P T P L N ( P E R S E R O )
J l T r u n o j o y o B l o k M I / 1 3 5
J A K A R T A
M A S T E R S T A T I O N S C A D A
D o k u m e n n o m o r : P D M / S G I / 2 0 : 2 0 1 4PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero) No. 0520-3.K/DIR/2014BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN
MASTER STATION SCADA
PT PLN (PERSERO)
JALAN TRUNOJOYO BLOK M-I/135 KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 12160
Susunan Tim Review KEPDIR 113 & 114 Tahun 2010
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.0309.K/DIR/2013
Pengarah
: 1. Kepala Divisi Transmisi Jawa Bali
2. Kepala Divisi Transmisi Sumatera
3. Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur
4. Yulian Tamsir
Ketua
:
Tatang Rusdjaja
Sekretaris
:
Christi Yani
Anggota
:
Indra Tjahja
Delyuzar
Hesti Hartanti
Sumaryadi
James Munthe
Jhon H Tonapa
Kelompok Kerja SCADA, Telekomunikasi, dan Meter Transaksi
1.
Teguh Kurnianto (PLN P3BJB)
: Koordinator merangkap anggota
2.
Heri Presiyono (PLN P3BJB)
: Anggota
3.
Guntur (PLN P3BS)
: Anggota
4.
Hasanuddin (PLN P3BJB)
: Anggota
5.
Arif Basuki (PLN Sulselrabar)
: Anggota
6.
Khoerul Mufti (PLN Kalselteng)
: Anggota
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... I DAFTAR GAMBAR ... III DAFTAR TABEL ... IV DAFTAR LAMPIRAN ... V PRAKATA ... VI
MASTER STATION SCADA ... 1
1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Gambaran Umum... 1
1.2 Konfigurasi Master Station ... 1
1.3 Definisi dan Fungsi Bagian Utama ... 4
1.3.1 Server ... 4
1.3.1.1 Server SCADA ... 4
1.3.1.2 Server SubSistem Komunikasi ... 4
1.3.1.3 Server Historikal... 4
1.3.1.4 Server EMS (Energy Management System)... 4
1.3.1.5 Server DTS (Dispatcher Training Simulator) ... 4
1.3.2 Workstation ... 4
1.3.2.1 Workstation Dispatcher ... 4
1.3.2.2 Workstation Engineer ... 4
1.3.2.3 Workstation DTS ... 5
1.3.2.4 Workstation di Luar Control Center ... 5
1.3.3 LAN (Local Area Network)... 5
1.3.3.1 Switch ... 5 1.3.3.2 Router ... 5 1.3.3.3 Network/LAN... 5 1.3.4 Peripheral... 5 1.3.4.1 Power Supply... 5 1.3.4.2 GPS ... 5 1.3.4.3 Storage ... 5
1.3.4.4 Layar Tayang/Mimic board... 6
1.3.4.5 Projector ... 6 1.3.4.6 Static Display ... 6 1.3.4.7 Frekuensi Recorder... 6 1.3.4.8 Printer ... 6 1.3.5 Aplikasi ... 6 1.3.5.1 Aplikasi SCADA ... 6
1.3.5.2 Aplikasi Historikal Data... 6
1.3.5.3 Aplikasi EMS ... 6
1.3.5.4 Aplikasi DTS ... 7
1.3.5.5 Aplikasi Update Database ... 7
1.3.5.6 Aplikasi HMI ... 7
1.3.6 Penunjang... 7
1.3.6.1 Hotline... 7
1.3.6.2 Voice Recorder ... 7
1.3.6.3 Server Offline Database ... 7
1.4 Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) ... 7
2 PEDOMAN PEMELIHARAAN ... 8
2.1 Jenis Pemeliharaan... 9
2.2 In Service Inspection ... 9
2.3 In Service Function Check... 11
2.4 In Service Measurement... 12
3 ANALISA HASIL PEMELIHARAAN ... 13
3.1 Standar ... 13
4 REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN ... 16
DAFTAR ISTILAH ... 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Blok Diagram Sistem SCADA ... 1 Gambar 1.2. Konfigurasi Master Station ... 2
DAFTAR TABEL
Tabel 1. In Service Function Check Master Station ... 11
Tabel 2. In Service Measurement ... 12
Tabel 3. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Inspection... 13
Tabel 4. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Function Check ... 15
Tabel 5. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Measurement ... 16
Tabel 6. Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Inspection... 17
Tabel 7. Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Function Check ... 20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 TABEL PERIODE PEMELIHARAAN MASTER STATION SCADA... 22
Lampiran 2 FMEA MASTER STATION SCADA... 28
Lampiran 3 Formulir In Service Inspection Master Station ... 40
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.
PLN melaksanakan pengelolaan aset secara menyeluruh, mencakup keseluruhan fase dalam daur hidup aset (asset life cycle) yang meliputi fase Perencanaan, Pembangunan, Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Peremajaan atau penghapusan. Keseluruhan fase tersebut memerlukan pengelolaan yang baik karena semuanya berkontribusi pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25 buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010. Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana, pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan stakeholder serta masyarakat Indonesia.
Jakarta, Oktober 2014 DIREKTUR UTAMA
MASTER STATION SCADA
1
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Dalam pengoperasian tenaga listrik, seorang Dispatcher membutuhkan alat bantu untuk mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan tersebut, Dispatcher dibantu dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang berada di Control
Center. Master Station mempunyai fungsi melaksanakan telekontrol (telemetering,
telesignal, dan remote control) terhadap remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Master Station, Link Komunikasi Data, dan Remote Station. Remote
Station dipantau dan diperintah oleh Master Station, yang berupa gateway, IED, local
HMI, RTU, dan meter energi. Blok diagram sistem SCADA dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Blok Diagram Sistem SCADA
1.2 Konfigurasi Master Station
Master Station merupakan kumpulan perangkat keras dan lunak yang ada di control
ABCDEFGHSELECTEDON-LINE ABCDEFGH SELECTED ON-LINE SD SD ESC DLT PROLIANT8000 SD SD ESC DLT PROLIANT8000 SD SD ESC DLT PROLIANT8000 SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD ESC DLT PROLIANT8000 SD Cisco 1720 BRIS/T CONSOLE AUX WIC 0 OK OK B2B1 WIC 1 OK DSUCPU LNK 100 FDX S3 LOOP LP SD Cisco 1720 BRIS/T CONSOLE AUX WIC 0 OK OK B2B1 WIC 1 OK DSUCPU LNK 100 FDX S3 LOOP LP ABCDEFGHSELECTED ON-LINE ABCDEFGH SELECTED ON-LINE
Gambar 1.2 Konfigurasi Master Station
Keterangan:
1. Workstation dispatcher (2 set) dan Workstation supervisor (1 set)
2. Workstation enjiner & update database (2 set)
3. Workstation DTS (2 set)
4. Server SCADA (1 set redundant) 5. GPS (1 set redundant)
6. Server EMS (1 set redundant)
7. Server data historikal dan update database (1 set redundant) 8. Server DTS (1 set redundant)
9. Projection multimedia (2 set) 10. Server kontroller (1 set)
11. Layar tayang
12. Switch Gigabit Ethernet LAN
13. Server sub sistem komunikasi (1 set redundant) 14. Switch 100 Megabit Ethernet LAN
15. Workstation di luar control center
16. Static display
17. Printer laser hitam putih (1 buah) 18. Printer laser berwarna (1 buah) 19. Gateway atau Router+Firewall (1 set) 20. Server frekuensi (1 set)
21. Monitoring frekuensi (2 set) 22. Kinerja SCADA, Operasi (1 set) 23. Offline database server (1 set) Bagian-bagian utama Master Station adalah:
Server Workstation Aplikasi
LAN (Local Area Network) Peripheral Penunjang
1.3 Definisi dan Fungsi Bagian Utama
1.3.1 Server
1.3.1.1 Server SCADA
Server SCADA adalah server yang berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan semua data informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk dikirimkan kepada server yang lain sesuai dengan kebutuhan.
1.3.1.2 Server SubSistem Komunikasi
Server Subsistem Komunikasi adalah server yang berfungsi sebagai kontrol komunikasi ke RTU/remote station dengan model polling serta sinkronisasi yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
1.3.1.3 Server Historikal
Server Historikal adalah server yang berfungsi sebagai penyimpan semua data dan informasi baik yang dinamis maupun statis serta semua perubahan informasi yang diperoleh dari server SCADA maupun server EMS/DMS.
1.3.1.4 Server EMS (Energy Management System)
Server EMS adalah server yang berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA, server historikal, dan data snapshot dari subsistem komunikasi dikombinasikan dengan logikal data yang ada di server EMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik secara
real time maupun study.
1.3.1.5 Server DTS (Dispatcher Training Simulator)
Server DTS adalah server yang berfungsi untuk menjalankan aplikasi training baik berupa simulasi maupun modelling sesuai dengan kebutuhan dispatcher.
1.3.2 Workstation
1.3.2.1 Workstation Dispatcher
Workstation yang digunakan oleh dispatcher untuk memonitor sistem kelistrikan.
1.3.2.2 Workstation Engineer
Workstation yang digunakan oleh engineer Master Station untuk melakukan modifikasi
1.3.2.3 Workstation DTS
Workstation yang digunakan oleh siswa yang mengikuti training DTS.
1.3.2.4 Workstation di Luar Control Center
Workstation yang digunakan oleh pengguna yang berada di luar control center untuk
memantau kondisi sistem tenaga listrik untuk fungsi pemeliharaan atau fungsi manajerial.
1.3.3 LAN (Local Area Network)
1.3.3.1 Switch
Switch berfungsi menghubungkan antar komputer dan komputer ke peripheral dalam satu LAN.
1.3.3.2 Router
Router berfungsi meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya. Di dalam router
diimplementasikan firewall untuk membatasi akses data antar LAN.
1.3.3.3 Network/LAN
Network/LAN berfungsi sebagai jaringan komunikasi yang digunakan untuk interkoneksi peralatan dalam suatu area lokal.
1.3.4 Peripheral
1.3.4.1 Power Supply
Power supply berfungsi mensuplai daya listrik ke peralatan.
1.3.4.2 GPS
GPS dipasang satu set redundant dan berfungsi menerima sinyal pewaktuan dari satelit yang kemudian dijadikan sebagai acuan waktu. Di dalam peralatan GPS dilengkapi modul pengukuran frekuensi yang digunakan sebagai referensi di dalam pengaturan sistem tenaga listrik.
1.3.4.3 Storage
Storage berfungsi sebagai media penyimpan data, back up operating system, back up
program, dan back up database. Storage terdiri dari tape, optical disk, dan media penyimpan lainnya.
1.3.4.4 Layar Tayang/Mimic board
Tampilan pada layar tayang memiliki fungsi yang sama dengan tampilan pada monitor
dispatcher dan digunakan untuk membantu memudahkan dispatcher untuk memonitor
dan memantau kondisi operasi sistem tenaga listrik.
1.3.4.5 Projector
Menampilkan informasi jaringan tenaga listrik atau kondisi peralatan sistem tenaga listrik di ruang rapat, ruang operasi kondisi darurat atau dipergunakan pada control center yang tidak dilengkapi dengan layar tayang.
1.3.4.6 Static Display
Static display terdiri dari seperangkat komputer beserta beberapa monitor yang bertujuan
untuk menampilkan waktu dan atau besaran listrik.
1.3.4.7 Frekuensi Recorder
Frekuensi recorder berfungsi untuk merekam frekuensi sistem yang dipergunakan untuk menganalisa kondisi sistem.
1.3.4.8 Printer
Mencetak setiap event, alarm, dan mencetak gambar bila diperlukan.
1.3.5 Aplikasi
1.3.5.1 Aplikasi SCADA
Aplikasi SCADA adalah aplikasi yang berfungsi melaksanakan Telekontrol (telemetering, telesignaling, remote control).
1.3.5.2 Aplikasi Historikal Data
Aplikasi Historikal Data adalah aplikasi yang berfungsi untuk menyimpan data dalam waktu tertentu untuk kebutuhan data statistik dan analisa operasional.
1.3.5.3 Aplikasi EMS
Aplikasi EMS adalah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan simulasi dan perhitungan sistem tenaga listrik mempergunakan data SCADA secara online dan offline.
1.3.5.4 Aplikasi DTS
Aplikasi DTS adalah aplikasi yang berfungsi untuk training dispatcher.
1.3.5.5 Aplikasi Update Database
Aplikasi Update Database adalah apliaksi yang berfungsi untuk melakukan update database SCADA dan atau EMS.
1.3.5.6 Aplikasi HMI
Aplikasi HMI adalah aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan single line diagram, besaran listrik, dan melakukan Remote Control. Aplikasi ini dilengkapi dengan fungsi
tagging, acknowledge dan tampilan urutan kejadian (event).
1.3.6 Penunjang
1.3.6.1 Hotline
Hotline adalah layanan komunikasi telepon secara langsung dari Control Center ke
Pembangkit/GITET/GI/Area khusus untuk keperluan pengoperasian sistem tenaga listrik.
1.3.6.2 Voice Recorder
Voice recorder adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyimpan data percakapan
antara dispatcher dengan petugas Pembangkit/GITET/GI/Area melalui semua media komunikasi yang digunakan.
1.3.6.3 Server Offline Database
Server Offline Database adalah server yang digunakan sebagai duplikasi historikal data dalam jangka waktu tertentu yang menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja, perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.
1.3.6.4 Server Pengukur Frekuensi
Server Pengukur Frekuensi adalah server yang berfungsi untuk mengakuisisi data frekuensi dari transduser yang dipasang di pembangkit (sebagai back up saat terjadi
island operation).
1.4 Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)
Standar pembangunan Master Station adalah dengan konfigurasi redundant (main dan
back up). Konfigurasi main dan back up ini ada pada perangkat seperti: server, workstation, dan LAN. Pada kedua perangkat tersebut (main dan back up) telah terinstal
sistem operasi (OS) dan aplikasi. Setiap terjadi perubahan kondisi operasi sistem tenaga listrik (alarm dan event), kedua perangkat Master Station baik main dan back up akan melakukan update sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan fungsi peralatan utama maka peralatan back up akan mengambil alih fungsinya.
Walaupun fungsi Master Station tetap berjalan normal, gangguan ini harus segera ditangani agar kehandalan Master Station tetap terjaga dengan baik. Untuk mengetahui gangguan salah satu modul dari komputer diperlukan pemahaman alternatif jenis gangguan maka digunakan metoda Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Adapun langkah dalam pembuatan FMEA ini adalah dengan mengelompokkan komponen Master
Station berdasarkan fungsinya, setiap kelompok ini disebut Sub-Sistem. Selanjutnya
setiap sub-sistem dijabarkan kembali menjadi sub-sub-sistem, functional failure, failure
mode 1, failure mode 2, dan seterusnya. FMEA Master Station dapat dilihat pada
lampiran 2.
2
PEDOMAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan adalah suatu pengawasan atau kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan agar dapat memenuhi standar kinerja. Tujuan dari pemeliharaan ini adalah untuk menjamin kontinuitas operasional dan kinerja Master Station, antara lain:
a. Meningkatkan reliability, availability dan efisiensi; b. Mempertahankan lifetime peralatan;
c. Mengidentifikasi masalah dan mencegah masalah yang lebih besar.
Pengoperasian dan pemeliharaan Master Station harus mengacu kepada dokumen-dokumen terkait misalnya Manual Book. Yang harus diperhatikan dalam pengoperasian dan pemeliharaan Master Station adalah sebagai berikut:
a. Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian;
b. Hak akses yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi Master
Station;
c. Kelengkapan dokumen wiring instalasi; d. Ijin kerja pemeliharaan;
e. Kelengkapan peralatan kerja.
Peralatan yang digunakan untuk pengujian Master Station yaitu: a. Tools kit dan Tools proprietary;
b. AVO meter; c. Alarm generator;
e. Firewall tester;
f. Earth resistance tester;
g. Stopwatch;
h. Laptop;
i. Simulator test untuk uji pengukuran, telesignal, telekontrol, dan kecepatan pengukuran.
2.1 Jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi tiga jenis pemeliharaan, yaitu: a. Pemeliharaan preventive
Pemeliharaan preventive dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada: Instruction Manual dari Pabrik,
Standard yang ada (IEC, IEEE, dll) dan pengalaman operasi di lapangan.
Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance).
b. Pemeliharaan predictive
Pemeliharaan predictive dilaksanakan dengan mengacu pada kondisi-kondisi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah parameter-parameter teknis dari peralatan yang tidak terpenuhi. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance).
c. Pemeliharaan corrective
Pemeliharaan corrective dilaksanakan setelah terjadi kerusakan atau pemeliharaan yang sifatnya darurat.
2.2 In Service Inspection
In Service Inspection adalah kegiatan pemeliharaan dalam bentuk inspeksi yang
dilakukan pada saat Master Station dalam kondisi beroperasi (in service). Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist). Adapun komponen Master Station yang harus diperhatikan pada In Service Inspection adalah:
a. Kondisi Lingkungan
Suhu Ruangan Kelembaban
Kebersihan
Lampu Penerangan b. Kondisi Fungsi Server
Server SCADA
Server Sub Sistem Komunikasi Server Historikal
Server EMS Server DTS
c. Kondisi Fungsi Workstation
Workstation Dispatcher Workstation Engineer
Workstation Update Database Workstation DTS
d. Kondisi Fungsi LAN
Switch Router Network/LAN
e. Kondisi Fungsi Peripheral
Power Supply GPS Storage Mimic/Layar Tayang Projector Static Display Frekuensi Recorder Printer
f. Kondisi Fungsi Penunjang
Hotline
Radio komunikasi Voice Recorder
Server Offline Database Server Pengukur Frekuensi
Formulir cheklist untuk In Service Inspection dapat dilihat pada Lampiran 3.
2.3 In Service Function Check
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (3 bulan sekali) maupun saat investigasi ketidaknormalan. Komponen-komponen In Service Function Check dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. In Service Function Check Master Station
No. Pengujian Pengecekan Pelaksanaan
1
Fungsi redundant Server a. Server SCADA b. Server data historikal c. Server EMS/DMS d. Sub sistem
komunikasi
Server redundant dapat mengambil alih fungsi server
main ketika terjadi
kegagalan fungsi server main
(utama)
Dilakukan dengan mematikan
Main Server dan melihat fungsi
SCADA pada server back up tetap berjalan normal. Dilakukan pula back up database dan konfigurasi terakhir server.
2
Fungsi redundant Switch a. Switch gigabit
Ethernet LAN
b. Switch untuk remote station dengan protokol IEC 60870-5-104
Switch redundant dapat mengambil alih fungsi switch
main ketika terjadi
kegagalan fungsi switch main
(utama)
Dilakukan dengan mematikan
Main Switch dan melihat fungsi
LAN pada switch back up tetap berjalan normal. Dilakukan pula
back up database dan konfigurasi
terakhir switch.
No. Pengujian Pengecekan Pelaksanaan dapat mengambil
alih fungsi switch
main ketika terjadi
kegagalan fungsi router main
(utama)
Main Router dan melihat fungsi
LAN pada router back up tetap berjalan normal. Dilakukan pula
back up database dan konfigurasi
terakhir router.
2.4 In Service Measurement
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (3 bulan sekali) maupun saat investigasi ketidaknormalan Adapun komponen-komponen Master Station yang perlu diperhatikan pada In Service Measurement dapat dilihat pada Tabel 2 adalah formulir In Service
Measurement.
Tabel 2. In Service Measurement
No. Pengukuran Pengecekan Pelaksanaan
1 Kapasitas CPU Server
Melihat pemakaian
resource CPU ketika
Server beroperasi kondisi normal
Menggunakan aplikasi on line monitoring di Server.
2 Kapasitas RAM Server
Melihat pemakaian
resource Memory RAM
ketika Server beroperasi kondisi normal
Menggunakan aplikasi on line monitoring di Server.
3 Kapasitas Hardisk Server
Melihat pemakaian
resource Hardisk ketika
Server beroperasi kondisi normal
Menggunakan aplikasi on line monitoring di Server.
4 Waktu perpindahan window HMI
Mengukur waktu
perpindahan antar window dan dilihat secara visual
Diukur secara visual atau alat bantu stopwatch.
5 Sinkronisasi waktu dengan
Remote Station
Mengecek perbedaan
waktu antara Master
Station dan Remote Station
Melihat time tag antara Master Station dan RTU
6 Kecepatan Local area network
(LAN)
Mengecek kecepatan
komunikasi antar perangkat
Melepas konektor dan
No. Pengukuran Pengecekan Pelaksanaan
yang tergabung dalam LAN
7 Nilai Pentanahan Mengukur nilai tahanan
pentanahan
Tahanan pentanahan
diukur dengan mengambil
beberapa titik
pengukuran.
3
ANALISA HASIL PEMELIHARAAN
3.1 Standar
Standar hasil pemeliharaan In Service Inspection dapat dilihat pada Tabel 3, In Service
Function Check dapat dilihat pada Tabel 4 dan In Service Measurement dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 3. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Inspection
No. Hasil Pemeliharaan Standar/Acuan
1 Kondisi Lingkungan: a. Suhu ruangan b. Kelembaban c. Kebersihan d. Lampu Penerangan < 20 C ≤ 70 %
Bersih, tidak bau Terang
2
Kondisi Peralatan Server:
a. Server SCADA
b. Server Sub Sistem komunikasi
c. Server Historikal
d. Server EMS
e. erver DTS
Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm
No. Hasil Pemeliharaan Standar/Acuan
3
Kondisi Peralatan Workstation:
a. Dispatcher
b. Engineer
c. Update Database
d. DTS
Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm
4
Kondisi LAN (local Area Network):
a. Switch
b. Router
c. Network/LAN
Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm Menyala, tidak ada alarm
5
Kondisi peralatan peripheral:
a. Power Supplay b. GPS c. Storage d. Mimic/Layar tayang e. Projector f. Static Display g. Frekuensi Recorder h. Printer
Menyala, tidak ada alarm LED Normal menyala LED Normal menyala LED Normal Menyala LED Normal menyala LED Normal menyala LED Normal menyala Menyala, tidak ada alarm
6
Fungsi Aplikasi:
a. Aplikasi SCADA
b. Aplikasi Historikal Data
c. Aplikasi EMS
Fungsi Telekontrol normal (Telesignal,
Telemetering, Remote Control) Perekaman data real time berjalan
No. Hasil Pemeliharaan Standar/Acuan
d. Aplikasi DTS
e. Aplikasi Update Database
f. Aplikasi HMI
Fungsi EMS berjalan (on) Fungsi DTS berjalan (on) Fungsi update database aktif Tampilan HMI normal
7
Kondisi peralatan penunjang:
a. Hotline
b. Radio komunikasi
c. Voice Recorder
d. Server Offline database
e. Server pengukur frekuensi
Mampu berkomunikasi hotline Komunikasi normal
Mampu merekam terlihat dari hasil rekaman terakhir
Hasil aplikasi normal
Frekuensi berubah sesuai kondisi
Tabel 4. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Function Check
No. Hasil Pemeliharaan Standar/Acuan
1
Redundancy Test Server:
a. Server SCADA
b. Server data historikal
c. Server EMS/DMS
d. Sub sistem komunikasi
Semua aplikasi dan proses berjalan normal
sebelum dan sesudah dilakukan test
redundancy
2
Redundancy Test Switch:
a. Switch gigabit Ethernet LAN
b. Switch untuk remote station
dengan protokol IEC 60870-5-104
Semua aplikasi dan proses berjalan normal
sebelum dan sesudah dilakukan test
No. Hasil Pemeliharaan Standar/Acuan
3 Redundancy Test Router
Semua aplikasi dan proses berjalan normal
sebelum dan sesudah dilakukan test
redundancy
Tabel 5. Standar Hasil Pemeliharaan In Service Measurement
No. Pengujian Standar/Acuan
1
Pemakaian CPU: a. Server SCADA b. Server Historikal Data
Pemakaian resource ≤ 50%
2
Pemakaian RAM: a. Server SCADA b. Server Historikal Data
Pemakaian resource ≤ 50%
3 Pemakaian LAN Pemakaian resource ≤ 40%
4 Waktu perpindahan window HMI Waktu tidak boleh melebihi 1 detik saat
perpindahan antar window
5 Sinkronisasi waktu dengan Remote
Station 30 menit
6 Local area network (LAN) Kecepatan 100 Mbps atau Gbps
7 Pentanahan Nilai impedansi ≤ 1 Ω
4
REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN
Adapun rekomendasi atas hasil pemeliharaan yang tidak sesuai dengan standar pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 6 In Service Inspection, Tabel 7 In Service
Tabel 6. Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Inspection
No. Uraian Pemeliharaan Hasil Rekomendasi
1 Kondisi Lingkungan: a. Suhu ruangan b. Kelembaban c. Kebersihan d. Lampu Penerangan > 20oC > 70 % Kotor
Redup, Mati, Tidak Ada
Periksa kondisi lingkungan,
Periksa dan perbaiki AC,
Periksa kondisi lingkungan,
Periksa dan perbaiki AC,
Pasang dehumidifier
Bersihkan dengan metoda
kering
Lampu diganti
2
Kondisi Server:
a. Server SCADA
b. Server Sub Sistem
komunikasi
c. Server Historikal
d. Server EMS
e. Server DTS
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Dilakukan pengecekan server dengan software diagnostic tool, Restart server, Restore server, instal ulang aplikasi atau sistem operasi. Menambah kapasitas CPU dan RAM jika diperlukan. Ganti hardware bila diperlukan.
No. Uraian Pemeliharaan Hasil Rekomendasi 3 Kondisi Workstation: a. Dispatcher b. Engineer c. Update Database d. DTS
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Tidak Normal / hang / alarm
Dilakukan pengecekan
workstation dengan software
diagnostic tool, Restart
workstation, Restore
workstation, instal ulang aplikasi
atau sistem operasi. Ganti
hardware bila diperlukan.
4
Kondisi LAN (local Area Network): a. Switch b. Router c. Network/LAN Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
Dilakukan pemeriksaan visual dan dilakukan pengujian dengan LAN tester, bandwidth tester, bila diperlukan diganti dengan peralatan baru
5
Kondisi peralatan peripheral:
a. Power Supplay b. GPS c. Storage d. Mimic/Layar tayang e. Projector f. Static Display g. Frekuensi Recorder h. Printer Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
Diperiksa hardware, kabel
koneksi dan bila diperlukan diganti dengan peralatan baru jika ditemukan ada masalah di komponen hardware.
No. Uraian Pemeliharaan Hasil Rekomendasi
6
Fungsi Aplikasi:
a. Aplikasi SCADA
b. Aplikasi Historikal Data
c. Aplikasi EMS d. Aplikasi DTS e. Aplikasi Update Database f. Aplikasi HMI Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
Aplikasi diperiksa dengan cara
memeriksa sistem log dan
mengikuti rekomendasi dari
manual book.
7
Kondisi peralatan penunjang:
a. Hotline
b. Radio komunikasi
c. Voice Recorder
d. Server Offline database
e. Server pengukur frekuensi Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
Diperiksa hardware, kabel
koneksi dan bila diperlukan diganti dengan peralatan baru jika ditemukan ada masalah di komponen hardware
Tabel 7. Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Function Check
No. Hasil Pemeliharaan Hasil Uji Tindak Lanjut
1
Redundancy Test Server: a. Server SCADA b. Server data historikal c. Server EMS/DMS d. Server DTS
e. Sub sistem komunikasi f. Offline database server.
Fungsi redundancy tidak berjalan
Server diperiksa dengan cara memeriksa sistem log dan mengikuti rekomendasi dari manual book.
2
Redundancy Test Switch: a. Switch gigabit Ethernet
LAN
b. Switch untuk remote station dengan protokol IEC 60870-5-104
Fungsi redundancy tidak berjalan
Melakukan pengecekan dengan LAN tester untuk mengetahui titik kegagalan redundancy dan bila diperlukan diganti peralatan maupun kabel LAN.
3 Redundancy Test Router Fungsi redundancy tidak berjalan
Melakukan pengecekan konfigurasi router.
Tabel 8. Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Measurement
No. Pengujian Hasil Uji Tindak Lanjut
1
Pemakaian CPU: a. Server SCADA
b. Server Historikal Data
> 50% > 50%
Menambah kapasitas CPU atau menambah jumlah CPU
2
Pemakaian RAM: a. Server SCADA
> 50%
No. Pengujian Hasil Uji Tindak Lanjut
b. Server Historikal Data
atau menambah jumlah RAM Server
3 Pemakaian LAN > 40%
Mengganti LAN Card dengan kecepatan yang lebih tinggi
4
Pemakaian Hardisk: a. Server SCADA
b. Server Historikal Data
> 50% > 50%
Melakukan back up atau menambah Hardisk jika diperlukan.
5 Waktu perpindahan window
HMI > 1 detik
Menambah CPU dan RAM
6
Response Time SCADA
1. Meningkatkan kecepatan media komunikasi 2. Mengganti metode komunikasi 3. Pengecekan informasi di Server Utama 4. Menambah kapasitas CPU dan RAM a.Telesignal > 3 detik
b.Telemetering > 10 detik
c. Remote Control > 6 detik
d.Remote Tap Changer > 20 detik
e.Remote LFC > 4 detik
7 Local area network (LAN) Kecepatan <100 Mbps
Mengganti dengan kecepatan yang lebih tinggi dan mengganti switch.
8 Pentanahan Nilai impedansi > 1 Ω
Perbaikan instalasi pentanahan
Lampiran 1 TABEL PERIODE PEMELIHARAAN MASTER STATION SCADA
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN
HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN 20 MASTER SCADA 20.1 Inspeksi
20.1.1 Inspeksi level -1 (In serviceInspection) 20.1.1.1 Kondisi Lingkungan
20.1.1.1.1 Pengukuran suhu ruangan
●
20.1.1.1.2 Pengukuran kelembaban ruangan
●
20.1.1.1.3 Pemeriksaan kebersihan peralatan
●
20.1.1.1.4 Pemeriksaan kondisi lampu peneranganperalatan
●
20.1.1.2 Kondisi Server
20.1.1.2.1 Pemeriksaan server SCADA
●
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN
20.1.1.2.3 Pemeriksaan server Historikal
●
20.1.1.2.4 Pemeriksaan server EMS
●
20.1.1.2.5 Pemeriksaan server DTS
●
20.1.1.3 Kondisi Workstation
20.1.1.3.1 Pemeriksaan kondisi workstation dispatcher
●
20.1.1.3.2 Pemeriksaan kondisi workstation enjiner●
20.1.1.3.3 Pemeriksaan kondisi workstation updatedatabase●
20.1.1.3.4 Pemeriksaan kondisi workstation DTS
●
20.1.1.4 Kondisi LAN
20.1.1.4.1 Pemeriksaan Switch
●
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN
20.1.1.4.3 Pemeriksaan Lan / Network
●
20.1.1.5 Kondisi Fungsi Peripheral
20.1.1.5.1 Pemeriksaan Power Supply
●
20.1.1.5.2 Pemeriksaan GPS
●
20.1.1.5.3 Pemeriksaan Storage
●
20.1.1.5.4 Pemeriksaan Mimic / Layar Tayang
●
20.1.1.5.5 Pemeriksaan proyektor
●
20.1.1.5.6 Pemeriksaan static display
●
20.1.1.5.7 Pemeriksaan frequency recorder
●
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN
20.1.1.6 Kondisi Fungsi Penunjang
20.1.1.6.1 Pemeriksaan Hotline
●
20.1.1.6.2 Pemeriksaan radio komunikasi
●
20.1.1.6.3 Pemeriksaan voice recorder
●
20.1.1.6.4 Pemeriksaan offline database
●
20.1.1.6.5 pemeriksaan pengukuran frekuensi
●
20.1.2 Inservice Function Check 20.1.2.1 Fungsi Redundant Server
20.1.2.1.1 Pemeriksaan redundant server SCADA
●
20.1.2.1.2 Pemeriksaan redundant server data historikal
●
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN
20.1.2.1.4 Pemeriksaan redundant server sub sistemkomunikasi
●
20.1.2.2 Fungsi Redundant Switch
20.1.2.2.1 Pemeriksaan redundant switch ethernet LAN
●
20.1.2.2.2 Pemeriksaan redundant switch untuk remotestation
●
20.1.2.3 Fungsi Router Pemeriksaan fungsi router
●
20.1.3 Inservice Measurement
20.1.3.1 Kapasitas CPU Server Melihat pemakaian resource CPU dalam kondisinormal
●
20.1.3.2 Kapasitas RAM Server Melihat pemakaian resource RAM dalam kondisinormal●
