• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number ISSN: Print Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number ISSN: Print Online"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA CAREER MAP UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA

Nelly Sitompul Bambang Dibyo Wiyono Universitas Negeri Surabaya Email: bambangwiyono@unesa.ac.id

ABSTRACT

This researchs aims to produce a product that is Career Map that can has the acceptability criteria, so that, media can help careers plan for students. The development model used by researcher is a 4D, development model consisting of four stages, namely: Define, Design, Develop, Disseminate. This development model was developed by S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. Researcher limit this development researchs until third stage of Develop without doing stage Disseminate. After the Career Map has been developed, it is necessary to have a validation and trial test. The result obtained from the material expert test was 81.95% with assesment criteria is very good product, no revisions needed and the results for the guidebook was 83.3% with assesment category is very good, no revisions needed. Furthermore, from the media expert test 96.2% was obtained with assement criteria is very good, no revisions needed and results for guidebook was 98 % with assement category very good, no revisions needed. And then, prospective users (Counselor) the results obtained was 95.8% with assesment category is very good, no revisions needed and by prospective users (students) obtained was 88.8% with assesment category is very good, no need for revisions. So that, it can be concluded the product of Career Map has the acceptability criteria that includes of usability, appropriateness , accuracy and propriety.

Keywords: Development, Career Map, Career Plan

PENDAHULUAN

Setiap individu berhak untuk menentukan jadi apa individu itu kelak di masa depan, mempunyai peluang untuk berkembang dan maju di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Sebuah perkembangan dan kemajuan individu datap dikatakan juga dengan sebutan karier. Karier yang matang harus terlebih dahulu diawali dengan perencanaan karier yang baik. Perencanaan karier adalah proses penyusunan atau merancang ssebuah tujuan hidup, cita cita, jabatan yang bersifat jangka panjang yang diharapkan oleh seseorang, dimana rencana rencana itu dapat terwujud dari perencanaan yang telah dipersiapkan secara matang.

Salah satu jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun, mulai kelas X sampai kelas XII, yang berada pada rentang usia 16-18 tahun dan masuk dalam kategori remaja. Remaja pada tahap operasional formal sudah dapat mengintegrasikan apa yang telah dipelajari dengan tantangan di masa mendatang dan membuat rencana untuk masa depan (Desmita, 2009). Sedangkan menurut Ginzberg (Tarsidi, 2007) tahapan karier pada remaja ditandai dengan pengenalan secara gradual terhadap persyaratan pekerjaan, pengenalan, minat dan kemampuan, yang dimiliki, sehingga pada akhirnya dapat memutuskan pemilihan kariernya.

Remaja yang sudah duduk di bangku SMA, sepatutnya sudah mampu merencanakan kariernya sejak duduk di bangku kelas X. Paisley dan Hubbard (1994) mengatakan bahwa kompetensi karier yang harus dimiliki oleh siswa kelas X sudah mampu mengenali bidang

(2)

berkaitan dengan perencanaan karier. Perencanaan karier sejak dini sangatlah penting yang dimulai dari mereka duduk di bangku kelas terendah. Sehingga pada saat duduk di kelas XII siswa sudah memiliki pandangan tentang apa yang mereka dapatkan dari informasi yang mereka dapatkan dan perencanaan karier yang sudah disusun pada saat kelas X.

SMA Negeri 12 Surabaya merupakan salah satu sekolah menengah atas yang ada di Surabaya Barat, Provinsi Jawa Timur. Terdapat masalah yang dijumpai pada siswa, yaitu siswa belum mampu merencanakan kariernya yang diakibatkan karena kurangnya informasi yang didapat tentang karier terutama studi lanjut. Hal tersebut diketahui dari hasil survey lapangan dengan melakukan observasi selama PPL yang menunjukkan bahwa siswa kelas X mengalami kesulitan ketika membahas tentang perencanaan karier setelah lulus. Banyak siswa yang tidak memiliki pandangan dan mengatakan bahwa informasi tentang karier yang diberikan oleh guru BK tentang studi lanjut jarang sekali diberikan untuk kelas X. Selanjutnya, berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada siswa kelas X IPA 1 dan X IPA 3, menunjukkan bahwa hampir 80% siswa belum bisa merencanakan kariernya. Terlihat dari butir pernyataan yang banyak dipilih

“saya belum memiliki rencana yang pasti untuk pemilihan pendidikan lanjutan” dan “saya

merasa informasi tentang karier yang saya dapat masih kurang”.

Studi pendahuluan juga dilakukan melalui wawancara terhadap konselor atau guru BK SMA Negeri 12 Surabaya. Konselor menyatakan bahwa layanan bimbingan karier di kelas X masih sangat minim dilakukan dan baru intensif dilakukan hanya pada kelas XII saja, sehingga informasi tentang pemberian karier pada kelas X masih sangat kurang. Konselor juga mengatakan bahwa di SMA Negeri 12 Surabaya masih sangat minim memberikan layanan BK dengan menggunakan media dan selama ini hanya menggunakan metode ceramah saja yang mengakibatkan siswa mudah bosan dan kurang memahami apa yang disampaikan oleh konselor/ guru BK. Kurangnya penggunaan media yang menarik dan kreatif menjadi sebuah masalah tersendiri bagi konselor dalam pemberian layanan, sehingga konselor/ guru BK mengharapkan adanya sebuah media yang dapat membantu pemberian layanan BK terlebih dalam pemberian layanan karier untuk kelas X untuk memberikan informasi informasi tentang karier terkhususnya studi lanjur, agar siswa kelas X mampu sejak dini merencanakan kariernya.

Dengan demikian, peneliti memilih melakukan penelitian pengembangan sebuah media yang dapat membantu siswa untuk melakukan perencanaan karier. Media yang dikembangkan adalah media Career Map. Media ini adalah sebuah media berupa peta karier yang berisikan informasi informasi studi lanjut berupa jalur jalur masuk perguruan tinggi, informasi bakat dan minat serta lingkungan sosial, dan informasi mengenai perguruan tinggi apa saja yang paling diminati oleh para alumni SMA Negeri 12 Surabaya selama 3 tahun terakhir, serta identifikasi bakat dan minat, karena suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan adalah hasil perpaduan dari sejarah hidup seorang dan keseluruhan kepribadiannya, sehingga minat tertentu akhirnya menjadi suatu kepribadian yang berupa ekspresi diri dalam bidang pekerjaan, bidang studi akademik, hobi inti, berbagai kegiatan rekreatif dan banyak kesukaan yang lain (Ali, 2016).

Career Map ini juga dilengkapi dengan 3 kartu interaktif yang terdiri dari 3 warna, yaitu kartu merah merupakan kartu yang berisikan informasi tentang data perguruan tinggi yang paling diminati oleh para alumni selama 3 tahun terakhir, dimana kartu ini dibacakan oleh setiap murid pada saat penggunaan media. Kemudian ada kartu hijau yang digunakan siswa untuk menuliskan bakat dan minatnya setelah konselor memberikan informasi mengenai bakat dan minat dan siswa mengidentifikasi bakat dan minatnya, dan yang terakhir ada kartu kuning yang digunakan untuk menulis perencanaan karier siswa, seperti pilihan universita, jurusan dan cita cita yang sesuai dengan lingkungan sosialnya. Media Career Map ini juga dilengkapi dengan buku panduan yang berisikan tentang tata cara dan petunjuk penggunaan media yang akan digunakan oleh konselor

(3)

atau guru BK sebagai acuan dalam menggunakan media untuk membantu perencanaan karier siswa kelas X.

Media Career Map ini dikembangkan untuk membantu perencanaan karier siswa yang berfokus pada perencanaan arah studi lanjut. Sehingga dengan adanya media Career Map ini bertujuan untuk dapat membantu perencanaan karier siswa kelas X dengan informasi informasi yang disediakan di dalam media Career Map.

METODE

Penelitian ini menrupakan jenis penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel, (Trianto, 2010). Model pengembangan ini mempunyai 4 tahapan, yaitu: Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate

(Penyebaran), dimana penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti hanya berbatas pada sampai tahap ke 3 yaitu Develop (Pengembangan) saja tanpa melakukan tahap Disseminate

(Penyebaran).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil skoring pada angket oleh ahli dan calon pengguna. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari komentar yang terdapat pada kolom pada angket yang telah disediakan berupa komentar dan saran dari ahli dan calon pengguna.

Instrumen pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini menggunakan angket penilaian media yang diberikan kepada uji ahli dan uji calon pengguna, sehingga memperoleh hasil berupa skor persentase untuk melihat apakah media memenuhi kriteria akseptabilitas yang terdiri 4 aspek, yaitu: kegunaan, kelayakan, ketepatan dan kepatutan. Sedangkan kolom komentar yang berisi saran dan komentar digunakan peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki media yang masih dirasa kurang. Teknis analisis data yang digunakan adalah metode statistik data sederhana berupa persentase yang digunakan untuk mendapatkan kesimpulan jawaban yang diberikan oleh responden dari angket dan data kuantitatif dari hasil saran dan komentar yang diberikan oleh responden.

Adapun rumusan persentase yang digunakan, yaitu:

Keterangan:

P = Angka Presentase

F = Frekuensi Jawaban Alternatif

N= Number of Case ( jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket dengan skala penilaian: Sangat baik : 4

Baik : 3

Kurang baik : 2 Tidak baik : 1

Kemudian hasilnya diukur dengan menggunakan rumus:

P = 4x9∑jumlah)+3x(∑jumlah)+2x(∑jumlah)+1x(∑jumlah) X 100 % 4xjumlah responden

(4)

Dan digunakan kriteria penilaian produk yang digunakan menurut Mustaji (2005: 102), sebagai berikut:

Nilai Pernyataan

81% - 100% Sangat baik, tidak perlu revisi 66% - 80 % Baik, tidak perlu revisi 56% - 65% Kurang baik, perlu revisi

0% - 55% Tidak baik, perlu revisi

HASIL

Adapun hasil penelitian pengembangan media Career Map untuk membantu perencanaan karier siswa kelas X SMA Negeri 12 Surabaya yang telah dilaksanakan oleh peneliti akan jelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah tahap Define atau tahap pendefinisan ini, peneliti melakukan sebuah studi pendahuluan berupa survey lapangan terhadap siswa kelas X di SMA Negeri 12 Surabaya. Survey lapangan yang dilakukan oleh peneliti untuk pertama kali adalah melalui observasi yang dilakukan selama melaksanakan PPL terhadap siswa kelas X mengenai masalah karier. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas X menunjukkan bahwa kebanyakan siswa mengalami kesulitan ketika membahas permasalahan karier terutama tentang studi lanjut. Peneliti juga melakukan survey lapangan dengan beberapa siswa kelas X mengenai perencanaan karier, dan dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu melakukan perencanaan karier yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang disampaikan dan tidak adanya media yang digunakan sebagai pendukung dalam pemberian layanan, sehingga siswa kurang bersimpati dan bosan ketika mendapat layanan bimbingan karier yang hanya menggunakan metode ceramah saja.

Peneliti juga melakukan studi pendahuluan dengan memberikan angket Daftar Cek Masalah tentang perencanaan karier yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2018 kepada bebarapa siswa kelas X SMA Negeri 12 Surabaya. Hasil analisis angket menunjukkan bahwa siswa kelas X terdapat 80% yang masih mengalami kesulitan dalam perencanaan karier. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil jawaban siswa paling banyak dipilih pada butir pernyataan “saya merasa informasi tentang karier yang saya dapat masih kurang” dan juga pernyataan “saya belum memiliki rencana yang pasti untuk pemilihan pendidikan lanjutan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu melakukan perencanaan karier yang disebakan oleh kurangnya informasi.

Setelah melakukan survey lapangan, selanjutnya peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan mengkaji beberapa teori dari berbagai sumber berupa buku, jurnal maupun artikel tentang perencanaan karier. Dari hasil yang didapat peneliti dari pengkajian teori tentang perencanaan karier, peneliti semakin yakin bahwa merencanakan karier sejak dini sangatlah penting bagi siswa kelas X. Menurut Super (Winkel, 2014), tahap perkembangan siswa SMA berada dalam tugas perkembangan kristalisasi, dimana siswa sudah mampu merumuskan tujuan karier yang bersifat umum sesuai dengan kesadaran oleh sumber sumber yang tersedia, seperti berbagai minat, nilai nilai dan mampu merencanakan hal hal yang disukai untuk dijadikan acuan kariernya di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Paisley dan Hubbard (1994) kompetensi karier yang harus dimiliki oleh siswa kelas X adalah sudah mampu mengenali bidang bidang karier dan mengembangkan keterampilan dalam memprioritaskan kebutuhan yang berkaitan dengan perencanaan karier.

(5)

2. Pelakasanaan Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap perancangan ini, peneliti mulai merancang produk media yang akan dikembangkan menjadi sebuah media untuk membantu perencanaan karier yang memenuhi kriteria akseptabilitas, yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Peneliti mulai merancang produk dengan pemilihan judul, yaitu “Career Map”. Peneliti memilih nama media tersebut karenak peneliti ingin mengembangkan sebuah media yang berbentuk sebuah peta karier yang memetakan berbagai informasi karier mulai SMA sampai studi lanjut. Dimana peta karier biasanya digunakan perusahaan untuk memetakan perjalanan karier untuk karyawan. Untuk itu peneliti ingin mengembangkan media yang serupa, namun di bidang pendidikan dan difokuskan untuk membantu layanan BK dalam bidang karier. Peneliti juga merancang kartu interaktif untuk siswa dalam penggunaan media Career Map. Terdapat 3 kartu, yaitu kartu merah berisi tentang informasi perguruan tinggi yang paling diminati oleh para alumni SMA Negeri 12 Surabaya, kartu hijau digunakan siswa untuk menuliskan bakat dan minat, dan yang terakhir adalah kartu kuning digunakan oleh siswa untuk menuliskan perencanaan karier tentang studi lanjut (universitas dan jurusan) serta cita cita yang mungkin dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Selain kartu, sebagi pelengkap media Career Map, media juga dilengkapi dengan buku panduan yang berguna bagi konselor sebagai pedoman dalam menggunakan media.

Selanjutnya setelah peneliti memilih judul untuk media, langkah selanjutnya adalah mendesain gambar dan isi yang ada di dalam media, serta pemilihan warna dan jenis tulisan yang jelas dan sesuai. Perancangan desain gambar dan warna pada Career Map dibuat menggunakan Photoshop CS 6 dengan menggunakan font gilroy dengan ukuran 18-36 dengan ukuran kertas A1 (59,4 cm x 84,1 cm). Untuk kartu Career Map dibuat menggunakan aplikasi photoshop CS 6 dengan ukuran kertas 11 cm x 15 cm dengan font book antiqua dengan ukuran 12. Dan untuk media buku panduan Career Map dibuat photoshop CS 6 dengan ukuran kertas A5 (14,8 cm x 21, 0 cm) dengan font pada cover Appleberry dengan ukuran 10, dan background buku panduan diambil dari Freepik.com. Setelah proses perancangan selesai, media dicetak dan dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan oleh para ahli. Media Career Map dicetak menggunakan kertas Albatros 150 gram, sedangkan kartu dan buku panduan dicetak menggunakan kertas Art paper 150 gram. Kemudian semua media dimasukkan ke dalam box berukuran 25,5 cm x 19, 5 cm. Kemudian setelah itu, peneliti juga melakukan penyusunan angket sebagai penilaian produk pada uji ahli materi, ahli media dan uji calon pengguna kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing dan kemudian divalidasi.

3. Tahap Develop (Pengembangan)

Pada tahap pengembangan ini, dilakukan uji validasi untuk mengetahui seberapa layak media tersebut memenuhi kriteria akseptabilitas. Validasi awal dilakukan oleh uji ahli materi dan ahli media sebelum dilakukan terhadap uji calon pengguna. Uji ahli materi dan media dilakukan pada tanggal 12- 18 Februari 2019. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Validasi Ahli Materi

Aspek Persentase Kategori

Kegunaan 91, % Sangat baik, tidak perlu revisi

Kelayakan 82, 1% Sangat baik, tidak perlu revisi

Ketepatan 79,1% Baik, tidak perlu revisi

Kepatutan 75 % Baik, tidak perlu revisi

Rata rata 81,95 Sangat baik, tidak perlu revisi

(6)

career map. Sedangkan untuk hasil rata rata persentase yang diperoleh buku panduan career map adalah 83,3 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Berdasarkan hasil data kualitatif yang didapatkan dari ahli materi dari kolom komentar baik kritik maupun saran untuk perbaikan produk adalah; 1) Adanya ketidaksesuaian penomoran halaman judul pada daftar isi dengan isi buku panduan, 2) Kalimat perlu ditata ulang menjadi lebih pendek, 3) Sumber rujukan perlu ditambahkan, 4) Perlu diberi nama penulis pada buku panduan, 5) Materi dalam buku panduan perlu dilengkapi dengan jurusan di perguruan tinggi.

Tabel 2. Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Persentase Kategori

Desain awal 92,5% Sangat baik, tidak perlu revisi

Kepraktisan Media 100% Sangat baik, tidak perlu revisi

Rata rata 96,2 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Hasil data kualitatif yang didapatkan dari ahli media dari kolom komentar baik kritik maupun saran untuk perbaikan media adalah warna pada media career map terlalu soft. Sedangkan hasil rata rata persentasi yang diperolah dari buku panduan media career map adalah 98% dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Sedangkan hasil data kualitatif yang didapatkan dari ahli media dari kolom komentar baik kritik maupun saran untuk perbaikan produk adalah adanya salah penulisan kata SBBMPTN menjadi SBMPTN.

Tabel 3. Hasil Validasi Calon Pengguna (Guru BK)

Aspek Persentase Kategori

Kegunaan 85,3 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Kelayakan 85,7 5 Sangat baik, tidak perlu revisi

Ketepatan 92,6 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Kepatutan 91,6 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Rata rata 88,8 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Sedangkan hasil data kualitatif yang didapatkan dari uji calon pengguna (Guru BK/Konselor) dari kolom komentar adalah media sangat menarik, kreatif dan sangat membantu guru BK dalam pemberian layanan karier.

Tabel 4. Hasil Validasi Calon Pengguna (Siswa)

Aspek Persentase Kategori

Kegunaan 85,3 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Kelayakan 85,7 5 Sangat baik, tidak perlu revisi

Ketepatan 92,6 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Kegunaan 91,6 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Rata rata 88,8 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Adapun komentar yang didapat dari para calon pengguna mengenai media Career Map

sebagai sebuah media untuk membantu perencanaan karier siswa kelas X yang telah dikembangkan adalah; 1) Career Map sangat menarik untuk mengetahui informasi studi lanjut, supaya siswa bisa merencanakan apa yang akan dipilih pada saat kelas XII. 2) Sangat simpel tapi menarik dan bermanfaat sekali. 3) Career Map sudah menarik dan mungkin bisa ditambahkan stiker agar lebih menarik. 4) Sangat menyukai media ini, karena simpel dan enjoy saat menggunakannya dengan materi yang bermanfaat. 5) Medianya simpel tapi bermanfaat, sangat membantu kelas X untuk mulai merencanakan studi lanjut dengan informasi yang diberikan. 6) Menarik, kreatif, unik dan informasinya sangat bermanfaat. 7) Bagus sekali, sangat membantu dan mungin warna Career Mapnyasedikit lebih diterangkan. 8) Simpel tapi menarik

(7)

Berdasarkan hasil uji validasi meliputi uji ahli materi, uji ahli media, dan uji calon pengguna maka dapat disimpulkan bahwa media Career Map sudah memenuhi kriteria akseptabilitas produk yang mencakup aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan.

PEMBAHASAN

Penelitian pengembangan media ini relevan dengan variabel penelitian perencanaan karier yang dilakukan oleh Kurnia (2018) tentang pengembangan media buku interaktif untuk membantu perencanaan karier siswa kelas XI di SMA Negeri 11 Surabaya yang sudah memenuhi kriteria 4 aspek akseptabilitas. Selain itu, penelitian pengembangan ini juga relevan dengan penelitian Putriani (2015) dengan variabel yang sama, yaitu pengembangan media permainan karpet warna untuk membantu perencanaan karier peserta didik kelas VII di SMP Negeri 40 Surabaya yang telah memenuhi 4 aspek akseptabilitas, yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan dan kepatutan. Selanjutnya penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali & Wiyono (2018) pengembangan modul pemilihan karier untuk siswa kelas IX SMPN 3 Babat Lamongan yang telah memenuhi 4 aspek akseptabilitas, yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Berdasarkan penelitian relevan tersebut, maka peneliti tertarik mengembangkan sebuah media yang berisi informasi informasi tentang studi lanjut untuk membantu perencanaan karier siswa.

Dalam pengembangan media untuk membantu perencanaan karier siswa, pembuatannya dipertimbangkan secara matang oleh peneliti, mulai dari bahan, pemilihan warna, pemilihan judul dan isi materi di dalam media. Pemilihan warna pada media Career Map didasarkan pada pemilihan elemen warna dalam pengembangan multimedia pembelajaran. Peneliti memilih warna media dengan warna biru terang. Menurut Purnama (2010), warna biru merupakan warna primer yang merupakan sebuah warna dasar yang paling aman dipakai aman dipakai dalam pengembangan media. Sedangkan menurut Tavaragi dan Sushma (2016), dalam jurnal yang berjudul Colors and Its Significance, biru adalah warna pikiran dan pada dasarnya menenangkan mental. Biru merupakan warna komunikasi yang jelas. Selain warna, peneliti juga mempertimbangkan kertas yang dipakai dalam mencetak media. Jenis kertas yang dipakai adalah kertas albatros. Menurut Vendorpedia (2019), jenis kertas albatros memiliki karakteristik tidak mudah sobek serta anti terhadap air, tidak mudah kusut dan kertas mudah melengung sehingga media dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, sedangkan untuk pemilihan kertas pada buku panduan dan kartu menggunakan kertas art paper, menurut Importer (2019), karakteristik kertas ini membuat hasil cetakan dengan menggunakan kertas art paper akan menjadikan produk lebih cerah, tidak mudah kusut dan tahan lebih lama.

Selanjutnya, untuk pemilihan judul media, peneliti tertarik dari kata peta karier yang biasanya digunakan oleh perusahaan perusahaan untuk memberikan informasi untuk peningkatan karier karyawan, di dalam peta karier tersebut terdapat bagan-bagan yang berisi informasi informasi, sehingga peneliti menggunakan kata peta karier, namun diubah menjadi bahasa inggris, yaitu Career Map yang berisi informasi informasi studi lanjut untuk membantu perencanaan karier. Selain itu, media Career Map ini juga dilengkapi sebuah buku panduan yang berguna untuk membantu guru dalam mengaplikasikan media kepada siswa. Buku panduan ini berisikan tentang pengenalan media, tujuan media, sasaran media, petunjuk penggunaan media, tata cara penggunaan media, dan yang terakhir terdapat kesimpulan dan penutup. Buku panduan media Career Map ini tidak terlepas dari data-data yang dibutuhkan oleh siswa. Menurut Hodgson (2017) dalam menulis sebuah buku panduan yang baik dan benar, ada beberapa hal yang penting diperhatikan, yaitu: 1) penulis buku panduan harus benar benar memahami produk dan bisa menggunakan produk, 2) buku panduan harus menarik untuk memberikan kesan

(8)

mudah dibaca, 5) sampul harus kuat, 6) mempertimbangkan apakah buku panduan tahan terhadap air, minyak ataupun kotoran. Dalam penyusunan buku panduan Career Map ini pun tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan di atas, sehingga menghasilkan buku panduan yang baik dan menarik, sebagai media pendukung Career Map. Selain itu media ini juga dilengkapi dengan 3 kartu interaktif yang diberikan kepada siswa, dimana terdapat kartu merah yang berisi informasi 8 perguruan tinggi yang paling diminati selama 3 tahun terakhir, kemudian ada kartu hijau yang digunakan oleh peserta didik untuk menuliskan bakat dan minatnya dan yang terakhir ada kartu kuning yang digunakan untuk menuliskan perencanaan karier studi lanjut siswa. Dikatakan sebagai kartu interaktif, karena kartu ini berfungsi sebagai hubungan dua arah antara guru BK dan konselor pada saat penggunaan media.

Pada penelitian pengembangan ini, dilakukan uji validasi pada ahli materi dan ahli media serta uji calon pengguna sebagai data kuantitatif. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi didapatkan nilai persentase sebesar 81,95 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi dan perolehan nilai persentase pada buku panduan sebesar 83,3 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Kemudian hasil validasi oleh ahli media didapatkan nilai persentase sebesar 96,2 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi dan perolehan nilai persentase pada buku panduan sebesar 98 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Dan hasil penilaian oleh calon pengguna (konselor) mendapatkan persentase nilai sebesar 95,8 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi, dan yang terakhir hasil penilaian uji calon pengguna (siswa) mendapatkan persentase nilai sebesar 88,8 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Dengan demikian, media Career Map ini memenuhi kriteria akseptabilitas produk yang mencakup aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Dalam penelitian pengembangan terdapat data kuantitatif yang didapatkan dari komentar oleh ahli materi dan media yang menyatakan tidak terlalu banyak revisi yang dilakukan dan kemudian dari komentar dari para calon pengguna yang menyatakan bahwa media Career Map sederhana, menarik, unik dan sangat berguna.

Pada setiap pengembangan tidak terlepas dari sebuah kekurangan dan kelebihan. Begitu pun halnya dengan pengembangan media Career Map ini mempunyai kelebihan, dimana media

Career Map ini sangat mudah digunakan dan dapat membantu guru BK dalam memberikan layanan bimbingan karier bagi siswa. Penggunaan media ini membantu siswa untuk melakukan perencanaan kariernya sejak dini. Media Career Map juga mempunyai kekurangan, dimana media ini hanya digunakan oleh siswa SMA khususnya siswa kelas X, karena media ini dirancang dengan menyesuaikan dengan siswa SMA. Selain itu, tahapan pengembangan media

Career Map ini juga hanya sampai pada tahap ke 3 saja dan tidak sampai pada tahap ke 4 dari model pengembangan 4D, yaitu Disseminate (Tahap Penyebaran), sehingga keefektifan medi

Caree Map belum sepenuhnya teruji dan perlu dilakukan penelitian lanjutan.

PENUTUP

Hasil nilai persentase oleh ahli materi sebesar 81,5 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Hasil penilaian ahli media mendapatkan persentase 96,2 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Selanjutnya, hasil penilaian calon pengguna (guru BK/Konselor) mendapatkan persentase sebesar 95,8 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi, serta hasil penilaian calon pengguna (siswa) mendapatkan persentase sebesar 88,8 % dengan kategori sangat baik, tidak perlu revisi. Dengan demikian, produk media Career Map telah memenuhi kriteria akseptabilitas produk yang mencakup kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan.

Berdasarkan simpulan di atas, maka beberapa saran penelitian yang relevan yaitu: (1) Bagi guru BK: media Career Map ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru BK sebagai salah satu media bimbingan dan konseling untuk menunjang pemberian layanan bimbingan

(9)

siswa: media Career Map ini, diharapkan siswa dapat memanfaatkannya sebagai media yang membantu untuk dapat merencanakan kariernya khususnya studi lanjut, sehingga siswa tidak kebingungan dalam memilih karier setelah berada di kelas XII. Media ini dapat menjadi sebuah media yang menjadi acuan dalam pemilihan karier siswa di masa yang akan datang; dan (3) Bagi peneliti lain: pengembangan media Career Map ini hanya terbatas untuk mengetahui akseptabilitas produk bukan sampai pada tahap untuk mengukur keefektikan media pada tahap

Disseminate, untuk itu diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian sampai pada tahap penyebaran untuk mengetahui keefektifan media Career Map dalam membantu perencanaan karier siswa kelas X.

DAFTAR RUJUKAN

Ali, Arif Rofaul & Wiyono, Bambang Dibyo. 2018. Pengembangan Modul Pemilihan Karier untuk Siswa Kelas IX SMPN 3 Babat Lamongan. Jurnal BK UNESA, 8(2)

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Hodgson, Philip. 2007. Tips For Writing User Manuals, (Online),

(https://www.userfocus.co.uk/articles/usermanuals.html, diakses 21 Maret 2018). Importer. 2019. Kertas Art Paper. (Online).(https://importer.co.i/ ,diakses 13 Maret 2019). Kurnia, Rizky Nidya & Wiryosutomo, Hadi Warsito. 2018. Pengembangan Buku Interaktif

Perencanaan Karier Untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Surabaya. Jurnal BK UNESA, 8(2)

Mustaji. 2005. Pembelajaran Berbasis Kontruktivistik Penerapan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya: Unesa University Press.

Paisley, P. O., & Hubbard, G. T. 1994. Developmental School Counseling Programs:

Alexandria, VA: American Counseling Association.

Purnama, Sigit. 2010. Elemen Warna dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Jurnal Al Bidayah. Vol 2 (11): 113-129.

Putriani, Dewi. 2015. Pengembangan Media Karpet Warna Untuk Membantu Perencanaan Karier Siswa Kelas VIII SMP Negeri 40 Surabaya. Jurnal BK UNESA, 5(3)

Tarsidi, D. 2007. Teori perkembangan Karir. Artikel. (Online).

(http://dtarsidi.Blogspot.com/200/100/0/10/teoriperkembangankarier. html/, diakses pada 28 September 2018).

Tavaragi, Menghamala & Sushama. 2016. Colours and Its Significance. The International Journal Of Indian Psychology. Vol 3 (7): 116- 131.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(10)

Vendorpedia. 2019. Karakteristik Kertas Albratos. (Online). (https://www.vendorpedia.co.id/, diakses pada 13 Maret 2019).

Gambar

Tabel 2.  Hasil Validasi Ahli Media

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengukuran sampel air limbah laundry terlihat bahwa sampel pada semua daerah memiliki kadar detergen yang tinggi, dimana sampel pada daerah Marina

keenomisan sebab penghilangan afiks pada kalimat aktif sering tidak digunakan pada pemberitaan yang tidak sejalan dengan prinsip tata bahasa Indonesia yang baku. c) “Acho

Studi simulasi pengaruh dari metode peng-ground-nan generator pada suatu rangkaian netral dari arus mengalir di dalam generator selama Ground-faults dilakukan untuk

Hak-hak atas tanah yang memberi wewenang sebagaimana atau mirip dengan hak yang dimaksud dalam pasal 41 ayat 1 seperti yang disebut dengan nama sebagai di bawah, yang ada pada

Hal ini sesuai dengan pengamatan penelitian yang mengungkapkan bahwa faktor pendukung dalam menerapkan fungsi administrasi perkantoran modern di Kecamatan Barombong

Jikalau terlihat ada kesibukan, maka kesibukan itu dikarenakan ada sebagian pedagang mama-mama asli Papua memilih melakukan kegiatan jual beli dengan cara

Dalam penelitian ini, untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan data primer karena jumlah populasi yang sangat besar, maka diperlukan penarikan sampel yang dapat

background-repeat: initial initial;">Terjadi kecelakaan lalu-lintas dan korban tergeletak setengah mati di tepi jalan. Dan lewatlah:</p> <p style="margin: 0cm