gateway PIHAK PERTAMA;

PIHAK PERTAMA menyediakan sistem jaringan komunikasi antara Gateway PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA;

PIHAK KEDUA menyediakan server untuk menampung Data PIHAK KEDUA agar

dapat diakses oleh PIHAK PERTAMA;

(5)

d. PIHAK PERTAMA menyediakan server untuk menampung Data PIHAK KED.ia

diakses dari PIHAK KEDUA; dan KEDUA yang

e. PARA PIHAK memasang/menyediakan aplikasi miliknya atau yang berada dih™ „

penguasaannya, yang diperlukan agar dapa, tenadi Akses Data anTra PaS PIHAK

Pasal 6

(1) PIHAK PERTAMA dapat melaksanakan Akses Data PIHAK KEDUA .

^^lz^^^^t dan '-"— -—

Pasal7

a. menyiapkan dan mengadakan infrastruktur pendukung Akses Data PIHAK

KEDUA-b. menyiapkan jenis dan format Data PIHAK KEDUA;

c melakukan uji coba Akses Data PIHAK KEDUA secara

online-d. menyusuntatacara dan keamanan sarana Akses Data PIHAK

KEDUA-e. melakukan implementasi Akses Data PIHAK KEDUA;

f. melakukan pengawasan;

g. melakukan evaluasi dan penyelesaian masalah- dan

" JS^SE"" 'ain da'am ran9ka menUnJan9 k6lanCaran ^™™ Akses Data

Pasal8

5SES25SCSpcr***--««*.**

Bagian Ketiga

Tanggung Jawab

Pasal 3

(1) rmKas?urkTi:rDrraK^z KEDuArdisediakan me,aiui*-

permintaan PIHAK PERTAMaT

mSrUPakan data yang lengkaP sesuai

ZZ PZKEDUA

^ SeSUa' d6n9an k°ndiSi S6bena^a —« «-n

(6)

(2) PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Sistem Informasi untuk Akses Data PIHAK KEDUA digunakan hanya untuk kepentingan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pasal 10

(1) Dalam rangka melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, PARA

PIHAK membentuk Tim Kerja.

(2) Tim Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan

masing-masing PIHAK.

BAB III

RAPAT KOORDINASI

Pasal 11

(1) Dalam rangka evaluasi, pengembangan, dan penyelesaian masalah dalam melaksanakan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK dapat melakukan rapat koordinasi. (2) PARA PIHAK dapat menunjuk pejabat di lingkungannya masing-masing untuk

melakukan rapat koordinasi.

BAB IV

PEMBIAYAAN

Pasal 12

Biaya yang timbul dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada Anggaran

Belanja masing-masing PIHAK.

BABV

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

i

Pasal 13

t

Perselisihan yang mungkin timbul dari Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat oleh PARA PIHAK.

/

(7)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

(1) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada hari dan tanggal penandatanganan oleh

PARA PIHAK.

(2) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan dituangkan secara tertulis dalam suatu perubahan (addendum), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota

Kesepahaman ini.

Nota Kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua) asli dan ditandatangani oleh kedua belah

pihak, rangkap pertama dan rangkap kedua mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk

PARA PIHAK.

$ PIHAK KEDUA,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kota Pontianak secara

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Nota Kesepahaman tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem lnformasi untuk Akses Data pada

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kabupaten Sanggau secara

Konjungsi Antar Klausa Konjungsi korelatif Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis

Studi kasus ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny.S dengan

Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran

KAMALUDDIN LUBIS,,