• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG. 1. Sejarah berdirinya BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG. 1. Sejarah berdirinya BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

34 A. Profil BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

1. Sejarah berdirinya BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang berdiri pada tanggal 30 September 1998 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1998, dalam bentuk Koperasi Serba Usaha (KSU) yang operasionalnya berlandaskan sistem syariah.

BMT Al-Fataa didirikan oleh pengurus dan anggota Barisan Anshor Serbaguna Anak Cabang Kecamatan Ulujami Pemalang dengan anggota pendiri sebanyak 20 orang. Anggota koperasi yang pertama kali adalah 50 orang dengan modal awal sebesar Rp. 5.000.000,-. Setelah setahun berjalan, BMT mendapatkan simpanan anggota sebesar Rp. 6.000.000,-. Dan pada tahun 2000 BMT mendapatkan modal dari Departemen Tenaga Kerja senilai Rp. 1.000.000.000,-.

Dalam perkembangan aktifitasnya BMT Al-Fataa memperoleh pengesahan akte badan usaha dengan nomor 28/BH/KWK.11.11/1/1/1998 sebagai ijin operasional dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) pada anggal 2 Januari 1999.

Pendirian BMT tidak lepas dari kebutuhan masyarakat Ulujami akan pembiayaan dengan syarat yang mudah dan berprinsip pada bagi hasil. Pada tahun awal pendirian BMT tersebut banyak berdiri pula

(2)

berbagai usaha kecil dan rumah tangga di sekitar Kecamatan Ulujami yang membutuhkan dana untuk mendukung usahanya.

Usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat menegah ke bawah yang diprogramkan BMT dilakukan dengan intensifikasi penarikan dan penghimpunan dana BMT adalah golongan masyarakat kelas menengah atas. Akan tetapi kelompok masyarakat lapisan bawah juga tetap diarahkan untuk menabung sesuai denga kesanggupannya. Sedangkan sasaran utama penyaluran pembiayaan adalah para pedagang dan pengusaha kecil. Pola pengembalian dananya meliputi harian, mingguan dan bulanan.40

2. Lokasi BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

BMT Al-Fataa mempunyai satu kantor pusat, lima kantor cabang dan satu toko alat tulis. Adapun lokasi dari masing-masing kantor adalah sebagai berikut:

a. Kantor pusat terletak di Jl. Raya Ambowetan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Telp. (0285) 4473109.

b. Kantor Cabang Rowosari terletak komplek pasar Rowosari. Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Telp. 0857-4283-3666. c. Kantor Cabang Bumirejo terletak di komplek pasar Bumirejo.

Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Telp. (0285) 7917712. d. Kantor Cabang Limbangan terletak dikomplek Ruko Limbangan.

Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Telp. (0285) 4474243.

40

Wawancara dengan Bapak Mashudi Majid selaku Manajer, yang dilakukan di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang. Pada tanggal 5 Mei 2015. Pukul 08.30 WIB.

(3)

e. Kantor Cabang Ambokulon terletak dikomplek Pertokoan Desa Ambokulon, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

f. Toko Al-Fataa kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang terletak dikomplek pasar Rowosari. Telp. 0857-483-3862.

3. Visi dan Misi BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

Adapun visi BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang adalah “Terwujudnya koperasi yang sehat, mandiri dan tangguh dalam permodalan, pengelolaan usaha dan keuangan”.

Misi BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang adalah:

a. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk para anggota/calon anggota.

b. Meningkatkan kesejahteraan anggota/calon anggota.

c. Memberikan pelayanan lebih cepat dibanding lembaga keuangan lainnya.

d. Meningkatkan manajemen yang profesional, mandiri dan berdedikasi dan terpercaya.

e. Memperkuat permodalan sendiri.

f. Menciptakan koperasi sebagai wadah usaha besar, bermanfaat bagi anggota, calon anggota dan masyarakat.

4. Struktur Organisasi BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

Pada setiap tahunnya, BMT Al-Fataa mengadakan pergantian atau

(4)

kinerja yang profesional sehingga diharapkan mempu mengelola BMT dengan baik.

Organisasi profesional adalah organisasi yang di operasionalkan dengan manajemen yang baik dan tanggung jawab, sehingga arah dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan mudah. Adapun struktur organisasi BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi BMT al-Fataa Ulujami Pemalang

5. Job Description BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

Job Description dari fungsi-fungsi yang terdapat pada struktur organisasi di atas yaitu :

Rapat Anggota

Dewan Syariah Pengurus Pengawas

Manajer

Unit Usaha

Bag. Administrasi Bag. Keuangan

(5)

1. Rapat Anggota

a. Forum tertinggi dalam pemegang kekuasaan usaha BMT b. Forum pertanggungjawaban pengurus kepada anggota

c. Forum pemilihan dan pengangkatan pengurus dan Dewan Pengawas Syariah

d. Forum penetapan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta program kerja BMT.

2. Dewan Syariah

a. Memberikan fatwa agama terutama dalam produk-produk BMT b. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pengurus dan karyawan. 3. Manajer

a. Melakukan pengawasan terhadap kinerja administrasi dan pembinaan terhadap keseluruhan kinerja BMT Al-Fataa

b. Mengetahui proses dan kinerja administrasi dan manajemen dari bagian kasir/teller, pembiayaan dan pembukuan

c. Bertanggung jawab penuh atas kewenangan dan tugas masing-masing bagian.

4. Bagian Keuangan

a. Menghitung dan melakukan pengecekan pada kas harian sebelum dan sesudah kerja

b. Melakukan adminisrasi posisi kas harian ke dalam buku teller dengan persetujuan manajer.

(6)

5. Pemasaran/Pembiayaan

a. Bertanggung jawab menjual produk dan meningkatkan citra, pelayanan BMT baik pembiayaan maupun simpanan dan membina, mengatur, mengawasi serta melaksanakan kegiatan mengamankan posisi BMT dalam hal pembiayaan simpanan anggota sesuai dengan AD?/ART

b. Menyusun rencana, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan pembiayaan dan pemasaran, serta peka terhadap peluang dana dan produk murah bagi pengembangan jaringan BMT.

c. Mengamankan posisi setiap pembiayaan anggota, memantau dan menagih serta memberikan pembiayaan kemudian diklarifikasikan secara tepat.

Keterangan nama dan jabatan yang menduduki dalam struktur organisasi BMT Al-Fataa adalah sebagai berikut :

a. Rapat Anggota : Musyawarah Rapat Anggota Tahunan b. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : K.H. Mahsun Dasuki

Anggota 1 : H. Warsita, S.Pd. Anggota 2 : H. Rahat Mubarok c. Pengurus

Ketua : Drs. H. Ahmad Najib, M. Pd.I Wakil Ketua : H. Nurokhim, S.Pd

(7)

Bendahara : H. Moh. Sidik Pembantu : H. Sobirin

d. Manajer : Mashudi Majid, SH e. Administrasi : Siti Imro’atun f. Teller : Casmirah

: Tri Yuli Hastuti : Dewi Kurniasih g. Pemasaran/Pembiayaan : M. Zakaria : Sri Jayanti : M. Chaefendi : Nunung Indriawati : Akroman, S.E.I : Andi Ujiawan, S.E.I : Tri Julianto

: Mukhlisin : Ati Nur Amalia

: M. Lukman Hakim, S.Pd : Siti Hartanti, SIP

: M. Akhwan, SH : Agus Ariyanto, S.Pd.i41

(8)

B. Jenis Produk BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

Sebagaimana bank dan lembaga keuangan lainnya, BMT berfungsi sebagai finansial intermediary antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Berdasarkan dari fungsi itulah BMT melakukan kegiatan berupa dua macam layanan yaitu tabungan dan pembiayaan.

1. Produk-produk tabungan (simpanan), terdiri dari: a. SI RELA (Simpanan Suka Rela)

Si Rela adalah simpanan sukarela yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Pembukaan rekening sebesar Rp. 25.000,- dan tabungan minimal Rp. 10.000,-. Bagi hasil dari keuntungan Si Rela ini dihitung atas saldo rata-rata harian dengan kadar keuntungan sebesar 35 : 65 dan diberikan setiap bulan.

b. TARBIYAH (Simpanan Pendidikan)

Tarbiyah adalah simpanan yang ditujukan bagi siswa/mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan bangku sekolah atau perkuliahan. Pembukaan rekening sebesar Rp. 25.000,- dan tabungan minimal Rp. 5.000,-.

c. SAQURA (Simpanan Qurban dan Aqiqah)

Saqura adalah simpanan bagi perorangan yang memiliki niat untuk qurban dan aqiqah. Pembukaan rekening sebesar Rp. 50.000,- dengan setoran tiap minggu sebesar Rp. 50.000,- selama satu tahun. Simpanan ini hanya dapat diambil mulai 10 hari menjelang Hari Raya Qurban atau saat akan Aqiqah.

(9)

d. SI AMAN (Simpaan Amanah)

Produk simpanan ini adalah khusus untuk setoran shodaqoh, hibah, zakat maal dan wakaf. Dana yang terkumpul dari simpanan ini 75% akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit qardhul hasan yaitu pinjaman kebajikan untuk pinjaman produktif bagi yang berhak.

e. TABAH (Tabungan Mudharabah)

Pembukaan rekening simpanan mudharabah atau tabungan

mudharabah ini minimal Rp. 25.000,- dan setoran selanjutnya

minimal Rp. 5.000,-. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

f. SAJAAH (Simpana Berjangka Mudharabah)

Sajaah adalah simpanan yang disediakan bagi nasabah yang ingin menginvestasikan dananya untuk masyarakat sektor mikro. Simpanan minimal sebesar Rp. 1.000.000,- dengn pilihan jangka waktu simpanan mulai dari 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

g. WISATA

Wisata adalah simpanan berjangka 2 (dua) tahun yang disediakan bagi nasabah yang ingin berwisata. Simpanan ini tidak dapat diambil sewaktu-waktu, hanya dapat diambil ketika akan berangkat wisata. Pembukaan rekening sebesar Rp. 30.000,- dan setoran tiap minggu sebesar Rp. 30.000,-.

(10)

h. SAHARA (Simpanan Hari Raya)

Sahara adalah simpanan yang disediakan untuk nasabah yang ingin menyambut hari raya. Simpanan ini tidak dapat diambil sewaktu-waktu, hanya dapat diambil 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Terdapat 2 (dua) pilihan setoran :

1) Dengan setoran awal Rp. 25.000,- dan selanjutnya minimal Rp. 25.000,- perminggu.

2) Dengan setoran awal Rp. 50.000,- dan selanjutnya minimal Rp. 50.000,- perminggu.

i. SIMBAKO (Simpanan Sembako)

Simbako adalah simpanan sembako yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah untuk menyambut Hari Raya. Keuntungan simpanan ini yaitu mendapatkan bonus paket lebaran dan saldonya tetap utuh. Khusus simpanan ini saldonya akan dibelikan sembako semua. Tersedia 2 (dua) pilihan setoran:

1) Dengan setoran awal Rp. 5000,- dan selanjutnya minimal Rp. 5000.- perminggu.

2) Dengan setoran awal Rp. 10.000,- dan selanjutnya minimal Rp. 10.000 perminggu.

2. Produk-produk pembiayaan

a. Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan BMT dalam bentuk penjualan barang untuk meningkatkan volume usaha

(11)

nasabahnya. Kewajiban nasabah adalah membayar kembali pembiayaan tersebut, sesuai dengan tanggal jatuh tempo dan harga jual yang telah disepakati.

b. Bai Bithaman Ajil

Bai bithaman ajil adalah pembiayaan yang diberikan untuk

pembelian suatu barang yang diperlukan nasabah, dan nasabah akan membayar harga barang tersebut secara mengangsur ditambah dengan jumlah keuntungan yang telah disepakati bersama.

c. Musyarakah

Musyarakah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah

untuk modal kerja dengan menggunakan giro. Nasabah membawa giro bank lain ke BMT untuk dicairkan dananya pada waktu tertentu sebelum giro tersebut jatuh tempo dan BMT mancairkan sejumlah nominal yang tertera di giro tersebut.

d. Qardhul Hasan

Qardhul Hasan adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah

atas dasar kebajikan. Pembiayaan ini diperuntukkan bagi nasabah yang kurang mampu untuk membangun usaha dan dapat keluar dari jurang kemiskinan.42

3. Produk jasa

a. Pembayaran Listrik b. Pembayaran Pulsa

(12)

c. Pembayara Telepon d. Pembayaran Internet e. Angsuran Kendaraan f. Tiket Kereta Api

C. Produk Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil di BMT AL-Fataa Ulujami, Pemalang

1. Gambaran produk Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil di BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang

Pembiayaan bai bitsaman ajil adalah salah satu produk pembiayaan di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang dimana pembiayaan ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Pada prinsipnya pembiayaan bai

bitsaman ajil adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian suatu

barang yang diperlukan nasabah, dan nasabah akan membayar harga barang tersebut secara mengangsur ditambah dengan jumlah keuntungan yang telah disepakati bersama.

Pelaksanaan pembiayaan bai bitsaman ajil di BMT Al-Fataa adalah pihak BMT menyediakan barang yang dipesan oleh nasabah atau bisa juga BMT mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan nasabah seperti pembelian barang dagangan, bahan baku dan

(13)

barang modal lainnya, dalam kesepakatan ini BMT menggunakan akad tambahan yaitu akad wakalah.43

Rata-rata yang melakukan pembiayaan modal kerja dengan akad

bai bitsaman ajil berprofesi sebagai pedagang. Para pedagang biasanya

untuk membeli kebutuhan barang atau peralatan untuk menunjang usaha yang dilakukan nasabah. Untuk pembelian barang pihak BMT Al-Fataa mewakilkan ke nasabah karena mengantisipasi risiko barang kurang layak atau tidak sesuai dengan keinginan nasabah. Karena terkadang nasabah lebih berpengalaman tentang kualitas barang, kalau BMT Fataa membelikan sendiri barang yang dibutuhkan nasabah, BMT Al-Fataa akan khawatir barang tidak sesuai dengan keinginan nasabah, jadi pihak BMT Al-Fataa hanya mencairkan pembiayaan dalam bentuk dana.

Sebelum pencairan dana BMT Al-Fataa juga memantau usaha yang dilakukan nasabah. Dan untuk pembiayaan ini setelah barang dibeli nasabah pun pihak BMT Al-Fataa juga akan memantau usaha nasabah, apakah dana yang dicairkan itu benar-benar dibelanjakan/dipergunakan oleh nasabah dengan baik. 44

43 Wawancara dengan Bapak Andi Ujiawan selaku marketing pembiayaan, yang

dilakukan di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang. Pada tanggal 6 Mei 2015. Pukul 08.30 WIB.

44

Wawancara dengan Bapak Akroman selaku marketing pembiayaan, yang dilakukan di BMT Al-Fataa Kantor Cabang Limbangan Ulujami, Pemalang. Pada tanggal 13 Oktober 2015. Pukul 14.30 WIB.

(14)

2. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Modal Kerja di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang

a. Penetapan harga jual dan harga beli

Penetapan harga jual yang diberikan kepada nasabah dalam pelaksanaan akad bai bitsaman ajil pada pembiayaan modal kerja di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang yaitu harga beli barang ditambah sejumlah margin yang telah ditetapkan dan disepakati antara oleh BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang dengan nasabah.

Sedangkan harga beli yaitu tergantung dari jumlah analisa atau taksiran yang dilakukan BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang dimana BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang melihat dari jumlah pembiayaan pembelian barang yang diajukan oleh nasabah.

Jadi, terkadang jumlah pinjaman yang diterima oleh nasabah jumahnya tidak sesuai pada saat awal pengajuan pembiayaan.

b. Syarat Pengajuan Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang

Adapun syarat pengajuan pembiayaan modal kerja dengan akad

bai bitsaman ajil berikut:

1) Syarat Administratif, meliputi:

a) Mengisi formulir permohonan pembiayaan. b) Fotocopy KTP suami dan istri atau wali. c) Fotocopy kartu keluarga (KK).

(15)

e) Menjadi nasabah BMT Al-Fataa. f) Bersedia disurvey.

2) Syarat Non Administratif, meliputi:

a) Nasabah harus mengetahui harga pembelian barang.

b) Nasabah harus mengetahui besarnya keuntungan BMT Al-Fataa yang disepakati bersama.

c) Barang yang diperjual belikan harus barang yang halal. d) Akad harus jelas.

c. Jangka waktu

Jangka waktu untuk pembiayaan modal kerja dengan akad bai

bitsaman ajil di BMT Al-Fataa ini 12, 18,dan 24 bulan tergantung

kesepakatan dan kemampuan nasabah. d. Agunan

Agunan merupakan jaminan yang diserahkan nasabah kepada BMT Al-Fataa. Pada prinsipnya pembiayaan bai bitsaman ajil ini wajib memakai jaminan sebagai pengganti apabila nasabah tidak bisa mengangsur pembiayaan. Maka disinilah peran jaminan dapat dipakai sebagai pengikat antara BMT Fataa dan nasabah. Pihak BMT Al-Fataa meminta jaminan antara lain sebagai berikut:

1) BPKB kendaraan, benda bergerak seperti motor dan mobil. 2) Sertifikat Hak Milik (SHM), seperti tanah dan bangunan.

(16)

e. Penanganan pembiayaan macet

Dalam penanganan pembiayaan macet BMT Al-Fataa lebih mengedepankan pendekatan kekeluargaan, dengan cara mengunjungi atau silaturahmi ke nasabah yang bermasalah. Pihak BMT Al-Fataa akan melakukan penelitian tentang penyebab terjadinya kemacetan dalam mengangsur. Setelah diketahui apabila penyebabnya dikarenakan dari ketidaksengajaan maka pihak BMT Al-Fataa akan memberikan tambahan jangka waktu pelunasan. Apabila terjadi kemacetan angsuran, tidak ada penekanan dari pihak BMT Al-Fataa. Kecuali jika memang tidak ada solusi terbaik, tetapi selama ini di BMT Al-Fataa belum pernah terjadi eksekusi atau penyitaan.

f. Perkembangan jumlah nasabah

Perkembangan jumlah nasabah pembiayaan modal kerja dengan akad bai bitsaman ajil selalu mengalami peningkatan setiap bulan. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang membutuhkan pembiayaan untuk modal kerja, baik itu untuk mengembangkan dan memajukan usaha nasabah ataupun untuk memulai merintis usaha baru nasabah.45 Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

45

Wawancara dengan Bapak Andi Ujiawan selaku marketing pembiayaan, yang dilakukan di BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang. Pada tanggal 6 Mei 2015. Pukul 08.30 WIB.

(17)

Tabel 3.1

Perkembangan nasabah pembiayaan dengan akad bai bitsaman ajil tahun 2015 Bulan

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST PYD

BBA 522 526 531 537 545 551 551 561

Sumber: Dokumen BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang

Di BMT Al-Fataa akad bai bitsaman ajil tidak hanya untuk pembiayaan modal kerja saja tetapi juga dipergunakan untuk pembiayaan pembelian barang konsumtif. Walaupun bisa untuk pembelian barang yang konsumtif, tetapi BMT Al-Fataa cederung tidak merealisasikan karena orientasi pembiayaan bai bitsaman ajil ini untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.

Menurut Bapak Akroman, S.E.I selaku marketing pembiayaan di BMT Al-Fataa bahwa untuk pembelian barang konsumtif harus ada konsep baru, tetapi sementara orientasi dari BMT Al-Fataa untuk ekonomi produktif. Jadi untuk pembelian barang yang konsumtif itu cenderung tidak direalisasikan. Sebenarnya bisa direalisasikan akan tetapi nantinya untuk bisa menunjang kegiatan produktif, seperti pembelian motor untuk mengojek, pembelian sound sistem untuk disewakan apabila ada hajatan, pembelian emas untuk investasi jangka panjang, dan lain-lain.46

46

Wawancara dengan Bapak Akroman selaku marketing pembiayaan, yang dilakukan di BMT Al-Fataa Kantor Cabang Limbangan Ulujami, Pemalang. Pada tanggal 13 Oktober 2015. Pukul 14.30 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

1) Calon nasabah datang ke BMT atau bisa menghubungi BMT melalui telephon kemudian menghubungi marketing BMT untuk mengajukan permohonan pembiayaan. 2) Petugas

Dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sumgguh aset, DPK, pembiayaan yang disalurkan, dan SHU yang dibagikan dapat terus ditingkatkan.- BMT Al Hikmah yang terletak di

Skripsi yang berjudul“ANALISA PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) DI BMT LISA SEJAHTERA 02 BANGSRI JEPARA”disusun dalam rangka memenuhi

Pembiayaan Musyarakah (MSA) Musyarakah adalah akad kerja sama antara bank dan nasabah untuk mengingatkan diri dalam perserikatan modal dengan jumlah yang sama atau

Perspekstif hukum Islam terhadap transaksi akad bai` bitsaman ajil (BBA) di BMT UGT Sidogiri cabang pembantu asembagus dengan proses yang pertama adalah sah atau boleh

Pembiayaan dengan akad musyarakah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh BMT Bismillah kepada nasabah untuk pengembangan suatu usaha yang produktif. Dalam pembiayaan ini BMT

Dalam pembiayaan mudharabah KJKS BMT Hudatama mengenakan jaminan, Jaminan yang diminta oleh KJKS BMT Hudatama tersebut tidak dibuat untuk memastikan kembalinya modal,

Peneliti telah melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket tentang penggunaan media chart bagi siswa kelas VI SD Negeri 01 Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten