PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN RENANG JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN RENANG JARAK 50 METER TERHADAP
KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PADA ATLET PUTERA USIA 10 – 12 TAHUN KLUB
BINA TIRTA MEDAN TAHUN 2012
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RUSDI HAKIM LUBIS 071266220119
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERSETUJUAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh Rusdi Hakim Lubis, Nim : 071266220119 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Telah Diperiksa dan Disetujui
Untuk Diuji Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Medan, Mei 2012 Dosen Pembimbing Skripsi
PENGESAHAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh Rusdi Hakim Lubis, NIM 071266220119 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 20 Juni 2012
Medan, Juli 2012 Panitia Ujian
Drs. H. Basyaruddin Daulay, M. Kes ( )
Ketua
Drs. Zulfan Heri, M. Pd ( )
Sekretaris
Drs. Zulfan Heri, M. Pd ( )
Pembimbing Skripsi
Drs. M. Yusuf ( ) Anggota
Yan Indra Siregar, S. Pd, M. Pd ( ) Anggota
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,
Sang pencipta dan pemilik alam semesta yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penyusunan skripsi ini, tentunya saya tidak lepas dari bantuan bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Dekan Fik, Drs. Suharjo, M.Pd
sebagai Pembantu Dekan I Fik. Drs. Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II Fik.
Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Pembantu Dekan III Fik. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bimbingan serta arahannya.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd, sebagai Ketua
jurusan PKO Dan Sekretaris Jurusan PKO Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd sebagai pembimbing skripsi yang telah membantu,
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini selesai.
5. Bapak Drs. M. Yusuf dan bapak, Yan Indra Siregar,S.Pd,M.Pd sebagai Dosen Pengarah
yang telah menasehati dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademik FIK Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmu kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan
7. Teristimewa kepada Ayahanda ( Zulkifli Lubis ) dan Ibunda ( Nuraini Napitupulu ) yang
tercinta, yang telah mengasuh dan membesarkan saya dengan ketulusan kasih sayang
serta kesabaran yang tiada hentinya, serta kakanda Hana Pratiwi Lubis dan keempat
adikku Ahmad Fadli Lubis, Sunahwan, Mesi Amelia Lubis, dan Ifni Suhaila Lubis
8. Rekan-rekan seperjuangan PKO Ext C dan D ”07” dan Spesialisasi Renang ’07’ ( Zoel
fikri, Azwar, Ramses Sigali, Peri Sisayangku Tersayang, Teguh Nugroho, Alimmudin
ucok, Juli, Iyan, Muksin, Nasrun, ”Scren Dll ). Yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini, serta semua pihak
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih.
9. Rekan-rekan sefamily dayak company ( Azry Sirait, Rahmad, Dicky, Zoel, Aldy, Alul,
10.Serta Nanda Juwita Nasution yang memberikan semangat luar biasa sampai selesainya
skripsi ini
Semoga Allah SWT memberikan Rahmat-Nya atas kebaikan dan kemurahan hati
Bapak/Ibu/Sdra/i. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi siapa saja yang membacanya.
Medan, Mei 2012
Penulis
ABSTRAK
RUSDI HAKIM LUBIS, NIM 071266220119 Perbedaan Pengaruh Latihan Renang Jarak 25 Meter dengan Latihan Renang Jarak 50 Meter Terhadap Kecepatan Renang gaya dada 50 Meter Pada Atlet Putera Usia 10-12 Tahun, Klub Renang Bina Tirta Medan Tahun 2012.
(Dosen Pembimbing : ZULFAN HERI). SKRIPSI : FIK UNIMED 2012.
Salah satu cabang olahraga untuk pencapaian prestasi salah satunya
ditentukan oleh kecepatan adalah renang. Banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi renang baik itu faktor fisik maupun faktor psikis. Faktor fisik terdiri dari
banyak komponen, antara lain: daya tahan, kekuatan, kelentukan, kecepatan, daya
ledak dan kelincahan. Yang paling dominan dalam renang adalah harus bisa
mengurangi atau menimalisir resistansi air agar melaju lebih cepat, dalam
perlombaan renang cara penilaian didasarkan pada waktu yang ditempuh oleh
seorang perenang. Jadi kecepatan salah satu kompenen fisik yang dapat
mendukung prestasi atlet dalam olahraga renang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan manakah yang lebih
berpengaruh antara latihan renang jarak 25 meter dan latihan renang jarak 50
meter terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya dada. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment, dengan
pelaksanaan latihan yaitu latihan renang jarak 25 meter dan latihan renang jarak
50 meter.
Populasi adalah seluruh atlet putra usia 10-12 tahun yang berjumlah 12
orang. Jumlah sampel 8 orang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling.
selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu
kelompok latihan renang jarak 25 meter dan latihan renang jarak 50 meter.
Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test renang gaya dada 50
meter dan pengukuran adalah stop watch, penelitian dilaksanakan selama 18 x
pertemuan dengan latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh
masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan uji – t
Analisis hipotes I dari data pre-test dan data post- test peningkatan
kecepatan renang 50 meter gaya dada kelompok latihan renang jarak 25 meter
diperoleh t hitung sebesar 6,79 serta t tabel 3,18 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel )
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan, latihan renang jarak 25
meter secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan renang 50
meter gaya dada pada atlet putera usia 10-12 tahun ,Klub Renang Bina Tirta
Medan tahun 2012.
Analisis hipotesis II dari data pre-test dan data post- test peningkatan
kecepatan renang 50 meter gaya dada kelompok latihan renang jarak 50 meter
diperoleh t hitung sebesar 5,72 serta t tabel sebesar 3,18 dengan= 0,05
(t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dengan Ha diterima. Jadi, latihan renang jarak 50
meter secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan renang 50
meter gaya dada pada atlet putra usia 10-12 tahun ,Klub Renang Bina Tirta
Medan tahun 2012.
Analisis hipotesis III dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh
t hitung sebesar -0,43 serta t tabel 2,45 dengan = 0,05 (t hitung < t tabel ) berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan renang jarak 25 meter tidak lebih besar
pengaruhnya daripada latihan renang jarak 50 meter terhadap peningkatan
kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlet putra usia 10-12 tahun ,Klub
i
a.Hakika tInterval Training ... 28
ii
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHANSAN... 43
A. Deskripsi Data Penelitian ... 43
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 44
C. Pengujian Hipotesis ... 46
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel1 Data Hasil Kecepatan Renang Gaya Dada Jarak 50 Meter pada
seleksi (KRAPSI) Tahun 2010... 5
Tabel 2 Data HasilTes Pendahuluan Kecepatan Renang Gaya Dada Jarak 50 Meter ... 6
Tabel 3 Data Populasi Atlet Putra Usia 10-12 Tahun Klub Renang Bina Tirta Medan ... 38
Tabel 10 Data Mentah Pre test kecepatan renang gaya dada 50 meter ... 54
Tabel 11 Data Mentah Post test kecepatan renang gaya dada 50 meter ... 54
Tabel 12 Pembagian Kelompok Latihan Berdasarkan Rangking ... 55
Tabel 13 Rata-Rata Simpangan Baku Data Pre test latihan renang Jarak 25 meter ... 55
Tabel 14 Rata-Rata Simpangan Baku Data Post test latihan renang Jarak 25 meter ... 56
Tabel 15 Rata-Rata Simpangan Baku Data Pre test latihan renang Jarak 50 meter ... 56
Tabel 16 Rata-Rata Simpangan Baku Data Post test latihan renang Jarak 50 meter ... 57
Tabel 17 Uji Normalitas data Pre Test Kelompok Latihan renang Jarak 25 Meter ... 57
Tabel 18 Uji Normalitas data Post Test Kelompok Latihan renang Jarak 25 Meter ... ... 58
Tabel 19 UjiNormalitas data Pre TestKelompokLatihanrenang Jarak50 Meter ... ... 58
iv
Jarak50 Meter ... ... 59
Tabel 21 Pengujian Hipotesis Pertama ... 61
Tabel 22 Pengujian Hipotesis Kedua ... 62
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bentuk Gerakan Tangan Renang Gaya Dada ... 20
Gambar 2 Bentuk Gerakan Kaki Renang Gaya Dada ... 21
Gambar3 Pengambilan Nafas Renang Gaya Dada ... 22
Gambar4 Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada ... 23
Gambar5 Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 26
Gambar6 Tes Kecepatan Renang Gaya Dada 50 Meter ... 42
Gambar 7 Peneliti Mendata Kehadiran Sampel ... 76
Gambar 8 Sampel Sedang Melakukan Pemanasan ... 76
Gambar 9 Kelompok Latihan Renang Jarak 25 Meter ... 77
Gambar 10 Kelompok Latihan RenangJarak 50 Meter ... 77
Gambar 11 Sampel Melakukan Start Renang Gaya Dada 50 Meter ... 78
Gambar 12 Sampel Melakukan Tes Renang Gaya Dada 50 Meter ... 78
Gambar 13 Peneliti, Pelatih dan Sampel ... 79
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1 Data Sampel ... 54
Lampiran 2 Rangking Hasil Pembagian Kelompok ... 55
Lampiran 3 Mencari Rata-Rata Simpangan Baku ... 55
Lampiran4 Uji Normalitas ... 57
Lampiran 5 Uji Homogenitas... 59
Lampiran 6 Pengujian Hipotesis Pertama ... 61
Lampiran 7 Program Latihan ... 65
Lampiran 8 Susunan Personalia penelitian... 75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam masa pembaharuan dan pembangunan
sekarang ini untuk memecahkan berbagai masalah dalam berbagai bidang, termasuk bidang
keolahragaan. Olahraga sebagai bidang lintas sektoral dapat memanfaatkan berbagai ilmu
pengetahuan, antara lain anatomi, fisiologi, biologi, kinesiologi, body mekanik, sports
medicine, ilmu pendidikan, ilmu kepelatihan, dan psikologi. Oleh karena itu disamping
memperhatikan faktor-faktor yang ditemukan oleh setiap cabang ilmu pengetahuan
membantu peningkatan prestasi olahraga. Maka tidak kalah pentingnya pula
pengalaman-pengalaman praktis di lapangan hendaknya dikombinasikan dalam pembinaan olahraga.
Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan, mata
pencaharian, media kebudayaan, bahan tontonan, sarana pembinaan kesehatan, diplomasi dan
tidak kalah pentingnya sebagai kebanggaan suatu negara atau bangsa. Sasaran utamanya
adalah manusia secara keseluruhan, baik dalam segi jasmani maupun rohani. Subyek atau
obyek olahraga adalah manusia dengan kemampuan fisik dan psikisnya untuk bereaksi.
Dengan demikian maka untuk mendapatkan prestasi yang tinggi, seseorang perlu dilatih
kemampuan fisik dan psikisnya.
Kemampuan fisik yang dimaksud di sini adalah komponen-komponen fisik yang
dapat mendukung prestasi atlet, di antaranya kecepatan. Kecepatan merupakan salah satu
komponen fisik yang sama pentingnya dengan komponen-komponen fisik yang lainnya.
Hampir semua cabang olahraga baik perorangan maupun beregu harus memiliki kemampuan
tersebut. Apalagi untuk pencapaian prestasi salah satunya ditentukan oleh kecepatan, oleh
salah satu prioritas untuk mendapat perhatian khusus disamping latihan komponen fisik
lainnya.
Mengenai kecepatan, Harsono (1998 : 216) menjelaskan bahwa : “Kecepatan bukan
berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada
menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan, seperti yang dikemukakan oleh Wilmore
yang dikutip oleh Harsono (1998 : 216) bahwa : “Kecepatan tergantung dari beberapa faktor
yang mempengaruhinya, yaitu strength, waktu reaksi (reaction time), dan fleksibilitas”. Jadi
kalau berlatih untuk mengembangkan kecepatan, atlet harus pula dilatih kekuatan,
fleksibilitas dan kecepatan reaksinya serta tidak semata-mata berlatih kecepatan saja.
Salah satu cabang olahraga untuk pencapaian prestasi salah satunya ditentukan oleh
kecepatan adalah renang. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi renang baik itu faktor
fisik maupun faktor psikis. Faktor fisik terdiri dari banyak komponen, antara lain: daya tahan,
kekuatan, kelentukan, kecepatan, daya ledak dan kelincahan. Yang paling dominan dalam
renang adalah harus bisa mengurangi atau menimalisir resistansi air agar melaju lebih cepat,
dalam perlombaan renang cara penilaian didasarkan pada waktu yang ditempuh oleh seorang
perenang. Jadi kecepatan salah satu kompenen fisik yang dapat mendukung prestasi atlet
dalam olahraga renang.
Sebagai salah satu cabang olahraga utama yang wajib diperlombakan, renang
merupakan cabang olahraga yang memiliki beberapa keuntungan apabila dipakai sebagai
strategi di dalam perolehan medali suatu penyelenggaraan pesta olahraga, di mana predikat
juara umum ditentukan berdasarkan banyaknya perolehan medali emas, perak dan perunggu.
Keuntungan tersebut antara lain adalah cabang olahraga renang memperlombakan banyak
nomor perlombaan dari empat gaya berbeda baik putra maupun putri yang bila ditotal
olahraga atletik yang memperlombakan 41 nomor. Keuntungan lainnya adalah bahwa
seorang perenang dapat ikut serta berlomba untuk lebih dari satu nomor perlombaan.
Untuk mengembangkan prestasi renang maka muncul klub-klub renang, salah satunya
klub renang Bina Tirta Medan yang berdiri pada tanggal 1 januari 2009. Dibawah pimpinan
Hadi Sucipto dan sebagai pelatih utama Yudi Noviadi. Setelah melakukan observasi pada
tanggal 27 september 2011 sekaligus berdialog dengan pelatih klub renang Bina Tirta Medan
yaitu Yudi Noviadi, klub ini memiliki sekolah renang yang usia rata-rata atletnya diatas 10
tahun baik putera maupun puteri yang dibagi menjadi beberapa kelompok umur yang sesuai
dengan tingkat kemampuannya.
Adapun kelompok umur tersebut yaitu :
Kelompok Umur I = 15 Tahun keatas
Kelompok Umur II = 13 – 14 Tahun
Kelompok Umur III = 10 – 12 Tahun
Menurut pernyataan pelatih bernama Usman salah satu pelatih klub bina tirta yang
melatih atlet usia 10–12 tahun menyatakan bahwa, setiap mengikuti kejuaraan renang
ditingkat daerah, atlet putera usia 10 – 12 tahun lebih dominan untuk mengikuti kejuaraan
renang di nomor lomba renang gaya dada baik jarak 50 meter, 100 meter, maupun 200 meter.
Akan tetapi, tidak satupun atlet putera usia 10 – 12 tahun yang mampu dalam menjuarai
perlombaan renang tersebut. Jika dibandingkan dengan Atlet Bina Tirta lainnya Untuk
kelompok umur I dan II bahkan kelompok umur III puteri, mereka lebih sering menjuarai
setiap perlombaan renang ditingkat daerah. Bahkan pada waktu seleksi Kejuaraan Renang
Antar Pelajar Se Indonesia ( KRAPSI ) Tahun 2010, tidak satupun atlet putera usia 10-12
Tahun yang mampu menembus lmit waktu gaya dada jarak 50 meter yang ditentukan oleh
yang saya peroleh dari pelatih Klub Renang Bina Tirta, limit waktu gaya dada jarak 50 meter
untuk atlet putera usia 10-12 tahun (KU III Usia 10-12 Tahun) yang ditentukan untuk lolos
pada event nasional limit waktunya adalah 00.37.05 detik. Data hasil Kecepatan renang gaya
dada jarak 50 meter pada atlet putera usia 10-12 tahun klub renang bina tirta pada waktu
mengikuti seleksi Kejuaraan Renang Antar Pelajar Se Indonesia Tahun 2010 dapat dilihat
pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Data Kecepatan Renang Gaya Dada Jarak 50 Meter Atlet Putera Usia 10 - 12 Tahun Klub Renang Bina Tirta Medan Pada Waktu Mengikuti Seleksi Kejuaraan Renang Antar Pelajar Se Indonesia Tahun 2010 ( 15 Juli 2010 )
No Nama Umur Tinggi
Dari pernyataan pelatih tersebut, peneliti mencoba mencari penyebabnya sehinga
peneliti berdialog tentang program latihan yang diterapkan oleh pelatih. Banyak sistem dan
bentuk latihan khusus dalam olahraga renang yang diterapkan di klub renang bina tirta baik
berupa latihan fisik maupun teknik. Latihan fisik seperti : latihan jarak jauh (distance
training), latihan sprint, repetisi training, dan latihan interval jarak pendek dan jauh sedangkan untuk latihan teknik seperti : hand pulling, flutter kick bahkan dengan
bentuk latihan teknik saja. Kemudian untuk lebih mempertegas dugaan tersebut peneliti
melakukan tes pendahuluan berupa tes kecepatan renang gaya dada terhadap atlet putera usia
10 -12 tahun klub renang bina tirta. Hasil Tes Pendahuluan dapat dilihat pada tabel 2 di
bawah ini.
Tabel 2. Data Hasil Tes Pendahuluan Kecepatan Renang Gaya Dada Jarak 50 Meter Atlet Putera Usia 10 - 12 Tahun Klub Renang Bina Tirta Medan Tahun 2011 ( 24 Oktober 2011 )
Melihat Keadaan tersebut didapat bahwa kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter
pada atlet putera usia 10 - 12 tahun masih banyak yang kurang baik dan perlu diberikan suatu
bentuk latihan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kecepatan renang gaya dada
para atlet tersebut.
Menurut Harsono (2000:12) menyatakan bahwa acuan umur untuk olahraga renang
usia 10-12 tahun merupakan tahap dalam pembentukan spesialisasi. Mengenai spesialisasi,
Harsono (1988:199) menganjurkan agar aktivitas motorik yang khusus mempunyai pengaruh
yang baik terhadap latihan harus didasarkan pada latihan-latihan untuk mengembangkan
kemapuan-kemampuan biomotorik yang dibutuhkan oleh cabang olahraga tertentu, misalnya
latihan fisik yang khas untuk cabang olahraga itu. Dari kutipan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa latihan fisik sangat berpengaruh terhadap pembentukan spesialisasi
Secara umum kemampuan-kemampuan biomotorik dasar dalam cabang olahraga
tidaklah berbeda yang kemudian tiap-tiap komponen itu akan selalu ada keterkaitan untuk
membentuk suatu kondisi yang lebih berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhannya.
Adapun komponen-komponen biomotorik dikemukakan oleh Thompson (1991:68) adalah :
Kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan, koordinasi. Dari kutipan diatas, untuk
mengembangkan kecepatan bukanlah yang dilatih hanya komponen kecepatan saja tetapi
komponen lain pun perlu dilatih sehingga akan mendukung terhadap komponen kecepatan.
Hal tersebut sudah dibuktikan melalui suatu penelitian ahli-ahli riset dari Leningrad Physical
Culture Research Institute yang dikutip Harsono (1988:216) mereka dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok A hanya diberi latihan-latihan untuk kecepatan saja. Sedangkan
kelompok B diberi latihan-latihan kelentukan, kecepatan, daya tahan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa :
Kelompok A kekuatannya berkembang 10% dan kecepatannya 15%.
Kelompok B kekuatannya berkembang 30%, kecepatannya 40%, dan staminanya 35%.
Dari hasil penelitian di atas, dapat penulis uraikan bahwa kecepatan dapat dicapai
melalui latihan kekuatan otot. Latihan-latihan yang teratur akan berpengaruh kepada otot.
Serabut-serabut otot akan menjadi bertambah besar. Bertambah besarnya serabut otot, maka
otot akan bertambah kuat. Bila otot telah menjadi kuat, maka berarti akan menjamin
kelangsungan gerakan yang sama dalam waktu yang singkat. Jadi dengan bertambahnya
kekuatan berarti bertambah pula kecepatan. Demikian pula apabila sudah memiliki kekuatan
otot, maka daya tahan otot pun sedikit demi sedikit akan terbentuk. Tetapi perlu diketahui
bahwa selain daya tahan otot, ada juga yang disebut daya tahan cardiovaskular respiratory,
yaitu daya tahan jantung, dan peredaran darah serta pernafasan. Kalau kedua daya tahan
Dengan mengacu kepada pendapat-pendapat di atas, maka peneliti mengambil sistem
latihan untuk pengembangan kecepatan yang juga akan melatih kompoenen-kompenen
pendukungnya. Sistem latihan itu dinamakan interval Training, dengan bentuk latihannya
berupa renang. Dengan demikian sistem itu disebut interval Swimming (renang interval).
Alasan peneliti mengambil sistem latihan interval Swimming (renang interval), karena
didasari bahwa penelitian ini dilakukan terhadap cabang olahraga air, yaitu renang. Sistem
latihan renang interval, dapat secara bersama-sama meningkatkan komponen kecepatan,
kekuatan otot, daya tahan otot atau stamina otot, daya tahan jantung dan pernafasan.
Dalam latihan interval ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, seperti yang
dikemukakan oleh Harsono (1988:157) sebagai berikut. Lamanya latihan, beban (intensitas)
latihan, ulangan (repetition), masa istirahat (recovery interval) setelah setiap repetisi latihan.
Lamanya latihan dapat diterjemahkan dengan jarak lari atau renang yang harus ditempuh,
beban latihan dengan waktu (tempo, pace) untuk jarak tersebut, ulangan latihan adalah berapa
kali jarak tersebut harus dilakukan, sedangkan yang dimaksud dengan masa istirahat adalah
masa istirahat di antara setiap ulangan lari atau renang.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi renang baik itu faktor fisik maupun faktor
psikis. Faktor fisik terdiri dari banyak komponen, antara lain: daya tahan, kekuatan,
kelentukan, kecepatan, daya ledak dan kelincahan. Dalam penelitian ini peneliti
menitikberatkan kepada komponen kecepatan saja. Perlu diketahui bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi kecepatan, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1998 : 218) sebagai
berikut :
* Keturunan (heredity) * Waktu reaksi
* Kemampuan untuk mengatasi tahanan (resistance) eksternal, peralatan, lingkungan (air, salju, angin dan sebagainya) dan lawan
* Teknik, misalnya gerakan lengan, tungkai, sikap tubuh waktu lari dan sebagainya * Konsentrasi dan semangat
Dari kutipan di atas yang paling dominan dalam renang adalah harus bisa mengatasi
tahanan air dan hambatan-hambatan lain. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, yaitu
dengan latihan. Banyak sistem dan bentuk latihan khusus untuk olahraga renang, diantaranya
latihan renang interval. Dalam hal ini peneliti mengambil satu bentuk latihan tetapi jaraknya
berbeda. Bentuk latihan yang pertama adalah renang jarak 25 meter dan bentuk latihan yang
kedua adalah renang jarak 50 meter.
Berdasarkan latar belakang masalah ini peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk
melatih kecepatan renang melalui perbedaan pengaruh latihan renang jarak 25 meter dengan
latihan renang jarak 50 meter terhadap kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter. Kedua
bentuk latihan ini nantinya diharapkan akan memberikan pengaruh yang baik bagi klub ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut. Latihan renang interval
manakah yang dominan meningkatkan kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter pada atlet
putera usia 10-12 tahun klub Bina Tirta tahun 2012? Apakah latihan renang jarak 25 meter
dapat meningkatkan kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia 10-12 tahun
klub Bina Tirta tahun 2012? Apakah latihan renang jarak 50 meter dapat meningkatkan
kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia 10-12 tahun klub Bina Tirta
tahun 2012? Manakah bentuk latihan renang yang besar pengaruhnya antara jarak 25 meter
dengan jarak 50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet
putera usia 10-12 tahun klub Bina Tirta tahun 2012?
Diduga masih banyak lagi masalah yang jika diungkapkan dan diteliti satu persatu
meter pada atlet putra usia 10-12 tahun klub Bina Tirta tahun 2012. Namun, mengingat
keterbatasan yang ada maka perlu dilakukan pembatasan masalah.
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi pengungkapan yang salah tentang masalah yang akan diteliti maka
peneliti perlu mengemukakan pembatasan dan inti masalah didalam penelitian ini. Adapun
yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah
bentuk latihan renang ( interval ) yang lebih besar pengaruhnya antara jarak 25 meter dengan
jarak 50 meter terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia 10 - 12
tahun klub Renang Bina Tirta Medan tahun 2012.
Renang interval dengan jarak lebih dekat
Renang interval dengan jarak lebih jauh.
Yang dimaksud dengan renang interval dengan jarak lebih dekat adalah jarak 25
meter untuk satu repetisi (satu kali pengulangan), sedangkan renang interval dengan jarak
lebih jauh adalah jarak 50 meter untuk satu repetisi (satu kali pengulangan).
Perlu diketahui pula bahwa jumlah repetisi untuk jarak 25 meter dan jumlah repetisi
untuk jarak 50 meter tergantung dari kondisi atlet dan kemampuan individu setiap atlet. Oleh
karena itu dalam penelitian ini peneliti membatasinya yaitu “ Perbedaan pengaruh latihan
renang (interval) jarak 25 meter dengan latihan renang (interval) jarak 50 meter terhadap
kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia 10-12 tahun klub Renang Bina
D. Rumusan Masalah
Atas dasar uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh yang siginifikan latihan renang jarak 25 meter terhadap
peningkatan kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter pada atlet putera usia 10-12
tahun klub Bina Tirta Medan tahun 2012?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan renang jarak 50 meter terhadap
peningkatan kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter pada atlet putera usia 10-12
tahun klub Bina Tirta Medan tahun 2012?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan renang jarak 25 meter dan latihan renang
jarak 50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter pada
atlet putera usia 10-12 tahun klub Bina Tirta Medan tahun 2012?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan latihan renang jarak 25 meter
terhadap peningkatan kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia
10-12 tahun klub Bina Tirta Medan tahun 2010-12.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan latihan renang jarak 50 meter
terhadap peningkatan kecepatan renang gaya dada jarak 50 meter pada atlet putra usia
10-12 tahun klub Bina Tirta tahun Medan2012.
3. Mengetahui manakah bentuk latihan yang lebih besar pengaruhnya antara latihan
renang jarak 25 meter dengan latihan renang jarak 50 meter terhadap peningkatan
kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet putera usia 10-12 tahun klub Bina
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi harapan dalam peneltian ini sehingga memberikan manfaat
adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih klub Bina Tirta Medan dalam membina sekaligus
melatih pada kegiatan latihan renang.
2. Sebagai sumber informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam kegiatan melatih dan pembinaan prestasi khususnya renang.
3. Sebagai pengetahuan bagi atlet dalam meningkatkan motivasi dalam berlatih renang
gaya dada guna mencapai prestasi yang maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Latihan Renang jarak 25 meter memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kecepatan renang gaya dada pada pada atlet putera usia 10-12 tahun, Klub
Bina Tirta Medan tahun 2012.
2. Latihan Renang jarak 50 meter memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kecepatan renng gaya dada pada pada atlet putera usia 10-12 tahun, Klub
Bina Tirta Medan tahun 2012.
3. Latihan Renang jarak 25 meter tidak lebih besar pengruhnya daripada latihan Renang jarak 50 meter terhadap peningkatan kecepatan renng gaya dada pada pada atlet putera
usia 10-12 tahun, Klub Bina Tirta Medan tahun 2012.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai
berikut :
1. Agar pelatih meberikan latihan Renang jarak 25 meter dan latihan Renang jarak 50 meter
karana sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan renng gaya dada.
51
2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan
sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang
3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, Tudor ( 1983 ). Theory and Methodology of Training. Ontario Canada, Departement of Physical Education York University Toronto.
Colwin, C (1977). An Introduction to Swimming Coaching. Ontorio:Allenbio Graphics ltd.
Ernestw ( 1983 ). Swimming Faster. Myfield Publishing Company.
Harsono ( 1988 ). Coaching Dan Aspek-Aspek Dalam Coaching. Jakarta, Tambak Kesuma.
Harsono ( 2000 ). Latihan Kondisi Fisik. Koni Pusat. Jakarta
Hendromartono (1992). Olahraga Pilihan Renang. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Kasiyo ( 1992 ). Renang, Materi Metode Penilaian. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Muri, Muhammad ( 2000 ). Renang., PRSI., Jakarta.
Pate ( 1995 ). Dasar – Dasar Ilmu Kepelatihan. Penerbit Saunders Collage Publishing, Penerjemah Drs. Kasiyo Dwijowinoto, MS.
Sajoto, Mochammad ( 1988 ). Pembinaan Kondisi Fisik. Penerbit Depdikbud Jakarta.
Setiawan, Iwan (1994). Manusia & Olahraga. Jakarta, Depdikbud.
Singgih ( 1982 ). Psikologi Olahraga. Jakarta, Penerbit PT. BPK Gunung Mulia.
Soekarno (1979 ). Olahraga Renang. Jakarta, Penerbit PT Sastra Hudaya.
Sudjana ( 2002 ). Metode Statistik. Bandung, Tarsito.
Thompson, J.l (1991). Introduction to Coaching theory. Jakarta, RDC.
Http://www.google.co.id=interval swimming&ie Http:// id. Wikipedia.org/renang_olahraga)