• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi

eksperimental research), karena penelitian yang akan dilakukan ini tidak mungkin

untuk meneliti semua variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Penelitian eksperimental semu bertujuan memperolah informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan (Budiyono, 2003: 82-83).

3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei di SDN Ngrambitan pada kelas 4 semester II tahun pelajaran 2012/2013. SD ini terletak di Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kelompok Pertemuan

Pretest 1 2

Kontrol 1/05/2013 3/05/2013 04/05/2013 Eksperimen 2/05/2013 10/05/2013 11/05/2013

3.2 Variabel Penelitian

Variabel bebas : perbedaan hasil belajar

Variabel terikat : model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

(2)

25 3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester II di Sekolah Dasar Negeri Ngrambitan dan Sekolah Dasar Negeri Tlogowungu Kecamatan Japah Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2013. Masing – masing sekolah terdiri dari 25 siswa untuk Sekolah Dasar Negeri Ngrambitan sebagai kelas kontrol dan 22 siswa untuk Sekolah Dasar Negeri Tlogowungu sebagai kelas eksperimen.

3.4 Definisi Operasional

Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interprestasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya penegasan istilah dalam penelitian ini. Istilah – istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Merupakan suatu sistem pengajaran yang didasarkan pada filosofi bahwa setiap siswa akan belajar jika mereka mengetahui makna dan kegunaan dari materi akademiknya, serta kegiatan mereka di sekolah.

b. Quantum Teaching

Bermacam – macam interaksi yang ada di sekitar momen belajar. Interaksi – interaksi ini mencakup unsur – unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa yang akan mengubah kemampuan yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

c. Alat Peraga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia alat peraga berarti alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak didik.

d. Materi perkalian dan pembagian

Materi perkalian dan pembagian merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa kelas IV semester II tahun ajaran 2013

(3)

26 e. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar meliputi aspek kognitif yang dicapai setelah melakukan kegiatan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan perkalian dan pembagian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2008: 53).

Pada tahap ini dilakukan dengan memberikan perlakuan yaitu memberi pengajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

CTL dengan Quantum Teaching. Adapun materi pokok bahasan yang

diajarkan adalah perkalian dan pembagian yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku untuk siswa kelas IV semester II. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngrambitan untuk mengetahui validitas, metode analisis data, reliabilitas, tingkat kesukaran item, dan daya pembeda.

Bentuk tes dalam penelitian ini berupa soal uraian. Soal yang diberikan ada 15 butir soal dan nilai yang diberikan pada setiap butir soal pada bab I ada 10 soal, setiap soal diberikan nilai 5 dan pada bab II ada 5 butir, setiap butir soal diberikan nilai 10, secara keseluruhan nilai bab I ditambah bab II sama dengan 100 dan jawaban yang salah diberi nilai 0 pengerjaan soal diberikan waktu 2 X 35 menit.

2. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama – nama siswa yang akurat yang menjadi sampel penelitian dan dokumen foto dalam penelitian.

(4)

27 3. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006:160) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

3.6 Analisis Perangkat Tes Uji Coba

Untuk mengetahui soal tersebut baik atau tidak, digunakan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yaitu sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau apa yang hendak diukur (Arikunto, 2002: 65). Untuk menghitung validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu

}

)

(

}{

)

(

{

)

(

)

(

r

2 2 2 2 xy

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

X = skor soal / item Y = skor total

∑X = Jumlah seluruh skor untuk tiap butir soal / item ∑Y = Jumlah seluruh skor total

∑X2 = Jumlah kuadrat dari tiap skor butir soal / item ∑Y2 = Jumlah kuadrat dari skor total

∑XY = Jumlah hasil kali dari skor tiap butir soal dengan skor total N = banyak peserta tes

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product

moment. Instrumen dikatakan valid jika r hitung > rtabel pada taraf nyata

(5)

28 Tabel 2

Hasil Validitas Instrumen Pre-Tes Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak valid Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 15 2, 7, 9, 13, 14 Total 15 soal uraian 10 valid 5 tidak valid Dari table 2 di atas dapat diketahui bahwa dari 15 soal uraian yang dapat diujikan 10 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected

item-total correlation lebih dari 0,42.

Adapun ketentuan hasil validitas pada masing – masing soal diantaranya: 1. N = 22 ΣXΣY = 88350 ΣXY=4175 1425 ) ( 2 2 X X N NY2 ( Y )2=28300 42 , 0  tabel r

Instrumen pada soal nomer 1 di atas bisa dikatakan valid karena

tabel hitung

r

r

yaitu pada rentang 0,55>0,42. Setelah dapat harga

55

,

0

xy

r

, lalu dikonsultasikan dengan kriteria antara 0,40 sampai 0,60 maka kriteria soal dikatakan cukup dan valid.

551

,

0

393

,

6350

3500

40327500

88350

91850

)

28300

)(

1425

(

)

88350

(

)

4175

(

22

}

)

(

}{

)

(

{

)

(

)

(

r

2 2 2 2 xy

xy xy xy xy

r

r

r

r

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

(6)

29 2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Sebuah tes dikatakan reliable jika tes tersebut dapat memberikan hasil ‘tetap’ atau ‘ajeg’, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subjek, kemudian diberikan lagi pada subjek yang sama dilain waktu hasilnya relatif sama atau tetap. Untuk mencari reabilitas soal maka digunakan rumus

                      

2 1 1 2 11 st s n n r i

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product

moment. Instrumen dikatakan reliabel jika

r

hitung

r

tabel pada taraf nyata  = 5 % (Arikunto, 2006: 72). Jadi dapat disimpulkan bahwa soal dapat

dikatakan reliabel, karena

r

hitung

r

tabelyaitu pada rentang 0,49>0,42. Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas Instrument tes

Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (α) Kategori

Uraian 0,49 Reliabilitas

Dalam tabel 3 pada soal uraian yang terdiri dari 15 soal terdapat

Cronbach’s Alpha (∝) sebesar 0,49, maka instrumen dinyatakan reliabel.

(7)

30

4904 , 0 ) 4683 , 0 )( 0476 , 1 ( 5317 , 0 1 0476 , 1 6 61,2554112 8 32,5757575 1 1 22 22 2 1 1 11 11 11 11 2 11                                                  

r r r r st s n n r i

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product

moment. Instrumen dikatakan reliabel jika

r

hitung

r

tabel pada taraf nyata  = 5 % (Arikunto, 2006: 72). Jadi dapat disimpulkan bahwa

soal dapat dikatakan reliabel, karena

r

hitung

r

tabel yaitu pada rentang 0,49>0,42.

3. Tingkat Kesukaran Item

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumusan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut (Nitko, 1996: 310).

Tingkat Kesukaran ditentukan telah yang maksimum Skor MeanTabel 4

Kriteria Tingkat Kesukaran

Item Soal Kriteria Keterangan

11,15 0,00-0,30 Sukar

4, 12,13,14 0,31-0,70 Sedang

(8)

31

Dalam table 4 dapat di ketahui bahwa butir soal yang di uji cobakan terdapat berbagai macam soal yang dianggap paling mudah sampai paling sulit/sukar dikerjakan. Pada table 4 disebutkan bahwa kriteria tingkat kesukaran pada soal nomer 1,2,3,5,6,7,8,9,10 termasuk kategori soal paling mudah. Sedangkan soal nomer 4,15 termasuk kategori soal sedang dan pada soal nomer 11,12,13 termasuk kategori soal paling sukar/sulit dikerjakan. Tingkat Kesukaran ditentukan telah yang maksimum Skor Mean  TK = 4,318181818 5 = 0,86363636

Klasifikasi tingkat kesukaran soal nomor 1 pada romawi I soal tergolong mudah, karena berada pada rentang 0,71 – 1,00.

4. Daya Beda Soal

Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi daya beda soal, semakin baik kualitas soal tersebut.

Tabel 5

Kriteria daya beda soal

Kriteria Keterangan

0,40 – 1,00 Soal diterima/baik

0,30 – 0,39 Soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki

(9)

32 Daya beda soal maksimum Skor bawah kelompok Mean -atas kelompok Mean 

Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini (Crocker dan Algina, 1986: 315). Daya beda soal maksimum Skor bawah kelompok Mean -atas kelompok Mean  Daya beda = 454 , 0 5 2,272 -4,545 

3.7 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji t perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi – populasi yang berdistribusi normal. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

2 2 2 1 2 1 2 1 ) ( n S n S X X tobs    dengan 1 ) / ( 1 ) / ( ) / / ( 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1      n n S n n S n S n S v

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ukuran kamus yang lebih besar dan kompleksitas pohon yang lebih besar, algoritma ini dapat menghasilkan hasil pemampatan yang lebih baik (lebih kecil)

Berdasarkan hasil analisis pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan, didapatkan nilai p = 0,000 artinya penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah efektif karena

Untuk itu, penelitian ini menggunakan Algoritma Apriori dengan memperhatikan event untuk Temporal Association Rules yang dihasilkan, pada data penjualan di Toko

Menurut tim info dalam (balitacerdas.com:2007) media flash card merupakan metode pembelajaran yang menggunakan kartu permainan yang sangat efektif untuk membangun

Survai awal yang telah dilakukan di beberapa kantin Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu tahun 2012

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

Penatalaksanaan tinea kruris tidak hanya diselesaikan secara medikamentosa, namun dapat juga dilakukan secara nonmedikamentosa dan pencegahan dari kekambuhan penyakit

Hal-hal tersebut di atas paling tidak dapat dikategorikan dalam beberapa permasalahan yang antara satu dan lainnya saling berkaitan, yakni (1) ketidakjelasan penanggung jawab