P U T U S A N. Nomor :xxx/pdt.g/2012/ms-aceh

P U T U S A N Nomor :xxx/Pdt.G/2012/MS-Aceh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Pembatalan Wasiat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

TUAN IMRAN SYAHRIZAL BIN MOHD SYARIEF, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Dusun II, Desa Jaba Namo Rambe, Kecamatan Deli Tua, Kota Medan-Sumatera Utara. Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada : AULIA RAHMAN, S.H, dan T. JUNI IRAWAN, S.H, keduanya Advokat/Penasehat Hukum pada Kantor Hukum/Law Office AULIA RAHMAN, S.H, beralamat di Jalan Dr. Mr. Mohd. Hasan (Sp. Batoh) Lantai II Nomor 20, Kota Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Nopember 2011, yang terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tanggal 22 Nopember 2011 Nomor : MS/I/P/SK/93/2011 dahulu Penggugat sekarang Pembanding ;

M e l a w a n

NYONYA IRIANI, M, umur + 45 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Jalan Darma,

Kampung Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, dahulu Tergugat sekarang Terbanding ; TUAN RUSDI, AR, umur + 45 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Jalan Darma, Kampung Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh dahulu Turut Tergugat I sekarang Turut Terbanding I;

KEPALA DESA KAMPUNG LAKSANA, beralamat di Kampung Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh dahulu Turut Tergugat II sekarang Turut Terbanding II ;

Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut ;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Penggugat ;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

291.000,- (Dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;

Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, bahwa Penggugat/Pembanding pada tanggal 02 April 2012 telah mengajukan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 M bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 H,

Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh pihak Penggugat/Pembanding, memori banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya sedangkan Tergugat/Terbanding tidak mengajukan kontra memori banding ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding diajukan oleh Penggugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Pembanding/Penggugat dengan memori bandingnya tanggal 30 April 2012 menyatakan pertimbangan hukum dan Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 telah salah dalam menerapkan hukum, maka mohon Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk dapat menerima serta memutus sebagai berikut :

- Menerima dan mengabulkan permohonan banding dan memori banding yang diajukan Penggugat/Pembanding untuk seluruhnya ;

- Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna, tanggal 28 Maret 2012 yang dimohon banding oleh Pembanding tersebut ;

Dengan mengadili sendiri :

- Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna, yang didaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tertanggal 22 Nopember 2011, untuk seluruhnya ; - Menolak jawaban dan Duplik Tergugat dan para Turut tergugat/Para

Terbanding untuk seluruhnya ;

- Mohon Putusan seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa sesuai Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 143 K/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957, Hakim Tingkat Banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatan-keberatan Pembanding satu- persatu, malainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim tingkat pertama dan kemudian menyatakan sikap ;

Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan judex factie Hakim tingkat Pertama sebagaimana tercantum dalam putusan Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah dengan pertimbangan hukumnya, menurut Mahkamah Syar’iyah Aceh sebahagian pertimbangan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh kurang tepat dan untuk itu Mahkamah Syar’iyah Aceh akan mempertimbangkan sendiri sebagai berikut :

Menimbang, bahwa Penggugat/Pembanding dipersidangan mengajukan alat bukti Surat Keterangan (surat kenal) lahir Nomor:

776/474.1/1984 tanggal 27 Maret 1984, dan Surat Tanda Tamat Belajar SD, SMP dan SMA, untuk menguatkan posisinya sebagai anak kandung dari Mohd. Syarief dan Zahara, akan tetapi bukti tersebut tidak dilengkapi dengan saksi atau alat bukti lainnya untuk menguatkan posisinya sebagai anak kandung dalam perkara a quo ;

Menimbang, bahwa pernyataan Penggugat/Pembanding yang menyatakan bahwa Penggugat/Pembanding sebagai anak kandung dengan mengajukan alat bukti surat sebagaimana tersebut diatas dibantah oleh Tergugat/Terbanding sebagai berikut :

Menimbang, bahwa pihak Terbanding/Tergugat untuk membantah Pembanding/Penggugat sebagai anak kandung Mohd Syarief dan Zahara,

telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi dipersidangan, didalam keterangannya saksi pertama yang bernama RIDHWAN SHAD, S.Ag bin SHAD IDRIS, umur 69 tahun, menerangkan bahwa ia bertetangga dengan MOHD SYARIEF dan ZAHARA, sejak tahun 1959, yang menerangkan kenal dengan pak MOHD SYARIEF dan ibu ZAHARA mereka sebagai suami isteri, selama berumah tangga sampai meninggalnya mereka berdua tidak punya anak, tetapi ada anak angkat namanya saksi tidak tahu. Saksi mengetahui hal tersebut dari pengakuan Pak Mohd Syarief waktu masih hidup dahulu , saksi tidak tahu asal usul anak angkat dari Mohd Syarief tersebut, dan setahu saksi pekerjaan Mohd Syarif adalah Purnawirawan ABRI sedangkan isterinya Zahara sebagai ibu rumah tangga ;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Terbanding/Tergugat yang lainnya yaitu ADININ binti USMAN umur 75 tahun dan SITI RAHIMAH binti TGK. MUHAMMAD ALI umur 75 tahun kedua saksi tersebut menerangkan bahwa mereka adalah tetangga dari Mohd Syarief dan Zahara, juga membenarkan kalau Mohd Syarif dan Zahara adalah suami isteri, selama berumah tangga sampai keduanya meninggal dunia tidak mempunyai anak, hanya ada anak angkat bernama IMRAN. Bahwa setahu saksi setelah IMRAN tamat Sekolah Dasar tinggal di daerah Sumatera Utara, namun saksi tidak tahu bersama siapa ia tinggal disana dan juga saksi tidak tahu orang tua kandung dan saudara kandung dari anak angkat Mohd Syarief tersebut ; Menimbang, bahwa menurut keterangan kedua saksi tersebut kalau IMRAN anak angkat tahunya ketika meninggalnya Mohd Syarief tahun 2007, saksi tersebut menanyakan mana anak ibu, dijawab ibu Zahara kami tidak punya anak kandung, yang ada anak pungut bernama IMRAN , saksi mengetahui pekerjaan Mohd. Syarief semasa hidupnya adalah Purnawirawan

ABRI, sedangkan isterinya ibu rumah tangga yang bernama Zahara meninggal dunia pada tahun 2011, semasa kedua orang tersebut masih hidup yang merawat adalah IRIANI (Tergugat) dan suaminya, dan dua bulan setelah meninggal Zahara, baru anak angkat datang ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Terbanding/Tergugat yang membantah gugatan Penggugat sebagai anak kandung dari Mohd. Syarief dengan Zahara dapat ditemukan fakta bahwa

Penggugat/Pembanding bukan anak kandung dari Mohd. Syarief dan Zahara ; Menimbang, bahwa berhubung Penggugat/Pembanding bukan

sebagai anak kandung dari Mohd. Syarief dan Zahara, maka gugatan ini adalah Error inpersona dalam katagori diskualifikasi inperson karena Penggugat/Pembanding bukan Pesona standi in judicio ;

Menimbang, bahwa berhubung Penggugat/Pembanding bukan orang yang berhak mengajukan gugatan, maka Majelis Hakim tidak perlu masuk kepada pokok perkara ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor : 315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah harus dibatalkankan dan dengan mengadili sendiri sebagaimana dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 192 ayat (1) R.Bg. biaya perkara dibebankan kepada Penggugat/Pembanding ;

Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan Hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

 Menerima permohonan banding Pembanding ;

 Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor :

315/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 28 Maret 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriah ;

Dengan mengadili sendiri :

1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.291.000,- (Dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;

 Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada

tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 M.

bertepatan dengan tanggal 28 Sya’ban 1433 H. oleh kami Drs.

Nuzirwan, M. HI Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs.

H. Turiman, S.H dan Drs. Ridhuan Santoso masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi para Hakim Anggota, dibantu oleh Nyak Widin, S.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.-

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

DRS. H. TURIMAN, S.H DRS. NUZIRWAN, M. HI

DRS. RIDHUAN SANTOSO

PANITERA PENGGANTI

NYAK WIDIN, S.H.

Perincian biaya banding :

1. Biaya Materai Rp 6.000,- 2. Biaya Redaksi Rp 5.000,- 3. Biaya Leges Rp 5.000.- 4. Biaya peroses Rp.134.000,-

Jumlah : Rp.150.000,-

---( seratus lima puluh ribu rupiah )---

Untuk salinan yang sama bunyinya;

Banda Aceh, 23 Juli 2012

PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH

DRS. H. SYAMSIKAR