• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR

NOMOR :

TANGGAL :

RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014

__________________________________________________________________________ BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana Kerja (Renja) yang mengacu oada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan usulan program serta kegiatan.

Rencana Kerja SKPD merupakan penjabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan, pengelolaan anggaran belanja, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah pada tahun-tahun yang sebelumnya, antisipasi atas permasalahan yang dihadapi,serta mengakomodasikan dan mempertimbangkan berbagai kebijakan nasional, kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan

kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta

mempertimbangkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat.

Konsepsi perencanaan pembangunan tahunan yang merupakan penjabaran dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor dan Renstra SKPD Dinas Pendapatan Daerah, memuat kerangka pengelolaan anggaran pendapatan, pengelolaan anggaran belanja, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah. Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 yang memuat prioritas peningkatan kinerja pemerintahan daerah disusun dengan maksud memberikan landasan dan pedoman bagi semua aparatur daerah dalam memantapkan manajemen pemerintahan daerah Kabupaten Bogor. Bagi

(2)
(3)

I-2

masing-masing bidang dan satuan kerja di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah berkewajiban untuk mempedomani serta sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan pendapatan daerah sebagai manifestasi dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendapatan daerah.

Oleh karena itu program – program pendapatan daerah yang tertuang dalam Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 disusun berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA - APBD) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Bogor Tahun 2014.

Dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dilengkapi dengan lampiran yang berisi uraian program dan kegiatan beserta volume kegiatan dan usulan biaya sebagai bahan acuan dalam melaksanakan pendapatan daerah tahun 2014 di Kabupaten Bogor.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 didasarkan kepada :

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(4)

I-3

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

9. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(5)

I-4

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);

(6)
(7)

I-5

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 7);

20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK/01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pajak Hotel;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pajak Restoran;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 15 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 10 Tahun 2011 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pajak Reklame;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 26 Tahun 2011 tentang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir;

32. Peraturan Bupati Bogor Nomor 34 Tahun 2009 tentang Nilai Jual Pengambilan Bahan Galian Golongan C;

33. Peraturan Bupati Bogor Nomor 60 Tahun 2010 tentang Nilai Jual Obyek Pajak Reklame;

34. Peraturan Bupati Bogor Nomor 74 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air Tanah;

(8)

I-6

35. Peraturan Bupati Bogor Nomor 75 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan;

36. Peraturan Bupati Bogor Nomor 76 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Penerangan Jalan;

37. Peraturan Bupati Bogor Nomor 77 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Air Tanah;

38. Peraturan Bupati Bogor Nomor 78 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

39. Peraturan Bupati Bogor Nomor 59 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

40. Peraturan Bupati Bogor Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor;

41. Peraturan Bupati Bogor Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Penandatanganan Dokumen Administrasi Pajak Daerah kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah;

42. Peraturan Bupati Bogor Nomor 15 Tahun 2012 tentang Nilai Jual Obyek Pajak Reklame dan Nilai Strategis Lokasi Reklame.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Kerja adalah sebagai panduan untuk evaluasi pelaksanaan program/kegiatan pada tahun anggaran 2013 dan pelaksanaan program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014.

Sedangkan tujuan disusunnya Rencana Kerja adalah :

a. Sebagai acuan Dinas Pendapatan Daerah dalam mengoperasionalkan RKPD Kabupaten Bogor tahun 2014 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan misi pemerintah Kabupaten Bogor;

b. Merumuskan rencana program dan kegiatan Dinas Pendapatan

(9)

I-7

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran

umum penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD yang meliputi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan, sehingga substansi penyusunan Rencana Kerja dapat dipahami dengan baik pada bab-bab selanjutnya;

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU, pada

bab ini dibagi menjadi empat bagian pembahasan, yaitu :

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN RENSTRA SKPD, memuat kajian terhadap hasil

evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun lalu (n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Rencana Kerja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun-tahun sebelumnya.

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD, memuat kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007. Indikator yang dikaji disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI

SKPD, memuat uraian-uraian mengenai sejauh mana tingkat

kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD, permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, dampak

(10)
(11)

I-8

capaian visi dan misi kepala daerah terhadap capaian program nasional/internasional seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goals), tantangan dan peluang, serta formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahunan yang direncanakan.

2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD, memuat telaahan terhadap rancangan awal RKPD untuk membandingkan antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra SKPD dan tingkat kinerja yang dicapai oleh SKPD.

2.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN

MASYARAKAT, memuat kajian atas program dan kegiatan yang

diusulkan oleh masyarakat yang merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang direncanakan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN, pada bab ini

pembahasan dibagi menjadi beberapa pembagian pembahasan, yaitu : 3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL, memuat

telaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD, pada bagian ini, tujuan dan sasaran Rencana Kerja SKPD didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN, pada bagian ini, program dan kegiatan dirumuskan sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun yang direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya yang disesuaikan dengan kebutuhan

(12)
(13)

I-9

dan kemampuan untuk memecahkan isu-isu penting terkait penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dalam pembangunan daerah.

BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu

mendapat perhatian (dalam pelaksanaan maupun dalam kondisi ketidaksesuaian antara ketersediaan anggaran dengan kebutuhan), kaidah-kaidah pelaksanaan, dan rencana tindak lanjut.

(14)
(15)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor memuat review hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun 2013 dan Rencana Program/Kegiatan tahun 2014. Penyusunan rencana program/kegiatan tahun 2014 memperhatikan realisasi capaian kinerja tahun 2013, pencapaian target Rencana Strategis Dinas

(16)
(17)

II-2

Pendapatan Daerah tahun 2009 – 2013 serta realisasi APBD. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah, maka Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah dipecah menjadi dua dinas baru, yaitu Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah. Dinas Pendapatan Daerah memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pengelolaan pendapatan daerah. Untuk itu Renstra Dispenda perlu dilakukan perubahan terhadap target pencapaian kinerja. Begitu review atas pelaksanaan kegiatan yang terdapat pada Rencana Kerja tahun 2013 dan capaian target pada Renstra Dispenda akan difokuskan pada pelaksanaan program/kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah.

Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 diuraikan menurut kegiatan dengan mengukur capaian indikator outputnya. Adapun target keseluruhan belanja daerah Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 sebesar Rp 80.986.646.000,-

Melalui fasilitasi pelaksanaan DPA Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2013 telah mendorong masyarakat dan swasta di Kabupaten Bogor, baik secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi terhadap pencapaian keberhasilan sasaran program maupun kebijakan yang telah ditetapkan. Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja SKPD tahun 2013 dan pencapaian Renstra SKPD sampai dengan Tahun 2013 dapat dilihat dalam Tabel 2.1.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja pelayanan Dinas Pendapatan Daerah berisikan capaian kinerja pelayanan Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007.

(18)
(19)

II-12

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dinas Pendapatan Daerah yaitu: 1. Optimalnya Penerimaan Pendapatan

2. Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah

Hasil analisis kinerja pelayanan SKPD disajikan dalam tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah.

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu penting dalam rencana penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah tahun 2014 yaitu melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendapatan daerah adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya realisasi pendapatan daerah;

b. optimalnya penerimaan dari pemerintah Pusat dan pemerintah Provinsi; dan

c. meningkatnya kualitas administrasi dan teknologi informasi, sistem perencanaan, pendataan, penilaian, penetapan, penatausahaan, pembinaaan, pengembangan, penagihan, sistem pengawasan internal, evaluasi dan pengendalian pendapatan daerah.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Dengan membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan atas program dan kegiatan Dinas Pendapatan Daerah tahun 2013, maka hasil review terhadap rancangan awal RKPD dapat dijelaskan dalam tabel 2.3. dan 2.4. sebagai berikut :

(20)

Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis dan Pengukuran Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2012 dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Sasaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran Kinerja Kegiatan dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2012, maka evaluasi dan analisis masing-masing sasaran dapat disimpulkan sebagai berikut : Misi-1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah, yaitu:

No Indikator Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Tersedianya Dasar Pengenaan

dan Penetapan Pendapatan Daerah

Dok 3 3 100

2 Tersedianya Dasar

Hukum bagi SKPD dalam Perencanaan dan Pelaksanaan APBD

Dok 4 4 100

3 Meningkatnya

Kemampuan Teknis

Aparatur Pemungutan Pajak Daerah

Orang 100 100 100

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2012, pencapaian rata-rata indikator outcome Dinas Pendapatan Daerah memperoleh predikat sangat tinggi yaitu sebesar

(21)

113,14%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dari keseluruhan realisasi outcome dari yang ditargetkan melebihi target secara maksimal.

Demikian pula pencapaian rata-rata indikator output Dinas Pendapatan Daerah memperoleh predikat sangat tinggi yaitu sebesar 107,54%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dari keseluruhan realisasi output dari yang ditargetkan melebihi target secara maksimal. Perencanaan yang baik serta adanya fungsi kontrol yang maksimal dari pimpinan diikuti evaluasi yang baik oleh seluruh pegawai, maka pencapaian kinerja yang maksimal dapat diraih.

Sasaran ini dicapai dengan Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Kegiatan (sesuai TAPKIN 2012) sebagai berikut :

No Nama Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp)

1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah 3 3 Dokumen data potensi pendapatan daerah Dokumen 3 314.249.000,-

2 Penyusunan Data dan

Perhitungan Bagian Desa dari Hasil Penerimaan Pendapatan Daerah Dokumen Data dan Perhitungan Bagian Desa dari Hasil Penerimaan Pendapatan Daerah Dokumen 2 193.300.000,- 3 Pembinaan Aparatur Pelaksana Pemungut Jumlah Aparat yang mengikuti Bimtek pemungutan Pajak Orang 100 808.608.000,- 4 Penyusunan Target Penerimaan Pendapatan daerah Jumlah dokumen target pendapatan daerah : - APBD 2013 - Perubahan APBD 2012 -LKPJ 2011 Dokumen 3 230.000.000,-

(22)

dan

LPJP 2011

5 Penyusunan Produk

Hukum di Bidang Pajak Daerah

Jumlah Raperbup Pajak Daerah

Perbup 4 378.644.000,-

Misi-2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Pengelolaan Pendapatan

No Indikator Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Tersedianya Olahan Data

Penerimaan Pajak, PBB Dan BPHTB

Dokumen 3 3 100

2 Meningkatnya Pelayanan

Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PBB dan BPHTB Jenis Pajak & Retribusi Daerah 10 12 10 12 100 3 Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan Daerah 3.747.04 1.814.00 0,-5 3.974.40 5.364.23 4.37 106.07% Rp 3.747.041.81 4.000 3.974.405. 364.234 106.07

Sasaran ini dicapai dengan Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Kegiatan (sesuai TAPKIN 2012)sebagai berikut : Target Realisa si % Capaia n

No Nama Kegiatan Indikator

Keluaran

Satuan Target Anggaran

1 Pengolahan data Penerimaan Pendapatan Daerah Dokumen data ralisasi penerimaan Pendapatan Daerah Dokumen 3 279.438.000,- 2

Analisa Zona Nilai Tanah 3.747.04 1.814.00 0,-5 3.974.40 5.364.23 4.37 106.07% Tersedianya Data Nilai Tanah Kecamatan 7 587.910.000,-

3 Up Dating data PBB Data Hasil

Pendataan Objek Pajak PBB

Desa 430 1.317.995.00

0,-

4 Pendataan Objek Pajak PBB Data PBB

terkini

(23)

5 Pembinaan dan Penyuluhan PBB Terlaksanany a pembinaan & penyuluhan PBB kec 40 318.660.000,- 6 Pelayanan dan Pengadministrasian Benda Berharga Jumlah Perforasi benda berharga yang terlayani jenis 3 Pajak Daerah,12 Retribusi Daerah 100.000.000,-

7 Pendaftaran Wajib Pajak Daerah Terlaksanany a pelayanan Pendafataran Wajib Pajak Daerah jenis 8 210.624.000,-

8 Pendataan Wajib Pajak Daerah

Tersedianya data omzet pajak daerah

jenis 8 362.256.000,-

9 Pelayanan Validasi BPHTB Jumlah

pelayanan permohonan penelitian BPHTB jenis 3 330.600.000,- 10 Penerbitan dan Pendistribusian Dokumen Ketetatapan Pajak Daerah

Tersedianya Surat Ketetatapan Pajak daerah

jenis 8 378.066.000,-

11 Penagihan Pajak Daerah Jumlah

penerimaan pajak daerah yang diterima Rp 545.221.63 5.000 528.051.000,- 12 Penagihan dan Pengadministrasian Dana Transfer Terlaksanany a penagihan dana transfer Rp 120 M 438.680.000,-

13 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemungutan dan Pengelolaan Administrasi PBB Sektor Perdesaan dan Perkotaan (Banprop) Terpenuhinya kebutuhan peralatan pengelolaan PBB unit 30 465.000.000,-

14 Perhitungan dan Penetapan Pajak Daerah Tersedianya data perhitungan dan penetapan pajak daerah jenis 5 138.285.000,-

Misi ke 3. Meningkatkan Kualitas dan Kinerja Sumber Daya Aparatur dan Organisasi

(24)

Sasaran ini dicapai dengan Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Kegiatan (sesuai TAPKIN 2012) sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

No Kegiatan Indikator Satuan Target Anggaran

(Rp) 1 Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya Kebutuhan Surat Menyurat dan Dokumen Kerja Kantor Materai Rp. 3000 Materai Rp. 6.000 lembar Materai Rp.6.000, @ 3.000 lembar; Rp.3.000 @ 3.050 lembar 27.150.000, - 2 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah kebutuhan sarana komunikasi, air, listrik dan internet : - Telepon - Air - Listrik - Internet Jaringan 25 21 21 25 610.500.00 0.- 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Jumlah STNK kendaraan Dinas/operasional; -Kendaraan roda 4 - Kendaraan roda 2 unit 20 145 105.750.00 0,-

No Indikator Satuan Target Realisas

i % Capaian

1 Terwujudnya kelancaran pelayanan

administrasi perkantoran

Bulan 12 12 100

2 Terwujudnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur

Bulan 12 12 100

3 Terwujudnya peningkatan disiplin

aparatur

Orang 200 200 100

4 Terwujudnya peningkatan kapasitas

dan kinerja sumberdaya aparatur

orang 200 200 100

5 Terwujudnya perencanaan dan

laporan yang akuntabel

(25)

No Kegiatan Indikator Satuan Target Anggaran (Rp) 4 Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor

Luas Area yang dibersihkan

m2 818.56 35.130.000,

- 5 Penyediaan Alat Tulis

Kantor

Tersedianya

Kebutuhan alat Tulis Kantor

Jenis 23 jenis ATK

Dinas dan 25 jenis ATK UPT

623.735.00 0,- 6 Penyediaan Barang cetakan dan Penggandaan Jumlah barang cetakan dan penggandaan Jenis 35 jenis cetakan dan 200.000 lembar penggandaan 146.729.00 0,- 7 Penyediaan Komponen dan Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Jumlah kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

Jenis 11 jenis alat

listrik 55.285.000, - 8 Penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Jumlah bahan bacaan yang disediakan : - Surat kabar - Majalah Jenis Jenis 3 jenis buku peraturan dan perundang-undangan; 10 jenis koran dan

majalah

187.440.00 0,-

9 Penyediaan Bahan

Logistik Kantor

Jumlah isi ulang tabung pemadam kebakaran Tabung 10 4.017.000,- 10 Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah jamuan makan dan minum : - Rapat - Tamu Thn 1 516.000.00 0,- 11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah

Jumlah rapat-rapat koordinasi yang dilaksanakan : - Perjalanan dalam daerah - Perjalanan luar daerah Bulan 12 957.630.00 0,- 12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran Jumlah tenaga pendukung administraasi perkantoran

orang 9 orang tenaga

kontrak; 3 orang arsiparis 114.600.00 0,- 13 Pelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD Tertatanya Dokumen Arsip Dispenda tahun 1 tahun 93.660.000, -

(26)

No Kegiatan Indikator Satuan Target Anggaran (Rp) 14 Penyediaan pelayanan administrasi barang Jumlah dokumen administrasi barang di Dispenda yang dikelola

dokumen 4 jenis ATK; 10 buku laporan; 25 lembar fotokopi 44.860.000, - 15 Penyediaan Sewa Tempat Terpenuhinya kebutuhan sewa gedung/kantor UPT, Bidang PBB dan BPHTB unit 20 UPT PBB bidang PBB dan BPHTB 1.080.250.0 00 16 Penyediaan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian di Dispenda dokumen 5 dokumen 91.730.000, - 17 Pengamanan Sarana dan Prasarana Perkantoran Tersedianya Bantuan Tenaga Pengamanan dan Piket Kantor

orang Petugas piket

40 orang di 20 UPTD; 5 orang di gedung sementara; 5 orang outsourcing 447.000.00 0,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.) 1 Pembangunan Gedung Kantor Jumlah pembangunan gedung kantor Unit 1 Gedung (2 lantai) dan Basement 19.114.802.0 00 2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Jumlah Kendaraan roda 2 dan roda 4 Unit 30 unit kendaraan roda dua, dan 2 unit kendaraan roda empat, serta 1 unit kendaraan roda empat untuk pelayanan PBB 4.234.499.00 0 3 Pengadaan Peralatan Kantor Jumlah peralatan kantor Unit 2 mesin porporasi; 1 unit server; 18 printer; 11 unit PC; 4 unit laptop; 10 unit UPS; 1 unit 2.289.145.00 0

(27)

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.) scanner 4 Pengadaan Perlengkapan Kantor Jumlah Perlengkapan Kantor unit 5 unit penghancur dokumen; mesin absensi 1 unit 2.513.062.00 0 5 Pengadaan Instalasi Jaringan Komputerisasi Jumlah Jaringan Komputerisasi titik 10 titik 392.900.000,- 6 Pemeliharaan Rutin Berkala/Berkala Gedung Kantor Terpeliharanya Gedung Kantor Dispnda M2 Pengecetan gedung; perbaikan plafond, penyekatan ruang 2.700 m2, 900 m2 352.850.000,- 7 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas Operasional Terpeliharanya Kendaraan Dinas / Operasional di Dispenda roda 4 dan roda 2

unit 20 unit roda

empat; 145

unit roda dua 466.200.000,-

8 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor Jumlah peralatan kantor di Dispenda yang terpelihara Unit 5 jenis peralatan kantor 171.132.000,- 9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Halaman Kantor Luas halaman kantor yang dipelihara M2 47.884.000,- 10 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan komputerisasi Terpeliharanya jaringan Komputer jaringan 1 1.766.475.00 0 11 Penyediaan Instalasi Jaringan Listrik dan Telekomunikasi Terpeliharnya Jaringan Komputer BPHTB, terkoneksinya jaringan server dan client Jaringan 32 95.000.000,- 12 Pemeliharaan rutin/berkala instalasi jaringan listrik dan komunikasi Terpeliharanya Jaringan Instalasi Listrik Jaringan 1 168.000.000,-

(28)

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan-kegiatan :

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.) 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapannya Orang 200 214.575.0 00

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan:

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.) 1 Pendidikan dan pelatihan formal Terlaksannaya Sinergitas pegawai Dispenda org 261 454.500. 000 2 Pembinaan Mental dan rohani bagi aparatur

Jumlah pesera dan frekuensi yg mengikuti pembinaan mental dan rohani

org 261 70.000.

000

5. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan-kegiatan :

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.)

1 Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan meliputi : Lakip, Renja, Laporan Bulanan, Tapkin Dispenda dan bahan rakor/expose Dokumen 2 dokumen 34.302.00 0 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Tersedianya Dokumen Laporan Semesteran Dokumen 2 dokumen 19.063.00 0 3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Tersedianya Dokumen Laporan Akhir tahun Dokumen 1 dokumen 21.490.00 0

(29)

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.) 4 Penyusunan Perencanaan Anggaran Tersediannya dokumen anggaran perubahan TA 2012 dan anggaran TA 2013 Dokumen 65 dokumen DPA 2012; 65 dokumen RKA perubahan; 65 dokumen DPPA 2012; 65 dokumen RKA 2013; dan 25 pra RKA 2013 (5 dok) 120.295.0 00 5 Penatausahaan Keuangan SKPD Tersediannya dokumen penatausahaan keuangan Dispenda Dokumen 1 dokumen 121.019.0 00 6 Penyusunan Renstra dan Renja SKPD Tersedianya dokumen Renja SKPD dan Renstra Dokumen 2 dokumen 24.728.00 0 7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD Tersedianya dokumen hasil monitoring dan evaluasi Dokumen 12 dokumen 33.374.00 0 8 Publikasi Kinerja SKPD Jumlah laporan kinerja Dispenda yang diekspose di media masa kali 3 kali 24.000.00 0

Misi-4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak

No Indikator Satuan Target Realisasi

% Capaian

1 Tersosialisasikannya pendapatan daerah di masyarakat

(30)

Sasaran ini dicapai dengan Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan (sesuai TAPKIN 2012) sebagai berikut:

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target Anggaran (Rp.)

1 Sosialisasi Pendapatan Daerah Jumlah Media sosialisasi yang tersedia jenis 4 624.251.000,-

Misi-5. Meningkatkan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan

Sasaran ini dicapai dengan Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Kegiatan (sesuai TAPKIN 2012 )sebagai berikut:

No Kegiatan Indikator

Keluaran Satuan Target

Anggaran (Rp.)

1 Pemeriksaan dan

Pengendalian pajak daerah

Jumlah dokumen hasil pemeriksaan dan pengendalian pajak daerah dokumen 2 340.000.00 0

2 Evaluasi dan pengendalian BPHTB Penanganan Pengaduan BPHTB jenis 3 268.250.00 0

3 Penelitian dan Verifikasi BPHTB Terlaksananya penelitian SSPD BPHTB berkas 2400 531.310.00 0 4 Pendistribusian dan Pengendalian SPPT PBB Jumlah SPPT PBB yang terdistribusi SPPT PBB 1.489.334 1.365.084. 000

5 Penagihan dan Monitoring PBB Jumlah dana Penerimaan PBB yang terealisasi Rp. 125 M 311.911.00 0

No Indikator Satuan Target Realisasi %

Capaian 1 Meningkatnya koordinasi,

pengendalian dan pengawasan di lingkup Dinas Pendapatan Daerah

(31)

Adapun target kinerja program/kegiatan penunjang/pendukung, yaitu:

No Kegiatan Indikator Target Realisasi %

Capaian 1 Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya Kebutuhan Surat Menyurat dan Dokumen Kerja Kantor Materai Rp.6.000, @ 3.000 lembar; Rp.3.000 @ 3.050 lembar Materai Rp.6.000, @ 3.000 lembar; Rp.3.000 @ 3.050 lembar 100 2 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Tersedianya Kebutuhan Sarana Telepon, Listrik dan PDAM, Internet 25 line komputer; 20 jaringan listrik 25 line komputer; 20 jaringan listrik 100 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Tersedianya STNK Kendaraan Dinas/Opera sional roda 4 dan roda 2 Jumlah STNK kendaraan roda empat 20 unit; roda dua 145 unit Jumlah STNK kendaraan roda empat 20 unit; roda dua 145 unit 100 4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tersedianya Jasa Pelayanan Kebersihan Kantor

Luas area yang dibersihkan

818,56 m2

0 0

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya Kebutuhan alat Tulis Kantor 23 jenis ATK Dinas dan 25 jenis ATK UPT

23 jenis ATK Dinas dan 25 jenis ATK UPT 100 6 Penyediaan Barang cetakan dan Penggandaan Tersedianya Barang-barang Cetakan & Penggandaan Kebutuhan Kantor 35 jenis cetakan dan 200.000 lembar penggandaan 35 jenis cetakan dan 200.000 lembar penggandaan 100 7 Penyediaan Komponen dan Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Tersedianya Alat-alat Listrik (lampu pijar & Batrei kering)/ penerangan kantor 11 jenis alat listrik 11 jenis alat listrik 100 8 Penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Terpenuhi nya Buku Peraturan Perundang-undangan 3 jenis buku peraturan dan perundang-undangan; 10 jenis koran dan

3 jenis buku peraturan dan perundang-undangan; 100

(32)

No Kegiatan Indikator Target Realisasi % Capaian majalah 10 jenis koran dan majalah 9 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Tersedianya Bahan Bakar Minyak (BBM) & Pemadam Kebakaran 10 tabung 0 0 10 Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya Jamuan Makan & Minum untuk Rapat & Tamu Jamuan makanan dan minuman 12 bulan Jamuan makanan dan minuman 12 bulan 100 11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah

Terlaksana nya Kegiatan Koordinasi & Konsultasi ke Dalam & Luar Daerah Koordinasi dan konsultasi 12 bulan Koordinasi dan konsultasi 12 bulan 100 12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran Tersedianya Jasa Tenaga Pendukung Adinistrasi / Teknis Perkantoran 9 orang tenaga kontrak; 3 orang arsiparis 9 orang tenaga kontrak; 3 orang arsiparis 100 13 Pelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD Tertatanya Dokumen Arsip Dispenda 1 tahun 1 tahun 100 14 Penyediaan pelayanan administrasi barang Jumlah dokumen administrasi barang di Dispenda yang dikelola 4 jenis ATK; 10 buku laporan; 25 lembar fotokopi 4 jenis ATK; 10 buku laporan; 25 lembar fotokopi 100 15 Penyediaan Sewa Tempat Terpenuhi nya kebutuhan sewa gedung/kant or UPT, Bidang PBB dan BPHTB 20 UPT PBB bidang PBB dan BPHTB 20 UPT PBB bidang PBB dan BPHTB 100 16 Penyediaan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Terlaksana nya pengelolaan administrasi kepegawaian di Dispenda 5 dokumen 5 dokumen 100

(33)

No Kegiatan Indikator Target Realisasi % Capaian 17 Pengamanan Sarana dan Prasarana Perkantoran Tersedianya Bantuan Tenaga Pengamanan dan Piket Kantor Petugas piket 40 orang di 20 UPTD; 5 orang di gedung sementara; 5 orang outsourcing. Petugas piket 40 orang di 20 UPTD; 5 orang di gedung sementara; 5 orang outsourcing 100 18 Pembangunan Gedung Kantor Terbangun nya gedung/kant or Dispenda 1 Gedung (2 lantai) dan Basement 1 Gedung (2 lantai) dan Basement 100 19 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Tersedianya Kendaraan roda 2 dan roda 4 30 unit kendaraan roda dua, dan 2 unit kendaraan roda empat, serta 1 unit kendaraan roda empat untuk pelayanan PBB 30 unit kendaraan roda dua, dan 2 unit kendaraan roda empat, serta 1 unit kendaraan roda empat untuk pelayanan PBB 100 20 Pengadaan Peralatan Kantor Terpenuhi nya kebutuhan peralatan kantor 2 mesin porporasi; 1 unit server; 18 printer; 11 unit PC; 4 unit laptop; 10 unit UPS; 1 unit scanner 2 mesin porporasi; 1 unit server; 18 printer; 11 unit PC; 4 unit laptop; 10 unit UPS; 1 unit scanner 100 21 Pengadaan Perlengkapan Kantor Tersediaanya beberapa perlengkapan kantor 5 unit penghancur dokumen; mesin absensi 1 unit 5 unit penghancur dokumen; mesin absensi 1 unit 100 22 Pengadaan Instalasi Jaringan Listrik dan Telekomunikasi Terpenuhi nya listrik untuk panggung reklame 10 titik 10 titik 100 23 Pengadaan Instalasi Jaringan Komputerisasi Tersedianya peralatan jaringan komputeri sasi 2 sistem 2 sistem 100 24 Pemeliharaan Rutin Berkala/Berkala Gedung Kantor Terpelihara nya gedung kantor Pengecetan gedung; perbaikan plafond, Pengecetan gedung; perbaikan plafond, 100

(34)

No Kegiatan Indikator Target Realisasi % Capaian penyekatan ruang 2.700 m2, 900 m2 penyekatan ruang 2.700 m2, 900 m2 25 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas Operasional Terpelihara nya Kendaraan Dinas / Operasional di Dispenda roda 4 dan roda 2 20 unit roda empat; 145 unit roda dua

20 unit roda empat; 145 unit roda dua

100 26 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor Terpelihara nya peralatan gedung kantor 5 jenis peralatan kantor 5 jenis peralatan kantor 100 27 Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Halaman Kantor Terpelihara nya kondisi taman/ Halaman Kantor Pengecatan pagar kantor 350 m2 dan 177 x 1,5 m2 0 0 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi Listrik dan Komunikasi Terlaksana nya pemeliharaan jaringan instalasi listrik 1 jaringan 1 jaringan 100 29 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan Komputerisasi Terpeliharnya Jaringan Komputer BPHTB, terkoneksi nya jaringan server dan client 1 jaringan BPHTB; 31 jaringan PBB; serta jaringan online Bank serta SISMIOP PBB P2 1 jaringan BPHTB; 31 jaringan PBB; serta jaringan online Bank serta SISMIOP PBB P2 100 30 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Terpenuhi nya pakaian dinas beserta perlengkapan nya 200 orang 200 orang 100 31 Pendidikan dan Pelatihan Formal Terlaksana nya sinergitas pegawai Dispenda 261 orang 261 orang 100 32 Pembinaan Mental dan Rohani Bagi Aparatur Terlaksana nya Bimbingan Mental dan Rohani Aparatur Jumlah peserta 125 orang 4 kali; 125 orang 22 kali Jumlah peserta 125 orang 4 kali; 125 orang 22 kali 100

(35)

No Kegiatan Indikator Target Realisasi % Capaian 33 Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan meliputi : Lakip, Renja, Laporan Bulanan, Tapkin dan bahan rakor 2 dokumen 2 dokumen 100 34 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Tersedianya Dokumen Laporan Semesteran 1 dokumen 1 dokumen 100 35 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Tersedianya Dokumen Laporan Akhir tahun 2 dokukmen 2 dokukmen 100 36 Penyusunan Perencanaan Anggaran Tersediannya dokumen anggaran perubahan TA 2012 dan anggaran TA 2013 65 dokumen DPA 2012; 65 dokumen RKA perubahan; 65 dokumen DPPA 2012; 65 dokumen RKA 2013; dan 25 pra RKA 2013 (5 dokumen) 65 dokumen DPA 2012; 65 dokumen RKA perubahan; 65 dokumen DPPA 2012; 65 dokumen RKA 2013; dan 25 pra RKA 2013 (5 dokumen) 100 37 Penatausahaan Keuangan SKPD Tersedianya dokumen penatausaha an keuangan Dispenda 1 dokumen 1 dokumen 100 38 Penyusunan Renstra dan Renja SKPD Tersedianya dokumen Renja SKPD dan Renstra 1 dokumen 1 dokumen 100 39 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD Tersedianya dokumen hsl monitoring dan evaluasi 12 dokumen 12 dokumen 100 40 Publikasi Kinerja SKPD Jumlah laporan kinerja Dispenda yang diekspose di media masa 3 kali 3 kali 100

(36)

Berdasarkan hasil analisis efisiensi program/kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dalam tahun anggaran 2012 menunjukkan bahwa beberapa program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien, hal ini ditandai dengan adanya penghematan anggaran yang digunakan dan pencapaian output yang sesuai dengan perencanaan atau pencapaian output yang melebihi target.

Misi kesatu, dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.924.801.000,00 terealisasi Rp. 1.463.552.000,00 dan rata-rata capaian sasaran sebesar 74,96%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar Rp. 461.249.000,00 atau 25,04 %.

Misi kedua, dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 5.887.961.000,00 terealisasi Rp. 4.277.645.249,00 dan rata-rata capaian sasaran sebesar 76,00%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien, dengan nilai efisiensi sebesar Rp. 1.610.315.751,00 atau 24,00%.

Misi ketiga, dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 36.763.415.000,00 terealisasi Rp. 32.692.828.233,00 dan rata-rata capaian sasaran sebesar 75.37%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien, dengan nilai efisiensi sebesar Rp.4.070.586.767,00 atau 24.63%.

Misi keempat, dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 739.075.000,00 terealisasi Rp. 514.693.750,00 dan rata-rata capaian sasaran sebesar 73.94%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien, dengan nilai efisiensi sebesar Rp. 224.381.250,00 atau 26.06%.

Misi kelima, dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 3.617.332.000,00 terealisasi Rp. 2.869.246.745,00 dan rata-rata capaian sasaran sebesar 69.54%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien, dengan nilai efisiensi sebesar Rp. 748.085.255,00 atau 30.46%.

Dalam tahun anggaran 2012 Pendapatan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor ditargetkan sebesar Rp. 3.464.638.831,00 terealisasi sebesar Rp. 3.652.899.842.264,00 atau tercapai 105.43%.

(37)

Belanja Dinas Pendapatan Daerah tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp. 97.405.408.000,00 terealisasi sebesar Rp. 85.182.576.246,00 atau terserap 87.45%. Secara garis besar realisasi anggaran Dinas Pendapatan Daerah tahun 2012 sebagai berikut :

No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)

% Realisa si A. PENDAPATAN Rp. 3.464.638.831.000,- Rp. 3.652.904.717.264.34. 105,43% B. BELANJA Rp. 97.405.408.000,- Rp. 85.182.576.246,- 87.45% 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp. 48.122.794.000,- Rp. 43.238.384.569,- 89,85% 2. BELANJA LANGSUNG (BELANJA PROGRAM/ KEGIATAN) Rp.49.282.614.000,- Rp.41.944.191.677,- 85.11%

Anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor pada tahun 2012 sebesar Rp 49.282.614.000 terealisasi sebesar Rp 41.944.191.677 atau terserap

85.11%. Rendahnya penyerapan dana belanja langsung tersebut disebabkan adanya efisiensi dari pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan pengadaan serta adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, yaitu kegiatan :

1. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan bahan Logistik Kantor;

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Halaman Kantor;

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi Jaringan Listrik dan Komunikasi; 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.

Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 Dispenda masih menumpang (1 gedung) dengan DPKBD sehingga tidak mengeluarkan anggaran untuk logistik kantor, taman/halaman kantor dan pemeliharaan instalasi jaringan listrik dan komunikasi.

(38)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi

Dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climate

change), ketegangan lintas-batas antarnegara, percepatan penyebaran

wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi bangsa dan negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementerian Keuangan. Prospek kondisi ekonomi tahun 2010 - 2014 menunjukkan tanda positif sebagaimana terlihat pada tingkat pertumbuhan ekonomi pada awal tahun 2009 yang mencapai 4,21%, tingkat inflasi sampai dengan Oktober 2009 sebesar 2,99% dan indikator-indikator ekonomi lainnya yang menunjukkan bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia relatif stabil.

Kondisi investasi Indonesia yang masih berpotensi untuk diperbaiki membawa peluang untuk menghasilkan kebijakan yang dapat mengoptimalkan pendapatan negara dan sekaligus dapat

(39)

III-2

meningkatkan daya saing produksi dalam negeri serta meningkatkan investasi melalui kebijakan harmonisasi tarif dan pemberian insentif berupa stimulus perpajakan. Kondisi perdagangan Indonesia di tingkat regional maupun bilateral membawa peluang untuk meningkatkan volume perdagangan melalui FTA, melindungi produk dalam negeri melalui kebijakan Tarif Khusus, serta menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, melindungi kelestarian SDA, dan menjaga stabilisasi harga kebutuhan dalam negeri melalui kebijakan bea keluar. Upaya peningkatan penerimaan perpajakan dan pertumbuhan ekonomi nasional dilakukan melalui pemberian insentif fiskal pada program konversi penggunaan BBM untuk listrik ke penggunaan energi terbarukan khususnya energi panas bumi (geothermal energy). Berbagai peranan penting yang dipegang oleh Kementerian Keuangan dalam forum-forum internasional misalnya sebagai co-chair untuk working group IV dalam forum G-20 dan salah satu pemegang arah kebijakan di ASEAN. Potensi ini mengandung peluang penting dalam memasukkan kepentingan-kepentingan nasional dalam setiap agenda dalam forum tersebut.

Penempatan pejabat dan pegawai pada posisi penting dalam organisasi-organisasi internasional dan lembaga keuangan multilateral seperti ADB dan Bank Dunia juga akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memasukkan kepentingan-kepentingan nasional dalam strategi yang dirumuskan oleh organisasi internasional tersebut. Kuatnya kerjasama yang telah terjalin selama ini, baik dengan negara mitra maupun lembaga keuangan internasional memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat yang dapat diraih dari kerjasama bilateral dan multilateral tersebut misalnya dalam upaya menggalang pembiayaan anggaran pemerintah.

Meskipun secara umum selama periode Tahun 2004-2009 pemerintah telah berhasil mengatasi ancaman krisis ekonomi, namun masih banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi di masa yang datang, baik dari eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, terdapat empat tantangan besar yang harus dihadapi, yaitu: (i) Ketidakpastian ekonomi global, dengan masih berlanjutnya indikasi

(40)
(41)

III-3

penurunan volume perdagangan dunia dan sulitnya mengakses sumber-sumber pendanaan dan investasi; (ii) Volatilitas harga-harga komoditas utama, yang ditandai dengan mulai meningkatnya harga minyak mentah dunia; (iii) Integrasi ekonomi global dan regional yang semakin tinggi, sehingga mendorong peningkatan daya saing industri; (iv) Perubahan arsitektur keuangan dunia, dengan semakin pesatnya perkembangan instrumen pembiayaan dan investasi sehingga memerlukan aturan baru dengan tingkat pengawasan yang lebih mendalam.

Di sisi internal ketidakpastian juga terlihat dari adanya gejolak di pasar saham dan keuangan, belum bergeraknya sektor riil secara optimal, dan musibah bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia menjadi tantangan ke depan dalam peningkatan kualitas pengelolaan kebijakan fiskal.

Dari sisi domestik, salah satu tantangan terberat berasal dari masih tingginya tingkatpengangguran dan angka kemiskinan di Indonesia. Tantangan lainnya berasal dari kondisi infrastruktur yang masih belum memadai untuk menunjang akselarasi pembangunan. PeIaksanaan program mitigasi dampak krisis global melalui paket stimulus fiskal yang mencapai Rp73,3 triliun di Tahun 2009 dirasakan masih lambat dan belum optimal. Oleh karena itu dan sebagai pembelajaran, ke depan harus segera dilakukan langkah-langkah perbaikan melalui koordinasi yang intensif dan komprehensif antar lembaga negara atau instansi pemerintah.

Langkah antisipatif dan responsif dalam mencermati tantangan-tantangan di atas, akan dapat mengeleminir berbagai permasalahan, gangguan dan hambatan dalam pembangunan ekonomi sedini mungkin. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan hasil pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. Dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran dan kemiskinan dapat segera diatasi. Dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat segera terwujud.

Seiring dengan pelaksanaan reformasi Keuangan Negara yang dimulai sejak berlakunya UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

(42)
(43)

III-4

Negara, perencanaan belanja negara juga mengalami penyempurnaan-penyempurnaan. Penyempurnaan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja belanja negara agar menjadi lebih efektif dan efisien. Namun dalam perkembangannya, penyempurnaan perencanaan belanja negara tersebut menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

1. Terbatasnya ruang gerak fiskal yang disebabkan oleh komposisi dan struktur belanja negara yang belum sepenuhnya sehat (sound); 2. Belum optimalnya sistem penyusunan perencanaan dan

penganggaran pada kementerian/lembaga;

3. Belum optimalnya koordinasi perencanaan pemerintah pusat (kementerian/lembaga) dengan daerah dalam hal perencanaan belanja negara untuk kegiatan dekonsentrasi/tugas pembantuan; dan

4. Belum optimalnya sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan belanja negara dalam rangka penyusunan rencana kegiatan dan anggaran;

Telah dilakukan penerapan sistem penganggaran terpadu (unified budget), penganggaran berbasis kinerja (performance based

budgeting), dan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah

(medium term expenditure framework) dalam penyusunan perencanaan belanja negara.

Dalam penerapan sistem penganggaran terpadu, telah dilakukan penyatuan dokumen perencanaan belanja negara sehingga pertanggungjawaban penggunaan anggaran menjadi lebih transparan dan akuntabel. Selain itu, duplikasi pendanaan untuk satu kegiatan yang sama dapat dihindari.

Pemanfaatan sistem penganggaran berbasis kinerja, bertujuan agar setiap biaya yang dialokasikan dalam suatu kegiatan dapat dikaitkan dengan output dan outcome yang dihasilkan, sehingga terjadi perpaduan perencanaan kinerja dengan anggaran tahunan. Permasalahan yang timbul dalam penerapan sistem penganggaran

(44)
(45)

III-5

berbasis kinerja adalah sulitnya merumuskan indikator kinerja sebagai alat pendeteksi tercapainya output dan outcome yang dikehendaki. Selain itu, diperlukan masa transisi untuk mengubah sistem accrual based budget yang telah dilaksanakan semasa orde baru menjadi sistem penganggaran berbasis kinerja.

Selanjutnya, tantangan dalam implementasi kerangka pengeluaran jangka menengah, diantaranya adalah sulitnya menentukan pengeluaran (belanja negara) dalam perspektif jangka menengah, dengan mempertimbangkan risiko dan implikasi biaya yang berpotensi terjadi pada tahun tahun berikutnya.

Perbaikan juga telah dilakukan terhadap proses dan mekanisme penelaahan RKA-KL, yaitu sejak penelaahan RKA-KL Stimulus Fiskal Tahun 2009 dan RKA-KL Tahun 2010. Selain itu, juga dilakukan perbaikan terhadap proses revisi RKA-KL sehingga revisi RKA-KL dapat dilakukan secara lebih cepat dan akuntabel. Perbaikan-perbaikan tersebut akan terus ditingkatkan kualitas penerapannya di masa mendatang.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pendapatan Daerah

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis daerah membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi di bidang Pendapatan daerah. Untuk itu, disusun visi dan misi Dinas Pendapatan Daerah yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang disusun harus dikaitkan dengan

(46)
(47)

III-6

RPJMD Kabupaten Bogor 2008 - 2013. VISI Dinas Pendapatan Daerah dalam Draft Perubahan Renstra Dinas Pendapatan Daerah adalah :

“TERWUJUDNYA OPTIMALISASI PENRIMAAN PENDAPATAN DAERAH YANG AKUNTABEL DENGAN BERORIENTASI PADA

PELAYANAN PRIMA”.

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diterjemahkan dalam bentuk misi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah yaitu :

1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan pendapatan; 3. Meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya aparatur dan

organisasii;

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak; 5. Meningkatkan koordinasi, pengendalian dan pengawasan.

Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014, seperti yang tertuang dalam Draft Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2009 - 2013 adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Kesatu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor

“Optimalisasi Penerimaan Pendapatan Daerah sesuai dangan Misi Kesatu ”Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Daerah“, dengan sasarannya adalah : Meningkatnya penerimaan pendapatan daerah, dengan indikator tingkat kenaikan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun;

2. Tujuan Kedua Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor “Optimalisasi Pelayanan Prima” sesuai dangan Misi Kedua “Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Pengelolaan Pendapatan”, dengan sasarannya adalah :

a. Terwujudnya pelayanan prima, dengan indikator meningkatnya transparansi, kecepatan, kemudahan, kenyamanan pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah di Kabupaten Bogor;

(48)
(49)

III-7

b. Terwujudnya standar operasional prosedur pelayanan, dengan indikator terpenuhinya kejelasan tentang sistem dan prosedur, sarana pokok dan penunjang yang memadai;

c. Tersedianya dukungan manajemen dan anggaran, dengan indikator terpenuhinya kebutuhan operasional dan anggaran belanja Dinas Pendapatan Daerah;

3. Tujuan Ketiga Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor “Peningkatan Kualitas dan Kinerja Sumberdaya Aparatur dan Organisasi” sesuai dengan Misi Ketiga “Meningkatkan Kualitas dan Kinerja Sumber Daya Aparatur dan Organisasi”, dengan sasarannya adalah :

a. Tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

kinerja kelembagaan/organisasi, dengan indikator

meningkatnya kompetensi pegawai di bidang pendapatan daerah;

b. Terpenuhinya kebutuhan jumlah pegawai yang proporsional, dengan indikator terpenuhinya formasi pegawai di semua bidang/unit Dinas Pendapatan Daerah;

4. Tujuan Keempat Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor “Peningkatan Pemahaman pada Masyarakat Tentang Arti Penting Pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah” sesuai dengan Misi Keempat “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak“, dengan sasarannya adalah :

a. Terwujudnya sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat wajib pajak, dengan indikator meningkatnya kesadaran wajib pajak memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan tepat jumlah, termasuk didalamnya kesadaran akan porporasi;

b. Terwujudnya pembinaan dan penertiban pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten Bogor, dengan indikator semakin menurunnya tingkat pelanggaran dalam hal pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah (termasuk porporasi);

5. Tujuan Kelima Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor “Peningkatan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan” sesuai dengan Misi Kelima “Meningkatkan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan”, dengan sasarannya adalah : Terwujudnya sistem, mekanisme dan prosedur pemungutan pendapatan daerah, dengan

(50)
(51)

III-8

6. indikator meningkatnya tertib administrasi perencanaan, pemungutan, pengendalian, sistem pengawasan internal dan pemeriksaan pendapatan daerah;

3.3 Program dan Kegiatan

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Program/kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD, dimana perumusan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun yang direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk mencegah isu-isu penting terkait penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam pembangunan daerah.

Perumusan program dan kegiatan pada tahap ini, merupakan penyesuaian antara identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan hasil analisis dengan arahan prioritas program dan

kegiatan SKPD menurut rancangan awal RKPD, serta

mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional, dan kebijakan provinsi.

Dalam Renstra Dinas Pendapatan Daerah tahun 20129-2013, program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokasilitas SKPD, Berikut disajikan Program dan Kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 dan prakiraan maju tahun 2015.

Adapun rincian Rencana Program dan Kegiatan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

(52)
(53)

BAB IV PENUTUP

Renja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 di lingkup Dinas Pendapatan Daerah, guna mendukung tercapainya target pembangunan daerah tahun 2014 yang tercantum dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014. Renja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 masih mengacu kepada Renstra Dinas Pendapatan Daerah tahun 2008-2013, yang telah memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan serta telah mengakomodir usulan program dan kegiatan yang berasal dari masyarakat.

Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal penting yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan urusan perencanaan pembangunan dan statistik yang diemban oleh Dinas Pendapatan Daerah sebagai salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan isi Renja Dinas Pendapatan Daerah.

Semoga Renja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor tahun 2014. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.

Ditetapkan di : CIBINONG Tanggal : 28 Juni 2013

Kepala DISPENDA,

Dr. Ir. Hj Syarifah Sofiah, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 196411101989092002

(54)

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

NOMOR :

TANGGAL :

RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014

__________________________________________________________________________ BAB I

PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana Kerja (Renja) yang mengacu oada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan usulan program serta kegiatan.

Rencana Kerja SKPD merupakan penjabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan, pengelolaan anggaran belanja, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah pada tahun yang sebelumnya, antisipasi atas permasalahan yang dihadapi, serta mempertimbangkan berbagai kebijakan nasional, kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta mempertimbangkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat.

Konsepsi perencanaan pembangunan tahunan yang merupakan penjabaran dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor dan Renstra SKPD Dinas Pendapatan Daerah, memuat kerangka pengelolaan anggaran pendapatan, pengelolaan anggaran belanja, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah. Rencana Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 yang memuat prioritas peningkatan kinerja pemerintahan daerah disusun dengan maksud memberikan landasan dan pedoman bagi semua aparatur daerah dalam memantapkan manajemen pemerintahan daerah Kabupaten Bogor. Bagi

(55)

BAB IV PENUTUP

Renja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 di lingkup Dinas Pendapatan Daerah, guna mendukung tercapainya target pembangunan daerah tahun 2014 yang tercantum dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014. Renja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 masih mengacu kepada Renstra Dinas Pendapatan Daerah tahun 2008-2013, yang telah memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan serta telah mengakomodir usulan program dan kegiatan yang berasal dari masyarakat.

Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal penting yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan urusan perencanaan pembangunan dan statistik yang diemban oleh Dinas Pendapatan Daerah sebagai salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan isi Renja Dinas Pendapatan Daerah.

Semoga Renja Dinas Pendapatan Daerah Tahun 2014 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor tahun 2014. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.

BUPATI BOGOR

(56)

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Isi ... ii

BAB I : PENDAHULUAN I-1

1.1. Latar Belakang ………. I-1 1.2. Landasan Hukum ... I-2 1.3. Maksud dan Tujuan ... I-6 1.3. Sistematika Penulisan ... I-6

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PENDAPATAN DAERAH TAHUN

LALU ... II-1

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pendapatan Daerah Tahun

Lalu... II-1

2.2. Analisi Kinerja Pelayanan SKPD ... II_11

2.3. Isu-Isu Penting Penyelengaraan Tugas dan Fungsi SKPD ... II-12

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ... II-12

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ... III-1

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ……….. III-1 3.2. Tujuan Dan Sasaran Renja SKPD ……… III-5 3.3. Program dan Kegiatan ... III-8

BAB IV : P E N U T U P IV-1

Referensi

Dokumen terkait

glomerulus ginjal mencit menunjukkan bahwa faktor dosis, lama pemberian dan interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap

Pada studi ini, metodologi yang digunakan untuk melihat pengaruh pemasangan SVC pada sistem transmisi tenaga listrik 150 kV Sumbagut adalah dengan simulasi

 Kepala Bagian Humas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Asisten Administrasi dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan

Pada penelitian ini ternyata lokasi yang merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap Minat Beli Konsumen Pada Wadezig Distro Padang, kemudian selanjutnya

Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dafid Irawan dan Nurdhiana (2012) mengenai pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap

Peneltian ini menganalisis bentuk komodifikasi wanita berhijab dalam iklan produk perawatan rambut Sunsilk Clean and Fresh versi Laudya Cynthia Bella yang pertama

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1) Pengetahuan tentang lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membeli produk

Ketel uap ( Boiler) Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang