Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
(PenelitianEksperimenKuasiMata PelajaranBahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA KecamatanPurwakartaKabupatenPurwakartaTahunAjaran
2012/2013 )
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikanpadaUniversitasPendidikan Indonesia
Program Pendidikan Guru SekolahDasar
Oleh
NELY AZIZAH 0903405
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
iii
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan keagungan hanya milik Allah Tuhan semesta Alam karena rahmatNya, skripsi yang berjudul, “Efektivitas Penggunaan Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan di Sekolah Dasar” ((Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan
di kelas 2 SDIT AL-BINA Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 ) dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Salawat dan salam akan tetap senantiasa tersanjungkan teruntuk pahlawan
sejati, lentera nurani, penuntun hakiki, peneguh imani, teladan hati, anutan
penduduk surgawi, Nabi Muhammad SAW.,keluarga, sahabat, serta umat yang
senantiasa mengikuti dan meneladani ajarannya.
Keterampilan menulis yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi ini.
Keterampilan menulis dipilih karena menulis merupakan keterampilan yang
tersulit dari empat keterampilan berbahasa indonesia dikarenakan menulis
membutuhkan kesesuaian hati dan kemampuan. Menulis dengan baik dan benar
membutuhkan proses dan perjuangan yang panjang. Oleh karena itu dalam jenjang
pendidikan di Indonesia telah di tetapkan pembelajaran Bahasa indonesia
khususnya menulis ini dari mulai Taman kana-kanak. Begitupun di Sekolah
Dasar, dalam masa kelas satu dan dua, siswa mendapatkan pembelajaran
keterampilan menulis permulaan yang tujuannya untuk bekal mengarungi bahtera
keterampilan menulis lanjutan di kelas tiga sampai kelas VI dan seterusnya.
Seyogyanya guru dapat memeberikan kesan dan pembelajaran yang efektif
serta menyenangkan untuk peserta didiknya dalam masa pemrolehan keterampilan
menulis permulaan ini karena menjadi titik tolak siswa ketika masa menulis
lanjutan. Apalagi zaman yang terus berkembang dan maju baik metodologi
maupun teknologi serta media pembelajarannya. Dalam skripsi ini dibahas tentang
penggunaan media film untuk menjawab persoalan kesulitan siswa dalam menulis
iv
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semoga karya tulis ini memberikan masukan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia, sehingga pembelajaran yang dirancang oleh Bapak/Ibu guru dapat
lebih bervariatif dikelas sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar siswanya.
“Tiada Gading yang Tak Retak”. Demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur sapa yang bersifat membangun amat dinantikan, dan akhirnya kepada Allah
jua-lah segala kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini
dikembalikan. Semoga Allah Swt senantiasa membuka pintu Maghfirahnya dan
mudah-mudahan pula pada batasan-batasan tertentu, skripsi ini ada
manfaatnya.amin.
Purwakarta, Juni 2013
ii
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 )
viii
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ………..xiii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1 MENULIS PERMULAAN (KARANGAN DESKRIPSI) DI SEKOLAH DASAR ………... 12
A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ……… 12
1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…. 12
2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…………. 13
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…. 13
B. Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar……….. 14
1. Pengertian Keterampilan Menulis Permulaan……… 14
2. Kompetensi Menulis Permulaan ……… 15
C. Hakikat Menulis……… 19
1. Pengertian Menulis……… 19
2. Tujuan Menulis……….. 19
3. Fungsi dan Manfaat Menulis………. 20
4. Unsur-Unsur Menulis………. 22
5. Jenis-Jenis Tulisan………. 22
6. Langkah-Langkah Menulis……… 23
7. Ciri-Ciri Tulisan yang Baik……… 24
D. Karangan Deskripsi……… 25
1. Pengertian Karangan Deskripsi……….. 25
2. Macam-Macam Karangan Deskripsi……….. 26
3. Langkah-Langkah Menulis Karangan Deskripsi……… 26
4. Pendekatan Karangan Deskripsi……… 27
5. Karangan Deskripsi yang Baik……….. 27
E. Hakikat Media Pembelajaran……… 28
1. Pengertian Media Pembelajaran………. 28
ix
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Jenis-Jenis Media pembelajaran………. 30
4. Dasar-Dasar Pemilihan Media yang Tepat……… 33
F. Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan……….. 34
1. Definisi Film………. 34
7. Kelebihan dan kekurangan Media Film………. 41
8. Penelitian-Penelitian yang relevan Menggunakan Media Film………. 42
9. Langkah-Langkah penggunaan Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan ……….. 44
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 49
A. Metode Penelitian ……… 49
H. Teknik pengumpulan dan Pengolahan Data ……… 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 66
A. Deskripsi Data Penelitian………. 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian……… 94
BAB IV PENUTUP……… 97
A. Kesimpulan……… 97
B. Saran ……… 98
DAFTAR RUJUKAN………. 99
x
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Menulis di Kelas I Sekolah Dasar ……….. 16
Tabel 2.2 KOmpetensi Menulis di Kelas II Sekolah Dasar ……… 17
Tabel 2.3 Daftar Kelompok Media Instruksional (Anderson 1976) ……... 30
Tabel 2.4 Kegiatan Guru dan Siswa di Kelas Kontrol ……… 46
Tabel 2.5 Kegiatan Guru dan Siswa di Kelas Eksperimen ………. 47
Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest-Postest Control Group Design ………… 50
Tabel 3.2 Arti Perhitungan Persentase ……… 57
Tabel 3.3 Penafsiran indeks korelasi product moment ……… 59
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ……….. 60
Tabel 3.5 Tabel Indeks Daya Pembeda ……… 61
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Siswa SDIT AL-BINA ……… 67
Tabel 4.2 Analisis Validitas Empat Soal Uraian………68
Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian………..68
Tabel 4.4 Indeks Tingkat Kesukaran Soal (ITKS)……… 69
Tabel 4.5 27% Kelompok Atas ……… 69
Tabel 4.6 27% Kelompok Bawah ……… 70
Tabel 4.7 IDP Uji Instrumen………. 70
Tabel 4.8 Hasil Pretest dan Postest di Kelas Eksperimen……….71
Tabel 4.9 Hasil Pretest dan Postest di Kelas Kontrol………72
Tabel 4.10 Bantu Standar Deviasi Normalitas Pretest Kelas Eksperimen…. 74 Tabel 4.11 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Pretest Kelas Eksperimen..75
Tabel 4.12 Tabel Bantu Standar Deviasi Normalitas Pretest Kelas Kontrol..76
Tabel 4.13 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Pretest Kelas Kontrol……77
Tabel 4.14 Bantu Standar Deviasi Normalitas Postest Kelas Eksperimen…..80
Tabel 4.15 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Postest Kelas Eksperimen..81
Tabel 4.16 Tabel Bantu Standar Deviasi Normalitas Postest Kelas Kontrol..83
Tabel 4.17 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Postest Kelas Kontrol……84
xi
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.19 Perbandingan Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol………. 88 Tabel 4.20 Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol……… 90 Tabel 4.21 Respon siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan
xii
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
xiii
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
I.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……… 103
I.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ………109
LAMPIRAN II II.1 Lembar Observasi kegiatan Siswa di Kelas Eksperimen ………114
II.2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Kontrol ………..115
II.3 Lembar Observasi kegiatan Guru di Kelas Eksperimen……… 116
II.4 Lembar Observasi kegiatan Guru di Kelas Kontrol……….117
LAMPIRAN III III.1 Instrumen Tes………..118
III.2 Instrumen Angket………119
LAMPIRAN IV IV. 1 Perhitungan Instrumen dan Angket Penelitian ………...120
LAMPIRAN V V.1 Tabel Nilai –Nilai r PRODUCT MOMENT………...126
V.2 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t………127
V.3 Tabel Kurve Normal 0 –Z ………..128
V.4 Tabel Distribusi F ………...129
V.5 Tabel Nilai Chi Kuadrat ……….130
LAMPIRAN VI VI.1 Contoh Hasil Pretest Kelas Eksperimen………..131
VI.2 Contoh Hasil Postest Kelas Eksperimen ……….132
VI.3 Contoh Hasil Pretest Kelas Kontrol……….133
VI.4 Contoh Hasil Postest Kelas Kontrol ……….. 134
VI.5 Contoh Hasil Angket ………..135
1
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPenelitian
Pendidikan bukan hanya diperoleh dari sekolah, tetapi lingkungan
keluarga dan masyarakat juga berpengaruh pada perkembangannya, dan hasil dari
pendidikan itu akan sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa
dan negara, sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Undang-undang RI
nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bab I pasal (1) :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Faturrahman, 2012:2).
Berdasarkan undang-undang tersebut, maka sasaran pendidikan nasional
adalah untuk membantu siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
membangun kecerdasan, berakhlak mulia serta memberikan keterampilan yang
diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah Dasar adalah Bahasa
Indonesia karena dalam prakteknya pembelajaran bahasa Indonesia ini belajar
berkomunikasi dan komunikasi ini sangat penting dalam kehidupan. Sesuai
dengan pendapat Tarigan (2009: 2) bahwa dalam tugasnya guru bahasa harus
benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para
siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil
membaca, dan terampil menulis.
Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan
reseptif dan keterampilan produktif. Empat aspek keterampilan berbahasa yang
2
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyimak,(2)keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis, (Tarigan,1996 : 257).
Dalam urutannya keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
paling sulit dari empat keterampilan tersebut. Karena dalam menulis itu
dipengaruhi dari proses membaca, menyimak dan berbicaranya. Siswa yang baik
dalam membaca, menyimak dan berbicara maka akan baik dan mudah dalam
menulisnya, sebaliknya siswa yang kurang atau tidak baik dalam membaca,
menyimak dan berbicaranya akan sulit juga dalam menulisnya.
Dalam buku “Daripada Bete ,Nulis Aja!”, Alice McDermott (Mirriam:
2003) mengungkapkan bahwa:
kalau saya tidak menulis, saya tidak akan dapat memahami apapun. Saya merasakan kebutuhan untuk memahami dan menemukan keteraturan, dan ternyata menulis fiksi adalah satu-satunya jalan yang saya temukan untuk memulainya.
Sangat jelas bahwa menulis merupakan bukti pemahaman suatu hal yang
didengar, di lihat, dirasakan begitu juga dalam pembelajaran.Siswa dapat
dikatakan memahami pembelajaran jika dapat menulis dengan kata-katanya
sendiri seperti hal dalam tes tulis dan mengarang.
Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti
mengarang,membuat surat) dengan tulisan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,1993:968).Menurut pengertian ini menulis merupakan hasil, yaitu
melahirkan pikiran dalam perasaan kedalam tulisan. Menulis atau mengarang
adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan
penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1996:21). Dari pengertian menulis
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengungkapkan
gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.
Menurut tingkatannya kemampuan menulis diajarkan di sekolah dasar
3
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkatan, yaitu menulis permulaan yang diajarkan di kelas I dan II, dan menulis
lanjut, diajarkan di kelas III, IV,V, VI ( Resmini dan Juanda,2007: 119).
Semula memang menulis berarti hanyamembuat huruf, angka, nama dan
sesuatu tanda kebahasaan dengan alat tulis pada halaman tertentu, tetapi kini
dalam pengertian yang luas menulis dan mengarang mempunyai arti yang sama,
sesuai dengan ungkapan Gie (2002: 3) Dalam bahasa indonesia menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1991), ada suatu kata padanan yang
mempunai arti yang sama dengan menulis, yaitu mengarang.
Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari
tingkat awal atau permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi.
Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan. Pada
pembelajaran menulis permulaan tersebut, akan menjadi dasar peningkatan dan
pengembangan kurikulum siswa selanjutnya.Apabila dasar tersebut baik dan kuat
maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula, dan
sebaliknya.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 2 di
SD untuk aspek menulis yakni menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda
(tumbuhan atau binatang) di sekitar dan menyalin puisi anak (Resmini,2006: 198).
Dalam proses pembelajaran menulis permulaan,siswa tidak hanya menerima teori
tentang menulis karangan deskripsi sederhana ,tetapi siswa juga dituntut untuk
mempraktekkan teori-teori yang telah diajarkan untuk menghasilkan sebuah
karangan deskripsi sederhana, yaitu karangan deskripsi sederhana tentang
binatang dan tumbuhan. Dengan demikian, standar kompetensi tersebut dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Mirriam(2003: 41) menjelaskan bahwa menulis diibaratkan bercocok
tanam dikebun. Sebagaimana diungkapkannya:
4
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuatu. Kamu memelihara apa yang berkembang, menyiangi yang tidak diperlukan, dan akhirnya jerih payahmu akan berubah.
Sebagaimana perumpamaan diatas bahwa siswa membutuhkan benih
untuk bercocok tanam artinya siswa membutuhkan bekal dan informasi dari guru
untuk menulis.
Anggapan yang mengatakan bahwa menulis atau mengarang itu sulit
sudah tertanam pada pikiran mayoritas warga Indonesia, sehingga mereka enggan
untuk menulis.Inilah tugas guru sebagai pendidik mula bagi siswa-siswanya di
Sekolah dasar untuk menghilangkan anggapan tersebut, dengan cara-cara yang
efektif.
Semua pendidik di dunia mengharapkan dan menginginkan pembelajaran
khususnya pembelajaran menulis yang aktif, menarik, efektif dan inovatif.Namun,
yang dibutuhkan bukan hanya sebatas harapan, tetapi aplikasi yang nyata.Dan
kuncinya adalah ada pada guru sendiri.
Menurut DePorter (2009: 24) kuncinya adalah masuk ke dunia mereka,”
sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di
dalam kehidupan mereka”.Cara untuk masuk ke dunia mereka dalam sebuah pembelajaran bisa dengan membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa
simpati dan pengertian, hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan
bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat
kuat mereka. Membina hubungan ini memudahkan guru melibatkan siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa merasa dibutuhkan, pengelolaan kelas,
memperpanjang waktu focus dan meningkatkan kegembiraan bagi siswa.
Motivasi, usaha, inisiatif, berpikir logis, ketekunan, tanggung jawab,
fokus,dan menyelesaikan masalah merupakan faktor yang terpenting yang
ditanamkan siswa dalam proses pembelajaran (Rich dan Mattox, 2001: 16-29),
5
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menumbuhkan faktor-faktor diatas dengan cara-cara yang efektif dan media yang
cocok.
DePorter (Goleman: 1995) mengungkapkan Pembelajaran juga tidak
memungkiri akan pentingnya ingatan. Sesuai denganpenelitian, otak semakin
menunjukkan adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka
panjang, dan belajar.Sehingga membuktikan bahwa tanpa keterlibatan emosi,
kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk “merekatkan” pelajaran dalam ingatan.
Oleh karena itu seyogyanya seorang guru tidak memberikan ancaman yang
terlalu berat untuk anak karena menyebabkan berpikir rasional anak akan
mengecil dan berkurang. Untungnya, otak dapat melakukan sebaliknya. Dengan
tekanan positif dan suportif, dikenal sebagai eutress, otak dapat terlibat secara
emosional, dan memungkinkan kegiatan saraf maksimal dan keadaan dimana
seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak
beraarti lagi yang disebut flow.
DePorter (Goleman: 1990) menggambarkan hubungan antara eustress dan
flow sebagai berikut:
Orang agaknya dapat berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari tuntutan terllau besar untuk diatasi, mereka akan menjadi cemas. Flow terjadi di daerah genting antara kebosanan dan kecemasan.
Kuncinya adalah membangun ikatan emosinya. Jika tuntutan terlalu
sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika emosional dengan siswa, yaitu dengan
menciptakan kesenangan yang teratur, menjalin hubungan baik dengan siswa, dan
menyingkirkan ancaman yang terlalu banyak dan besar dalam susana belajar.
Dahlan D. (Burhanuddin dan Sopian, 2011: 89) mengungkapkan empat
prinsip memperoleh efesiensi hasil pembelajaran, yakni : 1) law of effect, artinya
6
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
of exersice, artinya bahwa belajar dapat lebih sempurna apabila diiringi dengan latihan, dan latihan dapat diperbuat melalui hubungan stimulus-respon, 3) law of
readness, artinya kesiapan diri untuk belajar akan mempengaruhi efektivitas pembelajaran seseorang, 4) law of intensife, yakni bahwa pembelajaran akan
memperoleh hasil yang efesien jika disertai dengan intensitas situasi emosional
yang kuat bagi berlangsungnya pembuatan belajar. Prinsip ini erat sekali
kaitannya dengan alat-alat audio visual seperti film, bagan, poster, dan sejenisnya.
Lemahnya tingkat kemampuan menulis siswa mendorong guru bahasa
Indonesia untuk mencari metode atau media yang tepat agar pembelajaran lebih
efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, perlunya diterapkan metode atau
media pembelajaran menulis yang tepat untuk membangkitkan motivasi, minat
dan kepahaman siswa dalam pembelajaran menulis permulaan karangan
deskripsi.Untuk menghasilkan tulisan yang baik, siswa harus sering dilatih untuk
belajar mengungkapkan pikiran dan pengalamannya dalam bentuk tulisan,
tentunya dengan metode dan media yang tepat.Siswa akan menjadi terbiasa
menulis sehingga dapat menghasilkan suatu karangan yang baik.
Pendidik dizaman sekarang sejatinya mampu memanfaatkan media belajar
yang sangat kompleks seperti video, televisi dan film, di samping media
pendidikan yang sederhana. Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan,
maka masalah perencanaan, pemilihan dan pemanfaatan media perludikuasai
dengan baik oleh pengajar (Munadi, 2008: 3).
Media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang digunakan dalam
pembelajaran agar siswa termotivas iuntuk menulis. Menurut Sadiman (2005: 2)
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian sisiwa sedemikian rupa
7
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah
dalam mengaplikasikan dan lebih memahami materi yang diajarkan. Oleh karena
itu, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran
yang tepat sasaran, untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran.
Media memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.Dengan media yang sesuai, siswa dapat menangkap penjelasan dari
guru dengan mudah.Begitu juga dalam pembelajaran menulis permulaan karangan
deskripsi, yaitu dengan menggunakan film Animasi Kartunsebagai medianya.
Dengan media film animasi kartundiharapkan pembelajaran menulis karangan
deskripsi lebih efektif dan siswadapat dengan mudah menuangkan ide-ide atau
imajinasinya ke dalam sebuah karya sastra yaitu karangan deskripsi sederhana
yang baik.
Penelitian mengenai media film sebelumya pernah dilakukan oleh
meliyawati (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Film Pendek
dalam pembelajaran Menulis Puisi”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa media film dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi karena
meningkatnya kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan media film dan
sesudah menggunakan film.
Film yang digunakan dalam penelitian ini adalah film pendek yang
menggabungkan video dan animasi yang memiliki durasi waktu cukup singkat ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai media yang efektif dan sesuai dengan
pembelajaran menulis permulaan di kelas. Dengan melihat film tersebut, siswa
akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa akan mudah
mengingat gambar-gambar hewan bergerak dan warnanya yang bervariasidan
tidak memerlukan waktu yang lama sehingga waktu pembelajaran dapat
disesuaikan dengan alokasi waktu dalam pembelajaran.
Sesuai pendapat di atas film ini merupakan alat yang dianggap ampuh jika
8
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak
yang lebih banyak menggunakan emosinya dibanding aspek rasionalitasnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, kajian ini mengangkat seberapa efektifkah
media film terhadap keterampilan menulis Permulaan di sekolah dasar dengan
judul “Efektivitas Penggunaan Media Film Dalam Pembelajaran Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar” (Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta
Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penelitian ini berawal dari permasalahan secara umum tentang
pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,
terutama mengenai kualitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah dasar dengan menggunakan media film.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas (VB) yaitu
media film dan variabel terikat (VT) yaitu keterampilan menulis permulaan.
Suriamiharja (Resmini, 2008:116) mengemukakan bahwa “menulis adalah
kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,dapat juga diartikan
bahwa menulis adalah berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kehendak kepada orang lain secara tertulis”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan menulis, seseorang
berkomunikasi secara tertulis untuk mengungkapkan perasaan ataupun pikirannya
kepada orang lain.Menulis juga ada tahap awal dan lanjutan, untuk menulis awal
siswa masih diajarkan cara-cara menulis huruf dan kata serta kalimat yang masih
sederhana.Menulis pada tahap awal ini biasa disebut dengan menulis permulaan.
Film sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam suatu
keadaaan atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu
9
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kenyataan, karena keunikan dimensinya (Munadi : 2008: 113). Dari sebuah
penelitian sendiri juga mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan
lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu mempengaruhi
emosional dari para siswa.
Berdasarkan permasalahan diatas, rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah “apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran
menulis permulaan di Sekolah dasar?”
Agar permasalahan tersebut tidak meluas, pertanyaan tersebut dirumuskan
dengan rincian masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis permulaan
antara kelas yang menggunakan media film dengan yang tanpa media film di
SDIT Al-Bina ?
2. Apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan
di SDIT Al-Bina?
3. Bagaimana respon siswa kelas II SDIT Al-Bina dalam pembelajaran menulis
menggunakan media film?
C. Tujuan Penelitian
Berorientasi terhadap rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Secara umum, tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan
media film dalam pembelajaran menulis permulaan di Sekolah Dasar.
2. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan karangan deskriptif
sebelum penelitian dilakukan.
b. Untuk mengetahui efektifitas media film dalam pembelajaran menulis
permulaan karangan deskriptif di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan
10
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Untuk mengetahui respon siswa kelas 2 SDIT Al-Bina dalam pembelajaran
menulis permulaan karangan deskriptif.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran, terutama untuk
mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya kajian efektivitas media film
terhadap kemampuan menulis permulaan siswa kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan
Purwakarta Kabupaten Purwakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa SD, Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan siswa selalu
termotivasi untuk belajar khususnya menulis serta menemukan gaya belajar
agar mudah belajar pada semua mata pelajaran.
b. Bagi Guru, Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar
dengan bantuan media pembelajaran yang bisa menumbuhkan motivasi
belajar siswa yang umumnya untuk semua mata pelajaran dan khususnya
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta melakukan inovasi-inovasi dalam
prose pembelajaran.
c. Bagi Sekolah, Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk
keseluruhan mata pelajaran pada umumnya serta mengembangkan
pembelajaran yang efektif, inovasi dan menyenangkan.
d. Bagi Peneliti, Sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengalaman melalui kegiatan penelitian sebagai bekal ketika terjun di dunia
pendidikan yang seutuhnya.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan di akhiri dengan bab
11
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang
penelitian, b) identifikasi dan rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat
penelitian, e) struktur organisasi skripsi.
Bab II berisikan kajian pustaka/kerangka pemikiran yang berkaitan dengan
teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media film untuk meningkatkan
keterampilan menulis permulaan karangan deskripsi pada siswa kelas II sekolah
dasar yang berisikan: a) pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang
meliputi latar belakang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, standar
kompetendsi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, tujuan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dan Ruang Lingkup mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, b) keterampilan menulis di sekolah Dasar
yang meliputi pengertian keterampilan menulis permulaan, manfaat dan tujuan
menulis, unsur dan jenis-jenis menulis, tulisan yang baik ,proses menulis, dan
masalah-masalah keterampilan menulis di Sekolah Dasar, c) menulis karangan
deskripsi yang meliputi pengertian karangan deskripsi, manfaat karangan
deskripsi, langkah-langkah menyusun karagan deskripsi, d) media pembelajaran
yang meliputi pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran,
manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, pemiliham media
pembelajaran yang tepat, e) media film dalam pembelajaran menulis di sekolah
dasar yang meliputi pengertian film, jenis-jenis film, unsur-unsur film, teori yang
melandasi penggunaan film dalam pembelajaran, penelitian yang relevan,
kelebihan dan kekurangan media film, dan langkah-langkah penggunaan media
film dalam proses pembelajaran menulis di kelas 2 SDIT Al-Bina.
Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan a) metode penelitian,
b) desain penelitian, c) populasi dan sampel, d) prosedur penelitian, e) teknik
pengumpulan dan pengolahan data, dan g) lokasi dan subjek penelitian.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan a)
deskripsi awal penelitian meliputi keadaan umum lokasi penelitian, kondisi fisik,
12
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uji reabilitas, uji indeks tingkat kesukaran soal dan indeks daya pembeda, c)
deskripsi kegiatan penelitian meliputi hasil pelaksanaan penelitian, analisis hasil
pretes-posttest, dan hasil penelitian, d) pembahasan hasil penelitian.
Bab V berisikan kesimpulan dan saran
Daftar rujukan yang berisikan kesimpulan sumber-sumber yang menjadi
49
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen
kuasi atauquasi experimental research.Penelitian eksperimen kuasi adalah
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
yang dapat diperoleh yang sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan
(Burhanuddin, 2009: 15-16).
Penetapan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan alasan bahwa
penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, manusia tidak ada
yang sama dan bersifat labil. Manusia setiap saat dapat berubah dalam hal pikir,
tingkah laku, dan kemauannya, sehingga peneliti tidak bisa mengontrol variabel
asing yang mempengaruhi perlakuan sebagaimana yang dikehendaki dalam
penelitian eksperimen murni.
Dalam penelitian ini kontrol atau pengendalian variabel tidak bisa
dilakukan secara ketat, atau secara penuh.Oleh sebab itu peneliti harus dapat
memilih dan menetukan variabel mana yang boleh dilonggarkan pengendaliannya,
dalam arti kata tidak dilakukan sepenuhnya.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009: 61).Pada
penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu sebagai berikut.
50
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media film.Media ini
dijadikan perlakuan bagi kelompok eksperimen, sedangkan untuk
kelompok kontrol pembelajaran digunakan tanpa menggunakan media
film.Variabel bebas merupakan variabel yang menentukan arah atau
yang menjadi sebab munculnya variabel terikat (Darmadi, 2011: 21).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Darmadi, 2011: 21).Dalam
penelitian ini variabel terikat berupa kemampuan siswa dalam menulis permulaan
setelah diberi perlakuan yang berupa penggunaan media film.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent
Control Group Design, artinya penetapan kelas kontrol dan kelas eksperimen tanpa random atau acak tetapi dilakukan pada kelas tertentu yang telah ada atau
sebagaimana adanya (Sudjana dan Ibrahim, 2009:44).
Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok
yang dikenai perlakuan, yakni menggunakan media film pada pembelajaran
menulis permulaan. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak dikenai
perlakuan. Desain penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Nonequivalent Pretest-Postest Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
E Y1 X Y2
C Y1 - Y2
Keterangan:
E : kelompok eksperimen
C : kelompok kontrol
51
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y2 : postest
X : media film
Kelompok kontrol dan keompok eksperimen ini keduanya akan
mendapatkan pretest dan potest yang akan dihitung perbedaannya sehingga akan
terlihat pengaruh yang diberikan.Hasil pretes yang baik apabila perbedaan nilai
awal tidak berbeda signifikan.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian yang betujuan untuk menguji Efektivitas penggunaan media
film dalam pembelajaran menulis permulaan ini dilaksanakan di 2 SDIT
AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 atas
dasar pertimbangan berikut:
a. SDIT AL-BINA merupakan salah satu SD yang digunakan mahasiswa dalam
Program Pelatihan Profesi (PLP) selama 3 bulan sehingga memberikan
kemudahan untuk memperoleh ijin serta pelaksanaan penelitian.
b. SDIT Al-BINA memiliki tiga kelas 2 yaitu kelas 2 A (Abu Bakar As-Shidiq),
2 B (Ustman bin Affan) dan kelas 2 C (Ali bin Abi Thalib) sehingga dapat
dilakukan penelitian eksperimen ini yang membutuhkan dua kelas untuk kelas
kontrol dan eksperimen.
c. Pendidikan guru-guru yang mengajar di SDIT AL-BINA ini lebih banyak
bukan lulusan pendidikan, sehingga secara tidak langsung memberikan
masukan yang bersifat membangun.
d. Media yang terdapat dalam SDIT Al-BINA ini cukup lengkap seperti
Projector, speaker active yang dibutuhkan oleh peneliti dan memberikan
masukan agar menggunakan media yang tersedia di sekolah secara maksimal.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei 2013 sampai dengan
tanggal 30 Mei 2013. Jangka waktu tersebut meliputi tiga tahap, yaitu 1)
pengukuran awal kemampuan menulis permulaan (pre-test), 2) perlakuan pada
kelompok eksperimen dan pembelajaran pada kelompok kontrol, dan 3)
52
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 117). Jadi,
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek dan objek itu.
Darmadi (Ary,dkk. 1985: 138) mendefinisikan population is all of well
defined class of people, event or objects sedangkan menurut Isaac (1983) populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis
menjadi target hasil penelitian (Darmadi, 2011: 52).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 SDIT
AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta.
2. Sampel
Arikunto (2011: 174) mendefinisikan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti, sedangkan menurut Akdon (Sugiyono , 2008: 98) sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji instrument terhadap kelas 2 di
SD Plus 2 Al-Muhajirin yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan. Uji instrument dilakukan tanggal 14 mei 2013.
Adapun sampelnya adalah siswa kelas 2 A dan 2 C SDIT AL-BINA
kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta tahun ajaran 2012/2013 pada
semester 2 (genap) dengan jumlah siswa di kelas 2 A adalah 20 siswa dengan
Guru kelas Ibu Sutikah Diah,P. S.Pd dan jumlah kelas 2 C adalah 20 siswa dengan
Guru kelas Ibu Sri Munawaroh, S.Pd.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
simple random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas 2 SDIT AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten
53
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kelompok kontrol. Dari hasil pengundian tiga kelas pada SDIT AL-BINA
kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta diperoleh sampel, yaitu kelas 2 C
sebagai kelompok eksperimen dan kelas 2 A sebagai kelompok kontrol.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan
yaitu:
1. Tahap Pra Penelitian
Dalam tahapan pra-eksperimen ini merupakan tahap persiapan yang
lakukan sebelum penelitian,beberapa hal yang dilakukan yaitu :
a. Mengidentifikasi permasalahan dan melakukan survei tempat penelitian.
b. Melakukan perizinan penelitian kepada pihak sekolah yang akan menjadi
penelitian.
c. Menyusun rencana pembelajaran dan instrumen penelitian.
d. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
e. Melakukan Uji Instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui
kualitasnya. Instrumen soal diujikan kepada 33 siswa kelas 3 SD Plus 2
Al-Muhajirin Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahapan ini merupakan inti dari penelitian. Hal-hal yang dilakukan dalam
tahapan ini adalah:
a. Persiapan pembelajaran
Dalam proses persiapan yang dilakukan adalah mengkaji ulang tentang
tujuan pembelajaran yang telah disusun apakah sesuai dengan kurikulum
KTSP.Selain itu mempersiapkan segala sesuatunya untuk melakukan penelitian
seperti soal instrumen, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat-alat yang
dibutuhkan (projector, speaker active dan laptop).
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari pelaksanaan pretest, perlakuan, dan
54
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Pelaksanaan pretest, pretestinidilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal menulis permulaan siswa kelas 2 di kelas kontrol maupun
kelas eksperimen dengan 10 soal yang sebelumnya telah diuji di sekolah lain.
2) Perlakuan, pada tahap perlakuan inilah dilakukan pembelajaran yang
sebenarnya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pmbelajaran yang telah disusun. Setelah kedua kelompok
dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah diberikan pretest, maka untuk
tahap selanjutnya diadakan treatment (perlakuan) untuk mengetahui
kemampuan menulis permulaan siswa. Perlakuan yang dilakukan dengan
melibatkan media film, peserta didik, guru, dan peneliti. Guru sebagai pelaku
manipulasi proses belajar-mengajar dan peneliti sebagai pelaku yang
memanipulasi proses belajar mengajar.
3) Pelaksanaan posttest, setelah masing-masing kelompok mendapatkan
perlakuan, kedua kelompok tersebut diberikan posttest (tes akhir) dengan
materi yang serupa seperti saat kegiatan pretes (tes awal). Postest bertujuan
untuk melihat perbedaan kemampuan menulis permulaan siswa setelah
diberikan perlakuan, yaitu pembelajaran menulis permulaan dengan
menggunakan media film. Selain itu, juga untuk membandingkan nilai yang
dicapai saat pretes, apakah hasilnya meningkat, sama, atau menurun.
3. Tahap Pasca Penelitian
Tahap pasca penelitian ini merupakan tahapan evaluasi, dimana data
pretest, posttest dan angket serta lembar observasi diolah untuk mengetahui perbedaan perkembangan menulis permulaan siswa kelas kontrol dan eksperimen.
G. Definisi Operasional
Dalam sebuah judul penelitian terdapat beberapa istilah yang perlu
difahami, agar tidak terjadi kesalahfahaman perlu adanya penjelasan.Berikut ini
adalah arti istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian diatas.
1. Efektivitas penggunaan media film dalam penelitian ini adalah merupakan
55
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
film yang dianggap memberikan pengaruh terhadap kesuksesan keterampilan
menulis permulaan siswa di kelas 2 SDIT AL-BINA Purwakarta.
2. Keterampilan Menulis permulaan dalam penelitian ini adalah suatu
kecakapan atau keterampilan yang sejatinya dimiliki oleh siswa sekolah dasar
di kelas 1 dan 2 sebelum masuk kepada kemampuan menulis lanjutan yang
kompleks. Keterampilan menulis permulaan dimana permulaan siswa menulis
dengan adanya aturan dan penghargaan serta pengakuan dari guru.
H. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Instrumen Penelitian
Menurut Riduwan (2008: 69) Instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
agar kegiatnnya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Berbicara tentang instrumen penelitian ini sebenarnya tidak ubahnya
dengan berbicara masalah evaluasi atau penilaian dan pengukuran.Menurut
Arikunto (2010: 193) Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang
status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan,
karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.
Berdasarkan pendapat diatas, apabila menyebut alat instrument
pengumpulan data maka sama saja dengan menyebut alat evaluasi. Dan dalam
mengumpulkan data ini juga harus benar sesuai dengan pendapat Riduwan(2008:
70) bahwa data yang dikumpulkan harus benar karena data ini digunakan untuk
menguji hipotesis dan menjadi landasan dalam mengambil kesimpulan.
Untuk mendapatkan data yang sesuai dan benar, instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes dan nontes berupa lembar
observasi dan angket sebagai berikut:
a. Tes
Tes sebagai pengumpul data menurut Riduwan (2008: 76) adalah
56
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuaan atau bakat yang
dimilikimoleh individu atau kelompok.
Dari berbagai macam tes yang ada, tes yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes prestasi yaitu tes yang mengukur penguasaan dan kemampuan
peserta diidk setelah mereka selama waktu tertentu menerima proses belajar
mengajar dari guru. (Darmadi, 2011:98).
Tes berupa lembar soal yang terdiri dari 4 soal uraian mendeskripsikan
ciri-ciri hewan dan tumbuhan untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan
(menulis deskripsi sederhana).
b. Observasi
Akdon (2008: 136) memberikan pengertian tentang observasi yaitu :
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan, apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusi, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil.
Alat instrumennya adalah berupa lembar observasi.Hal-hal yang diamati
dalam penelitian ini adalah kegiatan guru selama pembelajaran dan kegiatan siswa
dalam pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran yang diamati
oleh observer adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan guru, diantranya a)Keterampilan membuka pembelajaran,
b)Penggunaan media pembelajaran, c) Penguasaan materi pembelajaran,
d)Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, e) Evaluasi (menulis
karangan deskripsi sederhana), f) Keterampilan menutup pembelajaran.
2) Kegiatan siswa, diantaranya a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
b) Keaktifan siswa dalam bertanya, c) Sikap siswa dalam merespon
pembelajaran, d) Evaluasi (menulis permulaan/ menulis karangan deskripsi
sederhana).
c. Angket/Kuesioner
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna
(Riduwan, 2008: 71). Angket dibedakan menjadi dua jenis yang dipandang dari
57
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Angket terbuka, yaitu angket yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2) Angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden teinggal memilih.
Dalam penelitian ini yang digunakan hanya kuesioner/angket
tertutup.Angket yang disajikan kepada kelas eksperimen untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan menggunakan media film.
Cara menghitung hasil angket tertutup ini menggunakan persentase dengan
rumus sebagai berikut:
� � =Fc
N × 100%
Keterangan :
Fc = jumlah responden yang memilih option tertentu
N = jumlah responden
Selanjutnya memberikan arti atau makna persentasi dalam bentuk tabel
respon siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan menggunakan media film.
Berikut merupakan tabel tersebut:
Tabel 3.2
Arti Perhitungan Persentase
Nilai Persentase Arti
0 % Tidak ada
1 % - 25 % Sebagian kecil
26% - 49 % Hampir Setengahnya
50 % Setengahnya
51 % - 75 % Sebagian besar
76 % -79% Pada Umumnya
58
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengembangan Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. (Arikunto, 2010: 211). Dan menurut Umar
(2011: 166) Uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah ada
pertanyaan-pertanyaan pada instrument yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak
relevan.
Disebut valid jika hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu
menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur (Darmadi, 2011:
117). Teknik untuk mengetahui kevalidan sebuah instrumen salah satunya yang
dikemukakan oleh pearson yaitu teknik Product moment (Arikunto, 2010: 314).
Dan untuk menghitungnya menggunakan rumus angka kasar, sebagai
berikut:
= . − ( )
( . 2− 2) ( . 2− 2)
Keterangan:
r
xy =koefesiensi korelasi antara X dan Yxy =jumlah perkalian antara X dan Y
X =
hasil tes bahasa indonesia yang dicari validitasnya setiap nomor
Y =jumlah jawab setiap nomor
X2 =kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dati Y
Selanjutnya mencari thitung (uji-t) dengan rumus sebagai berikut (Akdon,
2008:144) :
hitung
= � −2
1− 2
Keterangan:
59
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah responden
Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)
dengan kaidah keputusan: jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung t
tabel berarti tidak valid.
Jika instrumennya valid, selanjutnya melihat krtiteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya (r) yang disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.3
Penafsiran indeks korelasi product moment
Angka korelasi Makna
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup tinggi
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat rendah
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto, 2010: 221).Akan tetapi jangan sampai salah arah dengan pengertian
diatas, yang diusahakn dapat dipercaya adalah datanya bukan semata-mata
instrumennya.
Darmadi (2011: 122) mengungkapkan bahwa reliabilitas sama dengan
konsistensi atau keajekan, artinya suatu instrumen penelitian dikatakan reliabilitas
apabila instrumen digunakan kapanpun dan bilamanapun hasilnya sama.
Adapun untuk menguji realibilitas instrument dalam penelitian ini
menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method) Spearman Brown dengan
rumus:
11= 2.r b
1 + r b
Keterangan:
r11= reliabilitas instrument
60
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya mencari rtabel dengan signifikansi = 0,05 dan dk = n-2 maka
akan diperoleh rtabel. Lalu membandingkan r dengan r .Kaidahnya adalah : jika r11
r tabel berarti reliabel dan jika r11 r tabel berarti tidak reliable.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Indeks kesukaran butir soal merupakan bilangan yang menunjukan
tingkat kesukuran butir soal (Suherman, 2003: 170). Untuk tipe soal uraian, rumus
yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran tiap butir adalah sebagai
berikut:
IK= �
Keterangan :
IK = Indeks Kesukaran = Rata-rata Skor
SMI = skor maksimal Ideal
Klasifikasi indeks kesukaran butir soal yang digunakan berdasarkan
Suherman (2003, 161) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran
Nilai DP Interpreatsi
IK= 1,00 Soal terlalu mudah
0,70<DP ≤1,00 Soal Mudah
0,30<DP ≤0,70 Soal Sedang
0,00<DP ≤0,30 Soal Sukar
IK =0,00 Soal terlalu Sukar
d. Daya Pembeda
Indeks untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan
siswa yang berkemampuan rendah disebut Indeks Daya Pembeda (IDP)
(Surapranata, 2006: 24).
Uji Daya Pembeda dihitung melalui pembagian kelompok menjadi dua
61
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan menulisnya tinggi dan kelompok bawah yang merupakan kelompok
siswa yang memiliki kemampuan menulisnya rendah.Umumnya para ahli
membagi kelompok menjadi 27 % kelompok atas dan 27 % kelompok
bawah.Rumus yang digunakan adalah:
DP = − � Keterangan :
DP = Daya Pembeda
= rata-rata skor peserta didik kelompok atas = rata-rata skor peserta didik kelompok bawah
SMI = Skor Maksimal Ideal
Selanjutnya dilihat maknanya melalui tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Tabel Indeks Daya Pembeda
Koefisien Makna
0,30 Diterima 0,10s.d 0,29 Direvisi
0,10 Ditolak
3. Teknik Pengolahan Data Pretest dan Postest
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dipakai untuk mengetahui apakah variabel dependen dan
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.
(Umar, 2011: 181).
Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati
normal.Untuk mendeteksi normal atau tidaknya suatu data salah satunya
menggunkan metode chi-Kuadrat(Akdon, 2005:171). Adapun tahapan-tahapanya
yaitu:
a. Menetukan Nilai terbesar dan terkecil dari data
62
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= � � − � � �
fe=frekuensi yang di harapkan
b. Uji Homogenitas
Darmadi (2011: 126) mengungkapkan bahwa mengukur homogenitas pada
dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan yang muncul pada tes
yang direncanakan. Kedua sumber tersebut adalah:
1)Content atau isi sampling dari tes yang dibelah, dan 2) heterogenitas tingkah laku daerah (domain) yang disampel. Semakin heterogen suatu domain pada umumnya dapat diterjemahkan semakin rendah konsistensi antar item suatu tes.Sebaliknya semakin homogeny suatu doamain dalam tes semakin tinggi tingkat konsistensi antar item.
Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan Uji-F yaitu varians
terbesar disbanding varian terkecil menggunakan tabel F. (Akdon, 2008: 165)
langkah-langkah untuk menguji homogenitas dengan varians terbesar disbanding
63
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Langkah 1 (mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil) dengan rumus:
� =� � �
� � � �
2) Langkah 2 (Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel ) dengan rumus:
dk pembilang = n-1 (varians terbesar)
dk penyebut = n-1 (varians terkecil)
dengan taraf signifikan () = 0,05
Adapun untuk kriterian pengujiannya adalah jika Fhitung Ftabel berarti tidak
homogen, dan jika Fhitung Ftabelberarti homogen.
c. Uji perbedaan 2 Rata-Rata (Uji t)
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang seringdituntut untuk melakukan pengecekannya
(Sudjana, 2005: 219) sedangkan menurut Darmadi (2011: 43), hipotesis adalah
penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku, kejadian dan peristiwa
yang sudah atau akan terjadi.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah
penjelasan atau dugaan sementara baik tentang tingkah laku, kejadian atau
peristiwa dimana dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Darmadi (2011: 75) menjelaskan dua alasan mendasar hipotesis dibuat
sebelum peneliti kelapangan, yaitu:
1) hipotesis yang baik meunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan, 2) bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang pengambilan data dan proses interpretasinya.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis komparatif
yang merupakan dugaan atau tidaknya perbedaan secara signifikan nilai 2
kelompok atau lebih (Sugiyono, 2011: 212).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 = Tidak ada perbedaan meningkatkan keterampilan menulis permulaan di kelas
2 SDIT AL-BINA Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara kelas kontrol dan
64
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H0 :1 = 2 (berbeda)
H1 = Ada perbedaan meningkatkan keterampilan menulis permulaan di kelas 2
SDIT AL-BINA Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara kelas kontrol dan
eksperimen
H0 :1 ≠2 (berbeda)
Menghitung hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus
Independent Sample Test sebagai berikut:
t = x1− x2
Adapun untuk signifikansi uji t sebagai berikut: jika t hitung t tabelmaka H0
diterima artinya tidak ada perbedaan kemampuan antara kelas eksperimen dan
kelas control, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Hi diterima artinya ada perbedaan
kemampuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d. Pembuktian Hipotesis
Tujuan dilakukannya pembuktian hipotesis adalah untuk mengetahui dan
membuktikan apakah dugaan awal peneliti terhadap apa yang diteliti bisa diterima
atau tidak terima. Penerimaan atau penolkan dugaan tersebut dilakukan dengan uji
hipotesis menggunakan statistik. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan
adalah :
1) Langkah 1 (Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat)
Ho : Media Film tidak terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis
permulaan di kelas 2 SDIT AL-BINA Purwakarta.
H1 : Media Film terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis
65
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Langkah2 (Membuat tabel perbedaan rata-rata pretest dan posttest)
3) Langkah 3 (Mencari rata-rata perbedaan dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol).
Mx = x
N
Keterangan:
Mx = rata-rata nilai
X = selisih nilai pretest dan posttest
N = jumlah siswa
Selanjutnya menghitung 2 menggunakan rumus:
X2 = X2− ( )
4) Langkah 4 Mencari nilai thitung , menggunakan rumus:
t = Mx2 − Mx1
x 12 + x 22 n1 + n2− 2
1 n1−
1 n2
5) Langkah 5 menetukan derajat kebebasan, dk = n1 + n2 -2
6) Langkah 6 mencari ttabeldengan signifikansi 0,05
Adapun untuk ketentuan pengujian hipotesis ini adalah jika t hitung t
tabelmaka Ho diterima dan Hi ditolak dan jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Hi
97
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahandanpembahasanhasilpenelitianeksperimen
yang dilakukanpadakelas 2 di SDIT AL-BINA tahunajaran 2012/2013,
tentanghasilpembelajaranmenulispermulaandenganmenggunakan film
disimpulkansebagaiberikut:
1. Kegiatan yang paling
signifikanberbedapadakelaseksperimendankontroladalahmenontonataumenyi
mak film. Siswa kelaseksperimenjauhlebihsemangat,
menunjukansikapperhatian, menginginkantempatduduknya di
depansemuasedangkan di kelaskontrol yang tanpamenggunakan media film
kurangterlihatsemangatbelajardanperhatiannyaterhadappembelajaran.
2. Didasarkandarihasilperhitunganpretestantarakelaseksperimendankelaskontroli
nitidakadaperbedaankemampuanmenulis (homogen)
setelahdiberikanperlakuandandilakukanposttesthasilnyaadaperbedaankemamp
uansiswadalammenulispermulaan.
3. Berdasarkan data
penyebaranangketterhadapresponsiswatentangpembelajaranmenulispermulaa
nmenggunakan media film
inidapatditarikkesimpulanbahwapadaumumnyasiswamenyatakanrespon yang
positif, belajarmenjadisemangatdanmenyenangkan.
B. Saran
Berdasarkanhasilpenelitian,
makapenelitimenyarankanbeberapahalsebagaiberikut :
1. Guru
seyogyanyamempertimbangkanpembelajaranmenulispermulaandenganmengg
unakan media film sebagaisalahsatualternatif media mengajar yang
menarikkarenatidakhanyadapatmeningkatkankualitasafektifsiswatetapijugapr
98
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penerapan media film
initidakhanyadapatdigunakanpadamatapelajaranbahasaindonesiaatauketeramp
ilanmenulis ,tetapijugadapatditerapkanpadamatapelajaran lain yang
sesuaidengantujuanpembelajaran.
3. Keterampilanmenulispermulaaninibutuhperhatiandimanapondasimenulisnyaa
kandipengaruhiolehbagaimana guru
memberikanarahandanpengajaranmenulispadamasamenulispermulaan.
Olehkarenaitu, guru