• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANKER SERVIKS ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KANKER SERVIKS ppt"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KANKER SERVIKS

KANKER SERVIKS

DIT

DITA A AZZAHRA AZZAHRA SUPRAPTOSUPRAPTO 0910312032

(2)

Definisi

Definisi

Tumor ganas primer yang berasal dari

Tumor ganas primer yang berasal dari

metaplasia epitel di

metaplasia epitel di daerah skuamok

daerah skuamokolumner

olumner

 junction yaitu daerah per

 junction yaitu daerah peralihan ektoserviks

alihan ektoserviks

(epitel gepeng berlapis/squamous

(epitel gepeng berlapis/squamous complex))

complex))

dan endoser

dan endoserviks (epitel kuboid/silindris

viks (epitel kuboid/silindris

pendek selapis bersilia)

(3)

Penyebab

• infeksi Human Papilloma Virus (HPV) • HPV tipe 16 & 18

Faktor Risiko

• Usia> 35 thn • Usia pertama kali menikah • Aktivitas seksual tinggi & berganti pasangan

Faktor Risiko

• Merokok • Paritas • Penggunaan kontrasepsi oral dalam  jangka panjang

(4)

Jenis Histopatologis pada Ca serviks

Jenis skuamosa merupakan jenis yang paling

sering ditemukan, yaitu ± 90% merupakan

karsinoma sel skuamosa (KSS),

adenokarsinoma 5% dan jenis lain sebanyak

5%

(5)

• Klasifikasi histologik kanker serviks ada beberapa, di antaranya : 1. Skuamous carcinoma 2. Adeno carcinoma 3. Mixed carcinoma 4. Undifferentiated carcinoma 5. Carcinoma tumor 6. Malignant melanoma

(6)

Patofisiologi Kanker Serviks

Lesi pra- kanker (Neoplasia

intraepitel serviks)

Karsinoma

insitu Kanker Serviks

(7)

Perubahan menjadi kanker

 adanya mutasi

gen pengendali siklus sel, yaitu :

onkogen

 tumor supresor gene

repair genes

Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya

berkembang melalui beberapa stadium

displasia (ringan, sedang dan berat)

(8)

• Waktu yang diperlukan dari displasia 

karsinoma insitu (KIS) : 1 – 7 tahun, sedangkan

waktu yang diperlukan dari karsinoma insitu

invasif : 3 – 20 tahun.

• Virus HPV ini menyerang epitel permukaan

serviks pada sel basal zona transformasi + lfaktor risiko  perubahan gen tidak dapat diperbaiki, menetap, dan kehilangan sifat serta kontrol

pertumbuhan sel normal sehingga terjadi keganasan.

(9)

• Pada karsinogenesis kanker serviks terinfeksi HPV

yang berperan protein 53 /p53 (supresor

tumor) degradasi kompleks p53-E6 atau p53

mutan proses karsinogenesis berjalan tanpa

kontrol oleh p53.

• p53  indikator prognosis molekuler untuk

menilai baik perkembangan lesi pre-kanker maupun keberhasilan terapi kanker serviks

•  kanker serviks terinfeksi HPVpeningkatan

kompleks p53-E6 dan penurunan p53 pada kanker serviks terinfeksi HPV.

(10)

Bila pembuluh limfe terkena invasi

pembuluh getah bening pada servikal dan

parametria

kelenjar getah bening obtupator, iliaka

eksterna dan kelenjar getah bening

hipogastrika

 Dari sini tumor menyebar ke kelenjar getah

(11)

Perluasan lesi di serviks dapat menimbulkan luka, pertumbuhan yang eksofitik mulai dari SCJ ke arah lumen vagina dan

nekrosis

endofitik  mulai dari SCJ tumbuh ke stroma serviks dan menginfiltrasi menjadi ulkus

Lesi dapat meluas ke forniks, jaringan pada serviks, parametria dan akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika

urinaria

Secara hematogen

 paru-paru, kelenjar

getah bening mediastinum dan supravesikuler,

tulang, hepar, empedu, pankreas dan otak.

(12)

Gejala Klinis

• Pada tahap awal  tidak adagejala-gejala khusu.

Biasanya timbul :ketidak teraturannya siklus haid, amenorhea, hipermenorhea, dan penyaluran

sekret vagina yang sering atau perdarahan intermenstrual

• Fluor albus (keputihan) makin lama akan berbau

busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan

• Perdarahan yang dialami segera setelah

bersenggama (disebut sebagai perdarahan kontak)

(13)

• Nyeri dirasakan dapat menjalar ke ekstremitas bagian

bawah dari daerah lumbal

• Pada tahap lanjut  gejala yang mungkin dan biasa

timbul lebih bervarias  sekret dari vagina berwarna kuning, berbau, perdarahan pervaginam akan makin sering terjadi dan nyeri makin progresif.

• Gejala lebih lanjut hematuria dan gagal ginjal dapat

terjadi karena obstruksi ureter

• Perdarahan rektum dapat terjadi karena penyebaran

sel kanker

• sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat

(14)

DIAGNOSIS

• Pemeriksaan pap smear

Hasil pemeriksaan pap smear : a. Normal

b. Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)

c. Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)

d. Karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan serviks paling luar)

e. e. Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan

(15)

Pemeriksaan DNA HPV

Pemeriksaan ini dimasukkan pada skrining

bersama-sama dengan

Pap’s smear

untuk

wanita dengan usia di atas 30 tahun

Penelitian dalam skala besar mendapatkan

bahwa

Pap’s smear

negatif disertai DNA HPV

yang negatif mengindikasikan tidak akan ada

CIN 3 sebanyak hampir 100%.

(16)

• Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau

luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker

• Teknik : punch biopsy yang tidak memerlukan anestesi dan teknik cone biopsy yang

menggunakan anestesi

• . Jaringan yang diambil dari daerah bawah kanal servikal. Hasil biopsi: kanker

invasif atau hanya tumor saja

• Tes Schiller serviks diolesi dengan larutan yodium  serviks normal 

membentuk bayangan yang terjadi pada sel epitel serviks karena adanya glikogen. Sedangkan pada sel epitel serviks yang mengandung kanker warna yang tidak berubah karena tidak ada glikogen

• Radiologi

a) Pelvik limphangiografi, yang dapat menunjukkan adanya gangguan pada saluran pelvik atau peroartik limfe

b) Pemeriksaan intravena urografi, yang dilakukan pada kanker serviks tahap lanjut, yang dapat menunjukkan adanya obstruksi pada ureter terminal

(17)

Klasifikasi stadium kanker serviks International Federation Of Gynecologi And Obstetric (FIGO)

(18)

Penatalaksanaan

• Lesi tingkat rendah  tidak memerlukan

pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal seluruhnya telah diangkat pada waktu pemeriksaan biopsi

• Pengobatan pada lesi prekanker: berupa

kriosurgeri (pembekuan), kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi),

pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya dan LEEP (loop electrosurgical

(19)

Pembedahan

• Pembedahan pada karsinoma in situ (kanker yang

terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker sering kali dapat diangkat dengan

pembedahan ataupun melalui LEEP (loop

electrosurgical excision procedure) atau konisasi

 dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang

dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun

pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan tidak

memiliki rencana untuk hamil lagi

(20)

Histerektomi

tindakan pembedahan yang

bertujuan untuk mengangkat uterus dan

serviks (total) ataupun salah satunya

(subtotal)

 Biasanya dilakukan pada stadium klinik

(21)

Radioterapi

• Terapi radiasi  untuk merusak sel tumor pada serviks serta

mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik

 Kanker serviks stadium II B, III, IV sebaiknya diobati dengan radiasi

Metoda radioterapi  tergantung pengobatan kuratif atau paliatif Radioterapi dengan dosis kuratif hanya akan diberikan pada stadium I

sampai III B

Apabila sel kanker sudah keluar ke rongga panggul, maka radioterapi hanya bersifat paliatif yang diberikan secara selektif pada stadium IV A

Terapi penyinaran efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul

(22)

• Ada dua jenis radioterapi yaitu radiasi eksternal

sinar berasal dari sebuah mesin besar dan

penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.

• Radiasi internal yaitu zat radioaktif terdapat di

dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke

dalam serviks dibiarkan selama 1-3 hari dan

selama itu penderita dirawat di rumah sakit

Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu

(23)

Kemoterapi

• Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan

pemberian obat utamanya untuk membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya

•  Tujuan pengobatan kemoterapi tegantung pada jenis kanker

dan fasenya saat didiagnosis

• Beberapa kanker mempunyai penyembuhan yang dapat

diperkirakan atau dapat sembuh dengan pengobatan kemoterapi

• Dalam hal lain, pengobatan mungkin hanya diberikan untuk

mencegah kanker yang kambuh, ini disebut pengobatan adjuvant

(24)

• Jika kanker menyebar luas dan dalam fase akhir,

kemoterapi digunakan sebagai paliatif untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik

• Kemoterapi secara kombinasi telah digunakan

untuk penyakit metastase karena terapi dengan agen-agen dosis tunggal belum memberikan

keuntungan yang memuaskan

•  Contoh obat yang digunakan pada kasus kanker

serviks antara lain CAP (Cyclophopamide Adrem ycin Platamin), PVB (Platamin Veble Bleomycin) dan lain –lain.

(25)

Prognosis

• Prognosis kanker serviks adalah buruk.

1. Stadium 0 100 % penderita dalam stadium ini akan sembuh.

2. Stadium 1 Kanker serviks stadium I sering dibagi menjadi IA dan IB. Dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium IA memiliki5-years survival rate sebesar 95%. Untuk stadium IB 5-years survival rate sebesar 70

sampai 90%. Ini tidak termasuk wanita dengan kanker pada limfonodi mereka.

3. Stadium 2 Kanker serviks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2A dan 2B. Dari

semua wanita yang terdiagnosis pada stadium 2A memiliki5-years survival rate sebesar 70-90%. Untuk stadium 2B 5-years survival rate sebesar 60 sampai 65%.

4. Stadium 3 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 30-50%. 5. Stadium 4 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 20-30%. 6. Stadium 5 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 5-10%.

Referensi

Dokumen terkait

Penderita juga mengeluhkan nyeri pada daerah lipatan paha kiri.Dari pemeriksaan fisik pada kasus di daerah bokong kiri dan ekstremitas bawah kiri didapatkan

si hambatan yang dirasakan oleh sebagian besar responden berupa rasa tidak nyaman ketika organ kewanitaan diperiksa, rasa takut terhadap hasil pemeriksaan, rasa ragu

Pengobatan yang dilakukan dengan stadium prekanker akan memberikan hasil yang lebih baik pada stadium ini sel abnormal hanya berada dipermukaan jaringan leher

Cara pencapaian Sasaran “Terwujudnya Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawas Internal dan External yang ditindak lanjuti tepat waktu” Inspektorat

Dilakukan pemeriksaan kadar petanda tumor antigen SCC dan CEA sebelum dan sesudah kemoterapi dan dinilai respon klinik pada kanker serviks stadium lanjut yang diberikan

Lebih lanjut keberhasilan penyuluhan kanker serviks terhadap sikap ibu melakukan pemeriksaan IVA di RW 4 Kretek Rowokele Kebumen 2013 karena sebagian besar responden berusia

Data penelitian berupa jumlah pasien, umur, jenis kelamin, waktu kunjungan, keluhan utama, lama keluhan, riwayat atopi, pemeriksaan fisik, penatalaksanaan, dan tindak

Lebih lanjut keberhasilan penyuluhan kanker serviks terhadap sikap ibu melakukan pemeriksaan IVA di RW 4 Kretek Rowokele Kebumen 2013 karena sebagian besar responden berusia