20.1.3.3 Kapasitas Harddisk Server Melihat pemakaian resource Harddisk dalamkondisi normal●
20.1.3.4 Waktu perpindahan windowHMI Mengukur waktu perpindahan window pada HMI●
20.1.3.5 Sinkronisasi waktu denganremote station Memeriksa perbedaan waktu antara Master danremote station●
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN HA RI AN M IN G G U AN BUL AN AN 3 BUL AN AN 1 TA HU N AN 2 TA HU N AN 5 TA HU N AN KO N DI SI O N AL KETERANGAN
20.1.3.6 Kecepatan LAN Mengukur kecepatan komunikasi didalam LAN
●
20.1.3.7 Nilai pentanahan Mengukur nilai pentanahan untuk ruangan●
Lampiran 2 FMEA MASTER STATION SCADA
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2
Master
Station Server
Server SCADA
sebagai pengolah semua data informasi yang diperoleh dari subsistem komunikasi untuk dikirimkan kepada server yang lain sesuai dengan keburuhan
Master Station
tidak berfungsi
CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
Server Sub Sistem
Komunikasi Interface komunikasi antaraMaster Sation dengan RTU
Master Station tidak dapat bekomunikasi denga Remote Station CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 Port komunikasi rusak
Gangguan Database
Server Historikal
Sebagai penyimpanan semua data iformasi baik yang dinamis maupun yangstatis serta semua perubahan informasi Data Historikal tidak dapat tersimpan CPU Rusak Kapasitas Memori Terbatas Memori Rusak Port Ethernet Rusak Kapasitas Hardisk Terbatas
Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database Server EMS Sebagai pengolah data dari Fungsi EMS tidak CPU Rusak
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 server SCADA, server
histirokal, dan data snapshot yang dikombinasikan dengan logikal data yang ada di server EMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan secara real time maupun study
berjalan
Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
Server DTS
Menjalankan aplikasi trainingmaupun pemodelan sistem jaringan sesuai dengan kebutuhan dispatcher DTS tidak dapat digunakan untuk pelatihan CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2
Workstation Dispatcher oleh dispatcher untukmemonitor sistem kelistrikan tidak dapatdimonitor oleh
Dispatcher Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
WorkstationEngineer
Workstatio yang digunakan oleh engineer Master Station untuk melakukan modifikasi database update database tidak dapat dilakukan CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 oleh siswa yang mengikuti
training DTS dapat dilakukan Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
Workstation update
database
Workstation yang digunakan
untuk melakuka update database update database tidak dapat dilakukan CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 control center oleh pengguna yang berada
di luar control center untuk memantau kondisi sistem tenaga listrik untuk fungsi pemeliharaan
tenaga listrik tidak dapat dipantau oleh pengguna di luar control center
Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
Aplikasi
Aplikasi SCADA Menampilkan fungsi SCADA(telemetering, telesignaling, remote control) keseluruhan Master Station tidak berfungsi Gagal Remote Telemetering tidak sesuai telesignaling tidak sesuai Aplikasi Historikal
Data Menyimpan data dalamwaktu tertentu
Data Historikal tidak dapat menyimpan data
database historikal kosong
database not running tidak dapat connect ke
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 database
Aplikasi EMS Menampilkan fungsi EnergyManagement System EMS tidakberfungsi
state estimator invalid
atau not convergen data TMsalah *) AGC/ LFC tidak
berfungsi Aplikasi DTS Menampilkan fungsiDispatcher Training
Simulator DTS tidak berfungsi Tidak bisa melaksanakan training session Aplikasi Update Database
Fasilitas bagi pengguna untuk melakukan update database SCADA dan atau EMS
Database SCADA dan EMS tidak dapat diupdate
form update tidak muncul
database not running aplikasi hang
Aplikasi HMI Menyediakan fasilitas untuksingle diagram, Fungsi HMIterganggu HMI tidak muncul HMI hang
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2
LAN (Local Area Network)
Switch Menghubungkan antarkomputer dan komputer ke peripheral dalam satu LAN
Komunikasi data
terganggu Data tidak update
Router
Meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya yang berada di luar control center
Komunikasi data antar LAN terganggu
Network/ LAN
Jaringan komunikasi yang digunakan untuk
interkoneksi peralatan dalam suatu area lokal
Komunikasi data terganggu
kabel LAN putus setting jaringan salah interface network rusak
Peripheral
Power Supply Mensuplai daya listrik keperalatan peralatan tidakberfungsi GPS Sinkronisasi data waktu dariSatelit waktu tergangguSinkronisasi data
GPS mati
GPS tidak sinkron ke
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 koneksi ke antena GPS lepas GPS rusak display mati LAN rusak Storage Menyimpan data dalambentuk tape, disk atau
media lain.
Data tidak
tersimpan drive rusak
Mimic/ Layar Tayang
Menampilkan informasi jaringan atau kondisi
komponen jaringan yag ada di Dispatcher yang
ditampilkan pada layar lebar
informasi jaringan tidak tampil pada layar lebar
layar mati
lampu layar redup tampilan kosong tampilan bergeser
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2
Projector
Menampilkan informasi jaringan atau kondisi komponen jaringan yang ada di ruang rapat atau ruang operasi kondisi darurat
informasi jaringan tidak tampil pada
projector Lampu mati
Static Display Menampilkan informasiwaktu, frekuensi, dan beban informasi tidakdapat ditampilkan Monitor mati Frekuensi Recorder Mencatat frekuensi dalambentuk kurva Data frekuensitidak tersimpan Memori Rusak
Printer Mencetak setiap alarm danevent bila diperlukan Event dan alarmtidak dapat dicetak
printer hang Tinta habis Kertas habis Penunjang Hotline
Menyediakan fasilitas komunikasi secara hotline dari Control Center ke Pembangkit/ GITET/ GI/
Komunikasi hotline terganggu
nada panggil tidak ada keypad tidak respon
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 Area khusus untuk
keperluan pengoperasian
sistem tenaga listrik Link komunikasigangguan Voice Recorder
Menyimpan data percakapan ntara Dispatcher dengan petugas Pembangkit/ GITET/ GI/ Area Data percakapan tidak dapat disimpan komputer mati apliaksi hang Hardisk Rusak Server Offline Database
Sebagai duplikasi historikal data dalam jangka waktu tertentu yang menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja, perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.
offline database tidak berfungsi
CPU Rusak Memori Rusak Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database Server Pegukur
rekuensi Berfungsi untukmengakuisisi data frekuensi Frekuensi tiappembangkit tidak
CPU Rusak Memori Rusak
SYSTEM SYSTEMSUB SUB SUB SYSTEM FUNCTION FUNCTIONALFAILURE FAILURE MODE 1 FAILUREMODE 2 dari transduser yang
dipasang di pembangkit dapat dipantau Port Ethernet Rusak Hardisk Rusak Power Supply Rusak Gangguan Database
Lampiran 3 Formulir In Service Inspection Master Station
MASTER STATION
RCC / IRCC :
Tanggal / Jam Inpeksi :
I. Kondisi Lingkungan
1. Suhu Ruangan …… oC
2. Kelembaban …… %
3. Kebersihan Bersih Kotor
4. Lampu Penerangan Baik Buruk
II. Kondisi Fungsi Server
3. Server SCADA Normal Gangguan
4. Server Sub Sistem Komunikasi Normal Gangguan
5. Server Historikal Normal Gangguan
6. Server EMS Normal Gangguan
7. Server DTS Normal Gangguan
III. Kondisi Fungsi Workstation
8. Workstation Dispatcher Normal Gangguan
9. Workstation Engineer Normal Gangguan
10. Workstation Update Database Normal Gangguan
11. Workstation DTS Normal Gangguan
IV. Kondisi Fungsi LAN
12. Switch Normal Gangguan
13. Router Normal Gangguan
14. Network/LAN Normal Gangguan
V. Kondisi Fungsi Peripheral
15. Power Supply Normal Gangguan
16. GPS Normal Gangguan
17. Master Clock Normal Gangguan
18. Storage Normal Gangguan
19. Mimic/Layar Tayang Normal Gangguan
20. Projector Normal Gangguan
21. Static Display Normal Gangguan
22. Recorder Normal Gangguan
23. Printer Normal Gangguan
VI. Kondisi Fungsi Penunjang
24. Hotline Normal Gangguan
25. Voice Recorder Normal Gangguan
26. Server Offline Database Normal Gangguan
27. Server Pengukur Frekuensi Normal Gangguan
CATATAN KETIDAKNORMALAN / PERBAIKAN : Pemeriksa Pelaksana
FORMULIR IN SERVICE INSPECTION MASTER STATION
DAFTAR ISTILAH
1. In Service
Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi beroperasi.
2. In Service Inspection
Pemeriksaan Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi beroperasi menggunakan panca indera.
3. In Service Measurement
Pengujian atau pengukuran peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi beroperasi menggunakan alat bantu.
4. Shutdown Testing/Measurement
Pengujian/pengukuran Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi tidak beroperasi.
5. Shutdown Function Check
Pengujian fungsi peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi tidak beroperasi.
6. Pengujian /Pemeriksaan Setelah Gangguan
Pengujian / Pemeriksaan yang dilakukan setelah terjadi gangguan pada peralatan penyaluran tenaga listrik.
7. FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Metode evaluasi peralatan untuk meningkatkan availability dengan cara mendeteksi kemungkinan – kemungkinan kelemahan desain dan penyebab kerusakan dominan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik SKDIR 114.K/DIR/2010 SCADA No. Dokumen: 20-22/HARLUR-PST/2009.