• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Singkawang, 03 Januari 2017 Ketua Pengadilan Agama Bengkayang. Nurjanah, S.H., M.H. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Singkawang, 03 Januari 2017 Ketua Pengadilan Agama Bengkayang. Nurjanah, S.H., M.H. NIP"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya atas hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Agama Bengkayang.

Penyusunan LKjIP ini didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) jo Peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Kinerja Instansi Pemerintah.

Kemudian dalam rangka penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja tahun 2016, Mahkamah Agung RI melalui Surat Plt. Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, telah menginstruksikan kepada seluruh lembaga peradilan dibawahnya untuk menyampaikan LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Laporan ini merupakan perwujudan dari upaya transparansi dan akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Bengkayang selama tahun 2016, yang berisi tentang evaluasi pencapaian kinerja tahun 2016 dengan rencana kerja yang mengacu kepada Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2015 – 2019. Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai capaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak di lingkungan Pengadilan Agama Bengkayang yang telah membantu dan bekerjasama dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat memacu kinerja yang lebih baik lagi pada masa mendatang.

Singkawang, 03 Januari 2017

Ketua Pengadilan Agama Bengkayang

Nurjanah, S.H., M.H.

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2016 ini disusun sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2015 – 2019. Di dalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaran-sasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan melalui Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bengkayang Nomor : W.14-A8/1337/KP.00/XI/2016 tanggal 21 November 2016.

Dalam laporan ini diuraikan garis besar sasaran yang mencerminkan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Bengkayang sebagai lembaga penyelenggara peradilan agama di tingkat pertama, yang meliputi enam sasaran yaitu (1) Meningkatnya penyelesaian perkara, (2) Meningkatnya akseptabilitas putusan hakim, (3) Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, (4) Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan, (5) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan, dan (6) Meningkatnya kualitas pengawasan.

Masing-masing sasaran diturunkan dalam 16 (enam belas) indikator kinerja utama (IKU) yang pencapaian kinerjanya atas kontribusi masing-masing unit kerja yang relevan dengan tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis yang ditetapkan, terdapat 5 (lima) sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (capaian 100% atau lebih), yakni :

1. Sasaran meningkatnya penyelesaian perkara,

2. Sasaran meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, 3. Sasaran meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan, 4. Sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan, dan 5. Sasaran meningkatnya kualitas pengawasan.

Secara keseluruhan rata-rata pencapaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang adalah sebesar 100,8%. Rincian pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut ini :

NO SASARAN

(4)

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan 86 % 87,4% 101,6%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

86% 99,4% 115,6%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara 104,3% 2. Meningkatnya

akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 99,4% 99,8% 100% 99,4% 99,8% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim 99,7% 3. Meningkatnya

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim

100% 100% 100%

c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1:140 1:145 103,6% d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 100,7% 4. Meningkatnya

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan

cara sidang keliling

100% 100% 100%

c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Access to Justice) 100% 5. Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan 100% 6. Meningkatnya

kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% - -

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

(5)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ……….………. IKHTISAR EKSEKUTIF ……….. DAFTAR ISI…….………..………... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………... DAFTAR LAMPIRAN ...………... BAB I PENDAHULUAN ………. A. Latar Belakang ………...………... B. Tugas dan Fungsi ……….. C. Struktur Organisasi ... D. Sistematika Penyajian ………... BAB II PERENCANAAN KINERJA …………...……….………... A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ………... 1. Visi dan Misi ……….. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis ……….... 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ……….... B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ………... C. Rencana Kinerja Tahun 2016 ………...……….... D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ………... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……….……….……….

A. Capaian Kinerja Organisasi……….… B. Realisasi Anggaran ...………..………... BAB IV PENUTUP ………..……….. A. Kesimpulan ………..……… B. Saran ………... i ii iv v vi vii 1 1 2 3 3 5 5 5 6 6 7 9 9 11 11 33 38 38 38

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23

Indikator Kinerja Utama ………. Rencana Kinerja Tahun 2016 ………....………. Perjanjiaan Kinerja Tahun 2016 ………...…... Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 ...…….... Perbandingan Antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja ...……….. Matriks Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang 2015-2019... Realisasi dan Capaian Kinerja Dengan Target Jangka Menengah ....……... Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara ...………. Persentase Mediasi Yang Diselesaikan ... Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan ... Persentase Perkara Yang Diselesaikan ... Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu 5 Bulan ... Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim ... Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding ... Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi ... Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) ... Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ... Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang lengkap ... Persentase berkas yang di Register dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim ... Persentase Rasio Majelis Hakim terhadap perkara ... Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak ... Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat ... Capaian Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan ... 7 9 10 11 13 14 15 16 17 18 18 19 20 20 21 21 22 23 24 24 25 26 26

(7)

Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan ... Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara online ... Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ... Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang sudah BHT Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan ... Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ... Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti ... Pagu Anggaran DIPA BA 01 Tahun Anggaran 2016 ... Pagu Anggaran DIPA BA 04 Tahun Anggaran 2016 ... Pagu Anggaran Pengadilan Agama Bengkayang per Program Tahun Anggaran 2016 ... Realisasi Anggaran Belanja Pegawai DIPA BA 01 ... Realisasi Anggaran Belanja Barang DIPA BA 01 ... Realisasi Anggaran Belanja Modal DIPA BA 01 ... Realisasi Anggaran Belanja Barang DIPA BA 04 ... Realisasi Anggaran per Program Tahun Anggaran 2016 ...

27 28 28 29 30 31 32 32 33 34 34 35 36 36 37 37

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkayang …... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara ... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim .... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan ... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ... Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan ... Grafik Persentase Pagu Anggaran DIPA BA 01 Tahun Anggaran 2016 ... Grafik Persentase Pagu Anggaran DIPA BA 04 Tahun Anggaran 2016 ...

3 17 20 23 27 30 31 33 34

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Struktur Organisasi Indikator Kinerja Utama Matriks Renstra 2015-2019 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Rencana Kinerja Tahun 2016 Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengukuran Kinerja Per Triwulan Pengukuran Kinerja Tahun 2016

(10)
(11)

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 24 ayat (1) menyebutkan bahwa Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Ayat (2) menyatakan bahwa Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (amandemen ketiga UUD 1945).

Pengadilan Agama Bengkayang adalah salah satu badan peradilan di bawah Mahkamah Agung RI dan salah satu penyelenggara kekuasaan kehakiman dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya mengacu pada arah kebijakan Nasional Negara Republik Indonesia yakni mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka, mandiri dan transparan.

Oleh karena Pengadilan Agama Bengkayang sebagai salah satu lembaga resmi pelaku kekuasaan kehakiman, maka penyelenggaraan peradilan yang benar, adil, jujur, dapat dipercaya, menjamin kepastian hukum dan tidak berpihak, merupakan yang harus dipenuhi.

Salah satu bentuk pembenahan dan wujud respon Pengadilan Agama Bengkayang dalam menjawab tantangan perubahan ke arah yang lebih baik adalah menciptakan kinerja yang akuntabel, sesuai dengan TAP-MPR No. XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Untuk itu Pengadilan Agama Bengkayang telah menyiapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP) tahun 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran tahun 2016 dalam rangka pencapaian visi Pengadilan Agama Bengkayang pada khususnya dan visi Mahkamah Agung pada umumnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pengadilan Agama Bengkayang berpedoman pada perencanaan strategis yang dalam pendekatannya dilakukan melalui pencermatan lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal sedangkan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasarannya, Pengadilan Agama Bengkayang telah merumuskan langkah-langkah strategis berbentuk kebijakan, program dan kegiatan yang tersusun secara lebih sistemik, lebih terukur dan tepat sasaran.

BAB I

PENDAHULUAN

(12)

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pengadilan Agama Bengkayang sebagai salah satu lembaga Peradilan Agama mempunyai tugas pokok sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, yaitu bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari’ah. Disamping tugas pokok di atas, Pengadilan Agama Bengkayang juga mempunyai fungsi antara lain :

1. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional dibawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum,

2. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti dibawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya,

3. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di wilayah hukumnya, apabila diminta,

4. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum, dan

5. Fungsi pelayanan publik dan informasi yakni memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Selain tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Pengadilan Agama Bengkayang sebagai salah satu lembaga Peradilan Agama mempunyai tugas tambahan sebagaimana diatur dalam Pasal 52 A Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan pertama Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yaitu memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada Tahun Hijriyah, dan dalam Pasal 52 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

(13)

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

C. STRUKTUR ORGANISASI

Melaksanakan amanat Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA) Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, struktur organisasi Pengadilan Agama Bengkayang berubah. Adapun struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1 - Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkayang

Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang pada tahun pertama periode Renstra Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2015 – 2019, yang dilakukan dengan membandingkan hasil capaian kinerja tahun 2015 dengan target-target dalam Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi, membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya, serta dengan target selama lima tahun sebagaimana terdapat dalam periode Renstra tahun 2015 – 2019. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan dilakukan identifikasi terhadap sejumlah celah bagi perbaikan

(14)

kinerja di masa yang akan datang.

Berdasarkan pola pikir tersebut dan peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung RI dan jajaran Peradilan dibawahnya, maka sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja adalah sebagai berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF

Menyajikan ringkasan isi dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan secara singkat latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan, gambaran umum organisasi serta sistematika penulisan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan penetapan/perjanjian kinerja.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah yang diambil.

BAB IV PENUTUP

Menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan hasil pengukuran dan evaluasi Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2016.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019

1.

Visi dan Misi

TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA BENGKAYANG YANG AGUNG

Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2015-2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

Lebih lanjut untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Bengkayang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (2005-2025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan organisasi Pengadilan Agama Bengkayang. Adapun visi dari Pengadilan Agama Bengkayang adalah:

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Bengkayang menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(16)

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Tujuan strategis yang termuat di dalam Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi, 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan, dan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Bengkayang dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Bengkayang akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauhmana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek daripada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama Bengkayang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara,

2. Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim,

3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara,

4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice), 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan, dan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan.

Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Agama Bengkayang dalam tahun 2015 – 2019. Untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaran strategis, maka Pengadilan Agama Bengkayang mengusulkan program sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Bengkayang dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :

1. Penyelesaian Perkara, 2. Penyelesaian Sisa Perkara,

(17)

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu, 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu, dan 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial, 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk, dan

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat pertama.

Pengadilan Agama Bengkayang melaksanakan indikator kinerja utama (IKU) sebagaimana dalam tabel berikut :

Tabel 1 - Indikator Kinerja Utama

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan

Perbandingan antara jumlah mediasi yang sudah dilaksanakan dengan jumlah mediasi yang harus dilaksanakan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang akan diselesaikan (saldo awal & perkara yang masuk)

Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)

Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(18)

2. Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

Perbandingan jumlah perkara yang diputus yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah perkara yang diputus

Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim

Perbandingan antara jumlah berkas perkara yang diterima

Kepaniteraan dengan jumlah berkas perkara yang

didistribusikan ke Majelis Hakim

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara yang diterima/masuk Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

Perbandingan antara jumlah relaas putusan yang disampaikan kepada para pihak tepat waktu dengan jumlah putusan yang harus disampaikan/diberitahukan kepada para pihak Panitera dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e. Persentase Penyitaan tepat waktu dan tempat

Perbandingan antara jumlah permohonan penyitaan dengan jumlah pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat

Panitera dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Perbandingan jumlah perkara prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo yang masuk

Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan secara sidang keliling dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan secara sidang keliling

Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on

line dalam waktu

maksimal 14 hari kerja sejak diputus

Perbandingan jumlah putusan yang sudah ditayangkan di website dengan dengan jumlah putusan yang harus ditayangkan di website

Kepaniteraan/ Kesekretariatan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap

Perbandingan jumlah permohonan eksekusi yang diterima/masuk dengan jumlah putusan yang dapat dimohonkan eksekusi Ketua Pengadilan & Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang diterima/masuk

Ketua Pengadilan & Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal yang diterima

Ketua Pengadilan & Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(19)

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Rencana Kinerja Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2016 disusun berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang ada dalam dokumen Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Bengkayang. Adapun Rencana Kinerja Pengadilan Agama Bengkayang Tahun 2016, sebagai berikut :

Tabel 2 - Rencana Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan 86% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 bulan

86%

2. Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan

ke Majelis Hakim

100% c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1:140 d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan

tepat waktu, tempat dan para pihak

100% e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 4. Meningkatnya aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces

to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

sidang keliling

100% c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on

line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus

100% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap

putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

100%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti

100%

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

(20)

transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Bengkayang, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (PKT) Pengadilan Agama Bengkayang, sebagai berikut :

Tabel 3 - Perjanjian Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan 86% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 bulan

86%

2. Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke

Majelis Hakim

100% c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1:140 d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu, tempat dan para pihak

100% e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 4. Meningkatnya aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces

to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

sidang keliling

100% c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on

line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus

100% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap

putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

100%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti

(21)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dalam bab ini akan diuraikan akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Bengkayang pada tahun 2016 untuk mengukur capaian kinerja dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Renstra Pengadilan Agama Bengkayang 2015 – 2019, dan dituangkan lebih lanjut pada Rencana Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Selain itu dibahas pula akuntabilitas keuangan dari seluruh anggaran yang diterima Pengadilan Agama Bengkayang yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) dalam rangka pencapaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang.

Pada capaian kinerja organisasi dalam Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan (baik kuantitatif maupun kualitatif) yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, mengenai apa yang dibandingkan untuk menentukan apakah sasaran telah tercapai. Karena itu, pencapaian sasaran Pengadilan Agama Bengkayang dapat dilakukan dengan menilai seberapa jauh indikator kinerja utama (IKU) sasaran Pengadilan Agama Bengkayang telah tercapai.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara Realisasi dengan Target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Pengukuran capaian kinerja dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pada tabel berikut disajikan perbandingan antara target dan realisasi terhadap capaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama :

Tabel 4 - Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100%

𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 = 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

(22)

c. Persentase perkara yang diselesaikan 86 % 87,4% 101,6%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

86% 99,4% 115,6%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara 104,3% 2. Meningkatnya

akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 99,4% 99,8% 100% 99,4% 99,8% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim 99,7% 3. Meningkatnya

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim

100% 100% 100%

c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1:140 1:145 103,6% d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 100,7% 4. Meningkatnya

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan

cara sidang keliling

100% 100% 100%

c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Access to Justice) 100% 5. Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan 100% 6. Meningkatnya

kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% - -

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan 100%

Berdasarkan tabel pengukuran kinerja di atas, tergambarkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis, 5 (lima) sasaran berhasil dicapai sesuai dengan target sedangkan 1 (satu) sasaran dicapai masih di bawah target. Dan secara keseluruhan rata-rata pencapaian kinerja Pengadilan Agama Bengkayang adalah sebesar 100,8%.

(23)

Adapun perbandingan antara target, realisasi dan capaian kinerja dalam 3 (tiga) tahun terakhir dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5 - Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja

N0 INDIKATOR KINERJA

PERBANDINGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016

T AR G ET R EA LIS AS I CAP AIA N T AR G ET R EA LIS AS I CAP AIA N T AR G ET R EA LIS AS I CAP AIA N T AR G ET R EA LIS AS I CAP AIA N 1. a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan 85% 86% 101% 85% 91% 107% 86% 95,9% 111% 86% 87,4% 101,6% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 85% 97% 114% 85% 89% 105% 86% 95,2% 110,7% 86% 99,4% 115,6% 2. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding 100% 99% 99% 100% 99% 99% 100% 99,4% 99,4% 100% 99,4% 99,4% - Kasasi 100% 99% 99% 100% 99% 99% 100% 100% 100% 100% 99,8% 99,8% - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3. a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 85% 100% 117% 85% 100% 117% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusi kan ke Majelis Hakim 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1:110 1:112 101,8% 1:120 1:116 96,7% 1:130 1:129 99,2% 1:140 1:145 103,6% d. Persentase penyampaian pemberitahu an relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% - - 100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus

(24)

5. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap 100% - - 100% - - 100% - - 100% 100% 100% 6. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti 100% - - 100% - - 100% - - 100% - - b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Untuk membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam perencanaan strategis organisasi dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7 berikut ini :

Tabel 6 - Matriks Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkayang 2015-2019

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

c. Persentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100% 100% 86% 86% 100% 100% 86% 86% 100% 100% 86% 86% 100% 100% 86% 86% 100% 100% 86% 86% 2. Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim c. Rasio Majelis Hakim terhadap

perkara

d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Persentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100% 100% 1:130 100% 100% 100% 100% 1:140 100% 100% 100% 100% 1:145 100% 100% 100% 100% 1:150 100% 100% 100% 100% 1:155 100% 100% 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 14 hari kerja sejak diputus 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(25)

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

100% 100% 100% 100% 100%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 7 - Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016

REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan 86% 101% 86% 101% 91% 107% 95,9% 111% 87,4% 101,6% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 97% 114% 97% 114% 89% 105% 95,2% 110,7% 99,4% 115,6% Meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim.

Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding 99% 99% 99% 99% 99% 99% 99,4% 99,4% 99,4% 99,4% - Kasasi 99% 99% 99% 99% 99% 99% 100% 100% 99,8% 99,8% - Peninjauan Kembali. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% 117% 100% 117% 100% 117% 100% 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

c. Rasio Majelis Hakim

terhadap perkara 1:120 120% 1:112 101,8% 1:116 96,7% 1:129 99,2% 1:145 103,6% d. Persentase

penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. 83% 83% 83% 83% 100% 100% 110% 110% 100% 100% b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

88% 88% 88% 88% 100% 100% 157% 157% 100% 100%

c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on

line dalam waktu

maksimal 14 hari kerja sejak diputus

89% 105% 89% 105% 99% 116% 92% 106% 100% 100% Meningkatnya kEpatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(26)

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis Capaian Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya. Untuk menjelaskan capaian yang telah dilakukan tersebut di atas, rincian perhitungan capaian dijabarkan dalam analisis akuntabilitas kinerja yang dikaitkan dengan sasaran strategisnya.

Hingga akhir tahun 2016, Pengadilan Agama Bengkayang telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut :

Sasaran strategis peningkatan penyelesaian perkara merupakan sasaran utama dalam rencana strategis. Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Agama Bengkayang dengan mengukur tingkat penyelesaian mediasi, sisa perkara, penyelesaian perkara dan ketepatan waktu dalam penyelesaian perkara.

Berikut ini adalah rekapitulasi capaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2016 dengan capaian beberapa tahun terakhir :

Tabel 8 – Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja

Capaian Tahun

2013 2014 2015 2016

a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100% 100%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan 95,6% 106% 102,4% 101,6%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

114,1% 116,3% 115,8% 115,6%

Capaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara 102,4% 105,6% 104,6% 104,3%

SASARAN : MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA

(27)

Gambar 2 – Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Dari tabel di atas menunjukan bahwa secara keseluruhan capaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada tahun 2016 mencapai 104,3%. Nilai capaian tersebut relatif sama dengan capaian 3 (tiga) tahun terakhir. Hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Agama Bengkayang selalu berusaha melaksanakan penyelenggaraan peradilan yang efektif dan efisien sehingga berhasil mempertahankan capaian sasaran penyelesaian perkara. Terdapat 4 (empat) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis ini yaitu :

a. Persentase mediasi yang diselesaikan

Tabel 9 – Persentase Mediasi Yang Diselesaikan

Indikator Kinerja Tahun

Perkara Yang Harus Di Mediasi Perkara Yang Sudah Di Mediasi

Target *Realisasi Capaian

Persentase mediasi yang diselesaikan

2016 108 108 100% 100% 100%

2015 107 107 100% 100% 100%

2014 89 89 100% 100% 100%

2013 86 86 100% 100% 100%

*Perbandingan jumlah perkara yang sudah di mediasi dengan jumlah perkara yang harus di mediasi

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase mediasi yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah perkara yang sudah dilaksanakan mediasi dengan jumlah perkara yang harus di mediasi. Pada tahun 2016, perkara yang harus di mediasi berjumlah 108 perkara dan sudah seluruhnya dilaksanakan proses mediasi sehingga capaian kinerjanya 100%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja mediasi yang diselesaikan selalu mencapai 100%. Hal ini menunjukan kinerja Pengadilan Agama Bengkayang dalam pelaksanaan mediasi sangat baik tiap tahunnya.

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 102,4% 105,6% 104,6% 104,3%

(28)

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Tabel 10 – Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Indikator Kinerja Tahun Sisa Perkara

Tahun Lalu

Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Target *Realisasi Capaian

Persentase sisa perkara yang diselesaikan

2016 62 62 100% 100% 100%

2015 41 41 100% 100% 100%

2014 80 80 100% 100% 100%

2013 64 64 100% 100% 100%

*Perbandingan jumlah sisa perkara yang sudah diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah sisa perkara yang sudah diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan. Sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan berjumlah 62 perkara dan sudah seluruhnya diselesaikan di tahun 2016 sehingga capaian kinerjanya 100%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja sisa perkara yang diselesaikan selalu mencapai 100%. Hal ini menunjukan kinerja Pengadilan Agama Bengkayang dalam penyelesaian sisa perkara sangat baik tiap tahunnya.

c. Persentase perkara yang diselesaikan

Tabel 11 – Persentase Perkara Yang Diselesaikan

Indikator Kinerja Tahun Sisa Perkara Tahun Lalu Perkara Masuk *Perkara Yang Harus Diselesai kan Perkara Yang Telah Diselesai kan

Target **Realisasi Capaian

Persentase perkara yang diselesaikan 2016 62 519 581 508 86% 87,4% 101,6% 2015 41 478 519 457 86% 88,1% 102,4% 2014 80 384 464 423 86% 91,2% 106% 2013 64 385 449 369 86% 82,2% 95,6%

*Sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk pada tahun berjalan

**Perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan berjumlah 62 perkara ditambah dengan perkara masuk di tahun berjalan berjumlah 519 perkara sehingga total perkara yang harus diselesaikan berjumlah 581 perkara dan dari seluruh perkara tersebut yang dapat diselesaikan di tahun 2016 berjumlah 508 perkara. Realisasi persentase perkara yang diselesaikan mencapai 87,4% (di atas target yang ditetapkan) sehingga capaian kinerjanya 101,6%.

(29)

Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja penyelesaian perkara selalu bernilai sangat baik. Hal ini menunjukan kinerja Pengadilan Agama Bengkayang dalam penyelesaian perkara sangat baik tiap tahunnya.

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan

Tabel 12 – Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu 5 Bulan

Indikator Kinerja Tahun Jumlah Perkara Yang Telah Diselesaikan Perkara Yang Telah Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih Dari 5 Bulan Perkara Yang Telah Diselesaikan Dalam Jangka Maksimal 5 Bulan

Target *Realisasi Capaian

Persentase perkara yang diselesaikan 2016 508 3 505 86% 99,4% 115,6% 2015 457 2 455 86% 99,6% 115,8% 2014 423 0 423 86% 100% 116,3% 2013 369 7 362 86% 98,1% 114,1%

*Perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan adalah perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan. Di tahun 2016, terdapat 3 perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan. Adapun persentase realisasi kinerja indikator ini 99,4% sehingga capaian kinerjanya mencapai 115,6%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan rata-rata mencapai 115%. Hal ini menunjukan kinerja Pengadilan Agama Bengkayang dalam penyelesaian perkara sangat baik tiap tahunnya.

Idealnya bahwa putusan hakim dapat memenuhi keinginan para pencari

keadilan, sehingga seluruh perkara yang diputus oleh Majelis Hakim pada Pengadilan

Agama Bengkayang tidak ada yang mengajukan upaya hukum banding, kasasi, dan

peninjauan kembali.

Berikut ini adalah rekapitulasi capaian sasaran meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim pada Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2016 dengan capaian beberapa tahun terakhir :

SASARAN : MENINGKATNYA AKSEPTABILITAS PUTUSAN HAKIM

(30)

Tabel 13 – Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim

Indikator Kinerja

Capaian Tahun

2013 2014 2015 2016

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

a. Banding 98,4% 99,1% 99,3% 99,4%

b. Kasasi 99,7% 99,1% 100% 99,8%

c. Peninjauan Kembali (PK) 100% 100% 100% 100%

Capaian sasaran meningkatnya akseptabilitas putusan

Hakim 99,4% 99,4% 99,8% 99,7%

Gambar 3 – Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim

Dari tabel di atas menunjukan bahwa secara keseluruhan capaian sasaran meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim pada tahun 2016 mencapai 99,7%. Nilai capaian tersebut relatif sama dengan capaian 3 (tiga) tahun terakhir. Meskipun masih di bawah target yang ditetapkan, secara keseluruhan mayoritas masyarakat pencari keadilan merasa puas dengan putusan Hakim pada Pengadilan Agama Bengkayang. Analisis sasaran meningkatnya akseptabilitas putusan Hakim dapat dilihat di bawah ini :

a. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding

Tabel 14 – Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

Indikator Kinerja Tahun

Perkara Yang Telah Diselesaikan (Diputus) Perkara Yang Mengajukan Banding Perkara Yang Tidak Mengajukan Banding

Target *Realisasi Capaian

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding 2016 508 3 505 100% 99,4% 99,4% 2015 457 3 454 100% 99,3% 99,3% 2014 423 4 419 100% 99,1% 99,1% 2013 369 6 363 100% 98,4% 98,4%

*Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus) Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 99,4% 99,4% 99,8% 99,7%

Capaian Sasaran Meningkatnya Akseptabilitas Putusan Hakim

(31)

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding adalah perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus). Pada tahun 2016, perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding berjumlah 505 perkara dari 508 perkara yang telah diputus, sehingga persentase capaian kinerjanya mencapai 99,4%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding rata-rata mencapai 99%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan mayoritas masyarakat pencari keadilan merasa puas dengan Putusan Hakim pada Pengadilan Agama Bengkayang.

b. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi

Tabel 15 – Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi

Indikator Kinerja Tahun

Perkara Yang Telah Diselesaikan (Diputus) Perkara Yang Mengajukan Kasasi Perkara Yang Tidak Mengajukan Kasasi

Target *Realisasi Capaian

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi 2016 508 1 507 100% 99,8% 99,8% 2015 457 0 457 100% 100% 100% 2014 423 4 419 100% 99,1% 99,1% 2013 369 1 368 100% 99,7% 99,7%

*Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus)

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi adalah perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus). Pada tahun 2016, perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi berjumlah 507 perkara dari 508 perkara yang telah diputus, sehingga persentase capaian kinerjanya mencapai 99,8%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi rata-rata mencapai 99%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan mayoritas masyarakat pencari keadilan merasa puas dengan Putusan Hakim pada Pengadilan Agama Bengkayang.

c. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

Tabel 16 – Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK)

Indikator Kinerja Tahun

Perkara Yang Telah Diselesaikan (Diputus) Perkara Yang Mengajukan PK Perkara Yang Tidak Mengajukan PK

Target *Realisasi Capaian

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 2016 508 0 508 100% 100% 100% 2015 457 0 457 100% 100% 100%

(32)

Peninjauan

Kembali (PK) 2014 423 0 423 100% 100% 100%

2013 369 0 369 100% 100% 100%

*Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus)

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) adalah perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan (diputus). Pada tahun 2016, tidak ada perkara yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK), sehingga persentase capaian kinerjanya mencapai 100%. Terhitung sejak tahun 2013 hingga 2016, capaian kinerja perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) rata-rata mencapai 100%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan masyarakat pencari keadilan merasa puas dengan Putusan Hakim pada Pengadilan Agama Bengkayang.

Sasaran strategis meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Bengkayang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengukur kelengkapan berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK), pencatatan berkas perkara di buku register dan pendistribusiannya ke Majelis Hakim, rasio Majelis Hakim terhadap perkara, penyampaian pemberitahuan relaas putusan yang tepat waktu, tempat dan para pihak serta proses penyitaan yang tepat waktu dan tempat. Berikut ini adalah rekapitulasi capaian sasaran meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Bengkayang tahun 2016 dengan capaian beberapa tahun terakhir :

Tabel 17 – Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja

Capaian Tahun

2013 2014 2015 2016

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang di Register dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim

100% 100% 100% 100%

c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 101,8% 96,7% 99,2% 103,6%

d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100% 100%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat - - 100% 100%

SASARAN : MENINGKATNYA EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

(33)

Capaian sasaran meningkatnya efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara 100,5% 99,2% 99,8% 100,7%

Gambar 4 – Grafik Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Dari tabel di atas menunjukan bahwa secara keseluruhan capaian sasaran meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara pada tahun 2016 mencapai

100,7%. Nilai capaian tersebut meningkat di tahun 2016. Hal ini menunjukan bahwa,

Pengadilan Agama Bengkayang selalu berusaha melaksanakan penyelenggaraan peradilan yang efektif dan efisien sehingga berhasil meningkatkan capaian sasaran tersebut. Terdapat 5 (lima) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis ini yaitu :

a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Tabel 18 – Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang lengkap

Indikator Kinerja Tahun

Jumlah Berkas Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Jumlah Berkas Yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK Secara Lengkap

Target *Realisasi Capaian

Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan

secara lengkap

2016 4 4 100% 100% 100%

2015 3 3 100% 100% 100%

2014 8 8 100% 100% 100%

2013 7 7 100% 100% 100%

*Perbandingan jumlah perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan secara lengkap adalah perbandingan jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK. Pada tahun 2016, terdapat 3 perkara yang

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 100,5% 99,2% 99,8% 100,7%

Capaian Sasaran Meningkatnya Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Gambar

Gambar 1 - Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bengkayang
Tabel 1 - Indikator Kinerja Utama
Tabel 4 - Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
Tabel 5 - Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dilihat dari dua tahun terakhir permasalahan yang banyak terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Utara adalah setelah terjadinya putusan perceraian antara suami dan

Analisis jabatan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangkep karena pegawai merasa bekerja pada badan

1) Penyelesaian perkara tahun 2016 pada Tingkat Banding telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari sisa tahun 2015 sebanyak 0 perkara, ditambah yang

PELNI (Persero), praktikan ditempatkan pada Divisi Pemasaran Angkutan Penumpang.Fokus kerja bagian tersebut adalah mengadakan kegiatan bauran pemasaran, mengelola penghasilan

„ Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara langsung dengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau daerah yang memiliki kemiringan lahan cukup tinggi) atau

[r]

bahwa salah satu keberhasilan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia ditentukan oleh tingkat kompetensi di bidang manajemen yang meliputi aspek pengetahuan,

Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang ditempat (desente) ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 0 perkara sehingga prosentase capaian tahun