• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Desain Pier Beton Bertulang Berdasarkan Peta Gempa SNI 1726-2002 dan Peta Gempa Indonesia 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Desain Pier Beton Bertulang Berdasarkan Peta Gempa SNI 1726-2002 dan Peta Gempa Indonesia 2010."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha vii

ANALISIS DAN DESAIN PIER BETON BERTULANG

BERDASARKAN PETA GEMPA SNI 1726-2002

DAN PETA GEMPA INDONESIA 2010

Victor Hotman Lukman Sibuea NRP: 0721012

Pembimbing : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T.

ABSTRAK

Korban jiwa akibat gempa bumi tidak langsung disebabkan oleh gempa bumi, namun disebabkan oleh kerentanan bangunan sehingga terjadi keruntuhan bangunan. Karena tingginya kerusakan akibat gempa diperlukan suatu peraturan bangunan yang tahan gempa dengan baik. Dengan demikian, kerusakan akibat bencana alam dapat diminimalkan.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah melakukan perencanaan struktur pier beton bertulang tahan gempa berdasarkan peraturan SNI 02-1726-2002 dan peta gempa Indonesia 2010 dengan tumpuan jepit dan pegas. Pembahasan meliputi besarnya beban gempa, gaya-gaya dalam, perpindahan, peralihan dan penulangan. Analisis menggunakan bantuan program SAP2000 nonlinear versi 14.2.

Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan software SAP2000, balok dan kolom yang didesain menggunakan beban gempa berdasarkan peta gempa 2002 dan peta gempa Indonesia 2010 memberikan hasil yang berbeda. Pada tumpuan jepit memiliki perbedaan gaya gempa sebesar 62,05% dan pada tumpuan pegas sebesar 74,81%. Akibat perbedaan gaya gempa yang diterima oleh struktur, maka berpengaruh juga terhadap gaya-gaya dalam.

(2)

Universitas Kristen Maranatha viii

ANALYSIS AND DESIGN OF REINFORCED

CONCRETE PIER BASED ON SNI 1726-2002

AND INDONESIA 2010 EARTHQUAKE MAPS

Victor Hotman Lukman Sibuea NRP: 0721012

Guided by : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T.

ABSTRACT

Losses resulting from the earthquake was not directly caused by earthquakes, but due to the vulnerability of buildings resulting in the collapse of the building. Because of the high damage caused by the earthquake needed an earthquake-resistant building regulations properly. Thus, damage from natural disasters can be minimized.

The purpose of this final project is to design earthquake resistant reinforced concrete structures based on rules SNI 02-1726-2002 and map of Indonesian earthquake 2010 with pedestal clamp and spring. The discussion includes the earthquake load, internal forces, displacement, transformation and reinforcement. Analysis using SAP2000 program assistance nonlinear version 2.14

From the analysis using SAP2000 software assistance, beams and columns are designed using seismic loads based on the earthquake map 2002 and map of earthquakes Indonesia 2010 give different results. On the pedestal clamp has a different style of an earthquake of 62.05% and 74.81% for spring pedestal. Due to differences in earthquake force received by the structure, then the effect also of the internal forces.

(3)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Surat Keterangan Tugas Akhir ii

Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir iii

Lembar Pengesahan iv

Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir v Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian vi

Abstrak vii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiii

Daftar Tabel xvi

Daftar Lampiran xix

Daftar Notasi xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian 2

1.4 Sistematika Penulisan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Bertulang

2.1.1 Beton 4

2.1.2 Baja 6

2.1.3 Beton Bertulang 7

2.2 Pier

2.2.1 Definisi Pier 8

2.2.2 Pier Beton Bertulang 11 2.3 Beban Gravitasi

2.3.1 Beban Mati (Berat Sendiri) 12

2.3.2 Beban Hidup 13

2.3.3 Beban Lalu Lintas 14

2.3.4 Beban Crane 16

2.3.5 Beban Pejalan Kaki 16 2.4.6 Kombinasi Pembebanan 16 2.4 Jenis Tanah dan Perambatan Gelombang Gempa 17

2.5 Peta Gempa Indonesia

2.5.1 Peta Gempa SNI 1726-2002 19 2.5.2 Peta Gempa Indonesia 2010 25 2.6 Perencanaan Pier Beton Bertulang

2.6.1 Penulangan Balok 29

(4)

Universitas Kristen Maranatha x 2.7 Pemodelan Tumpuan

2.7.1 Tumpuan Jepit 34

2.7.2 Tumpuan Pegas 35

2.8 Pemodelan Pegas

2.8.1 Definisi Pegas 35

2.8.2 Kekakuan Pegas atau Modulus Reaksi Tanah Dasar 35

2.9 Displacement dan Drift 37

2.10 Perangkat Lunak SAP2000 nonlinear

2.10.1 Material 37

2.10.2 Frame Element 38

2.10.3 Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa 38

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 3.1 Model dan Data Struktur

3.1.1 Data Struktur 39

3.1.2 Wilayah Struktur 40

3.1.3 Data Material 40

3.1.4 Data Pegas 41

3.1.5 Data Tanah 42

3.1.6 Diagram Alir Studi 48

3.1.7 Pemodelan Struktur 49

3.1.8 Pemodelan Beban 56

3.1.9 Pemodelan Tumpuan 71

3.2 Analisis Statik Ekivalen

3.2.1 Gaya-gaya Dalam 74

3.2.2 Displacement Pada Titik Join 89 3.2.3 Drift Pada Titik Join 92 3.3 Pembahasan

3.3.1 Tabel Momen, Geser dan Aksial pada Balok dan Kolom 92

3.3.2 Penulangan Balok 98

3.3.2 Perencanaan Kolom 104

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan 112

4.2 Saran 113

DAFTAR PUSTAKA 114

(5)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung 12 Tabel 2.2 Beban Hidup pada Lantai Gedung 13

Tabel 2.3 Jenis-jenis Tanah 17

Tabel 2.4 Spektrum Respon Gempa Rencana 21 Tabel 2.5 Faktor Keutamaan I untuk Berbagai Kategori Gedung

dan Bangunan 21

Tabel 2.6 Parameter daktilitas struktur gedung 22 Tabel 2.7 Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa

maksimum, faktor tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem

struktur gedung 23

Tabel 2.8 Values of site coefficient (Fa) 27

Tabel 2.9 Values of site coefficient (FV) 27

Tabel 2.10 Tebal Minimum Balok Non-Prategang Atau Pelat Satu Arah Bila Lendutan Tidak Dihitung 29 Tabel 2.11 Nilai Perkiraan ks Berdasarkan Jenis Tanah 36

Tabel 2.12 Nilai Tipikal untuk ks Berdasarkan Jenis Tanah 37

Tabel 3.1 Ukuran Penampang Balok dan Kolom 39 Tabel 3.2 Perhitungan Nilai ܰഥ pada Titik Uji 1 43 Tabel 3.3 Perhitungan Nilai ܰഥ pada Titik Uji 2 43 Tabel 3.4 Perhitungan Nilai ܰഥ pada Titik Uji 3 45 Tabel 3.5 Perhitungan Nilai ܰഥ pada Titik Uji 4 45 Tabel 3.6 Perhitungan Nilai ܰഥ pada Titik Uji 5 46 Tabel 3.7 Ukuran Penampang Balok dan Kolom 53 Tabel 3.8 Berat Sendiri Balok 58 Tabel 3.9 Berat Sendiri Kolom 59 Tabel 3.10 Berat Sendiri Balok 61 Tabel 3.11 Berat Sendiri Kolom 61 Tabel 3.12 Besar Beban yang Diberikan pada Struktur 67 Tabel 3.13 Gaya Dalam Aksial pada Kolom Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 77

Tabel 3.14 Gaya Dalam Aksial pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 77

Tabel 3.15 Gaya Dalam Aksial pada Kolom Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 78

Tabel 3.16 Gaya Dalam Aksial pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 78

Tabel 3.17 Gaya Dalam Aksial pada Kolom Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 79

Tabel 3.18 Gaya Dalam Aksial pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 79

(6)

Universitas Kristen Maranatha xii

Gempa 2010 80

Tabel 3.20 Gaya Dalam Aksial pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2010 80

Tabel 3.21 Gaya Dalam Geser Kolom pada Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 81

Tabel 3.22 Gaya Dalam Geser pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 81

Tabel 3.23 Gaya Dalam Geser pada Kolom Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 82

Tabel 3.24 Gaya Dalam Geser pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 82

Tabel 3.25 Gaya Dalam Geser pada Kolom Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 83

Tabel 3.26 Gaya Dalam Geser pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 83

Tabel 3.27 Gaya Dalam Geser pada Kolom Struktur Pegas Peta

Gempa 2010 84

Tabel 3.28 Gaya Dalam Geser pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2010 84

Tabel 3.29 Gaya Dalam Momen Kolom pada Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 85

Tabel 3.30 Gaya Dalam Momen pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2002 85

Tabel 3.31 Gaya Dalam Momen pada Kolom Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 86

Tabel 3.32 Gaya Dalam Momen pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2002 86

Tabel 3.33 Gaya Dalam Momen pada Kolom Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 87

Tabel 3.34 Gaya Dalam Momen pada Balok Struktur Jepit Peta

Gempa 2010 87

Tabel 3.35 Gaya Dalam Momen pada Kolom Struktur Pegas Peta

Gempa 2010 88

Tabel 3.36 Gaya Dalam Momen pada Balok Struktur Pegas Peta

Gempa 2010 88

Tabel 3.37 Displacement pada Struktur Jepit Peta Gempa 2002 dan

2010 (mm) 91

Tabel 3.38 Displacement pada Struktur Pegas Peta Gempa 2002 dan

2010 (mm) 91

Tabel 3.39 Drift pada Struktur Jepit Peta Gempa 2002 dan 2010

(mm) 92

Tabel 3.40 Drift pada Struktur Pegas Peta Gempa 2002 dan 2010

(mm) 92

Tabel 3.41 % Beda Nilai MBOT pada Kolom Struktur Jepit 93

Tabel 3.42 % Beda Nilai MBOT pada Kolom Struktur Pegas 93

Tabel 3.43 % Beda Nilai MTOP pada Kolom Struktur Jepit 94

Tabel 3.44 % Beda Nilai MTOP pada Kolom Struktur Pegas 94

(7)

Universitas Kristen Maranatha xiii Tabel 3.46 % Beda Nilai PAKSIAL pada Kolom Struktur Pegas 95

Tabel 3.47 % Beda Nilai MTumpuan dan MLapangan pada Kolom Struktur

Jepit 96

Tabel 3.48 % Beda Nilai MTumpuan dan MLapangan pada Kolom Struktur

Pegas 97

Tabel 3.49 % Beda Nilai Gaya Geser pada Kolom Struktur Jepit 97 Tabel 3.50 % Beda Nilai Gaya Geser pada Kolom Struktur Pegas 97 Tabel 3.51 % Beda Nilai Reaksi Tumpuan pada Struktur Jepit 98 Tabel 3.52 % Beda Nilai Reaksi Tumpuan pada Struktur Pegas 98 Tabel 3.53 Hasil Perhitungan Penulangan Lentur Balok Struktur

Jepit 100

Tabel 3.54 Hasil Perhitungan Penulangan Lentur Balok Struktur

Pegas 101

Tabel 3.55 Hasil Perhitungan Penulangan Geser Balok Struktur

Jepit 102

Tabel 3.56 Hasil Perhitungan Penulangan Geser Balok Struktur

Pegas 103

Tabel 3.57 Hasil Perhitungan ØPn dan ØMn Kolom Struktur Jepit

2002 108

Tabel 3.58 Hasil Perhitungan ØPn dan ØMn Kolom Struktur Pegas

2002 109

Tabel 3.59 Hasil Perhitungan ØPn dan ØMn Kolom Struktur Jepit

2010 110

Tabel 3.60 Hasil Perhitungan ØPn dan ØMn Kolom Struktur Pegas

(8)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Macam-macam bentuk dari Pier 2 Gambar 2.1 Kurva Tegangan-Regangan 7 Gambar 2.2 Beberapa bentuk pier untuk jembatan fly over 9 Gambar 2.3 Beberapa bentuk pier untuk jembatan yang

melintasi sungai 9

Gambar 2.4 Beberapa Bentuk Pier Untuk Jembatan Baja 10 Gambar 2.5 Beberapa Bentuk Pier yang Melintasi Sungai

atau Aliran Air 10

Gambar 2.6 Distribusi Tegangan Sesuai Dengan Titik-Titik

pada Diagram Interaksi 11

Gambar 2.7 Beban Lajur “D” 15

Gambar 2.8 Pembebanan truk “T” (500 kN) 15 Gambar 2.9 Pembebanan Untuk Pejalan Kaki 16 Gambar 2.10 Respons Spektrum Gempa Rencana 20 Gambar 2.11 Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan

Puncak Batuan Dasar dengan Periode Ulang 500 Tahun 22 Gambar 2.12 Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (SS) di batuan

dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% 25 Gambar 2.13 Peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) di batuan

dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% 26 Gambar 2.14 Respons Spektrum Peta Gempa 2010 28 Gambar 2.15 Diagram Penulangan Balok 30 Gambar 2.16 Diagram Penulangan Kolom 31 Gambar 2.17 Penampang dengan Tulangan Ganda 32 Gambar 2.18 Distribusi Tegangan yang Sesuai dengan Titik pada

Diagram Interaksi 33

Gambar 2.19 Gambar Tumpuan Jepit dan Simbolnya 34 Gambar 2.17 Simbol Tumpuan Pegas 35

Gambar 3.1 Gambar Pier 40

Gambar 3.2 Tahanan Arah dan Tahanan Sumbu pada Pegas 41 Gambar 3.3 Kurva Sudut-Rotasi Vs M 42

Gambar 3.4 Diagram Alir Studi 48

Gambar 3.5 New Model initialization 49

Gambar 3.6 Quick Grid Lines 50

(9)

Universitas Kristen Maranatha xv Gambar 3.15 Input Balok B4 Peta Gempa 2002 dan 2010 (satuan mm) 55 Gambar 3.16 Input Kolom C1-C4 Peta Gempa 2002 dan 2010

(satuan mm) 55

Gambar 3.17 Penggambaran Balok, Kolom dan Pelat 56

Gambar 3.18 Input Beban 57

Gambar 3.19 Input Kombinasi Pembebanan 1 57 Gambar 3.20 Input Kombinasi Pembebanan 2 57 Gambar 3.21 Input Kombinasi Pembebanan 3 58 Gambar 3.22 Respons SpektrumWilayah 3 59 Gambar 3.23 Respons Spektrum Peta Gempa 2010 63 Gambar 3.24 Perbandingan Respons SpektrumPeta Gempa 2002 dan

2010 65

Gambar 3.25 Gambar Titik Join 66

Gambar 3.26 Joint Forces 66 Gambar 3.27 Beban-Beban pada Struktur Jepit Peta Gempa 2002 67 Gambar 3.28 Beban-Beban pada Struktur Pegas Peta Gempa 2002 68 Gambar 3.29 Beban-Beban pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010 68 Gambar 3.30 Beban-Beban pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010 69 Gambar 3.31 Pembebanan pada Titik Join 5 Tumpuan Jepit dan Pegas

(Peta Gempa 2002 dan 2010) 69 Gambar 3.32 Pembebanan pada Titik Join 6 Tumpuan Jepit

Peta Gempa 2002 70

Gambar 3.33 Pembebanan pada Titik Join 6 Tumpuan Pegas

Peta Gempa 2002 70

Gambar 3.34 Pembebanan pada Titik Join 6 Tumpuan Jepit

Peta Gempa 2010 70

Gambar 3.35 Pembebanan pada Titik Join 6 Tumpuan Pegas

Peta Gempa 2010 71

Gambar 3.36 Simbol Tumpuan Pegas 71 Gambar 3.37 Langkah-Langkah Pemodelan Jepit 72

Gambar 3.38 Pemodelan Jepit 72

Gambar 3.39 Langkah-Langkah Pemodelan Pegas 73 Gambar 3.40 Pengisian Data Pegas (satuan KNm) 73 Gambar 3.41 Langkah-langkah run analyze 74 Gambar 3.42 Pengisian Data Pegas (satuan KNm) 74 Gambar 3.43 Langkah-Langkah untuk Memunculkan Tabel Gaya

Dalam 75

Gambar 3.44 Tampilan untuk Memunculkan Tabel Gaya

Dalam 75

Gambar 3.45 Tampilan Tabel Gaya Dalam dari Program SAP2000 76 Gambar 3.46 Penamaan Batang (frame) 76 Gambar 3.47 Gambar Keterangan untuk Displacement dan Drift 89 Gambar 3.48 Langkah-Langkah untuk Memunculkan Tabel

Joint Displacement 90

Gambar 3.49 Tampilan untuk Memunculkan Tabel

Joint Displacement 89

(10)

Universitas Kristen Maranatha xvi Gambar 3.52 Gambar Gaya Dalam Aksial pada Struktur 94 Gambar 3.53 Gambar Gaya Dalam Momen pada Struktur 96 Gambar 3.54 Langkah-Langkah untuk Memunculkan Tabel AS Perlu

dari Program SAP2000 98 Gambar 3.55 Memilih Tabel yang akan Ditampilkan 99 Gambar 3.56 Tampilan Tabel AS dari SAP2000 99

Gambar 3.57 Tulangan Sengkang 102 Gambar 3.58 Tulangan Sengkang 103 Gambar 3.59 Column Material Parameters 104 Gambar 3.60 New Model 104

Gambar 3.61 Input Satuan 105

(11)

Universitas Kristen Maranatha xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Penulangan Balok 116 Lampiran 2 Diagram Interaksi 121 Lampiran 3 Analisis Ukuran Penampang Baru Untuk Peta Gempa

2010 138

(12)

Universitas Kristen Maranatha xviii

DAFTAR NOTASI

A0 : Percepatan puncak muka tanah akibat pengaruh gempa rencana

Ag : Luas bruto penampang, mm2

Am : Percepatan respons maksimum atau Faktor Respons Gempa Maksimum

pada Spektrum Respons Gempa Rencana As : Luas tulangan yang diperlukan, mm2 Asmin : Luas tulangan minimum, mm2

Asmax : Luas tulangan maksimum, mm2

Ast : Luas total tulangan longitudinal, mm2

Av : Luas tulangan, mm2

bw : Lebar badan atau diameter penampang lingkaran, mm C

CS

: :

Faktor respons gempa dinyatakan dalam percepatan gravitasi Koefisien respon seismik

C1 : Nilai faktor respons gempa yang didapat dari spektrum respons gempa

rencana untuk waktu getar alami fundamental dari struktur gedung d

DL : :

Tinggi efektif penampang, mm Beban Mati/Berat Sendiri E : Beban Gempa

Ec : Modulus elastisitas beton, MPa

Es Fa Fv : : :

Modulus elastisitas baja, Mpa Koefisien perioda pendek Koefisien perioda pendek

f'c : Kuat tekan beton yang disyaratkan, Mpa fy : Kuat leleh tulangan yang disyaratkan, MPa

fyh : Kuat leleh tulangan transversal yang disyaratkan, MPa g : Percepatan gravitasi

h : Tebal total komponen struktur, mm

(13)

Universitas Kristen Maranatha xix I : Faktor keutamaan gedung

k : Eksponen yang terkait untuk periode struktur L

LL : :

Panjang bentang, mm Beban Hidup

Mu : Momen terfaktor pada penampang, Nmm

Pn : Kuat beban aksial nominal pada eksentrisitas yang diberikan, N

Pu PLL R R : : : :

Beban aksial terfaktor, N Beban Pejalan Kaki Faktor Reduksi Gempa

Faktor Reduksi Gempa Maksimum s Ss Ss SDL SDS SD1 SMS SM1 : : : : : : : :

Jarak antar sengkang, mm

Nilai spektra percepatan untuk periode pendek 0,2 detik di batuan dasar (SB) mengacu pada Peta Gempa Indonesia 2010

Nilai spektra percepatan untuk periode pendek 1,0 detik di batuan dasar (SB) mengacu pada Peta Gempa Indonesia 2010

Beban Mati Tambahan

Respon Spektra Percepatan Desain Untuk Perioda pendek Respon Spektra Percepatan Desain Untuk Perioda 1,0 detik The maximum considered earthquake spectral response accelerations for short periods

The maximum considered earthquake spectral response accelerations for 1-second periods

T V

: :

Waktu getar alami struktur, detik

Gaya Geser Dasar Nominal Statik Ekivalen Wt : Berat Total Stuktur

γbeton : Berat jenis beton

μ : Faktor daktilitas struktur gedung μm : Faktor daktilitas maksimum

ρ : Rasio tulangan tarik non-prategang

(14)

Universitas Kristen Maranatha ii

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1215/TA/FTS/UKM/VIII/2010 tanggal 23 Agustus 2010, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada :

Nama : Victor Hotman Lukman Sibuea NRP : 0721012

Untuk membuat Tugas Akhir dengan judul :

ANALISIS DAN DESAIN PIER BETON BERTULANG BERDASARKAN PETA GEMPA SNI 1726-2002 DAN PETA GEMPA INDONESIA 2010

Pokok-pokok pembahasan Tugas Akhir tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan.

2. Tinjauan Pustaka.

3. Studi Kasus dan Pembahasan. 4. Kesimpulan dan Saran.

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.

Bandung, 9 Agusutus 2010

(15)

Universitas Kristen Maranatha iii

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertandatangan dibawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa:

Nama : Victor Hotman Lukman Sibuea NRP : 0721012

Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa diatas dengan judul:

ANALISIS DAN DESAIN PIER BETON BERTULANG BERDASARKAN PETA GEMPA SNI 1726-2002 DAN PETA GEMPA INDONESIA 2010

Dinyatakan selesai dan dapat diajukan Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA)

Bandung, 3 Januari 2011

(16)

Universitas Kristen Maranatha 116

LAMPIRAN I

(17)

Universitas Kristen Maranatha 117

Tabel L1.1 Tabel Perhitungan Tulangan Lentur Struktur Jepit Peta Gempa 2002

Tulangan Lentur : D = 22 mm Tulangan Geser : D = 16 mm

Luas = 380,13 mm2 AV 402,1239 mm2

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar

Jumlah 

Tulangan Jumlah  Syarat 

Tulangan 

Geser Sengkang yang  digunakan 

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas  Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  13176.79 0 2.403 34.66 0.00  35  33 ok ok 167.342 D16‐150

Lapangan  9  B1  0 467.084 1.996 0.00 1.23  33  33 ok ok 201.465 D16‐150

Tumpuan Kanan  9  B1  439.929 12516.61 1.996 1.16 32.93  35  33 ok ok 201.465 D16‐150

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  8818.121 0 2.93 23.20 0.00  24  23 ok ok 137.244 D16‐100

Lapangan  10  B2  0 163.42 2.664 0.00 0.43  23  23 ok ok 150.947 D16‐150

Tumpuan Kanan  10  B2  179.436 8539.722 2.399 0.47 22.47  24  23 ok ok 167.621 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  8329.303 0 2.693 21.91 0.00  22  22 ok ok 149.322 D16‐100

Lapangan  11  B3  0 169.464 2.427 0.00 0.45  22  22 ok ok 165.688 D16‐150

Tumpuan Kanan  11  B3  173.758 8097.452 2.162 0.46 21.30  22  22 ok ok 185.996 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  5195.232 0 1.035 13.67 0.00  14  14 ok ok 388.525 D16‐150

Lapangan  12  B4  0 191.014 0.768 0.00 0.50  14  14 ok ok 523.599 D16‐300

(18)

Universitas Kristen Maranatha 118

Tabel L1.2 Tabel Perhitungan Tulangan Lentur Struktur Pegas Peta Gempa 2002

Tulangan Lentur : D = 22 mm Tulangan Geser : D = 16 mm

Luas = 380,13 mm2 AV 402,1239 mm2

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar

Jumlah 

Tulangan Jumlah  Syarat 

Tulangan 

Geser Sengkang yang  digunakan 

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas  Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  11252.02 0 1.996 29.60 0.00  30  29 ok ok 201.465 D16‐150

Lapangan  9  B1  0 512.196 1.996 0.00 1.35  29  29 ok ok 201.465 D16‐200

Tumpuan Kanan  9  B1  394.838 10669.92 1.996 1.04 28.07  30  29 ok ok 201.465 D16‐150

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  5953.441 0 1.444 15.66 0.00  16  15 ok ok 278.479 D16‐150

Lapangan  10  B2  0 157.494 1.179 0.00 0.41  15  15 ok ok 341.072 D16‐300

Tumpuan Kanan  10  B2  185.364 5680.188 0.914 0.49 14.94  16  15 ok ok 439.960 D16‐150

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  5469.71 0 1.198 14.39 0.00  15  14 ok ok 335.663 D16‐150

Lapangan  11  B3  0 169.906 0.933 0.00 0.45  14  14 ok ok 431.001 D16‐300

Tumpuan Kanan  11  B3  172.949 5239.15 0.768 0.45 13.78  15  14 ok ok 523.599 D16‐150

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  3432.905 0 0.768 9.03 0.00  10  9 ok ok 523.599 D16‐150

Lapangan  12  B4  0 183.6 0.768 0.00 0.48  9  9 ok ok 523.599 D16‐300

(19)

Universitas Kristen Maranatha 119

Tabel L1.3 Tabel Perhitungan Tulangan Lentur Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Tulangan Lentur : D = 22 mm Tulangan Geser : D = 16 mm

Luas = 380,13 mm2 AV 402,1239 mm2

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar

Jumlah 

Tulangan Jumlah  Syarat 

Tulangan 

Geser Sengkang yang  digunakan* 

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  37632.48 2921.349 13.888 99.00 7.69  99 98 ok ok 57.910 D16‐50

Lapangan  9  B1  0 467.084 13.187 0.00 1.23  98 98 ok ok 60.988 D16‐50

Tumpuan Kanan  9  B1  2256.755 37016.11 12.485 5.94 97.38  99 98 ok ok 64.417 D16‐50

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  24841.95 4126.88 0 65.35 10.86  66 65 ok ok ‐ D16‐50

Lapangan  10  B2  0 163.42 0 0.00 0.43  65 65 ok ok ‐ D16‐50

Tumpuan Kanan  10  B2  3848.069 24583.37 0 10.12 64.67  66 65 ok ok ‐ D16‐50

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  23680.99 2875.081 0 62.30 7.56  63 62 ok ok ‐ D16‐50

Lapangan  11  B3  0 199.723 0 0.00 0.53  62 62 ok ok ‐ D16‐50

Tumpuan Kanan  11  B3  2697.618 23516.4 0 7.10 61.86  63 62 ok ok ‐ D16‐50

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  14851.22 0 5.638 39.07 0.00  40 39 ok ok 142.648 D16‐100

Lapangan  12  B4  0 235.167 5.371 0.00 0.62  39 39 ok ok 149.739 D16‐100

Tumpuan Kanan  12  B4  161.88 14701.48 5.103 0.43 38.67  40 39 ok ok 157.603 D16‐100

(20)

Universitas Kristen Maranatha 120

Tabel L1.4 Tabel Perhitungan Tulangan Lentur Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Tulangan Lentur : D = 22 mm Tulangan Geser : D = 16 mm

Luas = 380,13 mm2 AV 402,1239 mm2

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar

Jumlah 

Tulangan Jumlah  Syarat 

Tulangan 

Geser Sengkang yang  digunakan* 

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  47552.91 13617.93 19.367 125.10 35.82  126 124 ok ok 41.527 D16‐40

Lapangan  9  B1  0 512.196 18.665 0.00 1.35  124 124 ok ok 43.089 D16‐40

Tumpuan Kanan  9  B1  13022.13 47000.34 17.964 34.26 123.64  126 124 ok ok 44.770 D16‐40

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  25539.38 4878.873 0 67.19 12.83  68 67 ok ok ‐ D16‐40

Lapangan  10  B2  0 157.494 0 0.00 0.41  67 67 ok ok ‐ D16‐40

Tumpuan Kanan  10  B2  4591.176 25272.56 0 12.08 66.48  68 67 ok ok ‐ D16‐40

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  23744.32 2943.374 0 62.46 7.74  63 63 ok ok ‐ D16‐40

Lapangan  11  B3  0 200.452 0 0.00 0.53  63 63 ok ok ‐ D16‐40

Tumpuan Kanan  11  B3  2767.124 23580.86 0 7.28 62.03  63 63 ok ok ‐ D16‐40

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  14861.8 0 5.643 39.10 0.00  40 39 ok ok 142.521 D16‐100

Lapangan  12  B4  0 235.046 5.375 0.00 0.62  39 39 ok ok 149.627 D16‐100

Tumpuan Kanan  12  B4  162.014 14711.77 5.108 0.43 38.70  40 39 ok ok 157.449 D16‐100

(21)

Universitas Kristen Maranatha 121

(22)

Universitas Kristen Maranatha 122

(23)

Universitas Kristen Maranatha 123

(24)

Universitas Kristen Maranatha 124

(25)

Universitas Kristen Maranatha 125

(26)

Universitas Kristen Maranatha 126

(27)

Universitas Kristen Maranatha 127

(28)

Universitas Kristen Maranatha 128

(29)

Universitas Kristen Maranatha 129

(30)
[image:30.792.113.689.119.445.2]

Universitas Kristen Maranatha 130

Gambar L2.9 Kurva Hubungan φPndengan φMn Kolom 1 Tumpuan Jepit Peta Gempa 2010

(31)
[image:31.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 131

(32)
[image:32.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 132

(33)
[image:33.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 133

(34)
[image:34.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 134

(35)
[image:35.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 135

(36)
[image:36.792.113.688.126.451.2]

Universitas Kristen Maranatha 136

(37)
[image:37.792.111.690.109.431.2]

Universitas Kristen Maranatha 137

(38)

Universitas Kristen Maranatha 138

LAMPIRAN III

ANALISIS UKURAN PENAMPANG BARU UNTUK

PETA GEMPA 2010

1. Ukuran penampang balok dan kolom:

Nama Balok  Ukuran Balok (m)  Nama Kolom  Ukuran Kolom (m) 

B1  1.3 x 1.3 C1 dia 2.0 ‐ dia 1.5 

B2  2.0 x 0.8 C2 dia 2.0 ‐ dia 1.5 

B3  2.0 x 0.8 C3 dia 2.0 ‐ dia 1.5 

B4  1.6 x 0.5 C4 dia 2.0 ‐ dia 1.5 

2. Perhitungan Beban Gempa

Perhitngan berat sendiri struktur:

Nama  Balok 

Berat Jenis  (Kg/m3) 

Ukuran  Balok (m)

Luas  (m2)

Panjang  (m)

Volume  (m3)

Berat  (Kg) 

B1  2400  1.3 x 1.3 1.690 6.30 10.65 25552.80 

B2  2400  2.0 x 0.8 1.600 6.30 10.08 24192.00 

B3  2400  2.0 x 0.8 1.600 6.30 10.08 24192.00 

B4  2400  1.6 x 0.5 0.800 6.30 5.04 12096.00 

TOTAL         86032.80 

Nama  Kolom 

Berat Jenis  (Kg/m3) 

Ukuran Kolom  (m)

Luas  (m2)

Panjang  (m)

Volume 

(m3) Berat (Kg) 

C1  2400  dia 2.0 ‐ dia 1.5 1.374 11.69 16.07 38561.48 

C2  2400  dia 2.0 ‐ dia 1.5 1.374 9.90 13.61 32656.86 

C3  2400  dia 2.0 ‐ dia 1.5 1.374 9.90 13.61 32656.86 

C4  2400  dia 2.0 ‐ dia 1.5 1.374 9.25 12.71 30512.72 

TOTAL              134387.91 

Total berat sendiri struktur (PDL) = Berat sendiri balok + Berat

sendiri kolom

(39)

Universitas Kristen Maranatha 139 Jadi berat seluruh struktur (Wt) = PDL + PSDL + PCR + PLL + PPLL

= 220,42+ 750 + 500 + 324 + 40

= 1834,42 Ton

1. Menghitung SMS dan SM1 :

, ,

,

, ,

,

2. Menghitung SDS dan SD1

,

,

,

(40)
[image:40.612.178.485.96.264.2]

Universitas Kristen Maranatha 140 Maka, grafik respon spektranya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.26 Respons SpektrumPeta Gempa 2010

,

, ,

, , , ,

3. Lalu untuk mencari Koefisien Respon Seismik (CS). Karena ada 2 jenis

tumpuan, jepit dan pegas, maka T (waktu getar) juga ada 2. Pertama dihitung untuk tumpuan jepit dengan T = 2,2035

, ,

,

, (Terbesar)

,

, , ,

(41)

Universitas Kristen Maranatha 141

,

, , ,

,

Dimana nilai CS yang dipakai adalah nilai maksimum.

, ,

, Ton

Lalu dihitung untuk tumpuan pegas dengan T = 3,75851

, ,

,

, (Terbesar)

,

, , ,

,

,

, , ,

(42)

Universitas Kristen Maranatha 142 Dimana nilai CS yang dipakai adalah nilai maksimum.

, ,

, Ton

[image:42.612.184.490.228.445.2]

3. Gaya-gaya Dalam

Tabel L3.1 Gaya Dalam Aksial Kolom pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom  Beban Aksial (Ton) 

Bawah Tengah Atas 

comb1  1 dan 5 ‐1122.9946 ‐1081.6787 ‐1040.3628 

   2 dan 6 ‐1024.3923 ‐989.4029 ‐954.4134 

   3 dan 7 ‐939.2934 ‐904.3039 ‐869.3144 

   4 dan 8 ‐854.1944 ‐821.5022 ‐788.8100 

comb2  1 dan 5 ‐1152.9946 ‐1111.6787 ‐1070.3628 

   2 dan 6 ‐1054.3923 ‐1019.4029 ‐984.4134 

   3 dan 7 ‐969.2934 ‐934.3039 ‐899.3144 

   4 dan 8 ‐884.1944 ‐851.5022 ‐818.8100 

comb3  1 dan 5 ‐2342.2695 ‐2300.9537 ‐2259.6378 

   2 dan 6 ‐1901.9580 ‐1866.9685 ‐1831.9790 

   3 dan 7 ‐1344.9184 ‐1309.9289 ‐1274.9394 

   4 dan 8 ‐811.0209 ‐778.3287 ‐745.6365 

Tabel L3.2 Gaya Dalam Aksial Balok pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Balok Beban Aksial (Ton)

Kiri Tengah Kanan 

comb1 9 0.8268 0.8268 0.8268 

   10 ‐0.3304 ‐0.3304 ‐0.3304 

   11 0.2103 0.2103 0.2103 

   12 ‐1.4683 ‐1.4683 ‐1.4683 

comb2 9 0.8268 0.8268 0.8268 

   10 ‐0.3304 ‐0.3304 ‐0.3304 

   11 0.2103 0.2103 0.2103 

   12 ‐1.4683 ‐1.4683 ‐1.4683 

comb3 9 0.7027 0.7027 0.7027 

   10 0.5005 0.5005 0.5005 

   11 ‐1.9394 ‐1.9394 ‐1.9394 

[image:42.612.186.472.483.702.2]
(43)
[image:43.612.194.503.99.326.2]

Universitas Kristen Maranatha 143

Tabel L3.3 Gaya Dalam Aksial Kolom pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom  Beban Aksial (Ton) 

Bawah Tengah  Atas 

comb1 1 dan 5 ‐1122.9946 ‐1081.6787  ‐1040.3628

   2 dan 6 ‐1024.3923 ‐989.4029  ‐954.4134

   3 dan 7 ‐939.2934 ‐904.3039  ‐869.3144

   4 dan 8 ‐854.1944 ‐821.5022  ‐788.8100

comb2 1 dan 5 ‐1152.9946 ‐1111.6787  ‐1070.3628

   2 dan 6 ‐1054.3923 ‐1019.4029  ‐984.4134

   3 dan 7 ‐969.2934 ‐934.3039  ‐899.3144

   4 dan 8 ‐884.1944 ‐851.5022  ‐818.8100

comb3 1 dan 5 ‐2592.5911 ‐2551.2752  ‐2509.9593

   2 dan 6 ‐1961.2563 ‐1926.2668  ‐1891.2773

   3 dan 7 ‐1353.1014 ‐1318.1119  ‐1283.1224

   4 dan 8 ‐811.9442 ‐779.2520  ‐746.5598

Tabel L3.4 Gaya Dalam Aksial Balok pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load 

Combination  Balok

Beban Aksial (Ton) 

Kiri Tengah Kanan 

comb1 9 1.8524 1.8524 1.8524 

   10 ‐0.7895 ‐0.7895 ‐0.7895 

   11 0.2787 0.2787 0.2787 

   12 ‐1.4762 ‐1.4762 ‐1.4762 

comb2 9 1.8524 1.8524 1.8524 

   10 ‐0.7895 ‐0.7895 ‐0.7895 

   11 0.2787 0.2787 0.2787 

   12 ‐1.4762 ‐1.4762 ‐1.4762 

comb3 9 1.7520 1.7520 1.7520 

   10 0.0307 0.0307 0.0307 

   11 ‐1.8694 ‐1.8694 ‐1.8694 

(44)
[image:44.612.204.493.93.326.2]

Universitas Kristen Maranatha 144

Tabel L3.5 Gaya Dalam Geser Kolom pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom   Geser (Ton) 

Bawah Tengah  Atas 

comb1 1 dan 5 0.7617 0.7617  0.7617 

  2 dan 6 1.5885 1.5885  1.5885 

  3 dan 7 1.2581 1.2581  1.2581 

  4 dan 8 1.4683 1.4683  1.4683 

comb2 1 dan 5 0.7617 0.7617  0.7617 

  2 dan 6 1.5885 1.5885  1.5885 

  3 dan 7 1.2581 1.2581  1.2581 

  4 dan 8 1.4683 1.4683  1.4683 

comb3 1 dan 5 145.5764 145.5764  145.5764 

  2 dan 6 146.2792 146.2792  146.2792 

  3 dan 7 146.7797 146.7797  146.7797 

  4 dan 8 144.8403 144.8403  144.8403 

Tabel L3.6 Gaya Dalam Geser Balok pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Balok  Geser (Ton)

Kiri Tengah Kanan 

comb1 9 ‐15.9705 0.0000 15.9705 

   10 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   11 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   12 ‐7.5600 0.0000 7.5600 

comb2 9 ‐15.9705 0.0000 15.9705 

   10 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   11 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   12 ‐7.5600 0.0000 7.5600 

comb3 9 ‐325.7388 ‐341.7093 ‐357.6798 

   10 ‐456.8206 ‐471.9406 ‐487.0606 

   11 ‐433.6785 ‐448.7985 ‐463.9185 

[image:44.612.197.483.373.589.2]
(45)
[image:45.612.204.482.115.326.2]

Universitas Kristen Maranatha 145

Tabel L3.7 Gaya Dalam Geser Kolom pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom   Geser (Ton) 

Bawah Tengah Atas 

comb1 1 dan 5 0.1346 0.1346 0.1346 

  2 dan 6 1.9870 1.9870 1.9870 

  3 dan 7 1.1975 1.1975 1.1975 

  4 dan 8 1.4762 1.4762 1.4762 

comb2 1 dan 5 0.1346 0.1346 0.1346 

  2 dan 6 1.9870 1.9870 1.9870 

  3 dan 7 1.1975 1.1975 1.1975 

  4 dan 8 1.4762 1.4762 1.4762 

comb3 1 dan 5 144.9350 144.9350 144.9350 

  2 dan 6 146.6870 146.6870 146.6870 

  3 dan 7 146.7177 146.7177 146.7177 

  4 dan 8 144.8483 144.8483 144.8483 

Tabel L3.8 Gaya Dalam Geser Balok pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load Combination Balok   Geser (Ton)

Kiri Tengah Kanan 

comb1 9 ‐15.9705 0.0000 15.9705 

   10 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   11 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   12 ‐7.5600 0.0000 7.5600 

comb2 9 ‐15.9705 0.0000 15.9705 

   10 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   11 ‐15.1200 0.0000 15.1200 

   12 ‐7.5600 0.0000 7.5600 

comb3 9 ‐548.7031 ‐532.7326 ‐516.7621 

   10 ‐538.1759 ‐523.0559 ‐507.9359 

   11 ‐471.1783 ‐456.0583 ‐440.9383 

[image:45.612.200.483.370.589.2]
(46)

Universitas Kristen Maranatha 146

Tabel L3.9 Gaya Dalam Momen Kolom pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom  Momen (Ton meter) 

Bawah Tengah  Atas 

comb1 1 dan 5 ‐2.7870 1.6651  6.1171

  2 dan 6 ‐8.6545 ‐0.7916  7.0713

  3 dan 7 ‐6.1311 0.0963  6.3237

  4 dan 8 ‐6.6594 0.1316  6.9227

comb2 1 dan 5 ‐2.7870 1.6651  6.1171

  2 dan 6 ‐8.6545 ‐0.7916  7.0713

  3 dan 7 ‐6.1311 0.0963  6.3237

  4 dan 8 ‐6.6594 0.1316  6.9227

comb3 1 dan 5 ‐1331.9453 ‐481.0510  369.8434

  2 dan 6 ‐721.2630 2.8188  726.9006

  3 dan 7 ‐773.5638 ‐47.0045  679.5549

  4 dan 8 ‐743.0674 ‐73.1809  596.7056

Tabel L3.10 Gaya Dalam Momen Balok pada Struktur Jepit Peta Gempa 2010

Load Combination Balok  Momen (Ton meter) 

Kiri Tengah Kanan 

comb1 9 ‐14.7716 10.3819 ‐14.7716 

   10 ‐13.2023 10.6117 ‐13.2023 

   11 ‐12.9831 10.8309 ‐12.9831 

   12 ‐6.9227 4.9843 ‐6.9227 

comb2 9 ‐14.7716 10.3819 ‐14.7716 

   10 ‐13.2023 10.6117 ‐13.2023 

   11 ‐12.9831 10.8309 ‐12.9831 

   12 ‐6.9227 4.9843 ‐6.9227 

comb3 9 ‐1091.1064 10.4314 1061.6621 

   10 ‐1500.4644 9.9626 1472.7616 

   11 ‐1422.6223 14.9070 1404.8083 

(47)
[image:47.612.210.505.96.330.2]

Universitas Kristen Maranatha 147

Tabel L3.11 Gaya Dalam Momen Kolom pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load Combination Kolom  Momen (Ton meter) 

Bawah Tengah  Atas 

comb1 1 dan 5 0.4407 1.2274  2.0141

  2 dan 6 ‐11.7630 ‐1.9275  7.9081

  3 dan 7 ‐5.6515 0.2762  6.2038

  4 dan 8 ‐6.7271 0.1001  6.9274

comb2 1 dan 5 0.4407 1.2274  2.0141

  2 dan 6 ‐11.7630 ‐1.9275  7.9081

  3 dan 7 ‐5.6515 0.2762  6.2038

  4 dan 8 ‐6.7271 0.1001  6.9274

comb3 1 dan 5 ‐540.1324 307.0125  1154.1574

  2 dan 6 ‐537.6546 188.4460  914.5466

  3 dan 7 ‐747.2966 ‐21.0439  705.2087

[image:47.612.218.503.370.589.2]

  4 dan 8 ‐740.2285 ‐70.3049  599.6186

Tabel L3.12 Gaya Dalam Momen Balok pada Struktur Pegas Peta Gempa 2010

Load Combination Balok Momen (Ton meter) 

Kiri Tengah  Kanan 

comb1 9 ‐13.7772 11.3764  ‐13.7772

   10 ‐13.5596 10.2544  ‐13.5596

   11 ‐12.9310 10.8830  ‐12.9310

   12 ‐6.9274 4.9796  ‐6.9274

comb2 9 ‐13.7772 11.3764  ‐13.7772

   10 ‐13.5596 10.2544  ‐13.5596

   11 ‐12.9310 10.8830  ‐12.9310

   12 ‐6.9274 4.9796  ‐6.9274

comb3 9 ‐1691.8120 11.4491  1664.4032

   10 ‐1661.8431 9.5969  1633.4090

   11 ‐1445.4372 14.9604  1427.7299

(48)

Universitas Kristen Maranatha 148

4. Penulangan Balok

Digunakan tulangan D20  D= 22 mm Digunakan Tulangan geser D19 mm

Luas= 380.13 mm d= 19 mm

Av= 567.0575 mm

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar  Jumlah Tulangan  Jumlah  Syarat 

Tulangan  Geser

Sengkang  yang  digunakan*

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  30209.34 0.00 10.39 79.47 0.00  80 77 ok ok 109.123 D16‐100

Lapangan  9  B1  0.00 374.27 9.69 0.00 0.98  77 77 ok ok 117.016 D16‐100

Tumpuan Kanan  9  B1  532.79 29257.42 8.99 1.40 76.97  80 77 ok ok 126.153 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  26163.72 0.00 10.40 68.83 0.00  69 68 ok ok 109.018 D16‐100

Lapangan  10  B2  0.00 244.42 9.98 0.00 0.64  68 68 ok ok 113.650 D16‐100

Tumpuan Kanan  10  B2  304.15 25609.35 9.55 0.80 67.37  69 68 ok ok 118.706 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  24614.86 0.00 9.75 64.75 0.00  65 64 ok ok 116.284 D16‐100

Lapangan  11  B3  0.00 306.63 9.33 0.00 0.81  64 64 ok ok 121.569 D16‐100

Tumpuan Kanan  11  B3  299.10 24264.23 8.90 0.79 63.83  65 64 ok ok 127.371 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  13126.76 0.00 4.88 34.53 0.00  35 35 ok ok 232.258 D16‐200

Lapangan  12  B4  0.00 218.54 4.62 0.00 0.57  35 35 ok ok 245.692 D16‐200

Tumpuan Kanan  12  B4  200.98 12950.66 4.35 0.53 34.07  35 35 ok ok 260.836 D16‐200

(49)

Universitas Kristen Maranatha 149

Digunakan tulangan D20  D= 22 mm Digunakan Tulangan geser D19 mm

Luas= 380.13 mm d= 19 mm

Av= 567.0575 mm

Lokasi  Frame  Frame 

Sections 

As 

Vrebar  Jumlah Tulangan  Jumlah  Syarat 

Tulangan  Geser

Sengkang  yang  digunakan*

AsTop AsBot Atas Bawah  Atas Bawah Atas Bawah S(mm)

                     

Tumpuan Kiri  9  B1  42149.21 12557.28 18.79 110.88 33.03  111 111 ok ok 60.370 D16‐50

Lapangan  9  B1  0.00 410.16 18.09 0.00 1.08  111 111 ok ok 62.710 D16‐50

Tumpuan Kanan  9  B1  11808.47 41869.56 17.38 31.06 110.14  111 111 ok ok 65.243 D16‐50

                     

Tumpuan Kiri  10  B2  29466.61 0.00 11.84 77.52 0.00  78 76 ok ok 95.795 D16‐50

Lapangan  10  B2  0.00 236.19 11.41 0.00 0.62  76 76 ok ok 99.362 D16‐50

Tumpuan Kanan  10  B2  312.39 28875.20 10.99 0.82 75.96  78 76 ok ok 103.195 D16‐50

                     

Tumpuan Kiri  11  B3  25065.98 0.00 9.96 65.94 0.00  66 66 ok ok 113.901 D16‐100

Lapangan  11  B3  0.00 307.73 9.53 0.00 0.81  66 66 ok ok 118.967 D16‐100

Tumpuan Kanan  11  B3  297.90 24715.66 9.11 0.78 65.02  66 66 ok ok 124.519 D16‐100

                     

Tumpuan Kiri  12  B4  13200.75 0.00 4.92 34.73 0.00  35 35 ok ok 230.699 D16‐200

Lapangan  12  B4  0.00 218.41 4.65 0.00 0.57  35 35 ok ok 244.001 D16‐200

Tumpuan Kanan  12  B4  201.11 13024.09 4.38 0.53 34.26  35 35 ok ok 258.871 D16‐200

(50)

Universitas Kristen Maranatha 150

[image:50.792.131.707.124.453.2]

5. Diagram Interaksi Kolom

(51)
[image:51.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 151

(52)
[image:52.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 152

(53)
[image:53.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 153

(54)
[image:54.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 154

(55)
[image:55.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 155

(56)
[image:56.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 156

(57)
[image:57.792.132.708.120.446.2]

Universitas Kristen Maranatha 157

(58)

Universitas Kristen Maranatha 158

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gempa bumi adalah suatu getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan oleh lapisan bumi.

Indonesia merupakan daerah rawan gempa karena merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara sedangkan lempeng Pasifik di utara Papua dan Maluku Utara.

Korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi tidak langsung disebabkan oleh gempa bumi, namun disebabkan oleh kerentanan bangunan sehingga terjadi keruntuhan bangunan. Karena tingginya kerusakan akibat gempa bumi diperlukan suatu peraturan bangunan yang tahan gempa agar bangunan tersebut dapat menahan gempa. Dengan demikian, kerusakan akibat bencana alam dapat diminimalkan.

Perencanaan struktur bangunan gedung beton bertulang tahan gempa di Indonesia mengikuti Peta Gempa Indonesia SNI 1726-2002. Pada tahun 2010 ini keluar peta gempa yang baru sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan kerusakan yang dapat diakibatkan oleh gempa.

Selain memperhitungkan kekuatan bangunan terhadap gempa, sebaiknya juga harus memperhatikan ukuran yang proporsional bagi bangunan. Lantai jembatan yang ramping biasanya akan terlihat baik jika didukung oleh tiang pier

(65)
[image:65.612.131.489.78.113.2]

Universitas Kristen Maranatha 2

Gambar 1.1 Macam-macam bentuk dari Pier.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis pier beton bertulang terhadap peta gempa 2002 dan peta gempa 2010.

2. Melakukan perencanaan penulangan pier beton bertulang.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Pier menggunakan material beton bertulang.

2. Data pier diambil dari tinjauan literatur data Lupoi [Lupoi et.al.]. 3. Mutu beton yang digunakan adalah 35 MPa.

4. Mutu baja tulangan utama yang digunakan adalah 440 MPa.

5. Peta gempa yang digunakan adalah berdasarkan SNI 1726-2002 dan Peta Gempa Indonesia yang baru tahun 2010.

6. Perangkat lunak yang digunakan adalah SAP2000 versi 14.2. 7. Struktur direncanakan di wilayah Jakarta.

8. Data tanah yang berhubungan untuk penentuan jenis tanah dan properti pegas diambil dari tinjauan literatur.

9. Tumpuan yang digunakan adalah tumpuan jepit dan tumpuan pegas.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

Bab I tentang latar belakang, tujuan penelitian,ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II tentang tinjauan pustaka. Berisi tentang beton bertulang, pier, beban gravitasi, beban gempa, perencanaan pier beton bertulang dan perangkat lunak

(66)

Universitas Kristen Maranatha 3 Bab III tentang studi kasus dan pembahasan. Berisi model dan data struktur, analisis statik ekivalen dan pembahasan.

(67)

Universitas Kristen Maranatha 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Lupoi, Alessio. Franchin, Paolo. Pinto, Paolo E. 2005. Further probing of the suitability of push-over analysis for the seismic assessment of bridge

structures. University of Rome.

2. Solberg, K. Mashiko, N. Dhakal, R. P. & Mander, J. B. Performance of a damage-protected highway bridge pier subjected to bidirectional earthquake

attack. University of Canterbury, Christchurch, New Zealand.

3. SNI Beton 03-2847-2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

(68)

Universitas Kristen Maranatha 5

DAFTAR LAMPIRAN

[image:68.612.245.431.204.672.2]

L.1 Bagan Alir Studi

Gambar 1. Bagan Alir Studi

Mulai

Studi Pustaka

Data Struktur

Preliminary Desain Preliminary Desain

Analisis Statik

Hasil

Pembahasan Ya

Tidak

Kesimpulan

(69)

Universitas Kristen Maranatha 6

L.2 Data Struktur

Gambar 2. Tampak Samping

[image:69.612.153.489.129.665.2]

Gambar 3. Gambar Potongan D-D

(70)
[image:70.612.262.396.74.508.2]

Universitas Kristen Maranatha 7

(71)

Universitas Kristen Maranatha

112

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1.

Nilai gaya geser dasar antara perhitungan dengan peta gempa SNI 2002 dan

peta gempa 2010 didapatkan perbedaan beban gempa sebesar 62,05% pada

struktur jepit dan 74,81% pada struktur pegas. (Halaman 52 – halaman 58)

2.

Dari hasil analisis, didapatkan besarnya selisih gaya dalam momen

bottom

antara peta gempa 2002 dan peta gempa 2010 struktur dengan tumpuan jepit

pada kolom sebesar 61,5% - 61,9% sedangkan pada struktur pegas sebesar

73,9% - 74,8%. Untuk momen

top

pada struktur jepit sebesar 61,5% - 61,7%

sedangkan pada struktur pegas sebesar 74,2% - 74,6%. (Halaman 86 –

halaman 87)

3.

Dari hasil analisis, didapatkan besarnya selisih gaya dalam momen tumpuan

pada balok antara peta gempa 2002 dan peta gempa 2010 struktur jepit

sebesar 61,5% - 61,7% dan momen lapangan sebesar 0,2% - 18,8%.

Sedangkan pada struktur pegas selisih momen tumpuan sebesar 74,2% -

74,4% dan momen lapangan sebesar 0,3% - 22,6%. (Halaman 89 – halaman

90)

4.

Dari hasil analisis, didapatkan besarnya selisih reaksi tumpuan antara peta

gempa 2002 dan peta gempa 2010 struktur jepit sebesar 61,7% - 62,3% pada

arah horisontal, 41,5% - 76,6% pada arah vertikal dan 61,9%-62,2% pada

momen. Sedangkan pada struktur pegas sebesar 74,7% - 74,9% pada arah

horisontal, 51,4% - 62,9% pada arah vertikal dan 74,9%-74,8% pada momen.

(72)

Universitas Kristen Maranatha

113

4.2

Saran

Saran yang dapat disampaikan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai

berikut:

1.

Penelitian lebih lanjut yaitu perlu dilakukan analisis dinamik dengan tinjauan

untuk struktur yang sama.

2.

Penelitian lebih lanjut yaitu perlu dilakukan analisis dengan tinjauan untuk

struktur bangunan menggunakan peta gempa 2010.

3.

Dari hasil perhitungan dibutuhkan luas penampang kolom dan balok yang

berbeda antara peraturan peta gempa 2002 dan peraturan peta gempa 2010.

Untuk balok B1 dan B4 menggunakan ukuran penampang yang sama, baik

dalam peraturan peta gempa 2002 dan peta gempa 2010. Untuk balok B2 dan

B3 memiliki selisih perbedaan luas penampang sebesar 37,5% dan untuk

kolom memiliki selisih perbedaan luas penampang sebesar 10,8%.

(73)

Universitas Kristen Maranatha 114

DAFTAR PUSTAKA

1. Chen, W. F, Duan L. 2003. Bridge Engineering Substructure Design. CRC Press. America

2. Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk

Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987

3. Dewobroto, W. 2005. Simulasi Keruntuhan Balok Beton Bertulang Tanpa

Sengkang dengan ADINA. Bandung.

4. Erfandhari, D.R. 2010. Perencanaan Gedung Beton Bertulang Tidak

Beraturan Berdasarkan SNI 02-1726-2002 dan FEMA 450.Jurusan Teknik

Sipil. Universitas Kristen Maranatha.

5. Harryan, R.R. 2009. Analisis Pembebanan Besmen Tahan Gempa.Jurusan Teknik Sipil. Universitas Kristen Maranatha.

6. Kementrian Pekerjaan Umum. 2010. Peta Hazard Gempa Indonesia 2010. 7. K, Tjokrodimuljo. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil

FT UGM

8. Louhenappesy, W. “Laporan Projek Flyover Kampung Melayu”, PT. Pamintori.

9. Lupoi, Alessio. Franchin, Paolo. Pinto, Paolo E. 2005. Further probing of the suitability of push-over analysis for the seismic assessment of bridge

structures. University of Rome.

10.Peck, Ralph B. Hanson, Walter E. Thornburn, Thomas H. 1973. Foundation

engineering. John Wiley and sons, inc. Canada.

11.Solberg, K. Mashiko, N. Dhakal, R. P. & Mander, J. B. Performance of a damage-protected highway bridge pier subjected to bidirectional earthquake

attack. University of Canterbury, Christchurch, New Zealand.

12.SNI Beton 03-2847-2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

(74)

Universitas Kristen Maranatha 115 14.Sukirman, Silvia. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur.

Gambar

Gambar L2.9 Kurva Hubungan φPn dengan φMn Kolom 1 Tumpuan Jepit Peta Gempa 2010
Gambar L2.10 Kurva Hubungan φPn dengan φMn Kolom 2 Tumpuan Jepit Peta Gempa 2010
Gambar L2.11 Kurva Hubungan φPn dengan φMn Kolom 3 Tumpuan Jepit Peta Gempa 2010
Gambar L2.12 Kurva Hubungan φPn dengan φMn Kolom 4 Tumpuan Jepit Peta Gempa 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung data hasil interview, peneliti juga menggunakan teknik observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan teknik

Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan mengambil jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan

Berikut adalah contoh lanjutan menyusun bahan kajian pada kasus Teknisi Flebotomi yang merupakan salah satu profil dari pada program studi D3 Analis Kesehatan. Tabel Bahan Kajian

Saat ini Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan hutan produksi namun pada kenyataan nya masyarakat masih banyak yang belum memahami mekanisme dari

Untuk merasakan esensi dari sifat filtrasi efektif lendir bekicot menit mengandung emulsi (lotion) dalam animasi kaya youngyanggam mempersiapkan kulit Anda.. Untuk membantu

Hasil analisa salmonella Ikan Pinekuhe di 4 kecamatan Kabupaten Kepulauan Sangihe menunjukan bahwa Ikan Pinekuhe berada dalam keadaan aman atau tidak terkontaminasi oleh

Pengaruh penambahan 2,4D dan kinetin terhadap keberhasilan induksi kalus dan embrio somatik daun kopi robusta ( Coffea canephora Pierre ex A. Froenher) secara in

Alhamdulillāh, puji dan syukur atas hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang