• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Survei pada Pengunjung Miko Mall.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Survei pada Pengunjung Miko Mall."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI MIKO MALL

(Survei pada Pengunjung Miko Mall yang Melakukan Pembelian)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Rizqina Siti Nadiya 0906700

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI MIKO MALL

(Survei pada Pengunjung Miko Mall yang Melakukan Pembelian)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Drs. Bambang Widjajanta, M.M. NIP. 19611022 198903 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas

Pedidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada pada penulis

(3)

PENGARUH PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI MIKO MALL

(Survei pada Pengunjung Miko Mall yang Melakukan Pembelian)

Oleh

Rizqina Siti Nadiya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rizqina Siti Nadiya Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

ABSTRAK

Rizqina Siti Nadiya (096700), Pengaruh Program Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung Miko Mall). Di bawah bimbingan Drs. Bambang Widjajanta, M.M.

Peneltian ini membahas mengenai pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall. Persaingan yang terjadi pada industri ritel di Indonesia menjadikan para pemain industri tidak hanya berorientasi dengan pengembangan produk yang baik tetapi harus pula menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan sehingga dapat menampung aspirasi dan keinginan pelanggan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menetapkan program komunikasi pemasaran yang tepat sehingga mendorong konsumen melakukan keputusan pembelian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Memperoleh gambaran mengenai program komunikasi pemasaran 2) Memperoleh gambaran mengenai keputusan pembelian dan 3) Memperoleh temuan seberapa besar pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah pengunjung Miko Mall. Variabel independen yaitu komunikasi pemasaran dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif dan metode yang digunakan explanatory survey.

Hasil menunjukan kinerja komunikasi pemasaran berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 65,7% dan 34,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian, dengan persamaan regresi linear sederhana Ŷ = 19,149+0,727X.

(5)

ABSTRACT

Rizqina Siti Nadiya (0906700), Influence of Marketing Communications Program on Purchase Decision (A Survey on the visitor of Miko Mall). Under the advisory Drs. Bambang Widjajanta, M.M.

This study discusses the influence of marketing communications program on purchase decision in Miko Mall. The competitive of retail industry in Indonesia industry requires each industry players not only oriented by developing product but also industry player must also establish communications with customer in order to accomodate the aspirations and desires of customer who intended to meet and satisfy the needs and wants of customer. This is done in order to determine appropriate marketing communications program so that companies can influence customer’s mind to do purchase decision.

This study aimed to 1) obtain an overview of the marketing communications program 2) obtain an overview of the purchase decision 3) obtain findings on how much influence of marketing communications program on purchase decision in Miko Mall. Analysis unit in this study is the visitor of Miko Mall. The independent variable is marketing communications program and purchase decision as the dependent variable, with the type of research is descriptive, verification, and explanatory survey method.

The results show that the performance of marketing communications has 65,7% positive influence on the purchase decision and 34.3% influenced by other variables outside of the study, with the equation of simple linear regression Ŷ = 19,149+0,727X.

(6)

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 15

1.3 Rumusan Masalah ... 16

1.4 Tujuan Penelitian ... 16

1.5 Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS ... 18

2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Konsep Komunikasi Pemasaran ... 18

2.1.1.1 Komunikasi Pemasaran dalam Bauran Pemasaran Ritel...18

2.1.1.2 Definisi Komunikasi Pemasaran ... 24

2.1.1.3 Proses Komunikasi Pemasaran ... 25

2.1.1.4 Dimensi Komunikasi Pemasaran ... 32

2.1.2 Keputusan Pembelian ... 37

(7)

2.1.2.3 Dimensi Keputusan Pembelian... 40

2.1.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian... 42

2.1.3. Pengaruh Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian ... 47

2.1.4. Orisinalitas Penelitian ... 48

2.2. Kerangka Pemikiran... 51

2.3. Hipotesis ... 55

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 57

3.1.Objek Penelitian ... 57

3.2.Metode Penelitian ... 57

3.2.1. Jenis dan Metode Penelitian ... 57

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 59

3.2.3. Jenis dan Sumber Data ... 63

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 65

3.2.4.1.Populasi ... 65

3.2.4.2 Sampel... 66

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 69

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 71

3.2.6. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 72

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 72

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77

3.3. Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .. 79

3.3.1 Teknik Analisis Data ... 79

(8)

3.3.3.1 Asumsi Regresi Linier...81

3.3.3.2 Analisis Korelasi...82

3.3.3.3 Analsis Regresi Linier Sederhana ... 83

3.3.3.4 Koefisien Determinasi ... 85

3.3.4 Pengujian Hipotesis ... 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 87

4.1.1. Profil Perusahaan Miko Mall ... 87

4.1.2. Identitas Miko Mall... 89

4.2 Karakteristik Responden dan Pengalaman Responden ... 89

4.2.1 Karakteristik Responden ... 89

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...89

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 90

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 90

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 93

4.2.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 94

4.2.2 Pengalaman Responden ... 96

4.2.2.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Pusat Perbelanjaan yang dikunjungi selain Miko Mall ... 96

4.2.2.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Pusat Perbelanjaan yang Menjadi Tujuan Utama Belanja ... 97

(9)

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Public Relation

and Publicity ... 104

4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Direct Marketing ... 111

4.3.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Program Komunikasi Pemasaran ... 113

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 118

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Brand Choice ... 119

4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Dealer ... 122

4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Quantity ... 126

4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Timing... 129

4.4.5 Tanggapan Responden Terhadap Payment Method .... 131

4.4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 134

4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Program Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian di Miko Mall ... 138

4.5.1 Uji Normalitas ... 138

4.5.2 Uji Linearitas ... 139

4.5.3 Diagram Pencar ... 140

4.5.4 Analisis Korelasi ... 141

4.5.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 142

4.5.6 Koefisien Determinasi ... 143

4.5.7 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 144

4.6 Implikasi Hasil Penelitian ... 145

4.6.1 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Teoritis ... 145

(10)

4.6.3.2 Implikasi Hasil Penelitian terhadap

Kompetensi Profesional ... 150

4.6.3.3 Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pengembangan Pendidikan di SMK ... 155

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 160

5.1. Kesimpulan ... 160

5.2. Rekomendasi ... 160 DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Krisis global yang melanda Eropa dan Amerika mengakibatkan kondisi perekonomian global rapuh, dan pertumbuhan di negara-negara maju masih lemah. Namun Standard Chartered Bank Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi dunia akan membaik pada tahun 2013. Indikasinya, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa diperkirakan akan tumbuh positif. AS diperkirakan tumbuh sekitar 3% hingga akhir tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus mengalami peningkatan ditengah kondisi ekonomi global yang rapuh. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1

Sumber : www.setneg.go.id (akses 4 Maret 2013 pukul 15.30) GAMBAR 1.1

(12)

Berdasarkan Gambar 1.1 dapat diketahui bahwa dalam sepuluh tahun terkahir pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat stabil dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,11%. Trend tersebut sangat berbeda dengan Singapura yang memiliki rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,11% namun dengan tingkat fluktuasi yang tinggi pula

Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan dapat mencapai kisaran 6,3-6,8% dan 6,7-7,2% pada tahun 2014 sejalan dengan kinerja perekonomian dunia yang diproyeksikan akan mengalami perbaikan. Berikut proyeksi perekonomian Indonesia pada Tabel 1.1

TABEL 1.1

PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SISI PERMINTAAN

Sumber : www.bi.go.id (akses Minggu 14 April 2013 pukul 20.30)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2013 stabil pada level 6,2%. Hal tersebut didorong oleh prospek permintaan domestik yang tetap kuat. Stabilnya kondisi perekonomian Indonesia dapat dilihat pula dari sisi penawaran. Berikut proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi penawaran akan disajikan pada Tabel 1.2

Komponen 2011

Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto

8,8 10,0 12,3 10,0 10,5 10,7 10,2- 10,7 12,4- 12,9

Ekspor Barang dan Jasa 13,6 7,9 2,2 -2,8 -1,8 1,1 3,2 - 3,7 6,9 - 7,4

Impor Barang dan Jasa 13,3 8,0 10,9 -0,5 1,9 4,9 4,9 - 5,4 8,4 - 8,9

(13)

TABEL 1.2

PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SISI PENAWARAN

Sumber : www.bi.go.id (akses Minggu 14 April 2013 pukul 20.30)

Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil bahkan cenderung mengalami peningkatan membuat pemerintah harus bekerja keras agar kondisi seperti ini dapat dipertahankan karena dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan peraturannya tentu sangat berpengaruh terhadap peningkatan kondisi perekonomian Indonesia. Peningkatan perekonomian Indonesia tidak hanya terlihat dari PDB saja, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pun menunjukkan kondisi demikian, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut.

Komponen 2011

Perdagangan, Hotel dan

(14)

Sumber : Berita Resmi Statistik No.15/02/Th.XVI, 5 Februari 2013

GAMBAR 1.2

INDEKS TENDENSI BISINIS TRIWULAN IV-2009-TRIWULAN IV 2012 DAN PERKIRAAN ITB TRIWULAN I-2013

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I-2013 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan IV-2012. Akan tetapi tingkat optimisme pelaku bisnis di Indonesia pada triwulan I-2013 diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2012 (nilai ITB sebesar 105,29). Agar lebih jelas perbandingan ITB pada triwulan III dan IV tahun 2012 dengan perkiraan ITB triwulan I-2013 akan disajikan pada Tabel 1.3

TABEL 1.3.

ITB TRIWULAN III DAN IV TAHUN 2012 DAN PERKIRAAN ITB TRIWULAN I TAHUN 2013 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan,

dan Perikanan 111,73 95,65 110,98

2. Pertambangan dan Penggalian 97,18 100,62 101,65

3. Industri Pengolahan 108,65 107,14 101,55

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 105,66 105,35 103,48

5. Konstruksi 110,99 108,31 104,40

(15)

Sektor

Indeks Tendensi Bisnis 107,43 105,29 104,44

Sumber : Berita Resmi Statistik No.15/02/Th.XVI, 5 Februari 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa pada triwulan I-2013 nilai ITB beberapa sektor diperkirakan naik. Namun ada beberapa sektor yang diperkirakan akan mengalami peningkatan nilai ITB.

Semua sektor tentu memiliki peran dalam menunjang meningkatnya kondisi perekonomian Indonesia. Salah satu sektor penting yang dirasa memiliki kontribusi cukup tinggi dalam upaya peningkatan ini adalah berkembangnya sektor perdagangan terutama Ritel. Mengingat sektor ini merupakan salah satu sektor penyumbang tertinggi baik bagi nilai ITB maupun PDB.

Perkembangan sektor perdagangan ritel ini dapat dirasakan dengan menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan modern di Indonesia yang kita kenal dengan istilah Mal. Mal-mal tersebut berlomba satu sama lain untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Konsep yang ditawarkan mulai dari Open Air

Mall, Mall Tematik, dan MallHotel meskipun pada dasarnya konsep utama pada mal adalah one stop shopping dimana di dalam pusat perbelanjaan terdapat

Departement Store, Toserba, Food Court, Supermarket, bahkan sarana hiburan seperti Arena Bermain Anak, Bioskop, dan Family Karaoke.

(16)

meningkatkan pula omset mal yang bersangkutan. (sumber:www.bisnis.com, akses Senin 13 Januari 2012 pukul 18.23). Dengan demikian dapat diketahui bahwa berkunjung ke mal sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini.

Salah satu kota di Indonesia yang dipenuhi oleh mall adalah Bandung. Wisata belanja yang dimiliki kota Bandung menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dari luar kota. Selain itu lokasi yang strategis dan nilai history yang sangat melekat kuat pada kota Bandung pun menjadi daya tarik tersendiri bagi kota yang dijuluki sebagai Paris van Java.

Daya tarik kota Bandung sebagai kota yang strategis dan kota tujuan wisata favorit menjadi salah satu alasan bagi para pemilik modal untuk mengembangkan usaha di kota Bandung khususnya usaha di bidang perdagangan modern atau mall . Selain itu berubahnya pola hidup masyarakat yang semakin modern dan menjadikan mall sebagai salah satu bagian dari hidup mereka membuat jumlah mal di kota Bandung berkembang begitu pesatnya. Berikut daftar pusat perbelanjaan atau Mal di Bandung pada Tabel 1.4

TABEL 1.4

PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA BANDUNG

No Pusat Perbelanjaan/Mall No Pusat Perbelanjaan/Mall 1 Setiabudhi Supermarket 12 Braga Citywalk

2 Braga City Walk 13 Paris van Java

3 Be Mall 14 Planet Dago

4 Bandung Indah Plaza 15 Dago Plaza

5 ITC Kebon Kalapa 16 Istana Plaza

6 Kings Shopping Centre 17 Premiere Plaza

7 Kopo Plaza 18 Yogya Dept.Store

8 Makro Dept.Store 19 Palaguna

9 Parahyangan Plaza 20 Festival Citylink

10 Istana BEC 21 Miko Mall

11 Metro Trade Center 22 Cihampelas Walk

(17)

Bandung memiliki 22 pusat perbelanjaan atau mal dengan fasilitas dan

store atmosphere yang berbeda serta tersebar di beberapa wilayah kota Bandung. Bahkan dalam beberapa periode sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor unggulan kota Bandung. Namun, meskipun sektor perdagangan merupakan sektor penyumbang pendapatan tertinggi kota Bandung, banyaknya jumlah mal tidak diimbangi oleh tingginya jumlah kunjungan dari setiap mall. Bahkan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung mencatat bahwa jumlah mall di kota Bandung sudah sangat banyak bahkan hampir mengalami over supply. Jumlah mall sebanyak 30 unit dianggap terlalu banyak untuk ukuran Kota Bandung yang hanya memiliki luas 16.730 hektare.

Menjamurnya mall di Bandung tentu menimbulkan persaingan tersendiri dalam industri ini. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Sekretaris Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) bahwa persaingan mall di Bandung sudah sangat ketat sehingga para pengelola harus memikirkan konsep mall yang mereka kelola agar tidak menimbulkan kesan jenuh bagi para pengunjung. Kondisi demikian mau tidak mau memaksa pengelola mall berlomba menyediakan fasilitas selengkap mungkin dan konsep semenarik mungkin demi meningkatkan jumlah kunjungan dan jumlah penjualan. Berikut daftar mall yang ada di wilayah Bandung Selatan beserta jumlah kunjungannya pada Tabel 1.5

TABEL 1.5

JUMLAH PENGUNJUNG MALL DI BANDUNG SELATAN TAHUN 2012

No Mal Jumlah Pengunjung

1 Miko Mall 4507 orang per hari

2 Festival Citylink 10.000 orang per hari 3 Metro Trade Center 8000 orang per hari

(18)

Berdasarkan Tabel 1.5 dapat diketahui bahwa tingkat kunjungan Miko Mall berada dibawah rata-rata tingkat kunjungan Festival Citylink, dan Metro Trade Center. Padahal fasilitas yang dimiliki Miko Mall sama dengan fasilitas yang dimiliki mall pada umumnya seperti family karaoke, arena bermain anak,

food court,Hypermarket, dan tenan-tenan yang menjual berbagai kebutuhan pengunjung. Berikut adalah tabel jumlah kunjungan Miko Mall pada Tabel 1.6

TABEL 1.6

JUMLAH PENGUNJUNG MIKO MALL TAHUN 2009-2012

Bulan Jumlah Pengunjung

2009 2010 2011 2012

Januari 128.113 131.136 129.453 131.572

Februari 131.005 142.042 128.700 129.894

Maret 128.019 134.651 134.235 131.562

April 127.451 116.411 116.210 116.410

Mei 129.050 118.789 120.494 120.776

Juni 129.095 109.100 107.065 121.654

Juli 131.116 120.012 109.020 108.098

Agustus 130.112 118.050 115.064 114.782

September 145.113 138.148 132.119 134.094

Oktober 145.879 149.981 159.136 158.907

November 157.988 150.113 150.231 154.031

Desember 162.432 160.843 150.865 172.910

Jumlah 1.645.373 1.589.276 1.552.592 1.594.690

Sumber: Data Internal Miko Mall 2013

Berdasarkan Tabel 1.6 dapat diketahui bahwa tahun 2009 merupakan tahun dengan jumlah pengunjung tertinggi selama kurun waktu empat tahun terakhir mengingat pada tahun tersebut Miko Mall baru saja melakukan re-concept

(19)

Sumber : Modifikasi Data Internal Miko Mall 2013

GAMBAR 1.3

JUMLAH KUNJUNGAN MIKO MALL TAHUN 2009-2012

Berdasarkan Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2010-2012 mengalami fluktuasi. Jumlah pengunjung untuk triwulan I tahun 2013 pun demikian. Berikut ini jumlah kunjungan untuk triwulan I tahun 2013 pada Tabel 1.7

TABEL 1.7

JUMLAH PENGUNJUNG MIKO MALL TRIWULAN I TAHUN 2013

Sumber : Data Internal Miko Mall 2013

Meskipun pada triwulan I tahun 2013 jumlah pengunjung meningkat jika dibandingkan dengan triwulan pertama pada tahun sebelumnya, namun jumlah kunjungan setiap bulannya cenderung mengalami penurunan. Minat masyarakat untuk melakukan kunjungan dan melakukan pembelian di Miko Mall pun cukup rendah dibandingkan dengan minat masyarakat untuk melakukan pembelian di mal lainnya. Berikut pusat perbelanjaan di Bandung Selatan yang menjadi tujuan berbelanja masyarakat pada Tabel 1.8

(20)

TABEL 1.8

PUSAT PERBELANJAAN YANG MENJADI TUJUAN BELANJA DI BANDUNG SELATAN

Berdasarkan Tabel 1.8 tersebut dapat diketahui bahwa minat masyarakat untuk melakukan kunjungan di Miko Mall paling rendah dibandingkan dengan mall lainnya di Bandung Selatan. Rendahnya minat masyarakat untuk melakukan pembelian di Miko Mall pun dapat dilihat pada Tabel 1.9

TABEL 1.9

MINAT MASYARAKAT UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN DI MIKO MALL

Sumber : Data Hasil Pra Penelitian

Data yang terdapat pada Tabel 1.8 dan Tabel 1.9 menunjukkan bahwa Miko Mall bukanlah tujuan utama masayarakat dalam berbelanja. Hal ini tentu mengindikasikan adanya permasalahan yang terjadi terkait rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung dan melakukan pembelian di Miko Mall. Pihak manajemen Miko Mall pun belum merasa puas dengan pencapaian tingkat kunjungan saat ini sehingga berusaha untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan mengingat pengunjung merupakan salah satu elemen terpenting bagi kemajuan sebuah pusat perbelanjaan. Selain itu dengan meningkatnya jumlah

No Pernyataan Ya Tidak

1 Mengunjungi Miko Mall karena terdorong untuk melakukan pembelian

33,4% 66,6% 2 Memutuskan melakukan pembelian di Miko Mall karena

produk yang dijual sesuai dengan kebutuhan

40% 60% 3 Miko Mal sebagai tujuan utama untuk berbelanja 16,4% 83,3% 4 Waktu yang dibutuhkan dalam memutuskan berbelanja di

Miko Mal relatif singkat

(21)

pengunjung maka jumlah penjualan di Miko Mall pun akan turut mengalami peningkatan pula sehingga dapat meningkatkan omset bagi Miko Mall.

Pihak manajemen Miko Mall menyatakan bahwa terdapat beberapa upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung. Upaya-upaya tersebut antara lain melakukan renovasi gedung, menambah kelangkapan produk yang dijual, dan promosi.

Renovasi gedung yang dilakukan Miko Mall bertujuan untuk menciptakan

store atmosphere baru yang dapat menambah kenyamanan pengunjung. Upaya yang selanjutnya dilakukan adalah dengan menambah kelengkapan produk yang dijual. Hal ini pun tak lain bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung karena dengan lengkapnya produk yang dijual di Miko Mall, maka pengunjung tak perlu pergi ke tempat lain untuk berbelanja beberapa produk. Penambahan kelengkapan produk diaplikasikan dengan bervariasinya produk yang dijual sehingga konsep one stop shopping dapat dirasakan oleh pengunjung. Adapun produk yang dijual adalah keperluan rumah tangga, fashion, furniture, tenan kuliner, elektronik, dan pusat penjualan handphone. Selain itu, mulai tanggal 1 April 2013 Miko Mall membuka bursa penjualan mobil bekas setiap akhir pekan.

(22)

Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung tentu melibatkan semua departemen dalam perusahaan. Namun dari keseluruhan departemen yang terlibat, departemen Pemasaran melalui program Komunikasi Pemasaran yang mereka aplikasikan adalah departemen yang paling bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah pengunjung karena berbagai kegiatan Komunikasi Pemasaran harus dapat memberikan informasi, ajakan, dan memperkuat awareness atau kesadaran masyarakat terhadap Miko Mall. Jika hal tersebut mampu dilaksanakan dengan baik maka jumlah pengunjung diharapkan akan mengalami peningkatan sehingga dengan meningkatnya jumlah pengunjung maka jumlah keputusan pembelian pun akan mengalami peningkatan pula. Berikut ini adalah program komunikasi pemasaran atau Marketing Communications yang dilakukan Miko Mall pada Tabel 1.10

TABEL 1.10

PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN MIKO MALL TAHUN 2013

No Komunikasi Pemasaran Keterangan

1 Advertising Billboard, Koran, dan Majalah

2 Sales Promotion 1. Brosur, Leaflet dan Stiker

2. Program potongan harga 10% bagi pemilik member card Food Garden

3. Program promo diskon tenan 4. Program eat and win Food Garden

5. Kopo Student Special

6. Parkir gratis setiap Senin-Jumat pukul 20.00-22.00 WIB

3 Public Relation and Publicity 1. Publications

a. Publikasi di media cetak Tribun Jabar dan Radio MGT FM

2. Event and Experience :

a. Cooking Class for kids

b. Beauty Class for tenan

c. Cooking Class with Chef Juna

(23)

f. Fashion show tenan

g. Lomba menggambar dan mewarnai tingkat TK dan SD

h. Pencarian Bakat Accoustic

i. Senin Ceria Stand up Comedy

j. Miko Go Green

4. News : Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Bandung Express, Tabloid Starglam 5. Public Service Activities : Charity

dengan Panti Asuhan Menyambut Natal 2013, Program pemeriksaan kesehatan gratis, Penggalangan dana bagi korban banjir Soreang.

4. Direct Marketing 1. Facebook

2. Twitter Sumber : Data Internal Miko Mall 2013

Berdasarkan Tabel 1.10 dapat dilihat bahwa departemen pemasaran Miko Mall mengaplikasikan program komunikasi pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian di Miko Mall. Aplikasi kegiatan advertising dilakukan dengan pembuatan billboard, iklan di media koran dan majalah.

Program Sales Promotion diaplikasikan melalui pembuatan brosur, leaflet,

(24)

para pengunjung setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 20.00 sampai pukul 22.00 WIB.

Public Relation and publicity diaplikasikan melalui beberapa kegiatan. Aplikasi publications dilakukan dengan cara beberapa publikasi media terhadap aktivitas yang diselenggarakan Miko Mall seperti pembukaan gerai baru atau publikasi menganai events melalui radio. Event and experience dilakukan dengan cara diselenggarakannya berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan pengalaman di benak pengunjung. Pemberitahuan atau berita mengenai Miko Mall dalam beberapa media massa seperti Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Bandung Express, dan Tabloid Starglam merupakan aplikasi dari News yang merupakan salah satu bagian dari Public Relation and Publicity. Selain itu penciptaan identitas melalui sebuah logo, warna dan penggunaaan seragam bagi para pegawai memperkuat identitas Miko Mall. Kegiatan yang merupakan bagian dari Public Relation lainnya adalah Public Service Activities, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan yang menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan amal dengan Panti Asuhan menyambut Natal, program pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah serta program penggalangan dana bagi korban banjir Soreang.

(25)

Melalui program marketing communications atau komunikasi pemasaran diharapkan dapat memberikan informasi, ajakan, dan selalu mengingatkan masyarakat mengenai Miko Mall sehingga dapat memotivasi mereka untuk melakukan keputusan pembelian di Miko Mall. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan sebuah penelitian tentang Pengaruh Program Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian di Miko Mall.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa menjamurnya jumlah Mall di Kota Bandung menciptakan persaingan tersendiri pada industri ini. Sehingga setiap Mall dituntut untuk menciptakan berbagai program dan strategi agar mendapat perhatian dari masyarakat sehingga mereka akan melakukan kunjungan dan pembelian pada mall tersebut. Dengan demikian yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah

(26)

mengetahui bagaimana pengaruh Program Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian di Miko Mall maka perlu diadakan sebuah penelitian. 1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran program komunikasi pemasaran di Miko Mall 2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian di Miko Mall

3. Seberapa besar pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat hasil temuan mengenai :

1. Gambaran mengenai program komunikasi pemasaran di Miko Mall 2. Gambaran mengenai keputusan pembelian di Miko Mall

3. Seberapa besar pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall

1.5. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :

(27)

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis yaitu sebagai saran atau masukan bagi pihak Miko Mall .

(28)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Miko Mall. Variabel yang digunakan antara lain komunikasi pemasaran yang terdiri dari advertising, sales romotion, public relation and publicity dan direct marketing sebagai variabel bebas (independent variable). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan pembelian dengan indikatornya yang mencakup brand choice, dealer, quantity, timing dan payment method.

Penelitian ini dilakukan di Miko Mall dan responden yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah pengunjung Miko Mall yang melakukan pembelian. Jangka waktu pada penelitian ini adalah kurang dari satu tahun, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Method.

Menurut Asep Hermawan (2009:98) “Metode cross sectional sebagai suatu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil sekali bidik (one snapshot) pada satu saat tertentu.”

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian

(29)

fakta-fakta empirik dalam menguji pernyataan-pernyataan teoritik. Maka berdasarkan variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono dalam Shela (2011:79) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran

terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran dan bagaimana komunikasi pemasaran tersebut dapat berpengaruh pada keputusan pembelian responden ke Miko Mall. Penelitian verifikatif pada dasarnya bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya mengenai seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan berkunjung

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif maka peneliti menggunakan penelitian survei. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2012:12) penelitian survei adalah sebagai berikut :

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa “ Explanory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen ataupara peneliti tersebut.”

(30)

mengambil generalisasi dari hasil penelitian dan sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi sehingga hasil penelitian akan lebih akurat.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel menurut Sugiyono (2011:38), “Segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Mengoperasionalkan atau mendefinisi operasionalkan suatu concept agar dapat diukur dilakukan dengan cara melihat dimensi perilaku, aspek karakteristik yang ditunjukan oleh suatu konsep (Asep Hermawan, 2009:95).

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Asep Hermawan (2009:184) menyatakan bahwa “Variabel bebas adalah suatu atribut dari suatu obyek, gagasan, atau peristiwa yang nilainya secara langsung dimanipulasi/dikontrol oleh peneliti.” Sedangkan variabel terikat

menurut Sugiyono (2011:39) “Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”

Demi tercapainya tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian maka peneliti perlu memahami apa sebenarnya yang hendak diukur dari variabel yang akan diteliti atau mendefinisikannya ke dalam operasionalisasi variabel.

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala semantic defferential.

Menurut Sugiyono (2010:138) :

(31)

yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang. Operasionalisasi variabel pada penelitian ini akan disajikan pada Tabel 3.1

TABEL 3.1.

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

(32)

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.

(33)

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

(34)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Uma Sekaran mengemukakan bahwa :

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

(35)

Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti, beberapa sumber data sekunder antara lain buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan. Sedangkan data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa tersebut.

Lebih lanjut Asep Hermawan (2009:168) mengemukakan bahwa:

Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei atau observasi. Data Sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini akan disajikan dalam Tabel 3.2 TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data Sumber Data Kategori

Data

Jumlah pengunjung Miko Mall tahun 2009-2012 dan Triwulan I, II dan III tahun 2013

Miko Mall Primer

Kegiatan Komunikasi

Pemasaran Miko Mall Miko Mall Primer

Pusat perbelanjaan yang

menjadi tujuan belanja di Bandung Selatan

Hasil Pra Penelitian Primer

Minat masyarakat untuk

melakukan pembelian di

Miko Mal

Data Hasil Pra Penelitian Primer

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sisi permintaan

www.bi.go.id diakses 14 April 2013,

(36)

Jenis Data Sumber Data Kategori

15/02/Th.XVI, 5 Februari 2013 Sekunder

ITB Triwulan III dan IV Yahun 2012 dan Prakiraan ITB Triwulan I Tahun 2013

Berita Resmi Statistik No.

15/02/Th.XVI, 5 Februari 2013 Sekunder

Daftar pusat

perbelanjaan/Mall di Kota Bandung

www.bandung.go.id, diakses 3

Februari 2013, 15:34 Sekunder

Jumlah pengunjung rata-rata

per hari Mall di Kota

Bnadung

bisnisjabar.com, diakses 6 Februari

2013, 21:59 Sekunder

Sumber : Pengolahan data 2013

3.2.4 Populasi, Sampling dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Setelah peneliti mengetahui masalah yang akan diteliti, penting perlu menentukan populasi untuk salah satu cara mendapatkan informasi kepada anggota populasi yang berkepentingan. Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti (Asep Hermawan, 2009:145).

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Sedangkan menurut Asep Hermawan (2009:143) “Populasi merupakan seluruh

(37)

“Populasi mengacu pada keseluruh kelempok orang, kejadian atau hal minat yang

diinginkan peneliti investigasi”.

Langkah awal dalam penelitian, peneliti harus menentukan dengan jelas mengenai populasi yang menjadi target sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Miko Mall yang melakukan pembelian.

TABEL 3.3

DATA POPULASI PENGUNJUNG MIKO MALL YANG MELAKUKAN PEMBELIAN

Hari Jumlah Pembeli

Senin 3987

Selasa 4050

Rabu 4112

Kamis 3996

Jumat 4456

Sabtu 5240

Minggu 5350

Rata-rata perhari 4455,8 4456

Sumber: Jumlah rata-rata berdasarkan informasi Miko Mall

3.2.4.2 Sampel

Suharsimi Arikunto (2010:131) menyatakan “Sampel adalah sebagai atau

(38)

Rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin. Yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam menentukan ukuran sampel berdasarkan rumus Slovin dibutuhkan uji normalitas. Imam Ghozali (2012: 160) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

a. Analisis Grafik

(39)

b. Analisis Statistik

Menurut Ghozali (2012:164) uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi d atau normal (Ho

diterima), sebaliknya bila sig <0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal (Ha diterima). Berdasarkan hasil pengujian sig > 0,05

didapatkan hasil yaitu 0,594 dan 0,873 artinya memiliki distribusi d atau normal. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual dan One Sample Kolmogrov-Smirnov test menunjukkan bahwa penelitian memenuhi hasil uji asumsi, plot data menyebar di sekitar garis lurus melintang. Penentuan ukuran sampel diambil berdasarkan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141) adalah sebagai berikut:

Dimana :

n = Ukuran Sampel N= Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e = 0,1)

2

1 Ne N n

(40)

Untuk mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata.. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut:

n = 97,80 ≈ 98

Untuk keperluan penelitian, maka peneliti menambahkan ukuran sampel sebanyak dua orang, sehingga ukuran sampelnya adalah 100 orang.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Cara memilih sampel dapat dilakukan melalui teknik sampling, Sugiyono (2010:116) berpendapat “teknik sampling merupakan teknik pengambilan

sampel”. Gilbert A. Churchill, Jr (2005:10) membagi teknik sampling ke dalam dua kategori yaitu sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas.

Sampel probabilitas adalah suatu sampel di mana masing-masing unsur populasi mempunyai kesempatan yang besar untuk dimasukkan ke dalam sampel, sedangkan sampel nonprobabilitas yaitu suatu sampel yang mengandalkan pada penilaian perorangan dalam proses pemilihan unsur-unsur dan karenanya, melarang pengestimasian profitabilitas bahwa setiap unsur populasi akan dimasukan ke dalam sampel.

Teknik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan simple random sampling, simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari

45,56 4456 = 

n

4456.0,12 1

4456



(41)

anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Pengambilan data dilakukan secara sistematis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengunjung Miko Mall.

2. Menentukan tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi checkpoint adalah pintu masuk Miko Mall dan Food Garden Miko Mall karena salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Miko Mall adalah Food Garden.

3. Menentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling, dalam penelitian ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah pukul 13.00-19.00, karena sebagaian besar pengunjung yang berkunjung ke Miko Mall pada waktu tersebut.

4. Melakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint, orientasi ini dijadikan dasar untuk menentukan interval pemilihan pertama atau dasar kepadatan berkunjung. Menentukan interval pemilihan pertama dilakukan

dengan rumus :

n N i

Dimana : i = interval

N = Jumlah pengunjung per hari n = Ukuran sampel

(42)

a. Interval hari Senin :

b. Interval hari Selasa :

c. Interval hari Rabu :

d. Interval hari Kamis :

e. Interval hari Jumat :

f. Interval hari Sabtu :

g. Interval hari Minggu :

5. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang diambil. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

(43)

1. Wawancara

Wawancara sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak Miko Mall. Wawancara ini dilakukan dengan marketing Miko Mall.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan yaitu dengan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap kegiatan dan keadaan di kawasan Miko Mall.

3. Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan yaitu pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti yaitu komunikasi pemasaran dan keputusan pembelian.

4. Angket/kuesioner

Angket adalah alat pengumpulan data yang berisi sejumlah persyaratan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini dijelaskan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151), yang menyatakan bahwa “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang pribadinya atu hal-hal yang lain ketahui”. Dalam penelitian ini angket ditujukan kepada pengunjung Miko Mall.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Hasil PengujianValiditas

(44)

valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk menghukur apa yang sebenarnya diukur.”

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment menurut Suharsimi Arikunto (2010:213), yaitu sebagai berikut :

Dimana :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan

= Skor untuk pernyataan yang dipilih = Skor total

= Jumlah responden

= Jumlah skor dalam distribusi X

= Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadran dalam skor distribusi X

(45)

1. Jika rhitung ≥ rtabelmaka pertanyaan tersebut valid;

2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Penelitian ini menguji validitas setiap instrumen dalam variabel yang diteliti yaitu variabel komunikasi pemasaran dan keputusan pembelian. Peneliti menguji validitas per-soal berdasarkan operasionalisasi variabel yang diuji kepada 30 responden dengan hasil validitas sebagai berikut:

TABEL 3.4

1 Tingkat kejelasan iklan yang dibuat Miko Mall 0,507 0,374 Valid

2 Tingkat ketepatan pemilihan media iklan yang dibuat

Miko Mall 0,432 0,374 Valid

3 Tingkat daya tarik iklan yang dibuat Miko Mall 0,613 0,374 Valid

2. Sales Promotion

4 Tingkat frekuensi promosi penjualan yang dilakukan

Miko Mall 0,507 0,374 Valid

5 Tingkat daya tarik promosi penjualan yang dilakukan

Miko Mall 0,613 0,374 Valid

3. Public Relation and Publicity

6 Tingkat kejelasan informasi dalam publikasi yang

dilakukan Miko Mall 0,437 0,374 Valid

7 Tingkat daya tarik publikasi yang dilakukan Miko

Mall 0,546 0,374 Valid

8 Tingkat ketepatan pemilihan lokasi penyelenggaraan

event 0,600 0,374 Valid

9 Tingkat daya tarik event yang diselenggarakan di

Miko Mall 0,675 0,374 Valid

10 Tingkat ketepatan media identitas Miko Mall 0,720 0,374 Valid

11 Tingkat kejelasan identitas media melalui logo Miko

Mall 0,331 0,374

Tidak Valid

12 Tingkat frekuensi berita mengenai Miko Mall

0,483 0,374 Valid

13 Tingkat keefektifan kegiatan pelayanan kepada

masyarakat yang dilaksanakan Miko Mall 0,558 0,374 Valid

14 Tingkat daya tarik kegiatan sosial yang

(46)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket. Komunikasi Pemasaran (X)

4. Direct Marketing

15 Tingkat kemudahan dalam mengakses media sosial

Miko Mall 0,421 0,374 Valid

16 Tingkat ketepatan informasi yang diberikan melalui

media sosialMiko Mall 0,421 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 21.0 for Windows)

Berdasarkan kuesioner yang diuji dari 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai rtabel

sebesar 0,374. Pengujian validitas variabel komunikasi pemasaran nomor 11 tidak valid dikarenakan nilai rhitung < rtabel. dengan skor 0,331 sehingga instrumen

tersebut perlu dihilangkan. Butir soal dengan nilai tertinggi terletak pada soal nomor 10 yaitu pada indikator public relation and publicity dengan skor 0,720. Sedangkan untuk soal dengan skor terendah terletak pada soal nomor 15 dan 16 yaitu pada indikator direct marketing dengan skor masing-masing 0,421.

Berikut adalah hasil uji validitas pada variabel keputusan pembelian dengan menggunakan SPSS 21.0 for windows dengan responden 30 orang dan tingkat signifikasi α = 0,05.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Keputusan Pembelian (Y)

1. Brand Choice

17 Keputusan pembelian berdasarkan tingkat citra Miko

(47)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

18 Keputusan pembelian berdasarkan tingkat daya tarik

Miko Mall sebagai tempat belanja

0,661 0,374 Valid

Keputusan Pembelian (Y)

1. Brand Choice

19 Keputusan pembelian berdasarkan tingkat

keunggulan Miko Mall dibandingkan kompetitor 0,607 0,374 Valid

2. Dealer

20 Keputusan pembelian di Miko Mall berdasarkan

tingkat kelengkapan produk yang dijual di Miko Mall 0,668 0,374 Valid

21 Keputusan pembelian di Miko Mall berdasarkan

tingkat kenyamanan Miko Mall sebagai tempat belanja

0,703 0,374 Valid

22 Keputusan pembelian di Miko Mall berdasarkan

tingkat harga produk yang dijual di Miko Mall 0,590 0,374 Valid

23 Keputusan pembelian berdasarkan tingkat

keleluasaan pengunjung saat berbelanja di Miko Mall 0,638 0,374 Valid

24 Keputusan pembelian berdasarkan tingkat tingkat

kemudahan akses menuju Miko Mall 0,502 0,374 Valid

3. Quantity

25 Keputusan pembelian di Miko Mall berdasarkan

banyaknya produk yang diinginkan 0,685 0,374 Valid

26 Keputusan pembelian di Miko Mall berdasarkan

banyaknya produk yang dibutuhkan

0,536 0,374 Valid

4. Timing

27 Tingkat penentuan waktu pembelian berdasarkan

promosi yang diberikan Miko Mall 0,369 0,374

Tidak Valid

28 Tingkat penentuan waktu pembelian di Miko Mall

berdasarkan keinginan

0,386 0,374 Valid

29 Tingkat penentuan waktu pembelian di Miko Mall

berdasarkan kebutuhan

0,719 0,374 Valid

5. Payment Method

30 Keputusan pembelian berdasarkan kemudahan cara

pembayaran di Miko Mall

0,508 0,374 Valid

31 Keputusa pembelian di Miko Mall berdasarkan

kesesuaian antara harga yang tercantum dengan harga yang harus dibayar

0,503 0,374 Valid

(48)

Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel keputusan pembelian pada Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa instrumen nomor 27 tidak valid karena nilai rhitung < rtabel. dengan skor 0,369 sehingga instrumen tersebut perlu dihilangkan.

Sementara itu skor tertinggi terletak pada soal nomor 29 yaitu dimensi timing

pada indikator penentuan waktu pembelian berdasarkan kebutuhan dengan skor 0,719. Sedangkan untuk skor terendah terletak pada soal nomor 28 yaitu dimensi pemilihan waktu pembelian pada indikator penentuan waktu pembelian berdasarkan keinginan dengan skor 0,386.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan.Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut menurut Sugiyono (2010:172) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapakali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, (2010:178) “Reliabilitas adalah menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”.Reliabilitas menunjukan

(49)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal σt2 = Varian total

∑σb2 = Jumlah varian butir soal

σ2 = Nilai varians n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih

Hasil uji reliabilitas ditentukan oleh ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Sesuai dengan jumlah instrumen penelitian yang diuji kepada sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374., maka didapatkan skor reliabilitas

(50)

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Komunikasi Pemasaran 0,841 0,374 Reliabel

2 Keputusan Pembelian 0,897 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 21.0 for Windows)

3.3 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.3.1 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012:278) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data secara garis besar meliputi persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.”

Penelitian ini, peneliti merancang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis data, yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun data

Mengecek data, seperti kelengkapan identitas responden dan kelengkapan isian;

2. Tabulasi data, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.Memberikan skor (scoring) terhadap item-item; b.Menjumlahkan skor pada setiap item;

c.Memberikan kode terhadap item-item seperti jenis kelamin atau umur; d.Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian;

3. Pengujian hipotesis

(51)

3.3.2 Rancangan Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2010:206). Berdasarkan tujuan penelitian maka analisis deskriptif pada penelitian ini terletak pada dua hal, yaitu :

1.Analisis Deskriptif Komunikasi Pemasaran

Analisis akan terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran yang meliputi advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing.

2. Analisis deskriptif keputusan pembelian

Analisis akan terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan keputusan pembelian seperti brand choice, dealer, quantity, timing dan payment method.

TABEL 3.7

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria

Penafsiran

Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1-25% Sebagian Kecil

3 26-49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51-75% Sebagian Besar

6 76-99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

(52)

3.3.3 Rancangan Analisis Verivikatif menggunakan Regresi Linier Sederhana

3.3.3.1 Asumsi Regresi Linier 1. Uji Linieritas

Menurut Riduwan dan H. Sunarto (2011:104), “ uji linieritas digunakan untuk menguji apakah data berpola linier atau tidak”. Untuk keperluan linieritas ini digunakan uji statistika Fhitung dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : RJKTC =Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok

RJKE = Rata-rata jumlah kuadrat eror

Data dikatakan linear apabila harga Fhitung ≤ harga Ftabel pada taraf signifikansi 0,05.

Sebaliknya data dikatakan tidak linear jika harga Fhitung > harga Ftabel.

2. Diagram Pencar

Diagram pencar menunjukan gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y (keputusan pembelian) atas variabel X (komunikasi pemasaran) adalah pola hubungan yang linear maka, dapat dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu Y = a + bX.

GAMBAR 3.1

MODEL DIAGRAM PENCAR Fhitung = RJKTC

(53)

Gambar 3.1 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara X dan Y adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan X dan Y adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang sembarangan maka tidak ada hubungan antara X dan Y.

3.3.3.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk menemukan adanya hubungan dan apabila ada seberapa erat hubungan tersebut serta berarti atau tidak hubungan tersebut. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila ada kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1 : hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungansangat kuat dan positif)

r = -1 : hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0 : hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

(54)

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan

= Komunikasi pemasaran = Keputusan pembelian = Sampel

Rumus pertama adalah rumus untuk menghitung koefisien korelasi dan rumus yang kedua adalah rumus jika digunakan untuk sekaligus menghitung persamaan regresi. Besarnya koefisien korelasi diintrepretasikan dengan menggunakan Tabel 3.8 dibawah ini.

TABEL 3.8

PEDOMANUNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2013:231) 3.3.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

(55)

Keterangan:

= Subyek dalam variabel yang diprediksikan; = Harga ketika harga (harga konstan);

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel endogen yang didasarkan pada perubahan variabel eksogen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun;

= Subyek pada variabel eksogen yang mempunyai nilai tertentu.

Sebelum mengihitung persamaan regresi, maka perlu dihitung harga dan harga , dengan rumus sebagai berikut:

(56)

3.3.3.4 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi yaitu nilai kuadrat koefisien korelasi yang dipersenkan. Koefisien ini disebut koefisien penentu. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

(Sugiyono, 2010: 210)

3.3.4 Pengujian Hipotesis

Kebenaran suatu hipotesis dibuktikan melalui data-data yang terkumpul, secara statistik hipotesis diartikan sebagai pertanyaan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sugiyono, 2010:221).

Kriteria pengambilan keputusan hipotesis menggunakan thitung lalu

membandingkannya dengan ttabel, dengan taraf kesalahan 0,05 dan derajat

kebebasan dk (n-2), untuk mencari thitung digunakan rumus tstudent yaitu:

Sugiyono (2013:230) KD = r2 x 100%

Keterangan:

(57)

Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0: ρ < 0 Artinya tidak terdapat pengaruh positif program komunikasi

pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall

Ha: ρ ≥ 0 Artinya tidak terdapat pegaruh positif program komunikasi

pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall

Jika thitung ≤ ttabel maka, H0 diterima, artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Ha ditolak, artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Jika thitung > ttabel maka, H0 ditolak, artinya X berpengaruh terhadap Y

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

1. Gambaran mengenai program komunikasi pemasaran yang dilakukan Miko Mall berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa

advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct marketing memiliki respon yang baik dari pengunjung Miko Mall.

2. Gambaran mengenai keputusan pembelian yang dilakukan pengunjung Miko Mall berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa brand choice, dealer, quantity, timing dan payment method di Miko Mall memiliki tanggapan yang baik dari pengunjung Miko Mall. Selain itu khusus untuk dimensi payment method atau metode pembayaran mendapatkan persentase tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa dalam menentukan tempat tujuan belanja konsumen mempertimbangkan banyak hal salah satunya adalah pemilihan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran.Program komunikasi pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian di Miko Mall. Pengaruh tersebut berada pada kategori sangat kuat.

5.2 Rekomendasi

(59)

1. Komunikasi Pemasaran a. Advertising

Advertising atau periklanan merupakan aspek penting bagi sebuah perusahaan dalam rangka memperkenalkan keberadaanya kepada masyarakat luas sehingga dalam membuat sebuah iklan Miko Mall harus memperhatikan beberapa aspek seperti kejelasan informasi, pemilihan media dan frekuensi dikeluarkannya sebuah iklan agar masyarakat tertarik dan senantiasa mengingat keberadaan Miko Mall sehingga meningkatkan keinginan mereka untuk berkunjung dan berbelanja di Miko Mall.

b. Sales Promotion

Sales promotion atau promosi penjualan yang dilakukan Miko Mall mendapatkan respon paling baik dari responden yang merupakan pengunjung Miko Mall. Hal ini mengindikasikan bahwa program

sales promotion yang dilakukan Miko Mall merupakan program yang berhasil membuat pengunjung merasa tertarik untuk datang dan berbelanja di Miko Mall. Meskipun program sales promotion

(60)

program sales promotion yang selama ini dilakukan karena program ini terbukti menjadi indikator komunikasi pemasran yang mendapatkan penilaian terbaik dari pengunjung Miko Mall.

c. Public Relation and Publicity

Beberapa program yang termasuk ke dalam public relation and publicity yang dilakukan Miko Mall seperti publication, event, news dan public service activities memiliki respon yang baik dari pengunjung namun beberapa responden memberikan penilaian yang kurang baik untuk event yang diselenggarakan Miko Mall. Sebaiknya Miko Mall harus dapat melihat lebih mengenai selera pengunjung sebagai pertimbangan dalam penyelenggaraan sebuah

event.

d. Direct Marketing

(61)

2. Keputusan Pembelian

a. Beberapa responden memilih Miko Mall bukan sebagai tujuan utama mereka dalam memilih lokasi tujuan belanja, oleh karena itu Miko Mall perlu memperbaiki kualitas dan menambah faslitas yang dimilikinya agar pengunjung menjadikan Miko Mall sebagai lokasi tujuan utama mereka dalam melakukan kegiatan belanja karena saat ini salah satu indikator yang menarik pengunjung untuk berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan adalah kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh suatu pusat perbelanjaan.

b. Harga untuk produk yang dijual di Miko Mall menjadi salah satu pertimbangan pengunjung dalam memutuskan belanja. Beberapa responden menyatakan bahwa harga produk yang dijual di Miko Mall tidak murah, sehingga sebaiknya Miko Mall dapat menekan harga sewa agar para pedagang dapat menekan pula harga produk yang mereka jual. Selain itu Miko Mall harus memperhatikan kondisi pengunjung, jangan sampai tenan-tenan yang menjual produknya di Miko Mall tidak sesuai dengan kondisi khususnya kondisi ekonomi pengunjung.

(62)

Miko Mall harus senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjung agar pengunjung menjadi loyal terhadap Miko Mall.

3. Pengaruh program komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Miko Mall adalah positif dengan demikian penulis merekomendasikan :

a. Selalu memperbaiki dan mengevaluasi setiap program komunikasi pemasaran yang dilakukan sehingga dengan demikian konsumen akan merasa tertarik untuk berkunjung dan melakukan pembelian di Miko Mall.

Gambar

GAMBAR 1.1  PERTUMBUHAN EKONOMI ASEAN, CINA DAN INDIA TAHUN 2002-
TABEL 1.1 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SISI
TABEL 1.2 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SISI
TABEL 1.3. ITB TRIWULAN III DAN IV TAHUN  2012 DAN PERKIRAAN ITB
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Data aktivitas guru dan peserta didik dikumpulkan melalui teknik observasi.Pengamat juga memberikan deskripsi tentang kesesuaian rencana pembelajaran dengan tindakan

Sistem struktur frame murni (balok – kolom) sebagai penahan gempa tidak efisien untuk membatasi defleksi lateral akibat gaya gempa, karena dimensi frame mirni

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan website ini teruatama mengenai menu pencarian jenis tumbuhan obat yang dapat memberikan informasi

Apabila anak luar kawin yang dilahirkan akibat wathi syubhat maka yang berhak menjadi walinya adalah laki- laki yang menghamili ibunya secara syubhat tersebut, dan

Self-monitoring and psychoeducation in bipolar patients with a smart-phone application (SIMPLe) merupakan aplikasi berbasis smartphone dengan pendekatan psikoedukasi untuk

[r]

secara digital ini- Amazon dan Netflix- kini menjadi pemain lama utama dalam industri mereka. Menariknya, bahkan disruptor masa lalu pun bisa mengalami nasib serupa. iTunes