Permintaan dan Penawaran
by wasis a. latief
Konsep dasar Teori permintaan
Analisis Teori Permintaan dalam Bisnis Total
Konsep Dasar teori Penawaran
Analisis teori penawaran dalam Bisnis Total
Keseimbangan Umum
1
By Wasis A.
Latief
Konsep Dasar Teori Permintaan Pada dasarnya dalam Ekonomi
Managerial, Teori Per-mintaan dapat
didefinisikan sebagai kuantitas barang atau jasa yang mampu dibeli konsumen selama perio-de waktu tertentu
berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.
- Periode waktu bisa satuannya jam, hari, bulan dst.
- Kondisi-kondisi tertentu adalah berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan produk tsb.
Permintan produk pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Qx = f (Px, I, Py, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F)
By Wasis A. Latief 2
N
0 Variabel Si
mbul
Bentuk
hubungan Tanda slope
paramete r
1 Harga produk Px Negatif (terbalik) Negatif ( )
2 Pendapatan
konsumen I -Positif (searah) Untuk.barang normal
-Negatif (terbalik)
Untuk barang inferior-
Positif ( + )
Negatif ( )
3 Harga barang lain Py Positif , untuk brg. Substtusi (Pr)
Negatif , untuk brg.
Komplementer (Pc)
Positif ( + )
Negatif ( )
4 Ekspektasi harga
produk Pe Positif (searah) Positif ( + )
5 Ekspektasi
pendapatan Ie Positif (searah) Positif ( + )
6 Ekspektasi
ketersediaan brg. PAe Negatif (terbalik) Negatif ( )
7 Selera konsumen T Positif (searah) Positif ( + )
8 Banyaknya konsumen
absolut N Positif (searah) Positif ( + )
9 Pengeluaran iklan A Positif (searah) Positif ( + )
1
0 Feature atribut produk F Positif (searah) Positif ( + )
3 By Wasis A. Latief
Analisis Permintaan dalam Manajemen Bisnis Total
Suatu perusahaan harus memiliki
informasi pasar yang baik tentang fungsi produknya agar mampu membuat
keputusan managerial yang efektif baik dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
Misalnya pengetahuan tentang perubahan produk terha-dap
permintaan, bagaimana pengaruhnya tentang peru-bahan iklan yang dapat membantu manajemen dalam
menentukan kebijakan tentang periklanan.
Dalam bab ini kita akan menjelaskan
prinsip-prinsip dasar analisis permintaan dalam manajemen bisnis total.
4 By Wasis A. Latief
Secara konsepsual prinsip
2teori permintaan adalah
Q
DX= Px, I, Py, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F yang menjadi
Q
DX= Px // I, Py, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F
Variabel sebelah kanan setelah tanda //
adalah variabel non harga X yang
dianggap tidak berubah sedang sebelah kiri tanda // harga X yang berubah.
Pengaruh Harga X terhadap Q
DXdisebut fungsi permin-taan, sedangkan I, Py, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F merupa-kan variabel penentu permintaan (demand
determinant) Sebagai misal :
Q
DX= – 1,4 – 15 Px + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A
5 By Wasis A. Latief
Karena Px variabel dependen dan variabel selebihnya ceteris paribus, maka jika :
- rata-
2harga barang substitusi sebesar Rp 9 juta,
- rata-rata pendapatan konsumen Rp 10 juta dan
- pengeluaran iklan sebesar Rp 5 milyar (dalam
ratusan juta) , maka :
Q
DX= – 1,4 – 15 PX + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A
Q
DX= –1,4 –15PX +7,5(9juta) +2,6(10juta)+
2,5(50juta)Q
DX= 217,1 – 15 PX
Hubungan semacam ini disebut
hubungan antara harga jual Px dengan Q
DXdengan ketentuan bahwa variabel lain ceteris paribus.
6 By Wasis A. Latief
Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disusun tabel (schedule
permintaan) dan gambar (kurva permintan).
Dalam bentuk ini terjadi kesepakatan, Px sebagai variabel independen
terletak di Vertikal, sedangkan Q
DXsebagai variabel depnden di
Horizontal.
Untuk ini tidak sulit membahasnya, yaitu dengan membahas fungsi
“inversnya”, yaitu : Q
DX= 217,1 – 15 Px Px = f
–1(Q
DX)
= (
217,1/
15) – 15
–1(Q
DX)
= 14,473 – 0,067 (Q
DX)
7 By Wasis A. Latief
Titik Kombinasi
(P, Q)
Harga Jual, P
(Rp 100.000) Kuantitas permintaan, Q
(ribu unit) A
B C DE F G HI
14.473 13.473 12.473 11.473 10.473 9.473 8.473 7.473 6.473
0,005 15,005 30,005 45,005 60,005 75,005 90,005 105,005 120,005
Schedule permintaan : QDX = 217,1 – 15P
8 By Wasis A. Latief
P = 14,473 – 0,067 QDx
Jika misalnya harga rata-rata industri sebesar Rp 1,1 juta dan harga barang
substitusi sebesar 0,9 juta, maka manajer menentukan “harga permintaan” misalnya sebesar Rp 1,05 juta, sehingga ia dapat
menjual produknya sebesar :
QDX = 217,1 – 15 (10,5) = 59,6 unit (ribuan).
Jika ia menetapkan harga permintaan sebesar Rp 1,1 juta dia hanya dapat menjual :
QDX = 217,1 – 15 (11) = 52,1 unit (ribuan).
Catatan : harga jual produk diukur dalam ratusan ribu, sehingga, Rp 1,05 dan Rp 1,1 menjadi Rp 10,5 dan Rp 11
Bagaiamana kalau dalam perusahaan
hanya mampu menyediakan 55 (ribuan) unit dari permintaan pasar sebesar 59,6 unit ?.
Pertanyaan dijawab dengan
mensubstitusikan kuantitas 55 ribu fungsi permintaan iversnya :
Px = (217,1/15) – (15)–1QDX = 14,473 – 0,067 QDX = 14,473 – 0,067(55) = 10,8
(dibulatkan)
9 By Wasis A. Latief
Analisis Perubahan Fungsi
Permintaan dalam Manajemen Bisnis Total
Analisis ini disebabkan oleh berubahnya faktor non Px , misalnya jumlah iklan,
pendapatan konsumen dll.
Misalnya iklan :
QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5Pr + 2,6 (I) + 2,5 A QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5(9)+ 2,6(10) + 2,5 (50) QDX = 217,1― 15Px
Dengan naiknya biaya iklan 20 %, maka :
QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5Pr + 2,6(10) + 2,5 A QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5(9) + 2,6(10) +2,5(60)
QDX = 242,1 ― 15Px
Dengan turunnya biaya iklan 20 %, maka :
QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5Pr + 2,6(10) + 2,5 A QDX =―1,4 ― 15Px + 7,5(9) + 2,6(10) +
2,5(40)
QDX = 192,1 ― 15Px
10 By Wasis A. Latief
Harga Jual, P
(Rp 100.000) Kuantitas permintaan
(ribu unit), D0 : A = 50
Kuantitas Permintaan
(Ribu unit) D1 : A = 60
Kuantitas Permintaa (ribu unit) D2 : A = 40 14.473
13.473 12.473 11.473 10.473 9.473 8.473 7.473 6.473
0,005 15,005 30,005 45,005 60,005 75,005 90,005 105,005 120,005
25,005 40,005 55,005 70,005 85,005 100,005 115,005 130,005 145,005
0 0 5,005
20,005 35,005 50,005 65,005 80,005 95,005 Skedul
Per-
mintaan dr.
ketiga fung-si permnta -an
D1 D2 D0
11 By Wasis A. Latief
Dari skedul dan gambar di atas nampak bahwa perubahan dalam fungsi permintaan menyebabkan perubahan kuantitas dalam jumlah yang diminta dan hal ini ditunjukkan oleh bergesernya kurva permntaan.
untuk mengetahui sejauhmana pengaruh iklan terha-dap permintaan, manajer dapat saja menuliskan fungsi permintaan dengan memasukkan variabel penentu iklan
misalnya kedalam fungsi tersebut :
QDX = –1,4 – 15 Px + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A QDX = –1,4 – 15Px + 7,5(9) + 2,6(10) +
2,5A QDX = 92,1 – 15Px + 2,5A
Berdasarkan fungsi permintaan ini, jika manajer menetapkan harga jual sebesar Rp 1,05 juta dan iklan sebesar Rp 5 milyar ,
maka dapat diharapkan jumlah permintaannya :
QDX = 92,1 – 15Px + 2,5A = 92,1 – 15(10,5) + 2,5(50)
= 59,6
Catatan : Iklan diukur dalam ratusan juta rupiah `
12
Selanjutnya kalau pihak manajemen, tahun beikutnya menaikkan anggaran iklan sebesar 20%, dan untuk itu biaya iklan ini dibebankan ke harga produk dengan menaikkan harga
jual sebesar Rp 1,1 juta per unit (mengikuti harga rata-rata industri), maka hasil
perkiraan permintaan sbb.:
QDX = 92,1 – 15Px + 2,5A = 92,1 – 15(11) – 2,5(60)
= 77,1
Jadi kita dapat mengharapkan jumlah permintaan tahun berikutnya sebanyak 77.100 unit. Tampak di sini bahwa seolah- olah kenaikan harga sebanya Rp 0,05 juta dapat meningkatkan jumlah sebanyak
17.500 (77100 – 59600).
Manajer yang kritis tidak boleh menarik
kesimpulan demikian, karena kenaikan biaya iklan yang 20% belum diperhitungkan.
Jika kita ingin mengetahui berapa pengaruh perubahan harga (∆Px) dan perubahan
iklan(∆A), tehadap jumlah permintaan , maka kita harus menganalisis dengan membuat
dari salah satu variabel bebas dalam fungsi permintaan konstan, sbb. :
13 By Wasis A. Latief
1. Analisis ∆Px sebesar Rp 0,05 terhadap
∆QDX pada tingkat anggaran iklan tidak berubah sebesar 5 milyar, maka :
∆QDX = 0 – ∆Px + 2,5 ∆A = 0 – 15(0,05) + 2,5(0) = – 7,5
Jadi pengaruh sesungguhnya dari kenaikkan harga produk sebesar 7.500 unit.
2. Analisis ∆A sebesar Rp 1 milyar terhadap
∆QDX , pada tingkat Px tetap (Rp 1,05 juta) , per unit maka :
∆QDX = 0 – ∆Px + 2,5 ∆A = 0 – 15(0) + 2,5(10) = 25
Jadi pengaruh sesengguhnya dari kenaikan biaya iklan Rp 1 milyar sebesar 25.000 unit 3. Berdasar no. 1 & 2 di atas, pengaruh .
sesungguhnya kenaikkan harga Rp 0,05 juta dan pengaruh kenaikkan iklan Rp 1
milyar , adalah sebesar 17.500 (dari 59.600 unit menjadi 77.100 unit), yang
merupakan 25.000 unit akibat kenaikan
biaya iklan dan menurun 7.500 unit karena kenaikakan harga Rp 0,05 (dari 25.000 –
7.500).
14 By Wasis A. Latief
4. Analisis kebijakan lain dapat dilakukan oleh manajer yang berada dalam Manajemen
Bisnis Total,
Misalnya , karena suatu hal perusahaan hanya mampu men-jual produksinya
sebanyak 55.000 unit dengan harga sebe- sar Rp 1,05 juta per unit. Dalam kasus ini berarti para mana-jer harus menetapkan biaya iklan sedemikian rupa sehingga
jumlah permintaan produk sesuai dengan permintaan yang 55.000 unit.
Untuk itu manajer harus menurunkan biaya iklan sehingga produk menjadi menurun 4.600 unit (59.600 – 55.000). Berapa
besarnya penurunan biaya iklan tersebut ? Hal ini dapat dihitung sbb:
∆QDX = 0 – 15 ∆Px + 2,5 ∆A – 4,6 = 0 – 15 (0) + 2,5 ∆A 2,5∆A = – 4,6
∆A = – 4,6/2,5 = – 1,84
15 By Wasis A. Latief
Dalam ekonomi managerial, variabel yang
mengubah “jumlah produk yang diminta” adalah variabel determinant of demand , variabel A dan yang menentukan di mana kurva permintaan itu berada.
Pengaruh dari variabel-variabel penentu permintaan (I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F)
terhadap perubahan nilai Jumlah permintaan (∆QDX) ditun-jukkan dalam Tabel berikut :
16 By Wasis A. Latief
N
0 Nama
Variabel Simb
ul Permintaa Meningkatn
Permintaa Menurunn
Slope Paramet
er 1
2
3 4 5 6 7 8 9
Pendapatan Konsumen :
• Produk normal
• Produk inferior Harga produk lain yang berkaitan :
• Produk substitusi
• Produk
komplementer Ekspektasi harga produk di masa mendatang.
Ekspektasi
pendapatan di
masa mendatang.
Ekspektasi ketersediaan produk di masa
mendatang
Selera konsumen Banyaknya
konsumen potensial
Pengeluaran iklan Feature /atribut produk.
I
Pr
Pe Ie PAe
T N A F
I
meningkat menurunI
Pr
meningkat Pr
menurun Pe
meningkat meningkatIe
PAe menurun
T
meningkat N
meningkat meningkatA
F
meningkat
I menurun meningkatI
Pr menurun
Pr
meningkat Pe menurun menurunIe
PAe
meningkat
T menurun
N menurun
A menurun
F menurun
Positif (+) Negatif
(–)
Positif (+) Negatif
(–) Positif
(+) Positif
(+) Negatif
(–) Positif
(+) Positif
(+) Positif
(+) Positif
(+)
17 By Wasis A. Latief
Dalam ekonomi managerial, konsep
permintaan suatu produk dapat diuturunkan juga dari permintaan produk lain, yang dalam hal ini disebut sebagai “permintaan turunan”
Sebagai misal, permintaan suatu komponen bahan baku cenderung diturunkan dari
permintaan untuk produk akhir yang
menggunakan komponen tersebut. Misalnya, permintaan komponen komputer (prosessor) diturunkan dari permintan kompeter yang
menggunakan komponen tersebut. Dalam
konteks ini, permintaan prosessor diturunkan berdasarkan permintaan komputer, disebut sebagai permintaan turunan (direved
demand)
18 By Wasis A. Latief
Konsep Dasar Teori Penawaran
Penawaran (supply) dalam ekonomi
manajerial didefinisikan sebagai jumlah produk yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat
tergantung sejumlah variabel.
QSx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf,O)
Px = harga produk X yang ditawarkan
Pi = harga input yang diguanakan untuk membuat X
Pr = harga bukan X yang berkaitan T = tingkat teknologi yang tersedia
Pe = ekspetasi harga X di masa mendatang Nf = banyak perusahaan yang memproduksi produk sejenis
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkatan dengan produk XBy Wasis A. Latief 19
N
o Nama variabel Simb
ul Bentuk hubungan
Tanda slope parameter
1 Harga produk Px Positif
(searah) +
2 Harga input Pi Negatif
(terbalik) –
3 Harga produk lain
yang berkaitan Pr Positif
(searah), utk produk
komplemen Negatif(terbali k),utk produk substitution
+ –
4 Ekspektasi harga produk di masa mendatang
Pe Negatif
(terbalik) –
5 Tingkat teknologi
yang tersedia T Positif
(searah) +
6 Banyaknya
perusahaan yang sejenis
Nf Positif
(searah) +
20 By Wasis A. Latief
Analisis Penawaran Dalam Manajemen Total
Secara konseptual untuk analisis
penawaran produk, biasanya variabel yang mempengaruhi dibagi dua, (1) variabel
harga jual produk X (Px) dan (2) variabel lain di luar variabel harga (Pi, Pr, Pe,T, Nf,O),
yang ditentukan sebagai variabel penentu penawaran (supply determinant).
Hubungan antara variabel harga (Px) dengan jumlah QSx untuk suatu periode waktu tertentu adalah searah (positif) sementara variabel determinant ceteris paribus.
QSx = f(Px // Pi, Pr, Pe,T, Nf,O) = f(Px)
Misalnya, dalam suatu survey
penawaran suatu sewa ruang pembelajaan (mal) :
QSx = 325 + 7Px – 0,25 Pi – 8Pr + 5Nf
QSx = jumlah penawaran sewa ruang diukur dalam US $/m2
Px = harga sewa ruang pembelanjaan (mal) diukur dalam US$ /m2
21 By Wasis A. Latief
Pi = harga input (biaya) pembangunan ruang pembelanjaan (mal)
diukur dengan US$ / m2
Pr = harga sewa ruang perkantoran, diukur dalam US$/m2/bulan
Nf = banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang pembe-
lanjaan (mal) diukur dalam satuan unit perusahaan
Misalkan pada saat analisis diperoleh informasi tahun ybs :
Rata-rata harga sewa ruang pembelajaan adalah
$75/m2/bulan
Rata-rata biaya pembangunan (harga input) ruang pembelajaan adalah $500/m2
Rata-rata harga sewa ruang perkantoran adalah
$25/m2/bulan
Jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang pembelanjaan adalah 20 perusahaan.
Dari informasi di atas, fungsi penawaran sewa ruang sbb :
QSx = 325 + 7Px – 0,25Pi – 8Pr + 5Nf QSx = 325 + 7Px – 0,25(500) – 8(25) + 5(20)
QSx = 100 + 7Px
Dari data di atas dapat disusun tabel serta gambarnya sbb. :
22 By Wasis A. Latief
Titik Kombinasi (P,Q)
Harga Sewa Ruang P ($/m2/bulan)
Jumlah Penawaran Q,
(Ribu m2) A
B C D E F G H I
100 90 80 70 60 50 40 30 20
800 730 660 590 520 450 380 310 240
Px = – (100/7) +(7)–1QSx
QSx = 100 + 7Px
Jika Px = $75, maka : QSx = 100 + 7(75)
= 625 = 625.000 m2
23 By Wasis A. Latief
Para manajer yang berada dalam bisnis
total, perlu memahami konsep dan analisis perubahan fungsi penawaran (bukan
perubahan jumlah yang ditawarkan).
QSx = 325 + 7Px – 0,25(500) – 8(25) + 5(20)
QSx = 100 + 7Px (So)
Pi meningkat $250 ( dari $500/m2 menjadi
$750/m2)
QSx = 325 + 7Px – 0,25(750) – 8(25) + 5(20)
QSx = 37,5 + 7Px (S1)
Pi menurun 250 (dari $500/m2 menjadi
$250/m2)
QSx = 325 + 7Px – 0,25(250) – 8(25) + 5(20)
QSx = 162,5 + 7Px (S2)
€
€
€
€
€
€
24 By Wasis A. Latief
Harga Sewa ($/m2/bulan)
Jumlah Penawaran (ribu unit) S0 ; Pi =
$500/m2
Jumlah Penawaran (Ribu unit) S1 : Pi =
$250/m2
Jumlah Penawaran (Ribu unit) S2 : Pi =
$750/m2
100 800 862,5 737,5
90 730 792,5 667,5
80 660 722,5 597,5
70 590 652,5 527,5
60 520 582,5 457,5
50 450 512,5 387,5
40 380 442,5 317,5
30 310 372,5 247,5
20 240 302,5 177,5
S2 S0 S1
25 By Wasis A. Latief
Selanjutnya, pihak manajemen ingin
mengetahui perkiraan jumlah QSx pada tahun berikutnya, didasarkan perubahan naiknya
biaya pembangunan (Pi) dari $500 menjadi
$750 dan harga sewa ruang (Px) hanya dapat dinaikkan dari $75 menjadi $80/m2/bulan,
maka QSx dapat dihitung :
QSx = 225 + 7(Px) – 0,25(Pi)
= 225 + 7(80) – 0,25(750)
= 597,5 ≈ 597.500 m2
Jadi ada penurunan Qsx sebagai akibat turunnya Pi = $250.
- Pi pengaruhnya negatif terhadap QSx Jika kita ingin mengetahui pengaruh
sesungguhnya dari ∆ Px dan ∆ Pi terhadap QSx, maka dapat dibuat analisis :
26 By Wasis A. Latief
1. Analisis ∆Px naik dari $75 menjadi $80, sedangkan biaya
produksi tetap (Pi)
∆QSx = 0 + 7∆Px - 0,25(Pi)
= 0 + 7(80-75) - 0,25(0) = 35 ≈ 35.000 m2
2. Analisis ∆Px tetap, sedangkan biaya produksi berubah dari
$500 menjadi $750 (Pi)
∆QSx = 0 + 7∆Px – 0,25(Pi)
= 0 + 7(0) – 0,25(750-500) = – 62,5 ≈ 62.500 m2
3. Berdasarkan butir 1 & 2 di atas, berapa pengaruh kenaikan
harga sewa ruang pembelajaan adalah sebesar 27.500 m2
(625.000 –597.500) yang merupakan selisih dari (62.500 – 35.000).
27 By Wasis A. Latief
By Wasis A. Latief 28
N
o Variabel Sim-
bul Penawar an meningk
at
Penawar an menurun
Slop e
12
3 4 5
Harga input
Harga produk lain yang berkaitan
Produk komplementer
Produk substitusi
Ekspresi harga produk di masa yad
Tingkat teknologi yang tersedia
Banyaknya perushaan.
sejenis
PrPi
Pe T Nf
menuruPi n Pr
meningka t
Pr menuru
Pe n menuru
n T meningk
at Nf
meningka t
meningkaPi
t
Pr menurun
Pr
meningka t
Pe
meningkat
T menurun
Nf
meningka t
( ) (+) ( ) ( ) (+) (+)