Paper
Perancangan Aplikasi Sistem Pengajuan Surat Izin Domisili Usaha Menggunakan Metode FAST
Author: Murni Wulansari, Boni Oktaviana Sembiring
Perancangan Aplikasi Sistem Pengajuan Surat Izin Domisili Usaha Menggunakan Metode FAST
Murni Wulansari 1, Boni Oktaviana Sembiring 2
1,2 Universitas Harapan, Medan, Indonesia
1murni.safwan59@gmail.com, 2bonioktaviana@yahoo.co.id
Abstrak- Surat keterangan domisili usaha merupakan dasar dari dikeluarkannya semua izin usaha, pendaftaran perpajakan dan pendaftaran perusahaan di instansi lain, sehingga SKDP dipersyaratkan baik dalam pengurusan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP). Sistem pengajuan surat izin domisili usaha ini ditujukan kepada masyarakat yang membuka usaha kecil menengah untuk dapat mengurus surat tersebut dengan cara cepat. Pengurusan surat keterangan domisili usaha sangatlah diperlukan bagi wirausaha kecil menengah dalam mendapatkan tender atau pekerjaan resmi dari pemerintahan, pembayaran pajak bangun dan usaha dengan salah satunya dengan memiliki surat keterangan domilisi usaha. Framework Application of System Thinking atau FAST merupakan kerangka kerja cerdas yang cukup fleksible untuk menyediakan tipe tipe berbeda proyek maupun strategi dan berisi gabungan dari praktik praktik penggunaan metode pengembangan sistem. Pengembangan sistem dengan metode FAST dilakukan secara berurutan mulai dari fase definisi lingkup sampai dengan tahap implementasi sistem.
Kata Kunci: Surat Keterangan Domisili, Usaha Kecil, Surat Izin, Surat Izin Usaha, Metode FAST
Abstract- The business domicile certificate is the basis for the issuance of all business permits, tax registration and company registration of other agencies, so that SKDP is required both in processing a trade business license (SIUP) and company registration certificate (TDP). This system for applying for a business domicile permit is aimed at people who open small and medium enterprises to be able to receive the letter quickly. Management of a business domicile certificate is required for small and medium entrepreneurs in obtaining a tender or official job from the government, paying business and building taxes, one of which is by having a business domilization certificate. The Application of System Thinking or FAST framework is a smart framework that is flexible enough for different types of projects or strategies and contains a mix of practical systems development methods.
System development using the FAST method is carried out sequentially starting from the scope phase to the system implementation stage.
Keywords: Domilition Certificate, Small Business, Permit, Business Permit, FAST Method.
1. PENDAHULUAN
Agar memiliki surat keterangan domisili usaha mungkin tidak terlalu sulit bagi pengusahan kecil menengah, tetapi kurangnya informasi yang diberikan oleh pihak kecamatan dan kelurahan dalam pengurusan dan persyaratan untuk dapat memiliki surat keterangan domilisi usaha kepada wirausaha kecil menengah.
Pengurusan surat keterangan domisili usaha sangatlah diperlukan bagi wirausaha kecil menengah dalam mendapatkan tender atau pekerjaan resmi dari pemerintahan, pembayaran pajak bangun dan usaha dengan salah satunya dengan memiliki surat keterangan domilisi usaha.
Surat Izin Usaha Perdagangan seperti yang kita kenal dengan singkatan SIUP yaitu surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan. Surat Izin Usaha Perdagangan wajib dimiliki oleh orang atau badan yang memiliki usaha perdagangan. Surat Izin Usaha Perdagangan ini berfungsi sebagai alat atau bukti pengesahan dari usaha perdagangan yang anda lakukan. [1]
Selain itu SKDP merupakan dasar dari dikeluarkannya semua izin usaha, pendaftaran perpajakan dan pendaftaran perusahaan di instansi lain, sehingga SKDP dipersyaratkan baik dalam pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) danTanda Daftar Perusahaan (TDP).[2]
Siklus hidup untuk membangun sebuah sistem berbasis aplikasi yang dapat dilakukan dengan cara penelitian terkait dengan sistem yang akan dirancang dengan menggunakan kerangka untuk klasifikasi masalah, pada fase desain logis dihasilkan usecase, activity diagram, sequence diagram CDM, dan PDM. Selain itu, pada proses evaluasi perancangan menggunakan metode consistency analysis terbukti memiliki nilai presentase 100%
konsisten dan termasuk kategori correctness pada uji correctness yang membuktikan bahwa kebutuhan sistem dengan perancangan sistem bersifat konsisten dan benar[3]. Dengan pemaparan yang dijelaskan saya bertujuan untuk membuat Aplikasi Sistem Pengajuan Surat Izin Domisili Usaha Menggunakan Metode FAST.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metode FASTDalam penyelesaian penelitian ini menggunakan Metode Framework for the Applications of System Techniques (FAST). FAST adalah sebuah metode untuk membangun aplikasi dan tahapan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Penggunaan metode FAST sudah cukup banyak digunakan dan menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. [4] Peneliti sebelumnya juga menjelaskan FAST adalah sebuah kerangka kerja yang cukup fleksibel untuk berbagai jenis proyek[5].
FAST terdiri dari beberapa fase, tiap fase menghasilkan produk jadi yang selanjutnya digunakan dalam mengerjakan fase berikutnya. Produk yang dihasilkan pada tiap fase didokumentasikan untuk membantu proses pengembangan. Jumlah fase yang digunakan sebanyak 4 fase meliputi, Fase Analisis dan Perancangan (Definisi Lingkup, analisis masalah, analisis kebutuhan/persyaratan, desain logis), fase peralihan (analisis keputusan), dan fase implementasi (desain dan integrasi fisik, konstruksi dan pengujian, dan instalasi dan pengiriman).
Tabel 1. Fase Fast
Fast Phases System
Analysis System
Design Logical
Design Physical Design
Permasalahan X X
Analisis Masalah X
Analisis Kebutuhan X X X
Logical Design X X
Physical Design X
2.1.1 Scope Defenition
Fase pertama pada metode FAST yaitu definisi lingkup atau scope definition. Dimana Tahap scope definition merupakan langkah awal dalam proses perancangan sistem informasi. Dalam tahap scope definition didefinisikan ruang lingkup dari sistem informasi [6].
Fase ini menentukan ukuran dan batas batas proyek, visi proyek, semua batasan atau limit, partisipan proyek yang dibutuhkan.
1. Sistem aplikasi surat keterangan izin usaha dapat di akses melalui situs website dan dapat juga diakses melalui smartphone.
2. Sistem web aplikasi surat keterangan izin usaha ini hanya diperuntuhkan untuk jurusan sistem informasi.
3. Sistem informasi aplikasi surat keterangan izin usaha ini diperuntuhkan kepada para wirausaha kecil menengah.
4. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP dan database MySQL.
2.1.2 Analisis Masalah
Analisis amasalah dijelaskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya[7].
Metode FAST (Framework for the Application System Thinking) dalam membangun sebuah portal aplikasi sistem aplikasi surat keterangan izin usaha dan secara online dapat membantu penguna mengunakan sistem tersebut tanpa harus dapat ke kantor keluarahan atau kecamatan.
2.1.3 Analisis Kebutuhan
Fase selanjutnya setelah analisis masalah adalah analisis persyaratan/ kebutuhan atau requirements analysis.
Fase ini sangat penting dalam menciptakan sistem informasi baru. Sistem baru akan selalu dievaluasi, terutama seberapa besar persyaratan yang telah dipenuhi oleh sistem tersebut. Oleh karena itu, fase ini dapat menentukan persyaratan dalam sebuah sistem baru.
Tabel 2. Fungsional dan Non Fungsional
No Fungsional Non Fungsional
1 Meninjau persyaratan Menerima informasi untuk mengikuti persyaratan dan ketentuan yang berlaku dalam pemerintah.
2 Login untuk mengakses ke sistem utama Login menuskrip diterima 3 Register untuk mendaftarkan diri sebagai
member sistem Respon waktu untuk pendataan yang telah diterima 4 Form submit repair Mengirim data akses ke petugas administrasi
5 Pengisian data usaha Editor memeriksa dan mengevaluasi kebenaran data usaha wirausaha
6 Pengisian data anggaran dasar usaha Mengisi data keterangan tentang anggaran dasar usaha.
7 Pengisian berkas-berkas usaha Mengupload data berupa berkas usaha
8 Surat pengantar dari kepala lingkurangan Mengupload berkas data perizinan usaha dari tempat usaha oleh kepala lingkungan
9 Time dan date upload berkas data Mencatat tanggal dan waktu pengunggahan berkas
10 Pelengkapan data dan berkas selesai Pengisian data usaha dan pemilik usaha dan semua berkas usaha.
11 Preview biaya pembuatan surat keterangan surat izin usaha
Membayarkan uang pembuatan surat izin usaha ke bank yang telah ditentukan.
12 Preview jadwal pengambilan surat
keterangan izin domisili usaha Pada setiap jurnal memiliki nomor pengambilan surat keterangan izin domisili usaha sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sistem kelurahan dan kecamatan.
2.1.4 Logical Sistem
Fase logical design atau desain logis merupakan aktifitas lebih lanjut mengenai dokumen kebutuhan bisnis menggunakan model sistem yang menggambarkan struktur data, bisnis proses, alur data, dan antar muka pengguna. Dengan kata lain fase ini memvalidasi kebutuhan yang ditetapkan pada fase analisis kebutuhan.
Setelah tahap analisis kebutuhan peneliti dapat menggambarkan model sistem untuk memvalidasi persyaratan bisnis untuk kelengkapan dan konsistensi. Fase desain logis menafsirkan persyaratan bisnis ke dalam model sistem berupa diagram UML untuk menunjukan sistem independen dari solusi teknis. Peneliti menarik model sistem untuk dikelompokkan dalam model data logis, model proses logis dan model antarmuka logis yang mewakili persyaratan data dan informasi.
2.2 Flowchart
Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Flowchart membantu memahami urutan-urutan logika yang rumit dan panjang. Flowchart membantu mengkomunikasikan jalannya program ke orang lain (bukan pemrogram) akan lebih mudah. [8]
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil rancangan yang menjadi sebuah program aplikasi yang dapat dioperasikan dan mencapai hasil yang sesuai dengan rancangan. Setelah melakukan tahapan analisis dan perancangan maka tindakan selanjutnya adalah pencapaian hasil perangkat lunak yang dibuat.
Pengembangan melakukan pemeriksaan pada program baru yang direncanakan, sumber-sumber baru, dan memasukan isi / materi baru ke program yang sudah ada berdasarkan hasil uji coba di lapangan dan pengalaman riset. Pengujian system dilakukan untuk melihat apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan tujuan atau tidak dan bagaimana performa aplikasi yang dikembangkan. Adapun hasil pengujian sistem dapat dilihat pada tampilan – tampilan berikut ini.
Halaman user interface merupakan halaman utama dimana setiap pengguna sistem akan secara otomatis memasuki halaman ini disaat pertama kali menggunakan sistem ini.
Gambar 1. Perancangan Aplikasi Web Keterangan:
1. Menu home, register, login, link untuk mengakses setiap halaman menu.
2. Text pengenalan judul dari aplikasi sesuai dengan judul skripsi.
Pada tampilan halaman index dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 2.
Gambar 2. Tampilan Home Keterangan:
Pada tampilan gambar 2 dapat dijelaskan cara kerja sistem pada halaman home ini memberikan informasi tentang informasi sistem seputar aplikasi informasi surat keterangan domisili usaha pada halaman home terdapat video tentang universitas harapan medan.
Pada tampilan halaman pendaftaran dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 3.
Gambar 3. Tampilan Daftar Keterangan:
Pada tampilan gambar 3 menampilkan halaman daftar dimana pengguna dapat melakukan pengisian kolom input register sesuai dengan data yang sebenarnya, dimana data pengguna disimpan ke dalam database untuk dapat menuju halaman login.
Pada tampilan halaman login dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 4.
Gambar 4. Tampilan Sistem Informasi Keterangan:
Pada tampilam desain rancangan pengujian sistem menampilkan halaman login dimana pengguna yang telah melakukan daftar dapat memasukan username dan password pada halaman login yang telah terdaftar pada sistem aplikasi web.
Pada tampilan halaman data pemohon dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 5.
Gambar 5. Tampilan Data Pemohon Keterangan:
Aplikasi yang telah dilakukan pengujiannya menampilkan halaman input data pemohon surat keterangan izin domisili usaha, maka penguna wajib mengisi data yang sebenarnya pada form input data pemohon sistem ini dengan mengisi data yang sebenarnya tentang perusahaan pemohon.
Pada tampilan halaman input berkas dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 6.
Gambar 6. Tampilan Input Berkas Keterangan:
Aplikasi yang telah dilakukan pengujiannya menampilkan halaman layanan input data berkas seperti gambar diatas dapat dijelas bahwa sistem ini bekerja dengan mengupload data foto atau gambar usaha pemohon agar dapat memberikan bukti nyata kepada sistem, bahwasan data berkas usaha penguna benar dengan berkas yang sebenarnya.
Tampilan halaman data pembayaran dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 7.
Gambar 7. Tampilan Data Pembayaran Keterangan:
Aplikasi yang telah dilakukan pengujiannya menampilkan halaman pembayaran ini pemohon surat keterangan domisili usaha, membayarkan biaya administrasi pada bank pemohon ke rekening yang di informasikan pada sistem halaman home biaya pembuatan SKID, maka pemohon memasukan data bank dan no pembayaran yang sah berserta bukti foto kuitansi pembayaran ke sistem.
Tampilan halaman jadwal dapat dilihat pada tampilan seperti gambar 8.
Gambar 8. Tampilan Jadwal Keterangan:
Aplikasi yang telah dilakukan pengujiannya menampilkan halaman jadwal pengambilan surat keterangan izin domisili usaha, jadwal ini diperuntuhkan kepada id pedaftaran pemohon, tentang jadwal surat SKID keluar dan kapan pemohon bisa mengambil surat tersebut di kantor camat daerah pemohon.
4.KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem aplikasi pembuatan surat keterangan domisili usaha ini menggunakan sistem yang dapat mempermudah pengusaha kecil menengah untuk pengurusan surat serta untuk menghemat waktu untuk mengurus surat izin domisili usaha sehingga lebih efisien.
2. Penelitian ini dikembangan dengan mengunakan metode FAST (Framework Application of System Thinking).
3. Sistem aplikasi dibangun dengan mengunakan bahasa pemrogramman PHP MySQL berbasis website.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Frahmawati, “Implementasi Kebijakan Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado,” Jurnal Administrasi Publik, 2015.
[2] Abdul Rozaq, “Sistem Informasi Produk Dan Data Calon Jamaah Haji dan Umroh Pada PT. Travellindo Lusiyana Banjarmasin Berbasis Web,” Jurnal Positif, Tahun I, No.1, November 2015 : 1 : 13.
[3] Andi, Triansah, “Membangun Aplikasi Web Dan Mobile Android Untuk Media Pencarian Kost Menggunakan Phonegap Dan Google Maps Api,” Vol. 10, No. 1, Februari 2015.
[4] Yani Sugiyani, “Aplikasi pengelolaan Bursa Kerja Elektronik Untuk Alumni Perguruan Tinggi Dengan Metode Framework For The Applications Of System Techniques (FAST),” Jurnal PROTEKINFO, Vol. 2, September 2015.
[5] Saputra, Ashary Gusti Putra, Rizki Ramadhan Saiya, Joseph Brostito, (2018), “Sistem Informasi Persedian Kopi Di Sky Coffe Nusantara Berbasis Web Menggunakan Metode Fast” ATMALUHUR
[6] Ani Oktarini Sari, Elan Nuari, (2017), “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB DENGAN METODE FAST( FRAMEWORK FOR THE APPLICATIONS)”, Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 13, No.2
[7] Hanik Mujiati, (2014), “Analisis Dan Perancangan Sistem Informas” Speed Journal – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume. 11, No 2.
[8] Santoso , Radna Nurmalina, “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”, Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017.