• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN TEKNIK DELIVERY DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI : Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN TEKNIK DELIVERY DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI : Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

oleh

Tanti Puspita

1003165

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Oleh Tanti Puspita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

oleh Tanti Puspita

1003165

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 195812301989011001

Pembimbing II

Rudi Adi Nugroho, M.Pd. NIP 198503012009121005

mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II PEMBELAJARAN MENULIS PUISI, PUISI DAN TEKNIK DELIVERY A. Ihwal Puisi ... 9

B. Pembelajaran Menulis Puisi... 16

C. Teknik Delivery ... 18

D. Penelitian yang Relevan ... 20

E. Kerangka Berpikir ... 22

F. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 27

(5)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Prosedur Penelitian ... 44

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 50

B. Deskripsi Pengolahan Data Penelitian ... 52

1. Data Nilai Tes Ketermpilan ... 53

a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 53

b. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 55

c. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 58

d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 60

2. Analisis Data Hasil Tes Keterampilan ... 63

a. Prates Kelas Eksperimen ... 63

b. Prates Kelas Kontrol ... 67

c. Pascates Kelas Eksperimen ... 77

d. Pascates Kelas Kontrol ... 60

C. Nilai Prates-Pascates kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81

1. Nilai Prates- pascates Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81

a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 82

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 84

2) Uji Normalitas... 87

3) Uji Homogenitas ... 91

b. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 92

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 93

2) Uji Normalitas ... 97

3) Uji Homogenitas ... 101

c. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 102

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 104

2) Uji Normalitas ... 107

(6)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 113

1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 114

2) Uji Normalitas ... 117

3) Uji Homogenitas ... 122

2. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen ... 123

3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Kontrol ... 125

4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 127

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 131

1. Analisis Peningkatan Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen ... 133

a. Kategori Nilai Rendah Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 133

b. Kategori Nilai Sedang Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 136

c. Kategori Nilai Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 138

2. Analisis Data Prates dan Pascates Kelas Kontrol ... 140

a. Kategori Rendah Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 140

b. Kategori Sedang Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 142

c. Kategori Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 143

3. Perbandingan Peningkatan Data Hasil Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 144

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 150

B. Saran ... 151

Daftar Pustaka ... 152

Lampiran

(7)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap kefektifan teknik delivery apabila digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik

delivery; 2) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di

kelas kontrol tanpa menggunakan teknik delivery; 3) membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode dalam penelitin ini eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di SMPN 3 Lembang dengan subjek penelitian kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 31 siswa. Berdasarkan pengolahan data, hasil dari penelitian ini adalah: 1) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis teks puisi di kelas eksperimen setelah diterapkan model teknik delivery; 2) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas kontrol; 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik delivery memiliki rata-rata 60,96 sedangkan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik delivery memiliki nilai rata-rata 74,08. Selanjutnya, hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan memiliki rata-rata 60,21 sedangkan setelah diberi perlakuan sebesar 71,83. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran menulis puisi yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan yang signifikan. Hal tersebut membuktikan teknik delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

(8)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the writer interest of learning poetry writing used delivery technique. The purpose of this study are: 1) to obtain the describe

about the result of exsperiment class student’s ability in poetry writing with delivery technique; 2) to obtain the describe about the result of control class

student’s ability in poetry writing without delivery technique; 3) proves there are significant differences between the experimental class and the control class. Method in this research is quasi-experiment research with pretest-posttest control group design. This research was conducted at SMPN 3 Lembang. Subjects of this research are class VIII G as the experiment class and VIII F as control class which both of class contain of 31 students. Based on the analysis, there are significant differences between the ability to write poetry in experiment class and control class. Average value of learning poetry writing in experiment class on pretest is 60,96 whereas on posttest is 74,08. In control class, the average value on pretes is 60,21whereas on posttest is 71,83. The result proved that delivery technique is efective used for learning poetry writing.

(9)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap

keefektifan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Keterampilan

menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai

peranan penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung. Namun, keterampilan menulis tidak banyak dikuasai oleh setiap orang.

Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks.

Menulis bukan pekerjaan yang sekali jadi tetapi memerlukan proses. Proses

itu mulai dari menemukan topik, membatasi topik, meramu kerangka, dan

mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan. Dalam pengertian ini, menulis

dipandang sebagai sebuah proses mematerialisasikan pikiran-pikiran dalam

bentuk yang bisa dikenali atau dibaca. Namun, untuk mengemas buah pikiran

secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah tulisan sehingga pembaca dapat

memahami jalan pikiran seseorang, tidaklah mudah. Oleh karena itu, untuk bisa

menulis dengan baik, bukan hanya keterampilan menulis saja yang dibutuhkan

tetapi juga kemahiran berpikir.

Tujuan menulis adalah agar tulisan yang dibuat terbaca dan terpahami oleh

orang lain. Dalam pengertian tersebut, muncul satu kesan adanya pengiriman dan

penerimaan pesan sehingga dapat dikatakan bahwa menulis merupakan salah satu

cara berkomunikasi secara tertulis, disamping adanya komunikasi secara lisan.

Seiring dengan hal tersebut, fungsi menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak

langsung. Dikatakan tidak langsung sebab, yang dihadapi bukan pembicara

melainkan pembaca sehingga proses komunikasi yang terjadi melalui bahasa

tulisan.

Menulis merupakan suatu proses, proses terciptanya sebuah tulisan yang

(10)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perasaan kepada orang lain melalui sebuah tulisan dengan harapan dapat terbaca

oleh pembaca. Dengan kata lain, keterampilan menulis juga merupakan kegiatan

yang produktif dan ekspresif, salah satunya menulis puisi. Untuk memenuhi

kualitas tulisan yang baik, keberadaan pengajaran bahasa Indonesia haruslah

mengarah kepada peningkatan keterampilan menulis peserta didik.

Pembelajaran menulis puisi termasuk salah satu pembelajaran menulis

kreatif sastra yang tercantum pada salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai

oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut ditunjukkan pula oleh

Kurniawan (2014: 31), yakni menulis kreatif bagi anak adalah menulis

pengalaman yang dialami dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi anak-anak.

Inilah yang disebut kreativitas, melalui imajinasi dan fantasi, anak-anak mengolah

pengalamannya menjadi karya kreatif berupa tulisan yang indah. Menulis kreatif

ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya

pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi

keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak siswa belum mampu

menulis dengan baik. Berdasarkan observasi khususnya dalam pembelajaran

menulis puisi, ditemukan beberapa kendala yang dialami siswa dalam menulis

puisi. Kendala tersebut salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan ide dan

memilih kata yang tepat sehingga mengakibatkan minat siswa dalam menulis

puisi itu sendiri bisa dikatakan minim. Terbukti dari 38 siswa yang ada pada satu

kelas, hanya 2 siswa yang menyukai pembelajaran menulis puisi.

Hal tersebut, menunjukkan bahwa siswa membutuhkan pembelajaran

menulis puisi yang memotivasi siswa sehingga tertarik untuk menulis puisi. Selain

itu, bisa menggiring dan mengembangkan imajinasi siswa untuk menemukan ide

dan memilih kata yag tepat baik dari nuansa makna maupun bunyi sehingga

terciptalah sebuah puisi yang utuh mewakili ungkapan pikiran atau perasaan siswa

dan tentunya terpahami oleh pembaca. Dengan demikian, siswa dapat

berkomunikasi melalui sebuah puisi dengan menuangkan perasaannya secara

(11)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

padat melalui kata-kata, dalam pengungkapannya tidak bertele-tele dan tidak

dideskripsikan secara detail seperti prosa.

Puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta

penyusunan larik dan bait (KBBI offline). Puisi terbentuk dari unsur fisik yang

sering dikenal dengan metode puisi dan unsur batin yang sering dikenal dengan

hakikat puisi. Berawal dari diksi unsur pembentuk lainnya akan mendukung

sebuah puisi menjadi satu keutuhan yang menggetarkan hati. Jika ingin membuat

puisi yang menakjubkan, maka pengarang harus mencari kata-kata yang tepat.

Tepat berdasarkan nuansa makna dan nuansa bunyi. Dengan kata lain harus

memperhatikan unsur persajakan puisi.

Pada dasarnya menulis sebuah puisi adalah bagaimana pengarang berbagi

perasaan kepada pembaca melalui kata-kata yang padat. Namun dalam

pembelajaran menulis puisi, kepadatan kata-kata itulah yang menjadi beban

tersendiri bagi siswa. Mereka cenderung terpaku pada acuan unsur-unsur intrinsik

dalam puisi. Barangkali hal inilah yang sering disampaikan oleh guru, sehingga

unsur-unsur instrinsik tersebut malah menjadi modal yang sulit digali oleh siswa.

Padahal jika dihadapkan pada perkembangan teknologi, kita bisa memanfaatkan

berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa agar tidak menganggap

kegiatan menulis puisi ini adalah hal yang sangat membosankan.

Pembelajaran menulis puisi turut berperan dalam menyeimbangkan peran

otak kiri dan otak kanan. Hal tersebut terjadi karena menulis puisi adalah salah

satu kegiatan yang menuntut sifat kreatif, inovatif, dan imajinatif sesuai dengan

hakikat karya sastra ini. Menulis puisi adalah persoalan kreativitas yang lekat

dengan kemampuan individu untuk memunculkan nilai baru dalam hal-hal yang

diciptakannya. Meski demikian, kreativitas itu bukanlah suatu hal yang memiliki

nilai mati. Kreativitas siswa bisa digali dan ditumbuhkan, baik melalui

pembelajaran formal maupun nonformal. Pada lingkungan sekolah, siswa

diharapkan dapat memiliki keterampilan menulis puisi ini dengan dirangsang dan

diberi kesempatan untuk menciptakannya. Guru, terutama guru bahasa Indonesia,

harus dapat menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung terciptanya

(12)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewasa ini sudah banyak dilakukan penelitian mengenai pembelajaran

menulis puisi, di antaranya oleh Ramdhani (2012) dengan judul “Penerapan

Strategi Pikir Plus dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Kuasi Eksperimen

terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012)”.

Menunjukkan hasil yang serupa yakni terdapat perbedaan yang signifikan pada

kemampuan menulis puisi siswa. Artinya, metode yang diajukan dalam penelitian

tersebut terbukti efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

Adapula Rohayati (2011) dengan judul “Model Pembelajaran Menulis Puisi

Islami dengan Teknik Pengamatan Objek yang Berorientasi pada Pendidikan Karakter (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDIT Nur Al Rahman Cimahi)”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan pada aspek

keterampilan menulis puisi. Terlihat dari nilai prates di kelas eksperimen dengan

rata- rata 72,1429 menjadi 82,1190, sedangkan kelas kontrol 70,7073 menjadi 77,

3659. Dari perhitungan statistik, didapatkan hasil 0.000 karena data hasil

perhitungan di bawah 0.005 berarti data itu signifikan. Maka dari itu, terdapat

perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran menulis puisi islami dengan teknik pengamatan objek yang

berorientasi pada pendidikan karakter dan pembelajaran dengan metode

konvensional, teknik ceramah.

Dalam pelaksanaannya, guru harus menepis anggapan siswa bahwa menulis

puisi itu membosankan. Siswa sering kali terjebak pada kerangka pikiran yang

menyatakan bahwa menulis puisi itu sulit. Banyak siswa berpendapat bahwa

hanya orang berbakatlah yang bisa membuat puisi yang baik. Namun, anggapan

tersebut tidak selaras dengan pendapat Senny bahwa kemampuan menulis bisa

dikembangkan lewat latihan. (Alwasilah, 2005:43). Itulah hal yang mengharuskan

guru untuk terus berinovasi menciptakan seuah pembelajaran yang berkualitas dan

tepat sasaran sehingga menghasilkan siswa yang terampil menulis puisi.

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, penulis terpacu untuk

menggagas penerapan teknik delivery (penyampaian) dalam pembelajaran menulis

puisi. Hunley (2007) menjelaskan bahwa Teknik delivery bermuara pada asumsi

(13)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

puisi itu dibacakan, nilai atau makna yang terdapat pada puisi tersebut haruslah

sama saat ketika puisi itu tertulis.

Wolfs dalam Hunley (2007) pun mengemukakan bahwa, pertunjukkan

meningkatkan hubungan dan pemahaman akan puisi. Siswa harus melihat dengan

hati- hati terhadap bahasa dan makna dari sebuah puisi dengan tujuan menentukan

bagaimana seharusnya mendramatisirnya. Puisi sebagai tradisi lisan membiasakan

siswa melatih telinga mereka untuk mendengar irama yang menyenangkan dan

efek suara atau ketiadaan dari sifat ini dalam karya mereka maupun karya orang

lain. Kebanyakan orang menyukai puisi yang memiliki ukuran dan irama. Hal ini

memberi mereka sesuatu bahkan sebelum mereka paham kata-katanya.

Berdasarkan pemaparan tersebut dan didukung oleh pendapat Kurniawan

(2014:31) yang berbunyi sebagai berikut.

Menulis kreatif ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.

Dalam pembelajaran menulis puisi, pelaksanaan Teknik delivery yakni, siswa

diberi situasi ruang kelas khayalan kemudian guru mengarahkan siswa

berimajinasi. Proses ini bergerak dari konsep penulisan menuju pertunjukan.

Pencarian ide, penggalian makna dan pemilihan kata berasal dari imajinasi disertai

alasan yang logis ketika pada akhirnya dipilih. Dalam hal ini siswa berlatih

membawa kesadaran penonton/ pembaca dalam tulisan siswa yang tersusun dari

ketertarikan umum. Disanalah terjadi sebuah proses, yakni dari penemuan menuju

penyampaian.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, penulis

melakukan pengidentifikasian masalah. Identifikasi masalah yang dimaksud ialah

minimnya minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi yang disebabkan oleh

kesulitan dalam menemukan ide dan memilih kata yang tepat. Selain itu, kerangka

(14)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbakatlah yang bisa membuat puisi. Padahal menulis merupakan proses yang

membutuhkan latihan agar ide-ide tertuang dengan baik. Siswa membutuhkan

pembelajaran menulis puisi yang memotivasi sehingga siswa tertarik dan

pembelajaran menulis puisi yang menggiring dan mengembangkan kemampuan

siswa untuk menemukan ide dan memilih kata sehingga terciptalah sebuah puisi

yang utuh.

Kecenderungan terhadap unsur intrinsik malah menyebabkan siswa sulit

mengembangkan diri. Maka dari itu, perlu adanya pembelajaran yang

memanfaatkan berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa sehingga lebih

antusias terhadap pembelajaran menulis puisi. Penggunaan metode dalam

pembelajaran menulis puisi belum mengedepankan ciri utama proses menulis

kreatif yakni imajinasi, disiasati dengan penerapan metode baru salah satunya

dengan mengaplikasikan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Agar

penelitian ini lebih terarah, dilakukan pembatasan masalah, yaitu pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery agar kemampuan menulis

puisi siswa SMP meningkat.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan

menggunakan teknik delivery?

2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol tanpa

menggunakan teknik delivery?

3. Apakah terdapat perubahan yang signifikan antara kemampuan siswa

dalam menulis puisi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian di antaranya sebagai berikut.

1. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas

(15)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas

kontrol tanpa menggunakan teknik delivery .

3. Membuktikan adanya perubahan yang signifikan antara hasil pembelajaran

menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis

maupun manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

a. bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini

dapat dijadikan referensi penelitian dalam pembelajaran menulis puisi;

b. bagi para pengajar, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain

yang tertarik pada bidang kajian yang sama, yaitu metode pembelajaran

menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran

menulis puisi;

b. bagi pembaca, dapat memberikan informasi dan pengetahuan secara tertulis

maupun referensi tentang metode pembelajaran menulis puisi.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab 1

pendahuluan, bab 2 kajian teori, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil dan

pembahasan serta bab 5 berisi simpulan dan saran. Berikut ini akan

dipaparkan mengenai masing-masing bab secara terperinci.

Bab 1 Pendahuluan, di dalamnya berisi latar belakang masalah penelitian,

identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi. Latar belakang masalah penelitian

mengemukakan alasan mengapa penulis melakukan penelitian. Dalam hal ini,

rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi memotivasi

(16)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi masalah penelitian adalah spesifikasi masalah-masalah yang

muncul dalam latar belakang masalah penelitian. Masalah-masalah tersebut

kemudian dibatasi agar lebih spesifik dan terarah. Rumusan masalah

penelitian merupakan hasil pembatasan masalah yang kemudian dirumuskan

menjadi beberapa pertanyaan saja. Tujuan penelitian tentunya sesuai dengan

rumusan masalah yang telah dibuat. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat

apabila ditinjau secara teoretis dan secara praktis.

Bab 2 Kajian Teori yang diberi judul “Puisi, Pembelajaran Menulis Puisi dan Teknik Delivery”. Terdapat beberapa subbab yaitu ihwal puisi,

pembelajaran menulis puisi, teknik delivery, Penelitian yang relevan, kerangka

berpikir dan hipotesis. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka

berupa teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir

sehingga muncullah hipotesis dalam penelitian ini.

Bab 3 Metodologi Penelitian, di dalamnya terdapat beberapa subbab

mengenai metodologi penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

prosedur penelitian dan teknik pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini

merupakan sebuah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain

penelitian pretes-posttes control group design. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas VIII di SMPN 3 Lembang. Teknik pengolahan data terdiri atas

rumus-rumus statistik.

Bab 4 hasil dan pembahasan, di dalamnya terdapat beberapa subbab

mengenai pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yaitu deskripsi proses

pelaksanaan penelitian, deskripsi pengolahan data penelitian dan pembahasan

hasil penelitian meliputi: 1) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates

kelas eksperimen; 2) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates kelas

kontrol; dan 3) perbandingan peningkatan data hasil pascates kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Bab 5 simpulan dan saran, di dalamnya terdapat dua subbab yaitu

(17)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Saran berisi rekomendasi untuk

(18)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMP Negeri di kabupaten Bandung

Barat, yakni SMP Negeri 3 Lembang. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh

siswa kelas VIII di SMP 3 Lembang tahun ajaran 2013/ 2014 yang terdiri dari 9

kelas, karena materi pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pilihan

kata yang tepat terdapat dalam materi kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa SMPN 3 Lembang yang berjumlah 360 siswa. Pembagian

kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa per Kelas

No. Kelas Jumlah

1. VIII A 40

2. VIII B 40

3. VIII C 41

4. VIII D 40

5. VIII E 42

6. VIII F 39

7. VIII G 38

8. VIII H 40

9. VIII I 41

Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah probability sampling

dengan model simple random sampling. Simple random sampling dipilih tanpa

memerhatikan strata pada populasi. Penentuan sampel dalam penelitian dilakukan

dengan cara simple random sampling, sehingga untuk mengambil sampel, peneliti

mengambil dua kelas tanpa prasangka yaitu kelas yang diberi perlakuan (kelas

(19)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E : O1 X1 O2

K : O3 X2 O4

Kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan teknik delivery

yakni kelas VIII G, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan teknik elivery

yakni kelas VIII F. Berdasarkan pengundian tersebut, dihasilkan kelompok VIII F

sebagai kelompok kontrol dan kelas VIII G sebagai kelompok eksperimen.

B. Desain Penelitian

Seperti yang telah dikatakan dalam metode penelitian, desain yang

digunakan adalah desain penelitian prates-pascates dengan kelempok kontrol.

Dalam pelaksanaan penelitian, digunakan dua kelompok kelas, yakni kelas

kontrol (K) sebagai pembanding dan kelas eksperimen (E). Adapun maksud

penggunaan kedua kelas ini ialah untuk melihat perbandingan kemampuan

antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menerima perlakuan dengan

menggunakan teknik delivery dan kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak dikenai

perlakuan dengan menggunakan teknik delivery.

Berdasarkan jenis penelitian yang dikemukakan, maka desain dalam

penelitian ini sebagaimana berikut.

Gambar 3.1

Bagan Desain Penelitian

Prates-Pascates Control Group Design

(Syamsyudin & Damaianti, 2009: 160) Keterangan:

E : kelas eksperimen

K : kelas kontrol

X1 : Perlakuan (menggunakan teknik delivery)

X2 : pengenaan perlakuan (menggunakan teknik

pengamatan langsung)

O1 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas eksperimen

O2 : data setelah perlakuan (pascates) pada kelas eksperimen

O3 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas kontrol

(20)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang

telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang telah penulis rancang, yaitu untuk

mengetahui perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis puisi

menggunakan teknik delivery pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang.

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini digolongkan penelitian eksperimen

dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini mengujicobakan sebuah

hipotesis yang telah dirumuskan secara ketat. Penelitian ini menguji apakah

variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Penelitian ini bertujuan

menghasilkan simpulan-simpulan yang bisa digeneralisasikan. Penelitian ini

juga disajikan dalam bentuk angka-angka.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen

semu dengan menggunakan desain penelitian prates-pascates dengan kelompok

kontrol, yaitu jenis eksperimen yang dilakukan dengan adanya kelas kontrol dan

kelas eksperimen dengan menggunaakan prates dan pascates sebagai bahan

pembanding keefektifan penggunaan teknik delivery sebagai perlakuan terhadap

kelas eksperimen.

D. Definisi Operasional

Berikut ada beberapa definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran yang dimaksud adalah proses belajar mengajar yang

didalamnya terdapat aktivitas guru dalam mengondidikan siswa untuk

belajar dengan aktif-kreatif.

2. Menulis puisi yang dimaksud adalah kegitan untuk melahirkan dan

mengungkapkan perasaan, ide, gagasan dalam bentuk tertulis dengan

memperhatikan unsur-unsur puisi terutama pilihan kata (diksi) sehingga

mengandung makna khusus sesuai dengan kondisi diri penulis dan

lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.

3. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra dengan ciri pemadatan kata

(21)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Teknik delivery adalah salah satu teknik pembelajaran menulis puisi yang

mengajak siswa untuk belajar mengungkapkan karena delivery itu sendiri

memiliki arti penyampaian yang berarti sampaikan, ungkapkan. Teknik ini

mempunyai prinsip “bring the word into the world” yang artinya membawa kata-kata ke dalam dunia. Maksudnya adalah mengungkapkan apa yang ada

di dalam benak atau khayalan sekalipun menjadi sesuatu yang terlahir ke

duania yakni dalam bentuk karya sastra puisi. Proses yang terdapat pada

teknik delivery adalah proses penggiringan mulai dari situasi ruang khayal,

mengarahkan argumen-argumen dari dalam diri sehingga merujuk pada

tema, memberi stimulus agar mendapat gambaran yang berlimpah, melatih

telinga untuk mendapatkan irama sampai pada penyampaian ide dalam

bentuk puisi yang utuh.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen

yang menggunakan teknik delivery dengan kelas yang tanpa menggunakan

teknik delivery, maka penelitian ini harus didukung oleh instrumen penelitian.

Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus disusun

secara baik untuk mendapatkan hasil data yang objektif. Lebih lanjut penjelasan

mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan digunakan sebagai alat untuk memberikan perlakuan

dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai acuan penelitian

dalam proses belajar mengajar.

Setelah RPP dibuat, langkah selanjutmya adalah melaksanakan proses

belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Langkah-langkah

yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, mengadakan prates atau tes awal

(22)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

puisi dengan menggunakan teknik delivery , dan langkah terakhir adalah

mengadakan pascates atau tes akhir. Berikut adalah perinciannya.

a. Mengadakan prates atau tes awal

Prates merupakan tes awal yang diberikan kepada seluruh sampel

penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam puisi. Selain itu,

prates juga digunakan peneliti sebagai data awal untuk dijadikan acuan untuk

melanjutkan penelitian.

b. Menyajikan materi pembelajaran (memberi perlakuan)

Setelah memberikan tes awal atau prates, langkah selanjutnya adalah

menyajikan materi atau memberikan perlakuan mengenai materi yang

berkaitan dengan menulis puisi dengan menggunkan teknik delivery.

Perlakuan ini hanya diberikan kepada kelas eksperimen saja, sedangkan kelas

kontrol tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik delivery, tetapi

hanya dikenai perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan

dari hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery

dan yang tidak menggunakan teknik delivery dalam pembelajaran menulis

puisi. Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui taraf signifikansi

teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi.

c. Mengadakan pascates atau teks akhir

Pascates merupakan tes akhir yang diberikan kepada seluruh sampel

penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes akhir ini

bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan

terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi yang diberikan perlakuan

berupa teknik delivery dan siswa yang tidak diberikan perlakuan dengan

menggunakan teknik tersebut .

(23)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Topik : Puisi

Pertemuan : 1 pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.

D. Materi Ajar

1. Puisi

2. Ciri umum puisi

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri.

2. Teknik Delivery yaitu siswa diarahkan pada asumsi bahwa menulis puisi itu untuk disampaikan.

3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.

F. Media Pembelajaran

1. Puisi

2. Musikalisasi puisi 3. Media audio visual

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Mengondisikan siswa agar siap belajar.

d. Guru melakukan apersepsi terhadap

materi yang lalu.

e. Siswa menerima stimulus sehingga

tertarik dan memiliki rasa perhatian

(24)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pembelajaran menulis puisi.

(bisa dengan media musikalisasi puisi,

membaca puisi atau lainnya).

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Eksplorasi

a. Siswa menerima arahan dari guru melalui penyajian sebuah puisi “Gadis kecil

Peminta- minta”

Elaborasi

a. Siswa berdiskusi bersama-sama dengan

guru tentang ciri umum puisi.

b. Siswa menentukan sebuah tema.

c. Siswa menyaksikan penayangan video

pemandangan alam.

d. Siswa memikirkan imaji dan diksi apa

yang hendak mereka tuliskan berdasarkan

gambar yang mereka lihat.

e. Siswa menuliskan temuan- temuan dalam

bentuk kalimat sebanyak dan sedapat

mungkin kemudian mulai menyusun

temuannya menjadi sebuah puisi yang

utuh.

f. Perwakilan terbaik dari tiap barisan

membacakan puisi miliknya di depan

kelas dan bersama- sama menilai puisi

tersebut.

Konfirmasi

a. Bersama guru, siswa mengidentifikasi

hambatan- hambatan yang dialami saat

belajar menulis puisi.

65

(25)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran

b. Siswa melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang telah dilakukan

c. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

d. Guru memberikan tugas ko-kulikuler.

e. Siswa menyimak informasi mengenai

tidak lanjut pembelajaran.

7 menit

H. Alat dan Sumber Belajar

- Alat dan Bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar

Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.

I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Instrumen (Nontes)

Siswa mampu

Menulis puisi bebas

dengan

memperhatikan

pilihan kata yang

tepat

Non tes Portofolio Buatlah sebuah puisi

dengan

memperhatikan

pilihan kata yang

tepat!

b. Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

2. Rasa 4

(26)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi

No Kategori Nilai

1. 2. 3. 4. 5. Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang 86- 100 76- 85 61- 75 41- 60 0- 40

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Topik : Puisi

Pertemuan : 1 pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.

D. Materi Ajar

1. Puisi

2. Ciri umum puisi

Penghitungan Nilai:

(27)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri. 2. Teknik Pengamatan Objek yakni

3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.

F. Media Pembelajaran

4. Puisi

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Mengondisikan siswa agar siap belajar.

d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi

yang lalu.

e. Siswa diajak ke luar kelas menuju tempat

yang sudah ditentukan.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

8 menit

Inti Eksplorasi

b. Setelah sampai di lokasi, guru mengarahkan siswa untuk mengamati alam sekitar dengan

seksama.

c. Setelah mengamati alam terbuka, siswa duduk di bawah pohon atau ditempat lain

yang menyenangkan.

Elaborasi

d. Guru menginstruksikan agar siswa

memejamkan mata dan memikirkan tentang

hal yang menyenangkan.

e. Guru mengiring siswa untuk merasakan alam

sekitar melalui inderanya.

f. Guru menceritakan tentang hal yang

65

(28)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menakjubkan (misalnya keagungan Tuhan,

Pengorbanan Orang tua, dll).

g. Setelah siswa meresapi kegiatan tersebut,

guru menyuruh siswa untuk mengungkapkan

apa yang telah dirasakan dalam sebuah puisi.

Konfirmasi

h. Bersama guru, siswa mengidentifikasi

hambatan- hambatan yang dialami saat

belajar menulis puisi.

Penutup i. Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran

j. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang telah dilakukan

k. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

l. Guru memberikan tugas ko-kulikuler.

m. Siswa menyimak informasi mengenai tidak

lanjut pembelajaran.

7 menit

H. Alat dan Sumber Belajar

- Alat dan Bahan

Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar

Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.

I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Instrumen (Nontes)

Siswa mampu

Menulis puisi bebas

dengan

memperhatikan

Non tes portofolio Buatlah sebuah puisi

dengan

memperhatikan

(29)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pilihan kata yang

tepat

tepat!

b. Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

2. Rasa 4

3. Amanat 3

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi

No Kategori Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Sangat kurang

86- 100

76- 85

61- 75

41- 60

1- 40

2. Instrumen pengumpulan data

Penghitungan Nilai:

(30)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar kerja

siswa dan format instrumen penilaian). Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes yang berbentuk uraian yakni soal menulis puisi sesuai dengan petujuk

yang ditentukan. Dalam pelaksanaan penelitian, tes dilaksanakan dengan

menggunakan pra tes dan pascates yang diberikan kepada satu kelas eksperimen

(kelas yang diberi perlakuan) dan satu kelas kontrol (kelas yang dikenai

perlakuan). Lembar kerja siswa dan pedoman penskoran sebagai berikut.

1) Lembar Kerja Siswa

Gambar 3.2

Lembar Kerja Siswa

[image:30.595.105.493.678.739.2]

2) Pedoman Penskoran

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian

No. Aspek Skor Bobot Nilai

1 2 3 4

1. Tema 3

Lembar Kerja Siswa

Buatlah sebuah puisi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat!

(31)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rasa 4

3. Amanat 3

4. Diksi (pemilihan kata) 4

5. Pencitraan 3

6. Bahasa Figuratif 3

7. Versifikasi 3

8. Tata Wajah 2

Jumlah 25

Keterangan :

Sangat Baik (SB) : Nilai 4 Cukup (C) : Nilai 2

[image:31.595.107.502.108.754.2]

Baik (B) : Nilai 3 Kurang (K) : Nilai 1

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian

Aspek Kriteria

1. Tema a. Sangat baik apabila isi puisi konsisten dan sesuai

dengan tema yang diusung.

b. Baik apabila isi puisi ada kaitan dengan tema

meskipun belum konsisten.

c. Cukup baik apabila isi puisi ada kaitan dengan

tema tetapi tidak konsisten.

d. Kurang baik apabila isi puisi tidak konsisten dan

kurang berkaitan dengan tema .

2. Rasa a. Sangat baik apabila sikap penyair pada puisi

(32)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan jelas oleh pembaca.

b. Baik apabila sikap penyair pada puisi merujuk

pada nilai yang positif meskipun belum

terpahami dengan jelas oleh pembaca.

c. Cukup baik apabila sikap penyair pada puisi

merujuk pada nilai yang positif meskipun sulit

dipahami oleh pembaca.

d. Kurang baik apabila sikap penyair pada puisi

tidak merujuk pada nilai yang positif dan sulit

dipahami oleh pembaca.

3. Amanat a. Sangat baik apabila pesan dari puisi yang dibuat

dapat terpahami dengan jelas sesuai dengan tema

yang diusung.

b. Baik apabila pesan dari puisi yang dibuat dapat

terpahami dengan jelas.

c. Cukup baik apabila pesan dari puisi yang dibuat

dapat terpahami.

d. Kurang baik apabila pesan dari puisi yang dibuat

tidak dapat terpahami.

4. Diksi (Pemilihan

Kata)

a. Sangat baik apabila diksi yang digunakan tidak

bersifat keumuman juga tidak klise dan memiliki

(33)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Baik apabila diksi yang digunakan tidak umum/

tidak klise dan cukup memiliki kekuatan/ daya

magis.

c. Cukup baik apabila diksi yang digunakan masih

bersifat umum juga klise namun cukup memiliki

kekuatan/ daya magis.

d. Kurang baik apabila diksi yang digunakan masih

bersifat umum dan klise juga kurang memiliki

kekuatan/ daya magis.

5. Pencitraan a. Sangat baik apabila kata atau susunan kata

membangkitkan pengalaman indrawi dan

maksudnya dapat langsung ditangkap/

tergambarkan secara menyeluruh.

b. Baik apabila kata atau susunan kata

membangkitkan pengalaman indrawi meskipun

maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/

tergambarkan.

c. Cukup baik apabila kata atau susunan kata

membangkitkan pengalaman indrawi meskipun

maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/

tergambarkan.

d. Kurang baik apabila kata atau susunan kata tidak

(34)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/

tergambarkan.

6. Bahasa Figuratif

a. Sangat baik apabila pelambangan yang dipakai

sangat sesuai dengan makna konvensional dan

nonkonvensional.

b. Baik apabila pelambangan yang dipakai

sesuai dengan makna konvensional dan

nonkonvensional.

c. Cukup baik apabila pelambangan yang dipakai

cukup sesuai dengan makna konvensional dan

nonkonvensional.

d. Kurang baik apabila pelambangan yang dipakai

kurang sesuai dengan makna konvensional dan

nonkonvensional.

7. Versifikasi a. Sangat baik apabila rima yang digunakan

menghasilkan energi saat membacanya dan

memperindah bunyi puisi.

b. Baik apabila rima yang digunakan menghasilkan

energi saat membacanya namun tidak terlalu

memperindah bunyi puisi.

c. Cukup baik apabila rima yang digunakan tidak

(35)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu memperindah bunyi puisi memperindah

bunyi puisi.

d. Kurang baik apabila rima yang digunakan tidak

menghasilkan energi saat membacanya dan tidak

terlalu memperindah bunyi puisi.

8. Tata Wajah a. Sangat baik apabila tata wajah berkaitan dengan

judul dan isi puisi serta mendukung maksud dari

puisi yang dibuat.

b. Baik apabila tata wajah mendukung maksud dari

puisi yang dibuat.

c. Cukup baik apabila tata wajah dapat

memperindah puisi yang dibuat meskipun tidak

begitu mendukung isi puisi.

d. Kurang baik apabila tata wajah merusak atau

[image:35.595.107.513.109.545.2]

tidak memperindah puisi yang dibuat.

Tabel 3.4

penghitungan skor total

Tabel 3.5

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi

No Kategori Nilai

Penghitungan Nilai:

(36)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.

2.

3.

4.

5.

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Sangat kurang

86- 100

76- 85

61- 75

41- 60

2- 40

F. Prosedur Penelitan

Secara garis besar penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun uraian dari tahap-tahap

tersebut sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, adapun

rinciannya sebagai berikut.

a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian dengan

cara melaksanakan studi literatur dari Kurikulum dan Silabus.

b. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran,

alat-alat yang berhubungan dengan pembelajaran dan lain-lain.

c. Survei ke lokasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk

penelitian.

d. Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin

penelitian yang dikeluarkan fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat

penelitian.

e. Menyusun intrumen untuk pengumpulan data penelitian.

f. Melakukan judgment instrumen oleh dosen dan guru mata pelajaran

bersangkutan.

g. Analisis dan revisi hasil judgment intrumen.

h. Menentukan populasi dan sampel yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 3

(37)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan guru

mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Lembang dengan tahap

sebagai berikut.

a. Melakukan tes awal (pretest pada masing-masing sampel (eksperimen dan

kontrol) dengan tes yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberikan perlakuan dan

sebagai pembanding dalam menentukan peningkatan hasil belajar siswa

setelah diberikan perlakuan.

b. Pemberian treatment terhadap kelas eksperimen dengan menerapkan teknik

delivery, sedangkan untuk kelas kontrol dengan teknik pengamatan objek.

c. Melakukan tes akhir terhadap sampel (eksperimen dan kontrol) dengan soal

yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan

siswa dalam menulis puisi setelah diberikan perlakuan (treatment).

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir ini data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, untuk

lebih jelasnya dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Tahap analisis data, pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap skor atau

nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang dilakukan meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Jika data berdistribusi normal dan homogen,

maka tahap uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, namun jika

data tidak normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik

dengan teknik Mann-Whitney.

b. Uji hipotesis, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima

atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

c. Tahap penarikan simpulan, pada tahap ini dilakukan penarikan simpulan

(38)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

tes. Di dalam tes ini terdapat tes awal (pra tes) dan test akhir (pascates). Pra tes

dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan.

Sementara itu, pascates dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar setelah

diberi perlakuan. Kedua tes tersebut dilakukan di kelas eksperimen dan kelas

kotrol.

2. Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui proses penghitungan statistik dan proses

penganalisisan data. Pengolahan data tersebut pada akhirnya akan bermuara

pada sebuah simpulan dan akan menjawab hipotesis yang sudah disusun oleh

penulis. Data yang diperoleh dari penelitian diolah agar dapat memberikan

informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah

pengolahan datanya adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil prates dan pascates .

b. Mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa.

c. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa, kemudian skor dijumlahkan.

d. Menentukan skor prates dan pascates , kemudian diolah menjadi nilai dengan

rumus:

Nilai = 100

e. Hasil prates dan pascates tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.

Nilai Akhir = p1+p2+p3

3

f. Uji reliabilitas antarpenimbang

Uji reliabitilas anatarpenimbang digunakan untuk mengetahui tingkat

reliabilitas penilaian antarpenguji. Penghitungan reliabilitas instrumen ini

terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

1) menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt dt2 =

( x 2

Κ −

( x 2 ΚΝ

SSp d p2 = ( xp 2

Κ −

(39)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) menghitung kuadrat penguji

3) menghitung jumlah kuadrat total

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan

Setelah data dihitung, kemudian dimasukan ke dalam table ANAVA

(Analisys Of Varians).

[image:39.595.110.517.442.576.2]

Tabel 3.6

Tabel Format ANAVA

Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt dt2 N-1 SSt dt2

−1 �

Penguji SSp d p2 K-1 -

Kekeliruan SSkk d kk2 (N-1) (K-1) SSkk d kk2

(N−1) (K−1)�

(Sugiyono, 2013:25)

Reabilitas penimbang dihitung dengan rumus:

Keterangan:

(Sugiyono, 2013: 25)

11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes

SStot x t2 = x2 ( x 2

KN

SSkk d kk2 = SStot x t2 − SSt dt2- SSp d p2

11 =

(40)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, hasil penghitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan

dengan tabel Guilford sebagai berikut.

[image:40.595.139.504.223.389.2]

Tabel 3.7

Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80- 1,00 Korelasi reabilitas sangat tinggi

0,60- 0,80 Korelasi reabilitas tinggi

0,40- 0,60 Korelasi reabilitas sedang

0,20- 0,40 Korelasi reabilitas rendah

0,00- 0,20 Korelasi reabilitas sangat rendah

(Arikunto, 2010: 245)

g. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Untuk mengetahui data yang berasal dari skor prates dan pascates

berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji normalitas. Adapun

caranya adalah menggunakan chi kuadrat (χ2) dengan rumus sbagai berikut.

1) Mencari nilai mean dengan rumus:

(Akdon, 2007:28)

Keterangan:

X = rata-rata nilai ∑fx = jumlah seluruh nilai

f = jumlah siswa

2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:

Sd =

2 2

−1

(41)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Akdon, 2007:49)

3) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi.

a) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log N

N = jumlah subjek

c) Panjang kelas = �

d) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata

Standar deviasi

e) Ei ( frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑ f

f) Oi ( frekuensi pengamatan) =

Menghitung χ2 dengan rumus:

Keterangan :

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan

Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)

g) Menentukan derajat kebebasan (db)

Dk = K-3

K = banyaknya interval

h) Menentukan nilai χ2 hitung dan χ2 tabel dengan bantuan tabel χ2 dengan

tingkat kepercayaan 95% (@=0,05)

i) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai

berikut.

Jika χ2hitung <χ2

tabel maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika χ2

hitung >χ2 tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

h. Melakukan uji homoginitas varians rata-rata prates dan pascates dengan

menggunakan rumus:

�2 = ( − ) 2

= �

(42)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Fhitung = nilai yang dicari

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

Data yang ditanyakan homogen jika F hitung< F tabel.

i. Menguji signifikansi rata-rata pretes dan pascates

Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) pretes dan

pascates dengan rumus:

= Σ

2 = 2

2)

2 = 2

2)

Keterangan :

M = nilai hasil rata-rata per kelas

N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y2 dan y1

Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:

− = −

[ +2+ 22][ 1 + 1+ ]

(Arikunto, 2010: 352)

Menentukan dengan taraf signifikansi (�) = 0,05 dan derajat kebebasan

yang telah dicari sebelumnya. (�) = 0,05

db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60

Taraf signifikansi

(43)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Langkah selanjutnya,mencari χ2tabel dengan rumus:

dk = N – 1

Keterangan :

dk = derajat kebebasan

N = jumlah subjek

Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut

harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan

tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari

tabel, Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho

ditolak (Sugiono, 2007:109)

k. Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel,

dengan rumus sebagai berikut.

Mencari -t hitung dengan rumus:

(Arikunto, 2010: 349)

Keterangan :

T = uji -t

Md = perbedaan mean data pretes dan pascates

∑X2 = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data

N – 1 = derajat kebebasan

-thitung = �2

(44)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang

berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis puisi

dengan menggunakan teknik delivery di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang,

diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai

rata-rata prates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 60,96. Sementara itu, nilai

rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 74,08. Nilai tersebut

lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan teknik delivery. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan

terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis

puisi di kelas eksperimen;

2. kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol sebelum mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori

kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas kontrol

ialah 60,21. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas

eksperimen ialah 71,83. Terdapat perbedaan yang sigifikan pada kemampuan

siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol. Akan tetapi kenaikan tersebut

tidak lebih besar dari peningkatan di kelas eksperimen; dan

3. berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh –ttabel < -thitung yaitu 2,004<4,46

sehingga Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen

yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery dengan

(45)

Tanti Puspita, 2014

Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simpulan-simpulan tersebut, merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa teknik

delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP

Negeri 3 Lembang.

B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan dan simpulan yang peneliti uraikan dan

sebagai bagian akhir dari penelitian ini, berikut beberapa saran yang peneliti

ajukan.

1. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis puisi

dapat menggunakan teknik delivery karena telah terbukti mampu memberikan

perubahan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi.

2. Penelitian dengan menggunakan teknik delivery kemungkinan tidak hanya

dapat dilakukan pada pembelajaran menulis puisi. Artinya, peneliti lain dapat

melanjutkan penelitian dengan menggunakan teknik delivery pada bidang

Gambar

Tabel 3.1
gambar yang mereka lihat.
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian
+4

Referensi

Dokumen terkait

______“Rezim Anti Money Laundering Untuk Memberantas Kejahatan Di Bidang Kehutanan”, Makalah yang disampaikan pada Seminar Pemberantasan Kejahatan Hutan Melalui

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..

5.1.3 Distribusi Jenis bakteri yang tumbuh dari Hasil kultur Penderita infeksi nosokomial pascapersalinan

Pengaruh penerapan metode peta konsep untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran ekonomi.. (studi eksperimen pada siswa kelas x sman 1 losarang dengan materi

(provide the date you choose, full name, NIM, study program, first enrollment year,

An Analysis Of Character Values In Narrative Texts In A Bse/Buku Sekolah Elektronik (Electronic Textbook) Of English For Senior High School.. Universitas Pendidikan Indonesia

Dari beberapa kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian terjemahan dan diksi arti yang diberikan KMY dalam memberi padanan kata dalam bahasa Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG. UNIT