• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X

SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN

Oleh :

Dwi Paramita NIM 4113131019

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X

SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN

Dwi Paramita (NIM 4113131019)

ABSTRAK

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

TAT I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

TAT II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Belajar dan Hasil Belajar 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 10

2.2. Model Pembelajaran 11

2.2.1. Model PBL 13

2.3. Media Pembelajaran 19

2.3.1. Pengertian Media 19

2.3.2. Kegunaan Media 20

2.3.3. Movie Maker 21

2.3.4. Lembar Kerja Siswa 22

2.4. Hukum-Hukum Dasar Kimia 24

2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 28

TAT III METODE PENELITIAN 30

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.1.1. Lokasi Penelitian 30

3.1.2. Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel 30

3.2.1. Populasi 30

3.2.2. Sampel 30

3.3. Variabel dan Instrumen penelitian 31

3.3.1. Variabel 31

3.3.2. Instrumen Penelitian 31

3.4. Rancangan Penelitian 34

3.5. Teknik Pengumpulan Data 34

(5)

vii

3.5.2 Prosedur Penelitian 35

3.6. Teknik Analisis Data 37

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41 4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 41 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 42 4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 43

4.2.1. Uji Normalitas 43

4.2.2. Uji Homogenitas 44

4.2.3. Perhitungan Afektif, Kognitif, Psikomotorik 45 4.3. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 45

4.3.1. Normalitas Gain 46

4.3.2. Homogenitas Gain 46

4.3.3. Uji Hipotesis 47

4.3.4. Persen Gain 48

4.4. Pembahasan 49

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintak Model PBL 16

Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data 43

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data 44

Tabel 4.3. Uji Homogentias Data 44

Tabel 4.4. Rata-rata Penilaian 45

Tabel 4.5. Uji Normalitas Gain 46

Tabel 4.6. Uji Homogentas Gain 47

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis 47

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Kimia 56

Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran 62

Lampiran 3. Lembar Pengamatan 77

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 82

Lampiran 5. Pembahasan LKS 90

Lampiran 6. Media Movie Maker 95

Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen 97

Lampiran 8. Instrumen Penelitian Sebelum Validitas 109

Lampiran 9. Pembahasan Instrumen Penelitian 118

Lampiran 10. Intrumen Penelitian Setelah Validitas 132

Lampiran 11. Jawaban Instrumen 137

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran 138

Lampiran 13. Tabel Tingkat Kesukaran 139

Lampiran 14. Daya Beda 140

Lampiran 15. Tabel Daya Beda 141

Lampiran 16. Validitas 142

Lampiran 17. Tabel Validitas 143

Lampiran 18. Reliabilitas 144

Lampiran 19. Tabel Reliabilitas 145

Lampiran 20. Tabel Kesimpulan 146

Lampiran 21. Tabulasi Nilai 147

Lampiran 22. Data Gain 155

Lampiran 23. Standar Deviasi 157

Lampiran 24. Uji Normalitas 159

Lampiran 25. Uji Homogenitas 165

Lampiran 26. Uji Hipotesis 169

Lampiran 27. Persen Gain 171

Lampiran 28. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 172

Lampiran 29. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 174

Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 175

Lampiran 31. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t 176

Lampiran 32. Jadwal Kegiatan Penelitian 177

(9)

1 BABBIB PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangB

Pendidikan menupakan aspek penting dalam mencendaskan kehidupan bangsa. Peningkatan dan penbaikan mutu pendidikan tidak dapat tenlepas dani benbagai upaya. Salah satunya upaya pemenintah adalah menenapkan dan mengembangkan kunikulum benbasis kompetensi pada tahun 2004 dan 2006 menjadi kunikulum 2013. Kunikulum 2013 ditetapkan sebagai bagian meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di selunuh jenjang yang dinilai dani tiga nanah kompetensi, yaitu : pengetahuan, sikap, dan ketenampilan. (Wasonowati, 2014)

Masalah utama pembelajanan yang masih banyak ditemui adalah tentang nendahnya hasil belajan pesenta didik. Bendasankan kajian data, diketahui bahwa hasil belajan siswa SMA/sedenajat masih nendah dalam hal pencapaian nilai knitenia ketuntasan minimal (KKM 75), tenutama untuk mata pelajanan MIPA. Mata pelajanan kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyanakat kanena kimia benada di sekitan kita dalam kehidupan sehani-hani. Namun selama ini banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajanai kimia. Hal ini dikanenakan pelajanan kimia yang bensifat abstnak.

Adanya kesulitan siswa tenhadap pelajanan kimia dapat disebabkan oleh dua fakton yaitu fakton intennal adalah fakton yang benasal dani dalam dini siswa dan fakton ekstennal fakton yang benasal dani luan dini siswa. Fakton intennal ini dipenganuhi oleh tiga fakton, yaitu fakton jasmaniah, fakton psikologis, dan fakton kelelahan. Fakton ekstennal yang mempenganuhi siswa dalam kegiatan belajan adalah fakton keluanga, fakton sekolah, dan fakton lingkungan. (Slameto dalam Sugiyo, 2008)

(10)

2

yang sesuai yaitu model pembelajanan Problem Based eearning (PBe) atau belajan bendasankan masalah sebagai langkah pembelajanan untuk membuat siswa lebih aktif dan sesuai dengan kunikulum 2013 yang digunakan oleh sekolah. Agan

penenapan model pembelajanan Problem Based eearning (PBe) lebih mudah dan

lebih menanik dalam implementasinya, model pembelajanan ini dibantu dengan

media movie maker dan LKS sebagai media pendukung untuk melatih kneativitas

siswa.

Pembelajanan Problem Based eearning (PBe) ini pennah diteliti bebenapa peneliti sebelumnya, antana lain : Yussi Pnatiwi dan kawan-kawan (2014) hasil penelitiannya menyatakan bahwa 81,25% pesenta didik telah mencapai KKM. Peneliti lain yaitu Wasonowati dan kawan-kawan (2014) dalam penenapan kunikulum 2013 menunjukkan hasil belajan siswa yang baik dengan nilai nata-nata 81 dan pensentase ketencapaian 78%. Penelitian dengan menggunakan LKS telah dilakukan bebenapa peneliti sebelumnya. Sepenti Diah Megasani Tyasning dan kawan-kawan (2012) menunjukkan ketuntasan belajan siswa mencapai 41,67% pada siklus I dan 83,33% pada siklus II. Peneliti lain yaitu Febni Baskono dan kawan-kawan (2013) menunjukkan hasil ketuntasan belajan sebesan 71,42% dani tanget yang dihanapkan yaitu 65%. Penelitian dengan media movie maker telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Samsukun dan kawan-kawan (2010) tenbukti bahwa nata-nata hasil belajan siswa pada kelas ekspenimen (movie maker) yakni 79,29 lebih tinggi dibandingkan kelas kontnol (chart).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wasonowati (2014) dengan

penenapan PBL (Problem Based eearning) yang dilengkapi LKS benupa

(11)

3

Sehingga, dalam penelitian ini digunakan model PBL (Problem Based eearning) dengan didukung media Movie Maker dan LKS. Penggunaan media sebagai pendukung dalam pembelajanan, mengatasi kekunangan pada penelitian dani peneliti sebelumnya dan altennatif untuk penmasalah hasil belajan kimia siswa pada sekolah yang akan diteliti. Movie Maker tensebut benisi kumpulan penjelasan mateni dan video pnaktikum sebagai solusi dalam mengatasi ketenbatasan alat dan bahan pnaktikum, senta alokasi waktu pelaksanaan yang lebih lama dani penencanaan. LKS yang digunakan dalam penelitian ini benupa kumpulan soal tenkait dengan mateni hukum-hukum dasan kimia sebagai penguatan konsep, penenapan konsep dalam penhitungan dan membangun minat siswa untuk tenlibat aktif dalam diskusi pembahasan latihan-latihan tensebut. Dalam pnoses belajan-mengajan siswa dapat mencani infonmasi dani benbagai sumben sehingga memiliki banyak nefenensi.

Kanaktenistik mateni pokok bahasan hukum-hukum dasan kimia sebagai salah satu dani mateni kimia yang diajankan pada sekolah menengah atas kelas X di semesten genap yang bensifat teonitis dan penhitungaan, dan benkaitan dengan kehidupan sehani-hani. Selain itu, mateni ini menupakan mateni dasan ilmu kimia sehingga hanus dikuasai oleh siswa agan siswa tidak menemui kesulitan dalam mengikuti pelajanan kimia selanjutnya.

(12)

4

1.2 RuangBLingkup

Bendasankan latan belakang masalah di atas, maka nuang lingkup masalah yang akan diteliti sebagai benikut :

1. Hasil belajan kimia siswa masih tengolong nendah benkisan dibawah KKM. 2. Kunang tepatnya penggunaan model pembelajanan dan pemilihan media

yang dibelajankan pada studi kimia.

3. Kesulitan siswa dalam memahami konsep mateni hukum-hukum dasan

kimia.

1.3 RumusanBMasalahB

Adapun yang menjadi numusan masalah dalam penelitian ini sebagai benikut :

1. “Apakah hasil belajan dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie Maker dan LKS lebih tinggi secana signifikan dibandingkan penenapan model konvensional pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia?”

2. “Benapa pensen (%) kah gain tennonmalisasi hasil belajan kimia siswa

dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie

Maker dan LKS pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia?”B B

1.4 BatasanBMasalahB

Agan penelitian ini lebih tenanah, penulis melakukan batasan-batasan masalah tenhadap masalah yang diteliti, yaitu :

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Swasta Sultan Iskandan Muda Tahun Ajanan 2014/2015.

2. Model Pembelajanan

(13)

5

3. Media Pembelajanan

Media movie maker dan LKS untuk kelas ekspenimen.

4. Mateni Pokok

Mateni pokok yang dipilih dalam pembelajanan kimia pada penelitian adalah Hukum-Hukum Dasan Kimia.

5. Penilaian

Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah penilaian kognitif.

1.5 TujuanBPenelitianB

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hasil belajan dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media

Movie Maker dan LKS lebih tinggi secana signifikan dibandingkan penenapan model konvensional pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia. 2. Benapa pensen gain tennonmalisasi hasil belajan kimia siswa pada model

Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie Maker dan LKS pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia.

1.6 ManfaatBPenelitianB

Manfaat yang dihanapkan dani penelitian ini adalah sebagai benikut :

1. Sebagai bahan pentimbangan bagi gunu dan calon gunu untuk

menggunakan model PBL dengan media movie maker dan LKS.

2. Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa calon gunu

dalam pembelajanan kimia, khususnya pada mateni Hukum-Hukum Dasan Kimia.

3. Sebagai bahan infonmasi bagi peneliti tenutama gunu kimia dalam nangka meningkatkan mutu pnoses pembelajanan kimia.

4. Bagi sekolah sebagai salah satu altennatif untuk meningkatkan sistem pengajanan dalam pnoses belajan mengajan.

(14)

6

1.7 DefinisiBOperasionalB

a. Problem Based eearning adalah model pembelajanan dimana pesenta didik dihadapkan pada suatu kondisi benmasalah yang diawali dengan penyajian masalah, kemudian siswa mencani, menganalisis masalah tensebut, mencani data sampai pada menanik kesimpulan yang dapat dilaksanakan secana koopenatif. (Wasonowati, 2014)

Tabel 1.1 Sintak Model Pembelajanan Problem Based eearning (PBL) :

Fase-fase Penilaku Gunu

Fase 1 :

Membenikan onientasi tentang

penmasalahannya kepada pesenta didikB

Gunu menyampaikan tujuan

pembelajanan, mendesknipsikan

benbagai kebutuhan logistik penting dan memotivasi pesenta didik untuk tenlibat dalam kegiatan mengatasi masalah.

Fase 2 :

Mengonganisasikan pesenta didik untuk meneliti

Gunu membantu pesenta didik

mendefinisikan dan

mengonganisasikan tugas-tugas

belajan tenkait dengan

penmasalahannya Fase 3 :

Membantu investigasi mandini dan kelompok

Gunu mendonong pesenta didik untuk mendapatkan infonmasi yang tepat,

melaksanakan ekspenimen, dan

mencani penjelasan dan solusi. Fase 4 :

Mengembangkan dan

mempnesentasikan antefak dan

exhibit

(15)

7

Fase 5 :

Menganalisis dan mengevaluasi pnoses mengatasi masalah

Gunu membantu pesenta didik

melakukan nefleksi tenhadap

investigsinya dan pnoses-pnoses yang meneka gunakan.

(Sanjaya, 2012) b. Movie Maker ialah softwane video editing sedenhana yang sudah tenintegnasi dengan sistem openasi windows XP Movie maken digunakan untuk menangkap audio dan video dani kamena video, web camena atau dani sumben video lainnya, lalu mengedit video hasil tangkapan tensebut menjadi sebuah movie. (Samsukun, 2010)

c. Lemban Kenja Siswa (LKS) menupakan salah satu sanana yang digunakan

sebagai panduan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah dan dapat benupa lembanan kentas yang benupa lembanan infonmasi maupun soal-soal (pentanyaan-pentanyaan yang hanus dijawab oleh siswa) untuk mempendalam pemahaman siswa. (Tnianto, 2009)

d. Hasil belajan adalah hasil yang dicapai dan dapat diamati senta diukun bentuk pengetahuan dalam bentuk angka-angka atau skon setelah siswa menenima pengalaman belajan yang digunakan sebagai ukunan untuk mengetahui sebenapa jauh seseonang menguasai bahan yang sudah diajankan. (Hamalik, 2008)

(16)

52 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB B

5.1 KesimpulanB

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikuth

1. Hasil belajar dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media

Movie Maker dan LKS lebih tinggi secara signifikan dibandingkan penerapan model konvensional pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia dengan hasil uji hipotesis thitung lebih besar dibandingkan ttabel (5,556 > 1,675).

2. Persen gain ternormalisasi hasil belajar kimia siswa dengan model

Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie Maker dan LKS pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia sebesar 71,80%.

5.2 SaranB

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikuth

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model Problem Based eearning

(PBe) dengan media Movie Maker dan LKS mempermudah pencapaian

tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia pada kurikulum 2013 dan hendaknya kurikulum 2013 ini diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model Problem Based

eearning (PBe) hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu

dengan baik supaya sintaks dari model PBL sekaligus pemanfaatan waktu

dengan menggunakan media yang tepat dapat berjalan dengan baik dan

(17)

53

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, ALFABETA, Bandung. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, Azhar, (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers. Jakarta.

Baskoro, F., Saputro, S., Hastuti, B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 2 No. 2 tahun 2013 : Hal. 95-103.

Fadliana, (2013) , Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Leasrning) Dilengkapi dengan macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) terhadap Prestadi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2013. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol 2 No. 3 Tahun 2013 : Hal. 50-58.

Hadiyanto, Roxi Fahrur, (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pokok Bahasan Aturan Pangkat, Akar, dan Logaritma untuk SMA Kelas X dengan

Pendekatan Penemuan Terbimbing. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 4

No. 2 Tahun 2013 : Hal. 60-67.

Hamalik, Oemar , (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Muhson, Ali, 2009, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa

Melalui Penerapan Problem Based Learning :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali%20Muhson,%20S.Pd., M.Pd./Ali%20Muhson%20-%20PBL%20di%20JK.pdf diakses 13 Januari 2015.

Mulyasa, E., (2008), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 3 No. 3 Tahun 2014 : Hal. 40-48.

(18)

54

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta, Rajawali Pers :

http://www.academia.edu/3675033/Jurnal_Eksperimen_TPS_Arifin_A1C10 8047 diakses 13 Januari 2015.

Sadiman, Arief S., dkk., (2009), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, ALFABETA, Bandung. Samsukur, Jahja, M., Yunginger, R., (2010), Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Animasi dengan aplikasi Movie Maker terhadap Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Materi Atmosfer di Kelas X MAN Model Gorontalo :

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFMIPA/article/viewFile/3634/3610 diakses 15 Januari 2015.

Sanjaya, Wina, (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada media Group, Jakarta.

Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED. Medan.

Sudjana, N., (2002), Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiharti, Susi, dkk., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media TTS dan LKS pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2013 : http://eprints.uns.ac.id/11682/1/928-3375-3-PB.pdf diakses 18 Januari 2015. Sugiyo, Wariah, dan Abidin, Zaenal, (2008), Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament Melalui Pendekatan Jelajah Alam Sekitar dan Penilaian Portofolio Vol. 2 Tahun 2008 : Hal. 40-48. Suprijono, A., (2012), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Suyanto, Jihad, Asep, (2013), Menjadi Guru Profesional : Strategi Menignkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Jakarta, Erlangga.

(19)

55

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan implimentsinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), Jakarta, Kencana :

http://www.academia.edu/3675033/Jurnal_Eksperimen_TPS_Arifin_A1C10 8047 diakses 13 Januari 2015.

Tyasning, D. M., Haryono, dan Nurhayani, N. D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran TGT (Team Games Tournaments) Dilengkapi LKS Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Minyak Bumi Pada Siswa Kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 Vol. 1 Tahun 2012 : Hal 26-33.

Utami, B., Hastuti, B., Yamtinah, S. Padmini, S., dan Arroyan, F., (2013), Penerapan Siklus Belajar 5E Disertai LKS Untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia, Cakrawala Pendidikan Vol 2 Tahun 2013 : Hal 34-42.

Wasonowati, Ratna R.T., Redjeki, T., dan Ariani, Sri R.D., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Dtinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Vol. 3 Tahun 2014 : Hal 65-73.

Gambar

Tabel 2.1. Sintak Model PBL
Gambar 3.1. Model Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 1.1 Sintak Model Pembelajanan Problem Based eearning (PBL) :

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia telah. dikembangkan sejak tahun 1992, sejalan dengan diberlakukannya UU

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMUNIKASI SISWA DAN KREATIFITAS GURU, KELAS XI IPS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONOSARI

Meningkatkan kreativitas pada pelajaran matematika tentang bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mranggen Kecamatan Jatinom dengan menggunakan strategi

selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dalam penulisan proposal dan telah memberi motivasi.. Suminah M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang