• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract. Keywords : price discount, perceived usefulness, customers satisfaction, repurchase intention. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract. Keywords : price discount, perceived usefulness, customers satisfaction, repurchase intention. Abstrak"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

147 ANALISIS PRICE DISCOUNT DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP

MINAT PEMBELIAN ULANG MENGGUNAKAN FINTECH MELALUI INTERVENING CUSTOMERS SATISFACTION

(Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi Gopay di Kota Yogyakarta) Dika Prawita1, Ambar Lukitaningsih2, Henny Welsa 3

Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

1dika_prawita@yahoo.co.id, 2 ambaryudono@yahoo.com, 3 henny_welsa@yahoo.com

Analysis price discount and perceived usefulness of repurchase intention using fintech through intervening customers satisfaction (Case study of Gopay application users in Yogyakarta city)

Abstract

At present digital payment systems or electronic money have been widely used in Indonesia. Market share that is still wide open makes many fintech companies competing to provide discounts and various benefits of convenience when using the applications provided, one of which is GoPay. The purpose of this study is to analyze the effect of price discounts and perceived usefulness on repurchase interest using the GoPay application which is mediated by customer satisfaction variables. The data used in this study are primary data sourced from questionnaires, with a total sample of 84 respondents. The results of this study indicate that the price discount has a positive but not significant effect on customer satisfaction. Perceived usefulness have a positive and significant effect on customer satisfaction. Price discounts and perceived usefulness have a positive but not significant effect on repurchase intention. Customers satisfaction has a positive and significant effect on repurchase intention.

Keywords : price discount, perceived usefulness, customers satisfaction, repurchase intention

Abstrak

Saat ini sistem pembayaran digital atau uang elektronik telah banyak digunakan di Indonesia. Pangsa pasar yang masih terbuka lebar membuat banyak perusahaan fintech berlomba-lomba memberikan potongan harga dan berbagai manfaat kemudahan saat menggunakan aplikasi yang disediakan, salah satunya adalah GoPay. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh potongan harga dan manfaat yang dirasakan terhadap minat pembelian ulang menggunakan aplikasi GoPay yang dimediasi oleh variabel kepuasan pelanggan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari kuesioner, dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa potongan harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Manfaat yang dirasakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Potongan harga dan manfaat yang dirasakan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang.

Kata kunci: price discount, perceived usefulness, customers satisfaction, minat pembelian ulang

(2)

148 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang terus bergerak menjadi semakin canggih secara tidak langsung membuat segala aktivitas manusia menjadi lebih mudah baik di berbagai bidang. Pada perkembangan teknologi saat ini beragam inovasi baru terus bermunculan sehingga kegiatan manusia menjadi semakin efisien, cepat dan nyaman salah satunya di bidang ekonomi. Sektor perekonomian di Indonesia yang terkena dampak perkembangan teknologi informasi salah satunya pada cara atau metode pembayaran. Pada awal dahulu dengan menggunakan sistem barter, kemudian berkembang menjadi menggunakan satuan nilai pembayaran yang dikenal dengan uang secara tunai, hingga kini mulai memasuki era pembayaran digital atau pembayaran non tunai atau yang lebih dikenal dengan nama uang elektronik.

Transaksi pembayaran di era digital dengan menggunakan uang elektronik merupakan efek dari perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini dipadukan dengan layanan keuangan yang terus berinovasi yang dikenal dengan istilah financial technology atau

fintech. Pengertian fintech menurut Bank Indonesia selaku salah satu regulator keuangan di Indonesia, financial technology atau fintech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja (bi.go.id, 2018). Saat ini di Indonesia telah banyak hadir perusahaan penyedia financial technology

atau fintech. Beberapa contoh fintech payment gateway besar yang berada di

Indonesia saat ini adalah seperti OVO, GoPay, DANA, LinkAja, Paytren.

Kehadiran perusahaan-perusahaan penyedia jasa fintech payment gateway

tentu saja memunculkan persaingan diantara perusahaan tersebut. Ceruk pangsa pasar yang masih terbuka lebar, membuat perusahaan fintech besar seperti GoPay, OVO, DANA saling berlomba untuk merebut hati para pelanggannya. Salah satu strategi marketing yang digunakan adalah dengan memberikan diskon secara besar-besaran dan berkelanjutan atau yang lebih dikenal di dunia startup dengan istilah “strategi bakar uang”.

Gopay adalah salah satu fintech payment gateway milik PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa di bawah bendera Gojek. GoPay merupakan layanan dompet digital untuk mempermudah berbagai transaksi pembayaran secara online pada aplikasi Gojek. Banyak fitur yang ditawarkan oleh GoPay untuk melakukan transaksi pembayaran seperti untuk membeli makanan dan minuman di berbagai merchant, pembayaran pulsa handphone, hingga belanja online pada

marketplace.

Adanya metode alat pembayaran baru berupa dompet digital seperti GoPay yang memudahkan dalam pembayaran yang disertai dengan memberikan berbagai macam promosi potongan harga berupa diskon kepada para pelanggannya menjadi sebuah fenomena baru dimasyarakat yang berada di Kota Yogyakarta. Pemberian potongan harga atau diskon secara terus menerus dalam jumlah yang besar yang dilakukan oleh GoPay merupakan salah satu strategi marketing yang dilakukan oleh Gopay yang sering dikenal dengan istilah strategi “bakar uang”. Banyaknya diskon harga yang didapatkan oleh pelanggan ketika bertransaksi menggunakan Gopay

(3)

149

menjadi alasan utama masyarakat dalam menggunakan Gopay.

Fenomena penggunaan fintech

GoPay yang menjadi pilihan masyarakat di kota Yogyakarta juga menjadi salah satu fenomena yang terjadi saat ini. Banyak masyarakat yang merasakan manfaat ketika menggunakan aplikasi GoPay. Kemudahan menjadi salah satu alasan masyarakat di Kota Yogyakarta menggunakan aplikasi dompet digital GoPay. Selain menjadi mudah saat bertransaksi menggunakan GoPay, efektivitas biaya juga menjadi alasan banyak kaum muda dan karyawan memilih menggunakan Gopay.

Ketatnya persaingan pada bisnis

fintech dompet digital menuntut setiap perusahaan fintech dapat memikat para

pelanggannya pada penggunaan

pertamanya. Mendapatkan pengalaman baru seperti kemudahan dalam pembayaran, serta merasakan sensasi mendapatkan diskon harga yang besar tentu menimbulkan pengalaman positif bagi para pelanggannya. Banyak masyarakat yang berusaha membuktikan iklan promo tentang diskon besar dari GoPay yang gencar dilakukan oleh Gojek yang terpampang diberbagai media mulai. Kesesuaian akan adanya berbagai promo yang didapatkan oleh masyarakat saat menggunakan GoPay tentunya menjadi kepuasan tersendiri bagi masing-masing pelanggan GoPay.

Kepuasan yang didapatkan oleh masyarakat di kota Yogyakarta pengguna aplikasi GoPay tentunya menjadi harapan bagi Gojek selaku perusahaan penyedia layanan GoPay agar para pelangganya kembali melakukan transaksi pembelian menggunakan aplikasi Gopay. Semakin bertambahnya pengguna aplikasi GoPay dari tahun ke tahun menjadi fenomena tersendiri bahwa banyak masyarakat yang puas menggunakan Gopay, sehingga

banyak pula masyarakat yang

menggunakan GoPay saat melakukan pembelian ulang di berbagai merchant

atau toko yang selama ini telah bekerja sama dengan GoPay.

LANDASAN TEORI DAN

HIPOTESIS Price Discount

Menurut Sutisna, potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. Potongan harga umumnya dipakai untuk mendorong penggunaan produk baru, untuk membujuk pengguna lama agar membeli lebih banyak, atau untuk meyakinkan pengguna untuk mencoba produk yang telah lama ada (Sutisna, 2001).

Menurut Tjiptono dalam jurnal Emor & Soegoto, diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai yang dipersepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan (Emor & Soegoto, 2015) Perceived Usefulness

Menurut Jogiyanto dalam jurnal Wahyuningtyas salah satu teori yang membahas mengenai konsep model penerimaan teknologi adalah technology

acceptance model (TAM) yang

merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang akan

digunakan oleh pemakai

(Wahyuningtyas, 2016). Menurut Davis dalam jurnal Wahyuningtyas, Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem Teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai. Model penerimaan teknologi atau Technology

Acceptance Model (TAM) dikembangkan

oleh Davis et al (1989) berdasarkan model The Theory of Reasoned Action

(4)

150

(TRA) (Wahyuningtyas, 2016). Pada

Technology Acceptance Model atau TAM menambahkan dua konstruksi utama kedalam model TRA. Dua konstruksi utama tersebut adalah persepsi kegunaan

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use).

Pada manfaat yang dirasakan

(perceived usefulness), pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika individu tersebut merasa sistem teknologi bermanfaat baginya. Sedangkan pada kemudahan (perceived ease of use)

pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika individu tersebut merasa sistem teknologi mempermudah baginya. Menurut Davis dalam Basyar (2016)

perceived usefulness merupakan sejauh mana orang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja dari pekerjaannya. Sementara itu pendapat lain menurut Wibowo dalam Basyar (2016) perceived usefulness

merupakan suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

Customers Satisfaction

Menurut Kotler dan Keller,

Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or disappointment that result from comparing a product or service’s perceived performance (or outcome) to expectations (Kotler & Keller, 2016) . Dimana perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena

membandingkan kinerja yang

dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang.

Menurut Tjiptono, kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli,

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome)

sama atau melebihi harapan pelanggan (Tjiptono & Chandra, 2011). Sedangkan menurut Wilkie dalam Rambe (2017) membagi kepuasan pelanggan ke dalam lima tahapan yaitu : Expectations

(Pengharapan), Performance (Kinerja),

Comparison (Membandingkan),

Confirmation/Disconfirmation

(Konfirmasi/Diskonfirmasi), Discrepancy

(Ketidaksesuaian). Minat Pembelian Ulang

Menurut Kotler (2009) niat beli ulang merupakan tindakan konsumen pasca pembelian. Terjadinya kepuasan dan ketidakpuasan pasca pembelian

terhadap suatu produk dapat

mempengaruhi perilaku selanjutnya. Sedangkan menurut Hellier et al., dalam Basyar (2016) niat pembelian ulang adalah penilaian individu dari pembelian kembali produk atau jasa tertentu dari

bisnis yang sama, dengan

mempertimbangkannya posisi saat ini dan mungkin mempertimbangkan.

Lin dan Liang dalam jurnal Maziriri & Madinga (Maziriri & Madinga, 2015) mendefinisikan niat pembelian berulang sebagai “the degree to which customers

are willing to purchase the same product or service and it is a simple, objective, and observable predictor of future buying behavior” (“sejauh mana pelanggan bersedia untuk membeli produk atau layanan yang sama dan itu adalah prediktor yang sederhana, obyektif, dan dapat diamati dari perilaku pembelian di masa depan").

Pengaruh Price Discount terhadap Customers Satisfaction

Potongan harga atau price discount

merupakan salah satu daya tarik utama untuk menarik minat masyarakat membeli suatu barang atau menggunakan suatu jasa. Pengalaman konsumen pada saat membeli suatu barang atau jasa

(5)

151

dengan mendapatkan potongan harga dapat menimbulkan perasaan puas akan barang atau jasa yang dibelinya tersebut.

Menurut Irwana (2016) pada penelitiannya menyebutkan bahwa

discount price memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customers satisfaction. Hal ini menunjukan bahwa jika terjadi perubahan pada discount price

maka akan terjadi perubahan pada

customers satisfaction, dengan arah yang searah yaitu jika discount price

mengalami peningkatan maka akan

menyebabkan peningkatan pada

customers satisfaction, begitu juga sebaliknya

H1 : Price Discount berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customers Satisfaction

Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Customers Satisfaction

Saat seseorang menggunakan teknologi pada suatu perangkat elektronik, kemudian seseorang tersebut merasakan bahwa teknologi tersebut bermanfaat baginya maka teknologi tersebut dapat diterima dan akan digunakan oleh orang tersebut. Ketika timbul manfaat secara berulang-ulang akibat menggunakan teknologi yang dilakukan secara terus-menerus oleh seseorang, secara perlahan orang tersebut akan merasa puas telah menggunakan teknologi tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Muflihhadi & Rubiyanti (2016) menyebutkan bahwa perceived usefulness

memiliki pengaruh signifikan terhadap

customers satisfaction. Penelitian lain, menurut Hardi (2016) menyatakan semakin tinggi persepsi manfaat maka semakin tinggi kepuasan nasabah. Hal ini menunjukan bahwa manfaat yang didapatkan oleh nasabah sesuai dengan apa yang diharapkan.

H2: Perceived Usefulness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customers Satisfaction

Pengaruh Price Discount terhadap Minat Pembelian Ulang

Pemberian diskon harga biasa dilakukan oleh perusahaan untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang dijual, termasuk salah satunya adalah agar melakukan pembelian ulang dimasa mendatang.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2018) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan harga promosi terhadap minat pembelian ulang. Harga promosi yang sesuai dengan persepsi konsumen akan dapat mempengaruhi minat pembelian ulang pada konsumen secara signifikan. Namun pada penelitian yang lain, menurut Tejasari (2017) diskon tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang.

H3 : Price Discount berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang

Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Minat Pembelian Ulang

Seseorang akan melakukan

pembelian ulang menggunakan perangkat

teknologi pada saat setelah

menggunakannya dan berfikir bahwa perangkat teknologi tersebut memberikan manfaat kepadanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Basyar (2016) yang menyatakan bahwa bahwa persepsi kemudahan memiliki hubungan positif dan pengaruh yang signifikan terhadap niat beli ulang secara online, artinya semakin baik persepsi manfaat, maka niat beli ulang secara online juga akan semakin meningkat. Tanpa harus puas dulu konsumen sudah berniat membeli ulang secara online. Pendapat lain, menurut Silaen & Prabawani (2019) persepsi manfaat memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli ulang

H4: Perceived Usefulness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang

(6)

152 Pengaruh Customers Satisfaction

terhadap Minat Pembelian Ulang Ketika apa yang menjadi harapan oleh pelanggan akan suatu produk atau layanan jasa telah sesuai dengan yang diharapkannya bahkan melebihi dari ekspektasinya, akan menimbulkan perasaan untuk membeli kembali akan produk atau jasa tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kartika & Suprapti (2018), berpendapat bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat beli ulang, yang artinya semakin tinggi kepuasan pelanggan semakin tinggi pula niat beli ulang yang akan dilakukan oleh pelanggan tersebut.

Khan dkk (2015) juga berpendapat pada jurnalnya yang menyatakan,

“satisfaction was the strongest predictor of re-purchase intention of customers”

(kepuasan adalah predictor terkuat dari niat pembelian kembali oleh pelanggan).

H5: Customers Satisfaction

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang.

Gambar 1. Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di kota Yogyakarta yang menggunakan GoPay dari aplikasi Gojek. Populasi pada penelitian ini tidak membedakan gender baik laki-laki atau perempuan. Dengan menggunakan rumus dari Hair jumlah sampel yang diambil adalah 7 kali dari jumlah indikator yang dianalisa yaitu 12 indikator, sehingga didapatkan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 84 responden.

Teknik dalam menentukan

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non probability sampling.

Metode dalam menentukan responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan incidental

purposive sampling. Yaitu

menggabungkan teknik incidendal sampling dan purposive sampling.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari kuesioner yang di isi oleh para responden, sedangkan data sekunder didapatkan dari artikel pada beberapa situs website.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data yang meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas, analisis deskriftif, dan analisis inferesial yang meliputi uji indikator, uji model fit, uji hipotesis, dan uji sobel test.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Uji Validitas dan Uji reliabilitas

Hasil uji validitas keseluruhan item pernyataan pada masing-masing indikator tiap variabel didapatkan hasil r hitung lebih besar dari r tabel (0,220). Selain itu didapatkan juga seluruh butir pernyataan pada tiap variabelnya memiliki nilai Price Discount (X1) Perceived Usefulness (X2) Customers Satisfaction (Y1) Minat Pembelian Ulang (Y2)

(7)

153

signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat dinyatakan seluruh item pernyataan pada tiap variablenya dinyatakan valid. Uji reliabilitas pada penelitian ini dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Hasil uji reliabilitas didapatkan seluruh variabel memiliki nilai Cronbach’sAlpha

lebih besar dari 0,7. Sehingga dapat diyatakan seluruh variabel reliable.

Analisis Deskriptif Variabel Price Discount

Sebagian besar responden setuju dengan Price Discount pada aplikasi GoPay, yaitu dengan frekuensi jawaban setuju sebanyak 534 kali atau sebesar 49%. Frekuensi jawaban netral sebanyak 268 kali atau sebesar 25%, frekuensi jawaban sangat setuju sebanyak 241 kali atau sebesar 22%, dan frekuensi jawaban tidak setuju sebanyak 49 kali atau sebesar 4%

Analisis Deskriptif Variabel Perceived Usefulness

Sebagian besar responden setuju

dengan Perceived Usefulness

menggunakan aplikasi GoPay, yaitu dengan frekuensi jawaban setuju sebanyak 342 kali atau sebesar 58%. Frekuensi jawaban sangat setuju sebanyak 134 kali atau sebesar 23%, frekuensi jawaban netral sebanyak 101 kali atau sebesar 17%, dan frekuensi

jawaban tidak setuju sebanyak 11 kali atau sebesar 2%.

Analisis Deskriptif Variabel Customers Satisfaction

Sebagian besar responden setuju

dengan Customers Satisfaction

menggunakan aplikasi GoPay, yaitu dengan frekuensi jawaban setuju sebanyak 453 kali atau sebesar 60%. Frekuensi jawaban netral sebanyak 200 kali atau sebesar 26%, frekuensi jawaban sangat setuju sebanyak 88 kali atau sebesar 12%, dan frekuensi jawaban tidak setuju sebanyak 15 kali atau sebesar 2%. Analisis Deskriptif Variabel Minat Pembelian Ulang

Sebagian besar responden setuju dengan Minat Pembelian Ulang menggunakan aplikasi GoPay, yaitu dengan frekuensi jawaban setuju sebanyak 518 kali atau sebesar 47%. Frekuensi jawaban netral sebanyak 409 kali atau sebesar 37%, frekuensi jawaban sangat setuju sebanyak 87 kali atau sebesar 8%, dan frekuensi jawaban tidak setuju sebanyak 78 kali atau sebesar 7%. Uji Indikator

Pada uji Convergent Validity

didapatkan hasil semua indikator pada masing-masing

variabel memiliki nilai korelasi diatas 0,50 sehingga semua indikator dianggap valid.

Hasil uji Discriminant Validity

didapatkan nilai cross loading hubungan tiap-tiap indikator dengan konstruknya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hubungan dengan konstruk yang lain. Sehingga semua item indikator dinyatakan valid.

Pada uji Composite Reliability

semua konstruk atau variabel memiliki nilai yang memuasakan yaitu diatas 0,7. Sehingga dapat dinyatakan seluruh

variabel reliable dan memiliki konsistensi yang baik.

Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji bootstrapping

dengan menggunakan smartPLS

didapatkan hasil nilai seperti pada tabel berikut:

(8)

154

Table 1. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Koefisien

Parameter P-Value H1 Price Discount

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customers Satisfaction

0,103 0,148

H2 Perceived Usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customers Satisfaction

0,711 0,000

H3 Price Discount

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang

0,092 0,298

H4 Perceived Usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang

0,008 0,950

H5 Customers

Satisfactionberpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang

0,699 0,000

Pengaruh Price Discount terhadap Customers Satisfaction

Nilai pengujian hipotesis H1 didapatkan nilai koefisien parameter 0,103. Ini menunjukkan bahwa Price Discount (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Customers Stisfaction (Y1). Sedangkan P-Value diperoleh nilai 0,148 ( >0,05 ). Ini menunjukkan bahwa Price

Discount (X1) berpengaruh tidak

signifikan terhadap Customers Stisfaction

(Y1). Dengan demikian H1 tidak terbukti. Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Customers Satisfaction

Nilai pengujian hipotesis H2 didapatkan nilai koefisien parameter 0,711. Ini menunjukkan bahwa Perceived

Usefulness (X2) memiliki pengaruh

positif terhadap Customers Stisfaction

(Y1). Sedangkan P- Value diperoleh nilai 0,000 ( <0,05 ). Ini menunjukkan bahwa

Perceived Usefulness (X2) berpengaruh signifikan terhadap Customers Stisfaction

(Y1). Dengan demikian H2 terbukti.

Pengaruh Price Discount terhadap Minat Pembelian Ulang

Nilai pengujian hipotesis H3 didapatkan nilai koefisien parameter 0,092. Ini menunjukkan bahwa Price Discount (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Minat Pembelian Ulang (Y2). Sedangkan P-Value diperoleh nilai 0,298 ( >0,05 ). Ini menunjukkan bahwa Price

Discount (X1) berpengaruh tidak

signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang (Y2). Dengan demikian H3 tidak terbukti.

Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Minat Pembelian Ulang

Nilai pengujian hipotesis H4 didapatkan nilai koefisien parameter 0,008. Ini menunjukkan bahwa Perceived

Usefulness (X2) memiliki pengaruh

positif terhadap Minat Pembelian Ulang (Y2). Sedangkan P-Value diperoleh nilai 0,950 ( >0,05 ). Ini menunjukkan bahwa

Perceived Usefulness (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang(Y2). Dengan demikian H4 tidak terbukti.

Pengaruh Customers Satisfaction terhadap Minat Pembelian Ulang

Nilai pengujian hipotesis H5 diperoleh nilai koefisien parameter 0,699. Ini menunjukkan bahwa Customers Satisfaction (Y1) memiliki pengaruh positif terhadap Minat Pembelian Ulang (Y2). Sedangkan P-Value diperoleh nilai 0,000 ( <0,05 ). Ini menunjukkan bahwa

Customers Satisfaction (Y1) berpengaruh signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang (Y2). Dengan demikian H5 terbukti.

Uji Sobel Test

Hasil sobel tes untuk variabel Price Discount memiliki nilai Z skor sebesar 0,96 lebih kecil dari Z tabel 1,96. Sedangkan pada variabel Perceived Usefulness memiliki nilai Z skor sebesar 3,39 lebih besar dari Z tabel 1,96.

(9)

155 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien parameter (R Square

Adjusted) pada variabel Customers

Satisfaction sebesar 0,549. Sedangkan pada variabel Minat Pembelian Ulang sebesar 0,529.

Pembahasan

Pengaruh Price Discount terhadap Customers Satisfaction

Hasil pengujian Hipotesis (H1) membuktikan bahwa Price Discount

memiliki pengaruh positif terhadap

Customers Satisfaction akan tetapi tidak signifikan. Hasil ini diperoleh dari hasil nilai koefisien parameter sebesar 0,103, dan hasil nilai P-Value sebesar 0,148 (>0,05). Faktor lain yang menunjukan bahwa adanya pengaruh positif namun tidak signifikan pada hipotesis H1 ini yaitu pada hasil analisis deskriptif masih ada sebagian responden yang menyatakan tidak setuju pada masing-masing variabel yaitu pada pernyataan “Gopay sering memberikan diskon besar hingga diatas 30%” dan “Infomasi program promo yang diberikan oleh Gopay telah sesuai dengan harapan saya”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Price Discount yang ada pada GoPay telah cukup baik memberikan rasa puas kepada para pelanggannya, namun masih perlu banyak dilakukan perbaikan terkait potongan harga yang diberikan kepada pelanggannya agar dapat semakin

meningkatkan kepuasan para

pelanggannya. Karena semakin baik potongan harga yang diberikan, akan semakin dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Menurut Tjiptono dalam jurnal Emor & Soegoto (Emor & Soegoto, 2015) diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aditi & H.M.Hermanyur (2019) dengan judul “Pengaruh ketanggapan, diskon harga dan bukti fisik terhadap kepuasan konsumen dengan sikap konsumen sebagai variabel moderating pada PT Go-Jek di kota Medan” yang menyatakan bahwa Diskon Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan Kepuasan konsumen Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Customers Satisfaction

Hasil pengujian Hipotesis (H2)

membuktikan bahwa Perceived

Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Customers Satisfaction dan berpengaruh signifikan. Hasil ini diperoleh dari hasil nilai koefisien parameter sebesar 0,711, dan hasil nilai P-Value sebesar 0,000 (<0,05). Faktor lain yang menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan pada hipotesis H2 ini yaitu pada hasil analisis deskriptif pada masing-masing variabel dimana mayoritas pelanggan setuju dengan pernyataan yaitu “Dengan menggunakan Gopay saya dapat melakukan transaksi lebih mudah” dan “Saya berminat menggunakan kembali Gopay karena memudahkan saat bertransaksi”

Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness

atau manfaat yang dirasakan oleh para konsumen saat mengunakan GoPay telah sangat baik sehingga mampu membuat konsumen merasa puas. Semakin banyak manfaat yang dirasakan oleh pelanggan pada saat menggunakan GoPay akan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada saat menggunakan GoPay. Menurut Davis dalam Basyar (2016) perceived usefulness merupakan sejauh mana orang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja dari pekerjaannya.

(10)

156

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muflihhadi & Rubiyanti (2016) dengan judul “Pengaruh Perceived Usefulness , Perceived Ease of Use , Dan Trust Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Gojek Bandung)” yang menyatakan bahwa perceived usefulness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Gojek di Bandung.

Pengaruh Price Discount terhadap Minat Pembelian Ulang

Hasil pengujian Hipotesis (H3) membuktikan bahwa Price Discount

memiliki pengaruh positif terhadap Minat Pembelian Ulang akan tetapi tidak signifikan. Hasil ini diperoleh dari hasil nilai koefisien parameter sebesar 0,092, dan hasil nilai P-Value sebesar 0,298 (>0,05). Faktor lain yang menunjukan bahwa adanya pengaruh positif namun tidak signifikan pada hipotesis (H3) ini yaitu pada hasil analisis deskriptif masih ada sebagian responden yang menyatakan tidak setuju pada masing-masing variabel yaitu pada pernyataan “Gopay sering memberikan berbagai potongan harga berupa voucher diskon belanja kembali”, “Saya akan kembali menggunakan Gopay saat membeli ulang di toko sebelumnya”, dan “Saya akan kembali menggunakan Gopay saat membeli ulang di restaurant sebelumnya”.

Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Price Discount atau potongan harga yang diberikan oleh GoPay telah mampu untuk menimbulkan minat pembelian ulang menggunakan Gopay, namun masih perlu dilakukan evaluasi perbaikan terkait program potongan harga yang diberikan agar para penggunanya lebih berminat melakukan pembelian ulang menggunakan GoPay. Karena semakin baik program potongan harga yang diberikan dan dapat diterima oleh konsumen, akan dapat meningkatkan minat pembelian ulang menggunakan

GoPay di berbagai merchant rekanan GoPay.

Menurut Sutisna (2001), potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. Potongan harga umumnya dipakai untuk mendorong penggunaan produk baru, untuk membujuk pengguna lama agar membeli lebih banyak, atau untuk meyakinkan pengguna untuk mencoba produk yang telah lama ada. Hasil hipotesis penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang sebelumnya yang dilakukan oleh Tejasari (2017) yang berjudul “Analisis pengaruh citra merek, kualitas produk, diskon dan lokasi terhadap niat membeli ulang pakaian di toko pakaian Rahayu Nanggulan Kulon Progo” yang menyatakan bahwa diskon tidak berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang.

Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Minat Pembelian Ulang

Hasil pengujian Hipotesis (H4)

membuktikan bahwa Perceived

Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Minat Pembelian Ulang akan tetapi tidak signifikan. Hasil ini diperoleh dari hasil nilai koefisien parameter sebesar 0,008, dan hasil nilai P-Value sebesar 0, 950 (>0,05). Faktor lain yang menunjukan adanya pengaruh positif namun tidak signifikan pada hipotesis (H4) ini yaitu pada hasil analisis deskriptif masih ada sebagian responden yang menyatakan tidak setuju pada masing-masing variabel yaitu pada pernyataan “Dengan menggunakan Gopay saya tidak perlu selalu membawa banyak uang tunai” dan “Saya sering menggunakan Gopay saat melakukan transaksi sehari-hari”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness

atau manfaat yang dirasakan oleh pelanggan GoPay cukup baik untuk menimbulkan Minat Pembelian Ulang menggunakan GoPay namun perlu

(11)

157

dilakukan perbaikan terkait manfaat lain yang dapat dirasakan oleh penggunanya agar dapat lebih menimbulkan Minat Pembelian Ulang menggunakan GoPay.

Pada saat seseorang telah merasakan manfaat menggunakan suatu alat termasuk alat teknologi, maka seseorang tersebut akan kembali menggunakan alat tersebut. Seperti pada teori yang dinyatakan oleh Thompson dalam Silaen & Prabawani (2019) menyebutkan bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi jika orang tersebut mengetahui manfaat atau kegunaan (usefulness) positif atas penggunaanya.

Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Basyar (2016) dengan judul “Pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terhadap niat beli ulang secara online dengan kepuasan sebagai variabel intervening” yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan memiliki hubungan positif dan pengaruh yang signifikan terhadap niat beli ulang secara online, artinya semakin baik persepsi manfaat, maka niat beli ulang secara online juga akan semakin meningkat. Pengaruh Customers Satisfaction terhadap Minat Pembelian Ulang

Hasil pengujian Hipotesis (H5)

membuktikan bahwa Customers

Satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap Minat Pembelian Ulang dan berpengaruh signifikan. Hasil ini diperoleh dari hasil nilai koefisien parameter sebesar 0,699, dan hasil nilai P-Value sebesar 0,000 (<0,05). Faktor lain yang menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan pada hipotesis (H5) ini yaitu pada hasil analisis deskriptif pada masing-masing variabel dimana mayoritas pelanggan setuju dengan pernyataan yaitu “Saya berminat menggunakan kembali Gopay saat melakukan transaksi pembayaran” dan “Ketika berpikir tentang pembayaran

digital, yang pertama terpikirkan oleh saya adalah Gopay”.

Dari penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa Customers

Satisfaction atau kepuasan pelanggan menggunakan GoPay telah sangat baik untuk menimbulkan Minat Pembelian Ulang menggunakan aplikasi GoPay. Banyak pelanggan pengguna GoPay yang merasa puas ketika menggunakan aplikasi GoPay pada saat bertransaksi pembayaran. Karena semakin puas konsumen akan produk yang digunakan maka akan semakin berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang.

Pada saat seseorang telah merasakan puas akan suatu produk yang digunakan, maka akan menimbulkan minat seseorang untuk menggunakan atau membeli kembali produk yang telah digunakannya. Seperti pada teori yang dinyatakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2009) niat beli ulang merupakan tindakan konsumen pasca pembelian. Terjadinya kepuasan dan ketidakpuasan pasca pembelian terhadap suatu produk

dapat mempengaruhi perilaku

selanjutnya.

Hasil hipotesis penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Palma & Andjarwati (2016) yang berjudul “Pengaruh kualitas produk, kemudahan, dan harga terhadap niat beli ulang dengan kepuasan sebagai intervening” yang menyatakan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang.

Koefisien Determinasi (R Square Adjusted)

Koefisien determinasi penelitian ini didapatkan hasil yaitu pada variabel

Customers Satisfaction sebesar 0,549. Hal ini berarti Customers Satisfaction

mampu dijelaskan oleh variabel Price

Discount dan Perceived Usefulness

sebesar 54,9%. Sedangkan sisanya sebesar 45,1% dijelaskan oleh faktor lain

(12)

158

seperti kualitas produk, bauran pemasaran, dan perceived of ease of use

yang tidak ada pada penelitian ini.

Sedangkan nilai koefisien determinasi pada variabel Minat Pembelian Ulang sebesar 0,529. Hal ini berarti Minat Pembelian Ulang mampu dijelaskan oleh variabel oleh variabel

Price Discount, Perceived Usefulness,

dan Customers Satisfaction sebesar

52,9%. Sedangkan sisanya sebesar 47,1% dijelaskan oleh faktor lain seperti loyalitas dan brand image yang tidak ada pada penelitian ini.

Sobel Test

Uji sobel tes pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel intervening Customers Satisfaction (Y1) tidak berperan dalam hubungan antara variabel Price Discont (X1) dan variabel Minat Pembelian Ulang (Y2). Sedangkan variabel intervening Customers Satisfaction (Y1) memiliki peran pada hubungan antara variabel Perceived Usefulness (X2) dengan variabel Minat Pembelian Ulang (Y2).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh bahwa price discount berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

customers satisfaction. Ada faktor lain selain besarnya jumlah diskon, seperti syarat dan ketentuan diskon yang dapat berkontribusi agar pelanggan merasa puas. Perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap customers satisfaction, artinya semakin banyak kemudahan yang dirasakan oleh pengguna GoPay, seperti lebih mudah

ketika melakukan pembayaran, lebih menghemat biaya, lebih cepat ketika melakukan pembayaran, maka akan semakin menciptakan rasa puas di hati pelanggan. Price discount berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang menggunakan GoPay. Ada faktor lain seperti faktor ekonomi dimana pelanggan memiliki keterbatasan keuangan untuk melakukan pembelian ulang. Perceived usefulness

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang menggunakan GoPay. Pada saat pelanggan mudah menggunakan GoPay dan hendak melakukan pembelian ulang dengan menggunakan GoPay, namun jaringan pada aplikasi GoPay tidak dapat digunakan, maka pelanggan dapat mengurungkan niatnya untuk melakukan pembelian ulang menggunakan GoPay.

Customers Satisfaction berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang, artinya semakin besar rasa puas konsumen pada saat menggunakan GoPay, maka semakin besar minat yang timbul pada diri konsumen untuk melakukan pembelian ulang menggunakan GoPay.

Karena kepuasan pelanggan dapat membantu minat pembelian ulang menggunakan GoPay dari sisi manfaat yang dirasakan, hendaknya GoPay

mempertahankan kepuasan para

pelanggan yang telah menggunakan GoPay terutama pada sector manfaat penggunaan GoPay, seperti dengan meningkatkan kecepatan scan barcode saat transaksi, ataupun berbagai fitur kemudahan saat menggunakan GoPay.

REFERENSI

Aditi, B., & H.M.Hermanyur. (2019). Pengaruh ketanggapan, diskon harga dan bukti fisik terhadap kepuasan

konsumen dengan sikap konsumen sebagai variabel moderating pada PT Go-Jek di kota Medan. Jurnal Manajemen Tools, 11(1), 1–11. Astuti, D. Y. (2018). Pengaruh Harga

Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Evaluasi Pembeli

(13)

159

Starbucks Coffee di Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Basyar, K. (2016). Pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terhadap niat beli ulang secara online dengan kepuasan sebagai variabel intervening. Bisma Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 8(2), 204– 217.

bi.go.id. (2018). Edukasi dan Perlindungan Konsumen SP. Retrieved January 10, 2020, from

www.bi.go.id website:

https://www.bi.go.id/id/edukasi-

perlindungan- konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx

Emor, R. Y. ., & Soegoto, A. S. (2015). Pengaruh potongan harga, citra merek, dan service scape terhadap keputusan pembelian konsumen Indomaret Tanjung Batu. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2), 738–748. Hardi, Wahyudi, S., & Djastuti, I. (2016).

Analisis pengaruh kualitas layanan dan persepsi manfaat terhadap terhadap kepuasan nasabah dan pengaruhnya terhadap loyalitas.

Jurusan Magister Manajemen

Universitas Diponegoro Semarang. Irwana, A. C., Retnowati, N., & Imamah,

N. (2016). Pengaruh discount price, brand image, dan place terhadap consumers satisfaction dalam penggunaan Hicard di Hypermart Pakuwon Trade Center Surabaya.

Jurnal Manajemen Branchmarck. Kartika Yudha, I. P. G. M., & Suprapti,

N. W. S. (2018). Pengaruh Atmosfer Toko Dan Daya Tarik Promosi Penjualan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Niat Beli Ulang (Di Matahari Mall Bali Galeria Kuta).

E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Udayana, 7, 1803. https://doi.org/10.24843/eeb.2018.v0 7.i07.p02

Khan, S. A., Liang, Y., & Shahzad, S. (2015). An Empirical Study of Perceived Factors Affecting Customer Satisfaction to Re-Purchase Intention in Online Stores in China. Journal of Service Science and Management, 08(03), 291–305. https://doi.org/10.4236/jssm.2015.83 032

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009).

Manajemen Pemasaran. In

Manajemen Pemasaran (13th ed., p. 190). Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016).

Marketing Management. In

Marketing Management (15th ed.). New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Maziriri, E. T., & Madinga, N. W. (2015). The effect of buyer’s remorse on consumer’s repeat purchase intentions: experiences of generation Y apparel student consumers within the Vaal Triangle.

International Journal of Research in Business Studies and Management,

2(5), 24–31.

Muflihhadi, I., & Rubiyanti, R. N. (2016). Pengaruh Perceived Usefulness , Perceived Ease of Use , Dan Trust Terhadap Kepuasan Konsumen ( Studi Pada Gojek Bandung ) the Impact of Perceived Usefulness , Perceived Ease of Use , and Trust in Custome Rs ’ Satisfaction ( Case Study in Gojek Bandung ). E-Proceeding of Management, 3(2), 2026–2033. Palma, M. A., & Andjarwati, A. L.

(2016). Pengaruh kualitas produk, kemudahan, dan harga terhadap niat beli ulang dengan kepuasan sebagai variabel intervening (Studi Pada Pelanggan Produk Fashion Melalui Toko online di Surabaya). Jurnal

Riset Ekonomi Dan Manajemen,

16(1), 84.

https://doi.org/10.17970/jrem.16.601 06.id

(14)

160

Rambe, N., Maksum, C., & Jasin, M. (2017). Pengaruh pelayanan, citra merek dan harga terhadap pembelian ulang melalui kepuasan pelanggan dan word of mouth. Journal of

Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO978110 7415324.004

Silaen, E., & Prabawani, B. (2019). Pengaruh persepsi kemudahan menggunakan e-wallet dan persepsi manfaat serta promosi terhadap minat beli ulang saldo e-wallet OVO. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Indonesia, 1–9.

Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran (2nd ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tejasari, R. H. (2017). Analisis pengaruh citra merek, kualitas produk, diskon, dan lokasi terhadap niat membeli ulang pakaian di toko pakaian “Rahayu” Nanggulan Kulon Progo

DIY. STIE Widya Wiwaha

Yogyakarta.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). Service, Quality, dan Satisfaction. In

Service, Quality, dan Satisfaction

(3rd ed.). Yogyakarta: Andi Offset. Wahyuningtyas, R. A. (2016). Pengaruh

Persepsi Kemudahan Terhadap Niat Beli Ulang Dengan Persepsi Kegunaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengguna Layanan Aplikasi Go-Jek Di Surabaya). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 4(3), 1–10.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Induksi dosis tunggal aloksan dapat menyebabkan keadaan diabetes dapat bersifat reversibel [34] .Pada data terlihat sedikit terjadi penurunan kadar glukosa darah pada

PRESS OK TO START RINSING: Place the container used to collect the descaler solution empty under the coffee spouts and hot wa- ter/steam spout (fig.. Hot water is delivered

Penyelidikan dalam Intelkam adalah kegiatan yang merupakan bagian integral fungsi intelijen untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data (bahan keterangan) dan

Berdasarkan kandugan nutrisi C.racemossa yang di budidayakan selama 45 hari di perairan semau desa Hansisi dan di lakukan uji lanjutan di Laboratorium Peternakan

Berdasarkan nilai komposisi nutrisi pakan yang diberikan dapat diketahui bahwa tingginya pertumbuhan panjang mutlak benih ikan nila yang diberi perlakuan pakan C

Ant ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, sehingga bekerja di seluruh platform dan tidak bergantung pada perintah khusus dari sebuah shell, yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun babadotan dan jahe didalam ransum sapi perah yang diamati dari fermentabilitas rumen secara in vitro..

Uji T 2 -Hotelling pada kuda delman jantan kelompok Manado dengan Tomohon memperlihatkan adanya perbedaan kedua kelompok tersebut.. Untuk tujuan ini dapat menggunakan