MK. METODE PENELITIAN
S.E.M.
STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Oleh:
Prof Dr Ir SoemarnoMS, PPSUB 2011
MK. METODE PENELITIAN
S.E.M.
STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Oleh:
S.E.M. =
Structural Equation Modelling
LISREL = Linear Structural Relations
SEM = Simultaneous Equation Model
S.E.M. =
Structural Equation Modelling
LISREL = Linear Structural Relations
SEM = Simultaneous Equation Model
SEM: mrp pendekatan terintegrasi antara :
ANALISIS FAKTOR (Factor Analysis) SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN
(Model Struktural) SIDIK LINTAS (Path Analysis)
SEM: mrp pendekatan terintegrasi antara :
ANALISIS FAKTOR (Factor Analysis) SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN
(Model Struktural) SIDIK LINTAS (Path Analysis)
S.E.M.= pendekatan terintegrasi antara: Analisis data empirik, dan
Pengembangan konsep teoritik S.E.M.= pendekatan terintegrasi antara:
Analisis data empirik, dan
Pengembangan konsep teoritik
S.E.M. : tiga macam analisis sekaligus, yaitu:
1. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
2. Uji model hubungan antar variabel & jalurnya 3. Mendapatkan model untuk prakiraan/ estimasi /ekstrapolasi
S.E.M. : tiga macam analisis sekaligus, yaitu:
1. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
2. Uji model hubungan antar variabel & jalurnya 3. Mendapatkan model untuk prakiraan/ estimasi /ekstrapolasi
Factors Analysis
Factors Analysis
Modelling
Modelling
X1
Xi dan Yi : Variabel atau Faktor Ksi : variabel laten X
Eta : variabel laten Y
Segi-empat : Variabel manifest, indikator, observable variable Bulatan oval : Variabel laten, dimensi, construct variable
Xi dan Yi : Variabel atau Faktor Ksi : variabel laten X
Eta : variabel laten Y
Segi-empat : Variabel manifest, indikator, observable variable Bulatan oval : Variabel laten, dimensi, construct variable
X2 X3 X4 X5 X8 X6 X7 Ksi1 Ksi3 Ksi2 Eta2 Eta1 Y1 Y2 Y3 Y4
Structural Equation
Structural Equation
Modelling
Modelling
X1 Analisis faktor Variabel Eksogen X2 X3 X4 X5 X8 X6 X7 Ksi1 Ksi3 Ksi2 Eta2 Eta1 Y1 Y2 Y3 Y4 Analisis faktor Variabel Endogen Analisis Regresi Analisis Jalur Path AnalysisNOTASI dalam S.E.M.
NOTASI dalam S.E.M.
X1
: Ksi, variabel laten X
: Eta, variabel laten Y
: delta, galat pengukuran variabel laten X
: epsilon, galat pengukuran variabel laten Y
: koefisien pengaruh variabel endogen thd variabel endogen lainnya
: koefisien pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen
: loading factor
: Zeta, galat model
: Psi, peragam antar galat model
: Ksi, variabel laten X
: Eta, variabel laten Y
: delta, galat pengukuran variabel laten X
: epsilon, galat pengukuran variabel laten Y
: koefisien pengaruh variabel endogen thd variabel endogen lainnya
: koefisien pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen
: loading factor
: Zeta, galat model
: Psi, peragam antar galat model X2 X3 X4 X5 X8 X6 X7 Ksi1 Ksi3 Ksi2 Eta2 Eta1 Y1 Y2 Y3 1 7 4 1 1 1 2 3 1 1 1 8 10 1 1 1 12 1 1 23
S.E.M. vs. SIDIK LINTAS (Path Analysis)
S.E.M. vs. SIDIK LINTAS (Path Analysis)
Tujuan SEM adalah mendapatkan model struktural yang dapat digunakan untuk keperluan prediksi.
Dalam hal ini, SEM setara dengan REGRESI.
Tujuan SEM adalah mendapatkan model struktural yang dapat digunakan untuk keperluan prediksi.
Dalam hal ini, SEM setara dengan REGRESI.
SEM juga dapat untuk menguji pengaruh (langsung dan tidak langsung) variabel bebas terhadap variabel tidak-bebas, menentukan variabel
dominan, dan jalur-jalur keterkaitan antar variabel. Dalam hal ini, SEM setara dengan SIDIK LINTAS
SEM juga dapat untuk menguji pengaruh (langsung dan tidak langsung) variabel bebas terhadap variabel tidak-bebas, menentukan variabel
dominan, dan jalur-jalur keterkaitan antar variabel. Dalam hal ini, SEM setara dengan SIDIK LINTAS
Keunggulan SEM.
1. SEM dapat menguji hubungan kausalita, validitas dan reliabilitas 2. SEM dapat diterapkan untuk Model rekursif dan Resiprokal 3. SEM input datanya dapat berupa data mentah
4. SEM outputnya berupa faktor determinan, model struktural dan model pengukuran
Keunggulan SEM.
1. SEM dapat menguji hubungan kausalita, validitas dan reliabilitas 2. SEM dapat diterapkan untuk Model rekursif dan Resiprokal 3. SEM input datanya dapat berupa data mentah
4. SEM outputnya berupa faktor determinan, model struktural dan model pengukuran
Langkah-langkah S.E.M.
Langkah-langkah S.E.M.
Pengembangan Model Konsep & Teori
Konstruksi Diagram Lintasan Konversi Diagram Lintasan menjadi Model Struktural
Memilih Matriks Input
Menilai Masalah Identifikasi
Evaluasi Goodness of fit
Interpretasi dan Modifikasi Model
Pengembangan Model Konsep & Teori
Pengembangan Model Konsep & Teori
Model Hipotetik = Model Konseptual = Model Teoritis
Hubungan kausalita sebab-akibat antara variabel eksogen (variabel
bebas, independent) dan variabel endogen (variabel tergantung, variabel dependent)
Dengan demikian landasan teorinya harus kuat untuk dapat menjelaskan Model Hipotetik tersebut
Salah satu aspek kritis dalam hal ini adalah “Spesifikasi variabel”, terutama variabel prediktif
Model Hipotetik = Model Konseptual = Model Teoritis
Hubungan kausalita sebab-akibat antara variabel eksogen (variabel
bebas, independent) dan variabel endogen (variabel tergantung, variabel dependent)
Dengan demikian landasan teorinya harus kuat untuk dapat menjelaskan Model Hipotetik tersebut
Salah satu aspek kritis dalam hal ini adalah “Spesifikasi variabel”, terutama variabel prediktif
Untuk kepentingan praktis analisis data dan interpretasinya, maka seyogyanya banyaknya variabel tidak lebih dari 20.Untuk kepentingan praktis analisis data dan interpretasinya, maka seyogyanya banyaknya variabel tidak lebih dari 20.
KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN
Path diagram
KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN
Path diagram
Diagram ini sangat bermanfaat untuk menunjukkan alur-alur (lintasan) kausalita antar variabel yang secara teoritis layak
Hubungan kausalita : Simbol panah satu arah
Hubungan korelasional : Simbol panah bolak-balik
Diagram ini sangat bermanfaat untuk menunjukkan alur-alur (lintasan) kausalita antar variabel yang secara teoritis layak
Hubungan kausalita : Simbol panah satu arah
Hubungan korelasional : Simbol panah bolak-balik
X1i
X2i
X3i
Y1i
Y2i
X1: Unobservable variabelVariabel manifes, variabel terukur
X1.1 X1.2 X1.3
KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN
Path diagram
KONSTRUKSI DIAGRAM LINTASAN
Path diagram
X1
X2
X3
Y1
Y2
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X3.1 X3.2 X3.3 Y2.1 Y2.2 Y1.1 KONVERSI menjadi MODEL STRUKTURAL
KONVERSI menjadi MODEL STRUKTURAL
X1
X2
X3
Y1
Y2
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X3.1 X3.2 X3.3 Y2.1 Y2.2 Y1.1 1 1 1 1 4 10 3 1 1 1 1.2
1 =
2.
2 +
1.
1 +
1
2 =
1.
1 +
2.
2 +
3.
3 +
2
X1.1 =
1.
1 +
1
X1.2 =
2.
1 +
2 …. Dst.
2 2 2 3 1 2 3 5 6 7 8 9 2 3 2 2 2 3 4 5 6 7MEMILIH MATRIKS INPUT
MEMILIH MATRIKS INPUT
Input data untuk SEM dapat berupa: 1. Matriks korelasi, atau
2. Matriks peragam, kovarians Input data untuk SEM dapat berupa:
1. Matriks korelasi, atau
2. Matriks peragam, kovarians
Matriks Peragam, digunakan kalau:
1. Tujuannya menguji model hipotetik yang secarateoritis sudah layak 2. Serupa dengan analisis regresi
3. Model yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi
4. Model yg diperoleh dapat untuk menjelaskan fenomena yang dikaji 5. ….
Matriks Peragam, digunakan kalau:
1. Tujuannya menguji model hipotetik yang secarateoritis sudah layak 2. Serupa dengan analisis regresi
3. Model yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi
4. Model yg diperoleh dapat untuk menjelaskan fenomena yang dikaji 5. ….
Matriks korelasi, digunakan kalau:
1. Tujuannya ingin membuktikan hubungan kausalita antar variabel 2. Lintasan mana saja yang pengaruhnya dominan
3. Variabel eksogen mana saja yang pengaruhnya dominan terhadap variabel endogen
4. ...
Matriks korelasi, digunakan kalau:
1. Tujuannya ingin membuktikan hubungan kausalita antar variabel 2. Lintasan mana saja yang pengaruhnya dominan
3. Variabel eksogen mana saja yang pengaruhnya dominan terhadap variabel endogen
PROBLEMATIK IDENTIFIKASI
PROBLEMATIK IDENTIFIKASI
Problematik pendugaan parameter:
1. Un-identified atau under identified 2. Over identified
Problematik pendugaan parameter:
1. Un-identified atau under identified 2. Over identified
Cara mengatasinya:
1. Landasan teori yang digunakan untuk menyusun Model Hipotetik harus benar-benar ‘bagus”
2. Menambah atau mengurangi variabel laten, disesuaikan dengan landasan teorinya
3. Iterasi dalam pendugaan model dengan menetapkan “kendala” pada model, misalnya salah satu atau beberapa parameter model dianggap “fixed”
Cara mengatasinya:
1. Landasan teori yang digunakan untuk menyusun Model Hipotetik harus benar-benar ‘bagus”
2. Menambah atau mengurangi variabel laten, disesuaikan dengan landasan teorinya
3. Iterasi dalam pendugaan model dengan menetapkan “kendala” pada model, misalnya salah satu atau beberapa parameter model dianggap “fixed”
Gejala yg muncul akibat dari adanya “masalah identifikasi”: 1. Adanya standard error yang terlalu besar
2. Matriks informasi tidak dapat disajikan sbgm mestinya 3. Nilai penduga parameter tidak dapat diperoleh
4. Muncul angka (nilai) yang aneh
5. Adanya koefisien korelasi yg tinggi (> 0.9) antar koefisien hasil pendugaan
Gejala yg muncul akibat dari adanya “masalah identifikasi”: 1. Adanya standard error yang terlalu besar
2. Matriks informasi tidak dapat disajikan sbgm mestinya 3. Nilai penduga parameter tidak dapat diperoleh
4. Muncul angka (nilai) yang aneh
5. Adanya koefisien korelasi yg tinggi (> 0.9) antar koefisien hasil pendugaan
EVALUASI GOODNESS - OF - FIT
EVALUASI GOODNESS - OF - FIT
Asumsi-asumsi SEM:
1. Asumsi yang berkaitan dengan model
2. Asumsi yang berkaitan dengan pendugaan parameter & pengujian hipotesis
Asumsi-asumsi SEM:
1. Asumsi yang berkaitan dengan model
2. Asumsi yang berkaitan dengan pendugaan parameter & pengujian hipotesis
Asumsi Pendugaan parameter & Uji hipotesis: 1. Random sampling
2. Tidak boleh ada missing data 3. Tidak ada data pencilan, outliers
4. Untuk pendugaan parameter, jumlah sampel minimum 100 Asumsi Pendugaan parameter & Uji hipotesis:
1. Random sampling
2. Tidak boleh ada missing data 3. Tidak ada data pencilan, outliers
4. Untuk pendugaan parameter, jumlah sampel minimum 100 Asumsi yang berkaitan dengan model:
1. Semua hubungan berbentuk linier (Lihat diagram pencarnya) 2. Model bersifat adetif, sesuai dengan landasan teorinya
Asumsi yang berkaitan dengan model:
1. Semua hubungan berbentuk linier (Lihat diagram pencarnya) 2. Model bersifat adetif, sesuai dengan landasan teorinya
TAHAPAN UJI GOODNESS OF FIT
TAHAPAN UJI GOODNESS OF FIT
A. Uji Parameter, dengan t-test:
1. Parameter Lamda: validitas instrument
2. Parameter Delta dan Epsilon: Reliabilitas instrumen 3. Parameter Beta dan Gama, dan lainnya
A. Uji Parameter, dengan t-test:
1. Parameter Lamda: validitas instrument
2. Parameter Delta dan Epsilon: Reliabilitas instrumen 3. Parameter Beta dan Gama, dan lainnya
4. Uji Model Pengukuran
Uji validitas ……… koefisien korelasi Uji reliabilitas ……….. Nilai error
4. Uji Model Pengukuran
Uji validitas ……… koefisien korelasi Uji reliabilitas ……….. Nilai error
2. Uji Keseluruhan Model
Model ini merupakan integrasi antara model struktural dan model pengukuran
2. Uji Keseluruhan Model
Model ini merupakan integrasi antara model struktural dan model pengukuran
3. Uji Model Struktural
Kriteria uji goodness of fit : Model Overall
Goodness of fit Cut-off Keterangan
Chi-square Non-signifikan Dipakai untuk n = 100-200, Model yg baik bila nilai Chi-square tidak jauh
berbeda dg derajat bebasnya
RMR Kecil Dipakai untuk n besar
RMSEA < 0.08 Dipakai untuk n besar
GFI > 0.90 Mirip dengan koef. determinasi R2
AGFI >0.90 Mirip dgn R2 adjusted
CFI >0.94 Tdk sensitif thd besar sampel
AIC Kecil Bila model lebihdari satu, pilihlah yg nilainya kecil
INTERPRETASI & MODIFIKASI MODEL
INTERPRETASI & MODIFIKASI MODEL
Bilamana Model telah dianggap baik, selanjutnya adalah interpretasi, apabila model belum baik perlu modifikasi
Modifikasi Model: Menambah atau mengurangi “Lintasan” yang dianggap layak secara teoritis.
Bilamana Model telah dianggap baik, selanjutnya adalah interpretasi, apabila model belum baik perlu modifikasi
Modifikasi Model: Menambah atau mengurangi “Lintasan” yang dianggap layak secara teoritis.
INTERPRETASI MODEL:
1. Model Struktural: Interpretasi terhadap fenomena yg sedang dikaji, dan melakukan prediksi
2. Analisis Lintasan:
1. Efek langsung
2. Efek tidak langsung 3. Total efek
4. Faktor dominan
5. Kausalitas antar variabel. INTERPRETASI MODEL:
1. Model Struktural: Interpretasi terhadap fenomena yg sedang dikaji, dan melakukan prediksi
2. Analisis Lintasan:
1. Efek langsung
2. Efek tidak langsung 3. Total efek
4. Faktor dominan
SAMPLE SIZE
SAMPLE SIZE
Dalam SEM, Parameter yang diduga:. 1. Parameter pada Model Pengukuran
2. Parameter pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen 3. Parameter pengaruh antar variabel endogen
4. Parameter korelasi antar variabel eksogen 5. Parameter error.
Dalam SEM, Parameter yang diduga:. 1. Parameter pada Model Pengukuran
2. Parameter pengaruh variabel eksogen thd variabel endogen 3. Parameter pengaruh antar variabel endogen
4. Parameter korelasi antar variabel eksogen 5. Parameter error.
Sampel untuk LISREL
1. Sampel untuk program LISREL > 400 2. Sample size 10 x banyaknya variabel
3. Banyaknya sampel minimum 10 x banyaknya parameter yang ada dalam model
Sampel untuk LISREL
1. Sampel untuk program LISREL > 400 2. Sample size 10 x banyaknya variabel
3. Banyaknya sampel minimum 10 x banyaknya parameter yang ada dalam model
Penentuan besarnya sampel:
1. Kalau pendugaan dg metode Maximum likelihood,maka sampel 100-200, minimum absolut 50
2. Jumlah sampel = 5-10 kali banyaknya parameter
3. Jumlah sampel = 5-10 kali jumlah variabel manifest dari keseluruhan variabel laten
Penentuan besarnya sampel:
1. Kalau pendugaan dg metode Maximum likelihood,maka sampel 100-200, minimum absolut 50
2. Jumlah sampel = 5-10 kali banyaknya parameter
3. Jumlah sampel = 5-10 kali jumlah variabel manifest dari keseluruhan variabel laten
SEM dalam STUDI MARKETING
SEM dalam STUDI MARKETING
MODEL HIPOTETIK
1. Harga produk berpengaruh thd image pelanggan, Harga berpengaruh terhadap Promosi
2. Fasilitas berpengaruh thd image pelanggan, juga berpengaruh thd Promosi
3. Produk berpengaruh thd image pelanggan, dan dapat digunakan sebagai sarana Promosi
4. Promosi dapat membantu membentuk Image pelanggan
MODEL HIPOTETIK
1. Harga produk berpengaruh thd image pelanggan, Harga berpengaruh terhadap Promosi
2. Fasilitas berpengaruh thd image pelanggan, juga berpengaruh thd Promosi
3. Produk berpengaruh thd image pelanggan, dan dapat digunakan sebagai sarana Promosi
4. Promosi dapat membantu membentuk Image pelanggan
IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Laten (Konstruk) Variabel Manifest (Terukur)
Harga (X) X1 = Potongan, atau berbentuk hadiah X2 = Harga yg ditetapkan
Promosi (X) X3 = Promosi mampu memberikan informasi yg jelas shg dapat membantu pengambilan keputusan
pembelian Fasilitas (X) X4 = Fasilitas PArkir
X5 = Fasilitas bermain anak-anak Produk (X) X6 = Kualitas produk
X7 = Kelengkapan produk yg ditawarkan Image (Y) Y1 = Citra dan pandangan pelanggan Jumlah Sampel = 140 orang
IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Laten (Konstruk) Variabel Manifest (Terukur)
Harga (X) X1 = Potongan, atau berbentuk hadiah X2 = Harga yg ditetapkan
Promosi (X) X3 = Promosi mampu memberikan informasi yg jelas shg dapat membantu pengambilan keputusan
pembelian Fasilitas (X) X4 = Fasilitas PArkir
X5 = Fasilitas bermain anak-anak Produk (X) X6 = Kualitas produk
X7 = Kelengkapan produk yg ditawarkan Image (Y) Y1 = Citra dan pandangan pelanggan Jumlah Sampel = 140 orang
Diagram Lintasan
Diagram Lintasan
X1 No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . . No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . . X2 X4 X5 X6 X7 Harga Produk Fasilitas Image Promosi X3 Y1HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Pengukuran (
standardized)
HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Pengukuran (
standardized)
X1 X2 X4 X5 X6 X7 Harga Produk Fasilitas 0.36 0.18 0.44 0.65 0.33 0.36 0.80 0.91 0.75 0.59 0.82 0.80 1.00 1.00 1.00 0.58 0.10 0.27
HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Pengukuran (t-values)
HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Pengukuran (t-values)
X1 X2 X4 X5 X6 X7 Harga Produk Fasilitas 3.92 1.64 unreliable 3.80 6.39 4.68 5.21 9.19 10.38 7.42 6.22 10.59 10.24 0.00 0.00 0.00 6.25 1.00 2.33
HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Keseluruhan (
standardized)
HASIL ANALISIS:
Diagram Lintasan Model Keseluruhan (
standardized)
X1 X2 X4 X5 X6 X7 Harga Produk Fasilitas 0.36 0.18 0.44 0.65 0.33 0.36 0.80 0.91 0.75 0.59 0.82 0.80 Promosi Image X3 Y1 0.06 -0.18 0.01 0.14 0.74 0.02 0.00 1.00 1.00 0.00
HASIL ANALISIS
Model Strultural (
estimate)
HASIL ANALISIS
Model Strultural (
estimate)
Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100
Harga
Fasilitas
Produk
Promosi
Image
3.77 0.65 0.01 0.22 -0.23 0.13 0.93 0.17 0.92 0.00 0.00 0.00 0.27 0.10 0.58HASIL ANALISIS
Path Analysis (
HASIL ANALISIS
Path Analysis (
standardized
standardized
)
)
Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100
Harga
Fasilitas
Produk
Promosi
Image
0.76 0.40 0.01 -0.18 0.10 0.06 0.74 0.14 0.41 1.00 1.00 1.00 0.27 0.10 0.58HASIL ANALISIS
Model Struktural (
HASIL ANALISIS
Model Struktural (
t-value
t-value
)
)
Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100Chi square = 28.78, df=12, P-value= 0.00425 RMSEA = 0.100
Harga
Fasilitas
Produk
Promosi
Image
7.27 0.40 0.18 -1.84 1.02 0.46 8.91 1.06 2.78 0.00 0.00 0.00 2.33 1.00 6.25 signifikanS.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Model Konsep : Keadaan yang mendahului dan konsekuensi kelelahan emosional tenaga penjual, Babakus et al. 1999
Mendua
Peran organisasionalKomitmen
Kelelahan Emosional Kepuasan Kerja Keinginan untuk Keluar Konflik Peran Kinerja
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Kinerja Karyawan Umpan balik karyawan Ukuran Kinerja Penilaian Kinerja Standar Kinerja Keputusan SDM Catatan KaryawanS.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Beban Kerja Identifikasi Kepuasan Kerja Kelelahan Emosional Penghargaan Lingkungan Keluarga Konflik Peran Penilaian Kinerja Kinerja Komitmen Organisasional Keterlibatan Loyalitas Kelelahan emosional Depersonalisasi Kemunduran kepribadianPengaruh Kelelahan Emosional thd Kepuasan Kerja dan Kinerja dalam pencapaian komitmen organisasi
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Beban Kerja (X11) Penghargaan (X12) Lingkungan Keluarga (X13) Konflik Peran (X14) Kelelahan Emosional (X1) Kepuasan Kerja (X2) Penilaian Kinerja (X31) Kinerja (X3) Komitmen Organisasional (Y)Kerangka Pemikiran Konseptual
Sudah pernah diteliti Diteliti dalam disertassi ini
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Konstruk (Indikator) Dimensi Konstruk (Variabel) Sekala Pengukuran.1. Beban Kerja 1. Jumlah MK yang diampu per semester Likert, 5 opsi 2. Penelitian – penelitian ilmiah
3. Sebagai Penasehat akademik
4. Sebagai Dosen Pembimbing skripsi 5. Seminar ilmiah
2. Penghargaan 1. Gaji, HR, tunjangan, Insentif Likert, 5 opsi
2. Kenaikan pangkat dan jabatan 3. Kesempatan pendidikan lanjut 4. Fasilitas yang diterima
3. Lingkungan 1. Jumlah anggota keluarga Likert, 5 opsi
Keluarga 2. Status kepemilikan rumah 3. Kondisi tempat tinggal 4. Keadaan masyarakat sekitar
4. Konflik Peran 1. Perubahan radikal perkuliahan Likert & skoring 2. Hubungan dosen-atasan-staf
3. Hubungan dengan mahasiswa 4. Persaingan jabatan struktural
5. Kelelahan 1. Perasaan cemas setiap mulai pekerjaan Skoring
Emosional 2. Merasa kekeringan emosi
3. Merasa berguna kembali ketika senja hari 4. Merasa lelah ketika bangun pagi
5. Merasa frustasi oleh pekerjaan
6. Kepuasan Kerja 1. Pekerjaan sesuai dg keinginan Likert, 5 opsi 2. Gaji, HR, tunjangan
3. Citra PTS tempat mengajar
4. Promosi kenaikan pangkat, jabatan, mutasi
7. Kinerja 1, Kinerja pekerjaan dan nkepuasan Likert, 5 opsi
2. Kinerja selama ini
8. Penilaian Kinerja 1. Penilaian kinerja yg proporsional Likert, 5 opsi 2. Pengukuran prestasi kerja
9. Komitmen organisasi 1. Identifikasi Skoring
2. Keterlibatan 3. Loyalitas
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN SDM DOSEN PTS
Beban Kerja (X11) Penghargaan (X12) Lingkungan Keluarga (X13) Konflik Peran (X14) Kelelahan Emosional (X1) Kepuasan Kerja (X2) Penilaian Kinerja (X31) Kinerja (X3) Komitmen Organisasional (Y)Diagram hasil akhir hubungan kausal :
Pengaruh kelelahan emosional thd kepuasan kerja dan kinerja dalam pencapaian komitmen organisasional dosen PTS
0.364 (S) -0.248 (S) 0.265 (TS) 1 (S) 0.555 (S) -0.121 (TS) 0.394 (S) -0.338 (S) 0.199 (S) -0.093 (TS)
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
Model Teoritis: Shoham dan Fiegenbaum (1999)
Strategi Pemasaran
Lingkungan dan Persaingan
Strategi Bisnis Keberhasilan Pemasaran Kenaikan Penjualan Profitabilitas Strategi Generik Kekuatan yg mempengaruhi persaingan Strategi: Pemasaran Operasional
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
KERANGKA KONSEPTUAL: Jasa Konstruksi
Persaingan Strategi Pemasaran Lingkungan dan Persaingan Harga Keberhasilan Perusahaan Mutu Waktu Fleksibilitas Relationship Aliansi
Sales Growth Profitabilitas
Segmen Pasar Ancaman Pemilik Proyek Jasa substitusi Pemasok Pemerintah Suasta
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
VARIABEL KOMPONEN INDIKATOR
Strategi X1=Keunggulan Harga X1.1 = Marjin, X1.2 = Penawaran harga Pemasaran X1.3 = Struktur biaya
X2 = Mutu Pelaksanaan X2.1 = Pelaksanaan fisik, X2.2 = Jaminan mutu X2.3 = Kebutuhan owner thd mutu
X3 = Waktu Pelaksanaan X3.1 = Kecepatan, X3.2 = Ketepatan,
X3.3 = Kebutuhan owner thd waktu pelaksanaan X4 = Fleksibilitas X4.1 = Pelayanan Pemasaran, X4.2 = Pelayanan
pelaksanaan, X4.3 = Kebutuhan owner thd fleksibel pelayanan
X5 = Relationship X5.1 = Membangun network, X5.2 = Memelihara network, X5.3 = Mengembangkan network
X6 = Aliansi X6.1 = MItra strategi, X6.2 = Joint operation X6.3 = Meningkatkan kinerja
Segmen Pasar X7 = Proyek X7.1 = Pemerintah, X7.2 = Non-pemerintah Lingkungan X8 = Persaingan antar kontraktor
Persaingan X9 = Ancaman masuknya kontraktor asing X10 = Kekuatan tawar pemilik proyek X11 = Ancaman jasa substitusi
X12 = Kekuatan tawar pemasok
Keberhasilan Y1 = Penjualan Y1.1 = Pencapaian target penjualan, Y1.2 = Penu Pemasaran runan jumlah keluhan, Y1.3 = Peningkatan jum-
lah pelanggan
Y2 = Profitabilitas Y2.1 = Pencapaian target laba, Y2.2 = Marjin proyek sesuai target, Y2.3 = Rentabilitas proyek
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
Path Diagram: Strategi Pemasaran X1.3 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X2 X3 X4 X5 X6 Strategi Lingkungan Keber-hasilan X8 X9 X10 X11 X12 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y2.1 Y2.2 Y2.3 d5 d3 e1 e6 h3 f8 f1 f2 f3 d5 d5 d5 d5 f4 f5 f6 f7 h3 h3 h3 h3 e1 e1 e1 e1
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN
Hasil Analisis Path : Strategi Pemasaran X1.3 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X2 X3 X4 X5 X6 Strategi Lingkungan Keber-hasilan X8 X9 X10 X11 X12 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y2.1 Y2.2 Y2.3 d5 d3 e1 e6 h3 f8 f1 f2 f3 d5 d5 d5 d5 f4 f5 f6 f7 h3 h3 h3 h3 e1 e1 e1 e1 0.91 0.69 0.23 0.85 0.54 0.92 0.91 0.43 0.5 7 0.3 0 0.3 8 0.6 9 0.5 2 0.5 9 0.3 1
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Kerangka Konseptual
Konsep Investment Opportunity Set (IOS)
1. Agency Theory 2. Pecking Order
Theory Kebijakan Perusahaan
1. Kebijakan Deviden 2. Kebijakan Laba ditahan 3. Kebijakan Investasi 4. Kebijakan Pendanaan 5. Kebij. Kepemilikan saham 6. Kebijakan Kompensasi 7. Kebijakan AKuntansi Proksi Investment Opportunity Set: 1. MBE 2. MBA 3. TBQ 4. EPR 5. PPA 6. DEV 7. CAV 8. INS 9. VTR
Kinerja
Perusahaan
Reaksi Pasar: 1. Perubahan harga saham 2. Reaksi perdagangan saham 3. Bid ask spread 4. Kapitalisasi PasarProfitabilitas:
1. Net Profit Margin 2. Return on equity Konsentrasi Pasar 1. Market share 2. Pertumbuhan
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Model Konseptual Hubungan antar variabel
Kebijakan Deviden Kebijakan Perusahaan Kebijakan Laba Ditahan Kebijakan Pendanaan Kebijakan Investasi Kebijakan Kepemilikan Saham Kebijakan Kompensasi Kebijakan Akuntansi Reaksi Pasar Kinerja Perusahaan
Profitabilitas Konsentrasi Pasar
Potensi Pertumbuhan
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Model Hipotetik Hubungan antar variabel
Kebijakan Perusahaan KKDV KPD KIV KAK KKS KKP Reaksi Pasar Kinerja Perusahaan PFT KSP Potensi Pertumbuhan Perusahaan ROE NPM MKS PP PHS RPS BAS KPP
MBE TBQ PPA CAF INS
MBA EPR DEP CAA VTR
DY. DP. MDE. BDE. ROI. ROA. LD KPL. OAL. IOW MOW POW. ACC SO εi £i δi αi δi δi δi δi δi δi δi αi αi εi εi εi αi αi αi αi £i £i £i δi δi δi δi δi δi
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
DAMPAK KEBIJAKAN PERUSAHAAN THD REAKSI PASAR
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Hasil Pengujian Model
Kebijakan Perusahaan KKDV KPD KIV KAK KKS KKP Reaksi Pasar Kinerja Perusahaan PFT KSP Potensi Pertumbuhan Perusahaan ROE NPM MKS PP PHS RPS BAS KPP
MBE TBQ PPA CAF INS
MBA EPR DEP CAA VTR
DY. DP. MDE. BDE. ROI. ROA. LD KPL. OAL. IOW MOW POW. ACC SO εi £i δi αi δi δi δi δi δi δi δi αi αi εi εi εi αi αi αi αi £i £i £i δi δi δi δi δi δi 1.9 3 1.5 0 -0.09 0.21 -0.42 0.36 0.49 0.00
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MODEL KONSEPTUAL Kualitas Lingkungan Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Sikap Karyawan Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan Nilai Pelanggan Kualitas Interaksi Kualitas Hasil Akhir Perilaku Karyawan Keahlian Karyawan Kenyamanan Ruangan Keamanan Gudang Kecepatan Proses Jaminan Pemecahan masalah
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Definisi Operasional Variabel
1. Sikap Karyawan (SKP): Cara karyawan bertutur-kata, sikap tubuh, penampilan dan bentuk-bentuk sikap lainnya yang ditunjukkan pada saat berinteraksi dengan pelanggan
2. Perilaku Karyawan (PRI): sikap yg diwujudkan dalam perbuatan, tingkah laku karyawan pada saat berinteraksi dengan pelanggan
3. Keahlian Karyawan (KEA): kemampuan karyawan dalam memenuhi permintaan pelanggan sesuai jenis jasa layanannya
4. Kenyamanan Ruangan (KRG): kondisi ruangan dan kesejukan udara dalam ruangan yg menyebabkan pelanggan merasa senang
5. Keamanan Gudang (KGD): Kondisi ruangan penyimpanan barang jaminan sehingga pelanggan merasa yakin bahwa barangnya tidak hilang, atau rusak selama disimpan
6. Kecepatan proses pelayanan (KCP): daya tanggap karyawan dan entitas penyedia jasa dalam merespon permintaan pelanggan dengan memberikan pelayanan
dengan segera,
7. Pemecahan Masalah (PMS): kemampuan pegawai dan entitas penyedia jasa dalam menyelesaikan keluhan, permasalahan atau ketidak-puasan yang dihadapi oleh pelanggan
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Pembatasan Variabel:
1. SIKAP KARYAWAN (SKP): X1 X1.1 : Sikap ramah
X1.2 : Siap membantu menyelesaikan masalah pelanggan X1.3 : Pelayanan penuh perhatian
X1.4 : Menghormati nasabah
2. PERILAKU KARYAWAN (PRI): X2
X2.1. : Pelayanan sopan dan menmyenangkan X2.2. : Tindakan dalam membantu pelanggan X2.3. : Tanggapan thd kebutuhan nasabah X2.4. : Pemahaman thd kebutuhan nasabah 3. KEAHLIAN KARYAWAN (KEA): X3
X3.1. : Pemahaman tentang tugas
X3.2. : Kemampuan dan keahlian sesuai dg bidang tugasnya X3.3. : Kemampuan menjawab pertanyaan pelanggan
X3.4. : Pengetahuan yg dimiliki 4. KEPUASAN PELANGGAN : Y1
Y1.1. : Kepuasan thd sikap dan perilaku akryawan
Y1.2. : Kepuasan thd kemampuan yg ditunjukkan karyawan Y1.3. : Kepuasan thd kondisi kenyamanan dan keamanan Y1.4. : Kepuasan thd kecepatan proses layanan
Y1.5. : Kepuasan thd jaminan yg diberikan Dst………
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MODEL HIPOTETIK Kualitas Lingkunga n Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Sikap Karyawan Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan Nilai Pelanggan Kualitas Interaksi Kualitas Hasil Akhir Perilaku Karyawan Keahlian Karyawan Kenyamanan Ruangan Keamanan Gudang Kecepatan Proses Jaminan Pemecahan masalah
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 j5 j4 k 1 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 j1 j2 j3
Y5.1 Y5.2 Y5.3 Y5.4 Y5.5
k 4 i1 i2 i3 i4 i5 i1 i1 i1 i1 X8.1 X8.2 X8.3 X8.4 X7.4 X7.1 X7.2 X7.3 i1 i1 i1 i1 X6.1 X6.1 X6.1 X6.1 X5.1 X4.1 X3.1 X2.1 X1.1 X1.2 X2.2 X3.2 X4.2 X5.2
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
PENGARUH KUALITAS LAYANAN thd PELANGGAN
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
MODEL PENGARUH KUALITAS LAYANAN
Kualitas Lingkunga n Fisik KUALITAS JASA PEGADAIAN Sikap Karyawan Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan Nilai Pelanggan Kualitas Interaksi Kualitas Hasil Akhir Perilaku Karyawan Keahlian Karyawan Kenyamanan Ruangan Keamanan Gudang Kecepatan Proses Jaminan Pemecahan masalah
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 j5 j4 k 1 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 j1 j2 j3
Y5.1 Y5.2 Y5.3 Y5.4 Y5.5
k 4 i1 i2 i3 i4 i5 i1 i1 i1 i1 X8.1 X8.2 X8.3 X8.4 X7.4 X7.1 X7.2 X7.3 i1 i1 i1 i1 X6.1 X6.1 X6.1 X6.1 X5.1 X4.1 X3.1 X2.1 X1.1 X1.2 X2.2 X3.2 X4.2 X5.2 1.0 0 0.4 3 0.3 0 0.4 9 0.2 3 0.6 3 1.1 2 0.6 9 0.3 2 1.5 0 1.3 3 1.0 0
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
KERANGKA KEORI.Model Kepuasan: EUCS
Perceived Easy of Use (PEU) Perceived Usefulness (PU)
Model Sikap: Technology Acceptance Model
Attitude toward Using (ATU) Acceptance IT (ATI) End User Computing Satisfaction (EUCS) Content Format Accuracy Timelines Easy of Use
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
KERANGKA KONSEP PENELITIANKepuasan: Kepuasan pemakai akhir komputer Timelines Content Accuracy Format Easy to use Persepsi mudah menggunakan User friedlines Kehandalan sistem Sikap: Technology Acceptance Model (TAM)
Model Sikap: Technology Acceptance Model
Persepsi manfaat dirasakan Penerimaan organisasi Kepuasan staf Kepuasan nasabah Sikap menggunakan TI Penerimaan TI .
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
PENGARUH SIKAP & KEPUASAN THD PENERIMAAN TI
S.E.M.: STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Kelompok variabel Variabel Indikator
Perceived Usefulness (PU) Penerimaan Organisasi (PO) POA: Kebijakan manajemen POB: Keuntungan yg diperoleh POC: Dukungan keuangan POD: Dukungan teknik
POE : Dukungan pelaksanaan training
Kepuasan Staf (KS) KSA: Kemudahan mengoperasikan tugas sehari-hari
KSB: Prospek karier Kepuasan Nasabah (KN) KNA: Pelayanan cepat
KNB: Tepat waktu KNC: Handal
KND: Informasi akurat KNE: Penerapan biaya KNF: Tingkat keamanan
MK. METODE PENELITIAN
S.E.M.
STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Oleh:
Prof Dr Ir SoemarnoMS
MK. METODE PENELITIAN
S.E.M.
STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Oleh: