BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi.Dalam penelitian ini diupayakan memastikan signifikansi hubungan antarainternal locus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa Progdi BKangkatan tahun
akademik 2011FKIP UKSW Salatiga.
Secara umum metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: populasi dan sampel, jenis data, langkah pengumpulan data dan ana- lisis, serta pengukuran konsep yang akan dijabarkan dalam bab ini untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3.2Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dite- tapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. . Berdasarkan data yang didapatkan dari BARA UKSW mahasiswa BK Angkatan tahun Akademik 2011 berjumlah 60 orang, sehingga yang menjadi populasi penelitian adalah 60 orang mahasiswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi (total sampling).
3.3 Variabel Penelitian
Menurut sugiyono (2010) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh hasil informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Arikunto,1998) variable bebas dalam penelitian ini adalah Internal Locus of Control (X)
2. Variabel Terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto,1998). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penyesuaian diri (Y)
3.4 Definisi Operasional Penelitian
Penyusuaian diri adalah kemampuan individu untuk menerima kenyataan yang ada,bekerja sama dengan individu yang lain dalam suasana yang menyenangkan, memilih kegiatan yang dapat memberikan kepuasan dalam minatnya, menerima diri apa adanya,mengadakan interaksi dengan orang lain.
Internal locus of controladalah keyakinan individu untuk mengendalikan nasib melalui suka bekerja keras, memiliki inisiatif yang tinggi, selalu berusaha
untuk menemukan pemecahan masalah, selalu mencoba untuk berfikir seefektif mungkin,selalu mempunyai persepsi usaha harus dilakukan jika ingin berhasil.
Pada orang-orang yang memiliki internal locus of control faktor kamampuan dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu apabila individu dengan internal locus of control faktor kemampuan dan usaha terlihat lebih dominan, oleh
karena itu apabila individu dengan internal locus of control mengalami kegagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri karena kurangnya usaha yang dilaku- kan. Begitu pula dengan keberhasilan, mahasiswa akan merasa bangga atas hasil usahanya.Hal ini akan membawa pengaruh untuk tindakan selanjutnya dimasa akan datang bahwa seseorang dapat mencapai keberhasilan apabila berusaha keras dengan segala kemampuan yang dimilikinya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Setelah populasi diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan teknik pengumpulan data, pengumpulan data ini adalah dengan cara membagikan skala sikap kepada mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalahInternalLocus Of Control dan penyesuaian diri yang didapat dari skala sikap yang disebarkan.
3.5.1 Skala Internal Locus Of Control
Skala ini bertujuan untuk mengungkapInternallocus of control yang dimiliki oleh mahasiswa yang didasarkan pada aspek-aspeknya (Crider, 2003).
Skala ini terdiri atas 36 item pertanyaan dengan 4 kemungkinan jawaban yaitu:
Sangat sesuai (SS), Sesuai(S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS).
Skor jawaban untuk skala jenis favorable bergerak dari angka 4 untuk jawaban SS, 3 untuk jawaban S,2untuk jawaban TS,1 untuk jawaban STS. Untuk item skala unfavorable skor jawaban bergerak dari angka 1 untuk jawaban SS,2 untuk jawaban S,3 untuk jawaban TS, 4 untuk jawaban STS.
Tabel 3.1.kisi-kisi skalaInternalLocus of Control No. Aspek-
aspek
Indikator Item Jumlah
F U 1 Internal Suka bekerja keras 1, 10,
19, 28
20 Memiliki inisiatif yang tinggi. 2, 11,
20, 29 Selalu berusaha untuk
menemukan pemecahan masalah.
3, 12, 21, 30 Selalu mencoba untuk
berpikir seefektif mungkin.
4, 13, 22, 31 Selalu mempunyai persepsi
bahwa usaha harus dilakukan jika ingin berhasil.
5, 14, 23, 32
2 Eksternal Kurang memiliki inisiatif. 6, 15, 24, 33
16 Mempunyai harapan bahwa
ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan.
7, 16,
25, 34 Kurang suka berusaha, karena
mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol.
35 8, 17,
26 Kurang mencari informasi
untuk memecahkan masalah. 36 9, 18, 27
Jumlah 22 14 36
3.5.2 Skala Penyesuaian Diri
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
instrumen yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek penyesuaian diri menurut Darlega (dalam Mastuti,2007) yang dimodifikasi dari skripsi Tanu Wijaya (2006)yang meliputi aspek kemampuan individu untuk dapat menerima kenyataan yang ada, bekerja sama dengan individu yang lain dalam suasana yang menyenangkan, memilih kegiatan yang dapat memberikan kepuasan dalam minat- nya, menerima diri apa adanya dan mengadakan interaksi sosial dengan orang lain. instrumen yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi, yang terdiri dari pertanyaan favorable dan unfavorable di mana setiap item memiliki 4 alternatif jawaban yaitu Sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai(TS), Sesuai (S), dan Sangat sesuai (SS). Hal ini dilakukan agar subjek lebih mudah dalam memberikan jawaban yang sesuai dengan dirinya, sedangkan pilihan jawaban ditengah-tengah dihilangkan agar subjek memilih jawaban yang lebih pasti.
Item favorable mengidentifikasikan tingginya atribut yang diukur memihak pada subjek, sedangkan item unfavorable mengidentifikasikan rendahnya atribut yang di ukur atau tidak memihak pada subjek yang di ukur.
Bagi pernyataan yang bersifat favorable, subjek memperoleh nilai 4 untuk jawaban Sangat setuju, nilai3 untuk jawaban Setuju, nilai 2 untuk jawaban Tidak setuju, dan nilai 1 untuk jawaban Sangat setuju. Sedangkan bagi pernyataan yang bersifat unfavorable, subjek memperolehnilai 1 untuk jawaban Sangat setuju, nilai2 untuk jawaban Setuju, nilai 3 untuk jawaban Tidak setuju,nilai 4 untuk jawaban Sangat tidak setuju.
Sedangkan tinggi skor yang diperoleh, menunjukkan semakin tinggi penyesuaian diri, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah penyesuaian diri.
3.6 Uji Coba Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Penyesuaian Diri
No. Aspek Indikator Item
∑ item Favorable Unfavorable 1. Kemampuan
individu untuk dapat menerima kenyataan yang ada.
1) Mampu menerima kenyataan yang ada.
2) Mampu menerima keadaan lingkungan sekitar.
3, 17, 19, 20 5, 18 6
2. Kemampuan individu untuk bekerja sama dengan individu yang lain dalam suasana yang menyenangkan.
3) Mampu bekerja sama dengan individu lain.
4) Individu dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan bersama dengan orang lain dalam suasana atau keadaan yang baik.
1, 22, 35 4, 29 5
3. Kemampuan individu untuk memilih kegiatan yang dapat memberikan kepuasan dalam minatnya.
5) Mampu untuk dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan dapat
mendatangkan kepuasan.
2, 9, 12, 13, 15
19, 37 7
4. Kemampuan individu untuk menerima diri apa adanya.
6) Mampu menerima diri apa adanya.
7) Memahami dirinya sendiri meliputi kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
10, 21, 32, 34
23, 27 6
5. Kemampuan untuk
mengadakan interaksi sosial dengan orang lain.
8) Mampu untuk
mengadakan interaksi sosial dengan orang lain.
9) Kemampuan individu dalam membina hubungannya dengan orang lain di
lingkungannya.
6, 14, 24, 25, 26, 30, 31
7,8, 11, 28, 33, 36
12
Sebelum suatu instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari instrumen tersebut. Validitas adalah derajad yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan, suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukadi, 2003).
Uji coba dilakukan pada tanggal 24 Januari 2013 kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan tahun akademik 2011. Reabilitas dan validitas dihitung dengan menggunakan program SPSS 11.5. Setelah dianalisis untuk skala sikap responden Internal Locus of Control diperoleh validitas tertinggi 0.6 dan rendah 0.2, sedang pada skala sikap Penyesuaian Diri diperoleh validitas tertinggi 0.7 dan terendah -0.0. Suatu item dikatakan valid apabila memperoleh skor lebih dari 0.25 (Anzwar, 2000). Supaya instrumen dapat digunakan masing-masing skala sikap dihapus item yang tidak valid. Skala sikap Internal Locus of Control tidak ada yang tidak valid dan pada skala sikap Penyesuaian Diri terdapat 7 item yang tidak valid yaitu nomer {1, 16, 27, 30, 31, 32, 34}.
Pada reabilitas Internal Locus of Control diperoleh α = 0.8442 dan reabilitas Penyesuaian Diri α = 0.8307.
Menurut George dan Mallery (1995) nilai Reabilitas diatur sebagai berikut:
α>0.9 dikatakan sangat tinggi α>0.8 dikatakan tinggi
α>0.7 dikatakan cukup tinggi α>0.6 dikatakan rendah α>0.5 dikatakan rendah
α>0.4 dikatakan sangat rendah
Instrumen Internal Locus of Control dan Penyesuaian Diri dapat digunakan karena memiliki nilai x dengan kategori untuk instrument Internal Locus of Control dikatakan tinggi, dan instrumen Penyesuaian Diri dikatakan sangat tinggi.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi. Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan teknik korelasi Spearman untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel menggunakan program SPSS (Statistical Product and Services Solutions) for Windows Release 11.00. Alasan menggunakan teknik korelasi Spearman karena distribusi datanya tidak normal.