• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Tlogoweru. Yusuf Gunawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Tlogoweru. Yusuf Gunawan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pemberdayaan Masyarakat

dalam

Pembangunan Desa Tlogoweru

Yusuf Gunawan

Satya Wacana University Press

2017

(2)
(3)
(4)
(5)

Cetakan pertama: 2017 © Yusuf Gunawan

All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial transcription, without the prior written permission of the author, application for which should be addressed to author.

Diterbitkan Oleh:

Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

(6)

iii

Pemberdayaan Masyarakat

dalam

Pembangunan Desa Tlogoweru

DISERTASI

Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

di Universitas Kristen Satya Wacana.

Disertasi ini telah dipertahankan dalam ujian terbuka

Program Pascasarjana Doktor Studi Pembangunan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,

yang dipimpin oleh Rektor Magnificus:

prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D

pada hari Senin, 18 September 2017, pukul 10.00 WIB

di Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga

Oleh:

Yusuf Gunawan

(7)

Promotor:

Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., MA., Ph.D

Ko-Promotor:

Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D

Penguji:

Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si Dr. Wilson M.A. Therik, M.Si Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si

(8)

v

Daftar Isi

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Kata Pengantar ...x

Abstract ...xv

Bab I Pendahuluan ... 1

Latar Belakang Masalah ... 2

Peranan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan ... 8

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 17

Sistematika Penyajian Hasil Penelitian ... 18

Bab II Pembangunan Masyarakat, Indikator dan Penggeraknya ... 21

Teori Pembangunan Masyarakat... 21

Indikator Pembangunan Masyarakat ... 29

Pelaku Pembangunan Masyarakat ... 34

Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat ... 38

Konsep Partisipasi Masyarakat ... 39

Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat ... 40

Tingkatan Partisipasi Masyarakat ... 42

Penggerak Partisipasi Masyarakat ... 45

Kualifikasi Penggerak Partisipasi Masyarakat ... 46

Peranan Penggerak Partisipasi Masyarakat ... 48

Peranan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Masyarakat ... 49

Bab III Menyimak Lokasi dan Metode Penelitian ... 55

Potret Kondisi Alam, Pola Kehidupan Sosial, dan Budaya Masyarakat Desa Tlogoweru ... 55

(9)

Metodologi Penelitian ... 59

Merajut Data Lapangan ... 61

Bab IV Peranan Para Agen Perubahan dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tlogoweru ... 67

Memperkenalkan Para Agen Perubahan ... 67

Tahapan Awal Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tlogoweru ... 70

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Sumur-sumur Pantek ... 71

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembudidayaan Burung Tyto Alba ... 75

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Peternakan Sapi . 82 Catatan Penutup ... 85

Bab V Pilar Pendukung Pemberdayaan Masyarakat Desa Tlogoweru ... 87

Program Pelatihan Ketrampilan di Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Sebagai Jawaban Atas Kebutuhan Pengembangan SDM di Desa Tlogoweru ... 88

Pelatihan Ketrampilan Menjahit ... 91

Pelatihan Ketrampilan Komputer ... 93

Pelatihan Ketrampilan Pertanian ... 95

Pelatihan Ketrampilan Peternakan ... 96

Pelatihan Kerampilan Penangkaran dan Pembudidayaan Burung Tyto Alba ... 99

Pelatihan Ketrampilan Sablon ... 101

Catatan Penutup ... 102

Bab VI Program Inovatif Pemberdayaan Masyarakat Desa Tlogoweru ... 105

Proses Pengembangan Buna Usaha Eco-Village Desa Wisata Tlogoweru ... 109

(10)

vii

Dimensi Sosial atau Komunitas... 115

Dimensi Budaya dan Spiritualitas ... 116

Catatan Penutup... 117

Bab VII Menyingkap Faktor-faktor Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tlogoweru ... 123

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat ... 123

Peranan Trust dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 128

Peranan Pemimpin dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 129

Peranan Visi dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 131

Peranan Karakter dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 134

Catatan Penutup... 137

Bab VIII Kesimpulan ... 139

Faktor dan Instrumen Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tlogoweru ... 139

Implikasi Teoritis ... 143

Harapan bagi Pembangunan Masyarakat Perdesaan di Indonesia ... 144

(11)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Penghargaan Kampung Kokoh ... 15

Gambar 2.1 Dua Kutub “Community Development” ... 25

Gambar 2.2 Paradigma Pembangunan Masyarakat ... 32

Gambar 2.3 Empat Domain Praktik Sosial ... 38

Gambar 3.1 Denah Lokasi Desa Tlogoweru dilihat dari Google Earth ... 56

Gambar 3.2 Denah Situasi Desa Tlogoweru ... 56

Gambar 4.1 Profil Sumur Sawah Pantek ... 72

Gambar 4.2 Kandang Karantina Penangkaran Burung & Rubuha Tyto Alba ... 80

Gambar 5.1 Logo LPKS Desa Tlogoweru ... 91

Gambar 5.2 Suasana Salah Satu Sudut Pelatihan Menjahit ... 92

Gambar 5.3 Ruangan LPKS Pelatihan Komputer ... 94

Gambar 5.4 Studi Banding ke Perkebunan Sido Muncul ... 96

Gambar 5.5 Pak Kades Soetedjo Turun Tangan Sendiri Memberi Makan Ternak Sapi ... 99

Gambar 5.6 Sepasang Burung Tyto Alba di Kandang Penangkaran ... 101

Gambar 5.7 Logo di Kaos Souvenir Tlogoweru ... 102

Gambar 5.8 Contoh Jadwal Pelatihan pada Tahun 2012 ... 103

Gambar 6.1 Gapura Desa: Desa Wisata Tlogoweru ... 108

Gambar 6.2 Berbagai Unsur dan Latarbelakang Masyarakat Tertarik Berkunjung ke Desa Wisata Tlogoweru ... 110

Gambar 6.3 Kegiatan Home Stay Siswa Internasional di Jakarta .. 112

Gambar 6.4 Pola dan Dimensi Konsep Ecp-Village ... 118

Gambar 6.5 Anak-anak di Tlogoweru memiliki Ecological Sense terhadap Binatang ... 119

(12)

ix

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Data Peningkatan Pendapatan Tahun 2012 ... 14 Tabel 2.1 Ragam Bentuk Partisipasi Masyarakat ... 41 Tabel 2.2 Tingkat Partisipasi Masyarakat Menurut Moynihan .. 42

(13)

Kata Pengantar

Pembahasan tentang pemberdayaan masyarakat perdesaan di Indonesia sesungguhnya merupakan suatu arena keilmuan yang amat kaya dengan fenomena sosial untuk diekplorasi, khususnya bagi kepentingan keilmuan di bidang studi pembangunan masyarakat. Maschab (2013) menyatakan ada tiga alasan yang mendasar mengapa pembahasan dan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat bagi pembanguan perdesaan di Indonesia amat penting: Pertama, dalam kontek negara kesatuan Republik Indonesia dimana mayoritas populasi penduduknya adalah masyarakat desa, maka tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa pembangunan masyarakat perdesaan merupakan kunci tolok ukur kesuksesan pembangunan nasional.1

Apalagi dari sudut pandang Ilmu Politik, desa merupakan suatu unit pemerintahan terkecil, bahkan dalam batasan tertentu dapat diartikan sebagai miniatur negara. Dengan kata lain, pemahaman tentang pemberdayaan masyarakat perdesaan (lokal) merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pemahaman tentang jalannya pemberdayaan masyarakat dalam konteks pembangunan dalam skala nasional. Kedua, kondisi masyarakat perdesaan di Indonesia bersifat multi-ragam, bukan hanya dalam hal semantik, namun juga dalam pola budaya berupa adat istiadat maupun struktur pranata sosialnya, hal ini menyebabkan kondisi setiap desa sangat berbeda antara satu desa di suatu daerah dengan desa di daerah lain. Sebab itu, amatlah dibutuhkan suatu paradigma pemberdayaan masyarakat yang mampu menyuguhkan pola pemberdayaan masyarakat perdesaan yang bersifat fleksibel namun efektif. Ketiga, oleh karena pembangunan masyarakat perdesaan adalah indikator pembangunan nasional, maka konsep pemberdayaan

1 Data dari Permendagri No. 39 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah masih tinggal di perdesaan, yakni sebanyak 74.093 (tujuh puluh empat ribu sembilan puluh tiga) desa.

(14)

xi

masyarakat amat memegang peranan penting dalam proses partisipasi masyarakat dalam pembangunannya.

Disertasi ini menampilkan salah satu desa di Indonesia, yaitu masyarakat desa Tlogoweru, kecamatan Guntur, kabupaten Demak di Jawa Tengah, sebagai prototipe bagi pemberdayaan masyarakat perdesaan yang mampu menggerakkan partisipasi aktif dari masyarakatnya dalam pembangunan. Pembangunan masyarakat di desa Tlogoweru adalah pembangunan yang digerakkan oleh pemberdayaan masyarakatnya sehingga mampu menampilkan pembangunan masyarakat yang partisipatif. Desa Tlogoweru adalah sebuah desa dimana sebelum tahun 2010 hanya menghasilkan beras sebanyak 3 ton/ha, namun sejak sekitar pertengahan tahun 2012 telah mampu menghasilkan sebanyak 10 ton/ha. Sebuah desa, dimana sebelum tahun 2009, hasil panen pertaniannya senantiasa terlumpuhkan dengan serangan hama tikus, namun telah berhasil menyelamatkan hasil panen pertaniannya dengan burung Tyto Alba (burung hantu serak jawa) sebagai predator hama tikus. Dalam disertasi ini, penulis menyampaikan hasil penelitian dari mulai keterlibatan langsung hingga melakukan pengamatan, pencatatan dan interaksi sosial selama kurun waktu bulan Agustus 2009 hingga Desember 2015 di desa Tlogoweru untuk menelusuri dan memahami pola pemberdayaan masyarakat desa yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakatnya secara mandiri tersebut.

Penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada ibu Dr. Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., MA. yang bersedia menjadi promotor, dan kepada Dr. Neil Semuel Rupidara, SE, M.Sc. yang bersedia menjadi ko-promotor dalam proses penulisan disertasi ini. Dari dalam sanubari, penulis menyadari bahwa disertasi ini masih banyak kekurangannya, namun penulis bersyukur atas dukungan moril yang tulus dari pribadi-pribadi yang Allah tempatkan disekitar hidup penulis, sehingga disertasi ini walaupun jauh dari sempurna akan tetap dapat menjadi referensi bagi prototipe pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan perdesaan di Indonesia. Sebab itulah penulis mengucapkan terimakasih pertama-tama kepada istri yang terkasih,

(15)

Elisafan Lukito Setiawan, sang belahan jiwa yang senantiasa menabur pupuk cinta kasih dan pengharapan dalam perjalanan hidup ini, kepada putra Christopher di Jakarta, alumnus fakultas seni pertunjukan UKSW yang sedang menginspirasi banyak orang dengan komposisi film scoring-nya, kepada putri Felicia yang bertugas di Pensacola Christian College, Florida sebagai International Student advisor dan yang juga sedang merajut masa depannya dengan ilmu nutrisi di University of Western States, Portland-Oregon. Terimakasih kepada segenap keluarga besar klan “Kalianyar Wetan Surabaya” dan keluarga besar “Solomon” di Surabaya yang menjadi tumpuan harapan dan kasih.

Ucapan terimakasih juga kepada segenap rekan-rekan Pendeta dan Penginjil, segenap anggota majelis Penatua, serta segenap jemaat

New Life Community Church Gereja Kristus Tuhan Semarang yang mendukung dengan sukacita penulis sebagai gembala sidang untuk menyelesaikan studi ini.

Terimakasih dan penghargaan kepada para staf pengajar program paskasrajana studi Doktor Studi Pembangunan UKSW yakni Prof. Dr (HC) Liek Wilardjo, B.Sc, LCE, M.Sc, Ph.D, GCEPA, D.Sc; Alm. Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun; Prof. Dr. Ir. Kris Herawan Timotius; Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D.; Mathen L. Ndoen, S.E., M.A., Ph.D.; Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto, M.M.; Dr.rer.nat. Agus Ign Kristijanto, M.Sc.; Ir. Rully Adhi Nugroho, M.Sc., Ph.D.; Drs. David S. Widihandojo, M.A., Ph.D.; Dr.rer.theol. Anjar Soegeng Hardiyanto, M.A.; dan Alm. Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo, M.S.

Terimakasih pula untuk rekan-rekan seperjuangan angkatan tahun 2007, kepada rekan-rekan yang telah berhasil menyandang Doktor (Ph.D), yaitu Mamik Indaryani (Univ. Muria-Kudus); Simon Soegiyono (UKIM Ambon); Vincent(ius) H. Wiyono (UNS Solo); Pdt. Edy Purwanto (Jakarta); Y.Y.F.R. Sunarjan (Unnes Semarang); Bambang Budi Rahardjo (Unnes Semarang); Wilson M.A. Therik (Kupang dan saat ini di kampus UKSW). Kepada rekan-rekan yang masih tertunda studinya, yaitu Moses Foresto; Sugiharti (Semarang); Daniel Toto Indiyono (Semarang). Dan kepada tiga rekan sejawat yang telah mendahului berpulang ke pangkuan Sang Khalik, yakni Alm.

(16)

xiii

Munadi (Untag Semarang); Alm. Boedyo Soepono (Univ. Slamat Riyadi Solo); Alm. Rev. Luis A. Pinto (Timor Leste), penulis menaikkan doa bagi keluarga yang ditinggalkan agar Allah Bapa sumber damai sejahtera senantiasa menyatakan kasih karunia-Nya sehingga apa yang hilang dalam kehidupan mereka digantikan dengan berkat-berkat-Nya yang sempurna.

Terimakasih pula untuk ibu Ev. Elisabeth Philip dan rekan-rekan dari persekutuan doa wanita Putri Sion di Semarang yang dengan kemurahan hati mendukung penuh maksud penulis untuk mengadakan penelitian di desa Tlogoweru, bahkan ibu Elisabeth secara pribadi menyempatkan diri untuk datang ke rumah penulis menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk menjalani in-depth interview. Terimakasih yang tak terhingga untuk Bapak dan Ibu Soetedjo, Kepala Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak yang senantiasa dengan senang hati membantu dan melengkapi bahan-bahan penelitian, merekomendasikan beberapa informan dan bahkan menyiapkan data-data penelitian dengan tulisan tangan pribadi sebanyak 12 halaman folio. Terimakasih kepada pak Pujoarto yang dengan sabar menjelaskan tentang proses penangkaran burung Tyto Alba dengan cukup njelimet. Terimakasih kepada pak Robby Trijono dengan ibu yang sering memberi tumpangan ke Tlogoweru dan menyediakan banyak informasi dan data-data berkenaan dengan perencanaan serta pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, juga kepada pak Leo Hutagaol, S.Th. yang dengan tangan terbuka telah membantu mencarikan data penelitian berkenaan dengan laporan perkembangan dan profil wisatawan yang berkunjung ke desa Tlogoweru.

Terimakasih kepada ibu Kezia Ayu Tekan Sari, S.E. Staf sekretariat program Doktor Studi Pembangunan yang senantiasa siap menerima gangguan penulis yang sering mengkorek informasi terkini tentang program DSP. Akhirnya ucapan terimakasih penulis tertuju kepada Adhisti Raras Putri, Staf sekretariat Satya Wacana University Press yang bermurah hati berkenan membantu penulis dengan

(17)

sentuhan tangan emasnya dalam memproses draft hasil penelitian menjadi buku disertasi ini.

Terimakasih dan syukur yang teragung dan termulia kepada Kristus, sang Juruselamat dan sumber Hikmat. Beban panggilan dari Kristus-lah yang menghantar penulis untuk melanjutkan studi di Program Doktor Studi Pembangunan UKSW. Sejak mulai memasuki masa pengabdian pastoral di jemaat Gereja Kristus Tuhan-Semarang pada tahun 1987, penulis memang berharap dapat melanjutkan studi di bidang pembangunan masyarakat dari salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia dengan satu visi, yakni agar penulis dapat lebih dapat melakukan pelayanan holistik di kalangan masyarakat umum, khususnya pembangunan masyarakat perdesaan di Indonesia. Tekad penulis adalah dengan keilmuan di bidang studi pembangunan masyarakat ini, penulis akan lebih dimampukan dan dipercaya untuk mengambil bagian dalam pembangunan masyarakat secara luas bagi Indonesia di masa kini dan untuk masa mendatang.

Bagimu Negeriku, Terimalah Pengabdianku, Membangun Masyarakat Sejahtera!

(18)

xv

Abstract

This dissertation is a presentation of a village in Indonesia, namely Tlogoweru village, district of Guntur, regency of Demak in Central Java, as a prototype of successful empowerment model for rural community which effectively had mobilized community participation to accomplish its community development. The findings of this study confirm that the successful key of community development in the village of Tlogoweru is a development that is driven by the empowerment of its people which enable them to displaying its active community participation to accomplish their community development. The study of community empowerment in rural Indonesia indeed constitute a very rich academic field with social phenomena to be explored, particularly for the benefit of scientific knowledge in the field of community development studies. There are three fundamental reasons why the study and research on community empowerment for rural construction in Indonesia is very important: Firstly, in the context of multi-region of the Republic of Indonesia where the majority of its population live in villages, in other word, the rural community development should be a benchmark for government’s program in community development. Furthermore, from the point of view of political science, a village is the smallest unit of government, even it can be defined as a miniature State. In other words, an understanding of rural community empowerment is an effective way to understanding of how to do a community empowerment in national scale. Secondly, the condition of the rural communities in Indonesia are multi-spectrum, not just in terms of semantics, but also in the form of cultural mores or social institution structure, this leads to the condition of each village are very different between one village in a region with villages in other areas. Therefore, it is necessary to have a community empowerment paradigm which provide a model for rural community empowerment which more stressing on community participation. Thirdly, since the construction of rural communities could be an indicator of national development, then a concept of community empowerment play an important role in motivating the community to participate in supporting their own community development.

(19)

The objective of this dissertation is to discover what factors which drive the community participation of Tlogoweru village in its community empowerment effectively. Accordingly, this study is expected to be a reference either theoretically or pragmatically for anyone who wish to make a planning for rural community development in Indonesia with more effective outcomes.

Key words: Community Development, Community Empowerment, Community Participation, Rural Development.

Gambar

Tabel 1.1  Data Peningkatan Pendapatan Tahun 2012 ................ 14  Tabel 2.1  Ragam Bentuk Partisipasi Masyarakat ........................

Referensi

Dokumen terkait

peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pembangunan.. desa di Huta Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

Efektivitas Implementasi Permendagri 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa Pada Pemerintah Desa (Studi Kasus di Desa Pematang Sukaramah Kecamatan Mesuji

Berdasarkan hasil penelitian di Desa serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak ada beberapa ibu rumah tangga yang telah terbiasa ikut mencari nafkah guna membantu suami dalam

dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang ada di desa kami, maka kami sangat senang dan ikut berpartisipasi di dalam pemberdayaan ini agar bisa meningkatkan

Salah satu permasalahan yang ada di masyarakat Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan adalah banyaknya sampah di setiap jalan

• Pembangunan Kawasan Perdesaan dilaksanakan melalui satuan kerja perangkat daerah, Pemerintah Desa, dan/atau BUM Desa dengan mengikutsertakan masyarakat Desa. • Pembangunan

Penelitian dalam skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Kegiatan Projek Operasi Nasional Agraria (PRONA) di Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak”. PRONA merupakan

Hasil dari penelitian dengan penerima bantuan dana desa, maka dapat diuraikan implementasi dana desa dalam pemberdayaan masyarakat melalui usaha ikan lele di Desa Lubuk Gilang Kecamatan