i
JAMBI SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Disusun Oleh : IKA PUJI ASTUTI
NIM: SES 141326
KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2018M/1439H
ii
iv
v sehingga saya
Bisa menyelesaikan skripsi ini, sholawat beriring salam tak lupa saya hadiahkan kepada baginda Rasullullah SAW. Yang telah membawa
umat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, seperti yang saya rasakan saat ini.
Terimakasih telah tempatkan saya diantara kedua malaikat Mu. Yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidikku, dan membimbingku dalam keadaan apapun susah dan senang saya selalu dikasihi dan disayangi dengan baik. Ya Allah engkau berikanlah surga firdaus, dan jauhkanlah kedua orang tua saya dari siksaan api neraka.
Untukmu ayahandaku (PURWANTO), Ibundaku (WIJIATI) dan sepenuhnya rasa syukur dan terimakasih saya.
I Always Loving You
Buat Kakekku (DOKO) Adikku (NUR AMIN) dan untuk sahabat-sahabatku:
NURMA, CHIKA, NOVA, YULI, NISA Terima Kasih buat segala dukungan dan doanya,
hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah
dan orang lain.
Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik
Ya Allah yang Maha segalanya di dunia berikanlah mereka kesehatan, rezeki, kesabaran, kekuatan, ketaqwaan, dan sebagainya. Dalam menjaga saya, sehingga saya sampai pada saat ini. Didalam setiap langkah-langkah saya berusaha
akan mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan di diriku, meskipun belum semua saya raih insyaallah atas dukungan dan do’a restumu semua mimpi
itu akan terjawab dimasa yang akan datang nanti.
Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman saya yang seperjuangan Manajemen D semoga kita semua dalam ridho nya Allah subhanahu wata’ala
vi
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Sekolah Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun Akademik 2018.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana minat mahasiswa dalam memulai usaha pada mahasiswa FEBI UIN STS Jambi. Dan seberapa besar pengaruh silmutan, kemandirian, motivasi dan pengetahuan mahasiswa FEBI UIN STS Jambi. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian, motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat memulai usaha pada mahasiswa FEBI UIN STS Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara, kuesioner yang ditujukan kepada mahasiswa FEBI UIN STS Jambi yang berjumlah 50 responden dengan menggunakan teknik sampling purposive.
Analisa data yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yakni karena data penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik sehingga di dapat sebuah kesimpulan dari hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengaruh kemandirian, terhadap minat berwirausaha berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha begitupula motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Nilai Rsquare sebesar 0,326 artinya kemandirian, motivasi, pengetahuan kewirausahaan mahasiswa terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN STS Jambi sebesar 32,6% dan sisanya 17,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Kemandirian (X1 ), Motivasi (X2), Pengetahuan (X3) dan Minat (Y)
vii
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu ‘AlaihiWasallam.
Skripsi ini diberi judul ( Pengaruh Kemandirian, Motivasi Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Memulai Usaha Pada Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi). Merupakan suatu kajian ekonomi khususnya pada mahasiswa FEBI UIN STS Jambi. Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaiki.
Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini maka penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto, M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil.I. selaku
viii
studi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, M.Si. Selaku dosen pembimbing I dan Ibu Putri Apria Ningsih, S.EI., MA. Selaku pembimbing II atas kesabaran dan petunjuk yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Kedua orang tuaku dan teman-temanku yang telah memberi semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.
Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.
Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.
Jambi, Agustus 2018 Penulis,
IKA PUJI ASTUTI SES. 141326
ix
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penlitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Batasan Penelitian ... 10
F. Landasan Teori ... 10
G. Tinjauan Pustaka ... 20
H. Kerangka Pemikiran ... 21
I. Hipotesis ... 22
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 24
x
F. Analisis Hasil Uji Coba ... 29
G. Teknik Analis Data ... 30
H. Definisi Operasional Variabel ... 30
I. Sistematika Penulisan ... 32
J. Uji Hipotesis ... 34
BAB III GAMBARAN UMUM FEBI UIN STS JAMBI A. Gambaran Umum Berdirinya FEBI UIN STS Jambi ... 37
B. Visi, Misi, Tujuan ... 39
C. Sasaran ... 40
D. Strategi Pencapaian ... 41
E. Pimpinan Fakultas ... 45
F. Pimpinan Jurusan ... 45
G. Pimpinan Administrasi ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
B. Hasil Analisis Data ... 51
C. Pembahasan……….. ... 61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE
xi
3. Tabel 2.3 Operasional Variabel... 31
4. Tabel 4.1 Responden Menurut Program Studi ... 47
5. Tabel 4.2 Responden Menurut Usia ... 48
6. Tabel 4.3Responden Menurut Angkatan... 49
7. Tabel 4.4 Responden Menurut Jenis Kelamin ... 49
8. Tabel 4.5 Responden Menurut Jenis Usaha ... 50
9. Tabel 4.6 Uji Validitas ... 51
10. Tabel 4.10 Uji Reabilitas... 53
11. Tabel 4.14. Uji Multikolinieritas ... 56
12. Tabel 4.15 Regresi Linier Berganda ... 58
13. Tabel 4.16 Uji Parsial (T)... 59
14. Tabel 4.17 Uji Simultan (F) ... 60
15. Tabel 4.18 Uji Determinasi ... 60
xii
Gambar 1.3 : Uji Heterokedastisitas ... 57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut. Diantaranya minimnya pendidikan yang dimilki, tidak memiliki keterampilan yang cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.1
Saat ini pendidikan formal harus di tunjang dengan keahlian lain seperti kewirausahaan dan penguasaan teknologi, mengingat penyerapan mahasiswa pada jenjang yang lebih tinggi dan dalam perekrutan pegawai sangat terbatas dan dengan tingkat kompetensi yang tinggi. Persaingan yang sangat ketat untuk dapat berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Agar tetap eksis dipasar global membutuhkan tenaga terampil yang mempunyai kompetensi dan etos kerja profesional. Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumber daya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan baik lokal, regional, nasional, maupun internasional. Ia tidak cukup hanya menguasai teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah, tetapi juga
1 Anwar Muhammad, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, (Jakarta, PT Kharisma Putra Utama 2014) hal, 13
mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship ialah jiwa keberanian dan
kemampuan menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, jiwa kreatif untuk mencari solusi dan mengatasi problema tersebut, jiwa mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Kerangka pengembangan kewirausahaan dikalangan tenaga pendidik adalah agent of change yang diharapkan mampu menanamkan ciri, sifat, dan watak serta jiwa kewirausahaan atau jiwa entrepreneurship bagi peserta didiknya, di samping itu jiwa entrepreneurship juga sangat diperlukan bagi seorang pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan memiliki orientasi kerja lebih efisien, kreatif, motivatif, produktif serta mandiri.2
Pola penciptaan lapangan pekerjaan yang paling efektif guna memperbanyak lapangan kerja tentunya dengan memperbanyak wirausahawan di negeri ini. Semakin banyak wirausahawan yang tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok negeri ini tentu akan secara alami memperbanyak jumlah lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia yang masih menganggur yang sangat mendambakan pekerjaan guna mendapatkan penghasilan untuk mempertahankan hidup mereka dan juga keluarga mereka.
Namun untuk menciptakan wirausaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Cenderung memilih pekerjaan sebagai pegawai negeri ataupun
2 Kuntowicaksono, Pengaruh Pengetahuan Wirausaha dan Kemampuan Memecahkan Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Menengah Kejuruan, Journal Of Economic Education, 1 (1) (2012).
swasta. Secara tidak langsung, pendidikan formal maupun non formal di Indonesia masih belum berorientasi pada wirausahawan. Hal ini sangat dimungkinkan karena wirausaha belum menjadi alternative pilihan Negara dalam memecahkan krisis multidimensional yang melanda Indonesia. Dalam keluarga, sebagian besar orang tua akan lebih bahagia dan merasa berhasil dalam mendidik anak-anaknya, apabila anak dapat menjadi pegawai pemerintah atau BUMN maupun karyawan swasta yang jumlah penghasilannya jelas dan continue setiap bulannya. Pendidikan di Indonesia juga membentuk peserta didik menjadi karyawan atau bekerja di kantor atau perusahaan. Masyarakat di Indonesia cenderung lebih percaya diri bekerja pada orang lain daripada berusaha sendiri.3
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu Negara di bedakan menjadi 2 kelompok yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja.4
Pengetahuan kewirausahaan mendukung nilai-nilai usaha terutama bagi mahasiswa, sehingga diharapkan menumbuhkan jiwa usaha untuk
3 Ita Nurcholifah, Membangun Muslim Entrepreneurshi Dari Pendekatan Konvensional Ke Pendekatan Syariah, Jurnal Muslim, Wirausaha, Karakter Kewirausahaan
4 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kerja. Diakses 26 Juni 2018
berwirausaha. Sikap motivasi dan minat mahasiswa sangat dibutuhkan bagi mahasiswa yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasikan peluang usaha. Kemudian mendayagunakan peluang usaha untuk menciptakan peluang kerja baru. Minat mahasiswa dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan diharapkan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha baru dimasa mendatang.5
Alisyahbana menyatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.6
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Dzikry meneliti tentang pengaruh kemandirian pribadi, motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap memulai UKM pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian pribadi, motivasi dan pengetahuan kewirausahaan, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan memulai usaha kecil menengah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.7
Motivasi juga berfungsi untuk mempengaruhi minat berwirausaha. Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap
5 Rosmiati, Donny Teguh Santosa Junias, Munawar, Sikap Motivasi, dan Minat Berwirausaha Mahasiswa, JMK, VOL 17, NO.1, MARET 2015,21-30.
6 Yuliawan Eko, Ginting Mbayak. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (studi kasus pada STMIK mikroskil medan). Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol 2, No.02, Oktober 2012.
7 Dzikry AL-Muntazhim Lubis. Pengaruh Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kemauan Memulai UKM Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
obyek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh-kembangkan pada diri entrepreneur. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah stabil karena dalam kondisi-kondisi tertentu minat dapat berubah-ubah tergantung faktor yang mempengaruhinya.8
Faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha salah satunya dengan memberikan pengetahuan wirausaha, faktor ini erat kaitannya dengan pendidikan. Mulai dari jenjang SMA sampai perguruan tinggi. Adanya pendidikan menjadikan anak bangsa lebih kreatif dan inovatif dan hal itu dibutuhkan dalam berwirausaha.
Kondisi realita telah menjadikan mereka yang selesai kuliah memiliki keinginan kuat untuk memiliki usaha semenjak kuliah. Konsep kuliah sambil berbisnis dan bekerja sambil berbisnis telah begitu popular sekarang ini.
Beberapa faktor yang membentuk sikap negative masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha antara lain sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan yang rendah dan sebagainya. Para orang tua tidak menginginkan anak-anaknya menekuni bidang ini melainkan menginginkan anak-anaknya menjadi pegawai negeri.
Apalagi jika anaknya sudah lulus dari perguruan tinggi dan mempunyai titel,
8 Aidha Zuhrina. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Jurnal JUMANTIK. Vol. 1.
No.1, November 2016
mereka beranggapan “untuk apa sekolah tinggi jika hanya menjadi pedagang”.9
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia menghadapi masalah kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran intelektual belakangan ini. Di bawah ini menunjukkan tingkat pegangguran terbuka (TPT) di provinsi jambi.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jambi
2014
Februari 2,50
Agustus 5,08
2015
Februari 2,73
Agustus 4,34
2016
Februari 4,66
Agustus 4,00
2017
Februari 3,67
Agustus 3,87
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dapat dilihat dari tabel tersebut tingkat pengangguran Provinsi Jambi terus berubah tidak stabil. Agustus 2014 jumlah pengangguran di provinsi jambi sebesar 5,08 lebih tinggi dari tahun sebelum dan sesudahnya. Pada Februari 2014 berjumlah sebesar 2,50. Pada Februari 2015 berjumlah sebesar 2,73. Pada Agustus 2015 berjumlah sebesar 4,34. Pada Februari 2016 berjumlah sebesar 4,66. Pada Agustus 2016 berjumlah sebesar 4,00. Pada Februari 2017 berjumlah sebesar 3,67. Pada Agustus 2017 berjumlah sebesar 3,87. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan penduduk dalam
9 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta,2011) hal 2.
menemukan lowongan pekerjaan sehingga pengangguran di provinsi jambi semakin meningkat.10
Dengan adanya tabel pengangguran diatas menunjukkan bahwa kurangnya minat mahasiswa dalam berwirausaha. Jadi, pengangguran menjadi naik turun tidak stabil.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah salah satu Universitas Islam yang ada di provinsi jambi yang mempunyai visi menjadikan universitas islam yang inovatif dengan semangat entrepreneurship. Dan misi menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bermutu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas agar peserta didik, menjadi berkemampuan akademik dan/atau professional yang memiliki jiwa Islam Entrepreneurship inovatif, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis transintegrasi keilmuan dengan semangat Islam Entrepreneurship, dan mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama.11
Dan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mempunyaib beberapa Fakultas salah satunya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang memiliki visi terdepan dan inovatif dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis dengan semangat Entrepreneurship Islam 2030. Dan misi menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bermutu yang relevan
10 Badan Pusat Statistik, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi Jambi.
1986-2017. https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/15/981/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt- menurut-provinsi-1986---2017.html.
11 http://uinjambi.ac.id/e-data-2/. Diakses 25 oktober 2018
dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam, menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam agar peserta didik berkemampuan akademik dan/atau professional yang inovatif serta memiliki jiwa entrepreneurship, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam berbasis transintegrasi keilmuan yang inovatif dengan semangat entrepreneurship dan mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama dibidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam.12
Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Nurma Yunita
“saya merasa dengan adanya usaha ini membuat saya lebih mandiri dan tidak membebani orang tua, saya termotivasi dalam menjalankan usaha ini dari teman saya karena keuntungan yang didapat cukup menggiurkan, dengan adanya pengetahuan usaha ini membuat saya lebih luas mengetahui wirausaha.13
Selanjutnya wawancara yang dilakukan peneliti kepada Misti Sari Utami
“dengan adanya usaha ini saya bisa membantu keuangan keluarga saya dan hasilnya bisa sebagian ditabung, saya termotivasi untuk berwirausaha dari kakak sepupu saya yang kebetulan mempunyai usaha. Dengan adanya pengetahuan ini menjadikan wawasan berwirausaha saya semakin luas”14
Fenomena rendahnya minat memulai usaha ini menjadi pemikiran yang serius berbagai pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan. Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir para mahasiswa yang selama ini hanya berminat mencari pekerjaan bukan menciptakan lapangan pekerjaan.
12 Profil FEBI UIN STS Jambi
13 Hasil wawancara dengan mahasiswa FEBI 23 oktober 2018
14 Hasil wawancara dengan mahasiswa FEBI 24 oktober 2018
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah karya ilmiah berupa skripsi. Adapun judul skripsi tersebut ialah : “Pengaruh Kemandirian, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Memulai Usaha Pada Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Seberapa besar Pengaruh Kemandirian pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi?
2. Seberapa besar Pengaruh Motivasi pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi?
3. Seberapa besar Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa FEBI UIN STS jambi?
4. Seberapa besar Pengaruh Simultan Kemandirian, Motivasi dan Pengetahuan Mahasiswa FEBI UIN STS jambi ?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Kemandirian Kewirausahaan pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi
2. Ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Motivasi Kewirausahaan pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi
3. Ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi
4. Ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Simultan Kemandirian, Motivasi dan Pengetahuan Mahasiswa FEBI UIN STS jambi
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran dan memperbanyak peluang usaha sehingga pengangguran bisa berkurang dan diharapkan bisa membuka usaha sendiri.
E. Batasan Penelitian
Untuk mempermudah penelitian penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu Pengaruh Kemandirian, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Memulai Usaha Pada Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi.
F. Landasan Teori
a) Pengertian Kemandirian
Kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.15
Ali dan Asrori menjelaskan bahwa kemandirian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan masyarakat. Genetika atau keturunan
15 http://kbbi.web.id/mandiri. Diakses 12 April 2018
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu.16
Kemandirian merupakan salah satu aspek penting bagi remaja untuk menghadapi masa perkembangan berikutnya yaitu masa dewasa dalam kehidupannya di masyarakat.17
Bagi calon wirausaha pertama-tama kenali diri sendiri sebelum berwirausaha. Apakah berwirausaha itu merupakan hal yang menarik dan menantang dalam berkarya. Maka setidaknya dalam diri orang tersebut sudah ada tata nilai berwirausaha. Berwirausaha bersifat mandiri untuk menghasilkan nilai ekonomi tertentu atau tidak bekerja terhadap pihak lain. Sifat mandiri memiliki makna kekuatan pribadi sehingga menarik untuk dikenali walaupun tantangan untuk dapat mandiri tidaklah mudah.
Pada saat seseorang ingin memulai berwirausaha merupakan pilihan hidup. Keputusan pilihan hidup tersebut akan mendorong sebuah minat berwirausaha pada bidang lapangan usaha tertentu.18
b) Motivasi
Motivasi adalah kekuatan pribadi seseorang secara internal yang sangat dahsyat sehingga menyebabkan seseorang melakukan tindakan sesuai tujuan yang diprioritaskan secara khusus maupun secara umum.
16 Sri Astuti, Thomas Sukardi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Untuk Berwirausaha Pada Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta.
17 Sri Astuti, Thomas Sukardi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Untuk Berwirausaha Pada Siswa SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi. Universitas Negeri Yogyakarta.
18 Trihatmoko Agus dan Harsono Mugi, Kewirausahaan Membentuk dan Mengembangkan Unit Bisnis Handal dan Mapan, UPP STIM YKPN, 2017. Hlm 70
Menurut Malthis, Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain di pengaruhi dan mempengaruhi motivasi, pendekatan untuk memahami motivasi berbeda-beda, karena teori yang berbeda mengembangkan pandangan dan model mereka sendiri.19
Motivasi juga dapat didefinisikan Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan. Menurut Siswanto motivasi bisa diartikan sebagai perasaan, kehendak atau keinginan yang berasal dari individu tersebut untuk berprilaku dan bertindak.20
Rumusan struktural perilaku dan sikap merupakan hasil dari dorongan berbagai aksi dan reaksi seseorang yang akan membentuk sebuah kristalisasi yaitu berupa motivasi. Cerminan motivasi seseorang wirausaha terlihat sejak dari awal pemilihan sebuah unit bisnis hingga
19 Aldo Herlambang Gardjito, Mochammad Al Musadieq, Gunawan Eko Nurtjahjono.
Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)Vol.13 No.1 Agustus 2014.
20 R. Indra Perdana, Mochammad Djudi Mukzam, Gunawan Eko Nurtjahjono. Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan, Universitas Brawijaya.
Fakultas Ilmu Administrasi.
perjalanan usaha berlangsung secara berkelanjutan. Kedahsyatan suatu motivasi merupakan rahasia kehidupan manusia yang dapat digali melalui dua sentra yaitu niat atau cita-cita dan nilai-nilai yang melekatnya.21
Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah (2) 286 yaitu:
الَ اانهب ار ْتاباساتْكٱ اام ااهْيالاع او ْتاباساك اام ااهال ااهاعْس ُو هلَِّإ اًسْفان ُ هللَّٱ ُفِّ لاكُي الَ
ىالاع ۥُهاتْلاماح ااماك ا ًرْصِّإ ٓاانْيالاع ْلِّمْحات الَ او اانهب ار اانْأاطْخاأ ْواأ ٓاانيِّسهن نِّإ ٓاانْذ ِّخااؤُت ِّم انيِّذهلٱ اانال ْرِّفْغٱ او اهناع ُفْعٱ او ۦِّهِّب اانال اةاقااط الَ اام اانْلِّ ماحُت الَ او اانهب ار اانِّلْباق ن
ني ِّرِّف ٰاكْلٱ ِّم ْواقْلٱ ىالاع اان ْرُصنٱاف اانٰىال ْوام اتناأ ٓاانْماح ْرٱ او
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.22
Berdasarkan pengertian motivasi dan berwirausaha tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha merupakan daya
21 Ibid. hal 240.
22 http://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-286
penggerak/pendorong dalam diri yang menimbulkan semangat terhadap penciptaan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan melihat peluang yang ada disekitar, bertindak berani dalam mengambil risiko, melakukan kegiatan yang inovatif, serta memiliki orientasi terhadap laba.23
Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Dalam hubungan ini, motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang melatar belakangi seseorang sehingga ia terdorong untuk bekerja.24
c) Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu aspek penting dalam berwirausaha hal ini dikarenakan dengan memiliki pengetahuan yang memadai atau cukup, maka seseorang akan dapat mengelola usaha dengan baik.
Kuntowicaksono menyatakan bahwa implikasi pengetahuan tersebut dapat diartikan bahwa seorang mahasiswa akan mempunyai minat berwirausaha apabila mahasiswa tahu secara benar tentang seluruh karakteristik dalam dunia usaha. Hasil penelitian Kuntowicaksono menunjukkan bahwa pengetahuan wirausaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil tersebut mempunyai
23 Vivin Oblivia Yunal dan Ratih Indriyani, Analisis Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha Kerajinan Gerabah di Lombok Barat, Jurnal.
Program Manajemen, Universitas Kristen Petra. 2013.
24 Salam Abdus, Manajemen Insani, dalam Bisnis, Yogyakarta, 2014,hal 219.
makna bahwa peningkatan pengetahuan wirausaha tidak akan meningkatkan minat untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan karena dalam menjalankan usaha tidak hanya mengandalkan pengetahuan saja akan tetapi memerlukan sebuah strategi-strategi tertentu agar usaha yang dijalankan tetap berjalan dengan baik dan berhasil.
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Yuliyaningsih menyebutkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa.
Sehingga minat berwirausaha mahasiswa akan meningkat. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha.25
Pengetahuan adalah hasil dari pemikiran yang benar oleh suatu objek terhadap suatu objek sehingga mampu membedakan yang riil dengan yang ilusi dan untuk mendapatkan dasar pengetahuan ilmiah.
Bakhtiar mengemukakan ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu realisme dan idealisme.
1. Realisme
Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam.
Pengetahuan menurut realism adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat). Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi dari yang asli yang ada di luar akal. Hal ini tidak ubahnya
25 Novi Trisnawati, Pngaruh Pngetahuan Kewirausahaan dan Dukungan Sosial Keluarga Pada Minat Berwirausaha. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan.
seperti gambaran yang terdapat dalam foto. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.
2. Idealisme
Teori idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil.
Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses psikologi yang bersifat subjektif. Oleh Karena itu pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan gambaran subjektif dan bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjek dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui (subjek).26
d) Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah suatu aktivitas dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki seseorang atau organisasional yang bertujuan memberikan nilai tambah pada sumber daya tersebut menuju pada pertumbuhan nilai (value) ekonomi secara berkelanjutan.
Para wirausaha merupakan subjek atau pelaku yang mengubah bentuk
26 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu,(Jakarta: Rajawali Pers, 2004), hlm. 86
dan posisi sumber daya berupa barang dan jasa agar memiliki nilai tambah dan pertumbuhan.27
Menurut Syafi’I Antonio, jiwa entrepreneurship dalam diri Nabi Muhammad SAW, tidak tertanam begitu saja, tetapi hasil dari proses panjang dari semenjak beliau masih kecil. Jauh sebelum diangkat menjadi nabi dan rosul, beliau menunjukkan kesungguhannya terjun dalam bidang bisnis atau entrepreneurship. Beliau mulai merintis karir dagangannya saat berusia 12 tahun dan mulai usaha nya sendiri ketika berusia 17 tahun. Profesi sebagai pedagang terus dilakukan sehingga beliau berusia 37 tahun (3 tahun sebelum beliau diangkat menjadi rosul).
Hal ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad memenuhi dunia bisnis (menjadi entrepreneurship) selama kurang lebih 25 tahun, lebih lama dari masa kerasulan beliau yang berlangsung 23 tahun.28
Pentingnya kewirausahaan:
Pertama, berwirausaha penting untuk membekali diri dengan pengetahuan berdasarkan persaingan (knowledge-based competitiveness).
Pola manajemen kelompok usaha mikro mengindikasikan bahwa proses usaha dibangun berdasarkan otodidak atau kurang diikuti pengetahuan akademik yang cukup.
Kedua, berwirausaha adalah mengandung asas pemberdayaan atas persaingan sumber daya (resources-base competitiveness). Sumber daya terdiri dari sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)
27 Ibid. Hal 21.
28 Mohammad Darwis, Jurnal Entrepreneurship Dalam Perspektif Islam, Meneguhkan Paradigma Pertautan Agama Dengan Ekonomi.
serta sumber daya ekonomi lain seperti unsur-unsur keuangan dan komersial lainnya.
Ketiga, bagi wirausahawan penting untuk memahami prinsip berwirausaha yang baik dan benar. Kegiatan bisnis adalah sebuah media manusia yang secara kodrati terlahir sebagai homo economicus atau tidak terlepas dari kegiatan ekonomi. Berwirausaha atau kegiatan ekonomi bisnis yang sifatnya bebas dilakukan oleh setiap warga Negara. Untuk mengetahui tentang kebaikan dan kebenaran dalam ranah yang bebas, kontrolnya adalah nilai moralitas dan hukumnya yang berlaku di Indonesia.29
e) Minat Berwirausaha
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.30
Minat merupakan salah satu unsur penting yang ikut menentukan dalam menjalankan suatu pekerjaan disamping bakat dan kecerdasan.
Kelancaran dan keberhasilan orang dalam menjalankan pekerjaan makin besar peluangnya jika orang tersebut mempunyai minat akan pekerjaan yang dilakukannya.31
Minat berwirausaha menurut Subandono adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang
29 Ibid. Hlm 11-13
30 Rusmiati. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Siswa MA Al Fattah Sumbermulyo. STKIP Nurul Huda Sukarejo OKU Timur Sumatera Selatan.
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi. Vol 1. No 1, Februari 2017
31 Fanny Paramitasari, Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantul. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2016. Hlm 9.
kemudian mengorganisir, mengatur , menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut.
Suryawan mendefinisikan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesedian untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari / berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang akan terjadi serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami.32
Menurut Evaliana, minat berwirausaha adalah rasa tertarik untuk menciptakan suatu usaha dengan kemamuan yang dimilki dan berani mengambil risiko. Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah keinginan yang ada di dalam diri seseorang untuk bekerja keras untuk menciptakan suatu usaha dengan kemampuan yang dimiliki sehingga berani mengambil risiko. Maka untuk menjadi seorang wirausaha diperlukan minat berwirausaha yang merupakan salah satu modal yang tidak berupa materi.33
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha: Apabila pendidikan memadai maka seseorang akan siap untuk menjadi seorang wirausaha dan memimpin anak buahnya. Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait dengan bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen atau ekonomi dipercaya akan
32 Josia Sanchaya Hendrawan, Hani Sirine. Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha (studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan. Asian Journal of Information an Entrepreneurship.
33 Reza Fahmi, Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam.
mempengaruhi keinginan dan minatnya untuk memulai usaha baru di masa mendatang.34
Dalam Al-Qur’an surah Al-Isro’ (17) 84. Yaitu:
ًليِّباس ٰىادْهاأ اوُه ْنامِّب ُمالْعاأ ْمُكُّب اراف ِّهِّتالِّكااش ٰىالاع ُلامْعاي ٌّلُك ْلُق
Artinya: Katakanlah (Muhammad),”setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.”Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.35
Ayat tersebut dapat dikaitkan dengan bakat yang dimiliki setiap manusia. Dalam kata”setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing”. Bahwa manusia terlahir dengan kemampuan atau bakat yang berbeda-beda.
G. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka
No Penulis Judul Hasil Beda
1 Josia Sanchaya Hendrawan, Hani Sirine
Pengaruh sikap mandiri,
motivasi, pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha (studi kasus pada mahasiswa FEB
Variabel sikap mandiri dan motivasi tidak mempengaruhi minat
berwirausaha mahasiswa konsentrasi kewirausahaan.
Yang
membedakan penelitian Josia Sanchaya
Hendrawan, Hani Sirine dengan
penelitian ini adalah di dalam
34 Paulus Patria Adhitama, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Undip Semarang). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Hlm 23-24.
35 http://www.kompasiana.com/rohmawati123228/5aca40af16835f6f7b17d533/bakat- dan-minat-dalam-al-qur-an. Diakses 20 April 2018
UKSW konsentrasi kewirausahaan)
Sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat
berwirausaha mahasiswa
sampelnya dimana di dalam penelitian
terdahulu menggunakan sampel jenuh sedangkan di dalam penelitian ini menggunakan sampling
purposive di mana sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu 2 Rosmiati, Donny
Teguh Santosa Junias, Munawar
Sikap, motivasi,
dan minat
berwirausaha mahasiswa
Sikap variabel dan motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
Sikap dan
motivasi berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa 3 Vivin Oblivia
Yunal dan Ratih Indriyati
Analisa pengaruh motivasi berwirausaha dan inovasi produk terhadap pertumbuhan usaha kerajinan gerabah di Lombok barat
Motivasi berwirausaha berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan usaha
Yang
membedakan penelitian Vivin Oblivia Yunal
dan Ratih
Indriyati yaitu penelitian
terdahulu menggunakan penelitian
kuantitatif dan asosiatif kasul sedangkan di dalam penelitian
ini hanya
menggunakan kuantitatif deskriftif.
Metode juga yang
membedakan di sini yaitu
penelitian terdahulu menggunakan metode propability sampling 4 Rifkhan Pengaruh sikap,
dan motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa akuntansi universitas pamulang
Sikap tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha dan motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha
Motivasi Sama- sama
berpengaruh terhadap minat berwirausaha
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini untuk menjelaskan variabel- variabel penelitian diantaranya variabel kemandirian, motivasi pengetahuan kewirausahaan dan minat berwirausaha secara mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menjawab permasalahan tentang variabel tersebut. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1
Hubungan Antar Variabel
Kemandirian (X1)
Motivasi (X2)
Pengetahuan (X3)
Minat Berwirausaha (Y)
I. Hipotesis
Penelitian ini mempunyai 3 variabel independen. Kemandirian sebagai variabel independen pertama yaitu (X1), Motivasi sebagai variabel independen kedua yaitu (X2), dan Pengetahuan sebagai variabel independen ketiga yaitu (X3). Variabel dependen dari penelitian ini adalah minat sebagai (Y).
Hipotesis penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:
H1 : Diduga kemandirian berpengaruh secara signifikan terhadap minat kewirausahaan mahasiswa
H2 : Diduga motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat kewirausahaan mahasiswa
H3 : Diduga pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat kewirausahaan mahasiswa
H4 : Diduga kemandirian, motivasi, pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif deskriptif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.36
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer atau sumber primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.37 Karena data yang didapat dari observasi langsung dan kuesioner. Jenis data yang digunakan penelitian ini berupa hasil dari jawaban kuesioner yang menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.38
36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Alfabeta: Bandung 2016). Hlm 7.
37 Ibid. hlm 137
38 Ibid. hlm 93
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.39 Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang mempunyai usaha.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.40 Cara menghitung sampel yaitu dengan menggunakan rumus Slovin.
n =
dimana:
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 10%.41
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10% maka sampel yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
39 Ibid. hlm 80
40 Ibid. 85
41 Muhamad, “Metodologi Penelitian Kualitatif Ekonomi Islam, “(Jakarta PT. Grafindo Persada 2008) Hlm. 180
n =
n =
n =
n = 50
Jadi jumlah sampel yang diteliti sebanyak 50 orang yang diperoleh dari populasi sebesar 100 responden dengan tehnik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.42
D. Instrumen Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data kuesioner/ angket dan wawancara.
1. Kuesioner
Pengertian kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.43
42 Sugiyono, op.cit., Hlm 121
43 Ibid. 142
Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner diberikan bobot dengan pengukuran menggunakan Skala Likert. Setiap jawaban dari angket disediakan (5) alternative jawaban yakni : sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dimana setiap pernyataan diberikan skor, pilihan jawaban dan skor masing-masing disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Penetapan Skor Kuesioner Kemandirian
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Motivasi
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Pengetahuan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Minat
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil.
Hasil dari jawaban kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.44
E. Uji Coba Instrumen Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Kemandirian
Kemandirian berarti hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kata kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapat awalan ke dan akhiran yang membentuk suatu kata keadaan. Kemandirian berasal dari kata dasar diri maka dalam pembahasan mengenai kemandirian tidak dapat dilepaskan dari perkembangan diri itu sendiri. Diri adalah inti dari kepribadian dan merupakan titik pusat yang menyelaraskan, mengkoordinasikan seluruh aspek kepribadian.45
Motivasi
Motivasi adalah kekuatan pribadi seseorang secara internal yang sangat dahsyat sehingga menyebabkan seseorang melakukan tindakan sesuai tujuan yang diprioritaskan secara khusus maupun secara umum. Kedahsyatan sebuah motivasi merupakan rahasia kehidupan manusia yang dapat digali
44 Ibid. 93
45 Sakti Fajar Wanto, Hubungan Kemandirian dan Motivasi Berwirausaha dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas X1, Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta 2014, hal 1.
melalui dua sentra personalitas seseorang yaitu niat atau cita-cita dan nilai- nilai yang melekatnya.46
Pengetahuan
Pengetahuan hakekatnya adalah segenap yang diketahui manusia mengenai suatu objek tertentu yang merupakan khasanahkekayaan mental diperoleh melalui rasional dan pengalaman.47
Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Minat
Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menunjukkan keinginan ataupun kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat terlihat dari ciri-ciri yang Nampak pada diri mereka dan ciri tersebut memunculkan arti yang terkandung didalamnya.48
F. Analisis Hasil Uji Coba 1. Uji Validitas
46 Ibid. Hlm 240
47 Darwis Darmawan, Siti Fadjarajani, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawah Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan, 2016. Vol 4, No.2. Hlm. 41
48 http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/definisi-pengertian-minat-konsep- pendidikan.html?m=1. Diakses 03 April 2018
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.49
2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang realibel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrument yang realibel adalah instrument yang apabila digunakan beberapakali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.50
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan yang telah diajukan. Data-data yang telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.51
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.52
49 Sugiyono, op. cit. hlm 121
50 Ibid
51 Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi) , (Jambi September 2012), cetakan pertama. Hal, 265
52 Ibid. hlm 147
H. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah variabel penelitian di maksudkan untuk memahami arti setiap variabel-variabel penelitian sebelum dilakukan analisa.
Berikut ini uraian operasional variabel dari penelitian ini.53
Tabel 2.4
Operasional Variabel
Variabel Pengertian Indikator Skala
Kemandirian (X1)
Kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain
1. Berdiri sendiri 2. Dapat
mengembangkan potensi diri 3. Mampu
membuat keputusan sendiri 4. Mampu
menerima konsekuensi
Likert
Motivasi (X2) Motivasi adalah kekuatan pribadi seseorang secara internal yang sangat dahsyat
sehingga menyebabkan seseorang melakukan tindakan sesuai tujuan yang diprioritaskan secara khusus maupun secara umum
1. Berkeinginan memenuhi kebutuhannya sendiri
2. Berkeinginan memenuhi rasa aman
3. Berkeinginan memenuhi kebutuhan sosial 4. Ingin memenuhi
akan
penghargaan
Likert
53 Wiratna, Sujarwati, Metode Penelitian, Pustaka Pers, Yogyakarta, 2014, hlm 87
Pengetahuan Kewirausahaan (X3)
pengetahuan tersebut dapat diartikan bahwa seorang mahasiswa akan
mempunyai minat
berwirausaha apabila mahasiswa tahu secara benar tentang seluruh
karakteristik dalam dunia usaha
1. Pendidikan 2. Mampu
membuat laporan 3. Kemampuan
dalam memasarkan produk 4. Kemampuan
dalam mengeola SDM
Likert
Minat
Berwirausaha (Y)
minat
berwirausaha adalah rasa tertarik untuk menciptakan suatu usaha dengan
kemamuan yang dimilki dan berani mengambil risiko. Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah
keinginan yang ada di dalam diri seseorang untuk bekerja keras untuk menciptakan suatu usaha dengan
kemampuan yang dimiliki sehingga berani mengambil
1. Berusaha
membuka usaha dengan modal sendiri
2. Berusaha
mengembangkan usaha sendiri 3. Bebas mengatur
jam kerja 4. Berkeinginan
membuka
lapangan kerja sendri
Likert
risiko. Maka untuk menjadi seorang
wirausaha diperlukan minat
berwirausaha yang
merupakan salah satu modal yang tidak berupa materi
I. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pemahaman dalam pembahasan ini, penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini, memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, landasan teori, tinjauan pustaka, dan hipotesis.
BAB II: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis memaparkan jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan analisis data.
BAB III: GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini, penulis menjelaskan hasil dari penelitian yang akan diteliti oleh penulis mengenai pengaruh kemandirian pribadi motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat memulai usaha pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan kesimpulan mengenai pengaruh kemandirian pribadi, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat memulai usaha pada Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan juga saran-saran serta dilengkapi daftar pustaka.
J. Uji Hipotesis
Regresi Linier Berganda
Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari variabel bebas (Independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Analisis regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemandirian, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan pada Mahasiswa FEBI UIN STS jambi. Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Y = α +
+ + + e
Keterangan:
Y = minat a = konstanta X1 = kemandirian X2 = motivasi X3 = pengetahuan
b = koefisien regresi variabel kemandirian
b = koefisien regresi variabel motivasi = koefisien regresi variabel pengetahuan e = pengganggu (error)
Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variable bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan ttabel, taraf signifikan yang digunakan sebesar 5 persen dengan derajat kebebasan, f = (n- k-1) dimana k merupakan jumlah variabel bebas. Penghitungan H0 dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
t
hitung
H0 ditolak bilamana thitung lebih besar dari ttabel, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel.
Uji Regresi Secara Simultan (Uji-F).
Uji ini merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara bersama- sama, yakni melihat pengaruh dari seluruh variable bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumus Fhitung sebagai berikut:
F
hitung=
Kriteria pengambilan keputusan dengan taraf signifikan α = 5 persen adalah sebagai berikut: jika Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Uji Determinasi
Tingkat ketepatan suatu garis dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien (R square). Nilai koefisien R square dalam analisis regresi dapat digunakan sebagai ukuran menyatakan kesesuaian garis regresi yang diperoleh.54
54 Dwi Purwati, Peni Sawitri, Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden, Jurnal Fakultas Ekonomi Univ. Gunadarma
BAB III
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Sejarah Berdirinya FEBI UIN STS Jambi
Cikal bakal berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah berdirinya Program Studi Ekonomi Syariah (ES) yang berdasarkan Surat Keputusan (SK). Pendirian Nomor: In.9/R/SK/PP.009/710.A/2000 dan Program Studi Vakasi Perbankan Syariah (DIII PBS) berdasarkan SK Pendirian Nomor: 2861 tahun 2012 berafiliasi dibawah Fakultas Syariah.
Selanjutnya, menindaklanjuti animo peminat calon mahasiswa masuk pada prodi ES dan DIII PBS, tim mengisiasi pemisahan diri Fakultas Syariah.55 menjadi Fakultas tersendiri yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Melalui Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 35 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 23 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (IAIN STS Jambi) dan Institut Agama Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi telah mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Nomor: B/1040/M.PANRB/03/2015, tanggal 26 Maret 2015, Hal: Usulan Pembentukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) berdiri di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UIN STS Jambi).
55 Sumber Profil FEBI UIN STS Jambi
Selain itu, bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terdapat tambahan Program Studi yaitu berdasarkan keputusan Jendral Pendidikan Islam Nomor:
111 tahun 2017 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi pada Program Sejarah Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Program Studi Perbankan Syariah (PBS) Akuntansi Syariah (AKS) dan Manajemen Keuangan Syariah (MKS). Saat ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terdiri dari empat (4) Jurusan yang siap mendidik, menyelenggarakan, memfasilitasi, mengarahkan dan meluluskan sarjana S1 yang Terdepan dan Inovatif dalam bidang Ilmu Eknomi dan Bisnis dengan semangat Enrepreneurship Islam 2030 dalam persaingan global di bidang Ekonomi dan Bisnis Islam secara umum.
Melalui program studi yang ada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di proyeksikan akan lahir para sarjana yang terdepan dan inovatif sesuai dengan keilmuan yang spesifik sehingga dapat bersaing di pasar kerja (Labor Market) pada Pasar Regional, Nasional maupun Internasional. Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di proyeksikan dapat menjadi sarjana yang berkemampuan akademik, inovatif, dan profesional dengan bersemangatkan Islamic Entrepreneurship. Tidak hanya mendidik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam juga melakukan dan melibatkan peserta didik dalam penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis integrasi keilmuan yang inovatif dengan semangat Islamic Entrepreneurship. Dengan demikian, dimana dan kapan saja lulusan dapat bermanfaat dan menjadi