• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bimbingan Karir Program Proposal Hidup dalam Meningkatkan Kematangan Karir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Bimbingan Karir Program Proposal Hidup dalam Meningkatkan Kematangan Karir"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Diterima: Oktober 2020. Disetujui: November 2020. Dipublikasikan: Desember 2020 383 ISSN: 2086-4116(Print), 2685-3760(Online)

DOI 10.15575/irsyad.v8i4.2017

Pengaruh Bimbingan Karir Program Proposal Hidup

dalam Meningkatkan Kematangan Karir

Annisa Nur Azizah*

Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

*Email : annisanurazizah1997@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai persentase bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup, berapa nilai persentase kematangan karir siswa dan berapa nilai persentase pengaruh bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup dalam meningkatkan kematangan karir siswa. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif analisis regresi dengan metode survey untuk menghasilkan data berupa angka dari hasil instrumen, dan data berupa kata-kata tertulis dari wawancara yang dilakukan kepada guru BK terkait proses bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup dan kematangan karir siswa. Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan instrumen. Hasil dari penelitian ini adalah bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup dilakukan dengan membuat proposal hidup yang terdiri dari gambaran kehidupan pribadi, hal yang ingin dicapai, dan langkah-langkah untuk mencapai impiannya memberikan peningkatan kematangan karir siswa dan bimbingan karir Islami tersebut 37% berpengaruh dalam meningkatkan kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan MIPA 6 di SMA Negeri 1 Cileunyi Kota Bandung.

Kata Kunci : Bimbingan Karir Islami, Proposal Hidup, Kematangan Karir.

ABSTRACT

This study aims to determine the percentage value of Islamic career guidance through the life proposal program, the percentage value of student career maturity and the percentage value of the influence of Islamic career guidance through life proposal programs in increasing student career maturity. Researchers used quantitative regression analysis research with survey methods to produce data in the form of numbers from the results of the instrument, and data in the form of written words from interviews conducted with counseling teachers related to the Islamic career guidance process carried out through the life proposal program and student career maturity. To obtain this data, researchers used interview, observation, and instruments. The result of this

(2)

384 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 research is that Islamic career guidance through the life proposal program is carried out by making a life proposal consisting of a description of personal life, things to be achieved, and steps to achieve their dreams, giving an increase in student career maturity and Islamic career guidance is 37% influential in increasing the career maturity of students of class XII MIPA 5 and MIPA 6 at SMA Negeri 1 Cileunyi Bandung City.

Keywords: Religious Guidance; Achievement; Spiritual

PENDAHULUAN

Dampak positif dari arus modernisasi seperti diperolehnya kemudahan dalam bidang komunikasi dan transportasi sangat kita rasakan di periode waktu saat ini. Di sisi lain ternyata terdapat dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan menggejalanya berbagai problema yang semakin kompleks, khususnya siswa SMA dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.

Dalam bidang akademik, remaja juga mengalami berbagai macam permasalahan seperti kesulitan memahami pelajaran, membagi waktu antara belajar dan bermain, berbagai macam kenakalan remaja. Permasalahan lain yang sangat penting adalah permasalahan tentang karir, salah satunya dalam perencanaan karir. Seseorang dapat melakukan perencanaan karir yang baik dan sesuai apabila seseorang tersebut mampu mengembangkan berbagai komponen kematangan karir dalam mengarahkan kehidupan karirnya di masa depan.

Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Permasalahan karir yang terjadi pada remaja biasanya berkaitan dengan pemilihan jenis pendidikan atau jurusan di perguruan tinggi yang mengarah pada jenis pekerjaan di masa depan. Para siswa kebingungan menentukan arah kehidupan yang akan dijalaninya di masa depan, karena terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan akan kemampuannya. Semua harapan itu harus disiapkan dari sedini mungkin seperti fokus belajar dan melakukan berbagai kegiatan yang relevan dengan bidang yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan di masa sekarang akan mempengaruhi masa depan seseorang. Karena itu bimbingan karir Islami di SMA sangat diperlukan, karena secara fitrah iman manusia dapat berubah-ubah, kadang bertambah kadang berkurang.

Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang perminatan pendidikan menengah memberi arahan tentang bagaimana mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan atau pendalaman mata pelajaran melalui ekstra kurikuler di jenjang SMA. Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada nilai rapor SMP/Sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/Sederajat, dan rekomendasi guru Bimbingan Konseling

(3)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 385

di SMP/Sederajat (Nurmalahayanti, 2018:78).

Namun bukan hal yang mudah bagi guru BK di SMA untuk memutuskan potensi dan minat bakat siswa hanya berdasarkan data SMP, karena tidak semua SMP menyikapi Permendikbud ini sesuai dengan tuntutan yang dihadapi oleh siswa di SMA, yang akhirnya banyak siswa siswi yang memutuskan peminatan di SMA berdasarkan asumsi yang keliru.

Masalah serupa bisa terjadi lagi ke jenjang Perguruan Tinggi atau dunia kerja. Banyak siswa siswi yang memutuskan peminatan jurusan di Perguruan Tinggi berdasarkan asumsi yang keliru, karena kurang dapat memahami potensi, minat dan bakatnya. Tidak jarang terdapat siswa siswi yang masih kebingungan bahkan tidak tahu sama sekali rencana apa yang akan dia lakukan setelah lulus SMA nanti, maka dari itu peran guru BK sangat penting untuk melakukan bimbingan karir.

Bimbingan karir Islami bisa dimaknai sebagai sarana seorang muslim untuk mengimplementasikan diri sebagai hamba dan khalifah fil ardi. Melakukan proses bimbingan karir sesungguhnya bagian dari dakwah. Hal ini diisyaratkan dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 :

ا دْ عُ إِ ﻟَ َﺒِﯿ ﻞِ رَ ﺑِّ ﻚَ ﺑِ ﺎﻟْ ﺤِ ﻜْ ﻤَ ﺔِ وَ اﻟْ ﻤَ ﻮْ ﻋِ ﻈَ ﺔِ ا ﻟْ ﺤَ َﻨَ ﺔِ وَ ﺟَ دِ ﻟْ ﮭُ ﻢْ ﺑِﺎ ﻟﱠﺘِ ھِ ﻲَ أَ ﺣْ ﺴَ ﻦُ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” (Terjemahan Depag RI, 2007:281).

Hikmah, mau’idhah, dan mujadalah merupakan metode dakwah yang masuk ke dalam bimbingan karir. Dalam rangka dakwah, Allah SWT memerintahkan nasihat menasihati dalam beriman dan beramal shaleh, termasuk di dalam masalah karir.

Menurut Data Integrity Development Flexibility tahun 2014 (dalam Saleh, 2017:50) ditemukan bahwa 87% mahasiswa Indonesia salah memilih jurusan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2011 menunjukan kelulusan mahasiswa tepat waktu pada tahun 2001 hingga 2011 hanya mencapai 51,97% dan tingkat drop-out di Perguruan Tinggi mencapai 20,62%, yang artinya 1 dari 5 mahasiswa di drop-out dari jurusannya. Berdasarkan wawancara Adnan Achirudin S dengan siswa-siswi pada tujuh sekolah di Sulawesi Selatan (Bone, Pare-pare, dan Pinrang) dalam jurnalnya yang berjudul “Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk (Sebuah Perspektif dan Aplikatif)” tahun 2017 melalui program bimbingan karir Islami, menunjukkan bahwa adanya ketidakpahaman siswa-siswi mengenai bakat yang berimplikasi pada jurusan yang akan diambil pada saat melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

(4)

386 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

Bimbingan Karir Islami di SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung menerapkan program proposal hidup dalam bimbingan karir untuk kelas XII yang sangat dekat pilihan hidupnya untuk melangsungkan tujuan hidup, berbagai persiapan dan perencanaan seperti apakah akan bekerja atau melanjutkan studi, pendidikan dan pekerjaan seperti apa yang diharapkan untuk kehidupan di masa depan.

Dengan adanya program proposal hidup ini diharapkan dapat membuat kesadaran pada siswa sebagai makhluk Allah SWT yang wajib dan menjalankan syariat yang bersifat normatif, bagaimana hukum mengatur pribadi muslim dalam beragama dan berkarya. Syariat normatif yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-sunnah.

Sebagai khalifah fil ardi, manusia dituntut untuk mempunyai kreativitas untuk senantiasa menggapai kehidupan yang lebih sejahtera. Bimbingan karir Islami juga ditujukan untuk menggapai kesejahteraan dan menolak petaka (Miharja, 2018:8). Hal ini diisyaratkan dalam al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 :

ﯾٰٓﺎ َﯾﱡ ﮭَ اﻟ ﻨﱠﺒِ ﻲﱡ ﻟِ ﻢَ ﺗُ ﺤَ ﺮِّ مُ ﻣَ ﺎٓ اَ ﺣَ ﻞﱠ Qﱣُ ﻟَ ﻚَۚ َﺒْﺘَ ﻐِ ﻲْ ﻣَ ﺮْ ﺿَﺎ تَ اَ زْ وَ ا ﺟِ ﻚَۗ وَ Qﱣُ ﻏَ ﻔُ ﻮْ رٌ رﱠ ﺣِ ﯿْ ﻢٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah mannusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Terjemahan Depag RI, 2007:560 ).

Beberapa penelitian terdahulu mengenai bimbingan karir cukup banyak dilakukan, di antaranya dikemukakan bahwa dengan adanya bimbingan karir dapat menumbuhkan motivasi dan minat berwirausaha (Jenawi, 2018; Sani, 2018). Lebih lanjut Jenawi (2018) mengungkapkan bahwa bimbingan karir mampu menginspirasi dan memberi semangat kepada para peserta didik untuk tetap percaya diri bahwa mereka bisa memasuki berbagai jenis dunia kerja meskipun tidak mempunyai banyak keahlian. Karena dengan adanya bimbingan karir ini tentu para peserta didik akan siap ketika melanjutkan kehidupan di dalam bermasyarakat.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Sofiah (2018) ditemukan kaitan antara bimbingan karir dengan minat untuk melanjutkan Pendidikan tinggi di mana hubungan fungsi bimbingan karir dengan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi memiliki nilai yang tinggi yang dipengaruhi indikator formatif yaitu jurusan, gender, sosial media, dan ekstrakulikuler. Sejalan dengan Sofiah (2018), Defriyanto dan Purnamasari (2016) juga menemukan hal

(5)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 387

yang sama di mana ada pengaruh layanan informasi karier dalam meningkatkan kematangan karier secara efektif untuk meningkatkan kematangan karier pada siswa di Madrasah aliyah qudsiyah Kotabumi, Lampung Utara.

Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kuantitatif analisis regresi dengan metode survey untuk menghasilkan data berupa angka dari hasil instrumen, dan data berupa kata-kata tertulis dari wawancara yang dilakukan kepada guru BK terkait proses bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup dan kematangan karir siswa. Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan instrumen yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi.

LANDASAN TEORITIS

Winkel (dalam Juwitaningrum, 2013:137) menyatakan bahwa bimbingan karir merupakan proses bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan, jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap menjalankan jabatan itu, dan supaya bisa menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan perkerjaan yang telah dimasuki. Sedangkan bimbingan karir Islami lebih menekankan agar seseorang ketika akan mencari pekerjaan maupun telah mendapat pekerjaan atau sedang bekerja, jangan sampai menyimpang dari ketentuan dan petunjuk Allah SWT. Faqih (2001:128) mendefinisikan bimbingan karir Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap inidividu agar dalam proses mencari pekerjaan dan bekerja senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Hal yang menjadi penting untuk ditanamkan pada siswa adalah bagaimana pemilihan dan prestasi karir baik dalam lingkup sosial, bisnis, pemerintahan maupun keagaamaan terintegrasi dalam bingkai karir secara normatif sebagai religious calling.

Tujuan bimbingan karir dalam Islam adalah untuk menggapai kesempurnaan kaffah (jalan yang benar seluruhnya dan menghindari seluruhnya dari jalan syaithan) (dalam Miharja, 2018:18). Gani, R.A (2012:15) mengatakan bahwa metode adalah bagaimana cara penyampaian dan cara penyajian bimbingan karir tersebut. Metode yang dipergunakan dalam bimbingan dan konseling ada 2 macam, yaitu pendekatan secara individual dan pendekatan secara kelompok, menerapkan prinsip sesuai yang terkandung dalam Al-Qur’an surat An-Nahl (16):125, yakni hikmah, mauidzhah hasanah dan mujadalah agar sejalan dengan metode pengikat keyakinan dan kepercayaan (akidah), metode pengikat amaliah ibadah madhah dan ghair madhah, dan metode ihsaniyah.

(6)

388 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

mencakup informasi tentang dunia kerja, layanan perkembangan belajar dan hubungan industrial dengan materi sebagai berikut: Lapangan kerja, prospek dunia kerja, jenis dan persyaratan jabatan, serta budaya kerja, Minat dan bakat, kesulitan belajar, masalah sosial, dan masalah khusus ketenagakerjaan, Hubungan kerja, sarana hubungan industrial, dan masalah khusus ketenagakerjaan.

Pemberian pemahaman tentang karir dan pendidikan dilakukan oleh guru BK di SMAN 1 Cileunyi dengan memberikan pengarahan pentingnya penggunaan teori dan nilai-nilai Islam dalam praktek. Pemahaman-pemahaman materi yang dilaksanakan guru BK di SMA Negeri 1 Cileunyi seperti: Memahami kembali eksistensi manusia (siswa) sebagai khalifah Allah SWT (manusia dituntut untuk menggapai kehidupan yang sejahtera dan bermartabat), Segala yang kita lakukan di dunia dengan bertujuan beribadah (memilih jalan karir yang benar dan menghindari jalan syaithan), Pemahaman diri terkait masa depan yang berisi ; tentang hal yang disukai, tentang sesuatu yang sangat diinginkan, tentang cita-cita, tentang hal yang ingin dibagi dengan oranglain, tentang hal yang ingin dilakukan, tentang sesuatu yang memotivasi, tentang kelebihan diri, tentang sesuatu yang dianggap sulit untuk diraih.

Miharja (2018:127) mengatakan bahwa kematangan karir adalah kemampuan seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan kemampuannya dalam mengarahkan kehidupan karirnya di masa depan. Super (dalam Ham dan Lim 2017:250) mendefinisikan kematangan karir sebagai kesiapan individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dia dihadapkan karena perkembangan biologis dan sosialnya dan karena harapan masyarakat dari orang-orang yang telah mencapai tahap pembangunan. Dengan demikian, pengembangan karir mengacu pada berbagai komponen kematangan karir, seperti sikap terhadap karir proses pengambilan keputusan, orientasi terhadap pekerjaan, kemandirian dalam pengambilan keputusan, dan mengkonsep dari proses pilihan karir.

Menurut Donald E Super (dalam Nurillah, 2017:74) bahwa kematangan karir remaja dapat diukur dengan indikator sebagai berikut : Perencanaan Karir (Career Planning) yaitu menyadari wawasan dan persiapan karir, memahami pertimbangan alternatif pilihan karir dan memiliki perencanaan karir di masa depan, Eksplorasi Karir (Career Exploration) berhubungan dengan seberapa banyak informasi dari berbagai sumber karir seperti orang tua, teman, konselor, guru mapel, dan sebagainya, Pengetahuan tentang membuat keputusan karir (decision making) Konsep ini didasari pada tuntutan siswa untuk membuat keputusan karir, dengan asumsi apabila siswa mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karir maka diharapkan mereka juga mampu membuat keputusan karir yang tepat bagi dirinya, Pengetahuan tentang dunia kerja (world of work information) yaitu individu harus tau minat dan kemampuan diri. Adalah siswa diberi

(7)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 389

kesempatan, Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai (knowledge of prefered occupational group) yakni siswa diberi kesempatan untuk memilih satu dari beberapa pekerjaan dan kemudian ditanyai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, Realisasi keputusan karir (Realisation) Yakni memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan kelemahan diri yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

Ikigai merupakan konsep budaya Jepang yang memiliki arti “alasan untuk hidup” atau dapat juga diartikan “alasan untuk bangun dipagi hari”. Konsep ikigai memiliki arti sebagai suatu hal yang dapat membuat hidup lebih berharga dan bahagia. Kunci untuk meraih umur panjang dan kebahagiaan adalah dengan menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya. Jika sampai detik ini seseorang belum menemukan tujuan hidupnya, maka seseorang tersebut akan terus menerus mengeluh tentang pekerjaan dan nasib. Hal itu bisa menyebabkan stress dan berbagai penyakit seperti darah tinggi. Karenanya, dalam bimbingan karir Islami bisa menerapkan konsep ikigai yang dimulai dengan bertanya pada diri sendiri. Kumano (dalam Kono dan Walker 2019:4) mengusulkan teori ikigai yang mengakui empat prediktor ikigai persepsi: pembuatan makna peristiwa kehidupan masa lalu, kesadaran akan tujuan masa depan, penyerapan ke masa kini yang positif peristiwa, dan penerimaan dan mengatasi peristiwa negatif.

Menurut Mrs. Moon Jung Hyeun (dalam Nurmalahayati, 2018:86) Book Art merupakan salah satu proses belajar yang dapat menunjukan keunikan, kreativitas individu, dan suatu kegiatan yang dapat menyentuh hati seorang pembelajar, karena terdapat proses membaca, menulis dan mengekspresikan perasaan sehingga materi yang dipelajari menjadi rekaman memori jangka panjang. Layanan karir yang diberikan menggunakan Book Art adalah membuat Proposal Hidup, terinspirasi dari buku karya motivator Jamil Azzaini yang berjudul “Proposal Hidup”. Book Art Proposal Hidup dapat berisi 3 bagian, yaitu: Bagian Latar Belakang, Berisi gambaran kehidupan pribadi yang dapat menentukan arah impiannya. Siswa dapat menuliskan peristiwa-peristiwa penting yang pernah dialaminya sejak kecil, menuliskan orang-orang yang paling berpengaruh dalam perjalanan hidupnya, dan berbagai kejadian yang membuat dia berusaha untuk mendapatkan sesuatu, Bagian Isi, Merupakan inti dari proposal hidup. Siswa dapat menuliskan tentang hal apa saja yang ingin dicapai, kapan dan dalam bentuk seperti apa pencapaiannya itu. Bagian ini ditulis sedetail mungkin sama halnya seperti membuat proposal kegiatan, Bagian penutup, berisi langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan agar cita-cita dan harapannya dapat terwujud. Siswa dapat menuliskan doa-doa dan janji untuk mewujudkannya.

(8)

390 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

Pelaksanaan Bimbingan Karir Islam yang pada umumnya pelaksanaanya sama dengan bimbingan karir umum, hanya saja pada bimbingan karir Islami terdapat nilai-nilai Islam dalam proses pemberian informasinya. Saleh (2017:50) mengatakan bahwa dalam konteks pendidikan formal, bimbingan karir Islami dimaknai sebagai upaya membimbing siswa dalam menentukan karir yang tepat sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. Hal yang menjadi penting untuk ditanamkan pada siswa adalah bagaimana pemilihan dan prestasi karir baik dalam lingkup sosial, bisnis, pemerintahan maupun keagaamaan terintegrasi dalam bingkai karir secara normatif sebagai religious calling. Bimbingan karir Islami juga dimaknai sebagai upaya integrasi ajaran Islam dalam pemilihan dan prestasi karir seseorang.

Hasil dari penilitian ini menyatakan bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup memiliki nilai yang tinggi atau dalam kategori sangat baik. Berdasarkan Tabel.3.5 penilaian bimbingan karir Islami dari kelas XII MIPA 5 terdapat dua kategori penilaian yaitu baik dan sangat baik, namun karena lebih dominan kategori sangat baik, maka bimbingan karir Islami tersebut dalam kategori yang Sangat Baik, dengan jumlah skor rata-rata mencapai 82% artinya bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 5 mendapat nilai yang terbilang sangat tinggi atau dapat dikatakan berkualitas tinggi. Kemudian pada Tabel.3.6 penilaian bimbingan karir Islami dari kelas XII MIPA 6, kategori penilaian semua siswa dalam nilai Sangat baik, maka bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 6 dalam kategori sangat baik, dengan skor rata-rata 88% artinya bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 6 mendapat nilai yang terbilang sangat tinggi atau dapat dikatakan berkualitas tinggi. Berarti hal ini menunjuukan bahwa pelaksanaan bimbingan karir yang dilaksanakan melalui program proposal hidup di SMAN 1 Cileunyi sangat bagus pelaksanaanya.

Nilai Persentase Bimbingan Karir Islami Melalui Program Proposal Hidup Di Sman 1 Cileunyi.

Hasil dari penilitian ini menyatakan bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup memiliki nilai yang tinggi atau dalam kategori sangat baik.

Tabel.3.5

Nilai Bimbingan Karir Islami XII MIPA 5

No Skor Persentase Kategori

1 47 84% Sangat Baik

2 45 80% Sangat Baik

(9)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 391 4 44 78% Sangat Baik 5 49 87% Sangat Baik 6 47 84% Sangat Baik 7 47 84% Sangat Baik 8 49 87% Sangat Baik 9 48 86% Sangat Baik 10 42 75% Baik 11 51 91% Sangat Baik 12 42 75% Baik 13 44 78% Sangat Baik 14 48 87% Sangat Baik 15 46 82% Sangat Baik 16 47 84% Sangat Baik 17 48 87% Sangat Baik 18 45 80% Sangat Baik 19 46 82% Sangat Baik 20 50 89% Sangat Baik 21 46 82% Sangat Baik 22 45 80% Sangat Baik 23 42 75% Baik 24 43 77% Baik 25 46 82% Sangat Baik 26 46 82% Sangat Baik 27 45 80% Sangat Baik 28 45 80% Sangat Baik 29 46 82% Sangat Baik 30 46 82% Sangat Baik 31 44 78% Sangat Baik 32 48 87% Sangat Baik 33 45 80% Sangat Baik 34 47 84% Sangat Baik 35 44 78% Sangat Baik 36 44 78% Sangat Baik 37 48 87% Sangat Baik 38 43 77% Baik 39 43 77% Baik 40 45 80% Sangat Baik 41 47 84% Sangat Baik 42 47 84% Sangat Baik

(10)

392 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

43 47 84% Sangat Baik

Rata-rata 82% Sangat Tinggi

Sumber : MS.Excel

Berdasarkan Tabel.3.5 penilaian bimbingan karir Islami dari kelas XII MIPA 5 terdapat dua kategori penilaian yaitu baik dan sangat baik, namun karena lebih dominan kategori sangat baik, maka bimbingan karir Islami tersebut dalam kategori yang Sangat Baik, dengan jumlah skor rata-rata mencapai 82% artinya bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 5 mendapat nilai yang terbilang sangat tinggi atau dapat dikatakan berkualitas tinggi.

Tabel.3.6

Nilai Bimbingan Karir Islami XII MIPA 6

No Skor Persentase Kategori

1 47 84% Sangat Baik 2 52 93% Sangat Baik 3 51 91% Sangat Baik 4 48 87% Sangat Baik 5 52 93% Sangat Baik 6 48 87% Sangat Baik 7 51 91% Sangat Baik 8 49 87% Sangat Baik 9 52 93% Sangat Baik 10 45 80% Sangat Baik 11 52 93% Sangat Baik 12 45 80% Sangat Baik 13 49 87% Sangat Baik 14 50 89% Sangat Baik 15 48 87% Sangat Baik 16 50 89% Sangat Baik 17 51 91% Sangat Baik 18 46 82% Sangat Baik 19 50 89% Sangat Baik 20 51 91% Sangat Baik 21 50 89% Sangat Baik

(11)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 393 22 46 82% Sangat Baik 23 51 91% Sangat Baik 24 52 93% Sangat Baik 25 46 82% Sangat Baik 26 47 84% Sangat Baik 27 48 87% Sangat Baik 28 48 87% Sangat Baik 29 49 87% Sangat Baik 30 50 89% Sangat Baik 31 50 89% Sangat Baik 32 48 87% Sangat Baik 33 50 89% Sangat Baik 34 52 93% Sangat Baik 35 48 87% Sangat Baik 36 53 95% Sangat Baik 37 48 87% Sangat Baik 38 50 89% Sangat Baik 39 50 89% Sangat Baik 40 50 89% Sangat Baik 41 46 82% Sangat Baik 42 49 87% Sangat Baik

Rata-rata 88% Sangat Tinggi

Sumber : MS.Excel

Kemudian pada Tabel.3.6 penilaian bimbingan karir Islami dari kelas XII MIPA 6, kategori penilaian semua siswa dalam nilai Sangat baik, maka bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 6 dalam kategori sangat baik, dengan skor rata-rata 88% artinya bimbingan karir Islami yang dilakukan melalui program proposal hidup kepada siswa kelas XII MIPA 6 mendapat nilai yang terbilang sangat tinggi atau dapat dikatakan berkualitas tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan karir yang dilaksanakan melalui program proposal hidup di SMAN 1 Cileunyi sangat bagus pelaksanaanya.

(12)

394 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

MIPA 6 Di Sman 1 Cileunyi.

Menurut Super (dalam Miharja, 2018:127) berpendapat bahwa kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam tahap perkembangan tertentu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir yang khas, dengan didukung pengetahuan dan informasi yang kuat mengenai pekerjaan sehingga mampu membuat keputusan karir, maka kematangan karir seseorang telah dapat dikatakan matang atau siap.

Tabel.3.7

Nilai Kematangan Karir XII MIPA 5

No Skor Persentase Kategori

1 55 92% Sangat Baik 2 51 85% Sangat Baik 3 52 87% Sangat Baik 4 55 92% Sangat Baik 5 54 90% Sangat Baik 6 51 85% Sangat Baik 7 53 88% Sangat Baik 8 53 88% Sangat Baik 9 53 88% Sangat Baik 10 49 81% Sangat Baik 11 54 90% Sangat Baik 12 48 80% Sangat Baik 13 53 88% Sangat Baik 14 52 87% Sangat Baik 15 51 85% Sangat Baik 16 54 90% Sangat Baik 17 55 92% Sangat Baik 18 51 85% Sangat Baik 19 52 87% Sangat Baik 20 58 97% Sangat Baik 21 56 93% Sangat Baik 22 53 88% Sangat Baik

(13)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 395 23 56 93% Sangat Baik 24 54 90% Sangat Baik 25 56 93% Sangat Baik 26 51 85% Sangat Baik 27 54 90% Sangat Baik 28 51 85% Sangat Baik 29 53 88% Sangat Baik 30 50 83% Sangat Baik 31 52 87% Sangat Baik 32 55 92% Sangat Baik 33 54 90% Sangat Baik 34 52 87% Sangat Baik 35 53 88% Sangat Baik 36 54 90% Sangat Baik 37 56 93% Sangat Baik 38 52 87% Sangat Baik 39 50 83% Sangat Baik 40 51 85% Sangat Baik 41 53 88% Sangat Baik 42 53 88% Sangat Baik 43 56 93% Sangat Baik

Rata-rata 88% Sangat Tinggi

Sumber : MS.Excel

Berdasarkan Tabel.3.7 penilaian kematangan karir dari kelas XII MIPA 5, semua siswa kelas XII MIPA 5 dalam kategori yang sangat baik, dengan rata-rata skor mencapai 88% atau dapat dikatakan sangat tinggi, artinya kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dalam nilai kematangan yang sangat tinggi setelah diberikan bimbingan karir Islami yang dilaksanakan melalui program proposal hidup.

Tabel.3.8

Nilai Kematangan Karir XII MIPA 6

No Skor Persentase Kategori

(14)

396 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 2 57 95% Sangat Baik 3 55 92% Sangat Baik 4 55 92% Sangat Baik 5 56 93% Sangat Baik 6 53 88% Sangat Baik 7 56 93% Sangat Baik 8 52 87% Sangat Baik 9 55 92% Sangat Baik 10 49 81% Sangat Baik 11 60 100% Sangat Baik 12 49 81% Sangat Baik 13 52 87% Sangat Baik 14 56 93% Sangat Baik 15 52 87% Sangat Baik 16 57 95% Sangat Baik 17 57 95% Sangat Baik 18 52 87% Sangat Baik 19 56 93% Sangat Baik 20 55 92% Sangat Baik 21 54 90% Sangat Baik 22 49 81% Sangat Baik 23 57 95% Sangat Baik 24 57 95% Sangat Baik 25 49 81% Sangat Baik 26 50 83% Sangat Baik 27 56 93% Sangat Baik 28 52 87% Sangat Baik 29 57 95% Sangat Baik 30 53 88% Sangat Baik 31 53 88% Sangat Baik 32 59 98% Sangat Baik 33 55 92% Sangat Baik

(15)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 397 34 58 97% Sangat Baik 35 51 85% Sangat Baik 36 58 97% Sangat Baik 37 56 93% Sangat Baik 38 56 93% Sangat Baik 39 57 95% Sangat Baik 40 55 92% Sangat Baik 41 57 95% Sangat Baik 42 53 88% Sangat Baik

Rata-rata 91% Sangat Tinggi

Sumber : MS.Excel

Sedangkan pada Tabel.3.8 penilaian kematangan karir dari kelas XII MIPA 6, kategori penilaian kematangan siswa kelas XII MIPA 6 semua termasuk dalam nilai sangat baik, dengan hasil skor rata-rata mencapai 91%, artinya kematangan karir siswa kelas XII MIPA 6 dalam nilai kematangan yang sangat tinggi setelah diberikan bimbingan karir Islami yang dilaksanakan melalui program proposal hidup.

Kondisi kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 di SMAN 1 Cileunyi Kota Bandung secara umum memiliki tingkat kematangan karir pada kategori tinggi atau matang. Dengan nilai rata-rata 88% pada siswa kelas XII MIPA 5 dan 91% pada siswa kelas XII MIPA 6. Artinya, secara rata-rata siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 telah mencapai tingkat kematangan karir yang sudah baik. Hal ini dapat ditandai dengan : siswa memiliki tujuan hidup, siswa memiliki pilihan karir, siswa mengetahui berbagai informasi mengenai dunia pendidikan selanjutnya dan dunia kerja, dan siswa mampu menyelaraskan tujuan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Jadi, kondisi kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 telah matang atau siap untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karirnya.

Nilai Persentase Pengaruh Bimbingan Karir Islami Melalui Program Proposal Hidup Dalam Meningkatkan Kematangan Karir Siswa Kelas XII MIPA 5 Dan XII MIPA 6 Di Sman 1 Cileunyi

Suatu proses bimbingan karir Islami dikatakan berpengaruh apabila kematangan karir siswanya meningkat. Apabila tidak berpengaruh maka tidak ada hasil yang bisa dicapai. Agar proses bimbingan karir Islami tersebut berpengaruh terhadap kematangan karir siswa, maka proses pelaksanaanya harus baik atau dalam nilai

(16)

398 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

yang tinggi.

Hasil temuan di lapangan, kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal, faktor internal meliputi minat, bakat, intelegensi. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, maupun lingkungan masyarakat.

Menggunakan data angket/instrumen penelitian kepada kelas XII MIPA 5 dan kelas XII MIPA 6 yang dianalisis dengan uji asumsi klasik, yang meliputi: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji linearitas sederhana, menggunakan bantuan SPSS 25 for windows, peneliti telah berhasil menemukan jawaban dari tujuan dari penelitian ini yang mencari pengaruh dari bimbingan karir Islami dalam meningkatkan kematangan karir.

Tabel.3.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.07377168

Most Extreme Differences Absolute .075

Positive .075

Negative -.051

Test Statistic .075

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Output SPSS ver.25

Berdasarkan Tabel.3.9 Uji Normalitas, nilai Asymp sig (2-tailed) adalah 0,200 atau 0,200 > 0,005. Berarti hipotesis Ha diterima, data berdistribusi normal.

Tabel.3.10 Uji Heteroskedastisitas

(17)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 399 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standard ized Coefficie nts T Sig. B Error Std. Beta 1 (Constant ) 4.180E- -16 4.011 .000 1.000 bimbinga nkarir .000 .084 .000 .000 1.000

a. Dependent Variable: Abs_res

Sumber : Output SPSS ver.25

Berdasarkan Tabel.3.10 Uji Heteroskedastisitas, nilai signifikan (sig) adalah 1,00 atau 1,00 > 0,05. Berarti hipotesis Ha diterima, data terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (penyimpangan).

Tabel.3.11 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .608a .370 .362 2.086 2.010

a. Predictors: (Constant), bimbingankarir b. Dependent Variable: kematangankarir

Sumber : Output SPSS ver.25

Berdasarkan Tabel.3.11 Uji Autokorelasi dapat diketahui nilai DW adalah 2,010. Kemudian lihat nilai dU dan dL pada tabel Durbin Watson dengan α = 0,05. Setelah melihat tabel Durbin Watson, dapat diketahui bahwa nilai dU = 1,6711, dan nilai dL = 1,6235. Berarati 1,6711 < 2,010 < (2,3289). Maka hipotesis Ha diterima, data tidak terjadi autokorelasi.

(18)

400 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

Tabel.3.11 Uji Autokorelasi menjelaskan tentang besarnya nilai korelasi/hubungan yang dilambangkan dengan (R), yaitu sebesar 0,608. Sedangkan pada kolom (R Square) menjelaskan besarnya persentase (%) pengaruh variabel Independent (X) terhadap variabel dependent (Y) yang disebut dengan koefisien determinasi. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,370 artinya bahwa pengaruh variabel X (bimbingan karir Islami) terhadap variabel Y (kematangan karir) adalah sebesar 37%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

Tabel.3.12 Anova

ANOVAa

Model Squares Sum of Df Square Mean F Sig.

1 Regression 212.050 1 212.050 48.721 .000b

Residual 361.244 83 4.352

Total 573.294 84

a. Dependent Variable: kematangankarir b. Predictors: (Constant), bimbingankarir

Sumber : Output SPSS ver.25

Tabel.3.12 Anova berfungsi untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel X (bimbingan karir Islami) terhadap variabel Y (kematangan karir). Dari output tersebut nilai Fhitung = 48,721 dengan tingkat signifikansi < probabilitas (0,000 < 0,05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Y (kematangan karir)

Tabel.3.13 Uji Linearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficien ts T Sig. B Error Std. Beta

(19)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 401

1 (Constant) 25.814 4.011 6.436 .000

Bimbingan

karir .588 .084 .608 6.980 .000

a. Dependent Variable: kematangankarir

Sumber : Output SPSS ver.25

Berdasarkan Tabel.3.13 Uji Linearitas, maka dapat diketahui : Nilai a (konstanta = 25,814

Nilai b (koefisien regresi) = 0,588 Jadi hasilnya, Y = 25,814 + 0,588X

Dari output (tabel coefficients) pada Tabel 3.13 Uji Linearitas, diketahui nilai t hitung = 6,436 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis penelitian Ha diterima, artinya: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X (bimbingan karir Islami) terhadap variabel Y (kematangan karir).

Telah diketahui nilai a (konstanta) adalah 25,814. Artinya, apabila variabel X (bimbingan karir Islami) sama dengan nol (tidak ada perubahan), maka kematangan karir siswa (Y) sebesar 25,814, dan nilai b (koefisien regresi) adalah +0,588. Koefisien regresi positif (searah) sebesar 0,588. Artinya, jika bimbingan karir Islami (X) meningkat sebesar 1 satuan, maka kematangan karir (Y) akan meningkat sebesar 0,588. Artinya; jika bimbingan karir Islami meningkat sebesar 0,588 maka kinerjanya juga akan meningkat sebesar 0,588.

Setelah diketahui bahwa variabel X (bimbingan karir Islami) berpengaruh terhadap variabel Y (kematangan karir). maka tahapan berikutnya adalah mencari berapa besar pengaruhnya. berdasarkan Tabel.3.11 Uji Autorelasi, telah diketahui bahwa bahwa pengaruh variabel X (bimbingan karir Islami) terhadap peningkatan variabel Y (kematangan karir) adalah sebesar 37%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

PENUTUP

Berdasarkan pada hasil penelitian yang berjudul “Bimbingan Karir Islami Melalui Program Proposal Hidup Dalam Meningakatkan Kematangan Karir” dapat ditarik kesimpulan bahwa: Pertama, Proses bimbingan karir Islami yang dilaksanakan melalui program proposal hidup di SMAN 1 Cileunyi berkualitas tinggi atau mendapat nilai yang sangat baik pada setiap kriterianya yang meliputi pembimbing (konselor), media, materi, metode, dan konseli (siswa). Dengan nilai rata-rata 82% dikelas XII MIPA 5 dan 88% di kelas XII MIPA 6, artinya penilaian

(20)

402 Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404

bimbingan karir Islami yang dilaksanakan melalui program proposal hidup, termasuk nilai yang sangat tinggi. Kedua, Kondisi kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 di SMAN 1 Cileunyi Kota Bandung secara umum memiliki tingkat kematangan karir pada kategori tinggi atau matang. Dengan nilai rata-rata 88% pada siswa kelas XII MIPA 5 dan 91% pada siswa kelas XII MIPA 6. Artinya, secara rata-rata siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 telah mencapai tingkat kematangan karir yang sudah baik. Hal ini dapat ditandai dengan: siswa memiliki tujuan hidup, siswa memiliki pilihan karir, siswa mengetahui berbagai informasi mengenai dunia pendidikan selanjutnya dan dunia kerja, Siswa mampu menyelaraskan tujuan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Ketiga, Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan karir Islami melalui program proposal hidup berpengaruh sebanyak 37% dalam meningkatkan kematangan karir. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kematangan karir siswa kelas XII dapat ditingkatkan dengan bimbingan karir yang dilaksanakan melalui program proposal hidup, yaitu salah satu program guru BK yang tergerak oleh hasil penelitian Nurmalayahanti di Korea.

DAFTAR PUSTAKA

Defriyanto, D. dan Purnamasari, N. (2016). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Minat SIswa dalam Melanjutkan Studi Kelas XII di SMA Yadika Natar. Konseli: Jurnal Bimbingan dan Konseling. 3(2), 207-218.

Faqih, A. R. (2001). Bimbingan dan Konseling Dalam Islam. Jogjakarta: UII Press Gani, A. R. (2012). BIMBINGAN KARIR Sebuah Panduan Pemilihan Karir yang

Terarah. Bandung: CV Angkasa

Ham, K. A., & Lim, H. W. (2017). Career Maturity and Quality of Life in Korean Adolescents: A Cross-Lagged Panel Design. Career Development Quarterly, 65(3), 250–263.

Juwitaningrum, I. (2013). Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK. Psikopedagogia. 2(2), 132-147.

Kono, S., & Walker, G. J. (2019). Theorizing Ikigai or Life Worth Living Among Japanese University Students: A Mixed-Methods Approach. Journal of Happiness Studies.

Miharja, S. (2018). Bimbingan Karir (Dakwah, Teori & Praktis). Bandung: Penerbit Tinta Biru

Muzdalifah, R. (2018). Peranan Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Dalam Aspirasi Karir Santri. Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam. Fakultas Dakwah Dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Nurillah, S.A.L. (2017). Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Mahasiswa, Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice

(21)

Irsyad: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol. 8 No. 4 (2020) 383-404 403

& Research. 1(1), 67-85.

Nurmalahayati, N. 2018. Guru (Harus) Keluar Negeri!!. Surabaya: CV Cipta Media Edukasi

Saleh, A. A. (2017). Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk (Sebuah Perspektif Dan Aplikatif). Komunida: Media Komunikasi Dan Dakwah, Vol.7 No.1, 49-59.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

CMS adalah suatu metode mudah dan baru untuk administrasi frontend dan backend situs untuk mengelola content, tampilan yang berbasis web memberi kemudahan bagi para

&#34;City wall&#34; should be broadly defined to not only comprise ancient fortifications, but also smaller walls such as garden walls or fences.. As for CityGML 1.0, the

Mengacu pada potensi energi surya di Surabaya, pola dan besaran konsumsi energi harian, serta aturan yang berlaku tentang PLTS atap maka dilakukan simulasi untuk kapasitas PLTS

Saya menyatakan b ahwa skripsi yang berjudul “ PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR UNTUK

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat, rahmat dan karunia Nya, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul : “ Pengaruh Intellectual Capital terhadap

Sebagai petunjuk bagi manajer dalam mengelola Intellectual Capital (IC) yang dimiliki sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan ( firm’s

Praktik pengalaman lapangan I (PPL I) merupakan kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL I

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada