23 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya (Kunandar, 2008:41). Objek penelitian yang akan digunakan adalah model pembelajaran Talking Stick dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas III sekolah dasar.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas III, semester genap tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa. Sekolah Dasar Negeri Tlogo berada di daerah pedesaan dan umumnya berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang sama yakni buruh dan petani. Kondisi masyarakat buruh yang demikian memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas belajar siswa. Banyak orang tua yang tidak memiliki banyak waktu untuk memperhatikan dan menemani anak belajar. Mereka juga beranggapan bahwa belajar merupakan tanggung jawab pihak sekolah. Anggapan yang seperti ini menyebabkan anak kurang perhatian dari orang tua sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa menjadi rendah. Siswa cenderung memanfaatkan waktu dengan bermain, sehingga hal ini juga menjadi pencerminan kebiasaan siswa di kelas.
24 3.3 Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah:
1. Input, yaitu dengan melakukan observasi kelas serta mengamati aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran sehingga penulis dapat menyimpulkan apakah ada peningkatan hasil belajar dari siswa yang nantinya dapat dideskripsikan secara terperinci.
2. Proses pembelajaran, yaitu dengan mengamati proses yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang meliputi aktivitas guru, siswa, dan interaksi dari berbagai unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
3. Output, yaitu kemampuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah dipersiapkan dan direncanakan. Apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dan prosedur model pembelajaran Talking Stick atau tidak.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas atau Independent Variabel (X)
Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi varibel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang murni berpusat pada aktivitas individu atau siswa dan bukan kelompok yang disajikan dalam bentuk permainan sederhana. Sintaks atau tahap-tahap pelaksanaan Talking Stick, sebagai berikut:
a) Guru menyiapkan tongkat b) Guru menyajikan materi pokok
25
d) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru
e) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi dan seterusnya
f) Guru membimbing siswa
g) Guru dan siswa menarik kesimpulan
h) Guru melakukan refleksi proses pembelajaran i) Siswa diberikan evaluasi
2. Variabel Terikat atau Dependent Variabel (Y)
Unsur yang diikat oleh variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, sisi siswa dan dari sisi guru (Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Kunandar, 2010:7). Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat belum belajar. Dari sisi guru, bagaimana guru bisa menyampaikan pembelajaran dengan baik dan siswa dapat menerimanya. Hasil belajar ini ditunjukkan dari hasil tes mata pelajaran IPA.
3.5 Desain Penelitian 3.5.1 Siklus I
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dilakukan dalam penelitian.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan model pembelajaran Talking Stick.
4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi.
5) Membuat soal evaluasi.
26 b. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
1) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya. 2) Menerapkan model pembelajaran Talking Stick.
3) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (aktivitas guru dan siswa).
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.
c. Tahap Mengamati (Observasi)
1) Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala Sekolah untuk rencana observasi.
2) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran Talking Stick yang dilakukan guru dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas III.
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat Talking Stick sedang berjalan di kelas.
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau temuan-temuan kegiatan melalui observasi, serta memberikan saran dan perbaikannya.
d. Tahap refleksi (Reflection)
1) Menganalisis temuan-temuan saat melakukan observasi.
2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menggunakan model pembelajaran Talking Stick untuk menentukan rencana tindak lanjut kegiatan. 3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan model pembelajaran Talking Stick. 4) Melakukan refleksi terhadap aktivitas mengajar guru.
5) Melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar siswa. 2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 3) Merancang perbaikan siklus II berdasarkan refleksi siklus I.
27 b. Tahap Melakukan Tindakan (Action) 1) Melakukan analisis pemecahan masalah.
2) Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penggunaan model Talking Stick dalam proses pembelajaran.
c. Tahap Mengamati (Observation)
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model Talking Stick baik guru maupun siswa.
2) Mencatat perubahan yang terjadi.
3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.
d. Tahap Refleksi (Reflection)
1) Merefleksi proses pembelajaran dengan model Talking Stick .
2) Merefleksi hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
3) Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
4) Rekomendasi, dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah:
a) Siswa memiliki aktivitas belajar yang baik karena selalu terlibat aktif dalam proses pembelajaran secara umum, khususnya IPA.
b) Guru memiliki kemampuan merancang dan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA. c) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes. Selain itu, dalam teknik pengumpulan data peneliti mendokumentasikan semua aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam bentuk foto. 1. Observasi
Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi
28
sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan yang khusus diadakan (Riyanto, 2001:96). Berdasarkan pengertian tersebut, maka observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap segenap aktivitas proses belajar mengajar guru dan siswa dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick. Observasi ditekankan pada aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Untuk memperoleh data keduanya, maka digunakan format lembar observasi yaitu a) aktivitas mengajar guru, dan b) aktivitas belajar siswa.
Tabel 1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No. Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah Item 1. Guru menyiapkan
tongkat
Menyiapkan tongkat berbicara
di atas meja guru 1 1
2. Guru menyajikan materi
pokok
Memberikan materi pokok
kepada setiap siswa 2 1
3. Siswa membaca materi
lengkap pada wacana
Guru meminta siswa membaca wacana dengan suara nyaring secara bergantian
3 1
4.
Guru mengambil tongkat dan memberikan
tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian
tongkat menjawab pertanyaan dari guru
Guru mengambil tongkat 4
11 Menjelaskan tata cara Talking
Stick kepada siswa 5
Meminta siswa untuk membaca materi lengkap pada wacana dengan waktu yang dibatasi
6 Memberikan tongkat kepada
salah satu siswa secara acak 7 Menyanyikan sebuah lagu
pembelajaran sembari tongkat diedarkan berkeliling
8
Memberikan tanda bahwa lagu
selesai untuk dinyanyikan 9 Memeriksa siswa mana yang
kedapatan membawa tongkat 10 Memberikan pertanyaan kepada
siswa yang membawa tongkat 11 Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan selama 10 detik
12
Memberikan pujian kepada siswa yang mampu menjawab dengan benar
13
29 Tabel 2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah Item
Kegiatan Awal Siswa sudah siap untuk memulai
pembelajaran 1 1
Eksplorasi Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari
guru mengenai materi yang akan dibahas 2 1
Elaborasi
Siswa menerima materi pokok yang
disediakan guru 3
15 Siswa membaca materi pokok secara
bergilir 4
Siswa membaca materi pokok dengan
suara nyaring 5
Siswa memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh guru 6
Siswa diberi penjelasan mengenai Talking
Stick 7
Siswa membaca materi pokok dengan
waktu yang dibatasi 8
Siswa diberi tongkat secara acak 9 Siswa mengedarkan tongkat dari siswa
satu ke siswa lainnya 10
Siswa menyanyikan lagu pembelajaran
sembari tongkat berjalan 11
Siswa berhenti menyanyi dan
mengedarkan tongkat karena ada aba-aba dari guru “Stop”
12
Siswa bersiap untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru 13
siswa yang salah menjawab
5.
Tongkat diberikan kepada siswa lain dan
guru memberikan pertanyaan lagi dan
seterusnya
Memulai lagi permainan Talking Stick hingga seluruh siswa mendapatkan tongkat berbicara dan mendapat pertanyaan dari guru
15 1
6. Guru membimbing
siswa
Guru membimbing siswa 16
2 Mengawasi berjalannya Talking
Stick sehingga tidak ada yang bermain curang
17
7. Guru dan siswa menarik
kesimpulan
Menarik kesimpulan
18 1
8. Guru melakukan refleksi
proses pembelajaran
Melakukan refleksi pada proses
pembelajaran 19 1
9. Siswa diberikan evaluasi Guru memberi soal evaluasi 20 1
30
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru 14
Siswa yang menjawab benar mendapatkan
pujian dari guru 15
Siswa yang menjawab salah mendapatkan
hukuman dari guru 16
Siswa memulai lagi Talking Stick hingga
seluruh siswa kedapatan tongkat 17 Konfirmasi Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru 18 1
Kegiatan Akhir
Siswa dan guru meluruskan kesalahan
pemahaman yang terjadi 19
2 Siswa menarik kesimpulan mengenai
pembelajaran yang berlangsung hari ini 20
Total 20
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman murid terhadap bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran IPA kelas III. Tes formatif yang diberikan kepada siswa terdiri dari 15 item pertanyaan untuk siklus I dan 15 item pertanyaan untuk siklus II. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir tindakan.
Tabel 3
Kisi-Kisi Soal IPA Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Item Soal Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam Mendeskripsik an kenampakan permukaan bumi di lingkungan - Bentuk permukaan bumi - Daratan - Lautan Pilihan Ganda 1, 2, 8, 10, 11, 13, 14, 3, 4, 5, 12, 15 6, 7, 9, Tabel 4
31
Kisi-Kisi Soal IPA Siklus II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Item Soal Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam Mendeskripsik an bentuk permukaan bumi - Bentuk bumi bulat - Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air Pilihan Ganda 1, 3, 4, 6, 7, 11, 12 2, 5, 8, 9, 10, 13, 14, 15 3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh, dokumen dalam penelitian ini berupa rekaman aktivitas guru mengajar dan rekaman aktivitas belajar siswa kelas III SD Negeri Tlogo berupa foto.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data hasil observasi, tes dan dokumentasi terhadap aktivitas guru mengajar dan aktivitas belajar siswa. Setelah data-data tersebut terkumpul, selanjutnya dianalisis dan dikelompokkan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif ini berupa hasil belajar siswa yang dapat diukur melalui tes, sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh melalui hasil observasi selama guru mengajar.
a) Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa data hasil tes. Tes ini diberikan di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Tes ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pemahaman materi dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, maka tes tersebut diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
32 b) Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi guru selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick. Data kualitatif dipaparkan dalam tabel yang terdiri dari berbagai kategori untuk memperoleh suatu kesimpulan. Untuk itu, penilaian terhadap aktivitas mengajar guru digunakan teknik penskoran skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
3.8 Indikator Keberhasilan 3.8.1 Indikator Proses
Di dalam indikator proses, pembelajaran dikatakan berhasil jika skor pelaksanaan pembelajaran berada pada kategori sangat baik yaitu pada rentang skor 66-80. Berikut disajikan tabel keberhasilan pembelajaran.
Tabel 5
Tabel Keberhasilan Pembelajaran
Skor Rentang Skor Kategori
1 20-35 Tidak Baik
2 36-50 Kurang Baik
3 51-65 Baik
4 66-80 Sangat baik
33
Dalam indikator hasil peneliti menentukan tingkat kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa secara keseluruhan pada setiap siklus telah meningkat dan dikatakan berhasil jika minimal 70 % siswa mencapai nilai ketuntasan yaitu KKM 67,00.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.9.1 Uji Validitas Data
Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, A. 2001). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20. Dengan ketetapan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki konsekuensi corrected item total correlation 0,0 ≥ 0,20. Berikut disajikan tabel rentang indeks validitas.
Tabel 6
Rentang Indeks Validitas
No. Indeks Interpretasi
1 0,81-1,00 Sangat Tinggi 2 0,61-0,80 Tinggi
3 0,41-0,60 Cukup
4 0,21-0,40 Rendah 5 0,00-0,20 Sangat Rendah
Instrumen butir soal untuk evaluasi pada siklus I dan siklus II yang akan diberikan pada siswa kelas III SD Negeri Tlogo sebelumnya telah dilakukan uji validitas kepada siswa kelas IV SD Negeri Tlogo. Setelah dilakukan uji validitas instrumen dengan bantuan SPSS 20 pada siklus I, dari 20 butir soal pilihan ganda diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 16 item dan butir soal yang tidak valid sebanyak 4 item. Dari 16 butir soal yang valid akan digunakan dalam soal evaluasi siklus I sebanyak 15 item. Berikut disajikan tabel hasil uji validitas siklus I.
34
Hasil Uji Validitas Siklus I
Nomor Soal
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
7, 8, 9, 12
Pada siklus II setelah dilakukan uji validitas instrumen dengan bantuan SPSS 20, dari 20 butir soal pilihan ganda diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 15 item dan butir soal yang tidak valid sebanyak 5 item. Dari 15 butir soal yang valid akan digunakan dalam soal evaluasi siklus II sebanyak 15 item. Berikut disajikan tabel hasil uji validitas siklus II.
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Siklus II
Nomor Soal
Valid Tidak Valid
1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 19,
20
3, 5, 12, 13, 15
3.9.2 Uji Reliabilitas Data
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (Precision) dan keajegan (Consistency) skor tes. Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan atau ketepatannya. Tes yang memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap kesempatan testing dan instrumen tes lainnya. Berikut disajikan tabel rentang indeks reliabilitas.
35
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2 < 0,80-0,60 Reliabel 3 < 0,60-0,40 Cukup Reliabel 4 < 0,40-0,20 Agak Reliabel 5 < 0,20 Kurang Reliabel
Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dengan bantuan SPSS 20 pada siklus I, dari 16 butir soal pilihan ganda yang valid, maka didapatlah hasil reliabilitas dengan rentang angka 0,81 dengan interpretasi sangat reliabel. Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas siklus I.
Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas
Siklus I
Cronbach's Alpha
N of Items
,818 16
Pada siklus II setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dengan bantuan SPSS 20, dari 15 butir soal pilihan ganda yang valid, maka didapatlah hasil reliabilitas dengan rentang angka 0,95 dengan interpretasi sangat reliabel. Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas siklus II.
Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,959 15