• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI MOROWALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI MOROWALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAERAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI MOROWALI NOMOR 16 TAHUN 2017

TENTANG

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MOROWALI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Morowali Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Morowali, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3900).

Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587).

Sebagaimana telah diubah terakhirdengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

4. Peraturan Daerah Kabupaten Morowali Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten (Lembaran Daerah Kabupaten Morowali Tahun 2016 Nomor 011, (Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Morowali Nomor 0215);

BUPATI MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH

(2)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAERAH

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Morowali;

2. Pemerintah Daerah adalah kepala Daerah Kabupaten Morowali sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom;

3. Bupati adalah Bupati Morowali;

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten.

5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.

6. Dinas Sosial Daerah adalah Dinas Sosial Kabupaten Morowali.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPT Dinas adalah unsur pelaksana teknis Dinas Sosial Daerah yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah himpunan kedudukan yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam Satuan Organisasi, yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan keterampilan.

BAB II

KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 2

(1) Dinas Sosial Daerah merupakan unsur Perangkat Daerah yang menyelenggarakan tugas pokok Urusan Pemerintahan Bidang Sosial yang menjadi kewenangan Daerah.

(2) Dinas Sosial Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3)

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud dalam Pasal 2, Dinas Sosial Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang sosial;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang sosial d. Pelaksanaan administrasi dan tugas dibidang sosial;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang sosial yang diberikan oleh Bupati.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

Susunan Organisasi Dinas Sosial Daerah, terdiri atas:

(1) Kepala Dinas.

(2) Sekretaris, membawahi:

a. Sub Bagian Perencanaan, Program dan Umum.

b. Sub Bagian Keuangan dan Asset.

(3) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Tanggap Darurat, membawahi:

a. Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosial.

b. Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial.

c. Seksi Tanggap Darurat.

(4) Bidang Pelayanan, Rehabilitasi dan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, membawahi:

a. Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial.

b. Seksi Pelayanan, Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba.

c. Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan BAB IV

TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama

Kepala Dinas Pasal 5

Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah daerah di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan pembantuan sesuai dengan Perundang- Undangan yang berlaku.

Pasal 6

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan dibidang sosial;

b. Melaksanakan program dan kegiatan dibidang sosial;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang sosial;

(4)

d. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan program dankegiatan dibidang sosial;

e. Melaksanakan pembinaan pegawai dilingkungan Dinas Sosial.

f. Memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

g. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

i. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Sekretaris

Pasal 7

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administrasi kepada Satuan Unit Kerja di Lingkungan Dinas SosialDaerah.

Pasal 8

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

b. Penyelenggaraan hubungan kerja dibidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait;

c. Menyusun rencana Sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas;

d. Menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dilingkungan dinas;

f. Menyelenggarakan hubungan kerja dibidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait;

g. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

h. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan karier;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;dan

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(5)

Bagian Ketiga

Sub Bagian Perencanaan, Program dan Umum Pasal 9

Sub Bagian Perencanaan, Program dan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, programdan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di DinasSosial Daerah.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Aset menyelenggarakan tugas:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan rutin Sub Bagian Perencanaan, Program dan Umum;

b. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program dinas;

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan tahunan dinas;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaanprogram dan kegiatan dinas;

e. Melaksanakan penyusunan laporan kinerja dinas;

f. Mengumpulkan dan mensistematisasikan data untuk bahan penyusunan program dinas;

g. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja dinas;

h. Melaksanakan analisis, evaluasi dan pengendalian dalam melaksanakan program dinas;

i. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

j. Melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

k. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Sub Bagian Keuangan dan Asset Pasal 11

Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, keuangan dan pengelolaan barang milik negara serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di Dinas Sosial Daerah.

Pasal 12

Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, Sub Bagian Keuangan dan Asset menyelenggarakan tugas:

(6)

a. Mengumpulkan dan mensistematisasikan data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan pembukuan realisasi anggaran serta membuat laporan pertangungjawaban;

d. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas.

e. Melaksanakan evaluasi pengeluaran anggaran rutin dan pembangunan serta pelaporannya;

f. Malaksanakan inventarisasi aset barang milik daerah yang dikelola dinas baik tidak bergerak maupun bergerak;

g. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Tanggap Darurat Pasal 13

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Tanggap Darurat mempunyai tugas pokok menyiapkan data dan bahan, menyusun pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pemantauan, pengendalian, pengawasan, pelaksanaan penyelenggaraan pembinaan, jaminan dan bantuan kesejahteraan sosial, pengumpulan bantuan serta melaksanakan perencanakan, pembinaan, mempersiapkan, menyusun dan menggerakkan potensi masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Pasal 14

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 13, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Tanggap Darurat mempunyai fungsi:

a. Pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial Daerah;

b. Pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) yang wilayah kegiatannya di Daerah dan pemberdayaan social komunitas adat terpencil;

c. Penerbitan izin pengumpulan sumbangan dalam Daerah;

d. Penyediaan kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi korban bencana daerah dan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana daerah;

e. Menyusun rencana Bidang Pemberdayaan Sosial dan Tanggap Darurat sesuai dengan rencana kerja dinas;

f. Perumusan kebijakan di bidang lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli keluarga;

(7)

g. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di wilayah kabupaten pelaksanaan verifikasi dan validasi data jaminan kesejahteraan social serta pembinaan komunitas adat terpencil;

h. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pelaksanaan Pemberdayaan sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT) ,pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) dan pengembangan potensi sumber kesejahteraan social Daerah;

i. Perumusan Kebijakan Daerah tentang penerbitan izin pengumpulan sumbangan dalam daerah;

j. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang pengumpulan dan pengelolaan sumber dana bantuan social dan memonitoring penyelenggaraannya;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam

Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosial

Pasal 15

Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosialmempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi berhubungan dengan Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosial.

Pasal 16

Dalam melakukan tugas sebagaimana pada pasal 15, Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosial menyelenggarakan tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Pemberdayaan, Pengembangan Lembaga dan Organisasi Sosial sesuai dengan rencana kerja dinas;

b. Melaksanakan pengelolaan data lembaga, Organisasi Sosial dan Potensi Kesejahteraan Sosial;

c. Melaksanakan penyelenggaraan, pengorganisasian dan pembinaan lembaga, Organisasi Sosial dan Potensi Kesejahteraan Sosial;

d. Menganalisis pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan sosial daerah;

e. Menyiapkan sosialisasi dan bimbingan teknis pekerja sosial dan pekerja sosial masyarakat;

f. Menyiapkan draft perumusan kebijakan daerah tentang pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial daerah dan kebijakan dibidang lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli keluarga;

(8)

g. Mengkoordinasikan pembinaan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) yang wilayah kegiatannya di Daerah;

h. Menentukan SDM pengelola Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di Daerah;

i. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di Daerah;

j. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Ketujuh

Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Pasal 17

Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi yang berhubungan dengan Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial.

Pasal 18

Dalam melakukan tugas sebagaimana pada Pasal 17, Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial sesuaidengan rencana kerja dinas;

b. Merencanakan Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil;

c. Membuat konsep Pembentukan Forum Koordinasi PKAT Daerah;

d. Membuat draft perumusan kebijakan daerah tentang komunitas adat terpencil;

e. Menganalisis, menyusun hasil monitoring dan evaluasi serta evaluasi pengembangan komunitas adat terpencil;

f. Menganalisis dan menyusun bahan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pengumpulan dan pengelolaan dana bantuan sosial;

g. Menyusun bahan monitoring dan evaluasi serta evaluasi penyelenggaraan pengumpulan dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial;

h. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang jaminan sosial;

i. Menyiapkan data fakir miskin cakupan daerah dengan sistem layanan dan rujukan terpadu;

j. Merencanakan pemberian bantuan stimulan dan penataan lingkungan untuk fakir miskin;

(9)

k. Membuat konsep penyelenggaraan pendampingan dan mengembangkan penguatan kapasitas pemberdayaan fakir miskin;

l. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Kedelapan Seksi Tanggap Darurat

Pasal 19

Seksi Tanggap Daruratmempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi yang berhubungan dengan Seksi Tanggap Darurat.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, Seksi Tanggap Darurat menyelenggarakan tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Tanggap Darurat sesuai dengan rencana kerja dinas;

b. Menyiapkan bahan koordinasi penanggulangan bencana;

c. Membuat SOP tanggap darurat terhadap korban bencana;

d. Menyiapkan pembinaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana;

e. Mengkonsep bahan koordinasi bantuan korban bencana dan pemberdayaan keluarga, pengembangan sumber dana jaminan advokasi social dan pengembangan organisasi serta penyuluhan pembinaan partisipasi dan kesetiakawanan sosial;

f. Merencanakan sosialisasi aturan tentang pencegahan bagi korban bencana sosial daerah;

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Kesembilan

Bidang Pelayanan, Rehabilitasi dan Pelestarian Nilai Kepahlawanan

Pasal 21

Bidang Pelayanan, Rehabilitasi dan Pelestarian Nilai Kepahlawanan mempunyai tugas menyiapkan data dan bahan, menyusun pedomandan petujuk teknis rehabilitasi sosial dan penyelenggaraan pelestarian nilai kepahlawanan.

(10)

Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian, pengawasan pelaksanaan pembinaan pelayanan keluarga, anak terlantar, lanjut usia, pelayanan dan rehabilitasi cacat, pelayanan pembinaan anak nakal dan tunasusila serta penganugerahan gelas pahlawan perintis kemerdekaan, penganugerahan tanda kehormatan, pemeliharaan Taman Makam Pahlawan (TMP), penyelenggaraan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial.

Pasal 22

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pada pasal 21, Bidang Pelayanan, Rehabilitasi dan Pelestarian Nilai Kepahlawanan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian, pengawasan pelaksanaan pembinaan pelayanan keluarga, anak terlantar dan lanjut usia;

b. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi cacat, pelayanan pembinaan anak nakal dan tuna sosial;

c. Pemberian dan pengkoordinasian bantuan perlindungan sosialkorbankekerasan;

d. Pemulangan warga negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di Daerah untuk dipulangkan ke Desa/kelurahan asal;

e. Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial;

f. Pelaksanaan pembangunan, perbaikan, dan pemeliharaan Taman MakamPahlawan;

g. Mengusulkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan;

h . Pelaksanaan tanggungjawab penyelenggaraan Hari Pahlawan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional;

dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kesepuluh

Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial Pasal 23

Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial memiliki tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi yang berhubungan dengan Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial.

Pasal 24

Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 23, Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial menyelenggarakan tugas:

(11)

a. Menyusun rencana Seksi Pelayanan Keluarga dan Tuna Sosial sesuai dengan rencana kerja dinas;

b. Merencanakan rehabilitasi sosial untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial anak;

c. Mengelola pusat bimbingan/konseling bagi eks penyandang penyakit sosial dan korban perdagangan manusia;

d. Memantau kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial dan korban perdagangan manusia;

e. Merencanakan dan mengembangan rehabilitasi sosial kelompok tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan manusia;

f. Menyiapkan draft rumusan kebijakan rehabilitasi sosial anak, tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang;

g. Menyiapkan penyusunan program, petunjuk teknis bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial anak, bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan manusia;

h. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan rehabilitasi sosial tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdangangan manusia;

i. Menyiapkan sarana dan prasarana pemeliharaan anak- anak terlantar

j. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Kesebelas

Seksi Pelayanan, Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba

Pasal 25

Seksi Pelayanan, Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi yang berhubungan dengan Seksi Pelayanan Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba.

Pasal 26

Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 25, Seksi Pelayanan Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba menyelenggarakan tugas:

a. Menyusun rencana Pelayanan, Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba sesuai dengan rencana kerja dinas;

b. Mengelola data dan bahan pedomaan petunjuk teknis penyelenggaraan pemantauan pembinaan Pelayanan, Rehabilitasi Disabilitas, Eks Napi dan Narkoba;

(12)

c. Mengumpulkan, mensistematisasi data dan mengidentifikasi penyandang cacat dan tuna sosial di daerah sebagai bahan penyusunan program rehabilitasi penyandang cacat, anak/bayi terlantar, anak yatim/piatu, anak jalanan, anak nakal dan korban narkoba didaerah kumuh;

d. Merencanakan Pemulangan warga negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di Daerah untuk dipulangkan ke Desa/kelurahan asal;

e. Menyusun pelaksanaan rehabilitasi sosial dengan pendekatan pekerjaan sosial;

f. Penyusunan data dan analisis permasalahan rehabilitasi sosial;

g. Merencanakan dan mengembangkan rehabilitasi sosial untuk penyandang disabilitas dan lanjut usia;

h. Menyiapkan draf rumusan kebijakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan lanjut usia;

i. Menyiapkan draf rumusan kebijakan rehabilitasi sosial;

dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Kedua Belas

Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan Pasal 27

Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi yang berhubungan dengan Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan.

Pasal 28

Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 27, Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan menyelenggarakan tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Pelestarian dan Nilai Kepahlawanan sesuai dengan rencana kerja dinas;

b. Melaksanakan kegiatan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan serta nilai- nilai kesetiakawanan sosial;

c. Merencanakan perbaikan dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan dan Mengkonsep Standard operasional prosedur pemeliharaan taman makam pahlawan;

d. Menyusun bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pengembanan nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial; dan

(13)

e. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Ketujuh Belas Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 29

(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahlian yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD;

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(5) Kelompok jabatan fungsioanal mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Uraian tugas, fungsi dan tata kerja Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan menurut jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional.

Bagian Kedelapan Belas Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pasal 30

(1) Untuk melaksanakan mendukung tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Dinas Sosial Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Dipimpin oleh Kepala UPT Dinas.

(3) Uraian tugas, fungsi dan tata kerja UPT Dinas Sosial Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB V TATA KERJA

Pasal 31

(1) Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang Sosialyang menjadi tugas dan fungsi Dinas, disusun standar prosedur kerja atau manual dan standar pelayanan minimal (SPM).

(14)

(2) Standar prosedur kerja atau manual dan standar pelayanan minimal (SPM) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Dalam melaksanakan tugas intern DinasSosial Daerah, Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horizontal dan mematuhi asas penyelenggaraan Pemerintahan Negara meliputi :

a. Asas Kepastian Hukum;

b. Asas Tertib Penyelenggara Negara;

c. Asas Kepentingan Umum;

d. Asas Keterbukaan;

e. Asas Proporsionalitas;

f. Asas Profesionalitas;

g. Asas Akuntabilitas;

h. Asas Efisiensi;

i. Asas Efektivitas; dan j. Asas Keadilan.

(4) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Dinas SosialDaerah dalam memimpin wajib memberikan bimbingan, petunjuk, perintah dan mengawasi serta mengendalikan tugas bawahan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya dengan tembusan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(6) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(7) Dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat berkala.

(8) Dalam hal pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas berhalangan maka tugas pimpinan satuan organisasi dilaksanakan oleh pimpinan satuan organisasi setingkat di bawahnya.

Pasal 32

(1) Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(15)

(2) Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris dan Kepala Bidang.

(3) Setiap bawahan di lingkungan Dinas SosialDaerah wajib mematuhi petunjuk, perintah serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan.

(4) Dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas, bawahan dapat memberikan saran pertimbangan kepada atasan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33

Dinas Sosial dalam melaksanakan tugas dapat mengadakan hubungan kerja dengan instansi/lembaga lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 34

(1) Kepala Dinas Sosial Daerah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Setiap kepala satuan di lingkungan Dinas Sosial Daerah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang tugas masing-masing kepada Kepala Dinas.

BAB VI ESELONISASI

Pasal 35

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon II.b.

(2) Sekretaris Dinas merupakan eselon III.a.

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan eselon III.b.

(4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan eselon IV.a.

(5) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten merupakan jabatan eselon IV.a.

BAB VII KEPEGAWAIAN

Pasal 36

(1) Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan fungsi dinas diangkat sejumlah PNS sesuai dengan formasi dan syarat jabatan.

(2) Ketentuan mengenai formasi dan syarat jabatan struktural dan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja.

(16)

(3) Pengangkatan PNS dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan, dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan dan syarat jabatan.

(4) Ketentuan mengenai pola karier PNS di lingkungan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Bupati berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan hasil analisis jabatan.

BAB VIII KEUANGAN

Pasal 37

(1) Untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan fungsi Dinas, dialokasikan sejumlah anggaran yang bersumber dari APBD dan sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pengelolaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh PNS yang diserahi tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara khusus untuk mengelola keuangan.

(3) Pengelola anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati, atas usul Kepala Dinas dari PNS yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Masa kerja jabatan pengelola keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) paling lama 5 (lima) tahun sejak pengangkatannya.

BAB IX

PERLENGKAPAN KANTOR DAN ASET Pasal 38

(1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan yang menjadi tugas dan fungsi dinas, masing-masing unit organisasi dan PNS, dilengkapi dengan perlengkapan kantor yang meliputi alat, perkakas dan perlengkapan kerja (APPK).

(2) Ketentuan mengenai penentuan kebutuhan dan standarisasi perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati berdasarkan kemampuan keuangan daerah dan hasil analisis jabatan.

(3) Pengadaan dan pengelolaan perlengkapan kantor dilakukan sesuai dengan pedoman ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Mutasi jabatan PNS tidak mengakibatkan mutasi perlengkapan kantor.

(17)

(5) Setiap PNS wajib

menjaga

perlengkapan kantor

yang

penguasaannya.

dan

memelihara

berada

dalam

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 39

Pada

saat Peratuan Bupati ini berlaku,

PeraturanBupati

Nomor 19 Tahun

2008

tentang

T\rgas Pokok

dan

Fungsi

Masing-masing Jabatan pada Organisasi Dinas

Sosial, Tenaga

Ke{a

dan Transmigrasi Kabupaten Morowali (Berita

Daerah Kabupaten Morowali Tahun

2OO8

Nomor

019) dicabut dan dinyatakan

tidak

berlaku.

Pasal 40

Pelaksanaan tugas, fungsi dan

tata

keg'a Dinas SosialDaerah

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bupa.ti ini

dilaksanakan mulai Bulan Januari Tahun 2017.

Pasal 41

Pejabat

di Dinas

Sosialllaerah

yang dilantik

berdasarkart Peraturan Bupati ini mulai melaksanakan tugas terhitung sejak Bulan Januari Tahun 2017.

Peraturan Bupati

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini

dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Morowali.

Ditetapkan

di

Bungku

pada

tanggal ?o

Mc,tp+.

?otl

t-

5.

liabag

Hu]:um

BUPATI MOROWALI,

4

Diundangkan di Bungku pada

tanggal ?l

N^4ret

?otl

SE S DAERAH

EN MOROWALI

y'*or.,

Berita Daerah Kabupaten Morowali Tahun 2017

Nomor

O16 PaseJ42

ini mulai berlaku pada

tanggal

PARAF KE C P.i :

:,:.NS]-]

I

i

Referensi

Dokumen terkait

(1) Seksi Sarana Produksi Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi

(1) Laporan penggunaan belanja bantuan sosial berupa uang dan surat pernyataan tanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) huruf a dan huruf b

Wajib pajak mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan/Dinas atau pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak surat ketetapan diterima

(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat dalam bidang penyusunan rencana kerja pelaksanaan kegiatan

(1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian serta membantu Kepala Badan dalam melaksanakan kebijakan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan koordinasi, penyusunan NSPK, penyiapan bahan pembinaan, pemberian bimbingan teknis

Pejabat di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Daerah yang dilantik berdasarkan Feraturan Bupa.ti ini mulai mela-ksanakan tugas terhitung sejak Bulan Januari Tahun

(1) Seksi Kelembagaan dan Perlindungan Tanaman mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan