SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
oleh
Tanti Puspita
1003165
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Oleh Tanti Puspita
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)
oleh Tanti Puspita
1003165
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 195812301989011001
Pembimbing II
Rudi Adi Nugroho, M.Pd. NIP 198503012009121005
mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi ... 7
BAB II PEMBELAJARAN MENULIS PUISI, PUISI DAN TEKNIK DELIVERY A. Ihwal Puisi ... 9
B. Pembelajaran Menulis Puisi... 16
C. Teknik Delivery ... 18
D. Penelitian yang Relevan ... 20
E. Kerangka Berpikir ... 22
F. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26
B. Desain Penelitian ... 27
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Prosedur Penelitian ... 44
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 50
B. Deskripsi Pengolahan Data Penelitian ... 52
1. Data Nilai Tes Ketermpilan ... 53
a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 53
b. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 55
c. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 58
d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 60
2. Analisis Data Hasil Tes Keterampilan ... 63
a. Prates Kelas Eksperimen ... 63
b. Prates Kelas Kontrol ... 67
c. Pascates Kelas Eksperimen ... 77
d. Pascates Kelas Kontrol ... 60
C. Nilai Prates-Pascates kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81
1. Nilai Prates- pascates Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81
a. Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 82
1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 84
2) Uji Normalitas... 87
3) Uji Homogenitas ... 91
b. Nilai Prates Kelas Kontrol ... 92
1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 93
2) Uji Normalitas ... 97
3) Uji Homogenitas ... 101
c. Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 102
1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 104
2) Uji Normalitas ... 107
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 113
1) Uji Reliabilitas Antarpenimbang... 114
2) Uji Normalitas ... 117
3) Uji Homogenitas ... 122
2. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen ... 123
3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Kontrol ... 125
4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 127
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 131
1. Analisis Peningkatan Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen ... 133
a. Kategori Nilai Rendah Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 133
b. Kategori Nilai Sedang Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 136
c. Kategori Nilai Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Eksperimen ... 138
2. Analisis Data Prates dan Pascates Kelas Kontrol ... 140
a. Kategori Rendah Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 140
b. Kategori Sedang Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 142
c. Kategori Tinggi Prates dan Pascates di Kelas Kontrol ... 143
3. Perbandingan Peningkatan Data Hasil Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 144
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 150
B. Saran ... 151
Daftar Pustaka ... 152
Lampiran
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap kefektifan teknik delivery apabila digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik
delivery; 2) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di
kelas kontrol tanpa menggunakan teknik delivery; 3) membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode dalam penelitin ini eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di SMPN 3 Lembang dengan subjek penelitian kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 31 siswa. Berdasarkan pengolahan data, hasil dari penelitian ini adalah: 1) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis teks puisi di kelas eksperimen setelah diterapkan model teknik delivery; 2) terjadi peningkatan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas kontrol; 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik delivery memiliki rata-rata 60,96 sedangkan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik delivery memiliki nilai rata-rata 74,08. Selanjutnya, hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan memiliki rata-rata 60,21 sedangkan setelah diberi perlakuan sebesar 71,83. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran menulis puisi yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan yang signifikan. Hal tersebut membuktikan teknik delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This research is motivated by the writer interest of learning poetry writing used delivery technique. The purpose of this study are: 1) to obtain the describe
about the result of exsperiment class student’s ability in poetry writing with delivery technique; 2) to obtain the describe about the result of control class
student’s ability in poetry writing without delivery technique; 3) proves there are significant differences between the experimental class and the control class. Method in this research is quasi-experiment research with pretest-posttest control group design. This research was conducted at SMPN 3 Lembang. Subjects of this research are class VIII G as the experiment class and VIII F as control class which both of class contain of 31 students. Based on the analysis, there are significant differences between the ability to write poetry in experiment class and control class. Average value of learning poetry writing in experiment class on pretest is 60,96 whereas on posttest is 74,08. In control class, the average value on pretes is 60,21whereas on posttest is 71,83. The result proved that delivery technique is efective used for learning poetry writing.
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis terhadap
keefektifan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Keterampilan
menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai
peranan penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung. Namun, keterampilan menulis tidak banyak dikuasai oleh setiap orang.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks.
Menulis bukan pekerjaan yang sekali jadi tetapi memerlukan proses. Proses
itu mulai dari menemukan topik, membatasi topik, meramu kerangka, dan
mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan. Dalam pengertian ini, menulis
dipandang sebagai sebuah proses mematerialisasikan pikiran-pikiran dalam
bentuk yang bisa dikenali atau dibaca. Namun, untuk mengemas buah pikiran
secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah tulisan sehingga pembaca dapat
memahami jalan pikiran seseorang, tidaklah mudah. Oleh karena itu, untuk bisa
menulis dengan baik, bukan hanya keterampilan menulis saja yang dibutuhkan
tetapi juga kemahiran berpikir.
Tujuan menulis adalah agar tulisan yang dibuat terbaca dan terpahami oleh
orang lain. Dalam pengertian tersebut, muncul satu kesan adanya pengiriman dan
penerimaan pesan sehingga dapat dikatakan bahwa menulis merupakan salah satu
cara berkomunikasi secara tertulis, disamping adanya komunikasi secara lisan.
Seiring dengan hal tersebut, fungsi menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak
langsung. Dikatakan tidak langsung sebab, yang dihadapi bukan pembicara
melainkan pembaca sehingga proses komunikasi yang terjadi melalui bahasa
tulisan.
Menulis merupakan suatu proses, proses terciptanya sebuah tulisan yang
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perasaan kepada orang lain melalui sebuah tulisan dengan harapan dapat terbaca
oleh pembaca. Dengan kata lain, keterampilan menulis juga merupakan kegiatan
yang produktif dan ekspresif, salah satunya menulis puisi. Untuk memenuhi
kualitas tulisan yang baik, keberadaan pengajaran bahasa Indonesia haruslah
mengarah kepada peningkatan keterampilan menulis peserta didik.
Pembelajaran menulis puisi termasuk salah satu pembelajaran menulis
kreatif sastra yang tercantum pada salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut ditunjukkan pula oleh
Kurniawan (2014: 31), yakni menulis kreatif bagi anak adalah menulis
pengalaman yang dialami dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi anak-anak.
Inilah yang disebut kreativitas, melalui imajinasi dan fantasi, anak-anak mengolah
pengalamannya menjadi karya kreatif berupa tulisan yang indah. Menulis kreatif
ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya
pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi
keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak siswa belum mampu
menulis dengan baik. Berdasarkan observasi khususnya dalam pembelajaran
menulis puisi, ditemukan beberapa kendala yang dialami siswa dalam menulis
puisi. Kendala tersebut salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan ide dan
memilih kata yang tepat sehingga mengakibatkan minat siswa dalam menulis
puisi itu sendiri bisa dikatakan minim. Terbukti dari 38 siswa yang ada pada satu
kelas, hanya 2 siswa yang menyukai pembelajaran menulis puisi.
Hal tersebut, menunjukkan bahwa siswa membutuhkan pembelajaran
menulis puisi yang memotivasi siswa sehingga tertarik untuk menulis puisi. Selain
itu, bisa menggiring dan mengembangkan imajinasi siswa untuk menemukan ide
dan memilih kata yag tepat baik dari nuansa makna maupun bunyi sehingga
terciptalah sebuah puisi yang utuh mewakili ungkapan pikiran atau perasaan siswa
dan tentunya terpahami oleh pembaca. Dengan demikian, siswa dapat
berkomunikasi melalui sebuah puisi dengan menuangkan perasaannya secara
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
padat melalui kata-kata, dalam pengungkapannya tidak bertele-tele dan tidak
dideskripsikan secara detail seperti prosa.
Puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait (KBBI offline). Puisi terbentuk dari unsur fisik yang
sering dikenal dengan metode puisi dan unsur batin yang sering dikenal dengan
hakikat puisi. Berawal dari diksi unsur pembentuk lainnya akan mendukung
sebuah puisi menjadi satu keutuhan yang menggetarkan hati. Jika ingin membuat
puisi yang menakjubkan, maka pengarang harus mencari kata-kata yang tepat.
Tepat berdasarkan nuansa makna dan nuansa bunyi. Dengan kata lain harus
memperhatikan unsur persajakan puisi.
Pada dasarnya menulis sebuah puisi adalah bagaimana pengarang berbagi
perasaan kepada pembaca melalui kata-kata yang padat. Namun dalam
pembelajaran menulis puisi, kepadatan kata-kata itulah yang menjadi beban
tersendiri bagi siswa. Mereka cenderung terpaku pada acuan unsur-unsur intrinsik
dalam puisi. Barangkali hal inilah yang sering disampaikan oleh guru, sehingga
unsur-unsur instrinsik tersebut malah menjadi modal yang sulit digali oleh siswa.
Padahal jika dihadapkan pada perkembangan teknologi, kita bisa memanfaatkan
berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa agar tidak menganggap
kegiatan menulis puisi ini adalah hal yang sangat membosankan.
Pembelajaran menulis puisi turut berperan dalam menyeimbangkan peran
otak kiri dan otak kanan. Hal tersebut terjadi karena menulis puisi adalah salah
satu kegiatan yang menuntut sifat kreatif, inovatif, dan imajinatif sesuai dengan
hakikat karya sastra ini. Menulis puisi adalah persoalan kreativitas yang lekat
dengan kemampuan individu untuk memunculkan nilai baru dalam hal-hal yang
diciptakannya. Meski demikian, kreativitas itu bukanlah suatu hal yang memiliki
nilai mati. Kreativitas siswa bisa digali dan ditumbuhkan, baik melalui
pembelajaran formal maupun nonformal. Pada lingkungan sekolah, siswa
diharapkan dapat memiliki keterampilan menulis puisi ini dengan dirangsang dan
diberi kesempatan untuk menciptakannya. Guru, terutama guru bahasa Indonesia,
harus dapat menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung terciptanya
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dewasa ini sudah banyak dilakukan penelitian mengenai pembelajaran
menulis puisi, di antaranya oleh Ramdhani (2012) dengan judul “Penerapan
Strategi Pikir Plus dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Kuasi Eksperimen
terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012)”.
Menunjukkan hasil yang serupa yakni terdapat perbedaan yang signifikan pada
kemampuan menulis puisi siswa. Artinya, metode yang diajukan dalam penelitian
tersebut terbukti efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.
Adapula Rohayati (2011) dengan judul “Model Pembelajaran Menulis Puisi
Islami dengan Teknik Pengamatan Objek yang Berorientasi pada Pendidikan Karakter (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDIT Nur Al Rahman Cimahi)”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan pada aspek
keterampilan menulis puisi. Terlihat dari nilai prates di kelas eksperimen dengan
rata- rata 72,1429 menjadi 82,1190, sedangkan kelas kontrol 70,7073 menjadi 77,
3659. Dari perhitungan statistik, didapatkan hasil 0.000 karena data hasil
perhitungan di bawah 0.005 berarti data itu signifikan. Maka dari itu, terdapat
perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran menulis puisi islami dengan teknik pengamatan objek yang
berorientasi pada pendidikan karakter dan pembelajaran dengan metode
konvensional, teknik ceramah.
Dalam pelaksanaannya, guru harus menepis anggapan siswa bahwa menulis
puisi itu membosankan. Siswa sering kali terjebak pada kerangka pikiran yang
menyatakan bahwa menulis puisi itu sulit. Banyak siswa berpendapat bahwa
hanya orang berbakatlah yang bisa membuat puisi yang baik. Namun, anggapan
tersebut tidak selaras dengan pendapat Senny bahwa kemampuan menulis bisa
dikembangkan lewat latihan. (Alwasilah, 2005:43). Itulah hal yang mengharuskan
guru untuk terus berinovasi menciptakan seuah pembelajaran yang berkualitas dan
tepat sasaran sehingga menghasilkan siswa yang terampil menulis puisi.
Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, penulis terpacu untuk
menggagas penerapan teknik delivery (penyampaian) dalam pembelajaran menulis
puisi. Hunley (2007) menjelaskan bahwa Teknik delivery bermuara pada asumsi
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
puisi itu dibacakan, nilai atau makna yang terdapat pada puisi tersebut haruslah
sama saat ketika puisi itu tertulis.
Wolfs dalam Hunley (2007) pun mengemukakan bahwa, pertunjukkan
meningkatkan hubungan dan pemahaman akan puisi. Siswa harus melihat dengan
hati- hati terhadap bahasa dan makna dari sebuah puisi dengan tujuan menentukan
bagaimana seharusnya mendramatisirnya. Puisi sebagai tradisi lisan membiasakan
siswa melatih telinga mereka untuk mendengar irama yang menyenangkan dan
efek suara atau ketiadaan dari sifat ini dalam karya mereka maupun karya orang
lain. Kebanyakan orang menyukai puisi yang memiliki ukuran dan irama. Hal ini
memberi mereka sesuatu bahkan sebelum mereka paham kata-katanya.
Berdasarkan pemaparan tersebut dan didukung oleh pendapat Kurniawan
(2014:31) yang berbunyi sebagai berikut.
Menulis kreatif ini dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menjadi keindahan. Salah satu genre dalam menulis kreatif adalah menulis kreatif puisi.
Dalam pembelajaran menulis puisi, pelaksanaan Teknik delivery yakni, siswa
diberi situasi ruang kelas khayalan kemudian guru mengarahkan siswa
berimajinasi. Proses ini bergerak dari konsep penulisan menuju pertunjukan.
Pencarian ide, penggalian makna dan pemilihan kata berasal dari imajinasi disertai
alasan yang logis ketika pada akhirnya dipilih. Dalam hal ini siswa berlatih
membawa kesadaran penonton/ pembaca dalam tulisan siswa yang tersusun dari
ketertarikan umum. Disanalah terjadi sebuah proses, yakni dari penemuan menuju
penyampaian.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, penulis
melakukan pengidentifikasian masalah. Identifikasi masalah yang dimaksud ialah
minimnya minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi yang disebabkan oleh
kesulitan dalam menemukan ide dan memilih kata yang tepat. Selain itu, kerangka
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbakatlah yang bisa membuat puisi. Padahal menulis merupakan proses yang
membutuhkan latihan agar ide-ide tertuang dengan baik. Siswa membutuhkan
pembelajaran menulis puisi yang memotivasi sehingga siswa tertarik dan
pembelajaran menulis puisi yang menggiring dan mengembangkan kemampuan
siswa untuk menemukan ide dan memilih kata sehingga terciptalah sebuah puisi
yang utuh.
Kecenderungan terhadap unsur intrinsik malah menyebabkan siswa sulit
mengembangkan diri. Maka dari itu, perlu adanya pembelajaran yang
memanfaatkan berbagai media untuk menggugah pola pikir siswa sehingga lebih
antusias terhadap pembelajaran menulis puisi. Penggunaan metode dalam
pembelajaran menulis puisi belum mengedepankan ciri utama proses menulis
kreatif yakni imajinasi, disiasati dengan penerapan metode baru salah satunya
dengan mengaplikasikan teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi. Agar
penelitian ini lebih terarah, dilakukan pembatasan masalah, yaitu pembelajaran
menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery agar kemampuan menulis
puisi siswa SMP meningkat.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas eksperimen dengan
menggunakan teknik delivery?
2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi di kelas kontrol tanpa
menggunakan teknik delivery?
3. Apakah terdapat perubahan yang signifikan antara kemampuan siswa
dalam menulis puisi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian di antaranya sebagai berikut.
1. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran menulis puisi di kelas
kontrol tanpa menggunakan teknik delivery .
3. Membuktikan adanya perubahan yang signifikan antara hasil pembelajaran
menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis
maupun manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoretis
a. bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini
dapat dijadikan referensi penelitian dalam pembelajaran menulis puisi;
b. bagi para pengajar, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain
yang tertarik pada bidang kajian yang sama, yaitu metode pembelajaran
menulis puisi.
2. Manfaat Praktis
a. bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran
menulis puisi;
b. bagi pembaca, dapat memberikan informasi dan pengetahuan secara tertulis
maupun referensi tentang metode pembelajaran menulis puisi.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab 1
pendahuluan, bab 2 kajian teori, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil dan
pembahasan serta bab 5 berisi simpulan dan saran. Berikut ini akan
dipaparkan mengenai masing-masing bab secara terperinci.
Bab 1 Pendahuluan, di dalamnya berisi latar belakang masalah penelitian,
identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi. Latar belakang masalah penelitian
mengemukakan alasan mengapa penulis melakukan penelitian. Dalam hal ini,
rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi memotivasi
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah penelitian adalah spesifikasi masalah-masalah yang
muncul dalam latar belakang masalah penelitian. Masalah-masalah tersebut
kemudian dibatasi agar lebih spesifik dan terarah. Rumusan masalah
penelitian merupakan hasil pembatasan masalah yang kemudian dirumuskan
menjadi beberapa pertanyaan saja. Tujuan penelitian tentunya sesuai dengan
rumusan masalah yang telah dibuat. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat
apabila ditinjau secara teoretis dan secara praktis.
Bab 2 Kajian Teori yang diberi judul “Puisi, Pembelajaran Menulis Puisi dan Teknik Delivery”. Terdapat beberapa subbab yaitu ihwal puisi,
pembelajaran menulis puisi, teknik delivery, Penelitian yang relevan, kerangka
berpikir dan hipotesis. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka
berupa teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir
sehingga muncullah hipotesis dalam penelitian ini.
Bab 3 Metodologi Penelitian, di dalamnya terdapat beberapa subbab
mengenai metodologi penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
prosedur penelitian dan teknik pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini
merupakan sebuah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain
penelitian pretes-posttes control group design. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII di SMPN 3 Lembang. Teknik pengolahan data terdiri atas
rumus-rumus statistik.
Bab 4 hasil dan pembahasan, di dalamnya terdapat beberapa subbab
mengenai pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yaitu deskripsi proses
pelaksanaan penelitian, deskripsi pengolahan data penelitian dan pembahasan
hasil penelitian meliputi: 1) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates
kelas eksperimen; 2) analisis peningkatan data hasil prates dan pascates kelas
kontrol; dan 3) perbandingan peningkatan data hasil pascates kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Bab 5 simpulan dan saran, di dalamnya terdapat dua subbab yaitu
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
simpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Saran berisi rekomendasi untuk
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMP Negeri di kabupaten Bandung
Barat, yakni SMP Negeri 3 Lembang. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh
siswa kelas VIII di SMP 3 Lembang tahun ajaran 2013/ 2014 yang terdiri dari 9
kelas, karena materi pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pilihan
kata yang tepat terdapat dalam materi kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SMPN 3 Lembang yang berjumlah 360 siswa. Pembagian
kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1
Daftar Jumlah Siswa per Kelas
No. Kelas Jumlah
1. VIII A 40
2. VIII B 40
3. VIII C 41
4. VIII D 40
5. VIII E 42
6. VIII F 39
7. VIII G 38
8. VIII H 40
9. VIII I 41
Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah probability sampling
dengan model simple random sampling. Simple random sampling dipilih tanpa
memerhatikan strata pada populasi. Penentuan sampel dalam penelitian dilakukan
dengan cara simple random sampling, sehingga untuk mengambil sampel, peneliti
mengambil dua kelas tanpa prasangka yaitu kelas yang diberi perlakuan (kelas
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E : O1 X1 O2
K : O3 X2 O4
Kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan teknik delivery
yakni kelas VIII G, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan teknik elivery
yakni kelas VIII F. Berdasarkan pengundian tersebut, dihasilkan kelompok VIII F
sebagai kelompok kontrol dan kelas VIII G sebagai kelompok eksperimen.
B. Desain Penelitian
Seperti yang telah dikatakan dalam metode penelitian, desain yang
digunakan adalah desain penelitian prates-pascates dengan kelempok kontrol.
Dalam pelaksanaan penelitian, digunakan dua kelompok kelas, yakni kelas
kontrol (K) sebagai pembanding dan kelas eksperimen (E). Adapun maksud
penggunaan kedua kelas ini ialah untuk melihat perbandingan kemampuan
antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menerima perlakuan dengan
menggunakan teknik delivery dan kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak dikenai
perlakuan dengan menggunakan teknik delivery.
Berdasarkan jenis penelitian yang dikemukakan, maka desain dalam
penelitian ini sebagaimana berikut.
Gambar 3.1
Bagan Desain Penelitian
Prates-Pascates Control Group Design
(Syamsyudin & Damaianti, 2009: 160) Keterangan:
E : kelas eksperimen
K : kelas kontrol
X1 : Perlakuan (menggunakan teknik delivery)
X2 : pengenaan perlakuan (menggunakan teknik
pengamatan langsung)
O1 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas eksperimen
O2 : data setelah perlakuan (pascates) pada kelas eksperimen
O3 : data sebelum perlakuan (prates) pada kelas kontrol
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang
telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang telah penulis rancang, yaitu untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis puisi
menggunakan teknik delivery pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini digolongkan penelitian eksperimen
dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini mengujicobakan sebuah
hipotesis yang telah dirumuskan secara ketat. Penelitian ini menguji apakah
variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Penelitian ini bertujuan
menghasilkan simpulan-simpulan yang bisa digeneralisasikan. Penelitian ini
juga disajikan dalam bentuk angka-angka.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen
semu dengan menggunakan desain penelitian prates-pascates dengan kelompok
kontrol, yaitu jenis eksperimen yang dilakukan dengan adanya kelas kontrol dan
kelas eksperimen dengan menggunaakan prates dan pascates sebagai bahan
pembanding keefektifan penggunaan teknik delivery sebagai perlakuan terhadap
kelas eksperimen.
D. Definisi Operasional
Berikut ada beberapa definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini.
1. Pembelajaran yang dimaksud adalah proses belajar mengajar yang
didalamnya terdapat aktivitas guru dalam mengondidikan siswa untuk
belajar dengan aktif-kreatif.
2. Menulis puisi yang dimaksud adalah kegitan untuk melahirkan dan
mengungkapkan perasaan, ide, gagasan dalam bentuk tertulis dengan
memperhatikan unsur-unsur puisi terutama pilihan kata (diksi) sehingga
mengandung makna khusus sesuai dengan kondisi diri penulis dan
lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.
3. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra dengan ciri pemadatan kata
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Teknik delivery adalah salah satu teknik pembelajaran menulis puisi yang
mengajak siswa untuk belajar mengungkapkan karena delivery itu sendiri
memiliki arti penyampaian yang berarti sampaikan, ungkapkan. Teknik ini
mempunyai prinsip “bring the word into the world” yang artinya membawa kata-kata ke dalam dunia. Maksudnya adalah mengungkapkan apa yang ada
di dalam benak atau khayalan sekalipun menjadi sesuatu yang terlahir ke
duania yakni dalam bentuk karya sastra puisi. Proses yang terdapat pada
teknik delivery adalah proses penggiringan mulai dari situasi ruang khayal,
mengarahkan argumen-argumen dari dalam diri sehingga merujuk pada
tema, memberi stimulus agar mendapat gambaran yang berlimpah, melatih
telinga untuk mendapatkan irama sampai pada penyampaian ide dalam
bentuk puisi yang utuh.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
yang menggunakan teknik delivery dengan kelas yang tanpa menggunakan
teknik delivery, maka penelitian ini harus didukung oleh instrumen penelitian.
Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus disusun
secara baik untuk mendapatkan hasil data yang objektif. Lebih lanjut penjelasan
mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan digunakan sebagai alat untuk memberikan perlakuan
dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai acuan penelitian
dalam proses belajar mengajar.
Setelah RPP dibuat, langkah selanjutmya adalah melaksanakan proses
belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, mengadakan prates atau tes awal
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
puisi dengan menggunakan teknik delivery , dan langkah terakhir adalah
mengadakan pascates atau tes akhir. Berikut adalah perinciannya.
a. Mengadakan prates atau tes awal
Prates merupakan tes awal yang diberikan kepada seluruh sampel
penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam puisi. Selain itu,
prates juga digunakan peneliti sebagai data awal untuk dijadikan acuan untuk
melanjutkan penelitian.
b. Menyajikan materi pembelajaran (memberi perlakuan)
Setelah memberikan tes awal atau prates, langkah selanjutnya adalah
menyajikan materi atau memberikan perlakuan mengenai materi yang
berkaitan dengan menulis puisi dengan menggunkan teknik delivery.
Perlakuan ini hanya diberikan kepada kelas eksperimen saja, sedangkan kelas
kontrol tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik delivery, tetapi
hanya dikenai perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
dari hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik delivery
dan yang tidak menggunakan teknik delivery dalam pembelajaran menulis
puisi. Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui taraf signifikansi
teknik delivery dalam pembelajaran menulis puisi.
c. Mengadakan pascates atau teks akhir
Pascates merupakan tes akhir yang diberikan kepada seluruh sampel
penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes akhir ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan
terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi yang diberikan perlakuan
berupa teknik delivery dan siswa yang tidak diberikan perlakuan dengan
menggunakan teknik tersebut .
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Puisi
Pertemuan : 1 pertemuan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
B. Kompetensi Dasar
16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.
D. Materi Ajar
1. Puisi
2. Ciri umum puisi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri.
2. Teknik Delivery yaitu siswa diarahkan pada asumsi bahwa menulis puisi itu untuk disampaikan.
3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.
F. Media Pembelajaran
1. Puisi
2. Musikalisasi puisi 3. Media audio visual
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Mengondisikan siswa agar siap belajar.
d. Guru melakukan apersepsi terhadap
materi yang lalu.
e. Siswa menerima stimulus sehingga
tertarik dan memiliki rasa perhatian
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap pembelajaran menulis puisi.
(bisa dengan media musikalisasi puisi,
membaca puisi atau lainnya).
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Eksplorasi
a. Siswa menerima arahan dari guru melalui penyajian sebuah puisi “Gadis kecil
Peminta- minta”
Elaborasi
a. Siswa berdiskusi bersama-sama dengan
guru tentang ciri umum puisi.
b. Siswa menentukan sebuah tema.
c. Siswa menyaksikan penayangan video
pemandangan alam.
d. Siswa memikirkan imaji dan diksi apa
yang hendak mereka tuliskan berdasarkan
gambar yang mereka lihat.
e. Siswa menuliskan temuan- temuan dalam
bentuk kalimat sebanyak dan sedapat
mungkin kemudian mulai menyusun
temuannya menjadi sebuah puisi yang
utuh.
f. Perwakilan terbaik dari tiap barisan
membacakan puisi miliknya di depan
kelas dan bersama- sama menilai puisi
tersebut.
Konfirmasi
a. Bersama guru, siswa mengidentifikasi
hambatan- hambatan yang dialami saat
belajar menulis puisi.
65
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
b. Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan
c. Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
d. Guru memberikan tugas ko-kulikuler.
e. Siswa menyimak informasi mengenai
tidak lanjut pembelajaran.
7 menit
H. Alat dan Sumber Belajar
- Alat dan Bahan
Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar
Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.
I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen (Nontes)
Siswa mampu
Menulis puisi bebas
dengan
memperhatikan
pilihan kata yang
tepat
Non tes Portofolio Buatlah sebuah puisi
dengan
memperhatikan
pilihan kata yang
tepat!
b. Penilaian
No. Aspek Skor Bobot Nilai
1 2 3 4
1. Tema 3
2. Rasa 4
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Diksi (pemilihan kata) 4
5. Pencitraan 3
6. Bahasa Figuratif 3
7. Versifikasi 3
8. Tata Wajah 2
Jumlah 25
Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi
No Kategori Nilai
1. 2. 3. 4. 5. Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang 86- 100 76- 85 61- 75 41- 60 0- 40
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas / semester : VIII/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Puisi
Pertemuan : 1 pertemuan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1.6 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
B. Kompetensi Dasar
16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menyebutkan minimal 3 ciri umum puisi 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai.
D. Materi Ajar
1. Puisi
2. Ciri umum puisi
Penghitungan Nilai:
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, tanya jawab, pemodelan dan inkuiri. 2. Teknik Pengamatan Objek yakni
3. Metode latihan yaitu siswa diajak untuk terus mencoba dengan berlatih menulis puisi.
F. Media Pembelajaran
4. Puisi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran.
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Mengondisikan siswa agar siap belajar.
d. Guru melakukan apersepsi terhadap materi
yang lalu.
e. Siswa diajak ke luar kelas menuju tempat
yang sudah ditentukan.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
8 menit
Inti Eksplorasi
b. Setelah sampai di lokasi, guru mengarahkan siswa untuk mengamati alam sekitar dengan
seksama.
c. Setelah mengamati alam terbuka, siswa duduk di bawah pohon atau ditempat lain
yang menyenangkan.
Elaborasi
d. Guru menginstruksikan agar siswa
memejamkan mata dan memikirkan tentang
hal yang menyenangkan.
e. Guru mengiring siswa untuk merasakan alam
sekitar melalui inderanya.
f. Guru menceritakan tentang hal yang
65
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menakjubkan (misalnya keagungan Tuhan,
Pengorbanan Orang tua, dll).
g. Setelah siswa meresapi kegiatan tersebut,
guru menyuruh siswa untuk mengungkapkan
apa yang telah dirasakan dalam sebuah puisi.
Konfirmasi
h. Bersama guru, siswa mengidentifikasi
hambatan- hambatan yang dialami saat
belajar menulis puisi.
Penutup i. Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
j. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan
k. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
l. Guru memberikan tugas ko-kulikuler.
m. Siswa menyimak informasi mengenai tidak
lanjut pembelajaran.
7 menit
H. Alat dan Sumber Belajar
- Alat dan Bahan
Laptop, buku teks, infokus, spidol, dan papan tulis - Sumber Belajar
Buku teks, puisi-puisi karangan penyair Indonesia, internet.
I. Instrumen dan Penilaian a. Instrumen
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen (Nontes)
Siswa mampu
Menulis puisi bebas
dengan
memperhatikan
Non tes portofolio Buatlah sebuah puisi
dengan
memperhatikan
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pilihan kata yang
tepat
tepat!
b. Penilaian
No. Aspek Skor Bobot Nilai
1 2 3 4
1. Tema 3
2. Rasa 4
3. Amanat 3
4. Diksi (pemilihan kata) 4
5. Pencitraan 3
6. Bahasa Figuratif 3
7. Versifikasi 3
8. Tata Wajah 2
Jumlah 25
Kategori Penilaian Tes Keterampilan MenulisPuisi
No Kategori Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang
86- 100
76- 85
61- 75
41- 60
1- 40
2. Instrumen pengumpulan data
Penghitungan Nilai:
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar kerja
siswa dan format instrumen penilaian). Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes yang berbentuk uraian yakni soal menulis puisi sesuai dengan petujuk
yang ditentukan. Dalam pelaksanaan penelitian, tes dilaksanakan dengan
menggunakan pra tes dan pascates yang diberikan kepada satu kelas eksperimen
(kelas yang diberi perlakuan) dan satu kelas kontrol (kelas yang dikenai
perlakuan). Lembar kerja siswa dan pedoman penskoran sebagai berikut.
1) Lembar Kerja Siswa
Gambar 3.2
Lembar Kerja Siswa
[image:30.595.105.493.678.739.2]2) Pedoman Penskoran
Tabel 3.2
Pedoman Penilaian
No. Aspek Skor Bobot Nilai
1 2 3 4
1. Tema 3
Lembar Kerja Siswa
Buatlah sebuah puisi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat!
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Rasa 4
3. Amanat 3
4. Diksi (pemilihan kata) 4
5. Pencitraan 3
6. Bahasa Figuratif 3
7. Versifikasi 3
8. Tata Wajah 2
Jumlah 25
Keterangan :
Sangat Baik (SB) : Nilai 4 Cukup (C) : Nilai 2
[image:31.595.107.502.108.754.2]Baik (B) : Nilai 3 Kurang (K) : Nilai 1
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian
Aspek Kriteria
1. Tema a. Sangat baik apabila isi puisi konsisten dan sesuai
dengan tema yang diusung.
b. Baik apabila isi puisi ada kaitan dengan tema
meskipun belum konsisten.
c. Cukup baik apabila isi puisi ada kaitan dengan
tema tetapi tidak konsisten.
d. Kurang baik apabila isi puisi tidak konsisten dan
kurang berkaitan dengan tema .
2. Rasa a. Sangat baik apabila sikap penyair pada puisi
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan jelas oleh pembaca.
b. Baik apabila sikap penyair pada puisi merujuk
pada nilai yang positif meskipun belum
terpahami dengan jelas oleh pembaca.
c. Cukup baik apabila sikap penyair pada puisi
merujuk pada nilai yang positif meskipun sulit
dipahami oleh pembaca.
d. Kurang baik apabila sikap penyair pada puisi
tidak merujuk pada nilai yang positif dan sulit
dipahami oleh pembaca.
3. Amanat a. Sangat baik apabila pesan dari puisi yang dibuat
dapat terpahami dengan jelas sesuai dengan tema
yang diusung.
b. Baik apabila pesan dari puisi yang dibuat dapat
terpahami dengan jelas.
c. Cukup baik apabila pesan dari puisi yang dibuat
dapat terpahami.
d. Kurang baik apabila pesan dari puisi yang dibuat
tidak dapat terpahami.
4. Diksi (Pemilihan
Kata)
a. Sangat baik apabila diksi yang digunakan tidak
bersifat keumuman juga tidak klise dan memiliki
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Baik apabila diksi yang digunakan tidak umum/
tidak klise dan cukup memiliki kekuatan/ daya
magis.
c. Cukup baik apabila diksi yang digunakan masih
bersifat umum juga klise namun cukup memiliki
kekuatan/ daya magis.
d. Kurang baik apabila diksi yang digunakan masih
bersifat umum dan klise juga kurang memiliki
kekuatan/ daya magis.
5. Pencitraan a. Sangat baik apabila kata atau susunan kata
membangkitkan pengalaman indrawi dan
maksudnya dapat langsung ditangkap/
tergambarkan secara menyeluruh.
b. Baik apabila kata atau susunan kata
membangkitkan pengalaman indrawi meskipun
maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/
tergambarkan.
c. Cukup baik apabila kata atau susunan kata
membangkitkan pengalaman indrawi meskipun
maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/
tergambarkan.
d. Kurang baik apabila kata atau susunan kata tidak
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maksudnya tidak dapat langsung ditangkap/
tergambarkan.
6. Bahasa Figuratif
a. Sangat baik apabila pelambangan yang dipakai
sangat sesuai dengan makna konvensional dan
nonkonvensional.
b. Baik apabila pelambangan yang dipakai
sesuai dengan makna konvensional dan
nonkonvensional.
c. Cukup baik apabila pelambangan yang dipakai
cukup sesuai dengan makna konvensional dan
nonkonvensional.
d. Kurang baik apabila pelambangan yang dipakai
kurang sesuai dengan makna konvensional dan
nonkonvensional.
7. Versifikasi a. Sangat baik apabila rima yang digunakan
menghasilkan energi saat membacanya dan
memperindah bunyi puisi.
b. Baik apabila rima yang digunakan menghasilkan
energi saat membacanya namun tidak terlalu
memperindah bunyi puisi.
c. Cukup baik apabila rima yang digunakan tidak
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu memperindah bunyi puisi memperindah
bunyi puisi.
d. Kurang baik apabila rima yang digunakan tidak
menghasilkan energi saat membacanya dan tidak
terlalu memperindah bunyi puisi.
8. Tata Wajah a. Sangat baik apabila tata wajah berkaitan dengan
judul dan isi puisi serta mendukung maksud dari
puisi yang dibuat.
b. Baik apabila tata wajah mendukung maksud dari
puisi yang dibuat.
c. Cukup baik apabila tata wajah dapat
memperindah puisi yang dibuat meskipun tidak
begitu mendukung isi puisi.
d. Kurang baik apabila tata wajah merusak atau
[image:35.595.107.513.109.545.2]tidak memperindah puisi yang dibuat.
Tabel 3.4
penghitungan skor total
Tabel 3.5
Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi
No Kategori Nilai
Penghitungan Nilai:
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.
2.
3.
4.
5.
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang
86- 100
76- 85
61- 75
41- 60
2- 40
F. Prosedur Penelitan
Secara garis besar penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun uraian dari tahap-tahap
tersebut sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, adapun
rinciannya sebagai berikut.
a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian dengan
cara melaksanakan studi literatur dari Kurikulum dan Silabus.
b. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran,
alat-alat yang berhubungan dengan pembelajaran dan lain-lain.
c. Survei ke lokasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk
penelitian.
d. Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin
penelitian yang dikeluarkan fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat
penelitian.
e. Menyusun intrumen untuk pengumpulan data penelitian.
f. Melakukan judgment instrumen oleh dosen dan guru mata pelajaran
bersangkutan.
g. Analisis dan revisi hasil judgment intrumen.
h. Menentukan populasi dan sampel yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Lembang dengan tahap
sebagai berikut.
a. Melakukan tes awal (pretest pada masing-masing sampel (eksperimen dan
kontrol) dengan tes yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberikan perlakuan dan
sebagai pembanding dalam menentukan peningkatan hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan.
b. Pemberian treatment terhadap kelas eksperimen dengan menerapkan teknik
delivery, sedangkan untuk kelas kontrol dengan teknik pengamatan objek.
c. Melakukan tes akhir terhadap sampel (eksperimen dan kontrol) dengan soal
yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan
siswa dalam menulis puisi setelah diberikan perlakuan (treatment).
3. Tahap akhir
Pada tahap akhir ini data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, untuk
lebih jelasnya dijelaskan seperti di bawah ini.
a. Tahap analisis data, pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap skor atau
nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang dilakukan meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas. Jika data berdistribusi normal dan homogen,
maka tahap uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, namun jika
data tidak normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik
dengan teknik Mann-Whitney.
b. Uji hipotesis, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima
atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
c. Tahap penarikan simpulan, pada tahap ini dilakukan penarikan simpulan
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan
tes. Di dalam tes ini terdapat tes awal (pra tes) dan test akhir (pascates). Pra tes
dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan.
Sementara itu, pascates dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar setelah
diberi perlakuan. Kedua tes tersebut dilakukan di kelas eksperimen dan kelas
kotrol.
2. Analisis Data
Pengolahan data dilakukan melalui proses penghitungan statistik dan proses
penganalisisan data. Pengolahan data tersebut pada akhirnya akan bermuara
pada sebuah simpulan dan akan menjawab hipotesis yang sudah disusun oleh
penulis. Data yang diperoleh dari penelitian diolah agar dapat memberikan
informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah
pengolahan datanya adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis hasil prates dan pascates .
b. Mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa.
c. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa, kemudian skor dijumlahkan.
d. Menentukan skor prates dan pascates , kemudian diolah menjadi nilai dengan
rumus:
Nilai = 100
e. Hasil prates dan pascates tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.
Nilai Akhir = p1+p2+p3
3
f. Uji reliabilitas antarpenimbang
Uji reliabitilas anatarpenimbang digunakan untuk mengetahui tingkat
reliabilitas penilaian antarpenguji. Penghitungan reliabilitas instrumen ini
terdiri atas beberapa langkah, yaitu:
1) menghitung jumlah kuadrat siswa
SSt dt2 =
( x 2
Κ −
( x 2 ΚΝ
SSp d p2 = ( xp 2
Κ −
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) menghitung kuadrat penguji
3) menghitung jumlah kuadrat total
4) Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan
Setelah data dihitung, kemudian dimasukan ke dalam table ANAVA
(Analisys Of Varians).
[image:39.595.110.517.442.576.2]Tabel 3.6
Tabel Format ANAVA
Variansi SS Dk Varians
Siswa SSt dt2 N-1 SSt dt2
−1 �
Penguji SSp d p2 K-1 -
Kekeliruan SSkk d kk2 (N-1) (K-1) SSkk d kk2
(N−1) (K−1)�
(Sugiyono, 2013:25)
Reabilitas penimbang dihitung dengan rumus:
Keterangan:
(Sugiyono, 2013: 25)
11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes
SStot x t2 = x2− ( x 2
KN
SSkk d kk2 = SStot x t2 − SSt dt2- SSp d p2
11 =
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Vkk = varian dari kekeliruan
Setelah itu, hasil penghitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan
dengan tabel Guilford sebagai berikut.
[image:40.595.139.504.223.389.2]Tabel 3.7
Tabel Guilford
Rentang Kriteria
0,80- 1,00 Korelasi reabilitas sangat tinggi
0,60- 0,80 Korelasi reabilitas tinggi
0,40- 0,60 Korelasi reabilitas sedang
0,20- 0,40 Korelasi reabilitas rendah
0,00- 0,20 Korelasi reabilitas sangat rendah
(Arikunto, 2010: 245)
g. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.
Untuk mengetahui data yang berasal dari skor prates dan pascates
berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji normalitas. Adapun
caranya adalah menggunakan chi kuadrat (χ2) dengan rumus sbagai berikut.
1) Mencari nilai mean dengan rumus:
(Akdon, 2007:28)
Keterangan:
X = rata-rata nilai ∑fx = jumlah seluruh nilai
f = jumlah siswa
2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:
Sd =
2− 2
−1
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Akdon, 2007:49)
3) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi.
a) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil
b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log N
N = jumlah subjek
c) Panjang kelas = �
�
d) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata
Standar deviasi
e) Ei ( frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑ f
f) Oi ( frekuensi pengamatan) =
Menghitung χ2 dengan rumus:
Keterangan :
Oi = frekuensi observasi atau pengamatan
Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)
g) Menentukan derajat kebebasan (db)
Dk = K-3
K = banyaknya interval
h) Menentukan nilai χ2 hitung dan χ2 tabel dengan bantuan tabel χ2 dengan
tingkat kepercayaan 95% (@=0,05)
i) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai
berikut.
Jika χ2hitung <χ2
tabel maka data tersebut berdistribusi normal.
Jika χ2
hitung >χ2 tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
h. Melakukan uji homoginitas varians rata-rata prates dan pascates dengan
menggunakan rumus:
�2 = ( − ) 2
= �
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Fhitung = nilai yang dicari
Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil
Data yang ditanyakan homogen jika F hitung< F tabel.
i. Menguji signifikansi rata-rata pretes dan pascates
Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) pretes dan
pascates dengan rumus:
= Σ
2 = 2−(Σ
2)
=Σ
2 = 2−(Σ
2)
Keterangan :
M = nilai hasil rata-rata per kelas
N = banyaknya subjek
x = deviasi setiap nilai x2 dan x1
y = deviasi setiap nilai y2 dan y1
Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:
− = −
[ +2+ −22][ 1 + 1+ ]
(Arikunto, 2010: 352)
Menentukan dengan taraf signifikansi (�) = 0,05 dan derajat kebebasan
yang telah dicari sebelumnya. (�) = 0,05
db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60
Taraf signifikansi
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
j. Langkah selanjutnya,mencari χ2tabel dengan rumus:
dk = N – 1
Keterangan :
dk = derajat kebebasan
N = jumlah subjek
Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut
harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan
tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari
tabel, Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho
ditolak (Sugiono, 2007:109)
k. Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel,
dengan rumus sebagai berikut.
Mencari -t hitung dengan rumus:
(Arikunto, 2010: 349)
Keterangan :
T = uji -t
Md = perbedaan mean data pretes dan pascates
∑X2 = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data
N – 1 = derajat kebebasan
-thitung = �2
�
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis puisi
dengan menggunakan teknik delivery di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang,
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
teknik delivery berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari nilai
rata-rata prates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 60,96. Sementara itu, nilai
rata-rata pascates menulis puisi di kelas eksperimen ialah 74,08. Nilai tersebut
lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan teknik delivery. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis
puisi di kelas eksperimen;
2. kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol sebelum mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery berada dalam kategori
kurang. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates menulis puisi di kelas kontrol
ialah 60,21. Sementara itu, nilai rata-rata pascates menulis puisi di kelas
eksperimen ialah 71,83. Terdapat perbedaan yang sigifikan pada kemampuan
siswa dalam menulis puisi di kelas kontrol. Akan tetapi kenaikan tersebut
tidak lebih besar dari peningkatan di kelas eksperimen; dan
3. berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh –ttabel < -thitung yaitu 2,004<4,46
sehingga Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi di kelas eksperimen
yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik delivery dengan
Tanti Puspita, 2014
Keefektifan Teknik Delivery Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Simpulan-simpulan tersebut, merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa teknik
delivery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP
Negeri 3 Lembang.
B. Saran
Berdasarkan pengolahan, pembahasan dan simpulan yang peneliti uraikan dan
sebagai bagian akhir dari penelitian ini, berikut beberapa saran yang peneliti
ajukan.
1. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis puisi
dapat menggunakan teknik delivery karena telah terbukti mampu memberikan
perubahan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi.
2. Penelitian dengan menggunakan teknik delivery kemungkinan tidak hanya
dapat dilakukan pada pembelajaran menulis puisi. Artinya, peneliti lain dapat
melanjutkan penelitian dengan menggunakan teknik delivery pada bidang