• Tidak ada hasil yang ditemukan

evaluasi diri 12

N/A
N/A
prasetyo pramono

Academic year: 2022

Membagikan "evaluasi diri 12"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DIRI

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN MATERI 12

Dosen pembimbing:

Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed.

Disusun Oleh:

Prasetyo Pramono 20063018 202121270030

2022/2023

(2)

A. Proses Supervisi Pendidikan

Supervisi menurut Darwis (2012) merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan kepada suatu tujuan.

Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.

1. Perencanaan

perencanaan merupakan pedoman dan arah dalam pelaksanaan, maka ada bebrapa hal yang harus dicantumkan dalam perencanaan supervisi, yaitu :Tujuan supervise, Alasan mengapa kegiatan terrrsebut perlu dilaksanakan, Bagaimana (metode/teknik) mencapai tujuan yang telah dirumuskan, Siapa yang akan dilibatkan/ diikutsertakan dalam kegiatan-kegaitan yang akan dilakukan, Waktu pelaksanaan dan Hal-hal yangdiperlukan dalam pelaksaannya serta cara memperoleh hal-hal tersebut.

2. Pelaksanaan

Suryosubroto (2004) mengemukakan pelaksanaan supervisi pendidikan mengikuti beberapa kegiatan,sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

b. Penilaian

c. Deteksi kelemahan

d. Memperbaiki kelemahan

e. Bimbingan dan pengembangan

3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah diccapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan hal yang belum dilaksanakan.evaluasi supervisi dilakukan untuk semua aspek, meliputi evaluasi hasil, proses dan pelaksanaan.

4. Tindak lanjut

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai berikut.

a. Me-review rangkuman hasil penilaian.

b. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.

c. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.

(3)

B. Teknik Suvervisi Pendidikan

1. Individual (Individual technique)

Teknik supervisi yang, bersifat individual dipergunakan apabila orang yang disupervisi dihadapi secara perorangan biasanya dilakukan terhadap individu-individu yang yang mempunyai masalah khusus dan bersifat pribadi. Teknik supervisi yang bersifat individu dapat dijelaskan atas beberapa macam, yakni sebagai berikut:

a. Kunjungan kelas (Glassroom visitation)

b. Observasi Kelas (Class-room Observation )

c. Percakapan pribadi (Individual Conference)

d. Saling mengunjungi (Intervisitation)

e. Menilai diri sendiri (Self Evaluation Check-list)

2. Teknik Kelompok (Group Techniques)

Menurut Ngalim Purwanto (2012) Teknik supervisi dalam bentuk kelompok adalah teknik supervisi yang digunakan bersama-sama antara supervisor dan guru-guru dalam jumlah yang banyak tetapi mempunyai masalah supervisi ini terdiri dari beberapa jenis antara lain :

a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru (Orintation Meeting for new Teacher)

b. Rapat Guru

c. Studi kelompok antar guru

d. Tukar-menukar Pengalaman (Seminar)

e. Diskusi panel

f. Buletin Supervisi

g. Demonstration Teaching

h. Perpustakaan jabatan

i. Perjalanan sekolah untuk anggota staff

3. Teknik Langsung

Teknik supervisi langsung adalah teknik yang digunakan untuk menyampaikan harapan supervisor kepada guru dengan jelas. Teknik supervisi langsung terdiri dari penampilan prilaku, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, mengarahkan dan standardisasi

(4)

4. Teknik Tidak langsung

Teknik supervisi tidak langsung adalah pendekatan masalah pengajaran yang sifatnya tidak langsung menunjukan permasalahan, melainkan seorang guru bercerita mengemukakan permasalahan yang mereka alami.

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Amri. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru : Ammpujari.

Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi Sekolah (Administasi Pendidikan Mikro). Jakarta :

(5)

PT.Rineka Cipta.

Purwanto, M Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,cet 2.

Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung : PT.Refika Aditama.

Suryosobroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Siswa menuju posisi kelompoknya masing-masing Memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran PQ4R dengan pendekatan structural TSOS Mendengarkan dan memperhatikan

Dan jika, seorang remaja tidak bisa memilih, atau membedakan mana hal yang negatif dan mana hal positif, maka akan terjadi perilaku menyimpang atau biasa

Sistem bisnis yg otomatis ini bisa anda terapkan untuk mendapatkan uang dari program affiliate (jika anda tidak punya produk sendiri) dan dari produk sendiri (jika anda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan regresi linear berganda kemudian perhitungan dengan perangkat lunak Maple 17 dengan menggunakan data TCM

Seperti yang sudah dijelaskan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan juga kepala sekolah, antara lain yaitu untuk menanamkan kebiasaan melaksanakan shalat 5 waktu

kesimpulan bahwa paling tidak terdapat perbedaan antar kelompok uji pada setiap konsentrasi, untuk mengetahui kelompok uji yang mempunyai perbedaan maka dilakukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b di atas perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penetapan nomor urut/nomenklatur tingkat

komunitas Bike To Work (B2W) digunakan model yang diadopsi dari Golob dan Hensher (1997), yaitu model yang menggunakan persamaan-persamaan struktural ( structural equation model