• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Sastra Yuli Rahmaini

N/A
N/A
Syahfira Aurellia

Academic year: 2022

Membagikan "Tugas Sastra Yuli Rahmaini"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Yuli Rahmaini

NPM : 201434108

Prodi : PGSD – 5H

Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

A. Metode Keterampilan Membaca Kelas Rendah 1. Metode Eja

Pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode ini diawali dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alphabeth. Pengenalan hurus ini bisa diawali dengan menyanyi tentang huruf (abc). Tahapan berikutnya huruf-huruf itu dihapal dan dilafalkan sesuai bunyi huruf tersebut dalam uutan alphabet.

Sebagai contoh : a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, dan seterusnya. Dilafalkan sebagai : (a), (be), (ce), (de), (e), (ef), (ge), (ha), (i), (je), dan seterusnya. Tahapan berikutnya huruf-huruf dirangkaikan dengan cara mengeja, sehingga menghasilkan suku kata misalnya m-a ma (em-a-ma) p-a pa (pe-a-pa) dan seterusnya.

2. Metode Suku Kata

Metode suku kata biasa juga disebut dengan metode silabi. Proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode suku kata diawali dengan memperkenalkan suku kata.

3. Metode Kata Lembaga

Proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode kata lembaga diawali dengan memperkenalkan sebuah kata tertentu yang di anggap sebagai lembaganya.

4. Metode Global

Proses pembelajaran membaca permulaan diawali dengan memperkenalkan beberapa kalimat secara global. Setelah anak dapat dapat membaca beberapa kalimat, diambillah sebuah kalimat untuk diuraikan menjadi kata, kemudian kata di uraikan menjadi suku kata dan suku kata menjadi huruf.

5. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

Metode SAS merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Prinsip-prinsip metode SAS disusun berdasarkan landasan psikologis, landasan pedagogis dan landasan ilmu bahasa (linguistik).

B. Tehnik Keterampilan Membaca Kelas Rendah 1. Melafalkan huruf dan tulisan yang sedang dibaca

(2)

Cara mengajar membaca anak kelas 1 SD yang dapat dicoba oleh orangtua di rumah adalah melafalkan huruf dan tulisan yang sedang si kecil baca. Jadi, sebaiknya Anda jangan hanya memberi tahu huruf-hurufnya saja, tapi juga mengucapkannya secara jelas agar anak tahu bagaimana bunyi dari huruf tersebut.

2. Gunakan kata-kata yang lebih familiar

Cara belajar membaca anak SD lainnya adalah menggunakan kata-kata yang familiar.Sebagai awalan, cobalah gunakan nama anak. Tuliskan namanya di kertas lalu bantu ia untuk mengejanya. Selain namanya, Anda juga bisa menggunakan kata- kata lain, seperti nama keluarga, teman, atau benda-benda favoritnya. Latihan membaca kelas 1 SD ini dipercaya dapat mempermudah anak untuk mengerti apa yang sedang ia baca.Jadikan metode ini sebagai salah satu materi belajar membaca untuk anak SD kelas 1 agar ia bisa cepat membaca.

3. Ajari anak dengan perlahan

Anda juga bisa mengajarkan anak untuk membaca secara perlahan. Jangan paksa anak untuk mempelajari banyak kata sekaligus. Gunakan satu per satu kata terlebih dahulu, lalu minta ia untuk membacanya terus-menerus.Jika Anda sedang

menyuguhkan kertas berisikan tulisan, cobalah untuk mengurangi jumlah tulisan yang ada di kertas tersebut. Terlalu banyak tulisan malah bisa membuat anak merasa kewalahan.

4. Gunakan ilustrasi atau gambar

Cara mengajar anak SD kelas 1 membaca yang dinilai cukup efektif adalah menggunakan ilustrasi dan gambar. Saat ada gambar yang menarik perhatiannya, anak dipercaya bisa lebih mudah mengenali huruf dan kata yang ia baca. Jika perlu, carilah kata atau huruf yang besar dan jelas untuk dibaca oleh anak supaya

mempermudah proses belajarnya. Latihan membaca kelas 1 SD ini dapat membantu si kecil untuk lebih tertarik dengan apa yang ia pelajari dalam buku.

5. Pilih buku yang anak sukai

Salah satu cara belajar membaca anak SD yang cukup menyenangkan adalah membiarkannya memilih buku yang ia sukai. Bawalah si kecil ke perpustakaan dan biarkan ia mencari buku yang disenangi. Jika anak menemukan buku yang menarik perhatiannya, ia dipercaya dapat lebih termotivasi untuk belajar membaca.

6. Jangan memilih buku yang isinya terlalu 'berat'

Saat memilih pelajaran membaca kelas 1 SD, Anda disarankan untuk memilih buku-buku yang isinya 'ringan' dan mudah dimengerti. Kalau bisa, carilah buku belajar membaca anak SD kelas 1 yang memang khusus diciptakan untuk mereka.

Pasalnya, buku yang terlalu 'berat' dan susah dimengerti dapat membuat anak

(3)

kewalahan dan tidak mau belajar membacanya. Maka dari itu, Anda disarankan untuk memilih materi belajar membaca untuk anak SD kelas 1 yang mudah dimengerti terlebih dahulu.

7. Membaca buku bersama anak

Cara cepat belajar membaca untuk anak SD kelas 1 selanjutnya adalah membaca buku bersama anak. Dikutip dari Reading Eggs, saat orangtua membacakan buku, anak dapat belajar dan memahami bunyi dari huruf serta kalimat yang sedang dibacakan. Tidak hanya itu, cara belajar membaca untuk anak SD ini juga dapat membantu si kecil untuk menambah kosakata mereka. Terlebih lagi, metode ini juga berpotensi membuat anak mencintai buku dan bacaan lainnya.

8. Aktif bertanya pada anak saat membaca

Salah satu latihan membaca kelas 1 SD yang dapat diterapkan adalah aktif bertanya pada saat anak membaca. Cara ini mampu merangsang anak untuk

berinteraksi dengan buku dan membantunya mengerti apa yang sedang ia baca. Maka dari itu, Anda disarankan untuk bertanya pada anak mengenai apa yang dibaca agar ia lebih tertarik untuk mencari tahu isi bukunya.

9. Menjadi panutan yang baik bagi anak

Terkadang, anak dapat merasa malas untuk belajar membaca. Padahal, membaca adalah bagian penting dari hidupnya yang berguna di masa depan. Maka dari itu, Anda disarankan untuk menjadi panutan yang baik agar anak rajin belajar membaca.

Cobalah baca buku, koran, atau majalah di depannya. Hal ini dipercaya dapat

memotivasi anak untuk lebih giat lagi dalam belajar membaca. Ketika anak kesulitan membaca, jangan langsung memarahinya. Berilah pengertian pada anak untuk lebih berusaha lagi dan rajin belajar. Anda juga bisa membelikan buku belajar membaca anak SD kelas 1 yang mudah dimengerti oleh si kecil.

C. Strategi Keterampilan Membaca Kelas Rendah 1. Strategi memprediksi isi bacaan

Strategi memprediksi isi bacaan membantu pembaca untuk menghubungkan pengetahuan yang dimiliki untuk memahami topik sehingga para pembaca

menggabungkan proses apa yang sudah diketahui dengan materi baru yang ada di dalam bacaan. Memprediksi isi bacaan dilakukan berdasarkan kunci bacaan misalnya gambar, ilustrasi, subjudul, dan plot.

2. Strategi skimming dan scamming

(4)

Skimming (membaca sekilas) dan scanning (memindai) adalah sebuah teknik membaca cepat. Skimming adalah teknik membaca untuk mengetahui isi sebuah bacaan, dan scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi khusus.

Skimming dapat dilakukan saat prabaca dan scanning bisa dilakukan hanya untuk mencari jawaban atas sesuatu tanpa harus membaca bacaan secara keseluruhan.

3. Strategi gambar dengan keterangan

Strategi ini untuk memahami bacaan dengan cara melihat dan menuangkan isi bacaan dalam gambar atau ilustrasi yang ditambahkan sedikit tulisan guna

mendeskripsikan gambar atau ilustrasi tersebut. Strategi ini dapat diimplementasikan pada kegiatan prabaca dan pascabaca.

4. Strategi kosakata

Strategi kosakata bisa diaplikasikan saat prabaca dan pascabaca. Strategi kosakata ketika prabaca akan mengaktifkan skemata untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengetahui istilah sulit atau memahami sebuah topik bahasan atau konsep.

Sedangkan penerapan pada pascabaca dapat menggunakan frayer model untuk mengecek pemahaman siswa terhadap istilah sulit atau konsep tertentu.

5. Strategi masalah-solusi

Strategi masalah-solusi ini adalah strategi membaca intensif dengan memahami isi teks bacaan dan pengalaman nyata terkait teks untuk dapat mengkonstruksi pemahaman antara keduanya. Strategi ini memudahkan pembaca untuk memahami teks dengan mudah dan akurat. Manfaat strategi ini yaitu membantu mengidentifikasi masalah dan mempertimbangkan berbagai solusi dan kemungkinan hasilnya.

6. Strategi membaca dialogis

Strategi membaca ini berorientasi interaktif oleh guru kepada peserta didiknya.

Setelah peserta didik membaca sebuah teks, guru menjadi fasilitator dengan berdialog dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menganalisis lebih dalam sebuah teks bacaan, mendefinisikan kata-kata (atau terminologi) baru yang ditemukan dalam teks, menganalisis komponen-komponen yang terdapat dalam teks, dan

kemudian mampu menceritakan kembali isi teks tersebut. Peserta didik juga bisa berinteraksi dengan peserta didik lainnya dalam mendiskusikan bacaan tadi.

7. Strategi SQ3R

SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Question, Read, Recite and Review yang berarti menyurvei, bertanya, membaca, menceritakan kembali, dan mengulas.

Strategi ini akan membantu siswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya

terhadap suatu teks karena siswa membaca melalui tahapan dan tujuan membaca yang jelas. Dalam tahapan SQ3R siswa melihat teks secara keseluruhan dengan cepat,

(5)

membuat pertanyaan terhadap teks, membaca dan menemukan jawaban, serta mengulas jawaban yang ditemukan

8. Strategi Adik Simba

Adik Simba adalah singkatan dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Strategi ini berusaha menjabarkan pertanyaan-pertanyaan untuk

mengidentifikasi informasi ini bisa diberikan kepada siswa sebelum siswa membaca teks, ketika sedang membaca teks, dan setelah membaca teks. Adik Simba berguna untuk melatih peserta didik berpikir kritis terhadap sebuah teks bacaan.

9. Strategi berpikir, berpasangan, dan berbagi

Strategi berpikir, berpasangan, dan berbagi mengajak peserta didik untuk

memikirkan sebuah pertanyaan atau isu penting, bekerja berpasangan dengan teman lainnya, dan membagikan hasil diskusi dengan teman sekelas mereka.

Jadi itulah beberapa strategi membaca intensif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan meningkatkan kecakapan literasi peserta didik.

Strategi-strategi tersebut dapat diimplementasikan oleh tenaga pendidik maupun orang tua dalam pembelajaran, baik di sekolah maupun di rumah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

D. Pendekatan Keterampilan Membaca Kelas Rendah

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengajarkan membaca bagi anak usia prasekolah yaitu pendekatan informal (informal approaches) dan pendekatan terstruktur (structured approaches).

1. Pendekatan Informal (Informal Approaches)

Pendekatan ini berangkat dari asumsi dasar bahwa anak mempunyai potensi alamiah untuk membaca. Hal ini terjadi melalui pengalaman langsung sehari-hari dan keinginan anak untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya melalui kata-kata tertulis. Pendekatan informal dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas di antaranya:

Aktivitas pelabelan (labeling activities), pemberian nama pada berbagai barang yang ada di sekitar anak, barang-barang pribadi dan juga membuat kartu nama anak dengan berbagai bentuk yang menarik.

Cerita pengalaman (experience stories), dalam kegiatan ini anak-anak dirangsang untuk menceritakan pengalamannya masing-masing, kemudian guru menuliskan cerita tiap-tiap anak pada papan tulis atau kertas, lalu guru membaca cerita yang sudah di tulis dan menyuruh anak untuk membaca cerita yang telah ditulisnya.

Aktivitas permainan (play type activities), kegiatan ini dilakukan melalui berbagai permainan yang menyenangkan, misalnya :

a. Memasukkan benda-benda ke dalam botol, kemudian satu per satu benda itu diambil dan dicocokkan dengan tulisan yang merupakan nama benda tersebut.

b. Pengenalan warna, dengan cara membuat bermacam-macam bentuk dari karton atau kertas yang terdiri atas berbagai warna dan di atasnya ditulisi nama warna tersebut misalnya merah, kuning, hijau, dan lainnya.

(6)

c. Permainan mencocokkan gambar dengan tulisan, misalnya gambar mobil dicocokkan dengan tulisan mobil.

2. Pendekatan Terstruktur (Structured Approaches)

Sistem membaca terstruktur bukanlah sesuatu yang baru. Sistem ini telah diterima dan memperoleh perhatian yang cukup besar, khususnya dari para guru yang

mengajar anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Keterampilan membaca di kembangkan melalui mesin-mesin pengajaran atau buku-buku paket yang dirancang secara khusus. Dalam sistem ini, keterampilan membaca yang akan dipelajari dibagi dalam unit-unit atau bagian-bagian kecil yang diorganisasikan secara bertahap.

Prosedur pengajaran membaca sistem ini dimulai dari materi yang sederhana kepada yang lebih kompleks, biasanya dimulai dari pengenalan huruf-huruf kemudian kombinasi huruf-huruf baru setelah itu pengenalan kata.

E. Cara Meningkatkan Keterampilan Membaca Kelas Rendah

Membaca merupakan bagian penting untuk membangun literasi yang kuat.

Membaca juga menjadi salah satu tugas paling menantang yang harus dilakukan para siswa dikelas. Ini karena membaca membutuhkan konsentrasi dan waktu.

Berikut adalah tips membaca dengan mudah:

1. Membaca bersama

Membaca buku bersama memiliki banyak manfaat. Hal ini merangsang

perkembangan bahasa dan membaca itu sendiri serta menanamkan kepercayaan diri pada pembaca (di sekolah salah satunya adalah siswa). Selain itu juga dapat

menciptakan sikap membaca yang positif dan memperluas kecakapan berbicara dan berbahasa.

2. Tetapkan tujuan-tujuan

Apakah itu untuk membaca sejumlah halaman dalam sehari, atau menyelesaikan sejumlah buku perbulan, anak-anak akan dapat memperoleh manfaat dari adanya penetapan tujuan-tujuan aktivitas membaca yang dilakukannya. Menetapkan tujuan juga dapat membuat membaca lebih menyenangkan oleh karena itu akan lebih mudah bagi anak- anak untuk membaca.

3. Mencari Tema Umum

Mintalah siswa Anda mencari tema-tema umum (mengkaitkan bacaan dengan konteks kehidupan nyata sehari-hari) saat mereka membaca. Membuat siswa mengumumkan (menyampaikan) tema yang diperolehnya ke kelas (saat pembelajaran) adalah cara yang tepat untuk memperkuat pembelajaran mereka.

4. Mencatat sambil membaca

(7)

Mencatat sambil membaca memaksa siswa untuk memperhatikan dan dapat membantu melatih ingatan mereka. Anda bisa juga meminta siswa membuat ringkasan (rangkuman) diakhir bab atau menggaris bawahi keterangan yang dirasa penting.

5. Ajukan pertanyaan tentang apa yang mereka baca

Untuk menstimulasi pemahaman bacaan, ajukan pertanyaan sebelum, selama dan setelah membaca, misalnya, “Menurut Anda apa yang akan terjadi?”, “Apakah Anda senang membaca buku ini? Mengapa ?”, atau “Apakah Anda akan melakukan hal yang sama seperti karakter utama?”

DAFTAR PUSTAKA

(8)

https://www.blogpendidikan.net/2021/07/jenis-metode-pambelajaran-membaca- kelas.html?m=0

https://www.academia.edu/37954996/STRATEGI_PEMBELAJARAN_BAHASA_DI_S EKOLAH_DASAR_KELAS_RENDAH

https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/5-cara-untuk-meningkatkan-keterampilan- membaca-anak/

https://smpn1nunukan.sch.id/index.php/visi-dan-misi/item/174-9-strategi-membaca- intensif-dalam-pembelajaran-untuk-meningkatkan-kecakapan-literasi.html

https://www.sehatq.com/artikel/latihan-belajar-membaca-anak-sd-ini-ternyata-tak- mustahil-dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Assistant Manager Keuangan dibantu oleh Junior Supervisor Pendapatan yang bertanggung jawab atas pengelolaan

Dengan membaca teks bacaan yang berjudul ”Perundingan Linggarjati”, peserta didik dapat berdiskusi dan mampu menuliskan informasi penting dari teks bacaan tersebut

Dengan membaca teks bacaan yang berjudul ”Perundingan Linggarjati”, peserta didik dapat berdiskusi dan mampu menuliskan informasi penting dari teks bacaan tersebut

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan relokasi Pedagang Kaki Lima di Pasar Cempaka Kota Pontianak dengan melihat dari

Setelah membaca dan mengamati teks bacaan dari PPT yang ditayangkan guru, peserta didik mampu merinci contoh pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat untuk menjaga lingkungan

deskriptif.Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dan memberikan sebuah teks deskriptif (objek wisata) kepada masing-masing kelompok.Peserta didik membaca materi

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019. (Dalam Jutaan

Pada tahun 1998 PT Dirgantara Indonesia memiliki paradigm baru dengan lebih berorientasi pada bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama