• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

p

(2)
(3)

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

PENULIS :

DOSEN DAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

(4)

ii

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

Penulis :

Dosen dan Mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

ISBN : 978-602-294-369-3

Editor :

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

Gusti Ayu Susrami Dewi, SST.Par.,M.Par.

W. Citra JuwitaSari,S.H.,M.Par.

Penyunting :

I Made Kusuma Negara, S.E., M.Par.

Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Desain sampul dan Tata letak

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

Penerbit :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Redaksi :

Jl. DR.R. Goris No. 7 Denpasar, Bali Tel/Fax +62361 223798 Email : fpar@unud.ac.id Distributor Tunggal :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Cetakan pertama, 30 April 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

(5)

iv

DAFTAR ISI

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP AKSESIBILITAS BATU NIGHT

SPECTACULAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUATAN DI KOTA

BATU

Tri Agung Wahyu Pamungkas, W. Citra Juwita Sari,

Ni Gusti Ayu Susrami Dewi

1-7

MALANG CITY TOUR SEBAGAI ATRAKSI PENDUKUNG PARIWISATA

KOTA MALANG

Christopher Chandra, Putu Agus Wikanatha Sagita, I Putu Sudana ...

8-15

POLA PERJALANAN WISATAWAN DI KOTA BATU

Rizky Alfian Dwi Wahyudi, Luh Gede Leli Kusuma Dewi, Ni Made Sofia

Wijaya ... 16-21

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI (ICT) DI

MUSEUM ANGKUT

Ni Luh Sita Eman Susanti, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana ... 22-29

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK DI DINO

PARK DAN THE LEGEND STAR

R. R. Hanny Advenia Hadi, I Ketut Suwena, Ni Made Oka Karini ... 30-36

STUDI

DESKRIPTIF

TENTANG

SARANA

DAN

PRASARANA

PARIWISATA PADA TAMAN REKREASI JATIM PARK 3 DI KOTA BATU,

KABUPATEN MALANG

Alie Fia Ayu Kusuma Ranti, Ni Putu Eka Mahadewi, I Wayan Darsana ... 37-41

BAURAN PEMASARAN PRODUK WISATA CV CAHAYA MEGA TOUR

TRAVEL MALANG

N.N Lestari Junita D, I.G Putu Bagus Sasrawan Mananda, I Nyoman Sudiarta ... 42-49

MODA TRANSPORTASI PARIWISATA DI KOTA BATU-MALANG

PROVINSI JAWA TIMUR

(6)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

22

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI

(ICT) DI MUSEUM ANGKUT

Ni Luh Sita Eman Susanti1), I Made Kusuma Negara2), I Wayan Suardana3)

1,2,3 Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana JL. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Bali

E-mail : sitaemans@gmail.com

Abstrak

Teknologi Informasi dan Komunikasi atau (ICT) merupakan salah satu infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, organisasi maupun perorangan. Seperti halnya penerapan ICT berdasarkan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang ada di Museum Angkut, dimana penerapan ICT ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan yang berkunjung untuk berkomunikasi maupun mendapatkan informasi yang tepat karena Museum Angkut merupakan destinasi wisata modern berbasis edukasi dan pihak pengelola bisa menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam mengorganisir setiap sudut yang ada di Museum Angkut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara dengan pihak Museum Angkut dengan menggunakan Check List Infastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi, melakukan observasi langsung ke destinasi wisata Museum Angkut. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan destinasi wisata Museum Angkut memiliki beberapa infrastuktur ICT yang sudah diterapkan dengan baik sesuai dengan kegunaanya seperti, CCTV, wi-fi, computer, atm center hingga e-souvenir. Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan ada beberapa infrastruktur teknologi dan komunikasi yang belum berbasis teknologi yang perlu untuk diperbaharui seperti saat pengambilan tiket yang seharusnya dapat menggunakan ticket vending machine (mesin tiket otomatis) dan passenger gate (gerbang pembayaran menggunakan kartu uang elektronik).

Kata kunci: ICT, penerapan, infrastruktur.

Abstract

Information and Communication Technology (ICT) is one of the infrastructures that is needed by every company, organization, and individual. As in the application of ICTs based on infrastructure and infrastructure in Museum Angkut, where the application of ICT aims to facilitate tourists visiting to get the right information because Museum Angkut is a modern tourism object based on education and managers who can use more sophisticated technology in processing every corner in Museum Angkut. The method carried out in this study was conducting interviews with Museum Angkut using the Information and Communication Technology Infrastructure Checklist, making direct observations to the Museum Angkut tourist destinations. Based on the results of research obtained by the tourist attraction Museum Angkut has some ICT infrastructure that has been well implemented in accordance with its uses, such as CCTV, wi-fi (internet network), computer, atm center until e-souvenir. Based on conclusions obtained from several technologies and communications that are not based on the technology needed to obtain such as when taking a ticket, you can use a vending machine (automatic machine ticket) and passenger gate (payment gateway using an electronic money card).

Keywords: ICT, implementation, infrastructure.

1. PENDAHULUAN

Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak di dataran tinggi seluas 145,28 km2 yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Malang. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya. Kota Batu merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa

(7)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

23 Timur, Indonesia. Wilayah Kota Batu terletak di lereng pegunungan dan berada pada ketinggian rata-rata 700-2.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 11-19 derajat Celsius. Kota Batu dulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Kota Batu, sudah mulai berpikir mengembangkan pariwisata sejak tahun 2017. Lokasinya memang sudah mendukung sejak zaman penjajahan Belanda. Mulai dari wisata alam sampai dengan wisata buatan tersaji di Kota Batu. Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu mulai gencar melakukan promosi demi promosi wisata bahkan sampai melakukan promosi wisata ke Malaysia hingga mengikuti pameran bertajuk Road

Show Pariwisata Budaya di Lombok. Kota Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka

di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa.

Salah satu destinasi wisata modern berbasis edukasi yang terletak di Kota Batu adalah Museum Angkut. Museum Angkut berada dibawah naungan Jatim Park Group. Museum Angkut memiliki tema transportasi dengan luas sekitar 4 hektar di lereng Gunung Panderman, museum ini memiliki koleksi lebih dari 300 unit mobil antik, kuno dan modern, baik yang sudah dijalankan dengan mesin dan yang belum memiliki mesin (menggunakan tenaga manusia). Museum Angkut dibuat sebagai tanda apresiasi untuk perkembangan dunia transportasi di nusantara dan dunia. Museum Angkut adalah museum yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai museum terbaik nasional pada tanggal 19 Oktober 2017 yang diberikan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Manado, Sulawesi Utara.

Keberadaan Museum Angkut sendiri tentunya tidak terlepas dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). UNESO (2004) memberikan rumusan pengertian ICT sebagai “kombinasi dari teknologi informasi dengan teknologi komunikasi”. Teknologi informasi dipahami sebagai suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, merekayasa data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, sedangkan Infrastruktur Teknologi Informasi merupakan kumpulan komponen teknologi yang terdiri atas software, hardware, database, sumber daya manusia telekomunikasi dan prosedur (Stair

& Reynolds : 2006). Sedangkan infrastruktur teknologi informasi menurut Laudon terdiri dari hardware, software, storage dan communication atau jaringan.

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia sudah semakin berkembang. Dengan adanya peranan Teknologi Informasi ini, maka dapat memudahkan kita untuk memperkenalkan destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia. Dalam dunia pariwisata perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak positifnya karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pariwisata mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang terasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Pemesanan tiket destinasi wisata juga termasuk dalam bagian ICT, sebagaimana diketahui pemesanan dan pemebelian tiket online berkaitan erat dengan teknologi informasi dan komunikasi yang penggunaan medianya sudah lebih modern.

Para penulis juga mengkorelasikan dengan jurnal milik Ni Wayan Nonik Ismayanti, I Wayan Suardana, dan I Made Kusuma Negara yang berjudul Pengaruh Kepercayaan dan E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Akomodasi di Bali pada Situs Booking.com maka salah satu penerapan ICT di Museum Angkut adalah online booking. Dimana online booking yang ada melalui website yang disediakan oleh Musem Angkut. Website ini sendiri membantu masyarakat atau wisatawan dalam membeli tiket masuk untuk ke Museum Angkut dan juga online booking ini menurut masyarakat sendiri membeli lewat online booking lebih praktis dan tentunya cepat dan dapat diakses di mana saja. Selain itu, para penulis juga mengkorelasikan dengan penulisan jurnal yang berjudul Strategi Pemasaran Paket Wisata Melalui Media Online di Truly Asia Tour And

Travel, jurnal milik Ade Prawita Sari, I Made Kusuma Negara, serta I Wayan Suardana sebagai

penulis, dapat diketahui bahwa kebutuhan wisatawan tentang informasi ataupun pemesanan paket wisata dapat diakses dengan mudah. Tidak hanya informasi yang disediakan, saat ini wisatawan pun sudah dapat langsung memilih paket wisata yang diinginkan via online, salah satunya paket wisata yang disediakan oleh Jatim Park Group, dan khususnya Museum Angkut. Hal ini merupakan suatu cara yang cukup mudah dan efisien bagi wisatawan untuk memenuhi seluruh kegiatan liburan yang mereka inginkan. Media online dapat mempromosikan produk atau jasa

(8)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

24 tersebut melalui website, iklan online, mailing list, jejaring sosial, blog, komunitas bisnis, dan lain sebagainya.

Destinasi wisata (salah satunya Museum Angkut) yang dipasarkan kepada wisatawan perorangan maupun kelompok yang melalui media online, segmentasi pasar yang dituju adalah wisatawan nusantara dan juga wisatawan mancanegara. Dengan memesannya secara online, konsumen atau wisatawan tidak perlu untuk datang ke perusahaan melainkan dapat mengakses internet dengan caramembuka situs yang sudah tersedia. Media online dipilih karena perkembangan informasi teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya hidup konsumen saat ini. Pemasaran paket wisata melalui media online lebih dipilih dibandingkan dengan brosur karena lebih efisien. Para konsumen atau wisatawan yang akan membeli paket wisata dengan mudah dapat mengakses melalui website. Selain itu, sistem pembayaran dan konfirmasi pembelian dibuat semudah mungkin untuk membuat wisawatan nyaman saat melakukan transaksi melalui online karena perkembangan teknologi saat ini yang sudah berbanding sama dengan pesatnya pertumbuhan pariwisata.

Namun, dalam penggunaan media online, terdapat kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi pasar. Kekuatan itu sendiri antara lain, paket wisata yang dipasarkan melalui media online ini cukup beragam, tampilan gambar di website untuk masing – masing paket wisata sangat menarik, biaya pemasaran yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan media cetak, wisatawan lebih mudah untuk mengetahui kelengkapan informasi perjalanan wisatanya, dan dapat diakses oleh seluruh orang di dunia (world wide). Sedangkan, untuk kelemahannya antara lain, wisatawan sulit untuk untuk meminta special request paket wisata, terkadang terjadi complain dari wisatawan karena apa yang mereka harapkan terkadang berbeda dari kenyataan, harga paket wisata yang dipasarkan berbentuk rupiah saja, dan terkadang akan terjadi error system.

Adapun tujuan dari Penelitian Lapangan I ini adalah untuk mengidentifikasi infrastuktur Teknologi, Infomasi dan Komunikasi (ICT) yang ada di Museum Angkut dan untuk memenuhi nilai mata kuliah Penelitian Lapangan I.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan wawancara langsung terhadap narasumber yang ada di destinasi wisata penelitian (purposive sampling). Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Selain itu juga ada check list yang berisi infrastruktur Teknologi Infromasi dan Komunkasi (ICT) di Museum Angkut berdasarkan 5 W + 1 H. Berdasarkan pada check list tersebut maka kami bertanya mengenai bagaimana ketersedian dan kondisi ICT pada Museum Angkut.

Selain melakukan wawancara, kami juga melakukan observasi. Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dan mengambil beberapa gambar (dokumentasi) dari Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang ada di Museum Angkut berdasarkan pada check list yang telah dibuat. Melalui metode ini maka kami dapat mengumpulkan data yang diteliti dengan hasil yang nyata serta dapat mendeskripsikannya dengan baik.

Wawancara (purposive sampling) ini kami rasa merupakan metode yang paling cocok dengan penelitian ini dimana kami melakukan identifikasi infrastruktur apa saja yang ada di Museum Angkut dan bagaimana kondisinya. Karena Museum Angkut merupakan Museum pertama di Indonesia yang memiliki tema moda trasportasi dan sudah terkenal di mancanegara.

(9)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

25 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

A. CCTV (Close Circuit Television)

CCTV di Museum Angkut berjumlah 39 CCTV yang berada di dalam ruangan (indoor) Museum Angkut dan ada 5 CCTV di luar (outdoor) yang tersebar disetiap sudut tempat sampai ke area parkir. Spot yang tidak disorot (blind spot) terdapat di bagian klinik dan kantor (internal). Keadaan CCTV diseluruh area yang kami temui dalam keadaan baik. Pengecekan (maintenance) dilakukan sebulan sekali. Fungsi dari CCTV sendiri digunakan untuk memperketat keamanan disamping juga ada security.

B. Wi-fi

Wi-fi yang tersedia di Museum Angkut free dengan jangkauan jaringan di seluruh area

Museum Angkut sampai ke parkiran. Kecepatannya rata-rata 100 mbps. Untuk spot Wi-Fi didalam

(indoor) Museum Angkut ada 12 buah dan juga tersedia di Pasar Apung. Berdasarkan hasil

wawancara narasumber mengatakan ada kurang lebih 20 Wi-fi. C. Computer

Ada 12 departemen di Museum Angkut, seperti: workshop, entertainment, art & design, departemen zona dan departemen lain sama seperti perusahaan-perusahaan lain, hanya saja ada departemen tambahan seperti art dan design. Seluruh departemen menggunakan komputer khususnya art dan design yang memiliki spesifikasi jenis komputer yang berbeda dari departemen yang lain sesuai kebutuhan. Di tim marketing ada 3 komputer dan 1 komputer untuk manager dengan menggunakan windows terbaru yaitu windows 10 tahun 2013 dan juga tersedia printer. Komputer dan printernya dalam keadaan baik.

D. ATM Center

Terdapat fasilitas Atm Center di luar ruangan (outdoor) Museum Angkut dekat dengan

information center. Terdapat 4 ruang untuk bank yang berbeda. Namun terlihat baru terisi oleh 2

jenis bank saja yaitu BCA dan Mandiri. Mesin ATM dalam keadaan baik. E. Television

Di setiap zona diberikan 1 sampai 2 fasilitas LED Tv yang digunakan untuk media promosi, menampilkan fasilitas-fasilitas yang tersedia, kegiatan yang ada di Museum Angkut, ada juga yang digunakan untuk menampilkan koleksi transportasi yang ada di sana.Untuk ukuran berbeda-beda mulai dari 32 inch. LED Tv yang digunakan berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan, seperti layar untuk promosi dan product. Semua Tv yang ada di Museum Angkut dalam keadaan baik. F. Speaker

Untuk speaker shound system ditempatkan di beberapa titik di dalam Museum Angkut, ada yang terlihat dan ada juga yang tidak terlihat atau disembunyikan agar terlihat lebih rapi. Speaker besar berada di Zona Gengster dan Mapping. Untuk ukuran speaker menyesuaikan,seperti digunakan untuk penunjang background dan keluasan area, jangkauan suara tergantung posisi penempatan speaker. Fungsi dari speaker ini untuk memberikan informasi secara luas dan digunakan untuk backshound music. Semua speaker di Museum Angkut berfungsi dengan baik. G. Mesin EDC (Electronic Data Capture)

EDC adalah mesin yang biasa digunakan untuk menerima pembayaran yang dapat

menghubungkan antar rekening bank, fungsinya sendiri digunakan untuk memindahkan dana secara realtime. Mesin EDC di Museum Angkut tersedia 2 dari bank BCA dan Mandiri bisa digunakan untuk debit maupun kredit. Tersedia beberapa mesin EDC di information center

(10)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

26

(cashier) namun di Pasar Apung tidak tersedia karena disana hanya menggunakan deposit dan cash

saja. Keadaan kedua mesin EDC dalam keadaan baik. H. Handy Talky

Handy Talky merupakan alat komunikasi yang bentuknya mirip telepon genggam yang

menggunakan gelombang radio frekuensi khusus. Digunakan sebagai alat komunikasi 2 arah yang bersifat sementara. Penggunaannya Di Museum Angkut pada masing-masing departemen difasilitasi minimal 1 handy talky untuk memudahkan memberikan informasi kepada departmen lain yang jaraknya jauh dari satu departmen ke departmen lainnya. Selain itu setiap departmen juga menggunakan Wireless Microphone berpengait telinga karena sifatnya lebih lembut, agar tidak terlalu mengganggu setiap departemen ataupun penggunjung. Semua handy talky dan wireless microphone yang digunakan oleh seluruh depetemen dalam keadaan baik.

I. Sosial Media

Museum Angkut memiliki sosial media yang lengkap mulai dari website, instagram, sampai dengan youtube. Fungsi dari media sosial media tersebut tentu saja untuk media promosi dan infomasi. Seperti misalnya bila ada barang wisatawan yang tertinggal atau kehilangan barang. Narasumber mengatakan kehilangan dan penemuan barang lumayan tinggi terjadi. Maka dari itu disediakan loker untuk memfasilitasi para pengunjung. Barang yang hilang akan diinformasikan ke

website resmi dan social media lainnya sehingga pengunjung bisa mengetahui jika barangnya

tertinggal. J. E-Guide Maps

E-Guide Maps terdapat di depan pintu masuk Museum Angkut. E-Guide Maps ini

ditampilkan pada layar LED touchscreen terdapat juga pada neon box yang dipajang di dinding.

E-Guide Maps ini juga terdapat pada website resmi Museum Angkut. E-E-Guide Maps yang tersedia di

Museum Angkut dalam keadaan baik. K. Proyektor

Proyektor ini lokasinya berada di lantai 1 dan lantai 2 di dalam ruangan Museum Angkut. Kegunaan dari proyektor untuk memberikan informasi tentang koleksi transportasi yang di pajang biasanya memberikan informasi tentang mesin-mesin yang dipakai di transportasi tersebut. Kondisi proyektor dalam keadaan baik.

L. E-Souvenir

E-souvenir adalah kenangan atau oleh-oleh yang dapat dibawa pulang oleh pengunjung yang

berupa softcopy foto atau video yang instagramable seperti foto atau video 360 derajat. E-souvenir di Museum Angkut terletak sebelum zona Gengster, tempatnya cukup luas, dapat menampung maksimal 15 orang untuk berfoto. Ada 3 para petugas yang bertugas disana. Hasil dari E-souvenir ini berupa softcopy foto atau video yang dikirim online melalui e-mail.

3.2 Pembahasan

Infrastruktur sebagai salah satu faktor penting pada pengembangan pariwisata. Berdasarkan ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pengunjung tentunya akan meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung pada kawasan wisata tersebut. Penyediaan infrastruktur yang baik perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing kawasan wisata tersebut.

Smith (1994) menekankan bahwa tingkat, penggunaan, atau kurangnya infrastruktur dan

teknologi pada suatu kawasan wisata juga berpengaruh terhadap tingkat kepuasan dan pengalaman pengunjung di kawasan wisata tersebut. Hal ini didukung juga oleh Choy (1992), Buharis (2000), serta Crouch dan Ritchie (2000) yang mengemukakan bahwa kesan pertama kunjungan wisatawan mempengaruhi tingkat jumlah pengunjung dikawasan tersebut dan dalam hal ini ketersediaan

(11)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

27 infrastruktur yang memadai menjadi salah satu faktor penting untuk membentuk pengalaman wisatawan yang berkunjung pada suatu kawasan wisata.

Gambar 1. Pengalaman tujuan wisata.

Pada bagan tersebut Crouch dan Ritchie (2000) menyimpulkan bahwa pengalaman pengunjung didukung tidak hanya oleh lingkungan dari kawasan wisata tersebut tetapi juga layanan infrastruktur pendukung yang disajikan.Sektor pariwisata sangat ditentukan oleh kemudahan mobilitas dan infrastruktur. Wisatawan akan lebih menyukai jika daerah yang di kunjungi memiliki kemudahan mobilitas dan memiliki kenyamanan infrastruktur sebagaimana negara asalnya (Mo,

Howard, and Hivitz, 1993).

Dalam pengembangan suatu destinasi wisata dibutuhkan infrastruktur yang memadai yang dapat menunjang pengembangan pembangunan suatu destinasi wisata. Seperti halnya di Museum Angkut, di Museum Angkut sudah dilengkapi dengan beberapa infrastruktur penunjang kenyamanan wisatawan untuk berwisata. Terdapat CCTV, wi-fi, computer, atm centre, television,

speaker, mesin EDC, handy talky, social media, e-guide maps, proyektor, dan e-souvenir.

Setiap infrastruktur yang dimiliki oleh Museum Angkut masih terawat dengan baik, pihak Museum Angkut selalu memeriksa keadaan infrastruktur yang ada setiap satu bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan wisatawan dan mempermudah agar pekerjaan lebih efisien. Infrastruktur yang ada di Museum Angkut tersebar dimana-mana, baik lokasi indoor maupun

outdoor. Seperti CCTV yang tersebar mulai parkiran hingga setiap zona yang ada di Museum

Angkut untuk menjaga keamanan pengunjung dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian ada wi-fi yang bisa dinikmati oleh setiap pengunjung yang datang tanpa berbayar (free). Bahkan wi-fi yang tersebar di beberapa titik di Museum Angkut bisa dikatakan cepat untuk mengakses internet karena kecepatannya mencapai 100 mbps. Selain itu ada juga computer yang digunakan oleh karyawan di Museum Angkut untuk media promosi online atau kebutuhan lain seperti art dan design. Di Museum Angkut juga terdapat ATM Centre ada 4 ruang yang baru terisi oleh 2 bank yaitu bank BCA dan bank Mandiri, ada juga television yang digunakan untuk media promosi, menampilkan fasilitas-fasilitas yang tersedia, kegiatan yang ada di Museum Angkut, ada juga yang digunakan untuk menampilkan koleksi transportasi yang ada di sana. Ada juga speaker yang terdapat disetiap zona yang digunakan untuk memberikan informasi secara luas dan digunakan untuk backshound music. Ada mesin EDC untuk pembayaran melalui kartu debit maupun kredit. Untuk para petugas juga disediakan handy talky agar memudahkan untuk melakukan komunikasi atara satu departemen dan departemen lain yang berada di zona yang berbeda.

Museum Angkut juga memiliki sosial media yang berguna untuk mempromosikan dan memperkenalkan Museum Angkut secara luas pada masyarakat. Pihak Museum Angkut selalu berusaha untuk memberikan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lainnya, agar pengunjung Museum Angkut tidak merasa bosan dengan fasilitas yang ada di Museum Angkut. Pihak Museum Angkut juga sangat aktif untuk promosi di sosial media, baik website, instagram, youtube, dan

(12)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

28 lainnya. Dapat dilihat dari setiap postingan yang ada di sosial media Museum Angkut, mereka selalu berusaha memberikan informasi event apa saja yang ajan diadakan di Museum Angkut. Setiap event akan memiliki tema tersendiri yang membuat pengunjung penasaran dan tertarik untuk berkunjung. Ada juga e-guide maps yang bisa di akses melalui website Museum Angkut untuk mengetahui lokasi-lokasi zona yang ada di Museum Angkut, bahkan bisa juga untuk mengetahui lokasi-lokasi destinasi wisata milik Jatim Park Group. Di Museum Angkut juga terdapat proyektor, selain proyektor yang berfungsi sebagai media informasi mengenai Museum Angkut, terdapat juga

e-souvenir yang bisa dinikmati oleh pengunjung dengan membayar Rp 50.000,- berupa foto 360

derajat yang hasilnya berupa foto atau video diberikan melalui pengiriman online yaitu e-mail. Infrastruktur di Museum Angkut sudah dapat dikatakan cukup baik, karena sudah memiliki beberapa infrastruktur yang berbasis teknologi dan terawat dengan baik. Jika suatu destinasi wisata tersebut memiliki infrastruktur yang baik maka kemungkinan besar wisatawan datang berkunjung kembali sangat besar.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Museum Angkut sudah cukup baik. Hal ini terbukti pada ketersediaan infrastruktur yang ada di Museum Angkut seperti wi-fi yang menghasilkan internet memiliki kecepatan 100 mbps, dengan jumlah kurang lebih 20 wi-fi yang dipasang di beberapa titik di Museum Angkut sehingga para pengunjung dapat mengaksesnya dan juga bisa menggunakannya dengan jaringan yang bagus tanpa berbayar (free). Ada juga e-souvenir sendiri merupakan foto atau video dengan kamera 360 derajat yang dikirim melalui e-mail.

Adanya CCTV dan Speaker yang mana CCTV digunakan sebagai teknologi informasi untuk keamanan yang ada di Museum Angkut bila terjadi sesuatu hal yang tentunya mengancam keamanan pengunjung atau membuat resah pengunjung. CCTV juga dapat mempermudah tim keamanan untuk menjaga keamanan dan perlindungan terutama untuk mendeteksi kejahatan dan pencurian. Serta speaker sudah sesuai dengan penempatan speaker yang ada di dalam ruangan yaitu menemukan sweet spot yang optimal, menemukan posisi speaker dan pendengar di titik netral resonasi dan standing wave, menemukan sisi 3 dimensi yang memiliki lapisan-lapisan musik, menemukan keseimbangan frekuensi suara dengan mengatur ketinggian posisi dengar, menemukan keseimbangan frekuensi latar musik dan fokus musik yang terlihat maupun tidak terlihat speakernya digunakan peredam suara agar tidak terlalu berisik dan juga itu dibuat agar bisa membantu kenyamanan setiap pengunjung Museum Angkut.

Keberadaan Handy Talky juga sangat membantu pekerjaan para petugas di Museum Angkut sebagai infrastruktur komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi jarak jauh antar departemen sudah berjalan baik. Eksistensi media sosial juga memiliki peran untuk memberikan informasi-informasi mengenai Museum Angkut untuk khalayak umum dan tentunya pengunjung. Semua infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Museum Angkut dalam kondisi yang baik karena adanya pengecekan atau maintenance setiap bulannya.

Ucapan Terimakasih

Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. I Ketut Suwena , M.Hum. selaku koordinator program studi Industri Perjalanan Pariwisata , Fakultas Pariwisata.

2. Ibu Luh Gede Leli Kusuma Dewi , S.Psi, M.Par selaku Koordinator Penelitian Lapangan I.

(13)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

29 3. Bapak I Made Kusuma Negara, S.E., M. Par. selaku dosen pembimbing mata kuliah

Penelitian Lapangan I dan Koordinator Penelitian Lapangan I. 4. Dr. I Wayan Suardana, SST.Par, M.Par. selaku dosen penguji. 5. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan materil.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan Penelitian Lapangan I. Kami juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Penelitian Lapangan I ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan informasi kami. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian khususnya para dosen Civitas Akademika Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana agar dapat meningkatkan mutu dalam penyusunan laporan berikutnya.

5. DAFTAR PUSTAKA EastJava “Kota Malang” 2019

(https://www.eastjava.com/east-java/tourism/malang/ina/citytour/about-us.html, diakses 2 April 2019)

Imikan, A. M., & Ekpo, K. J. (2012). Infrastructure and Tourism Development in Nigeria: A Case

Study of Rivers State. International Journal of Economic Development Research and

investment, 3(2), 53-60.

Ismayanti, N. W. N., Suardana, I. W., & Negara, I. M. K. (2015). Pengaruh Kepercayaan dan E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Akomodasi di Bali Pada Situs Booking. com. Jurnal IPTA, 3(2), 56-61.

Jawa Pos “Kota Batu Malang Gencarkan Promosi Pariwisata Ke Luar Kota “

(https://www.jawapos.com/entertainment/travelling/23/04/2017/kota-batu-malang-gencarkan-promosi-pariwisata-ke-luar-kota/, diakses 27 Mei 2019)

Laudon, J., dan Laudon, K. C. 1998. ‘Essential of Management Information System’. New Jersey:

Prentice Hall

Retno, Devita. “Sejarah Museum Angkut Lengkap”. 27 November 2018 (https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-angkut, diakses 2 April 2019)

Sari, A. P., Negara, I. M. K., & Suardana, I. W. (2015). Strategi Pemasaran Paket Wisata Melalui Media Online di Truly Asia Tour and Travel. Jurnal IPTA, 4(1), 74-78.

(14)

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI

INFOMASI DAN KOMUNIKASI

(ICT) DI MUSEUM ANGKUT

by Ni Luh Sita Eman Susanti

Submission date: 10-Jan-2020 05:02AM (UTC+0700) Submission ID: 1240452845

File name: Prosiding_PL_I_Kusuma_2019_dragged.pdf (268.47K) Word count: 3795

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

18

%

SIMILARITY INDEX

18

%

INTERNET SOURCES

2

%

PUBLICATIONS

8

%

STUDENT PAPERS

1

3

%

2

2

%

3

2

%

4

2

%

5

1

%

6

1

%

7

1

%

8

1

%

9

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI

(ICT) DI MUSEUM ANGKUT

ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCES

lidiaaokta20.blogspot.com

Internet Source

ojs.stimihandayani.ac.id

Internet Source

tipspariwisata.wordpress.com

Internet Source

howlingpixel.com

Internet Source

adoc.tips

Internet Source

news.padek.co

Internet Source

www.pengertianmenurutparaahli.net

Internet Source

www.statistikian.com

Internet Source

(24)

1

%

10

1

%

11

1

%

12

1

%

13

1

%

14

1

%

15

1

%

16

1

%

17

1

%

State University of Surabaya

Student Paper

mpra.ub.uni-muenchen.de

Internet Source

id.scribd.com

Internet Source

Irma Novida, Syihaabul Hudaa, Yumniati

Agustina. "PENULISAN KREATIF UNTUK

MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK

DEKORASI RUMAH DALAM ERA DIGITAL

(STRATEGI PEMASARAN DARING)", JMM

(Jurnal Masyarakat Mandiri), 2019

Publication

ahmadbasarah.com

Internet Source

ayaaax.blogspot.com

Internet Source

www.fakfakstar.com

Internet Source

www.coursehero.com

Internet Source

www.slideshare.net

Internet Source

Gambar

Gambar 1. Pengalaman tujuan wisata.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai akomodasi dalam proses adaptasi sosial mahasiswa asli Papua dalam melanjutkan studi di UHO, ditemukan bahwa

Berat badan yang meningkat, akan memperberat beban sendi lutut Tujuan: Mengetahui apakah ada hubungan antara obesitas dengan kejadian osteoartritis lutut di Poli Bedah

JADWAL UJIAN SKRIPSIJURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN.. PERIODE AGUSTUS 2016 Hari / Tanggal : Selasa, 13

Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Program Studi Teknik Informatika + getTablePengajuanAPPForUnit (idUnit : int): string Operasi ini digunakan

Jakarta yang efektif dan teruji dengan nama rancangan model bimbingan kelompok untuk mengembangkan EBI yang terdiri dari rasional, tujuan, asumsi, target intervensi,

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Uno, Abdullah, dan Rahman (2015) tentang kesulitan guru dalam implementasi penilaian sikap yang menyimpulkan bahwa kesulitan

Simpulan: Dari analisis bivariat tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada Pasien di Ruang Rawat Intensive Care Unit Rumah Sakit X

Setelah mendapatkan data persepsi petani terhadap tingkat peran penyuluh yakni sebagai pembimbing petani (P1), organisator dan dinamisator (P2), teknisi (P3), agen