vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The research in this thesis was conducted to identify the influence of the operational audit on the production process to decrease the level of product defects generated with employee performance as moderating variable. The study was conducted at PT. Trisula Textile Industries Cimahi. The research method used is associative method. The data collected through literature studies and research into the field, including distributing questionnaires to internal auditors PT. Trisula Textile Industries. Data were analyzed using double linier regression with Moderated Regression Analysis (MRA). The result of the research showed that First, the value t count> t table (3.908> 2.160) and significance <0.05 (0.002 <0.05), then H0 is rejected. Thus, Operational audit had significant influence to decrease the level of product defects. That means if the operational audit of the production process increases, the level of product defects will decrease. The results of statistical tests with the method of Moderated Regression Analyze showed that the performance of employees is not moderating variables that may strengthen or weaken the relationship between variable operational audit and variable product defects. This is proven by the results of the t test calculated with the significance level greater than 0.05 then the Ho stating that the employee's performance does not moderate the influence of the variable operational audit with variable product defects is received.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap upaya menekan tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variabel moderating. Penelitian ini dilakukan pada PT. Trisula Textile Industries Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian ke lapangan termasuk menyebarkan kuesioner kepada internal auditor PT. trisula Textile Industries sebanyak 15 responden. Data diolah menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karena nilai t hitung > t tabel (3,908 > 2,160) dan signifikansi <0,05 ( 0,002 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, Audit operasional berpengaruh terhadap kecacatan produk. Artinya, jika audit operasional meningkat maka kecacatan produk akan menurun. Hasil uji statistik dengan metode Moderated
Analyse Regression menyebutkan bahwa kinerja karyawan bukan variabel
moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t hitung dengan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho yang menyatakan bahwa kinerja karyawan tidak memoderasi pengaruh antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk diterima.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Auditing ... 7
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit... 8
2.1.2 Audit Operasional ... 8
2.1.2.1 Tujuan Audit Operasional ... 9
2.1.2.2 Perbandingan Antara Operational Audit dengan Financial (General Audit) ... 11
2.1.2.3 Jenis-Jenis Audit Operasional ... 12
2.1.2.4 Kualifikasi Auditor Operasional ... 13
2.1.2.5 Tahap-Tahap Audit Operasional ... 16
2.1.2.6 Ruang Lingkup Audit Operasional... 17
2.1.2.7 Audit Mutu Internal ... 19
2.1.2.8 Laporan Audit Operasional ... 20
2.1.3 Proses Produksi ... 21
2.1.3.1 Jenis-Jenis Proses Produksi ... 21
2.1.3.2 Teknik Proses Produksi ... 25
2.1.3.3 Pengendalian Produksi ... 26
2.1.4 Produk Cacat ... 31
2.1.4.1 Faktor Penyebab Terjadinya Produk Cacat ... 34
2.1.5 Kinerja Karyawan ... 34
2.1.5.1 Penilaian Kinerja Karyawan ... 35
2.1.5.2 Pengukuran Kinerja Karyawan ... 36
2.2 Kerangka Pemikiran... 41
2.2.1 Sasaran Audit Operasional dalam Proses Produksi ... 43
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 47
3.1 Objek Penelitian ... 47
3.2 Metode Penelitian ... 47
3.2.1 Metode Pengumpulan Data ... 47
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 49
3.2.3 Skala Pengukuran ... 51
3.2.4 Populasi dan Sampel ... 52
3.2.5 Teknik Penentuan Sampel ... 52
3.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 53
3.3.1 Penetapan Hipotesis ... 53
3.3.2 Pemilihan Uji Statistik ... 54
3.3.2.1 Pengujian Validitas... 54
3.3.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 55
3.3.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 55
3.4 Analisis Regresi ... 57
3.4.1 Uji Hipotesis dengan Uji Individu atau Parsial (Uji-t) ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 59
4.2 Departemen Quality Assurance ... 62
4.3 Proses Produksi pada PT. TTI ... 63
4.4 Gambaran Umum Departemen Dyeing Finishing ... 64
4.5 Hasil Penelitian ... 64
xi Universitas Kristen Maranatha
4.5.1.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Audit
Operasional ... 65
4.5.1.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kecacatan Produk ... 67
4.5.1.3 Analisis Validitas dan Reliabilitas Veriabel Kinerja Karyawan ... 69
4.5.1.4 Kesimpulan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70
4.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 70
4.5.3 Analisis Regresi ... 73
4.6 Pembahasan... 76
4.6.1 Prosedur Internal Audit pada PT. Trissula Textile Industries... 77
4.6.2 Instruksi Kerja Pelaksanaan Audit Operasioanal ... 80
4.6.3 Kategori Hasil Temuan ... 83
4.6.4 Jenis-Jenis Cacat pada Departemen Dyeing Finishing ... 83
4.6.4.1 Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Kecacatan Produk. 85 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Simpulan ... 87
5.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 46
Gambar 2 Prosedur (Flow) Internal Audit ... 78
Gambar 3 Prosedur (Flow) Internal Audit pada Dep. DF ... 81
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Perbedaan antara Operational Audit dan Financial Audit ... 11
Tabel II Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 42
Tabel III Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 50
Tabel IV Sejarah Perusahaan ... 59
Tabel V Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Audit Operasional ... 66
Tabel VI Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Kecacatan Produk ... 68
Tabel VII Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Kinerja Karyawan ... 69
Tabel VIII Data yang Valid dan Reliabel ... 70
Tabel IX Hasil Uji Multikolinearitas ... 71
Tabel X Hasil Uji Normalitas ... 72
Tabel XI Hasil Uji Heterokedastisitas... 73
Tabel XII Hasil Uji Regresi ... 74
Tabel XIII Jenis-Jenis Cacat pada Departemen Dyeing Finishing ... 84
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Berita Acara Bimbingan
Lampiran B Surat Persetujuan Penelitian dari PT Trisula Textile Industries
Lampiran C Daftar Kuesioner
Lampiran D Visi dan Misi Perusahaan
Lampiran E Struktur Organisasi Perusahaan
Lampiran F Personil Team Audit Internal Perusahaan
Lampiran G Job Description Quality Assurance
Lampiran H Jadwal Audit tahun 2011
Lampiran I Daftar Periksa Audit
Lampiran J Rangkuman Hasil Audit
Lampiran K Temuan Hasil Audit
Lampiran L Laporan Hasil Audit untuk Top Manajemen
Lampiran M Daftar Jumlah Produk Cacat Tahun 2009-2011
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjanjian pasar bebas antara pemerintah RI dengan China melalui ACFTA (Asean
China Free Trade Area), dinilai akan menghancurkan industri dalam negeri.
Pasalnya, infrastruktur dan prasarana obyektif lain yang dimiliki belum memadai.
Sejak disepakatinya perdagangan bebas tersebut yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2010, produk jadi dari China membanjiri pasar domestik. Era globalisasi dalam
lingkup perdagangan bebas antar negara membawa dampak ganda, di satu sisi era ini
membuka kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara, namun di sisi
lain akan terjadi persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh sebab itu, tantangan
utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan
kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
Sejumlah kalangan mengeluhkan dampak perjanjian perdagangan bebas
ASEAN-Cina. Mereka menuding penjualan sejumlah sektor merosot akibat
perjanjian itu. Produk yang paling terkena dampak FTA diantaranya industri tekstil
dan Sepatu, karena selama inipun sektor industri tersebut sudah banyak tergerus
pasarnya. Masalah yang dihadapi sektor ini pada tahun 2010 bukan hanya masalah
pasar bebas Asean Cina saja. Masalah bahan baku impor, pasokan listrik,
infrastruktur transportasi, kondisi mesin yang tua menjadi deretan masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
dekat bisa menurunkan daya saing sektor industri ini sehingga industri manufaktur di
Indonesia akan sulit bangkit. (Tempo Interaktif, 22 September 2011).
Salah satu cara agar bisa memenangkan kompetisi atau paling tidak dapat
bertahan di dalam kompetisi tersebut adalah dengan memberikan perhatian penuh
terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga bisa
mengungguli produk yang dihasilkan oleh pesaing. Kualitas produk diantaranya
tidak akan terlepas dari alat industri yang digunakan dalam aktivitasnya.
Penggunaan teknologi canggih diharapkan menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik dan didukung oleh pengelolaan faktor-faktor yang tepat guna.
Sumber daya dalam proses produksi yang tidak dijalankan sebaik mungkin dapat
menyebabkan terjadinya kecacatan produk, berarti harus mengerjakan proses ulang
produksi yang cacat tersebut. Kecacatan produk ini akan menambah biaya produksi
yang akhirnya akan menyulitkan perusahaan untuk bersaing dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya di lingkungan usaha yang kompetitif.
Untuk menekan tingkat kecacatan produk maka perlu dilakukan suatu
pengendalian secara terus menerus terhadap proses produksi. Dalam mencapai
efektivitas proses produksi perlu manajemen yang baik. Manajemen produksi
berperan dalam mendesain sistem produksi, merencanakan serta mengendalikan
proses produksi. Perencanaan produksi memberikan kriteria produksi berupa standar,
rencana, jadwal, peraturan, dan lainnya sebagai pedoman pelaksanaan produksi.
Pengendalian produksi memberikan umpan balik berupa informasi mengenai kondisi
produksi sehingga manajemen dapat menilai kegiatan produksi dan menetapkan
tindakan apa yang harus dilakukan agar kegiatan produksi berjalan seperti apa yang
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
pemeriksaan yang dilakukan secara terus menerus. Pemeriksaan yang dilakukan
untuk tujuan itu disebut audit operasional.
Menurut Setiawan, 2005 Audit operasional secara umum bertujuan memeriksa
apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan (standar). Hasil
audit operasional menyajikan informasi mengenai hasil analisis, penilaian,
rekomendasi dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan perusahaan,
sehingga perusahaan memperoleh informasi yang berguna untuk meningkatkan
pengendaliannya. Untuk itu, perlu dilakukan adanya audit operasional untuk
mengetahui penyebab produk cacat yang pada gilirannya mampu memperlancar
proses produksi.
Sumber daya manusia dalam hal ini juga mempunyai peranan penting di dalam
pencapaian tujuan perusahaan karena seluruh aktivitas/kegiatan operasional
perusahaan dijalankan oleh manusia. Sekalipun perusahaan memiliki banyak mesin
dalam menunjang kegiatan operasionalnya. Kondisi fisik dari lingkungan kerja di
sekitar karyawan sangat perlu diperhatikan oleh badan usaha, sebab hal tersebut
merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin agar karyawan
dapat melaksanakan tugas tanpa mengalami gangguan. Karyawan memiliki
kepentingan serta kebutuhan, oleh karena itu pihak pemimpin sebagai wakil dari
badan usaha seharusnya memperhatikan keperluan dan kenyamanan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang terbaik
kepada badan usaha (Mulyono, 2003).
Setiap karyawan tentu memiliki keinginan-keinginan atau harapan-harapan dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Apabila keinginan dan harapan mereka terpenuhi
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
dan kreativitas yang diwujudkan dalam kinerja karyawan. Penilaian kinerja tersebut
merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan untuk memastikan bahwa para
pekerja mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan dan memberikan hasil kerja yang
memuaskan sehingga dapat menaikkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti audit operasional
dengan ruang lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan produksi dan mencoba menuangkannya dalam skripsi berjudul “PENGARUH AUDIT OPERASIONAL
ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP UPAYA MENEKAN TINGKAT
KECACATAN PRODUK DENGAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI
VARIABEL MODERATING STUDI KASUS PADA PT TRISULA TEXTILE
INDUSTRIES CIMAHI”.
1.2 Identifikasi Masalah
Hasil produk cacat adalah suatu pemborosan biaya bagi perusahaan. Pengendalian
kualitas dapat digunakan untuk mengurangi hasil produk cacat dengan cara
mengurangi kesalahan - kesalahan yang terjadi dalam proses produksi sehingga apa
yang diproduksi sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
Hasil produk cacat akan menyebabkan produk tidak dapat dijual. sementara
untuk melakukan pengerjaan ulang membutuhkan biaya yang cukup besar tentu saja
hal ini akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan.
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk masalah - masalah sebagai
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
1) Apakah pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT Trisula
Textile Industries telah memadai?
2) Bagaimana pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha
menekan tingkat kecacatan produk.
3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional atas proses
produksi terhadap tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai
variabel moderating?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1) Mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan audit operasional atas proses produksi
pada PT Trisula textile Industries.
2) Mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha
menekan tingkat kecacatan produk
3) Menganalisis pengaruh antara audit operasional atas proses produksi terhadap
tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variable moderating.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari Hasil penelitian, penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi perusahaan yang
diteliti, Bagi pihak akademisi, serta bagi penulis sendiri.
1) Bagi pihak perusahaan
Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan
informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan masalah kecacatan hasil
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha
perlunya audit sebagai pengendalian dalam meningkatkan kualitas hasil produksi.
Dan dengan adanya kinerja karyawan sebagai variable moderating diharapkan
juga dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki perencanaan strategi untuk
meningkatkan kinerja karyawan agar tercapainya kinerja yang maksimal.
2) Bagi pihak akademisi
Diharapkan skripsi ini dapat memperbanyak referensi ilmiah bagi para peneliti
berikutnya di masa mendatang.
3) Bagi penulis
Bagi peneliti sendiri, kegunaan penelitian ini adalah dapat mengetahui dengan
jelas proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan, mempelajari masalah
yang terjadi dalam proses produksinya, juga melatih kemampuan analisis dalam
dunia nyata disamping untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian
87 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan di PT TRISULA
TEXTILE INDUSTRIES CIMAHI, serta didukung oleh data-data yang diperoleh,
maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan audit operasional atas proses produksi yang dilaksanakan PT. Trisula
Textile Industries telah memadai hal ini dapat diketahui dari :
a) Telah mendapatkan sertifikat ISO dan SNI dari TIQA BBT. TIQA BBT adalah
lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakui oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang telah masuk jaraingan IAF. Dengan demikian
TIQA BBT telah diberi kewenangan untuk memberikan sertifikat ISO 9001
kepada industri tekstil.
b) Perusahaan ini telah memenuhi standar audit mutu internal yang terdapat pada
standar ISO 9001 :2008
c) Adanya program audit yang mendasari pelaksanaan program audit.
2. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Karena nilai t hitung > t tabel (3,908
> 2,160) dan signifikansi <0,05 ( 0,002 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, Audit
operasional berpengaruh terhadap kecacatan produk. Artinya, jika audit
operasional meningkat maka kecacatan produk akan menurun.
3. Hasil uji statistik dengan metode Moderated Analyse Regression menyebutkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88
Universitas Kristen Maranatha
memperlemah hubungan antara variabel audit operasional dengan variabel
kecacatan produk hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t hitung dengan tingkat
signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho yang menyatakan bahwa kinerja
karyawan tidak memoderasi pengaruh antara variabel audit operasional dengan
variabel kecacatan produk diterima.
5.2 Saran
Karena kinerja karyawan bukan merupakan variabel moderating, disarankan kepada
peneliti berikutnya untuk menguji apakah kinerja karyawan merupakan variabel
intervening atau bukan.
Karena judul penelitian ini masih luas. Disarankan pula agar peneliti
selanjutnya lebih spesifik lagi membahas mengenai audit mutu internal dengan
89 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2009). AUDITING (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik, Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit F.E UI.
Ahmadi, Dwi. (2009). Pengaruh Efektivitas Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
karyawan. Bandung: Universitas Widyatama.
Arens, Alvins A dan Mark S Beasley. (2008). Auditing and Assurance Services an
Integrated Approach. Edition. Singapore: Pearson Education.
Arens, Alvin A., J. Randal Elder dan Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan
Pelayanan Verifikasi. Alih Bahasa: Tim Dejacarta. Edisi Kesembilan. Jilid 1.
Jakarta: Indeks.
Assauri, Sofjan. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, Sofjan. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi Revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Gasperz, Vincent. (2002). ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: Gramedia.
Ghozali I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi IV Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, Billy. (2007). Peranan Audit Operasional atas Fungsi Produksi dalam
Upaya Menekan Tingkat kecacatan Produk. Bandung: Universitas
Widyatama.
Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
IAI, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H.M. (2009). “Metodologi Penelitian Bisnis”, Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE.
Kell, Boynton Johnson. (2003). Modern Auditing, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000). Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: Rosda.
90
Universitas Kristen Maranatha
Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya ; Edisi Keenam, STIE, Yogyakarta
Mulyo, Sulistijo Sidarto. (2005). Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO
9001:2000. Jakarta: Gramedia.
Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE.
Priyatno, Duwi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.
Santoso, Aman. (2004). Audit Operasional Atas Proses Produksi Dalam Usaha
Menekan Tingkat Kecacatan Produk: Studi Kasus Pada PT “X” di Bandung.
Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
Simamora, Henry. (2002). Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Sugiyono. (2008). MetodePenelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta