IMPLEMENTASIPENDEKATANRATIONALEMOTIVEBEHAVIOR
THERAPY(REBT)UNTUKMENINGKATKANMOTIVASI
BELAJARDENGANMENGGUNAKANKONSELING KELOMPOKPADAPESERTADIDIKKELAS
VIIB DISMPN21BANDARLAMPUNG
Skripsi
DiajukanUntukMelengkapiTugas-tugasdanMemenuhiSyarat-syarat GunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan(S.Pd)
dalamIlmuTarbiyahdanKeguruan
DisusunOleh:
INDAH PURWATI 1211080064
Jurusan:BimbinganKonseling
PembimbingI :Drs.YahyaAD,M.Pd
Pembimbing II :Defriyanto,SIQ,M.Ed
FAKULTASTARBIYAHDANKEGURUAN
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERIRADENINTANLAMPUNG
ABSTRAK
IMPLEMENTASIPENDEKATANRATIONALEMOTIVEBEHAVIOR
THERAPY(REBT)UNTUKMENINGKATKANMOTIVASI
BELAJARDENGANMENGGUNAKANKONSELING KELOMPOKPADAPESERTADIDIKKELAS
VIIB DISMPN21BANDARLAMPUNG
Oleh INDAHPURWATI
1211080064
PenelitianinidilaksanakanberdasarkanfaktayangadadikelasVIIBSMPN 21 Bandar lampung yang menunjukan bahwa peserta didik mengalami motivasi belajaryangrendahdansangatrendahcontohnyasepertitidakadanyahasratdan keinginanberhasil,tidakadanyadorongandankebutuhandalambelajar,tidakadanya harapandancita-citadimasadepan,tidakadanyapenghargaandalambelajar,tidak adanyakegiatanyangmenarikdalambelajar,dantidakadanyalingkunganbelajar yang kondusif. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan mengetahui apakah konselingRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)dapatmeningkatkanmotivasi belajarpesertadidikdiSMPN21BandarLampung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pre-experimental designs.
Peneliti menggunakan One-Group Pre-test-posttest designs karena tidak menggunakankelompokkontrol.Sampeldaripenelitianiniadalah8pesertadidik darikelasVIIBdiSMPN21BandarLampung.Penelitianmenggunakanangketyaitu suatu teknik pegumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaanataupernyataantertuliskepadarespondenuntukdijawab.
Terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik terlihat dari mean
sebelumdiberikantreatment 51.75danmeansetelahdiberikantreatment 105.12,hal inijugadibuktikandariketentuanthitunglebihbesardarittabel(16.227>1.894),dengan
demikianmotivasibelajarpesertadidikkelasVIIBdiSMPN21BandarLampung mengalami peningkatan setelah diberikan Rational Emotive Behavior Therapy
(REBT).JadidapatdisimpulkanbahwaRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT) memilikipengaruhdalammeningkatkanmotivasibelajarpesertadidikkelasVIIBdi SMPN21BandarLampungdanhasilhipotesisHaditerimaHoditolak.
Kata kunci : Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), Motivasi Belajar,
KonselingKelompok.
MOTTO
Artinya:“(Apakahkamuhaiorangmusyrikyanglebihberuntung)ataukahorang yangberibadatdiwaktu-waktumalamdengansujuddanberdiri,sedangiatakut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.1
1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : Diponegoro, cetakan
ke 8, 2005), h. 414.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirohhim
Teriringdo’adanrasasyukuryangteramatdalamkaryasederhananamunpenuh
perjuangan ini dengan segala kerendahan hati dan terimakasih yang tulus
kupersembahkanskripsiinikepada:
1. Kedua orang tuaku Ebi Suhaebi dan Rosyati, cucuran keringat dan
pengorbanan serta do’amu yang telah mengantarkanku menuju gerbang
kesuksesan.Terimakasihyangtakterhingga,kusadaripengobananinitakkan
terbalas
2. Adikku tersayang Gusti saviina Lestari yang selalu mendukung setiap
langkahkudanselalumemberikansemangatuntukkudisaatakumulailelah
3. ParadosenIAINRadenIntanLampung teristimewauntukDrs.YahyaAD,
M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Defriyanto, SIQ, M. Ed selaku
pembimbingIIyangsangatberjasadalampenyusunanskripsikuini
4. Teman-temanseperjuanganjurusanBKangkatan2012
5. AlmamaterkuIAINRadenIntanLampung
RIWAYATHIDUP
Penulis bernama INDAH PURWATIdilahirkan di Bandar Lampung pada
tanggal20mei1994sebagaianakpertamadariduabersaudara,daripasanganBapak
EbiSuhaebidanIbuRosyati.
AwalstudipenulismenempuhpendidikandiSekolahDasarNegeri2kemang
SerangBantendiselesaikanpadatahun2006, SekolahMenengahPertamaGajah
Mada Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2009 dan Sekolah Menengah
KejuruandiGajahMadaBandarLampungdiselesaikanpadatahun2012
Tahun2012penulismelanjutkanpadaperguruantinggiInstitutAgamaIslam
Negri(IAIN)Raden Intan LampungpadaFakultasTarbiyahdanKeguruanProdi
Bimbingan dan Konseling. Pada tahun 2014 penulis mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan(KKL)danstudybandingdengantujuanke-Bandung-Yogyakarta-Malang
pada tanggal 15 februari sampai dengan 21 februari. Pada tahun 2015 penulis
mengikutiKuliahKerjaNyata(KKN)diDesaSukosariLampungtengahselama40
hari. Selanjutnya pada tahun yang sama, penulis mengikuti Praktek Pengalaman
Lapangan(PPL)diSekolahMenengahPertamaNegeri21BandarLampung.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahhirabil’allamin
PujisyukurkehadiratAllahSWT,yangtelahmemberikanlimpahan
ilmu-nyakepadasemuamakhluk.SolawatdansalammarikitasanjungkankepadaNabi
MuhammadSAWyangtelahmembawakitamenujujalankebahagiaanbaikdi
duniamaupunakherat.
Penyusunanskripsiinimerupakankajiansingkatmengenaiimplementasi
konseling kelompok dengan menggunakan teknik Ratioal Emotive Behavior
TherapyuntukmeningkatkanmotivasibelajarpesertadidikkelasVIIBdiSMPN
21BandarLampung.Penulismenyadaribahwapenyusunanskripsiinitidakakan
terwujud dengan adanya bantuan, bimbingan, dorongan, serta dukungan dari
berbagaipihak.Untukitumakapenelitimengucapkanterimakasihkepada:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
KeguruanIAINRadenIntanLampung.
2. Andi Thahir, M.A, M.Ed, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan
Lampung.
3. Drs.YahyaAD,M.PdselakuDosenpembimbingITerimakasih atas
kesediaan Bapak untuk membimbing dan memberikan arahan,
memberikan saran, dan kritikan yang sangat membantu dalam
penyelesaianskripsiini
4. Defrianto,SIQ,M.EdSelakuDosenPembimbingIITerimakasihatas
kesediaan bapak dalam membimbing, mengarahkan, memberikan
saran,dankritikanyangsangatmembantudalampenyelesaianskripsi
ini
5. Seluruh dosen Bimbingan dan Konseling Trimakasih untuk atas
bimbingandanilmuyangdiberikanselamaini.
6. SahabatterdekatkuDioAdityaPutra,DeviSusanti,PutiamiNurjanah,
Eni Latifah, Fatia, Isti, Rosita, Nia Prisna, kiki, Yulida dan Gusti
SyaviinaLestariTrimakasihatasdukungankaliandoasertaMotivasi
yangkalianberikansehinggasayadapatmenyelesaikanskripsiini
7. Semua pihak yan turut sera membantu menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu melindungi, memberikan rahmat semua
pihakyangtercantummaupuntidaktercantum,danSemogaskripsiini
dapatbermanfaatbagiorangyangmembutuhkan
BandarLampung,15November2016
Indah Purwati NPM.1211080064
DAFTARISI
Halaman
HALAMANJUDUL...i
ABSTRAK...ii
HALAMANPERSETUJUAN... iii
HALAMANPENGESAHAN... iv
MOTTO...v
PERSEMBAHAN... vi
RIWAYATHIDUP... vii
KATAPENGANTAR.... viii
DAFTARISI...x
DAFTARTABEL... xi
DAFTARGAMBAR... xv
DAFTARLAMPIRAN... xvi
BABI.PENDAHULUAN A.LatarBelakang... 1
B.IdentifikasiMasalah... 6
C.RumusanMasalah... 7
D.TujuanPenelitian... 7
E.ManfaatPenelitian... 7
F.RuangLingkupPenelitian...8
BABII.LANDASANTEORI A.PendekatanKonselingRationalEmotiveBehaviorTheraphy ...9
1.KonsepDasarEmotiveRationalBehaviorTheraphy...9
2.Pendekatan-PendekatanKonselingREBT... 11
3.TujuanKonselingREBT... 13
4.PerandanFungsiKonselor... 14
5.ProsesKonselingRationalEmotiveBehaviorTheraphy ... 15
B.MotivasiBelajar... 15
1.PengertianMotivasi... 15
2.MotivasiMeningkatkanUsahadan Energi ... 15
3.MotivasiMeningkatkanKegigihan... 16
4.MotivasiMemengaruhiProses-ProsesKonitif... 16
5.MotivasiMenentukanKonsekuensi... 16
6.MotivasiSeringMeningkatkanPerforma ... 17
7.TeoriAtribusi... 18
1. ReaksiEmosionalTerhadapKesuksesandanKegagalan... 18
2. EkspektasiAkanKesuksesanatauKegagalandimasa Mendatang... 19
3. PilihandiMasayangakanMendatang... 20
4. UsahadanKetekunan... 20
5. StrategiBelajardanPerformadiKelas... 20
C.LayananKonselingKelompok... 21
1.MaknaLayananKonselingKelompok... 21
2.TujuanLayananKonselingKelompok... 23
3.IsiLayananKonselingKelompok... 24
4.PendekatanLayananKonselingKelompok... 24
5.KegiatanPendudungKonselingKelompok ... 25
6.PelaksanaanLayananKonselingKelompok... 27
D.PenelitianYangRelevan... 28
E.KerangkaPemikiran... 29
F.HipotesisPenelitian... 31
BABIII.METODEPENELITIAN A.MetodePenelitian... 33
B.JenisPenelitian... 33
C.DesainPenelitian... 34
D.VariabelPenelitian... 39
1.VariabelIndependent/bebas(X) ... 39
2.Variabeldependent/terikat(Y)... 39
E.DefinisiOperasional... 40
F.PopulasidanSampel... 43
1.Populasi... 43
2.Sampel... 43
G.TeknikPengumpulanData... 44
1.Observasi... 44
2.Wawancara(Interview)... 45
3.Angket(Kuisioner)... 46
4.InstrumenPenelitian... 48
H.UjiValiditasInstrumen... 50
I. ReliabilitasInstrumen... 54
J. TeknikdanPengolahanAnalisisData... 56
1.TeknikPengolahanData... 56
2.AnalisisData... 57
BABIV.HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN A.HasilPenelitian... 59
1.GambarUmumPraKonselingKelompokMenggunakan PendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)... 59
2.ProfilUmumMotivasiBelajar... 61
3.HasilPelaksanaanKegiatanKonselingKelompokDengan PendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)... 67
4.AnalisisData... 73
a. AnalisisData... 73 b. MotivasiBelajarPesertaDidikSebelumLayanan
KonselingKelompokDenganPendekatanRationalEmotive
BehaviorTherapy(REBT)... 74 c. MotivasiBelajarPesertaDidikSesudahKonseling
KelompokDenganPendekatanRationalEmotiveBehavior
Therapy(REBT)... 77
d. PersyaratanMelakukanUji-tPairedSampleT-test... 79 e. HasilPre-test,Post-test danScore PeningkatanMotivasi
BelajarPesertaDidik... 81 B.PengujianHipotesis... 83 C.Pembahasan... 85 BABV.KESIMPULANDANSARAN
A.Kesimpulan... 90 B.Saran... 91 C.Penutup... 92
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTARTABEL
Tabel. Halaman
1.1. PesertaDidikKelasVIIByangmemilikiMotivasiBelajarRendah...4
3.1.Tahapan Konseling Kelompok dengan Teknik Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT)... 37
3.2.DefinisiOperasional... 41
3.3.JumlahPopulasiPenelitian... 43
3.4.SkorAlternatifJawaban... 47
3.5.KriteriaMotivasiBelajarRendah... 48
3.6.Kisi-kisipengembanganinstrumenpenelitian... 50
3.7.AnalisisOutput ValiditasAngketMelaluiSPSSVersi17... 52
3.8.ReliabilityStatistics... 55
4.1.GambaranumummotivasibelajarpesertadidikkelasVIIBSMPN21Bandar Lampungtahunajaran2016/2017... 61
4.2.GambaranMotivasiBelajarBerdasarkanIndikator... 64
4.3.JadwalPelaksanaanKegiatanLayananKonselingKelompokDenganTeknik RationalEmotiveBehaviorTherapy... 67
4.4.HasilDataPre-Test MotivasiBelajarPesertaDidikKelasVIIBDiSMPN21 BandarLampung... 74
4.5.HasilDataPost-Test MotivasiBelajarPesertaDidikKelasVIIBdiSMPN21 BandarLampung... 77
4.6.HasilUjiNormalitasTestofNormally... 80
4.7.UjiHasilPre-test,Posttest danScore PeningkatanMotivasiPesertaDidikKelas VIIBdi SMPN21BandarLampung... 82
4.8.HasilUjiPaired SamplesT-TestPairedSamplesTest ... 84
[image:14.612.113.521.211.686.2]DAFTARGAMBAR
Gambar. Halaman
2.1.KerangkaBerfikirPenelitian... 31
3.1.PreEksperimentalDesign denganOneGroupPretest-PosttestDesign... 35
3.2.Langkah-langkahpenelitian... 38
3.3.HubunganAntarVariabel... 42
3.4.Langkah-langkahpenyusunaninstrument... 49
4.1.Hasilpretest motivasibelajarpesertadidikkelasVIIB diSMPN 21BandarLampungTahunAjaran2016/2017... 42
4.2.GrafikHistrogramDataMotivasiBelajarSebelumPemberianLayanan Konseling KelompokdenganTeknikRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT) ... 76
4.3.GrafikHistrogramDataMotivasiBelajarSesudahPemberianLayananKonseling KelompokDenganTeknikRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)... 78
4.4.GrafikNormalitas... 82
4.5.Grafikpeningkatanmotivasibelajarpesertadidik... 83
DAFTARLAMPIRAN
Lampiran1AngketMotivasiBelajar
Lampiran2DataPerhitunganHasilPretest pesertadidik
Lampiran3DataPerhitunganHasilPosttest
Lampiran4ValiditasdanRealibilitas
Lampiran5HasilUjiNormalitas
Lampiran6HasilUjit
Lampiran7HasilDokumentasi
Lampiran8SuratPermohonanMengadakanPenelitian
Lampiran9SuratKeteranganTelahMelakukanPenelitian
Lampiran10ModulRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)
Lampiran11Pemikiran-PemikiranIrasionalyangdialamipesertadidik
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Pendidikan tidak hanya melingkupi bidang pengajaran di
sekolah-sekolahataudirumah,tetapijugameliputisegalayangdapatmemengaruhi
kebaikan jiwamanusiasejakkecilhinggadewasadanhinggamenjadiorang
tua.1Pekerjaanmendidikialahmenolongseseoranguntukmenunjukanjalan
kebaikankepadaanak-anakatau siapasajaagardapatmemilihjalantersebut
dengansendirinya.Dalamhalinitentusajapendidikanakanmenunjukanjalan
yangsebaik-baiknyaagarmenjadibaikdisetiapperbuatan,perkataan, dan
hati.2
Sekolahsebagailembagapendidikanformalmengembantugasyang
cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Dalam proses
pembelajarandisekolah,gurumatapelajaran,gurubimbingankonselingserta
pihak sekolah lainnya juga berperan penting dalam membantu mengatasi
masalah-masalah yang timbul pada peserta didik di lingkungan sekolah.
Peserta didik sebagai individu yang memiliki beberapa karakteristik yang
1Hunan Bey Fananie, Pedoman Pendidikan Modern (Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2011)h.4.
2Ibid,h.9.
Artinya:“Tuntutlahilmudaribuaianhinggalianglahat
”.
2
perludipahami,diantaranyapesertadidikmemilikikeunikanyang
berbeda-bedadanselaluberadadalamprosesperkembanganyangbersifatdinamis.
Pada proses pembelajaran, setiap individu mengalami berbagai
permasalahandalamkehidupannya. Salahsatupermasalahanyangdihadapi
individuadalahmotivasibelajar.
Motivasidanbelajarmerupakanduahalyangsalingmempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensialterjadisebagaihasildaripraktikataupenguatan(reinforcedpractice) yangdilandasitujuanuntukmencapaitujuantertentu.3
Motivasibelajardapattimbulkarenafaktorintrinsik,berupahasratdan
keinginanberhasildan dorongankebutuhanbelajar,harapan akan cita-cita.
sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus
diingat,keduafaktortersebutdisebabkanolehrangsangantertentu,sehingga
seseorangberkeinginanuntukmelakukanaktivitasbelajaryanglebihgiatdan
semangat.
د ِ
ح ِ
ا ِ ِ
ِ ى
د ِ
ه ِ
م ِ
ل ِ
ا
ن ِ
م ِ
م ِ
ل ِ
ع ِ
ل ِ
ا
ُب
ل ُِط ِ
ا ُِ
4
Hakikatmotivasibelajaradalahdoronganinternaldaneksternalpada
pesertadidik-pesertadidikyangsedangbelajaruntukmengadakanperubahan
tingkah laku. Pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
3HamzahB.Uno,TeoriMotivasidanPengukurannya(Jakarta:BumiAksara,2012)h.23
3
mendukung.Halitumempuyaiperananbesardalamkeberhasilanseseorang
dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Adanyahasratdankeinginanberhasil
2. Adanyadorongandankebutuhandalambelajar 3. Adanyaharapandancita-citamasadepan 4. Adanyapenghargaandalambelajar
5. Adanyakegiatanyangmenarikdalambelajar
6. Adanyalingkunganbelajaryangkondusif,sehinggamemungkinkan seseorangpesertadidikdapatbelajardenganbaik.5
Darihasilsurveyawalyangdiperolehmelaluiwawancaradenganguru
BKmengenaimasalahMotivasibelajarrendah yangdialamipesertadidikdi
SMPN 21 Bandar Lampung, diperoleh keterangan tentang upaya dalam
meningkatkanmotivasibelajar.
“SejauhinisayasebagaiguruBKdisekolahsudahpernahmelakukan
upaya dalam meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik denganmelakukankonselingindividumaupunkelompoktetapisaya belummemakaiteknikkhususuntukmeningkatkanmotivasibelajar”
BerdasarkanpernyataandarisalahsatuguruBKdiSMPN21Bandar
Lampungtersebut,upayayangharusdilakukanuntukmeningkakanmotivasi
belajarmasihmembutuhkanberbagaiteknikkonseling.Untukituperludi
lakukanidentifikasipermasalahanyangdihadapiolehpesertadidik.6
Rendahnyamotivasibelajaryangdialamipesertadidikditunjukan
dariperilakupesertadidikseperti1,02%Kurangnyapesertadidikyangtidak
adanyahasratdankeinginanberhasil,2,38%Kurangnyalingkunganbelajar
5Ibid.h.23.
4
yang kondusif, 1,36% Kurangnya hasrat dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, 0,68% Kurangnya kegiatan yang menarik dalam belajar, 1,7%
Kurangnya penghargaan di dalam belajar, 0,68% harapan dan cita-cita di
masa depan. Dalam pengambilan subjek ini peneliti mendapatkan hasil
rekomendasidariguruBKSMPN21BandarLampung.
Tabel1.1
PesertaDidikKelasVIIByangmemilikiMotivasiBelajarRendah
No Nama
Responden
Karakteristik
1 AL Tidak adanya hasrat dan keinginan berhasil, Tidak adanyadorongandankebutuhandalambelajar,Tidak adanyalingkunganbelajaryangkondusif.
2 AS Tidakadanyakegiatanyangmenarikdalambelajar, Tidak adanya penghargaan dalam belajar, Tidak adanyahasratdankeinginanberhasil,Tidakadanya harapandancita-citadimasadepan.
3 CP Tidak adanya penghargaan dalam belajar, Tidak adanyahasratdankeinginanberhasil,Tidakadanya lingkungan belajar yang kondusif, Tidak adanya harapandancita-citadimasadepan.
4 GP Tidak adanya lingkungan belajar yang kondusif, Tidakadanyadorongandankebutuhandalambelajar, Tidakadanyapenghargaandalambelajar.
5 ID Tidakadanyakegiatanyangmenarikdalambelajar, Tidak adanya lingkungan belajar yang kondusif, Tidakadanyapenghargaandalambelajar.
6 IY Tidakadanyadorongandankebutuhandalambelajar, Tidakadanyakegiatanyangmenarikdalambelajar, Tidakadanyalingkunganbelajaryangkondusif.
[image:20.595.127.517.223.668.2]5
Sumber:WawancaraguruBKdiSMPN21BandarLampung
Motivasibelajarmemilikiperanyangsangatpentingdalamkegiatan
belajar,makamasalahinimembutuhkanpenanganan.Sebenarnyadaripihak
gurumatapelajarandanguruBKtelahberupayamemberikanpenanganan.
Gurumatapelajaranberupayamemberikansemangatataudorongankepada
pesertadidikuntuklebihtermotivasidanmelakukanbeberapavariasimetode
pembelajaran namun peserta didik hanya menunjukkan antusias di awal
pelajaran.GuruBKsudahmemberikanlayananinformasididalamkelasdan
konselingindividu,namunbelummenunjukkanhasilyangmaksimal.
Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah
pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan antara
perasaan,tingkahlakudanpikiran.PendekatanRational-EmotiveBehavior
Therapy(REBT)dikembangkanolehAlbertEllismelaluibeberapatahapan.
Pandangan dasar pendekatan ini tentang manusia adalah bahwa individu
memilikitendensiuntukberpikirirasionalyangsalahsatunyadidapatmelalui
belajarsosial.Disampingitu,individujugamemilikikapasitasuntukbelajar
kembali untuk berfikir rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mengajak
No Nama
Responden
Karakteristik
6
individumengubahfikiraniasionalnyakepikiranyangrasionalmelaluiteori
GABCDE7
LebihlanjutEllismenyatakanbahwapenggunaanRationalEmotive
Behavior Therapy (REBT) dalam konseling kelompok memberikan hasil
yanglebihefektifdaripadapenggunaanuntukkonselingindividu.Konseling
kelompokRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)dapatdigunakanoleh
konseloruntukmenanganimasalahrendahnyamotivasibelajarpesertadidik
yangdisebabkanolehkeyakinanirasionalpesertadidik.8
B.IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka
permasalahandalampenelitianinidapatdiidentifikasisebagaiberikut:
a. DarijumlahIndikatorkarakteristikpadatabel1.1x34/100kurangnya
pesertadidikyangtidakadanyahasratdankeinginanberhasilsebanyak
1,02%. Kurangnya lingkungan belajarnya yang kondusif 2,38%,
Kurangnya hasrat dorongan dan kebutuhan dalam belajar sebanyak
1,36%, Kurangnya kegiatan yang menarik dalam belajar sebanyak
0,68%, Kurangnya penghargaan didalam belajar sebanyak 1,7%,
Kurangnyaharapandancita-citadimasadepansebanyak0,68%.
7GantinaKomalasari,dkk,TeoridanPendekatanKonseling(Jakarta,PTIndeks2011),
h.201.
8DesiDwiHariyanti,2013PenerapanKonselingKelompokRationalEmotiveBehavior
7
C.RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatas,rumusanmasalahdalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah implementasi konseling
kelompokdenganpendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)
dapatmeningkatkanmotivasibelajarpesertadidikkelasVIIBdiSMPN21
BandarLampung?”
D.TujuanPenelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahuikonselingkelompokRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)
dapat meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik kelas VII B di
SMPN21BandarLampung.
E.ManfaatPenelitian
a.ManfaatTeoritis
Memberikan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan,
khususnya bimbingan dan konseling yaitu Teknik REBT untuk
meningkatkanmotivasibelajarpesertadidik.
b. ManfaatPraktis
1. Memberikan pemahaman kepada peserta didik yang mengalami
8
2. BagiParaKonselor,Guru,danpembimbingpenelitianinidapat
digunakan sebagai bahan masukan dalam pemberian layanan
khususnyadalammeningkatkanmotivasibelajarpesertadidik.
3. Bagi Peneliti, Penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk
menambahpengalaman dalam melakukan penelitian dan sebagai
acuan
F.RuangLingkupPenelitian
Peneliti membatasi ruanglingkup penelitian ini. agarpenelitian ini
lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan, diantaranya
adalah:
1. Penelitihanyamembahastentanglayanankonselingkelompokdengan
menggunakanteknikRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT).
2. PenelitiakanmenggunakanteknikRationalEmotiveBehaviorTherapy
BAB II
LANDASANTEORI
A.PendekatanKonselingRationalEmotive Behavior Therapy(REBT) 1.KonsepDasarRationalEmotiveBehaviorTherapy(REBT)
a. RationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)
PendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)memandang
manusiasebagaiindividuyangdidominasiolehsystemberfikirdansystem
perasaan yang berkaitan dalam system psikis individu, keberfungsian
lndividu secara psikologis ditentukan oleh pikiran, perasaan dan tingkah
laku.1
MenurutGantina.K,Eka.W,danKarsih,“RationalEmotiveBehavior Therapy(REBT)merupakanpendekatanbehavioralkognitif.Dalamproses konselingnya,REBTberfokuspadatingkahlakuindividu,akantetapiREBT menekankanbahwatingkahlakuyangbermasalahdisebabkanolehfikiran yangirasionalsehinggafokuspenanganannyaadalahpemikiranindividu.”2
Daripengertiantersebut,penelitimenyimpulkanREBTberfokuspada
tingkah laku individu, REBT menekankan bahwa tingkah laku yang
bermasalahdisebabkanolehfikiranyangirasionalsehinggapenelitiharus
1Gantina.K,Eka.W,danKarsih, TeoridanTeknikKonseling,PT.Indeks,Jakarta,2011,h. 203.
2Ibid,h.201.
10
merasionalkan pemikirannya serta fokus penangannya pada pemikiran
individu(pesertadidik).
b.TeoriA-B-C
Teori ABC adalah teori tentang kepribadian individu dari sudut
pandangpendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT),kemudian
ditambahkanDdanEuntukmengakomodasiperubahandanhasilyangdi
inginkan dari perubahan tersebut, Selanjutnya, ditambahkan G yang di
letakkandiawaluntukmemberikankontekspadakepribadianindividu.
“Ellis menegaskaskan bahwa irrational thinking (berfikir irasional)
menjadimasalahbagiindividu(pesertadidik)karena:
1) Menghambat individu dalam mencapai tujuan-tujuan, menciptakan emosiyangekstrimyangmengakibatkanstressdanmengarahkanpada tingkahlakuyangtidakdiinginkan
2) Menyalakan kenyataan (salah menginterprestasikan kejadian yang terjadiatautidakdidukungolehbuktiyangkuat)”3
“PendekatanREBTberpendapatbahwaindividumengganggudirinya
dengan duacara,yaitudengankeyakinanirasionaltentangself (diri) syangdisebutdenganegodisturbance dandenganmemegangteguh keyakinan irasional tentang emosi dan kenyamanan fisik, hal ini di sebutdiscomportdisturbance”4
Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan peserta didik yang
memiliki keyakinan irasional dapat menghambat dalam mencapai
tujuan.
3Ibid, h. 210
11
2.Pendekatan-Pendekatan Konseling Rational Emotive Behavior Therapy
(REBT)
Pendekatan konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
dikategorikanmenjaditigakelompokyaitu,PendekatanKognitif,Pendekatan
Imageri,danPendekatanBehavior.Berikutpenjelasantentang
Pendekatan-Pendekatantersebut:
a. PendekatanKognitif,meliputi:
1) Disputekognitif,adalahusahauntukmengubahkeyakinanirasional
konseling melalui Pendekatan bertanya (questioning) meliputi
pertanyaanuntukmelakukandispute logis,pertanyaanuntukreality
testing, pertanyaanuntukpragmaticdispulation
2) Analisisrasional,Pendekatanuntukmengajarkankonselibagaimana
membukadanmendebatkeyakinanirasional
3) Dispute standarganda,mengajarkankonselimelihatdirinyamemiliki
standargandatentangdiri,oranglaindanlingkungansekitar
4) Skala katastropi,membuatproposal100%buatlahpersentaseperistiwa
yangmenyakitkan,urutkanpersentasenyasampaiyangpalingrendah
5) Evil’s advocate atau rational role reversal, yaitu meminta konseli
12
melawankeyakinanirasionalkonselordengankeyakinanrasionalyang
diverbalisasikan
6) Membuat frame ulang, mengevaluasi kembali hal-hal yang
mengecewakan dan tidak menyenangkan dengan dengan mengubah
frameberfikirkonseling.5
b. PendekatanImageri,meliputi:
1) Dispute imajinasi, konselor meminta konseli untuk membayangkan
dirinya kembali pada situasi yang menjadi masalah dan melihat apakah emosinya telah berubah. Bila ya, konselormemintakonseli untukmengatakanpadadirinyasebagaiindividuyangberfikirlebih rasionaldanmengulangkembaliprosesyangadadiatas.
2) Kartu kontrol emosional, berisi dua katagori perasaan yang paralel yaituperasaanyangtidakseharusnyaataumerusakdiridanperasaan yangsesuai.
3) Proyeksi waktu, meminta konseli memvisualisasikan kejadian yang tidak menyenangkan ketika kejadian itu terjadi setelah itu membayangkanseminggukemudian,sebulankemudian.Enambulan kemudian,danseterusnyaagarkonselidapatmelihatbahwahidupnya berjalanterusdanmembutuhkanpenyesuaian.
4) Pendekatan melebih-lebihkan, meminta konseli membayangkan kejadian yang menyakitkan atau kejadian yang paling menakutkan, kemudian melebih-lebihkan sampai pada taraf yang paling menakutkan, kemudian melebih-lebihkan sampai pada taraf yang paling tinggi dengan tujuan agar konseli dapat mengontrol kekuatannya.
c. PendekatanBehavior,meliputi:
1) Dispute tingkah laku, memberi kesempatan kepada konseli untuk
mengalamai kejadian yang menyebabkan berfikir irasional dan melawankeyakinantersebut
2) Bermainperan,konselimelakukan foleplay tingkahlakubaruyang
sesuaidengankeyakinanyangrasional
3) Peranrasionalterbalik,yaitumemintakonseliuntukmemainkanperan yang memiliki keyakinan rasional sementara konselor memainkan
13
peran menjadi konseli yang irasional. Konseli melawan keyakinan irasionalkonselordengankeyakinanyangdiverbalisasikan
4) Pengalamanlangsung,konselisecarasengajamemasukisituasiyang menakutkan.Prosesinidilakukanmelaluiperencanaandanpenerapan keterampilanmengatasimasalah(copingskill)yangtelahdipelajari sebelumnya
5) Menyerangrasamalu,melakukankonfrontasiterhadapkekuatanuntuk malu dengan secara sengaja bertingkahlaku yang melakukan dan mengundangketidaksetujuanlingkungansekitar.Dalamhalinikonseli diajarkanmengeloladanmengantisipasiperasaanmalunya.6
3. TujuanKonselingRationalEmotiveBehaviorTherapy(REBT)
Tujuan utama konseling dengan pendekatan Rational Emotive
Behavior Therapy (REBT) adalah membantu individu menyadari bahwa
mereka dapat hidup dengan lebih Rasional dan lebih Produktif. Rational
EmotiveBehaviorTherapy (REBT)mengajarkanindividuuntukmengoreksi
kesalahan dalam berfikir untuk mereduksi emosi yang tidak diharapkan.
Selainitu,RationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)membantuindividu
untuk mengubah kebiasaan berfikir dan tingkah laku yang merusak diri.
Tujuaninidapatmembantuindividumencapainilaiuntukhidupdanuntuk
menikmatihidup.Tujuantesebutyaitu:
a. Memilikiminatdiri(selfinterest)
b. Memilikiminatsosial(socialinterest)
c. Memilikipengarahandiri(selfdirection)
d. Toleransi(tolerance)
e. Flesibel(flexibility)
14
f. Memilikipenerimaan(acceptance)
g. Dapatmenerimaketidakpastian(acceptanceofuncertainty)
h. Dapatmenerimadiri sendiri(self acceptance)
i. Dapatmengambilresiko(risktaking)
j. Memilikiharapanyangrealistis(Realisticexpectation)7
4. PerandanFungsiKonselor
Menurut Gantina. K, Eka. W, dan Karsih, Peran konselor dalam pendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)adalah:
a. Aktif-direktif, yaitu mengambil peran lebih banyak untuk memberikan penjelasanterutamapadaawalkonseling.
b. Mengkonfrontasipikiranirasionalkonselisecaralangsung
c. Menggunakan berbagai Pendekatan untuk menstimulasi konseli untuk berfikirdanmendidikkembalidirikonselisendiri
d. Secaraterusmenerus“menyerang”pemikiranirasionalkonseli
e. Mengajakkonseliuntukmengatasimasalahnyadengankekuatanberfikir bukanemosi
f. Bersifatdidaktif.8
DalammelaksanakanpendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy
(REBT), konselor di harapkan memiliki kemampuan berbahasa yang baik karenaRationalEmotiveBehaviorTherapy (REBT)banyakdidominasioleh Pendekatan-Pendekatan yang menggunakan pengolahan verbal. Selain itu, secara umum konselor harus memiliki keterampilan untuk membangun hubungan konseling. Adapun keterampilan konseling yang harus di miliki konselor yang akan menggunakan pendekatan Rational Emotive Behavior
Therapy (REBT),adalahsebagaiberikut:
a.Empati(empathy) b.Menghargai(Resfeck) c.Ketulusan(genuineness) d.Kekongkritan(concreteness) e.Konfrontasi(confreontation)9
7Ibid, h. 213
8Ibid,h.214
15
Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan konselor harus memiliki
keterampilanuntukmembangunkonseling.
5.ProsesKonselingRationalEmotiveBehaviorTherapy(REBT)
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam konseling Rational Emotive
BehaviorTherapy (REBT):
a. Bekerjasamadengankonseli(enggewithclient)
b. Melakukan asesmen terhadap masalah, orang, dan situasi (ases the
problem,person,andsituation)
c. Memberitahukan peserta didik untuktreatment
d. Mengimplementasikanprogrampenanganan(implementthetreatmen
program)
e. Mengevaluasikemajuan(evaluateprogress)
f. Mempersiapkankonseliuntukmengakhirikonseling(preparetheclien
fortermination).10
B. MotivasiBelajar
1. PengertianMotivasi
Motivasi membuat peserta didik bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Kita sering melihat motivasi peserta didik tercermin dalam investi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif, emosional dan prilaku di berbagai aktifitas sekolahsemuapesertadidiktermotivasidalamsuatuacaratertentu.Seorang pesertadidikmungkintertarikpadapelajarandikelasdanmencaritugasyang menantang,berpartisipasisecaraaktifdalamdiskusikelas,sertamendapatkan nilaitinggidalamprojek-projekyangditugaskan.11
2. MotivasiMeningkatkanUsahadanEnergi
Motivasi meningkatkan jumlah usaha dan energi yang dikeluarkan peserta didik diberbagai aktifitas yang secara langsung berkaitan dengan kebutuhandantujuanmereka.Motivasimenentukanapakahmerekamengejar
10Ibid,h.58210-212
11 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Peserta didik Tumbuh Dan
16
suatutugassecaraantusiasdansepenuhhatiatausecaraapatisdan
malas-malasan.
3. Motivasi meningkatkan prakarsa (inisiasi) dan kegigihan terhadap
berbagaiaktivitas
Menurut Jeanne Ellis Ormrod,pesertadidiklebihcenderungmemulai suatutugasyangbenar-benarmerekainginkan.Merekajugalebihcenderung melanjutkan pekerjaan yang diinginkan sampai mereka menyelesaikannya meskipunterkadangdigangguataumerasafrustasiselamamengerjakannya. Secaraumum,motivasimeningkatkanwaktumengerjakantugas,suatufaktor pentingyangmemengaruhipembelajarandanprestasimereka.12
4. Motivasimemengaruhiproses-proseskognitif
Motivasimemengaruhiapayangdiperhatikanolehpesertadidikdan
seberapa efektif mereka memprosesnya. Misalnya para peserta didik yang
termotivasi sering berusaha bersama-sama unuk benar-benar memahami
materi dikelas mempelajari nya seacar bermakna dan mempertimbangkan
bagaimanamerekadapatmenggunakanmateriyangtelahmerekapelajariitu
dalamkehidupansehari-hari.
5. MotivasiMenentukanKonsekuensiManayangMemberiPenguatandan
Menghukum
Semakinbesarmotivasipesertadidikmencapaikesuksesanakademik,
semakin besar kecenderungan mereka untuk bangga terhadap nilai A atau
kecewadengannilairendah.Semakinbesarkeinginanpesertadidikuntukdi
17
terima dan di hargai oleh teman-temannya, semakin mereka menghargai
keanggotaandikelompok“dalam”dansedihmasukatautidaktimsepakbola
sekolahbukanmasalahbesar,namunbagiseorangremajayangkehidupannya
berputar disekitar sepak bola, masuk tim atau tidak mungkin merupakan
konsekuensiyangsangatpentingbaginya.
6. MotivasiSeringMeningkatkanPerforma
Pengaruh-pengaruhlainyangbarusajadiidentifikasiperilakuyang
terarahpadatujuan,usahadanenergi,prakarsadankegigihan,pemprosesan
kognitif,dandampakkonsekuensi motivasiseringmenghasilkanpeningkatan
performa. Peserta didik yang paling termotivasi untuk belajar dan unggul
diberbagaiaktifitaskelascenderungmenjadipesertadidikyangpalingsukses.
Sebaliknya,pesertadidikyangtidakbegitutertarikdalamprestasiakademik
palingberesikoputussekolahsebelummerekalulusSMA.13
Hakikatdalammotivasibelajaradalahdoronganinternaldaneksternal padapesertadidikyangsedangbelajaruntukmengadakanperubahantingkah lakupadaumumnyadenganbeberapaindikatormeliputi:
(1)Adanyahasratdankeinginanberhasil
(2)Adanyadorongandankebutuhandalambelajar (3)Adanyaharapandancita-citamasadepan (4)Adanyapenghargaandalambelajar
(5)Adanyakegiatanyangmenarikdalambelajar
(6)Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorangpesertadidikdapatbelajardenganbaik.14
13JeanneEllisOrmrod,PsikologiPendidikanMembantuPesertadidikTumbuhDan
Berkembang,(PTGeloraAksaraPratama,2008),h.59.
18
7. TeoriAtribusi
MenurutJeanneEllisOrmrod“faktorlainnyayangsangatpentingdalam motivasiadalahsejauhmanapesertadidikmembuathubunganmentalantara hal-halyangmerekalakukandanhal-halterjadipadamereka.Kepercayaan pesertadidiktentangperilakudanfaktor-faktorlainapayangmemengaruhi berbagaiperistiwadalamkehidupanmerekadikenalsebagaiatribusi”. 15
Atribusi peserta didik memengaruhi sejumlah faktor yang secara
langsungatautidaksecaralangsungmemengaruhiperformamerekadimasa
mendatang:
1. Reaksiemosionalterhadapkesuksesandankegagalan
Pesertadidiksenangketikamerekaberhasil.Namunmereka
juga memiliki rasa bangga dan puas jika mereka mengatribusikan
kesuksesan mereka dengan penyebab-penyebab internal misalnya,
dengan sesuatu yang telah mereka lakukan sendiri. Jika mereka
mengaitkan kesuksesan mereka dengan tindakan orang lain atau
kekuatan-kekuatan eksternal lainnya, mereka cenderung merasa
bersyukur daripada bangga. Demikian pula, peserta didik biasanya
merasasedihdalamkadartertentusetelahmengalamikegagalan.Jika
merekapercayabahwamerekabertanggungjawabsecarapribadiatas
kegagalantersebut,merekamungkinjugamerasabersalahataumalu,
dan perasaan tersebut mungkin memacu mereka untuk mengatsai
kekuranganmereka.Jikamenurutmerekaoranglainlahyangbersalah,
19
merekalebihcenderungmarah,suatuemosi yangcenderungkurang
mengakibatkanperilakulanjutanyangproduktif.16
2. EkspektasiAkanKesuksesanatauKegagalandimasaMendatang
Ketikapesertadidikmengatribusikankesukseandankegagalan
mereadenganfaktor-faktorstabil,merekaberharapperformamerekadi
masamendatangsamadenganperformamerekasaatini.Dengankata
lain,pesertadidikyangsuksesmengantisipasibahwamerekaakanterus
sukses,danpesertadidikyanggagalpercayabahwamerekaakanselalu
gagal.Sebaliknya,ketikapesertadidikmengatribusikankesuksesandan
kegagalanmerekadenganfaktor-faktoryangtidakstabil(usahaatau
keberuntungan), tingkat kesuksesan mereka saat ini kurang
berpengaruh terhadap ekspetasi mereka akan kesuksesan dimasa
mendatang:bagipesertadidik-pesertadidikini,sedikitkegagalantidak
akan mengurangi self - efficacy mereka. Peserta didik yang paling
optimismerekayangmemilikiekspektasitertinggiuntuksuksesdimasa
mendatang adalah peserta didik yang mengatribusikan kesuksaan
merekadenganfaktor-faktorstabilyangdapatdiandalkan(biasanya
internal)sepertikemampuanbawaandanetoskerjayangabadi,dan
mengatribusikan kegagalan mereka dengan faktor-faktor tidak stabil
sepertikurangnyausahaataustrategiyangtudaktepat.
20
3. PilihandiMasayangAkanMendatang
Pesertadidikyangatribusinyamembuatmerekamengharapkan
kesuksesan di bidang tertentu lebih mungkin mengejar studi-studi
mendatangdibidangtersebutdanlebihmemilihtugas-tugasyangrumit
daripadatugas-tugasyangmudah.Pesertadidikyangpercayabahwa
kesempatanmerekauntuksuksesdimasadepandalamsuatuaktifitas
adalahkecilakansebisamngkinmenghindariaktivitastersebut.
4. UsahadanKetekunan
Ketika peserta didik percaya bahwa kegagalan mereka
disebabkankurangnyausaha,merekacenderungberusahalebihkeras
dan tekun menghadapi kesulitan tersebut. Namun ketika mereka
mengatribusikan kegagalan dengan kurangnya kemampuan bawaan
(mereka tidak sanggup melakukannya meskipun sudah berusaha),
merekasudahmenyerahdanbahkanterkadangtidakdapatmengerjakan
tugas-tugasyangsebelumnyatelahmerekakerjakandengansukses.
5. StrategiBelajardanPerformadiKelas
Pesertadidikyangberharapsuksesdikelasdanpercayabahwa
kesuksesan akademik adalah buah dari usaha mereka sendiri lebih
mungkin menerapkan pembelajaran dan strategi belajar yang efektif
21
dengancarayanglogis,sistematis,danbermakna.Selainitu,mereka
lebih mampu mengatur diri dan mencari bantuan ketika
membutuhkannya.17
C.LayananKonselingKelompok
1.MaknaLayananKonselingKelompok
Layanan konseling kelompok mengikuti sejumlah peserta dalam bentuk
kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Layanan
konselingkelompokmengaktifkandinamikakelompokuntukmembahasberbagai
halyangbergunabagipengembanganpribadidanpemecahanmasalahindividu
(pesertadidik)yangmenjadipesertalayanan.Dalamkonselingkelompokdibahas
Masalahpribadi yangdialamiolehmasing-masinganggotakelompok.masalah
pribadidibahasmelaluisuasanadinamikakelompokyangintensdankonstruktif,
diikutiolehsemuaanggotakelompokdibawahbimbinganpemimpinkelompok
(pembimbingataukonselor).18
Berdasarkandeskripsidiatas,layanankonselingkelompokdapatdimaknai
sebagaisuatuupayapembimbingataukonselormembantumemecahkan
masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompom melalui
kegiatankelompok lain, konselingkelompok jugabisadimaknai sebagai suatu
upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik) yang mengalami
17JeanneEllisOrmrod,OpCit,h.123.
22
masalah-masalahpribadimelaluikegiatankelompokagartercapaiperkembangan
yangoptimal.
Didalamlayanankonselingkelompok,dinamikakelompokharusdapatdi
kembangkansecarabaik,sehinggamendukungpencapaiantujuanlayanansecara
efektif.
MenurutTohirin“sebagaimanahalnyabimbingankelompok,konseling kelompokpunharusdipimpinolehseorangpembimbing(konselor)terlatihdan berwenang menyelenggarakan praktik konseling professional. Dalam konseling kelompok,tugaspemimpinkelompokadalah:”19
1. Membentuk kelompok yang terdiri atas 8-10 orang sehingga terpenuhi syarat-syaratkelompokyangmampusecaraaktifmengembangkandinamika
kelompokyaitu:
a. Terjadinyahubunganantaraanggotakelompokmenujukeakrabandiantara mereka
b. Tumbuhnya tujuan bersama diantara anggota kelompok dalam suasana keakraban.
c. Berkembangnya iktikad dan tujuan bersama untuk mencapai tujuan kelompok
d. Terbinanyakemandirianpadasetiapanggotakelompok,sehinggamereka masing-masingmampuberbicara
e. Terbinakemandiriankelompoksehinggakelompokberusahadanmampu tampilbedadarikelompoklainnya.
2. Memimpin kelompok yang bernuansa layanan konseling melalui bahasa konseling untuk mencapai tujuan-tujuan konseling. Pemimpin kelompok dituntutuntukmenghidupkandinamikakelompokdi antarasemuapeserta
23
secaraintensifyangmengarahkepadapencapaiantujuan-tujuanumumdan
khususlayanankonselingkelompok.
3. Melakukan penstrrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok tentang apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling kelompok di laksanakan.
4. Melakukanpentahapankegiatankonselingkelompok
5. Memberikanpenilaiansegerahasillayanankonselingkelompok 6. Melakukantindaklanjutlayanankonselingkelompok
Menurut Tohirin untuk dapat menjalankan tugas dan kewajiban
professional secarabaiksepertidiatas,seorangpemimpinkelompokdalam
layanankonselingkelompokharusmampu:
1. Membentukkelompokdanmengarahkannyasehinggaterjadidinamika kelompokdalamsuasanainteraksianataraaggotakelompokyangbebas, terbukadandemokratis,konstruktif,salingmendukungdanmeringankan beban, menjelaskan dan memberikan, pencerahan, memberikan rasa nyaman,menggembirakansertamencapaitujuanbbersamakelompok. 2. Berwawasan luas dan dan tajam sehingga mampu mengisi,
meningkatkan, memperluas, dan mensiergikan konten bahasan yang tumbuhdalamaktifitaskelompok.
3. Memiliki kemampuan hubungan anterpersonal yang ahangat dan nyaman, sabar dan membarikan kesempatan, demokratis dan kompromistikatautidakantagonistic,dalammengambilkesimpulandan keputusan,tanpamemaksakandalamketegasandankelembutan,jujur dantidakberpura-pura,disiplin,dankerjakeras.20
2. TujuanLayananKonselingKelompok
Menurut Tohirin “Secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi peserta didik, khususnya kemampuan berkomunikasinya. Melalui layanan konseling kelompok, hal-hal dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan komunikasi peserta didik diungkapdandidinamikakanmelaluiberbagaiPendekatansehinggakemampuan siosialisasidanberkomunikasipesertadidikberkembangsecaraoptimal.Melalui
24
layanankonselingkelompokjugadapatdientaskanmasalah(pesertadidik)dengan memanfaatkandinamikakelompok”.21
Menurut prayitno secara khusus, oleh karna focus layanan konseling kelompokadalahmasalahpribadiindividupesertalayanan,makalayanankoseling
kelompokyangIntensifdalamupayapemecahanmasalahtersebut,parapeserta
memperolehduatujuansekaligusyaitu:
1. terkembangnyaperasaan,pikiran,persepsiwawasandansikapterarahkepada tingkahlakukhususnyabersosialisasidanberkomunikasi.
2. terpecahnyamasalahindividuyangbersangkutandandiperolehnyaimbasan pemecahanmasalahtersebutbagiindividu-individulainyangmenjadipeserta
layanan.
3. IsiLayananKonseling Kelompok
Layanankonselingkelompokmembahasmasalah-masalahpribadi yangdi
alamiolehmasing-masinganggotakelompok.Secarabergilirananggotakelompok
mengemukakanmasalahpribadinyasecarabebas,selanjutnyadipilihmanayang
akandibahasdandientaskanterlebihdahuludanseterusnya.
4. PendekatanLayananKonselingKelompok
Menurut Tohirin “Secara umum Pendekatan-Pendekatan yang di terapkandalamlayanankonselingkelompok.BeberapaPendekatanyangbisa digunakandalamlayanankonselingkelompokadalah:”22
1. Pendekatan umum (pengembangan dinamika kelompok). Secara umum, Pendekatan-Pendekatan yang di gunakan dalam penyelenggarakan layanan konseling kelompok mengacu kepada berkembangnya dinamika kelompok yang di ikuti oleh seluruh anggotakelompokuntukmencapaitujuanlayanan.
21Ibid,
25
2. Pendekatankhususyangdapatditerapkanadalahdenganmerumuskan tujuanlayanan,pengembanganperilaku,peneguhanhasrat,pemberian nasihat, penyusunan kontak, dan kemungkinan alih tangan kasus denganmelakukananalisisgayahidupdananalisistransaksional.
AdapunPendekatan-Pendekatantersebutsecaragarisbesarmeliputi:
a. komunikasimultiarahsecaraefektifdinamisdanterbuka.
b. pemberianrangsanganuntukmenimbulkaninisiatifdalampembahasan, diskusi,analisis,danpengembanganargumentasi.
c. dorongan minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok.
d. penjelasan,pendalaman,danpemberiancontoh(uswatunhasanah)untuk lebihmemantapkananalisis,argumentasidanpembahasan.
e. pelatihanuntukmembentukpolatingkahlakubaruyangdikehendaki.
MenurutTohirin“Sebagaimanahalnyalayananbimbingankelompok, implementasi Pendekatan-Pendekatan diatas juga diawali dengan penstrukturan untuk memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentanglayanankonselingkelompok.Selainitu,berbagaikegiatanselingan ataupunpermainandapatdiselenggarakanuntukmemperkuatjiwakelompok, memantapkan pembahasan, atau relaksasi. Sebagai penutup, kegiatan pengakhiran(Pendekatanmengakhiri)dapatdilaksanakan.” 23
5. KegiatanPendukungKonselingKelompok
Tohirin menjelaskan “Seperti halnya layanan bimbingan kelompok dan layanan-layanan yang lainnya, layanan konseling kelompok juga memerlukan kegiatanpendukung:
1.AplikasiInstrumentasi
Datayangdihimpunataudiperolehmelaluiaplikasiinstrumentasi
dapatdigunakansebagai:
26
a. pertimbangandalampembentukankelompokkonselingkelompok b. pertimbangandalammenetapkanseseorangataulebihdalamkelompok
layanankonselingkelompok
c. materiataupokokbahasankegiatanlayanankonselingkelompok”24
Secara umum hasil ulangan atau ujian, data AUM, hasil tes sosiometri, dan lain sebagainya merupakan bahan yang sangat berguna dalam merencanakan dan mengisi kegiatan layanan konseling kelompok. Selain itu, sebagai tindak lanjut layanan, seseorang atau lebih peserta layanankonselingkelompok,mungkinmemerlukanaplikasiinstrumentasi
untukmendalamikondisimerekayangdiperlukandalamlayananyanglebih
komprehensif.
2.HimpunanData
Datadalamhimpunanyangdihasilkanmelaluiinstrumentasi,dapat
digunakan untuk merencanakan dan mengisi kegiatan layanan konseling kelompok.Penggunaandatadalamhimpunandatadanhasilinstrumentasi
harus disertai penerapan asas-asas tertentu yang relavan, khususnya asas kerahasiaansecaraketat.25
3.KonferensiKasus
Konferensi kasus dapat di lakukan sebelum kegiatan layanan konseling kelompok dimulai dan dapat juga sebagai tindak lanjut dari kegiatan layanan konseling kelompok untuk peserta tertentu. Terhadap pesertadidikyang masalahnyadikonferensikasuskanmisalnya,dapatdi lakukantindaklanjutlayanandenganmenempatkanpesertadidiktersebut
kedalamkelompokkonselingkelompoktertentusesuaidenganmasalahnya.
27
Sebaliknya untuk mendalami dan menangani lebih lanjut masalah salah seorangataulebihanggotakonselingkelompok,dapatdilakukankonferensi
kasusberkenaandenganmasalahanggotakelompokdimaksud.
4.KunjunganRumah
Tohirin menjelaskan “sebagaimana dalam bimbingan kelompok. kunjungan rumah dalam konseling kelompok juga bisa di lakukan untuk mendalamidanpenangananlebihlanjutmasalahpesertadidikyangdibahas dalamkonselingkelompok.Untukmelakukankunjunganrumah,perludi lakukanpersiapansecarabaikdenganmelibatkananggotakelompokyang masalahnyadibahasdalamkonselingkelompok.”26
5.AlihTanganKasus
Masalah yang belum tuntas melalui layanan konseling kelompok dapatdialihtangankan(memindahkantanggungjawabpemecahanmasalah
pesertadidiktertentukepadaoranglain yangdianggaplebihberwenang ataumengetahui).
6.PelaksanaanLayananKonselingKelompok
Layanankonselingkelompokjugamenempuhtahap-tahapsebagaiberikut:
1.Perencanaanyangmencakupkegiatan
a. MembentukKelompok,Jumlahanggotakelompokdalamkonseling kelompokanatara8-10orang(tidakbolehmelebih10orang)
b. Mengidentifikasi dan meyakinkan peserta didik tentang layanan konselingkelompok
c. Menempatkanpesertadidikkonselingkelompok
d. Menyusunjadwalkegiatan
28
e. Menetapkanprosedurdalamlayanan
f. Menetapkanfasilitaslayanan
g. Menyiapkankelengkapanadministrasi
2.Pelaksanaan yangmencangkupkegiatan
a. Mengkomunikasikanrencanalayanankonselingkelompok b.Mengorganisasikankegiatanlayanankonselingkelompok c. Menyelenggarakanlayanankonselingmelaluitahap-tahap 3.Evaluasiyangmencangkupkegiatan
a. Menetapkanmaterievaluasi b.Menyusuninstrumentevaluasi c. Mengolahhasilaplikasiinstrument
4.Analisishasilevaluasiyangmencangkupkegiatan a. Melakukananalisis
b.Menafsirkanhasilanalisis
5.Tindaklanjutyangmencangkupkegiatan
a. Mengomunikasikanrencanatindaklanjutkepadapihakpihakterkait b.melaksanakanrencanatindaklanjut27
D.PenelitianyangRelavan
1. Darihasilanalisisdatakelompokdenganmenggunakanpenghitungan
SPSS14.0forwindowsevaluationdiketahuiAsymp.Sig(2-tailed)
mempunyainilaisebesar0,018dankarenaα=0,05,makaAsymp.
Sig(2-tailed)<α(0,018<0,05)makaH0ditolakdanHaditerima.
Jadi,hipotesispenelitianyangberbunyi”HasilpenelitianDesiDwi
Hariyantimembuktikanterdapatperbedaanyangsignifikanpadaskor
27Tohirin,BimbingandanKonselingdisekolahdanmadrasah(berbasisintegrasi) (Jakarta:
29
motivasibelajarpesertadidikantarasebelumdansesudahpenerapan
konselingkelompokrationalemotivebehavior”telahterbukti.28
2. Hasil penelitian pada saat diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,2
meni\\ngkatmenjadi101,3ataumengalamipeningkatansebesar40%
Haliniditunjukkanjugadarihasilpretestdanposttestyangdiperoleh
zhitung=-2,201danztabel0,05=0.Karenazhitung<ztabelmakaHa
diterima, artinya motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan
menggunakan layanan konseling kelompok. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan
menggunakanlayanankonselingkelompokpadapesertadidikkelas
VIIISMPMuhammadiyah3MetroTahunAjaran2013/2014.29
E.KerangkaPemikiran
Kerangkapemikiranmerupakanmodelkonseptualtentangbagaimanateori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yangpenting.30
28 Desi Dwi Hariyanti, 2013 Konseling Kelompok Rational Emotive Behavior bisa MengembangkanMotivasiBelajarPesertadidikKelasViiiGSmpYayasanPendidikan17Surabaya, tersediadi:Http://www.ejournal.unesa.ac.id/article/9329/13/article.pdf.diakses14.30.
29BenyIskandar, 2013Peningkatan MotivasiBelajarPesertadidik DenganMenggunakan
Layanan Konseling Kelompok Peserta didik Kelas VII Smp Muhammadiyah 3 Metro, tersedia di : Http://ewintribengkulu.blogspot.com/2015/04/skripsi-bk-peningkatan-motivasi-belajar.html. di akses 14.30
30Sugiono,MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdanR&D, (Bandung:Alfabeta, 2012),
30
Carayangdigunakanuntukmenanganipesertadidikmotivasibelajarrendah
adalahdengancaramemberikanlayanankonselingkelompokdenganPendekatan
rationalemotivebehavior therapy (REBT).Pendekatanrationalemotivebehavior
therapy (REBT)membantukonseliuntukbelajarberpikirsecararasional,untuk
mengubah pemikiran yang irasional, dan menggantikannya dengan pemikiran
yanglebihrasional,danpositif.Kesalahanberpikirdiekspresikanmelaluitingkah
lakuyangnegatif.Tingkahlaku yangnegatif mengindikasikanadanya pikiran,
pandangan dan keyakinan yang irasional. Rational Emotive Behavior Therapy
(REBT)dilakukankarenadianggapmampuuntukmembantupesertadidikdengan
Motivasi belajar rendah dengan tujuan mengubah pemikiran yang irasional
menjadirasional.
Penelitimembuatkerangkaberpikirsepertibagandibawahini:
Rendahnya Motivasi
Belajar pesertadidik
Pemberianlayanan konselingkelompokdengan
teknikREBT
Gambar2.1
KerangkaBerfikirPenelitian
Meningkatnya motivasibelajar
[image:46.612.116.522.216.587.2]31
F.HipotesisPenelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru di dasarkan pada teori yang
relevan, belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulandata.31
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Konseling Kelompok rational emotive behavior therapy (REBT) Untuk
MeningkatkanMotivasiBelajarPadaAnakPesertaDidikKelasVIIBdiSMPN
21BandarLampung”.Sedangkanhipotesisstatistikdalampenelitianiniadalah
sebagaiberikut:
Ha:ImplementasiPendekatanRationalEmotiveBehavior therapy (rebt)dapat
meningkatkanmotivasibelajardenganmenggunakankonselingkelompokpada
pesertadidikkelasVIIB dismpn21bandarlampung
Ho:ImplementasiPendekatanRationalEmotiveBehavior Therapy (rebt)tidak
dapatmeningkatkanmotivasibelajardenganmenggunakankonselingkelompok
padapesertadidikkelasVIIB dismpn21BandarLampung
Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai t (thitung) dibandingkan
dengannilaidaritabeldistribusit(ttabel).Carapenentuannilaittabeldidasarkan
32
padatarafsignifikantertentu(misalα=0,05)dandf(n-1).Kriteriapengujian
hipotesisuntukujiyaitu:
TolakHO,Jikathitung< ttabel,dan
33
BABIII
METODE PENELITIAN
A. MetodePenelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkandatadengantujuandankegunaantertentu.1Penggunaan metode
dimaksudkanagarkebenaran yangdiungkapbenar-benardapatdipertanggung
jawabkan dan memiliki bukti ilmiah yang akurat dan terpercaya. Tujuannya
adalahagardalammelaksanakankegiatanpenelitiandapatberjalandenganbaik,
terarah,dansistematis.
B. JenisPenelitian
Dalamsebuahprosespenelitianseseorangakanmenggunakansatuatau
beberapametodedan metodeyangdipilihakandisesuaikandengansifatdan
karakteristikpenelitianyangdigunakan.Jenispenelitianyangpenulisgunakan
dalampenelitianiniadalahmetodekuantitatifeksperimen.Penelitian dengan
pendekataneksperimenyaitu:
MenurutSugionodidefinisikansebagaimetodepenelitianyangdigunakan untukmencaripengaruhperlakuantertentuterhadapyanglaindalamkondisi yangterkendalikan.2Dalamhalinipenelitianeksperimenbenar-benaruntuk
melihat hubungan sebab-akibat. Perlakuan yang kita lakukan terhadap variabel bebas kitalihat hasilnya padavariabel terikat. Sehingga peneliti
34
melakukan perlakuan terhadap variabel bebas dan mengamati perubahan padavariabelterikat.
Penelitian eksperimen digunakan peneliti sesuai dengan tujuan dan
permasalahanImplementasiKonselingKelompokMenggunakanTeknikREBT
untukMeningkatkanMotivasiBelajarPesertaDidikKelasVIIBdiSMPN21
BandarLampung
C. DesainPenelitian
Penelitian eksperimen terdapat beberapa desain penelitian antara lain
yaitu pre-eksperimental designs, trueeksperimental designs, factorial designs
dan quasi eksperimental designs. Dari beberapa desain tersebut, peneliti
menggunakan pre-eksperimental designs atau eksperimen. Alasannya karena
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependendantidakmempunyaikelompokkontrol.
Didalampenelitianpre-eksperimentaldesigns terdapattigajenisdesain
yaitu:(1)one-shotcasestudy,(2)one-grouppretest-posttestdesign,(3)
intact-group comparison. Jadi dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian
pre-eksperimentaldesign(one-grouppretest-posttestdesign), yaitudesainyang
memberipre-test (penilaianawal)sebelumdiberiperlakuandanmemberi
post-test (penilaianakhir)setelahdiberiperlakuan.Dengandemikianhasilperlakuan
dapatlebihakurat,karenadapatmembandingkandengankeadaansebelumdiberi
perlakuan dan dapat diketahui antara kondisi sebelum dan sesudah diberi
35
Pengukuran Pengukuran
(Pretest) Perlakuan (Post-test)
O1 X O2
Gambar3.1
PreEksperimentalDesigndenganOneGroup Pretest-PosttestDesign
Keterangan:
O1 :Pengukuranpesertadidikdengankriteriamotivasibelajarrendahdi
kelas VII B di SMPN 21 Bandar Lampung, sebelum diberikan
perlakuan akan diberikan pretest. Pengukuran dilakukan dengan
memberikan angket dari indikator peserta didik motivasi belajar
rendah.Maka, pretest merupakan pengumpulandata pesertadidik
dengan kriteria motivasi belajar rendah dan belum mendapatkan
perlakuan.
X :Pemberian perlakuan menggunakan konseling kelompok dengan
teknik rational emotive behavior therapy kepada peserta didik
dengankriteriamotivasibelajarrendah.
O2 :Pemberianposttest untukmengukurtingkatmotivasibelajarrendah,
padapesertadidiksetelahdiberikan perlakuan.Didalamposttest
[image:51.612.128.521.100.586.2]36
pesertadidikdengankriteriamotivasibelajarrendahakanmenjadi
meningkatatautidakmeningkatsamasekali.3
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian
eksperimen merupakan penelitian untuk mencari pengaruh saat sebelum
diberikanperlakuantindakandansaatsesudahdiberikanperlakuantindakan.
Desain penelitian eksperimen pre-test and post-test one group design
Rancanganpenelitiandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. TahapanPretest
Tujuan dari pre-test dalam penelitian ini adalah Untuk Mengetahui
Peserta didik Kelas VII B di SMPN 21 Bandar Lampung yang memiliki
kriteriamotivasibelajarrendahsebelumdiberikanperlakuan(treatment).
2. PemberianTreatment
Rencana pemberian treatment dalam penelitian diberikan kepada
beberapakonseli ataupesertadidik yangtelah dipilih.Selanjutnyadengan
menggunakankonselingkelompokdenganteknikREBTuntukmeningkatkan
motivasibelajarpesertadidikkelasVIIBdiSMPN21BandarLampung.
Rencanapemberiantreatment akandilakukan6tahapanatau6kalipertemuan
denganwaktu1x45menitdapatdilihatpadatabel3.1dibawahini.
37
Tabel3.1.
TahapanKonselingKelompokdenganTeknikRationalEmotiveBehavior
Therapy(REBT)
3.Post-test
Dalamkegiataninipenelitianmemberikanangketkepadapesertadidik
setelahpemberiantreatment.
Setelah itu membandingkan persentase hasil dari angket dengan
indikatorpesertadidikdenganmotivasibelajarrendah antara sebelumdan
sesudahpemberiantreatment.
Berikutlangkah-langkahpenelitianyaitukonselingkelompokRebt
untukmeningkatkanmotivasibelajarpesertadidiksebagaiberikut:
No. Pertemuan Tahap-Tahap Waktu
1. Ke-1 Bekerjasama dengan peserta didik
1x45Menit
2. Ke-2
MelakukanAsessmentterhadap
masalahorangdansituasi 1x45Menit
3. Ke-3 Memberitaukan peserta didik untuktreatment
1x45Menit
4. Ke-4 Mengimplementasikanpenanganan program 1x45Menit
5. Ke-5 Mengevaluasikemajuan 1x45Menit
6. Ke-6 Mempersiapkan peserta didik untukmengakhirikonseling
[image:53.612.127.516.150.551.2]38
PerencanaanPenelitian
MerencanakanSurveiPra
Penelitian
TesKemampuanAwal
(Pre-Test)
TreatmentdenganTeknik
REBT
HasilPenelitian(Post-Test)
MeningkatnyaMotivasiBelajarRendahpada PesertaDidik
denganLayananKonselingKelompokdenganTeknikRational
EmotiveBehaviorTherapy
Gambar3.2
[image:54.612.127.494.93.650.2]39
D. VariabelPenelitian
Menurut Sugiono mendefinisikan variabel adalah segala sesuatu yang berbentukapasajayangditetapkanolehpenelitiuntukdipelajarisehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut (yang diteliti), kemudian ditarik kesimpulan.4
Padapenelitianiniterdapat2variabelyaitu:
1. Variabelindependen/bebas(X)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yangmenjadisebabperubahandan timbulnyavariabeldependen.Variabel
independen pada penelitian ini yaitu, teknik Ratioanal Emotif Behavior
Therapy(REBT)
2. Variabeldependen/terikat(Y)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.5 Variabel dependen pada
penelitianiniyaitu,motivasibelajar.
Penelitianiniadaduavariabel yaituvariabelbebas(X)danvariabel
terikat(Y)denganvariabelXdapatmemunculkanvariabelY.Hubunganantar
variabel menunjukkan hubungan (paradigma) sederhana, dapat digambarkan
sebagaiberikut.
40
TeknikRationalEmotive BehaviorTherapy(X)
(variabelbebas)
MotivasiBelajar(Y)
(variabelterikat)
Gambar3.3 HubunganAntarVariabel
E. DefinisiOperasional
Agar variabel yang ada dalam penelitian ini dapat di observasi perlu
dirumuskan terlebih dahulu atau di identifikasi secara operasional. Definisi
operasionalvariablemerupakanuraianyangberisikantentangsejumlahindikator
yangdapatdiamatidandiukuruntukmengidentifikasikanvariableataukonsep
yangdigunakanyaituvariablebebaspenelitianadalahintervensiyangdiberikan
kepadapesertadidikmelaluiteknikrationalemotivebehaviortherapy.