• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR : PenelitianEksperimenKuasiMata PelajaranBahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA KecamatanPurwakartaKabupatenPurwakartaTahunAjaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR : PenelitianEksperimenKuasiMata PelajaranBahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA KecamatanPurwakartaKabupatenPurwakartaTahunAjaran 2012/2013."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

(PenelitianEksperimenKuasiMata PelajaranBahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA KecamatanPurwakartaKabupatenPurwakartaTahunAjaran

2012/2013 )

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikanpadaUniversitasPendidikan Indonesia

Program Pendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

NELY AZIZAH 0903405

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)
(4)

iii

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan keagungan hanya milik Allah Tuhan semesta Alam karena rahmatNya, skripsi yang berjudul, “Efektivitas Penggunaan Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan di Sekolah Dasar” ((Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan

di kelas 2 SDIT AL-BINA Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun

Ajaran 2012/2013 ) dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Salawat dan salam akan tetap senantiasa tersanjungkan teruntuk pahlawan

sejati, lentera nurani, penuntun hakiki, peneguh imani, teladan hati, anutan

penduduk surgawi, Nabi Muhammad SAW.,keluarga, sahabat, serta umat yang

senantiasa mengikuti dan meneladani ajarannya.

Keterampilan menulis yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi ini.

Keterampilan menulis dipilih karena menulis merupakan keterampilan yang

tersulit dari empat keterampilan berbahasa indonesia dikarenakan menulis

membutuhkan kesesuaian hati dan kemampuan. Menulis dengan baik dan benar

membutuhkan proses dan perjuangan yang panjang. Oleh karena itu dalam jenjang

pendidikan di Indonesia telah di tetapkan pembelajaran Bahasa indonesia

khususnya menulis ini dari mulai Taman kana-kanak. Begitupun di Sekolah

Dasar, dalam masa kelas satu dan dua, siswa mendapatkan pembelajaran

keterampilan menulis permulaan yang tujuannya untuk bekal mengarungi bahtera

keterampilan menulis lanjutan di kelas tiga sampai kelas VI dan seterusnya.

Seyogyanya guru dapat memeberikan kesan dan pembelajaran yang efektif

serta menyenangkan untuk peserta didiknya dalam masa pemrolehan keterampilan

menulis permulaan ini karena menjadi titik tolak siswa ketika masa menulis

lanjutan. Apalagi zaman yang terus berkembang dan maju baik metodologi

maupun teknologi serta media pembelajarannya. Dalam skripsi ini dibahas tentang

penggunaan media film untuk menjawab persoalan kesulitan siswa dalam menulis

(5)

iv

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semoga karya tulis ini memberikan masukan pada pembelajaran Bahasa

Indonesia, sehingga pembelajaran yang dirancang oleh Bapak/Ibu guru dapat

lebih bervariatif dikelas sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar siswanya.

“Tiada Gading yang Tak Retak”. Demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur sapa yang bersifat membangun amat dinantikan, dan akhirnya kepada Allah

jua-lah segala kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini

dikembalikan. Semoga Allah Swt senantiasa membuka pintu Maghfirahnya dan

mudah-mudahan pula pada batasan-batasan tertentu, skripsi ini ada

manfaatnya.amin.

Purwakarta, Juni 2013

(6)

ii

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT AL-BINA Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun

Ajaran 2012/2013 )

(7)

viii

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ………..xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1 MENULIS PERMULAAN (KARANGAN DESKRIPSI) DI SEKOLAH DASAR ………... 12

A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ……… 12

1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…. 12

2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…………. 13

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar…. 13

B. Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar……….. 14

1. Pengertian Keterampilan Menulis Permulaan……… 14

2. Kompetensi Menulis Permulaan ……… 15

C. Hakikat Menulis……… 19

1. Pengertian Menulis……… 19

2. Tujuan Menulis……….. 19

3. Fungsi dan Manfaat Menulis………. 20

4. Unsur-Unsur Menulis………. 22

5. Jenis-Jenis Tulisan………. 22

6. Langkah-Langkah Menulis……… 23

7. Ciri-Ciri Tulisan yang Baik……… 24

D. Karangan Deskripsi……… 25

1. Pengertian Karangan Deskripsi……….. 25

2. Macam-Macam Karangan Deskripsi……….. 26

3. Langkah-Langkah Menulis Karangan Deskripsi……… 26

4. Pendekatan Karangan Deskripsi……… 27

5. Karangan Deskripsi yang Baik……….. 27

E. Hakikat Media Pembelajaran……… 28

1. Pengertian Media Pembelajaran………. 28

(8)

ix

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Jenis-Jenis Media pembelajaran………. 30

4. Dasar-Dasar Pemilihan Media yang Tepat……… 33

F. Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan……….. 34

1. Definisi Film………. 34

7. Kelebihan dan kekurangan Media Film………. 41

8. Penelitian-Penelitian yang relevan Menggunakan Media Film………. 42

9. Langkah-Langkah penggunaan Media Film dalam Pembelajaran Menulis Permulaan ……….. 44

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 49

A. Metode Penelitian ……… 49

H. Teknik pengumpulan dan Pengolahan Data ……… 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 66

A. Deskripsi Data Penelitian………. 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian……… 94

BAB IV PENUTUP……… 97

A. Kesimpulan……… 97

B. Saran ……… 98

DAFTAR RUJUKAN………. 99

(9)

x

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Menulis di Kelas I Sekolah Dasar ……….. 16

Tabel 2.2 KOmpetensi Menulis di Kelas II Sekolah Dasar ……… 17

Tabel 2.3 Daftar Kelompok Media Instruksional (Anderson 1976) ……... 30

Tabel 2.4 Kegiatan Guru dan Siswa di Kelas Kontrol ……… 46

Tabel 2.5 Kegiatan Guru dan Siswa di Kelas Eksperimen ………. 47

Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest-Postest Control Group Design ………… 50

Tabel 3.2 Arti Perhitungan Persentase ……… 57

Tabel 3.3 Penafsiran indeks korelasi product moment ……… 59

Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ……….. 60

Tabel 3.5 Tabel Indeks Daya Pembeda ……… 61

Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Siswa SDIT AL-BINA ……… 67

Tabel 4.2 Analisis Validitas Empat Soal Uraian………68

Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian………..68

Tabel 4.4 Indeks Tingkat Kesukaran Soal (ITKS)……… 69

Tabel 4.5 27% Kelompok Atas ……… 69

Tabel 4.6 27% Kelompok Bawah ……… 70

Tabel 4.7 IDP Uji Instrumen………. 70

Tabel 4.8 Hasil Pretest dan Postest di Kelas Eksperimen……….71

Tabel 4.9 Hasil Pretest dan Postest di Kelas Kontrol………72

Tabel 4.10 Bantu Standar Deviasi Normalitas Pretest Kelas Eksperimen…. 74 Tabel 4.11 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Pretest Kelas Eksperimen..75

Tabel 4.12 Tabel Bantu Standar Deviasi Normalitas Pretest Kelas Kontrol..76

Tabel 4.13 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Pretest Kelas Kontrol……77

Tabel 4.14 Bantu Standar Deviasi Normalitas Postest Kelas Eksperimen…..80

Tabel 4.15 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Postest Kelas Eksperimen..81

Tabel 4.16 Tabel Bantu Standar Deviasi Normalitas Postest Kelas Kontrol..83

Tabel 4.17 Tabel Bantu Perhitungan Normalitas Postest Kelas Kontrol……84

(10)

xi

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.19 Perbandingan Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol………. 88 Tabel 4.20 Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol……… 90 Tabel 4.21 Respon siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan

(11)

xii

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(12)

xiii

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

I.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……… 103

I.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ………109

LAMPIRAN II II.1 Lembar Observasi kegiatan Siswa di Kelas Eksperimen ………114

II.2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Kontrol ………..115

II.3 Lembar Observasi kegiatan Guru di Kelas Eksperimen……… 116

II.4 Lembar Observasi kegiatan Guru di Kelas Kontrol……….117

LAMPIRAN III III.1 Instrumen Tes………..118

III.2 Instrumen Angket………119

LAMPIRAN IV IV. 1 Perhitungan Instrumen dan Angket Penelitian ………...120

LAMPIRAN V V.1 Tabel Nilai –Nilai r PRODUCT MOMENT………...126

V.2 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t………127

V.3 Tabel Kurve Normal 0 –Z ………..128

V.4 Tabel Distribusi F ………...129

V.5 Tabel Nilai Chi Kuadrat ……….130

LAMPIRAN VI VI.1 Contoh Hasil Pretest Kelas Eksperimen………..131

VI.2 Contoh Hasil Postest Kelas Eksperimen ……….132

VI.3 Contoh Hasil Pretest Kelas Kontrol……….133

VI.4 Contoh Hasil Postest Kelas Kontrol ……….. 134

VI.5 Contoh Hasil Angket ………..135

(13)

1

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenelitian

Pendidikan bukan hanya diperoleh dari sekolah, tetapi lingkungan

keluarga dan masyarakat juga berpengaruh pada perkembangannya, dan hasil dari

pendidikan itu akan sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa

dan negara, sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Undang-undang RI

nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bab I pasal (1) :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Faturrahman, 2012:2).

Berdasarkan undang-undang tersebut, maka sasaran pendidikan nasional

adalah untuk membantu siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya,

membangun kecerdasan, berakhlak mulia serta memberikan keterampilan yang

diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah Dasar adalah Bahasa

Indonesia karena dalam prakteknya pembelajaran bahasa Indonesia ini belajar

berkomunikasi dan komunikasi ini sangat penting dalam kehidupan. Sesuai

dengan pendapat Tarigan (2009: 2) bahwa dalam tugasnya guru bahasa harus

benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para

siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

membaca, dan terampil menulis.

Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan

berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan

reseptif dan keterampilan produktif. Empat aspek keterampilan berbahasa yang

(14)

2

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyimak,(2)keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)

keterampilan menulis, (Tarigan,1996 : 257).

Dalam urutannya keterampilan menulis merupakan keterampilan yang

paling sulit dari empat keterampilan tersebut. Karena dalam menulis itu

dipengaruhi dari proses membaca, menyimak dan berbicaranya. Siswa yang baik

dalam membaca, menyimak dan berbicara maka akan baik dan mudah dalam

menulisnya, sebaliknya siswa yang kurang atau tidak baik dalam membaca,

menyimak dan berbicaranya akan sulit juga dalam menulisnya.

Dalam buku “Daripada Bete ,Nulis Aja!”, Alice McDermott (Mirriam:

2003) mengungkapkan bahwa:

kalau saya tidak menulis, saya tidak akan dapat memahami apapun. Saya merasakan kebutuhan untuk memahami dan menemukan keteraturan, dan ternyata menulis fiksi adalah satu-satunya jalan yang saya temukan untuk memulainya.

Sangat jelas bahwa menulis merupakan bukti pemahaman suatu hal yang

didengar, di lihat, dirasakan begitu juga dalam pembelajaran.Siswa dapat

dikatakan memahami pembelajaran jika dapat menulis dengan kata-katanya

sendiri seperti hal dalam tes tulis dan mengarang.

Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti

mengarang,membuat surat) dengan tulisan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia,1993:968).Menurut pengertian ini menulis merupakan hasil, yaitu

melahirkan pikiran dalam perasaan kedalam tulisan. Menulis atau mengarang

adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan

penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1996:21). Dari pengertian menulis

tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengungkapkan

gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.

Menurut tingkatannya kemampuan menulis diajarkan di sekolah dasar

(15)

3

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkatan, yaitu menulis permulaan yang diajarkan di kelas I dan II, dan menulis

lanjut, diajarkan di kelas III, IV,V, VI ( Resmini dan Juanda,2007: 119).

Semula memang menulis berarti hanyamembuat huruf, angka, nama dan

sesuatu tanda kebahasaan dengan alat tulis pada halaman tertentu, tetapi kini

dalam pengertian yang luas menulis dan mengarang mempunyai arti yang sama,

sesuai dengan ungkapan Gie (2002: 3) Dalam bahasa indonesia menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1991), ada suatu kata padanan yang

mempunai arti yang sama dengan menulis, yaitu mengarang.

Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari

tingkat awal atau permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi.

Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan. Pada

pembelajaran menulis permulaan tersebut, akan menjadi dasar peningkatan dan

pengembangan kurikulum siswa selanjutnya.Apabila dasar tersebut baik dan kuat

maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula, dan

sebaliknya.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 2 di

SD untuk aspek menulis yakni menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda

(tumbuhan atau binatang) di sekitar dan menyalin puisi anak (Resmini,2006: 198).

Dalam proses pembelajaran menulis permulaan,siswa tidak hanya menerima teori

tentang menulis karangan deskripsi sederhana ,tetapi siswa juga dituntut untuk

mempraktekkan teori-teori yang telah diajarkan untuk menghasilkan sebuah

karangan deskripsi sederhana, yaitu karangan deskripsi sederhana tentang

binatang dan tumbuhan. Dengan demikian, standar kompetensi tersebut dapat

tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Mirriam(2003: 41) menjelaskan bahwa menulis diibaratkan bercocok

tanam dikebun. Sebagaimana diungkapkannya:

(16)

4

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuatu. Kamu memelihara apa yang berkembang, menyiangi yang tidak diperlukan, dan akhirnya jerih payahmu akan berubah.

Sebagaimana perumpamaan diatas bahwa siswa membutuhkan benih

untuk bercocok tanam artinya siswa membutuhkan bekal dan informasi dari guru

untuk menulis.

Anggapan yang mengatakan bahwa menulis atau mengarang itu sulit

sudah tertanam pada pikiran mayoritas warga Indonesia, sehingga mereka enggan

untuk menulis.Inilah tugas guru sebagai pendidik mula bagi siswa-siswanya di

Sekolah dasar untuk menghilangkan anggapan tersebut, dengan cara-cara yang

efektif.

Semua pendidik di dunia mengharapkan dan menginginkan pembelajaran

khususnya pembelajaran menulis yang aktif, menarik, efektif dan inovatif.Namun,

yang dibutuhkan bukan hanya sebatas harapan, tetapi aplikasi yang nyata.Dan

kuncinya adalah ada pada guru sendiri.

Menurut DePorter (2009: 24) kuncinya adalah masuk ke dunia mereka,”

sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di

dalam kehidupan mereka”.Cara untuk masuk ke dunia mereka dalam sebuah pembelajaran bisa dengan membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa

simpati dan pengertian, hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan

bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat

kuat mereka. Membina hubungan ini memudahkan guru melibatkan siswa dalam

pembelajaran sehingga siswa merasa dibutuhkan, pengelolaan kelas,

memperpanjang waktu focus dan meningkatkan kegembiraan bagi siswa.

Motivasi, usaha, inisiatif, berpikir logis, ketekunan, tanggung jawab,

fokus,dan menyelesaikan masalah merupakan faktor yang terpenting yang

ditanamkan siswa dalam proses pembelajaran (Rich dan Mattox, 2001: 16-29),

(17)

5

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menumbuhkan faktor-faktor diatas dengan cara-cara yang efektif dan media yang

cocok.

DePorter (Goleman: 1995) mengungkapkan Pembelajaran juga tidak

memungkiri akan pentingnya ingatan. Sesuai denganpenelitian, otak semakin

menunjukkan adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka

panjang, dan belajar.Sehingga membuktikan bahwa tanpa keterlibatan emosi,

kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk “merekatkan” pelajaran dalam ingatan.

Oleh karena itu seyogyanya seorang guru tidak memberikan ancaman yang

terlalu berat untuk anak karena menyebabkan berpikir rasional anak akan

mengecil dan berkurang. Untungnya, otak dapat melakukan sebaliknya. Dengan

tekanan positif dan suportif, dikenal sebagai eutress, otak dapat terlibat secara

emosional, dan memungkinkan kegiatan saraf maksimal dan keadaan dimana

seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak

beraarti lagi yang disebut flow.

DePorter (Goleman: 1990) menggambarkan hubungan antara eustress dan

flow sebagai berikut:

Orang agaknya dapat berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari tuntutan terllau besar untuk diatasi, mereka akan menjadi cemas. Flow terjadi di daerah genting antara kebosanan dan kecemasan.

Kuncinya adalah membangun ikatan emosinya. Jika tuntutan terlalu

sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika emosional dengan siswa, yaitu dengan

menciptakan kesenangan yang teratur, menjalin hubungan baik dengan siswa, dan

menyingkirkan ancaman yang terlalu banyak dan besar dalam susana belajar.

Dahlan D. (Burhanuddin dan Sopian, 2011: 89) mengungkapkan empat

prinsip memperoleh efesiensi hasil pembelajaran, yakni : 1) law of effect, artinya

(18)

6

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

of exersice, artinya bahwa belajar dapat lebih sempurna apabila diiringi dengan latihan, dan latihan dapat diperbuat melalui hubungan stimulus-respon, 3) law of

readness, artinya kesiapan diri untuk belajar akan mempengaruhi efektivitas pembelajaran seseorang, 4) law of intensife, yakni bahwa pembelajaran akan

memperoleh hasil yang efesien jika disertai dengan intensitas situasi emosional

yang kuat bagi berlangsungnya pembuatan belajar. Prinsip ini erat sekali

kaitannya dengan alat-alat audio visual seperti film, bagan, poster, dan sejenisnya.

Lemahnya tingkat kemampuan menulis siswa mendorong guru bahasa

Indonesia untuk mencari metode atau media yang tepat agar pembelajaran lebih

efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, perlunya diterapkan metode atau

media pembelajaran menulis yang tepat untuk membangkitkan motivasi, minat

dan kepahaman siswa dalam pembelajaran menulis permulaan karangan

deskripsi.Untuk menghasilkan tulisan yang baik, siswa harus sering dilatih untuk

belajar mengungkapkan pikiran dan pengalamannya dalam bentuk tulisan,

tentunya dengan metode dan media yang tepat.Siswa akan menjadi terbiasa

menulis sehingga dapat menghasilkan suatu karangan yang baik.

Pendidik dizaman sekarang sejatinya mampu memanfaatkan media belajar

yang sangat kompleks seperti video, televisi dan film, di samping media

pendidikan yang sederhana. Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan,

maka masalah perencanaan, pemilihan dan pemanfaatan media perludikuasai

dengan baik oleh pengajar (Munadi, 2008: 3).

Media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang digunakan dalam

pembelajaran agar siswa termotivas iuntuk menulis. Menurut Sadiman (2005: 2)

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian sisiwa sedemikian rupa

(19)

7

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah

dalam mengaplikasikan dan lebih memahami materi yang diajarkan. Oleh karena

itu, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran

yang tepat sasaran, untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran.

Media memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.Dengan media yang sesuai, siswa dapat menangkap penjelasan dari

guru dengan mudah.Begitu juga dalam pembelajaran menulis permulaan karangan

deskripsi, yaitu dengan menggunakan film Animasi Kartunsebagai medianya.

Dengan media film animasi kartundiharapkan pembelajaran menulis karangan

deskripsi lebih efektif dan siswadapat dengan mudah menuangkan ide-ide atau

imajinasinya ke dalam sebuah karya sastra yaitu karangan deskripsi sederhana

yang baik.

Penelitian mengenai media film sebelumya pernah dilakukan oleh

meliyawati (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Film Pendek

dalam pembelajaran Menulis Puisi”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa media film dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi karena

meningkatnya kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan media film dan

sesudah menggunakan film.

Film yang digunakan dalam penelitian ini adalah film pendek yang

menggabungkan video dan animasi yang memiliki durasi waktu cukup singkat ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai media yang efektif dan sesuai dengan

pembelajaran menulis permulaan di kelas. Dengan melihat film tersebut, siswa

akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa akan mudah

mengingat gambar-gambar hewan bergerak dan warnanya yang bervariasidan

tidak memerlukan waktu yang lama sehingga waktu pembelajaran dapat

disesuaikan dengan alokasi waktu dalam pembelajaran.

Sesuai pendapat di atas film ini merupakan alat yang dianggap ampuh jika

(20)

8

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak

yang lebih banyak menggunakan emosinya dibanding aspek rasionalitasnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, kajian ini mengangkat seberapa efektifkah

media film terhadap keterampilan menulis Permulaan di sekolah dasar dengan

judul “Efektivitas Penggunaan Media Film Dalam Pembelajaran Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar” (Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta

Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Penelitian ini berawal dari permasalahan secara umum tentang

pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,

terutama mengenai kualitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di Sekolah dasar dengan menggunakan media film.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas (VB) yaitu

media film dan variabel terikat (VT) yaitu keterampilan menulis permulaan.

Suriamiharja (Resmini, 2008:116) mengemukakan bahwa “menulis adalah

kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,dapat juga diartikan

bahwa menulis adalah berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,

dan kehendak kepada orang lain secara tertulis”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan menulis, seseorang

berkomunikasi secara tertulis untuk mengungkapkan perasaan ataupun pikirannya

kepada orang lain.Menulis juga ada tahap awal dan lanjutan, untuk menulis awal

siswa masih diajarkan cara-cara menulis huruf dan kata serta kalimat yang masih

sederhana.Menulis pada tahap awal ini biasa disebut dengan menulis permulaan.

Film sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam suatu

keadaaan atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu

(21)

9

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenyataan, karena keunikan dimensinya (Munadi : 2008: 113). Dari sebuah

penelitian sendiri juga mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan

lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu mempengaruhi

emosional dari para siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas, rumusan masalah yang diangkat dalam

penelitian ini adalah “apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran

menulis permulaan di Sekolah dasar?”

Agar permasalahan tersebut tidak meluas, pertanyaan tersebut dirumuskan

dengan rincian masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis permulaan

antara kelas yang menggunakan media film dengan yang tanpa media film di

SDIT Al-Bina ?

2. Apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan

di SDIT Al-Bina?

3. Bagaimana respon siswa kelas II SDIT Al-Bina dalam pembelajaran menulis

menggunakan media film?

C. Tujuan Penelitian

Berorientasi terhadap rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan

untuk :

1. Secara umum, tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan

media film dalam pembelajaran menulis permulaan di Sekolah Dasar.

2. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan karangan deskriptif

sebelum penelitian dilakukan.

b. Untuk mengetahui efektifitas media film dalam pembelajaran menulis

permulaan karangan deskriptif di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan

(22)

10

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Untuk mengetahui respon siswa kelas 2 SDIT Al-Bina dalam pembelajaran

menulis permulaan karangan deskriptif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan

dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran, terutama untuk

mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya kajian efektivitas media film

terhadap kemampuan menulis permulaan siswa kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan

Purwakarta Kabupaten Purwakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa SD, Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan siswa selalu

termotivasi untuk belajar khususnya menulis serta menemukan gaya belajar

agar mudah belajar pada semua mata pelajaran.

b. Bagi Guru, Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar

dengan bantuan media pembelajaran yang bisa menumbuhkan motivasi

belajar siswa yang umumnya untuk semua mata pelajaran dan khususnya

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta melakukan inovasi-inovasi dalam

prose pembelajaran.

c. Bagi Sekolah, Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk

keseluruhan mata pelajaran pada umumnya serta mengembangkan

pembelajaran yang efektif, inovasi dan menyenangkan.

d. Bagi Peneliti, Sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan

pengalaman melalui kegiatan penelitian sebagai bekal ketika terjun di dunia

pendidikan yang seutuhnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan di akhiri dengan bab

(23)

11

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang

penelitian, b) identifikasi dan rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat

penelitian, e) struktur organisasi skripsi.

Bab II berisikan kajian pustaka/kerangka pemikiran yang berkaitan dengan

teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media film untuk meningkatkan

keterampilan menulis permulaan karangan deskripsi pada siswa kelas II sekolah

dasar yang berisikan: a) pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang

meliputi latar belakang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, standar

kompetendsi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, tujuan mata

pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dan Ruang Lingkup mata pelajaran

Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, b) keterampilan menulis di sekolah Dasar

yang meliputi pengertian keterampilan menulis permulaan, manfaat dan tujuan

menulis, unsur dan jenis-jenis menulis, tulisan yang baik ,proses menulis, dan

masalah-masalah keterampilan menulis di Sekolah Dasar, c) menulis karangan

deskripsi yang meliputi pengertian karangan deskripsi, manfaat karangan

deskripsi, langkah-langkah menyusun karagan deskripsi, d) media pembelajaran

yang meliputi pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran,

manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, pemiliham media

pembelajaran yang tepat, e) media film dalam pembelajaran menulis di sekolah

dasar yang meliputi pengertian film, jenis-jenis film, unsur-unsur film, teori yang

melandasi penggunaan film dalam pembelajaran, penelitian yang relevan,

kelebihan dan kekurangan media film, dan langkah-langkah penggunaan media

film dalam proses pembelajaran menulis di kelas 2 SDIT Al-Bina.

Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan a) metode penelitian,

b) desain penelitian, c) populasi dan sampel, d) prosedur penelitian, e) teknik

pengumpulan dan pengolahan data, dan g) lokasi dan subjek penelitian.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan a)

deskripsi awal penelitian meliputi keadaan umum lokasi penelitian, kondisi fisik,

(24)

12

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji reabilitas, uji indeks tingkat kesukaran soal dan indeks daya pembeda, c)

deskripsi kegiatan penelitian meliputi hasil pelaksanaan penelitian, analisis hasil

pretes-posttest, dan hasil penelitian, d) pembahasan hasil penelitian.

Bab V berisikan kesimpulan dan saran

Daftar rujukan yang berisikan kesimpulan sumber-sumber yang menjadi

(25)

49

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen

kuasi atauquasi experimental research.Penelitian eksperimen kuasi adalah

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan

yang dapat diperoleh yang sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan

untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan

(Burhanuddin, 2009: 15-16).

Penetapan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan alasan bahwa

penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, manusia tidak ada

yang sama dan bersifat labil. Manusia setiap saat dapat berubah dalam hal pikir,

tingkah laku, dan kemauannya, sehingga peneliti tidak bisa mengontrol variabel

asing yang mempengaruhi perlakuan sebagaimana yang dikehendaki dalam

penelitian eksperimen murni.

Dalam penelitian ini kontrol atau pengendalian variabel tidak bisa

dilakukan secara ketat, atau secara penuh.Oleh sebab itu peneliti harus dapat

memilih dan menetukan variabel mana yang boleh dilonggarkan pengendaliannya,

dalam arti kata tidak dilakukan sepenuhnya.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009: 61).Pada

penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu sebagai berikut.

(26)

50

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media film.Media ini

dijadikan perlakuan bagi kelompok eksperimen, sedangkan untuk

kelompok kontrol pembelajaran digunakan tanpa menggunakan media

film.Variabel bebas merupakan variabel yang menentukan arah atau

yang menjadi sebab munculnya variabel terikat (Darmadi, 2011: 21).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Darmadi, 2011: 21).Dalam

penelitian ini variabel terikat berupa kemampuan siswa dalam menulis permulaan

setelah diberi perlakuan yang berupa penggunaan media film.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design, artinya penetapan kelas kontrol dan kelas eksperimen tanpa random atau acak tetapi dilakukan pada kelas tertentu yang telah ada atau

sebagaimana adanya (Sudjana dan Ibrahim, 2009:44).

Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok

yang dikenai perlakuan, yakni menggunakan media film pada pembelajaran

menulis permulaan. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak dikenai

perlakuan. Desain penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Nonequivalent Pretest-Postest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

E Y1 X Y2

C Y1 - Y2

Keterangan:

E : kelompok eksperimen

C : kelompok kontrol

(27)

51

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y2 : postest

X : media film

Kelompok kontrol dan keompok eksperimen ini keduanya akan

mendapatkan pretest dan potest yang akan dihitung perbedaannya sehingga akan

terlihat pengaruh yang diberikan.Hasil pretes yang baik apabila perbedaan nilai

awal tidak berbeda signifikan.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian yang betujuan untuk menguji Efektivitas penggunaan media

film dalam pembelajaran menulis permulaan ini dilaksanakan di 2 SDIT

AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 atas

dasar pertimbangan berikut:

a. SDIT AL-BINA merupakan salah satu SD yang digunakan mahasiswa dalam

Program Pelatihan Profesi (PLP) selama 3 bulan sehingga memberikan

kemudahan untuk memperoleh ijin serta pelaksanaan penelitian.

b. SDIT Al-BINA memiliki tiga kelas 2 yaitu kelas 2 A (Abu Bakar As-Shidiq),

2 B (Ustman bin Affan) dan kelas 2 C (Ali bin Abi Thalib) sehingga dapat

dilakukan penelitian eksperimen ini yang membutuhkan dua kelas untuk kelas

kontrol dan eksperimen.

c. Pendidikan guru-guru yang mengajar di SDIT AL-BINA ini lebih banyak

bukan lulusan pendidikan, sehingga secara tidak langsung memberikan

masukan yang bersifat membangun.

d. Media yang terdapat dalam SDIT Al-BINA ini cukup lengkap seperti

Projector, speaker active yang dibutuhkan oleh peneliti dan memberikan

masukan agar menggunakan media yang tersedia di sekolah secara maksimal.

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei 2013 sampai dengan

tanggal 30 Mei 2013. Jangka waktu tersebut meliputi tiga tahap, yaitu 1)

pengukuran awal kemampuan menulis permulaan (pre-test), 2) perlakuan pada

kelompok eksperimen dan pembelajaran pada kelompok kontrol, dan 3)

(28)

52

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 117). Jadi,

populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek dan objek itu.

Darmadi (Ary,dkk. 1985: 138) mendefinisikan population is all of well

defined class of people, event or objects sedangkan menurut Isaac (1983) populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis

menjadi target hasil penelitian (Darmadi, 2011: 52).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 SDIT

AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta.

2. Sampel

Arikunto (2011: 174) mendefinisikan sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti, sedangkan menurut Akdon (Sugiyono , 2008: 98) sampel

adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji instrument terhadap kelas 2 di

SD Plus 2 Al-Muhajirin yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki

dan 15 siswa perempuan. Uji instrument dilakukan tanggal 14 mei 2013.

Adapun sampelnya adalah siswa kelas 2 A dan 2 C SDIT AL-BINA

kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta tahun ajaran 2012/2013 pada

semester 2 (genap) dengan jumlah siswa di kelas 2 A adalah 20 siswa dengan

Guru kelas Ibu Sutikah Diah,P. S.Pd dan jumlah kelas 2 C adalah 20 siswa dengan

Guru kelas Ibu Sri Munawaroh, S.Pd.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

simple random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas 2 SDIT AL-BINA kecamatan Purwakarta kabupaten

(29)

53

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kelompok kontrol. Dari hasil pengundian tiga kelas pada SDIT AL-BINA

kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta diperoleh sampel, yaitu kelas 2 C

sebagai kelompok eksperimen dan kelas 2 A sebagai kelompok kontrol.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan

yaitu:

1. Tahap Pra Penelitian

Dalam tahapan pra-eksperimen ini merupakan tahap persiapan yang

lakukan sebelum penelitian,beberapa hal yang dilakukan yaitu :

a. Mengidentifikasi permasalahan dan melakukan survei tempat penelitian.

b. Melakukan perizinan penelitian kepada pihak sekolah yang akan menjadi

penelitian.

c. Menyusun rencana pembelajaran dan instrumen penelitian.

d. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol

e. Melakukan Uji Instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui

kualitasnya. Instrumen soal diujikan kepada 33 siswa kelas 3 SD Plus 2

Al-Muhajirin Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini merupakan inti dari penelitian. Hal-hal yang dilakukan dalam

tahapan ini adalah:

a. Persiapan pembelajaran

Dalam proses persiapan yang dilakukan adalah mengkaji ulang tentang

tujuan pembelajaran yang telah disusun apakah sesuai dengan kurikulum

KTSP.Selain itu mempersiapkan segala sesuatunya untuk melakukan penelitian

seperti soal instrumen, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat-alat yang

dibutuhkan (projector, speaker active dan laptop).

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari pelaksanaan pretest, perlakuan, dan

(30)

54

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pelaksanaan pretest, pretestinidilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal menulis permulaan siswa kelas 2 di kelas kontrol maupun

kelas eksperimen dengan 10 soal yang sebelumnya telah diuji di sekolah lain.

2) Perlakuan, pada tahap perlakuan inilah dilakukan pembelajaran yang

sebenarnya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pmbelajaran yang telah disusun. Setelah kedua kelompok

dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah diberikan pretest, maka untuk

tahap selanjutnya diadakan treatment (perlakuan) untuk mengetahui

kemampuan menulis permulaan siswa. Perlakuan yang dilakukan dengan

melibatkan media film, peserta didik, guru, dan peneliti. Guru sebagai pelaku

manipulasi proses belajar-mengajar dan peneliti sebagai pelaku yang

memanipulasi proses belajar mengajar.

3) Pelaksanaan posttest, setelah masing-masing kelompok mendapatkan

perlakuan, kedua kelompok tersebut diberikan posttest (tes akhir) dengan

materi yang serupa seperti saat kegiatan pretes (tes awal). Postest bertujuan

untuk melihat perbedaan kemampuan menulis permulaan siswa setelah

diberikan perlakuan, yaitu pembelajaran menulis permulaan dengan

menggunakan media film. Selain itu, juga untuk membandingkan nilai yang

dicapai saat pretes, apakah hasilnya meningkat, sama, atau menurun.

3. Tahap Pasca Penelitian

Tahap pasca penelitian ini merupakan tahapan evaluasi, dimana data

pretest, posttest dan angket serta lembar observasi diolah untuk mengetahui perbedaan perkembangan menulis permulaan siswa kelas kontrol dan eksperimen.

G. Definisi Operasional

Dalam sebuah judul penelitian terdapat beberapa istilah yang perlu

difahami, agar tidak terjadi kesalahfahaman perlu adanya penjelasan.Berikut ini

adalah arti istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian diatas.

1. Efektivitas penggunaan media film dalam penelitian ini adalah merupakan

(31)

55

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

film yang dianggap memberikan pengaruh terhadap kesuksesan keterampilan

menulis permulaan siswa di kelas 2 SDIT AL-BINA Purwakarta.

2. Keterampilan Menulis permulaan dalam penelitian ini adalah suatu

kecakapan atau keterampilan yang sejatinya dimiliki oleh siswa sekolah dasar

di kelas 1 dan 2 sebelum masuk kepada kemampuan menulis lanjutan yang

kompleks. Keterampilan menulis permulaan dimana permulaan siswa menulis

dengan adanya aturan dan penghargaan serta pengakuan dari guru.

H. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Instrumen Penelitian

Menurut Riduwan (2008: 69) Instrumen pengumpulan data adalah alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan

agar kegiatnnya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Berbicara tentang instrumen penelitian ini sebenarnya tidak ubahnya

dengan berbicara masalah evaluasi atau penilaian dan pengukuran.Menurut

Arikunto (2010: 193) Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang

status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan,

karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.

Berdasarkan pendapat diatas, apabila menyebut alat instrument

pengumpulan data maka sama saja dengan menyebut alat evaluasi. Dan dalam

mengumpulkan data ini juga harus benar sesuai dengan pendapat Riduwan(2008:

70) bahwa data yang dikumpulkan harus benar karena data ini digunakan untuk

menguji hipotesis dan menjadi landasan dalam mengambil kesimpulan.

Untuk mendapatkan data yang sesuai dan benar, instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes dan nontes berupa lembar

observasi dan angket sebagai berikut:

a. Tes

Tes sebagai pengumpul data menurut Riduwan (2008: 76) adalah

(32)

56

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuaan atau bakat yang

dimilikimoleh individu atau kelompok.

Dari berbagai macam tes yang ada, tes yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tes prestasi yaitu tes yang mengukur penguasaan dan kemampuan

peserta diidk setelah mereka selama waktu tertentu menerima proses belajar

mengajar dari guru. (Darmadi, 2011:98).

Tes berupa lembar soal yang terdiri dari 4 soal uraian mendeskripsikan

ciri-ciri hewan dan tumbuhan untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan

(menulis deskripsi sederhana).

b. Observasi

Akdon (2008: 136) memberikan pengertian tentang observasi yaitu :

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan, apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusi, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil.

Alat instrumennya adalah berupa lembar observasi.Hal-hal yang diamati

dalam penelitian ini adalah kegiatan guru selama pembelajaran dan kegiatan siswa

dalam pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran yang diamati

oleh observer adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan guru, diantranya a)Keterampilan membuka pembelajaran,

b)Penggunaan media pembelajaran, c) Penguasaan materi pembelajaran,

d)Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, e) Evaluasi (menulis

karangan deskripsi sederhana), f) Keterampilan menutup pembelajaran.

2) Kegiatan siswa, diantaranya a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,

b) Keaktifan siswa dalam bertanya, c) Sikap siswa dalam merespon

pembelajaran, d) Evaluasi (menulis permulaan/ menulis karangan deskripsi

sederhana).

c. Angket/Kuesioner

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna

(Riduwan, 2008: 71). Angket dibedakan menjadi dua jenis yang dipandang dari

(33)

57

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Angket terbuka, yaitu angket yang memberi kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2) Angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden teinggal memilih.

Dalam penelitian ini yang digunakan hanya kuesioner/angket

tertutup.Angket yang disajikan kepada kelas eksperimen untuk mengetahui respon

siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan menggunakan media film.

Cara menghitung hasil angket tertutup ini menggunakan persentase dengan

rumus sebagai berikut:

� � =Fc

N × 100%

Keterangan :

Fc = jumlah responden yang memilih option tertentu

N = jumlah responden

Selanjutnya memberikan arti atau makna persentasi dalam bentuk tabel

respon siswa terhadap pembelajaran menulis permulaan menggunakan media film.

Berikut merupakan tabel tersebut:

Tabel 3.2

Arti Perhitungan Persentase

Nilai Persentase Arti

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26% - 49 % Hampir Setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % -79% Pada Umumnya

(34)

58

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengembangan Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. (Arikunto, 2010: 211). Dan menurut Umar

(2011: 166) Uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah ada

pertanyaan-pertanyaan pada instrument yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak

relevan.

Disebut valid jika hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu

menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur (Darmadi, 2011:

117). Teknik untuk mengetahui kevalidan sebuah instrumen salah satunya yang

dikemukakan oleh pearson yaitu teknik Product moment (Arikunto, 2010: 314).

Dan untuk menghitungnya menggunakan rumus angka kasar, sebagai

berikut:

= . − ( )

( . 2− 2) ( . 2− 2)

Keterangan:

r

xy =koefesiensi korelasi antara X dan Y

xy =jumlah perkalian antara X dan Y

X =

hasil tes bahasa indonesia yang dicari validitasnya setiap nomor

Y =jumlah jawab setiap nomor

X2 =kuadrat dari X

Y2 = kuadrat dati Y

Selanjutnya mencari thitung (uji-t) dengan rumus sebagai berikut (Akdon,

2008:144) :

hitung

= � −2

1− 2

Keterangan:

(35)

59

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk  = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)

dengan kaidah keputusan: jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung t

tabel berarti tidak valid.

Jika instrumennya valid, selanjutnya melihat krtiteria penafsiran mengenai

indeks korelasinya (r) yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Penafsiran indeks korelasi product moment

Angka korelasi Makna

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup tinggi

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat rendah

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto, 2010: 221).Akan tetapi jangan sampai salah arah dengan pengertian

diatas, yang diusahakn dapat dipercaya adalah datanya bukan semata-mata

instrumennya.

Darmadi (2011: 122) mengungkapkan bahwa reliabilitas sama dengan

konsistensi atau keajekan, artinya suatu instrumen penelitian dikatakan reliabilitas

apabila instrumen digunakan kapanpun dan bilamanapun hasilnya sama.

Adapun untuk menguji realibilitas instrument dalam penelitian ini

menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method) Spearman Brown dengan

rumus:

11= 2.r b

1 + r b

Keterangan:

r11= reliabilitas instrument

(36)

60

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya mencari rtabel dengan signifikansi  = 0,05 dan dk = n-2 maka

akan diperoleh rtabel. Lalu membandingkan r dengan r .Kaidahnya adalah : jika r11

r tabel berarti reliabel dan jika r11 r tabel berarti tidak reliable.

c. Tingkat Kesukaran Soal

Indeks kesukaran butir soal merupakan bilangan yang menunjukan

tingkat kesukuran butir soal (Suherman, 2003: 170). Untuk tipe soal uraian, rumus

yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran tiap butir adalah sebagai

berikut:

IK= �

Keterangan :

IK = Indeks Kesukaran = Rata-rata Skor

SMI = skor maksimal Ideal

Klasifikasi indeks kesukaran butir soal yang digunakan berdasarkan

Suherman (2003, 161) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran

Nilai DP Interpreatsi

IK= 1,00 Soal terlalu mudah

0,70<DP ≤1,00 Soal Mudah

0,30<DP ≤0,70 Soal Sedang

0,00<DP ≤0,30 Soal Sukar

IK =0,00 Soal terlalu Sukar

d. Daya Pembeda

Indeks untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan

siswa yang berkemampuan rendah disebut Indeks Daya Pembeda (IDP)

(Surapranata, 2006: 24).

Uji Daya Pembeda dihitung melalui pembagian kelompok menjadi dua

(37)

61

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan menulisnya tinggi dan kelompok bawah yang merupakan kelompok

siswa yang memiliki kemampuan menulisnya rendah.Umumnya para ahli

membagi kelompok menjadi 27 % kelompok atas dan 27 % kelompok

bawah.Rumus yang digunakan adalah:

DP = − � Keterangan :

DP = Daya Pembeda

= rata-rata skor peserta didik kelompok atas = rata-rata skor peserta didik kelompok bawah

SMI = Skor Maksimal Ideal

Selanjutnya dilihat maknanya melalui tabel dibawah ini:

Tabel 3.5

Tabel Indeks Daya Pembeda

Koefisien Makna

 0,30 Diterima 0,10s.d 0,29 Direvisi

0,10 Ditolak

3. Teknik Pengolahan Data Pretest dan Postest

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dipakai untuk mengetahui apakah variabel dependen dan

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

(Umar, 2011: 181).

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati

normal.Untuk mendeteksi normal atau tidaknya suatu data salah satunya

menggunkan metode chi-Kuadrat(Akdon, 2005:171). Adapun tahapan-tahapanya

yaitu:

a. Menetukan Nilai terbesar dan terkecil dari data

(38)

62

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= � � − � � �

fe=frekuensi yang di harapkan

b. Uji Homogenitas

Darmadi (2011: 126) mengungkapkan bahwa mengukur homogenitas pada

dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan yang muncul pada tes

yang direncanakan. Kedua sumber tersebut adalah:

1)Content atau isi sampling dari tes yang dibelah, dan 2) heterogenitas tingkah laku daerah (domain) yang disampel. Semakin heterogen suatu domain pada umumnya dapat diterjemahkan semakin rendah konsistensi antar item suatu tes.Sebaliknya semakin homogeny suatu doamain dalam tes semakin tinggi tingkat konsistensi antar item.

Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan Uji-F yaitu varians

terbesar disbanding varian terkecil menggunakan tabel F. (Akdon, 2008: 165)

langkah-langkah untuk menguji homogenitas dengan varians terbesar disbanding

(39)

63

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Langkah 1 (mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil) dengan rumus:

� =� � �

� � � �

2) Langkah 2 (Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel ) dengan rumus:

dk pembilang = n-1 (varians terbesar)

dk penyebut = n-1 (varians terkecil)

dengan taraf signifikan () = 0,05

Adapun untuk kriterian pengujiannya adalah jika Fhitung  Ftabel berarti tidak

homogen, dan jika Fhitung  Ftabelberarti homogen.

c. Uji perbedaan 2 Rata-Rata (Uji t)

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan hal itu yang seringdituntut untuk melakukan pengecekannya

(Sudjana, 2005: 219) sedangkan menurut Darmadi (2011: 43), hipotesis adalah

penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku, kejadian dan peristiwa

yang sudah atau akan terjadi.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

penjelasan atau dugaan sementara baik tentang tingkah laku, kejadian atau

peristiwa dimana dituntut untuk melakukan pengecekannya.

Darmadi (2011: 75) menjelaskan dua alasan mendasar hipotesis dibuat

sebelum peneliti kelapangan, yaitu:

1) hipotesis yang baik meunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan, 2) bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang pengambilan data dan proses interpretasinya.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis komparatif

yang merupakan dugaan atau tidaknya perbedaan secara signifikan nilai 2

kelompok atau lebih (Sugiyono, 2011: 212).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 = Tidak ada perbedaan meningkatkan keterampilan menulis permulaan di kelas

2 SDIT AL-BINA Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara kelas kontrol dan

(40)

64

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H0 :1 = 2 (berbeda)

H1 = Ada perbedaan meningkatkan keterampilan menulis permulaan di kelas 2

SDIT AL-BINA Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara kelas kontrol dan

eksperimen

H0 :1 ≠2 (berbeda)

Menghitung hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus

Independent Sample Test sebagai berikut:

t = x1− x2

Adapun untuk signifikansi uji t sebagai berikut: jika t hitung t tabelmaka H0

diterima artinya tidak ada perbedaan kemampuan antara kelas eksperimen dan

kelas control, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Hi diterima artinya ada perbedaan

kemampuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Pembuktian Hipotesis

Tujuan dilakukannya pembuktian hipotesis adalah untuk mengetahui dan

membuktikan apakah dugaan awal peneliti terhadap apa yang diteliti bisa diterima

atau tidak terima. Penerimaan atau penolkan dugaan tersebut dilakukan dengan uji

hipotesis menggunakan statistik. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan

adalah :

1) Langkah 1 (Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat)

Ho : Media Film tidak terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis

permulaan di kelas 2 SDIT AL-BINA Purwakarta.

H1 : Media Film terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis

(41)

65

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Langkah2 (Membuat tabel perbedaan rata-rata pretest dan posttest)

3) Langkah 3 (Mencari rata-rata perbedaan dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol).

Mx = x

N

Keterangan:

Mx = rata-rata nilai

X = selisih nilai pretest dan posttest

N = jumlah siswa

Selanjutnya menghitung 2 menggunakan rumus:

X2 = X2− ( )

4) Langkah 4 Mencari nilai thitung , menggunakan rumus:

t = Mx2 − Mx1

x 12 + x 22 n1 + n2− 2

1 n1

1 n2

5) Langkah 5 menetukan derajat kebebasan, dk = n1 + n2 -2

6) Langkah 6 mencari ttabeldengan signifikansi 0,05

Adapun untuk ketentuan pengujian hipotesis ini adalah jika t hitung t

tabelmaka Ho diterima dan Hi ditolak dan jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Hi

(42)

97

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengolahandanpembahasanhasilpenelitianeksperimen

yang dilakukanpadakelas 2 di SDIT AL-BINA tahunajaran 2012/2013,

tentanghasilpembelajaranmenulispermulaandenganmenggunakan film

disimpulkansebagaiberikut:

1. Kegiatan yang paling

signifikanberbedapadakelaseksperimendankontroladalahmenontonataumenyi

mak film. Siswa kelaseksperimenjauhlebihsemangat,

menunjukansikapperhatian, menginginkantempatduduknya di

depansemuasedangkan di kelaskontrol yang tanpamenggunakan media film

kurangterlihatsemangatbelajardanperhatiannyaterhadappembelajaran.

2. Didasarkandarihasilperhitunganpretestantarakelaseksperimendankelaskontroli

nitidakadaperbedaankemampuanmenulis (homogen)

setelahdiberikanperlakuandandilakukanposttesthasilnyaadaperbedaankemamp

uansiswadalammenulispermulaan.

3. Berdasarkan data

penyebaranangketterhadapresponsiswatentangpembelajaranmenulispermulaa

nmenggunakan media film

inidapatditarikkesimpulanbahwapadaumumnyasiswamenyatakanrespon yang

positif, belajarmenjadisemangatdanmenyenangkan.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitian,

makapenelitimenyarankanbeberapahalsebagaiberikut :

1. Guru

seyogyanyamempertimbangkanpembelajaranmenulispermulaandenganmengg

unakan media film sebagaisalahsatualternatif media mengajar yang

menarikkarenatidakhanyadapatmeningkatkankualitasafektifsiswatetapijugapr

(43)

98

Nely Azizah, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penerapan media film

initidakhanyadapatdigunakanpadamatapelajaranbahasaindonesiaatauketeramp

ilanmenulis ,tetapijugadapatditerapkanpadamatapelajaran lain yang

sesuaidengantujuanpembelajaran.

3. Keterampilanmenulispermulaaninibutuhperhatiandimanapondasimenulisnyaa

kandipengaruhiolehbagaimana guru

memberikanarahandanpengajaranmenulispadamasamenulispermulaan.

Olehkarenaitu, guru

Gambar

Tabel 4.21
Gambar 2.2 Bagan Komposisi sebuah Film …………………………………  36
Tabel Nilai –Nilai r PRODUCT MOMENT…………………………...126
Tabel 3.2 Arti Perhitungan Persentase
+3

Referensi

Dokumen terkait

Rika Nora, Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler PAI, Wawancara oleh penulis di Bandar Lampung tanggal 22 Juli 2016.. kepada peserta didik. Tidak ada paksaan dan

Melalui perbedaan ini, dapat dilihat bahwa top of mind yang menunjukkan perilaku konsumsi es krim mahasiswa terhadap es krim yang biasa dikonsumsi dipengaruhi oleh ketersediaan

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali dan meneliti faktor- faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain persepsi siswa tentang keterampilan mengajar

Gaya kepemimpinan transformasional manajer mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kreativitas kerja pegawai pada Divisi Pengembangan SDM di PT.Dirgantara

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Esa atasberkat, kasih, anugrah-Nya bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Debt

Menunjuk Surat Kami Nomor : 977 lKuNlzltz tanggal 27 Mei 2012 mengenai Pemberitahuan Awal Penyelenggaraan Rapimnas Kadin 20t2yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-9

Latar belakang RUSUNAWA di Surabaya dibangun sangat beragam. Rumah Susun Dupak Bangun Rejo dibangun untuk pemanfaatan rumah susun bagi warga yang sebelumnya telah menempati

Lara Jiwa merupakan karya tari yang diawali dengan mendengarkan cerita tentang Suminten edan dari cerita itu muncullah ide untuk mengangkat kedalam karya