• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat terlihat melalui sensitivitas berubahnya harga saham (Nofianti, 2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. dapat terlihat melalui sensitivitas berubahnya harga saham (Nofianti, 2014)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Informasi laporan keuangan merupakan informasi yang diperlukan untuk sebagian besar pengguna laporan keuangan seperti investor dan calon investor guna pengambilan keputusan investasi bisnis di pasar modal. Salah satu Informasi laporan keuangan yang bermanfaat untuk keputusan investasi adalah informasi laba. Informasi laba merupakan refleksi dari kinerja manajemen perusahaan sehingga investor akan merespon informasi laba tersebut.

Seperti yang telah dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 menyatakan bahwa laba bermanfaat dalam menilai kinerja manajemen, membantu dalam memberikan estimasi kemampuan laba sehingga lebih representatif dalam investasi jangka panjang, juga dapat memprediksikan laba bahkan dapat menaksir resiko atas investasi maupun kredit. Kebermanfaatan informasi laba ditunjukkan melalui ERC. ERC adalah respon pasar terhadap informasi mengenai laba akuntansi yang dapat terlihat melalui sensitivitas berubahnya harga saham (Nofianti, 2014).

Penelitian ini mengasumsikan bahwa investor akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap informasi laba berdasarkan kualitas informasi laba yang dipublikasikan. Respon investor akan tinggi apabila laba yang dihasilkan suatu perusahaan berkualitas. ERC yang berbeda-beda antar

(2)

perusahaan mengindikasikan bahwa ERC yang tinggi memperlihatkan kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba.

Terdapat beberapa variabel yang diduga mempengaruhi ERC, yakni : ukuran perusahaan (Risdawaty dan Subowo, 2015), persistensi laba (Imroatussolihah, 2013), struktur modal (Dira dan Ida, 2014), dan tingkat

kepatuhan mandatory disclosures IFRS (Osesoga and Jin-Yang, 2015;

Tsalavoutas dan Dionysiou, 2011; Hardi dan Ahalik, 2015). Dari variabel-variabel yang mempengaruhi ERC, penelitian ini memfokuskan pada variabel-variabel tingkat kepatuhan mandatory disclosures IFRS dan struktur modal sebagai variabel yang mempengaruhi ERC sebab adanya adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya.

Menutut Suwardjono (2005), mandatory Disclosure adalah

pengungkapan minimal yang disyaratkan dalam standar akuntansi yang berlaku. Mandatory disclosure memiliki tujuan menyediakan informasi guna memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan, memberi kepastian dalam pengendalian kinerja melalui kepatuhan tehadap hukum serta standar akuntansi dan memberikan gambaran mengenai kejelasan kesehatan keuangan pada suatu perusahaan dan mengestimasi beban masa yang akan datang sehingga investor dapat mengestimasi aliran kas keluar dalam suatu bisnis juga dapat memutuskan growth opportunity jangka panjang (Al – Akra et al., 2010).

Gunawan dan Eka (2016) menyatakan bahwa perbedaan peraturan standar keuangan setiap Negara yang berbeda-beda akan mempersulit para

(3)

pemakai laporan keuangan dalam memahami isi laporan keuangan, sehingga untuk mempermudah pemahaman isi laporan keuangan tersebut. Maka dari itu antar Negara memerlukan standar yang sama yakni International Reporting Standart (IFRS). Walau begitu, tingkat kepatuhan mandatory disclosure IFRS masih rendah karena belum banyak perusahaan di Indonesia yang melakukannya. Padahal apabila diamati IFRS mulai di adopsi oleh Indonesia dari tahun 2008 hingga 2010, kemudian berlanjut di tahun 2011 tahap persiapan akhir IFRS, dan pada tahun 2012 implementasi sudah dimulai.

SAK Konvergensi IFRS juga telah mengatur item-item pengungkapan wajib secara terperinci. Di Indonesia tingkat pengungkapan wajib yang dilakukan oleh perusahaan ternyata masih bervariasi. Hal ini terbukti dari penelitian Dwi, dkk (2012) yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan mandatory disclosures di Indonesia baru mencapai 72,203%. Sedangkan penelitian Prawinandi (2012) menunjukkan hasil yang lebih rendah yaitu hanya sebesar 69,900%. Seharusnya dengan adanya peraturan yang telah ditetapkan, tingkat mandatory disclosure di Indonesia dapat mencapai tingkat yang ideal yaitu 100%.

Mandatory disclosure adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur yang semakin berkembang pesat seiring dengan tuntutan global agar perusahaan lebih meningkatkan kualitas informasi keuangan. Perlunya peraturan mengenai mandatory disclosures pada laporan keuangan guna

(4)

peraturan ini dapat memberikan celah bagi perusahaan untuk menyembunyikan informasi penting yang harusnya diungkapkan.

Stakeholder akan dirugikan apabila Informasi yang harusnya diungkapkan malah justru disembunyikan, seperti yang terjadi pada salah satu perusahaan di Indonesia yakni kasus PT Petromine Energy Trading (anak perusahaan PT Bakrie & Brothers, Tbk) yang mana dalam kasus tersebut pendapatan dari jasa penyediaan bahan bakar kepada perusahaan AKR Corporindo senilai Rp 1,370 triliun, dengan menggunakan beban pokok pendapatan sebesar Rp 8,000 triliun tidak dicantumkan dalam laporan keuangan. Adanya kasus tersebut, Bakrie & Brothers harus mendapatkan sanksi sebesar Rp 4,000 miliar dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Prayogi, 2011).

Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan peraturan pengungkapan wajib di Indonesia nyatanya belum mampu menjamin terlaksananya praktek pengungkapan yang lebih tinggi. Investor akan berasumsi bahwa laporan keuangan perusahaan yang patuh dan memenuhi semua mandatory disclosure IFRS akan memiliki tingkat kualitas yang tinggi. Artinya semakin tinggi tingkat pengungkapan mandatory disclosure IFRS , maka semakin tinggi pula kualitas linformasi laba yang dihasilkan, sehingga respon pasar terhadap informasi laba tersebut akan semakin tinggi pula. Respon laba yang tinggi akan ditunjukkan oleh nilai ERC yang tinggi.

Osesoga and Jin-Yang (2015), Rahayu (2008) dan Hardi dan Ahalik (2015) meneliti tentang pengaruh tingkat kepatuhan mandatory disclosure

(5)

terhadap kualitas laba, yang mana dalam penelitiannya kualitas laba diukur dengan ERC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konvergensi IFRS berpengaruh positif terhadap kualitas laba dan semakin tinggi ERC.

Struktur modal adalah penggunaan aset dan sumber daya oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Novianti, 2012). Struktur modal diukur berdasarkan debt ratio. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi atau banyak utang artinya perusahaan tersebut memiliki utang lebih besar dibandingkan aset. Jadi setiap laba mengalami peningkatan yang diuntungkan adalah pemberi pinjaman karena semakin terjamin keamanannya. Maka dari itu peningkatan laba yang terjadi kurang direspon oleh shareholder tetapi akan banyak direspon oleh debtholder. Jadi walaupun kondisi laba

pada suatu perusahaan semakin baik maka shareholders akan semakin

memberikan respon yang negatif, sebab shareholders beranggapan

peningkatan laba tersebut hanya menguntungkan bagi kreditur saja. Maka dari itu, pasar akan merespon negatif terhadap struktur modal dan respon negatif ditunjukkan dengan kecilnya ERC.

Penelitian ini merupakan replikasi dari Osesoga dan Jinn-Yang (2015). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada fokus penelitian, penelitian terdahulu berfokus pada pengaruh mengadopsi IFRS, sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada tingkat kepatuhan mandatory disclosure IFRS setelah periode adopsi IFRS dan penambahan variabel independen struktur modal yang berasal dari penelitian Nofianti (2014).

(6)

Penelitian ini menggunakan periode 2014-2015, sedangkan dalam penelitian sebelumnya menggunakan periode 2009-2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini antara lain:

1. Apakah tingkat kepatuhan mandatory disclosure Konvergensi IFRS

berpengaruh terhadap Earnings Response Coefifcient?

2. Apakah struktur modal berpengaruh terhahap Earnings Response

Coefficient? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini meliputi:

1. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh

mandatory disclosure IFRS terhadap Earnings Response Coefficient.

2. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh

struktur modal terhadap Earnings Response Coefficient? D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat di bidang akademik

a. Untuk peneliti, dapat memperluas cakrawala berpikir terkait hal pengaruh tingkat kepatuhan mandatory disclosure IFRS dan struktur modal terhadap ERC pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI.

(7)

b. Untuk peneliti lain, dapat berguna dalam pengembangan teori terutama mengenai tingkat kepatuhan mandatory disclosure IFRS dan struktur modal terhadap ERC pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI.

c. Untuk mahasiswa, diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan mahasiswa untuk menyusun sebuah penelitian di masa yang akan dating dengan menggunakan topik yang serupa sehingga diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terkait dengan ERC.

2. Manfaat di bidang praktik

a. Memberi masukan bagi para investor agar selalu berhati-hati dalam memutuskan sesuatu khususnya dalam hal investasi sehingga investor tidak hanya terfokus pada informasi labanya saja, tetapi juga harus tetap mempertimbangkan informasi non-keuangan, seperti tingkat kepatuhan Mandatory disclosure IFRS.

b. Memberi masukan bahwa investor selalu mengindikasi pentingnya tingkat kepatuhan perusahaan dan pilihan struktur modal perusahaan.

c. Memberi masukan bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat

Referensi

Dokumen terkait

Artikel ini menggunakan pendekatan failure mode and effect analysis (FMEA) dalam merumuskan strategi pengurangan risiko kerusakan pada komponen kritis bagian boiler

Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi

Berdasarkan penuturan informan dapat dianalisis bahwa tingat partisifasi wanita karier dalam pembinaan spiritual dan pembentukan karakter anak Kecamatan Tapa

Salah satu indikasi dari penilaian kualitas layanan dan ketidakpuasan konsumen pada Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur Cabang Mayjend Sungkono adalah banyaknya komplain

❑ The deployXML parameter in the configuration for a Host (see server.xml ) controls whether Web applications can be deployed using a context configuration file, and whether they

Dalam rangka menyusun skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli Smartphone Samsung” saya memohon kesediaan Saudara untuk menjawab

Penelitian ini memiliki rumusan masalah seperti: (1) bagaimana tingkat kerawanan longsorlahan di Kecamatan Salaman Kabupaten Salaman (2) bagaimana sebaran longsorlahan di

putusan hakim sebagai pedoman namun menurut pendapat penulis belum manjadi dasar yang kuat karena disini sangat jelas bahwa masa penahanan terdakwa telah selesai sehingga