• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERORANGAN DAN BADAN USAHA NON BADAN HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERORANGAN DAN BADAN USAHA NON BADAN HUKUM"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Ulasan

Ulasan

Atas

RUU

Tentang

USAHA PERORANGAN DAN

BADAN USAHA NON BADAN HUKUM

Oleh

(2)

Orang dalam menjalankan usaha mungkin

:

*secara seorang diri;

*atau bersekutu : - membentuk badan hukum (PT)

- non-badan hukum:

- Persekutuan Perdata;

- Firma;

- Persekutuan Komanditer

(3)

3

USAHA PERSEORANGAN:

memang sukar mendifinisikannya.

USUL: adalah bentuk usaha yang diusahakan dan dikelola sendiri secara orang perorangan.

Saya temukan ada kalimat yang berbunyi: diurus, dijalankan, atau dikelola sendiriatau anggota keluarganya.

• Hemat saya kalau diurus oleh anggota “keluarganya” itu • karena diberi “diberi kuasa”.

• Tidak berarti setiap anggota keluarga demi hukum boleh mengurus •

(4)

ASAS PENDAFTARAN

DALAM UU INI BERLAKU ASAS “PENDAFTARAN”.

sebaiknya diberikan penjelasan apa maksud dan tujuan dari pendaftaran itu.

Jangan salah tafsir tidak ada hubungannya dengan “pendaftaran”

dalam pengertian UU No.3/1982 tentang Pendaftaran Perusahaan

Ini hukum publik, sebagai sarana utk.Pemerintah memperoleh data dlm pengendalian kehidupan ekonomi negara

Lho dalam pasal 77 RUU kok dikaitkan dgn Pendaftaran Perusahaan (UU No.3/1982)

(5)

5

Pendaftaran di sini dalam pengertian HUKUM PERSEROAN

sebagai sarana publikasi Sehingga ada pengertian :

* selain “Daftar Perusahaan” (dlm pengertian Pendaftaran Perusahaan)

ada

“Daftar Perseroan” dlm pengertian hukum perseroan Jadi ada : “DAFTAR PERSEROAN”

- Di Kementerian : utk.PT

(6)

Sebaiknya dijelaskan dlm Penjelasan, apa maksud dan tujuan dari pendaftaran ini

Maksudnya sebagai “publikasi” kepada pihak ketiga,

bertalian dengan ajaran “ultra vires” yang dianut di Indonesia,

dan agar khalayak dapat mengetahui kemampuan tanggungjawabnya

antara lain dgn mengetahui berapa besar modal yang dimiliki waktu pendirian dan susunan manajemennya

Ultra vires ini bertalian adanya ketentuan dalam peraturan intern korporasi (baca: AD/Perjanjian Persekutuan) mengenai prosedur

pengelolaan yang berlaku, khususnya mengenai pembatasan-pembatasan yang diperlakukan

Yang jika dilanggar oleh pengurus, maka korporasi menjadi tdk bertanggungjawab dan menjadi ttgjwb pribadi pengurus.

(7)

Misalnya dalam akta Perjanjian Persekutuan, ditentukan:

- Untuk meminjam, mengalihkan, atau menjaminkan harta kekayaan persekutuan, wajib memperoleh persetujuan sekalian sekutu

Manakala ketentuan ini dilanggar, maka persekutuan (maksudnya sekutu-sekutu non pelaku) tidaklah bertanggungjawab.

Berarti pihak ketiga semata-mata hanya dapat menuntut pribadi sekutu pelaku

(8)

TETAPI PENDAFTARAN ITU TIDAK MUTLAK

TDK DILAKUKANNYA PENDAFTARAN TIDAK MENJADIKAN PENDIRIAN PERSEKUTUAN TIDAK SAH.

Vide pasal 77 dan 78 RUU.

Pendaftaran itu disediakan, memang untuk yang ingin mengada-kan pembatasan, agar pembatasan itu diketahui oleh pihak

khalayak.

Karena itu kalau tidak didaftar, maka pembatasan itu tidak berlaku Maka dianggap:

- Menjalankan untuk segala jenis usaha;

- Didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan;

- Semua sekutu berwenang mewakili persekutuan.

Ttp khusus pada CV, krn. dalam CV ada pembatasan tentang tang-gungjwb sekutu diam maka pendaftaran itu menjadi mutlak

Yg jika tidak didaftarkan, maka hrs diperlakukan sbg.Firma (mungkin hal ini perlu dipertegas dalam RUU).

(9)

9

Dlm UU ini terhadap “Usaha Perorangan”

dikenakan kewajiban “pendaftaran”

Apa memang diperlukan pendaftaran untuk “Usaha Perseorangan” ????

Ia tidak mempunyai regulasi Anggaran Dasar

Pada waktu didirikan juga masih belum jelas modalnya manajemen sdh jelas si-owner tunggal

Bagaimana dengan

“Ijin Usaha” ????

Itu bukan urusan hukum perseroan

Perhatikan pasal 70 : Pemilik Usaha Perorangan wajib mendaftarkan Usaha Perserorangan dalam daftar yang disediakan sesuai

menurut “ketentuan perundang-undangan yang berlaku”

UU yang mana ?????

(10)

Asas kewajiban PEMBUKUAN (pencatatan)

Nampaknya terpengaruh oleh pasal 6 KUHD.

Banyak yang tidak mengetahui bahwa pasal 6 KUHD itu tidak ada hubungannya dengan

perpajakkan

kalau perpajakkan sudah diatur secara lengkap

dalam hukum pajak

Maksud dari pasal 6 KUHD itu adalah agar pihak ketiga dapat mengetahui kemampuan tanggungjawab pengusaha dalam hubungannya dengan kepailitan

Yang istimewa dlm hukum pembuktian, sekalipun dibuat sendiri ttp mempunyai kemampuan daya bukti terhadap mpihak ketiga

(11)

11

Saran saya:

Saran saya:

Tentang

Tentang ketentuan

ketentuan keharusan

keharusan memelihara

memelihara catatan

catatan

Bagi Usaha Perserorangan

sebagaimana pasal 7 RUU

sebaiknya ditiadakan.

sehingga tidak perlu lagi repot-repot untuk mencari perkecualiannya:

apakah : - UKM

- Pedagang Keliling

- Yg.tdk.memerlukan perizinan (izin apa ??? Izin IMB ?) - dll

(12)

Apakah utk.Usaha Besar

tidak boleh Usaha Perseorangan ???

Menurut hemat saya Usaha Perorangan

Terutama

Terutama//antara

antara lain

lain

disediakan utk.Usaha

Kecil/UMKM,

tetapi tidak semata-mata

Jadi bisa saja utk.Usaha Besar

memperguna-kan Usaha Perorangan, sepanjang diperbolehmemperguna-kan oleh Ijin Usaha

Dlm hubungan dengan ini, perhatikan rumusan

(13)

13

Tentang : Kecakapan dan kalau meninggal dunia

Tentang : Kecakapan dan kalau meninggal dunia

Tentang Kecakapan : tdk perlu kita atur rinci dalam RUU

melainkan cukup jika dinyatakan menurut hukum yang mengatur mengenai kecakapankecakapan untuk

untuk bertindakbertindak

Demikian pula manakala meninggal, cukup dinyatakan : “ maka berlaku hukum waris yang berlaku”.

(14)

Masalah

Masalah

Persekutuan Perdata

Persekutuan Perdata

Pada masa yang silam: disediakan, baik untuk kegiatankegiatan Usaha

Usaha maupun ProfesiProfesi !!!! Karena itu diatur dlm BW Tidak dalam KUHD

Bagaimana

Bagaimana sekarang

sekarang ?????

Pasal

Pasal 1.2 RUU: 1.2 RUU: Persekutuan Perdata adalah badan usaha bukan badan hukum yang setiap sekutunya bertindak atas nama sendiri serta bertanggungjawab sendiri terhadap pihak ketiga.

Repotnya diatur dalam UU Badan Usaha Non Badan Hukum

Saran

Saran : Dlm Penjelasan, dijelaskan bahwa Persekutuan Perdata dapat pula dipergunakan untuk kegiatan non profit yaitu untuk persekutuan yang bersifat profesional

(15)

15

Asas Pembedaan antara :

-

HUBUNGAN “INTERN” - HUBUNGAN “EKSTERN”

HUBUNGAN INTERN : hubungan di antara sekutu yang satu terhadap sekutu yang lain secara intern di antara mereka;

HUBUNGAN EKSTERN : hubungan di antara para sekutu bersama-sama secara kolektif terhadap pihak ketiga.

Saran :

Saran :

PerluPerlu asasasas iniini dijelaskandijelaskan dalamdalam MemoriMemori PenjelasanPenjelasan..

-- DhiDhi perluperlu dijelaskandijelaskan bahwabahwa “Persekutuan “Persekutuan PerdataPerdata” ” disediakandisediakan khususkhusus untukuntuk persekutuan

persekutuan yang yang hanyahanya bersifatbersifat intern intern dandan demikiandemikian tdktdk berpengaruhberpengaruh terhadap

terhadap pihakpihak ketigaketiga eksternekstern,, dgn perkecualian Persekutuan dpt.menuntut pihak ketiga kl perjanjian dibuat atas nama persekutuan (ps.33 RUU)

Pada

Pada BagianBagian KeduaKedua ((sebelumsebelum pasalpasal 15)15) perlu diberi judul “Hak dan Kewajiban Sekutu secara intern”

(16)

Perlu dlm Penjelasan dijelaskan bahwa dlm pengurusan berlaku asas semua pengurus berhak mengurus

Dgn perkecualian :

- Pd CV tidak boleh sekutu diam,

- Boleh ditentukan pembatasan-pembatasan tertentu yang dicantumkan dalam Akte Perjanjian Persekutuan

Saran :

Saran :

pasal 27 RUU didahulukan menjadi pasal 22 (karena ini pasal asas)

pasal 22 menjadi pasal 23

Perhatikan rumusan pasal 22(7): tentang kewenangan itu bukannya dirinci dalam “akte notaris”, tetapi sehrsnya dlm “Akte Perjanjian Persekutuan”.

(17)

17

Pembatasannnya

Pembatasannnya kemungkinan dalam dua hal

kemungkinan dalam dua hal

Mungkin:

- ORANGNYA: tidak semua sekutu boleh mengurus, melainkan sekutu tertentu saya

- KEWENANGANNYA:

misalnya untuk perbuatan kepemilikan dipersyaratkan dgn. semua sekutu (pd.CV termasuk sekutu komanditer)

(18)

Dalam rumusan difinisi pasal 1 :

ditambahkan rumusan pengertian

SEKUTU PENGURUS”.

yaitu sekutu yang diberi wewenang

(19)

19

Perbaiki redaksional pasal 31(3) RUU yang sangat tidak

jelas.

Pasal 31(3) ini berasal dari pasal 1634 BW

Maksudnya

Maksudnya: :

Jika perikatan dibuat atas nama persekutuan,

maka pihak ketiga hanya dapat menagih kepada sekutu pelaku tidak sebatas bagian sisekutu pelaku, melainkan dapat

menagih kepada sisekutu pelaku atas seluruh apa yang terutang (juga bagian dari sekutu-sekutu lainnya)

(20)

Vide pasal 40(baru) RUU,

Apakah “Firma” bisa menjadi pihak dalam perjanjian ?

PADA HAL DLM RUU FIRMA ITU “NON BADAN HUKUM” !!!

SELAMA INI TELAH TERJADI SALAH KAPRAH

DLM KOMPARISI AKTE NOTARIS; ANTARA KOMPARISI CV DAN PT SAMA

Apakah tidak seharusnya dlm akte notaris berbunyi:

Tuan Jemblem, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk dirinya sendiri dan untuk serta atas nama Tuan X dan Tuan Y,

yang secara bersama-sama berusaha dalam Persekutuan Komanditer LANGIT BIRU yang Akte Perjanjian Persekutuannya

dibuat di hadapan Sri Mawar, notaris di Semarang, dengan akte nomor: ______tanggal ______________

(21)

21

Asas dalam pembagian “untung-rugi”

Sebaiknya dalam Penjelesan dijelaskan bahwa dalam

pembagian untung-rugi, dianut asas bahwa

pembagian untung rugi itu didasarkan atas

keseimbangan menurut pemasukkan,

dgn tidak menutup kemungkinan untuk

diperjanjikan lain, yang dicantumkan

dalam Akta Perjanjian Persekutuan.

Dhi perlu dalam pasal 36(1) RUU ditambahkan: “kecuali diperjanjikan lain dalam akte Perjanjian Persekutuan”

(22)

PASAL 20 RUU TIDAK JELAS !!! PASAL 20 RUU TIDAK JELAS !!!

“Bagian masing-masing sekutu dalam laba dan kerugian persekutuan ditetapkan dalam akta perjanjian persekutuan berdasarkan

kesepakatan para sekutu “---OKE

Tetapi kemudian ada anak kalimat:

dengan memperhatikan pemasukkan masing-masingmasing sekutu --- apa maksudnya ????

Tafsir saya:

sebanding dengan masing-masing

pemasukkannya

(hubungkan dgn pasal 1633 BW)

1633(2) BW : Jika tidak diperjanjikan maka yang memasukkan tenaga kerja dinilai sebagai memasukkan yang terkecil (ini tdk.ada RUU)”

(23)

Masalah

Pemasukkan

Pemasukkan ((inbreng

inbreng))

Menurut asasnya, semua sekutu wajib memasukkan sesuatu, tiada sekutu yang tidak memasukkan sesuatu.

Wujudnya : dapat dlm bentuk “barang” (yang dapat “kepemilikkannya” atau hanya pemakaiannya);

Dapat pula : uang/relasi/goodwill/know-how/hak imateriil berupa HAKI bahkan dapat hanya berupa tenaga kerja/keahlian

Menurut Subekti: dalam maatschap & firma dengan sendirinya setiap sekutu memasukkan tenaga kerjanya.

Mohr : Bisa terjadi sekutu tanpa memasukkan tenaga kerjanya, yaitu dalam CV.

Rudhi: Bisa terjadi sekutu diperkecualikan sebagai pengurus

(24)

Menurut Subekti :

DALAM HAL YANG DIMASUKKAN ITU “TENAGA KERJA”,

konsekuensinya semua tenaga kerja/keahliannya itu yang yang dimasukkan, karena itu semua hasil yang diperoleh dari dari keahliannya itu, termasuk yang diperolehnya diluar perse-kutuan, menjadi sebagai hasil persekutuan.

(25)

PERHATIKAN PASAL 62 RUU PERHATIKAN PASAL 62 RUU

Menurut pasal 62 RUU sekutu komanditer tidak bertanggungjawab melebihi bagian pemasukkannya

Tafsir saya : berarti sesuai dgn nilai dari apa yang

semula ia masukkan

pada hal sementara itu nilai yang dimasukkan kemungkinan sudah naik. (yg.tadinya dimasukkan ayam ternyata telah berkembang + anak

ayam)

Dlm pada itu kemungkinan terjadi pula “retained earnings”

Saran : tidak melebihi bagiannya dalam perseroan

(sejalan dengan pikiran A.L.Mohr)

(26)

ASAS MEMPERGUNAKAN NAMA BERSAMA

ASAS MEMPERGUNAKAN NAMA BERSAMA

Tentang asas inipun, mungkin perlu dijelaskan dalam Memori Penjelasan.

Apakah masih perlu memakai nama bersama yang diambilkan dari “nama orang” ???? Di Belanda diperbolehkan

Blue Sky Name

Apakah Usaha Perorangan atau Persekutuan Perdata dan Firma boleh memakai “blue sky name” ????

Dan bagaimana pada Usaha Perseorangan ????

(27)

27 PERIKATAN DI ANTARA SEKUTU DIKUASAI OLEH

PERIKATAN DI ANTARA SEKUTU DIKUASAI OLEH

Hukum Perjanjian

Hukum Perjanjian

Karena itu dalam setiap pengambilan keputusan dilakukan dengan kata sepakat

Karena itu tidak dikenal adanya “Rapat Sekutu”

Berbeda dengan pada PT, yang dikuasai oleh “Paham Institusional” yang dilakukan melalui organ RUPS yang dilakukan melalui “voting”

TERMASUK DLM MENERIMA SEKUTU BARU,

KECUALI : UNTUK KELUAR SEBAGAI SEKUTU, krn.ini merupakan hak asasi manusia

(28)

Merupakan ASOSIASI ORANG

ASOSIASI ORANG

BERBEDA DENGAN PT : yang merupakan ASOSIASI MODAL

KARENA ITU DENGAN KELUARNYA ATAU MENINGGALNYA SALAH SEORANG SEKUTU BERAKIBAT PERSEKUTUAN MENJADI BUBAR (Pasal 34 RUU)

DAPAT PERSEKUTUAN DITERUSKAN DI ANTARA SEKUTU YANG MASIH INGIN MEMPERTAHANKAN TETAPI INI SUDAH MERUPA-KAN PERSEKUTUAN BARU, KRN ITU AKTE PERJANJIAN PERSE-KUTUAN HARUS DIPERBAHARUI,

TDK DIPERLUKAN LAGI PERJANJIAN BARU JIKA SUDAH DIPER-JANJIKAN DALAM AKTE PERJANJIAN PERSEKUTUAN( NAMUN

TETAP HARUS DIREVISI) Vide pasal 35 RUU

(29)

29 DALAM RUU TIDAK DIATUR BAGAIMANA DENGAN NAMA

PERSEKUTUAN DLM HAL PERSEKUTUAN DILANJUTKAN

MENURUT HEMAT SAYA NAMA TERSEBUT BARULAH DAPAT TETAP DIPAKAI OLEH YANG MELANJUTKAN MANAKALA DISETUJUI OLEH :

- yang keluar

- atau ahliwaris yang meninggal

ATAU SUDAH DIATUR LEBIH DAHULU DLM AKTE PERJANJIAN PERSEKUTUAN (voorzettingbeding)

(30)

ADALAH HAK DARI SEKUTU (ATAU AHLIWARISNYA) MEMPEROLEH BAGIANNYA DLM HAL KELUAR ATAU MENINGGAL (VIDE PASAL 35 AYAT 3)

Mungkin perlu dijelaskan bahwa HAL INI BERBEDA DGN PADA

PT.

PADA PT APA YANG SUDAH DIMASUKKAN TIDAK BISA LAGI DITARIK (ASOSIASI MODAL)

KARENA ITU HARUS DICARIKAN PENGGANTINYA

Menurut pasal 4(baru) RUU dilarang memakai nama yang sama atau mirip dengan nama badan usaha yang sudah terdaftar lebih dahulu

Persoalannya, bagaimana bisa diketahui secara nasional sementara pendaftarannya per-Kanwil

(31)

Mungkin

Mungkin untuk

untuk sementara

sementara cukup

cukup sekian

sekian

Terima

Terima kasih

kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, maka dapat disimpulkan: 1) rata-rata biaya budidaya ikan nila sebesar Rp 211.209.939,41 per siklus. 2) Produksi yang

Kegiata iatan n Study Tour to Study Tour to  Bandung ini berupa observasi benda langit yang akan   Bandung ini berupa observasi benda langit yang akan dilakukan di

Tampilkan tanggal penjualan yang pernah tercatat nama barang yang terjual, dan nama kategori barang beserta dengan total jumlah barang yang terjual untuk masing- masing barang

”To execute its duties, Greater Jakarta Transport Authority (GJTA) refers to Transportation Grand Design for Greater Jakarta (Presidential Decree)”.. MAIN TASK

Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Naskah Akademik RUU Tentang Persekutuan

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan (mean) kelompok passing dipantulkan ke dinding untuk passing atas meningkat, yaitu sebesar 4,16 sedangkan kelompok

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan peraturan hukum yang berlaku dan dikaitkan dengan teori-teori hukum, serta dalam pratek pelaksanaannya merupakan

Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap