• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh melalui Learning Object Material terintegrasi Micro Learning sebagai Smart Content SIPEJAR UM pada Era Merdeka Belajar Pasca Pandemi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh melalui Learning Object Material terintegrasi Micro Learning sebagai Smart Content SIPEJAR UM pada Era Merdeka Belajar Pasca Pandemi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh melalui Learning Object Material terintegrasi Micro Learning sebagai Smart Content SIPEJAR UM pada Era Merdeka Belajar

Pasca Pandemi

Andika Bagus N.R.P.1, Mahfudi Sahly Subandi2, Markus Diantoro3, Yusniawati4, Anita Dwi Rahmawati5

1Universitas Negeri Malang, Malang

2Sekolah Tinggi Teknik Industri Turen, Malang

3Universitas Negeri Malang, Malang

4Universitas Negeri Malang, Malang

5Universitas Brawijaya, Malang [email protected]@um.ac.id

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM; (2) menguji tingkat kelayakan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM; dan (3) menguji kemenarikan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (R&D) melalui tujuh tahapan yang meliputi Potensi dan Masalah, Mengumpulkan Informasi, Pengembangan produk, Validasi produk, Revisi produk, pengujian produk, dan revisi akhir produk. Uji tingkat kelayakan dan kemenarikan dilakukan oleh dua tim ahli, yaitu ahli e-learning dan ahli kurikulum pendidikan kejuruan. Hasil dan penelitian ini meliputi: (1) produk yang dikembangkan berupa learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM yang dikembangkan terdiri dari video animasi, modul bermakna, jobsheet terintegrasi, video tutorial, handouts dan insturmen evaluasi; (2) produk yang dikembangkan dinyatakan layak, dengan presentase rata- rata tingkat kelayakan sebesar 96,66%; dan (3) produk yang dikembangkan memiliki tingkat kemenarikan yang cukup tinggi, dengan presentase rata-rata sebesar 96,43%.

Kata kunci: pembelajaran jarak jauh, learning object material, merdeka belajar.

Pendahuluan

Munculnya era pembelajaran digital begitu masif di era sekarang ini. Era pandemi telah mengubah paradigma pembelajaran di Peguruan Tinggi [1]–[3]. Paradigma selama ini menekankan pentingnya aspek tatap muka di kelas (face to face learning) berubah ke model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau biasa di kenal dengan distance learning. Perubahan tersebut sebagai dampak pandemi yang mengubah berbagai strategi pembelajaran. Perubahan paradigma tersebut turut mempengaruhi cara belajar mahasiswa sebagai subjek pebelajar maupun dosen yang memiliki peran sebagai fasilitator pembelajaran.

Selain paradigma pembelajaran yang berubah era pandemi juga mempengaruhi konten pembelajaran yang ikut mengalami diversifikasi.

Diversifikasi tersebut berubah dari konten tradisional menjadi konten elektronik berbasis e- learning. E-learning menjadikan kelas belajar lebih interaktif dan efektif dalam capaian pembelajaran mahasiswa [4], [5]. Hal ini selaras dengan karakteristik mahasiswa era digital. Selain

itu era tersebut juga mendorong terjadinya kebebasan belajar. Hal tersebut biasa dikenal dengan istilah merdeka belajar. Merdeka belajar berfokus pada kebebasan mahasiswa untuk dapat belajar sesuai tingkat kebutuhan dan kemampuannya. Kebijakan merdeka belajar juga turut meningkatkan peran e-learning pada penyampaian konten pembelajaran di Perguruan Tinggi. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk dapat mengakses konten pembelajaran e-learning pada lintas program studi dan lintas Perguruan Tinggi.

Karakteristik pembelajaran era merdeka belajar pasca pandemi berorientasi pada penciptaan iklim pembelajaran yang fleksibel [6], [7]. Iklim tersebut tercermin dari banyaknya mahasiswa yang memilih untuk berpartisipasi dalam program merdeka belajara lintas Perguruan Tinggi. Hal ini dapat terlihat melalui penekanan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Sehingga kualitas lulusan setiap kampus tidak terjadi gap yang besar. Hal tersebut mampu meningkatkan pemerataan akses pendidikan untuk menentukan kompetensi lulusan yang seragam.

(2)

Kompetensi tersebut tertuang dalam tuntutan soft skills dan hard skills untuk menghadapi perkembangan zaman. Khususnya dalam konteks bidang teknologi diselaraskan dengan kebutuhan era education 4.0.

Kebutuhan era education 4.0 mendorong pengemasan materi pembelajaran kedalam bentuk yang lebih rinci dan padat [8]–[10]. Konsep tersebut biasa di kenal dengan pembelajaran berbasis mikro (micro learning). Pembelajaran berbasis micro learning memudahkan dosen untuk menyusun konten pembelajaran sesuai target capaian pembelajaran. Sedangkan siswa lebih mudah memahami materi berdasarkan kemasan yang lebih kecil. Sehingga, konstruksi berpikir mahasiswa menjadi utuh dengan paradigma tersebut.

Model dan jenis micro learning untuk mahasiswa di kemas dalam pembelajaran kecil dan terfokus. Hal tersebut ditandai dengan pembuatan konten pembelajaran berupa learning object dalam bentuk video singkat, gambar, suara, dan teks [11]–[13]. Selaian itu durasi waktu penyajian konten pembejaran juga memiliki keterbatasan.

Sehingga, beban mahasiswa dalam mengingat dan memahami dapat teratasi.

Namun, penyajian konten pembelajaran berbasis learning object diperlukan suatu sistem untuk dapat memanajemen kebutuhan dosen dan mahasiswa. Sistem pembelajaran berbasis online learning di Universitas Negeri Malang menggunakan SIPEJAR. SIPEJAR merupakan sistem pembelajaran terintegrasi antara dosen dan mahasiswa dalam merencakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. SIPEJAR berfungsi sebagai platform digital berbentuk website berbasis moodle yang penting untuk mendukung terciptanya iklim pembelajaran yang atraktif dan interaktif.

SIPEJAR UM memiliki berbagai keunggulan dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa [14]. Berbagai jenis media pembelajaran dapat tersalurkan dengan baik melalui kemudahan yang ditawarkan. Selain itu implementasi strategi pembelajaran yang di rancang mampu mendukung pembelajaran kolaboratif antara mahasiswa dan dosen.

Secara umum learning object material (LOM) merupakan sebuah konten belajar interaktif berbasis website yang dapat digunakan untuk memperkaya pembelajaran. SIPEJAR UM dapat

memuat objek sederhana sampai kompleks. Jenis objek yang dapat diunggah dalam sistem dapat berbentuk gambar, video, kombinasi gambar video, mulitimedia, dan link website.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM; (2) menguji tingkat kelayakan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM; dan (3) menguji kemenarikan learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM. Sehingga, teknologi yang dikembangkan memiliki keunggulan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh secara efektif.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D). Jenis R&D yang dipilih dikembangkan oleh peneliti sesuai kebutuhan tujuan penelitian. Langkah yang ditempuh mencakup tujuh tahapan, meliputi: (1) pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) validasi produk, (4) revisi produk, (5) pengujian produk, (6) dan revisi akhir produk.

Validasi produk dilakukan dengan cara pemberian instrumen validitas produk kepada ahli bidang e- learning dan kurikulum pendidikan kejuruan.

Setelah dilakukan validasi ahli produk diuji tingkat kelayakan dan kemenarikan untuk melihat seberapa besar tingkat efektivitas produk yang dikembangkan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu: (1) produk yang dikembangkan; (2) hasil uji kelayakan produk; dan (3) hasil uji kemenarikan produk. Secara detail dipaparkan sebagai berikut.

Pembelajaran Jarak Jauh Bermakna Melalui Smart Content SIPEJAR UM

Produk yang dikembangkan berupa learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM yang dikembangkan terdiri dari video animasi, modul bermakna, jobsheet terintegrasi, video tutorial, handouts dan insturmen evaluasi. Pada pengembangan learning object material ini, dipilih matakuliah Termodinamika Teknik yang merupakan salah satu matakuliah MBKM di prodi S1 Pendidikan Teknik Otomotif, sehingga sangat diperlukan inovasi-inovasi konten untuk mengembangkan konten di SIPEJAR UM.

(3)

Produk yang dikembangkan ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Learning Object Material terintegrasi Micro Learning pada SIPEJAR UM

Pembelajaran jarak jauh memungkinkan mahasiswa untuk lebih fokus belajar tanpa adanya pikiran tertular penyakit covid-19 [15]. Hal tersebut tentunya menguntungkan siswa dalam menyerap materi pembelajaran lebih dalam.

Namun, tentunya tanpa pendampingan dosen secara langsung dapat mengakibatkan penurunan pemahaman mahasiswa. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan smart content yang lebih interaktif dalam pembelajaran. Konten cerdas dalam SIPEJAR meningkatkan pembelajaran yang lebih interaktif dengan tampilan animasi teknologi digital.

Gambar 2. Produk Smart konten animasi pada SIPEJAR UM

Selama ini tantangan terbesar dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh adalah terhambatnya pemahaman mahasiswa dikarenakan tidak terjadi pendampingan secara langsung oleh dosen. Teknologi yang dikembangkan dikemas dengan baik untuk mengatasi persoalan tersebut.

Sehingga kebermaknaan penyampaian isi materi pembelajaran sama baiknya dengan proses pembelajaran di kelas.

Micro Learning Sebagai Smart Content SIPEJAR UM Sebagai Inovasi E-Learning Pasca Pandemi

Uji kelayakan pad produk yang dikembangkan dilakukan oleh tim ahli kurikulum kejuruan.

Sedangkan uji kemenarikan dilakukan oleh tim ahli e-learning. Hasil rekapan data hasil uji kelayakan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Kelayakan Produk

No Butir Indikator Skor %

1 Kesesuaian konten dengan kompetensi dan indikator capaian pembelajaran pada kurikulum

4.00 100.00

2 Kesesuaian konten materi dengan tujuan proses

pembelajaran bidang kejuruan

4.00 100.00 3 Kemampuan konten media

dalam mensintesis mindset mahasiswa kejuruan

4.00 100.00 4 Kesesuaian konten produk

dengan proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran berdasarkan kurikulum kejuruan

3.33 83.33

5 Keesuaian konten produk dengan kebutuhan serapan knowledge mahasiswa kejuruan

4.00 100.00

(4)

Pada Tabel 1 disajikan bahwa terdapat lima buti indikator uji kelayakan. Dari kelima indikator tersebut didapatkan rata-rata nilai presentase sebesar 96,66%. Hal itu dapat disimpulakn bahwa produk yang dikembangkan sangat layak.

Selanjutnya, hasil dari uji kemenarikan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Kemenarikan Produk

No Butir Indikator Skor %

1 Kemudahan pengoperasian

program atau aplikasi 4.00 100.00 2 Ketepatan memilih desain

dan tampilan 4.00 100.00

3 Konten pembelajaran mudah dipelajari dalam

penggunaannya

3.50 87.50 4 Kombinasi warna dan

background pada media sesuai

4.00 100.00 5 Konten pembelajaran sesuai

dengan karakter peserta didik

4.00 100.00 6 Materi dalam media sesuai

dengan tujuan pembelajaran 3.50 87.50 7 Ketepatan materi dalam

media pembelajaran 4.00 100.00 Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa terdapat tujuh butir indikator pada tahap uji kemenarikan. Dari ketujuh indikator tersebut, rata-rata presentasenya sebesar 96,43%. Hal itu dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan sangat menarik.

Pendekatan penyampaian materi pembelajaran dengan micro learning memfokuskan inti konteks pembelajaran pada aktivitas mahasiswa dalam belajar. Dalam perkuliahan dapat terwujud dalam penyampaian topik dan diskusi yang berfokus pada pemecahan masalah. Sehingga muncul kompleksitas pembelajaran. Hal ini biasa di kenal dengan smart content yang melibatkan mahasiswa dalam berinteraksi dengan media pembelajaran [16].

Mahasiswa memahami konten secara sedikit demi sedikit namun terarah dengan desain micro learning. Mahasiswa terdorong semangat belajarnya dengan inovasi pembelajaran elektronik yang lebih praktis. Hal ini sesuai dengan karakteristik mahasiswa digital dan adanya fenomena pembatasan pembelajaran secara langsung di kelas. Sehingga terjadi keselarasan antaran kebutuhan pembelajaran dan kebermanfaatan teknologi yang dikembangkan.

Learning Object Material Terintegrasi Micro Learning Sebagai Eskalasi Kapabilitas Era Merdeka Belajar

Learning Object Material (LOM) dapat dikemas dalam konten yang spesifik sesuai target capaian pembelajaran yang lebih rinci [17]–[19].

LOM dapat efektif jika menggunakan micro learning sebagai wujud implementasinya. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan kapabilitas mahasiswa dalam belajar. Selain itu teknologi tersebut juga mendukung program merdeka belajar.

Kapabilitas mahasiswa dapat meningkat dikarenakan pemahaman mahasiswa lebih baik melalui penyajian konten yang spesifik dan lebih terfokus. Fenomena ini disebabkan dengan berkurangnya beban mahasiswa dalam mengingat secara langsung materi yang banyak. Selain itu konstruksi berpikir mahasiswa terbangun lebih dalam dengan sajian konten yang lebih praktis.

Teknologi yang dikembangkan sebenarnya berfokus pada pengembangan konten pembelajaran yang praktis namun memiliki kepadatan materi yang dalam. Hal tersebut diwujudkan dengan kombinasi berbagai jenis konten digital. Jika dikaitkan dengan kapabilitas mahasiswa, maka selaras dengan semakin beragamnya konten dapat mendukung kapabilitas mahasiswa. Kapabilitas memiliki arti kemampuan mahasiswa untuk menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja.

Simpulan

Simpulan pada penelitian ini dihasilkan beberapa hal. Pertama, produk yang dikembangkan berupa learning object material terintegrasi micro learning sebagai smart content SIPEJAR UM yang dikembangkan terdiri dari video animasi, modul bermakna, jobsheet terintegrasi, video tutorial, handouts dan insturmen evaluasi. Keuda, produk yang dikembangkan dinyatakan layak, dengan presentase rata-rata tingkat kelayakan sebesar 96,66%. Ketiga, produk yang dikembangkan memiliki tingkat kemenarikan yang cukup tinggi, dengan presentase rata-rata sebesar 96,43%.

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada LP2M Universitas Negeri Malang yang telah memfasilitasi penelitian dan penulisan artikel ini.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya juga disampaikan kepada Forum LPPM LPTKNI yang mensupport maksimal penulisan artikel ini.

(5)

[1] A. AlAdwani and A. AlFadley, “Online Learning via Microsoft TEAMS During the Covid-19 Pandemic as Perceived by Kuwaiti EFL Learners,” J. Educ. Learn., vol. 11, no. 1, p. 132, 2022, doi:

10.5539/jel.v11n1p132.

[2] N. Peimani and H. Kamalipour, “Online education in the post covid-19 era:

Students’ perception and learning experience,” Educ. Sci., vol. 11, no. 10, 2021, doi: 10.3390/educsci11100633.

[3] T. Smith, “Faculty Mindsets in the Era of COVID-19,” Int. J. Multidiscip. Perspect.

High. Educ., vol. 5, no. 2, pp. 123–128, 2020.

[4] S. KESKİN and H. YURDUGÜL, “E- Learning Experience: Modeling Students’

E-learning Interactions Using Log Data,” J.

Educ. Technol. Online Learn., vol. 5, no. 1, pp. 1–13, 2021, doi: 10.31681/jetol.938363.

[5] R. Elcullada Encarnacion, A. A. Galang, and B. J. Hallar, “The Impact and Effectiveness of E-Learning on Teaching and Learning,” Int. J. Comput. Sci. Res., vol.

5, no. 1, pp. 383–397, 2021, doi:

10.25147/ijcsr.2017.001.1.47.

[6] F. A. Yusuf, “The independent campus program for higher education in indonesia:

The role of government support and the readiness of institutions, lecturers and students,” J. Soc. Stud. Educ. Res., vol. 12, no. 2, pp. 280–304, 2021.

[7] A. A. Sihombing, S. Anugrahsari, N.

Parlina, and Y. S. Kusumastuti, “Merdeka Belajar in an Online Learning during The Covid-19 Outbreak: Concept and Implementation,” Asian J. Univ. Educ., vol.

17, no. 4, pp. 35–48, 2021, doi:

10.24191/ajue.v17i4.16207.

[8] T. Mei Kin, A. K. Omar, K. Musa, and A.

M. Ghouri, “Leading Teaching and Learning in the Era of Education 4.0: The Relationship between Perceived Teacher Competencies and Teacher Attitudes toward Change,” Asian J. Univ. Educ., vol.

18, no. 1, p. 65, 2022, doi:

10.24191/ajue.v18i1.17171.

[9] et al., “The Application of Collaborative Learning Model to Improve Student’s 4cs Skills,” Anatol. J. Educ., vol. 7, no. 1, pp.

93–102, 2022, doi: 10.29333/aje.2022.718a.

[10] A. C. F. Costa, V. H. D. M. Santos, and O.

J. de Oliveira, “Towards the Revolution and Democratization of Education: A

Explore Opportunities through Industry 4.0,” Informatics Educ., vol. 21, no. 1, pp.

1–32, 2022, doi: 10.15388/infedu.2022.01.

[11] M. A. Ghasia and E. P. Rutatola,

“Contextualizing Micro-learning Deployment: An evaluation report of platforms for the higher education institutions in Tanzania,” Int. J. Educ. Dev.

using Inf. Commun. Technol., vol. 17, no. 1, pp. 65–81, 2021.

[12] S. Arnab et al., “Designing mini-games as micro-learning resources for professional development in multi-cultural organisations,” Electron. J. e-Learning, vol.

19, no. 2, 2021, doi:

10.34190/ejel.19.2.2141.

[13] C. Y. Choo and A. S. A. Rahim, “Pharmacy Students’ Perceptions and Performance from a Microlearning-based Virtual Practical on the Elucidation of Absolute Configuration of Drugs,” Asian J. Univ.

Educ., vol. 17, no. 4, pp. 1–10, 2021, doi:

10.24191/ajue.v17i4.16187.

[14] F. F. Amanda, S. B. Sumitro, S. R. Lestari, and I. Ibrohim, “Developing complexity science-problem based learning model to enhance conceptual mastery,” J. Educ.

Learn., vol. 16, no. 1, pp. 65–75, 2022, doi:

10.11591/edulearn.v16i1.20408.

[15] A. Belousova, Y. Mochalova, and Y.

Tushnova, “Attitude to Distance Learning of Schoolchildren and Students: Subjective Assessments of Advantages and Disadvantages,” Educ. Sci., vol. 12, no. 1, 2022, doi: 10.3390/educsci12010046.

[16] L. Albó, J. Barria-Pineda, P. Brusilovsky, and D. Hernández-Leo, “Knowledge-Based Design Analytics for Authoring Courses with Smart Learning Content,” Int. J. Artif.

Intell. Educ., vol. 32, no. 1, pp. 4–27, 2022, doi: 10.1007/s40593-021-00253-3.

[17] Sariyatun, N. Suryani, L. A. Sutimin, N. F.

Abidin, and A. Akmal, “The effect of digital learning material on students’ social skills in social studies learning,” Int. J.

Instr., vol. 14, no. 3, pp. 417–432, 2021, doi: 10.29333/iji.2021.14324a.

[18] M. Şimşek and N. Yazıcı, “Examining the digital learning material preparation competencies of preservice mathematics teachers,” Particip. Educ. Res., vol. 8, no. 3,

pp. 323–343, 2021, doi:

10.17275/per.21.68.8.3.

[19] N. Osman, S. Salwa Mohd Noor, and N.

(6)

Mohmad Rouyan Norhayati Che Hat, “The use of PowerPoint in developing multimedia-based teaching and learning materials for learning Arabic Language,” J.

Lang. Linguist. Stud., vol. 18, no. 1, pp. 15–

21, 2022, doi: 10.52462/jlls.163.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini KAMIS Tanggal DUA PULUH ENAM Bulan MEI Tahun DUA RIBU ENAM BELAS , kami yang bertanda tangan di bawah ini Kelompok Kerja V Tahun Anggaran 2016, yang dibentuk

[r]

Produk etanolisis campuran dari PKO dengan minyak biji mengkudu (MBM) diharapkan cukup potensial sebagai bahan pengawet sekaligus dapat meningkatkan nutrisi asam

Selain itu pemahaman materi kuliah baik manajemen keuangan, akuntansi pengantar dan analisa laporan keuangan memiliki peranan sama dan berkesinambungan antara satu

Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai

Dengan selesainya evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi untuk pekerjaan Pengadaan Semen, maka dengan ini kami mengundang

Untuk membuktikan teori tersebut, maka perlu dilakukan penelitian bagaimana pengaruh penyeimbangan beban terhadap arus netral.Oleh sebab itu,untuk mempelajari lebih lanjut

- Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)?.