iv
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGURUS OSIS SMA “X” TENTANG MANFAAT PENGGUNAAN HAND
SANITIZER KOTA BANDUNG 2012
Ghea Pika Febrina, 2012; Pembimbing I : Dr. Savitri Restu Wardhani, dr., Sp.KK. Pembimbing II: Dani, dr., M.Kes.
Pola hygiene yang buruk di lingkungan sekolah dapat menyebabkan timbulnya penyakit menular. Hal ini sering disebabkan karena aktivitas yang padat di usia produktif sehingga berakibat kurangnya perhatian akan hygiene tangan. Pada saat ini, produk hand sanitizer dianggap sebagai solusi praktis untuk menjaga hygiene tangan sebagai pengganti mencuci tangan dengan air dan sabun. Akan tetapi, banyak pihak yang belum mengetahui secara pasti manfaat penggunaan produk tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat penggunaan hand sanitizer kota Bandung 2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup dengan jumlah responden 46 orang.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa pengetahuan pengurus OSIS SMA “X” yang baik sebanyak 65%, sikap pengurus OSIS SMA “X” yang baik sebanyak 59% , dan perilaku pengurus OSIS SMA “X” yang kurang sebanyak 76%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada umumnya tingkat pengetahuan dan sikap pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat hand sanitizer adalah baik sedangkan tingkat perilaku termasuk kurang.
v
2nd Tutor : Dani, dr., M.Kes.
Poor hygiene in the school environment can cause infectious diseases. This is often caused by many activities in the productive age resulting in a lack attention to hand hygiene. Nowadays, hand sanitizer product is considered as a practical solution to keep hand hygiene as a substitute for hand washing with soap and water. However, many people do not know exactly the benefits of using that product.
The objective of this research is to identify the knowledge, attitude, and behavior of student council at “X” senior high school in Bandung 2012 about the benefits of using hand sanitizer.
The method used in this research is quantitative descriptive with cross sectional design. Survey data through interview using closed questions questionnaire with 46 respondents.
From the research that has been conducted, found that 65% of student council have a good knowledge, 59% of student council have a good attitude, and 76% of student council have less behavior about benefits of hand sanitizer. The conclusion of this research in general is the knowledge and attitude of student council at “X” senior high school in Bandung 2012 about benefits of using hand sanitizer is good, while the behavior is less.
viii
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Landasan Teori... 4
1.6 Metode Penelitian ... 5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
1.8 Tahap Rencana Kegiatan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 7
2.1.1 Pengetahuan ... 7
2.1.2 Sikap ... 8
2.1.3 Perilaku ... 9
2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ... 10
2.2.1 Pengertian PHBS ... 10
2.2.2 Manfaat PHBS ... 10
ix
3.1 Metode Penelitian ... 25
3.2 Rancangan Penelitian ... 25
3.3 Instrumen Penelitian ... 25
3.4 Pengolahan Data ... 25
3.4.1 Sumber Data ... 25
3.4.2 Populasi ... 26
3.4.3 Sampel ... 26
3.4.4 Kriteria Subjek Penelitian ... 26
3.5 Definisi Konsepsional ... 26
3.6 Definisi Operasional ... 27
3.7 Teknik Analisis Data... 28
3.7.1 Identitas Responden ... 28
3.7.2 Pengetahuan ... 28
3.7.3 Sikap ... 29
3.7.4 Perilaku ... 29
3.8 Aspek Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Identitas Responden ... 31
4.2 Pengetahuan ... 32
4.3 Sikap ... 40
4.4 Perilaku ... 47
4.5 Gambaran Seluruh Aspek Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 54
xi
tangan ... 32
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Definisi Hand sanitizer 33
Tabel 4.5 Distribusi Jenis Hand sanitizer yang Digunakan Responden ... 33
Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Manfaat Hand sanitizer
sebagai Pengganti Mencuci Tangan dengan Sabun ... 34
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Apa saja yang Dapat
Dihilangkan atau Dieliminasi oleh Hand sanitizer ... 35
Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Kapan Sebaiknya Kita
Menggunakan Hand sanitizer ... 36
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Cara Penggunaan Hand
sanitizer yang Tepat ... 37
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) ... 38
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Efek dari Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang Buruk ... 39
Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Apakah Diare dapat
Diminimalisasi dengan Menjaga Hygiene Tangan dengan Penggunaan Hand
sanitizer ... 39
Tabel 4.13 Distribusi Sikap responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah ... 40
Tabel 4.14 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dapat Mengurangi Penularan Penyakit ... 41
Tabel 4.15 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya Apabila Hand
xii
Tabel 4.17 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan
Penggunaan Hand sanitizer setelah Buang Air Besar (BAB) ... 43
Tabel 4.18 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan
Penggunaan Hand sanitizer setelah Buang Air Kecil (BAK) ... 44
Tabel 4.19 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan
Penggunaan Hand sanitizer setelah Bersalaman... 44
Tabel 4.20 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan Pola
Bersalaman dengan Mencium Tangan ... 45
Tabel 4.21 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidakmya dengan
Penggunaan Hand sanitizer setelah Mengunjungi Rumah Sakit ... 46
Tabel 4.22 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setuju/Tidaknya dengan
Penggunaan Hand sanitizer setelah Beraktivitas di Sekolah ... 46
Tabel 4.23 Distribusi Perilaku Responden dalam Menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Kehidupan Sehari-hari ... 47
Tabel 4.24 Distribusi Perilaku Responden dalam Menggunakan Hand sanitizer . 48
Tabel 4.25 Distribusi Perilaku Responden terhadap Seberapa Sering
Menggunakan Hand sanitizer ... 48
Tabel 4.26 Distribusi Perilaku Responden untuk Menggunakan Hand sanitizer
Sebelum dan Sesudah makan ... 49
Tabel 4.27 Distribusi Perilaku Responden untuk Menggunakan Hand sanitizer
setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK)... 50
Tabel 4.28 Distribusi Perilaku Responden untuk Menggunakan Hand sanitizer
setelah Bersalaman ... 50
Tabel 4.29 Distribusi Perilaku Responden terhadap bersalaman dengan Pola
Mencium Tangan ... 51
Tabel 4.30 Distribusi Perilaku Responden untuk Menggunakan Hand sanitizer
setelah Mengunjungi Rumah Sakit ... 52
Tabel 4.31 Distribusi Perilaku Responden untuk Menggunakan Hand sanitizer
xiii
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Sikap Responden ... 81
xiv
Halaman Gambar 2.1 Lapisan Kulit ... 14
Gambar 2.2 Cara Menggosok Tangan dengan Antiseptik Alkohol Tanpa Air ... 19
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami
tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta
sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaannya, maka saya setuju
ikut serta dalam penelitian yang berjudul: ”Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Pengurus OSIS SMA ”X” tentang Manfaat Penggunaan Hand sanitizer
Kota Bandung 2012”.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa
paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( ) ( )
Email:
ethic.fkukmrsi@m ed.maranatha.edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
SURAT IZIN PENELITIAN DARI KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA-R.S. IMMANUEL
SURAT IZIN PENELITIAN DARI PEMERINTAH KOTA BANDUNG BADAN KESATUAN BANGSA, PERLINDUNGAN, DAN
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGURUS OSIS SMA “X” TENTANG MANFAAT PENGGUNAAN
HAND SANITIZER KOTA BANDUNG 2012
IDENTITAS RESPONDEN
1. Apakah Anda tahu hand sanitizer ‘gel pembersih tangan’?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, apa yang Anda tahu tentang hand sanitizer?
a. hand sanitizer adalah pelembab tangan
b. hand sanitizer adalah gel antiseptik yang digunakan pada
permukaan kulit tangan untuk menghambat atau membunuh
mikroorganisme, sebagai pengganti sabun pencuci tangan
c. hand sanitizer adalah gel antiseptik yang dibilas dengan air
d. hand sanitizer adalah pewangi tangan
e. hand sanitizer adalah cairan sabun cuci tangan
3. Apa jenis hand sanitizer yang Anda gunakan?
a. Alkohol 62 % + moisturizer
b. Alkohol 60% + Irgasan DP-300 + emollient dan moisturizer
c. Alkohol 60% + Propylene glycol + Limonene
d. Alkohol 62% + Glycerin
a. Sebagai pelembab tangan
b. Sebagai wewangian tangan
c. Sebagai trend
d. Menjaga hygiene tangan dengan cara menghambat atau membunuh
kuman
e. Menjaga tangan agar tetap lembut
5. Apa saja yang dapat dihilangkan atau diminimalisasi oleh hand sanitizer?
a. Virus
b. Bakteri
c. Telur cacing
d. Jamur
e. Nyamuk
6. Kapan sebaiknya kita menggunakan hand sanitizer?
a. Apabila sedang ingin saja
b. Apabila sedang ingat saja
c. Hanya setelah bersalaman dengan orang lain
d. Sebelum makan saja
e. Sebelum dan setelah makan, setelah buang air besar dan kecil,
serta setelah beraktivitas di sekolah contohnya pelajaran olahraga
7. Bagaimana cara penggunaan hand sanitizer yang tepat?
a. Satu tetes dan diusap seperlunya
b. Minimal 0,5 ml, diusapkan ke kedua telapak tangan, ke punggung
tangan, di antara jemari dengan rotasi.
c. 0,3 ml – 0,5 ml diusapkan ke telapak tangan
d. Teteskan sebanyak- banyaknya lalu gosokkan ke telapak tangan
e. 1-3 tetes kemudian usapkan ke telapak tangan di bawah air
8. Apa yang Anda ketahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?
a. Perilaku yang dipraktikkan untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat
b. Perilaku yang dipraktikkan untuk mengobati penyakit
c. Perilaku yang dipraktikkan untuk menjaga kebersihan di waktu
tertentu saja
d. Perilaku yang dipraktikkan untuk menjaga penampilan sehari -hari
e. Perilaku hidup bersih yang dipraktikkan hanya pada saat
berhubungan dengan makanan
9. Apa yang Anda tahu tentang efek dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang buruk?
a. Tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan
b. Berpengaruh kecil terhadap kesehatan
c. Timbulnya penyakit dan penularannya, contohnya diare
d. Tidak akan menimbulkan penyakit
e. Hanya mengganggu penampilan fisik
10.Menurut Anda, apakah diare dapat diminimalisasi dengan menjaga
hygiene tangan contohnya dengan penggunaan hand sanitizer ?
a. Bisa
b. Tidak bisa
c. Ragu - ragu
d. Bisa iya dan bisa juga tidak
(PHBS) di sekolah?
3. Apakah Anda setuju apabila hand sanitizer dapat membantu menjaga
5. Apakah Anda setuju dengan penggunaan hand sanitizer setelah Buang Air
6. Apakah Anda setuju dengan penggunaan hand sanitizer setelah Buang Air
Kecil (BAK)?
7. Apakah Anda setuju dengan pengunaan hand sanitizer setelah
bersalaman?
8. Apakah Anda setuju dengan pola bersalaman mencium tangan?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu – ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
9. Apakah Anda setuju dengan penggunaan hand sanitizer setelah
mengunjungi rumah sakit?
a. Sangat setuju
e. Sangat tidak setuju
10.Apakah Anda setuju dengan penggunaan hand sanitizer setelah
beraktivitas di sekolah?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu – ragu
d. Tidak setuju
PERILAKU
2. Apakah Anda menggunakan hand sanitizer?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
3. Jika ya, berapa sering Anda menggunakannya?
a. Tiga kali sehari
b. Setiap berhubungan dengan makanan, setelah aktivitas, dan setelah
dari toilet
c. Hanya satu kali sehari
d. Sesering mungkin
e. Seminimal mungkin
4. Apakah Anda menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah makan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
6. Apakah Anda menggunakan hand sanitizer setelah bersalaman?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
7. Apakah Anda bersalaman dengan pola mencium tangan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
8. Apakah Anda menggunakan hand sanitizer setelah mengunjungi rumah
sakit?
9. Apakah Anda menggunakan hand sanitizer setelah beraktivitas di sekolah?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
e. Tidak pernah
10.Apabila Anda sedang diare, apakah Anda merasa hal tersebut akibat
tangan yang kurang bersih?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang – kadang
d. Jarang
41 10 10 8 8 8 8 8 8 8 10 86 baik
42 10 8 8 6 4 8 8 4 10 8 74 cukup
43 8 8 10 6 8 6 4 4 8 6 68 cukup
44 10 10 8 8 8 8 8 8 8 8 84 baik
45 8 10 6 8 6 4 6 4 8 8 68 cukup
41 10 8 10 8 6 4 10 2 8 8 74 cukup
42 8 6 2 4 2 4 10 8 4 8 56 kurang
43 8 8 8 4 6 2 4 4 4 6 54 kurang
44 8 10 10 10 8 10 2 8 8 10 84 baik
45 6 6 10 6 2 2 2 8 6 2 50 kurang
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Ghea Pika Febrina
NRP : 0910161
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 4 Februari 1990
Alamat : Jalan H. Mukti No. 57 A Cibaligo Bandung
Riwayat Pendidikan
1994 – 1995 : TK KITA Palembang
1995 – 2001 : SD Kartika II-2 Palembang
2001 – 2004 : SMP Negeri 9 Palembang
2004 – 2007 : SMA Taruna Nusantara Magelang
2009 – sekarang : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
1.1 Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat (Pusat Promosi Kesehatan, 2011).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang buruk saat ini terkait
dengan berbagai pemasalahan kesehatan / penyebaran penyakit berbasis
lingkungan yang secara epidemiologis masih tinggi di Indonesia, contohnya diare
(Depkes RI, 2000).
Diare adalah buang air besar lembek atau cair dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam sehari) (Wiku
Adisasmito, 2007). Menurut World Gastroenterology Organization global
guidelines 2005, diare disebabkan oleh bakteri, virus, parasit dan non infeksi
(Marcellus Simadibrata K. & Daldiyono, 2007).
Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit tahun 2010 menunjukkan bahwa
diare menempati urutan pertama dari 10 penyakit utama pada pasien rawat inap
dan urutan kelima pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia.
Berdasarkan profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 terlihat bahwa Kejadian
Luar Biasa (KLB) diare di Indonesia berjumlah 3003 orang penderita, 12 orang
meninggal, dan Case Fatality Rate (CFR) 0,40%. Sepanjang tahun 2011 jumlah
Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di provinsi Jawa Barat sebanyak 229 orang
penderita, 1 orang meninggal, dan Case Fatality Rate (CFR) 0,44% (Kemenkes
RI, 2012).
Dicatat bahwa penularan diare dapat terjadi terutama melalui makanan dan
tangan sebelum melakukan kegiatan yang berhubungan dengan makanan dapat
menyebabkan diare. Perbaikan sanitasi, penanganan makanan dan kebersihan,
termasuk mencuci tangan atau penggunaan gel pembersih tangan berbasis alkohol
tanpa air dapat mengurangi risiko penularan (Tietjen, Bossemeyer, dan McIntosh,
2006).
Data di atas merujuk bahwa kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh pola hygiene yang buruk dari setiap individu terutama hygiene tangan.
Tangan merupakan bagian tubuh manusia yang paling sering berinteraksi dengan
lingkungan di luar tubuh manusia. Oleh karena itu, hygiene tangan memiliki
peranan penting dalam penyebaran penyakit yang disebabkan hygiene buruk.
Penting halnya bagi setiap individu untuk senantiasa menjaga hygiene seluruh
anggota tubuh terutama tangan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa tahun belakangan ini banyak bermunculan produk antiseptik
tangan di pasaran, khususnya hand sanitizer dengan kandungan utama alkohol.
Produk ini diklaim para produsen efektif membunuh bakteri yang berada di
permukaan kulit tangan, sehingga diharapkan konsumen dapat terhindar dari
hygiene tangan yang buruk. Penggunaan produk ini dianjurkan bagi semua
jenjang usia, terlebih bagi jenjang usia yang memiliki kecenderungan beragam
aktivitas yang selalu berhubungan dengan dunia luar contohnya usia sekolah.
Jenjang SMA ( Sekolah Menengah Atas) merupakan usia yang produktif .
Hal ini ditandai banyaknya aktivitas para siswa yang tidak hanya berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tidak sedikit dari mereka yang juga
mengikuti kegiatan lain disamping kegiatan belajar mengajar di sekolah, misalnya
menjadi pengurus OSIS. Kondisi tersebut menyebabkan semakin banyaknya
aktivitas sehingga terkadang mereka dapat menomorduakan pola hidup bersih
yang seharusnya wajib mereka perhatikan sebagai perwakilan dan panutan dari
siswa – siswi lainnya. Oleh sebab itu, keadaan tersebut dapat menjadi faktor risiko
terpaparnya penyakit yang disebabkan hygiene buruk. SMA “X” kota Bandung
adalah salah satu SMA yang terpandang dan reputasinya dikenal baik oleh
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk mengadakan
penelitian mengenai seberapa jauh gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku
pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat penggunaan hand sanitizer kota
Bandung tahun 2012, sehingga untuk selanjutnya dapat menyosialisasikan
penggunaannya dan mengurangi angka kejadian penyakit – penyakit yang
disebabkan hygiene tangan yang buruk.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran pengetahuan pengurus OSIS SMA “X” tentang
manfaat penggunaan hand sanitizer kota Bandung 2012.
2. Bagaimana gambaran sikap pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat
penggunaan hand sanitizer kota Bandung 2012.
3. Bagaimana gambaran perilaku pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat
penggunaan hand sanitizer kota Bandung 2012.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menyosialisasikan penggunaan
hand sanitizer di kalangan pelajar kota Bandung 2012.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap,
dan perilaku pengurus OSIS SMA ”X” tentang manfaat penggunaan hand
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Akademik
- Memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengaplikasikan
ilmu dengan melakukan penelitian.
- Menjadi masukan di bidang akademik khususnya mahasiswa
Fakultas Kedokteran mengenai manfaat penggunaan hand
sanitizer.
Manfaat Praktis
- Menambah wawasan peneliti tentang manfaat penggunaan hand
sanitizer .
1.5 Landasan Teori
Pola hygiene perseorangan yang buruk terutama hygiene tangan dapat
menyebabkan timbulnya penyakit, contohnya diare. Kondisi tersebut sering kali
menjadi permasalahan kesehatan yang penting di masyarakat karena sepanjang
tahun 2011 terlihat bahwa frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare sebanyak
3003 orang penderita, 12 orang meninggal, dan Case Fatality Rate (CFR) 0,40%.
Angka kejadian ini terus mengalami peningkatan (Kemenkes, 2012). Dengan
demikian, sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit yang dapat disebabkan
hygiene tangan yang buruk, masyarakat dianjurkan untuk senantiasa menjaga
hygiene mereka terutama hygiene tangan.
Perilaku kesehatan seperti hygiene tangan menurut analisis L. Green
(1980), dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti predisposing factor (faktor
pendahulu) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai
dari seseorang, enabling factor (faktor pemungkin) yaitu tingkat pendapatan dan
ketersediaan sarana kebersihan/kesehatan, serta reinforcing factor (faktor
penguat) yaitu pengaruh teman sebaya, media massa, dan pembinaan tenaga
dengan makanan. Oleh sebab itu, terkadang mereka membutuhkan suatu pola
yang praktis dalam menjaga hygiene tangan mereka seperti halnya menggunakan
hand sanitizer ’gel pembersih tangan’ dibandingkan dengan harus mencuci tangan
dengan air dan sabun.
Produk antiseptik tangan seperti hand sanitizer ’gel pembersih tangan’
belakangan ini sangat banyak bermunculan dengan bermacam-macam nama
dagang. Akan tetapi, rata-rata kandungan produk tersebut adalah sama yaitu
alkohol.
Produk tersebut diklaim para produsennya dapat membantu menjaga
hygiene tangan secara praktis tanpa membutuhkan air untuk membilasnya.
Dengan demikian, produk ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dapat
mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan hygiene tangan yang buruk.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
deskriptif, yaitu penelitian yang mendapatkan gambaran suatu keadaan dalam
populasi.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA ”X” kota Bandung pada bulan Desember
1.8 Tahap Rencana Kegiatan
RENCANA KEGIATAN BULAN KE-
1 PERSIAPAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penentuan topik dan judul • Penelusuran pustaka dan teori • • • • • • Pembuatan usulan penelitian • •
Uji Lapangan
Daftar kuesioner
Pengadaan alat-alat
Administrasi perizinan • •
2 PELAKSANAAN
Pengumpulan data • •
Supervisi lapangan
Pengerjaan di laboratorium
3 PENGOLAHAN DATA
Analisis data • • •
Konsultasi pembimbing • • •
4 PENYUSUNAN LAPORAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pengurus OSIS SMA “X” kota Bandung 2012 mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang
manfaat penggunaan hand sanitizer, dapat diambil simpulan bahwa:
a. Gambaran pengetahuan pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat
penggunaan hand sanitizer kota Bandung 2012 adalah baik .
b. Gambaran sikap pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat penggunaan
hand sanitizer kota Bandung 2012 adalah baik .
c. Gambaran perilaku pengurus OSIS SMA “X” tentang manfaat penggunaan
hand sanitizer kota Bandung 2012 adalah kurang.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, maka saran yang ingin peneliti sampaikan adalah:
a. Mengimbau kepada para pengguna/konsumen untuk lebih aktif lagi
mendapatkan informasi yang tepat mengenai manfaat penggunaan hand
sanitizer beserta penggunaannya sebagai pengganti sabun cuci tangan dan
menerapkannya sebagai perilaku hidup sehari-hari.
b. Mengimbau kepada para produsen untuk memberikan informasi yang
lengkap dan jelas mengenai aturan penggunaan hand sanitizer.
c. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian
eksperimental yang berkaitan dengan manfaat penggunaan hand sanitizer
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Juanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah. 2011. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. p. 3-8
Arbogast, Yaussy F., Cartner. 2004. FedEx Custom Critical Outcome Study
Executive Update, Interim Report. GOJO Industries, Inc.
Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika.
Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus penduduk: Umur penduduk.
http://sp2010.bps.go.id/. 15 Juni 2012.
Boyce J.M., Didier P. 2002. Guideline for Hand Hygiene in Health-Care Settings,
Recommendations of the Healthcare Infection Control Practices Advisory
Committee and the HICPAC/SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task
Force. Morbidity and Mortality Weekly Report (Centers for Disease
Control and Prevention) 51(RR16);1-44.
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5116a1.htm. 15 Juni
2012.
Brooks G.F., Butel J.S., Morse S.A. 2008. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s medical
microbiology. Edisi 23. Terjemahan Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta:
EGC. p. 199
Centers for Disease Control and Prevention. 2009. Clean Hands Save Lives.
http://www.cdc.gov/cleanhands/. 15 Juni 2012.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku pegangan pemberantasan penyakit diare
dalam repelita V. Jakarta: Dirjen PPM & PLP. http://www.depkes.go.id.
23 Desember 2011.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Jateng. 2011. Hati-hati cium tangan.
http://www.dinkes.rembangkab.go.id. 15 Juni 2012.
George D. 2010. What is the definition of a hand sanitizer.
with antiseptic soap: randomised clinical trial . British Medical Journal
325 (362): 362. doi:10.1136/bmj.325.7360.362. PMC 117885. PMID
12183307. http://www.bmj.com/cgi/content/full/325/7360/362. 15 Juni
2012.
Katzung B.G. 2012. Basic and clinical pharmacology. Edisi 10. Terjemahan
Azwar Agus, dkk. Jakarta: EGC. p. 778-83
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Profil data kesehatan Indonesia.
http://www.depkes.go.id/downloads/profil_data_kesehatan_Indonesia_tah
un_2011.pdf. 4 Februari 2012
. 2012. Ranking 10 besar penyakit terbanyak di Rumah Sakit di
Indonesia tahun 2010.
http://www.depkes.go.id/downloads/Data%20&%20Informasi.pdf. 4
Februari 2012
Komisi Clinical Excellence, Kesehatan, New South Wales, Australia. 2007.
Alkohol Sanitizer dan Kebersihan Tangan.
http://www.cec.health.nsw.gov.au/pdf/AlcoholHandRub061013.pdf. 15
Juni 2012.
Lohrey J. 2010. Ingredients in hand sanitizer.
http://www.livestrong.com/article/164674-ingredients-in-hand-sanitizer/.
15 Juni 2012.
Lucky Hendrawan. 2010. Cara menghormat bangsa nusantara.
http://www.wacananusantara.org/725/cara-menghormat-bangsa-nusantara.
15 Juni 2012.
Marcellus Simadibrata, Daldiyono. 2007. Diare akut : Buku ajar ilmu penyakit
dalam jilid I. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Mayo Clinic staff. 2009. Hand washing: Do's and don’ts, How to use an
alcohol-based hand sanitizer.
Mescher A.L. 2010. Junqueira’s basic histology. 12th ed. USA: The McGraw- Hill
Companies.
Pusat Promosi Kesehatan. 2007. Promosi kesehatan dalam pencapaian perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12. 23 Desember
2011.
Sandora, Thomas J.T.J. 2008. Reducing absenteeism from gastrointestinal and
respiratory illness in elementary school students: A randomized,
controlled trial of an infection-control intervention. Journal: Pediatrics
(Evanston) . ISSN: 0031-4005 (121)
Shulman L. 2010. Hand sanitizers: Benefits and limitations.
http://www.canadianliving.com/health/prevention/hand_sanitizers_benefit
s_and_limitations.php . 15 Juni 2012.
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Konsep perilaku kesehatan. In: Promosi kesehatan
dan ilmu perilaku. Edisi I. Jakarta: Rineka Cipta. p. 133-51
Tietjen L., Bossemeyer D., McIntosh N. 2006. Panduan pencegahan infeksi untuk
fasilitas pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas. Terjemahan
Abdul Bari Saifuddin, dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
World Health Organization. 2009. WHO guidelines on hand hygiene in health
care. WHO Library-Cataloguing in Publication Data.
whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241597906_eng.pdf. 23
Desember 2011.
Wiku Adisasmito. 2007. Maskara kesehatan. Faktor risiko diare pada bayi dan
balita di Indonesia: Systematic review penelitian akademik bidang
kesehatan masyarakat, 1(10):2
Wolff K., Goldsmith L.A., Katz S.I., Gilchrest B.A., Paller A.S., Leffell D.J.
2008. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. USA: The