• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN BANK SAMPAH TERATAI PUTIH DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENDAMPINGAN BANK SAMPAH TERATAI PUTIH DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN BANK SAMPAH TERATAI PUTIH DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

DIKELURAHAN AIR PUTIH KECAMATAN TUAH MADANI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas –tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau

OLEH

MUSHLIHAH NIM. 11840122694

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU 1444 H/ 2022 M

5561/PMI-D/SD-S1/2023

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamin, penulis panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pendampingan Bank Sampah Teratai Putih dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani” dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.

Sholawat serta salam semoga tetap semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhaamd SAW, Nabi akhir zaman, pemimpin yang membawa Islam menjadi dikenal oleh dunia, suri tauladan yang tidak ada duanya dan semoga kita menjadi umat yang kelak mendapat syafaatnya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana sastra satu (S1) dalam ilmu Pengembangan Masyarakat Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Qasim Pekanbaru Riau. Dengan keterlibatan penulis dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis telah melakukan bimbingan dan mendapat saran, motivasi dari berbagai pihak. Sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi pribadi penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M. Ag. Selaku Rektor UIN Sultan Syarif Qasim Riau.

2. Dr. Imron Rosidi, S.Pd., MA selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Qasim Riau.

3. Dr. Titi Antin, M.Si dan Yefni, S. Ag., M.Si selaku kepala jurusan dan sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Qasim Riau.

4. Muhammad Soim S.Sos.I., MA selaku pembimbing yang membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar dan teliti. Peneliti ucapkan terimakasih karena telah memberikan dukungan dan arahan serta do‟a kepada penelito sehingga peneliti bisa sampai pada tahap ini

(8)

ii

6. Seluruh Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih telah mendidik dan memberikan banyak ilmu dan pengetahuan kepada peneliti. Semoga Allaah SWT membalas jasa yang telah Bapak dan Ibu berikan.

7. Seluruh staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, peneliti ucapkan terimakasih karena telah membantu peneliti dalam pengurusan administrasi dan memberikan informasi selama penyelesaian skripsi ini.

8. Lurah, pengurus Bank Sampah serta warga di Kelurahan Air Putih yang telah ,membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian.

9. Kedua orang tua yang sangat peneliti cintai dan hormati, ayahanda H. Wan Abd Muhaimin dan Ibunda Asmawati. Terimakasih atas segala jasa yang tak mungkin bisa peneliti balas, terimakasih atas dukungan serta do‟a yang tidak pernah berhenti kalian panjatkan untuk peneliti.

10. Keluarga besar “Wan Family” Wan Muhammad Rasyid Ridho, S.Pd.I(Along), Wan Khairunnisa (Angah), Wan Rudhoh, S.Pd.I (Alang), Wan Khairul Fuad, S.Sos (Udo), Wan Al-Munawwaroh, S.Ag (Kakak) dan Wan Maulana Ahsan. Terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan keapada penulis.

11. Keponakan-keponakan penulis Wan Jazila Rasyid, Rifqi Hamdiza, Annasya Adrina Salwa, Wan Erdogan Rasyid, Wan El-Zafran Rasyid, Hurril Faradisa, and last adik Xaquil “Muhammad Al-Fatih”. Terimakasih atas senyuman yang udah jadi penyemangat penulis.

12. Septy Lavavia Amrida, Fitri Suci Darmawati, Nurfadila, Sabrina Aisyah Putri, terimakasih atas segala dukungan dan nasehat yang telah diberikan kepada penulis.

(9)

iii

13. Keluarga besar Jurusan Pengembangan Mayarakat Islam terkhusus angkatan 2018 dan teman-teman PMI A 18 yang telah membantu peneliti dengan memberikan saran serta semangat dan dukungan.

14. Teman serta sahabat KKN Pandau Jaya yang telah membantu peneliti dengan memberikan dukungan selama masa peneliti menyusun skripsi ini sampai selesai.

Pekanbaru, 30 Oktober 2022

Mushlihah 11840122694

(10)

iv

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Penegasan Istilah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Sitematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 10

C. Konsep Oprasional ... 26

D. Kerangka Pikir ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Sumber Data dan Penelitian ... 30

D. Informan Penelitian ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Validitas Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani .. 35

B. Gambaran Umum Bank Sampah Kelurahan Air Putih ... 36

(11)

v

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 38 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 50 B. Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

vi

Putih dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani

Salah satu tugas dan fungsi dari Bank Sampah Teratai putih adalah memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat umum mengenai pengelolaan kebersihan lingkungan serta manfaat sosial, ekonomi, lingkungan yang dihasilkan dari proses pengelolaaan tersebut.

Sesuai peraturan pemerintah tersebut kegiatan yang digagas Masyarakat Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani terkhususnya di RT 02 RW 02 dengan anggota kurang lebih 30 orang yang berusaha mendirikan Bank Sampah yang dikelola secara mandiri dengan dibantu oleh masyarakat setempat. Permasalahan utama berkaitan dengan sumber daya manusia dan peralatan teknis yang mendukung dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Pendampingan dilakukan dalam bentuk penyuluhan tentang pentingnya kebersihan lingkungan, serta aksi lapangan dalam bentuk kerja bakti meningkatkan kebersihan lingkungan. Setelah pendampingan selesai, tingkat kepedulian sebagian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan peran aktif dan antusias mereka dalam mengikuti kegiatan aksi lapangan dalam meningkatkan kebersihan lingkungan.

Kata kunci :Kebersihan lingkungan, Bank Sampah

(13)

vii Abstrak

Mushlihah (11840122694). Assistance of the White Lotus Garbage Bank in Management of Environmental Cleanliness in Air Putih Village, Tuah Madani District

One of the tasks and functions of the White Lotus Garbage Bank is to provide socialization and assistance to the general public regarding the management of environmental hygiene and the social, economic, environmental benefits resulting from the management process.In accordance with this government regulation, the activities initiated by the Air Putih Village Community, Tuah Madani District, especially in RT 02 RW 02 with approximately 30 members, are trying to establish a Waste Bank that is managed independently with the assistance of the local community. The main problems relate to human resources and technical equipment that support environmental hygiene management. Assistance is carried out in the form of counseling about the importance of environmental cleanliness, as well as field action in the form of community service to improve environmental cleanliness. After the mentoring was finished, the level of concern for some people about environmental cleanliness began to increase. This can be seen from their increased active role and enthusiasm in participating in field action activities in improving environmental hygiene.

Keywords: Environmental cleanliness, Garbage Bank

(14)

1

Lingkungan hidup yang bersih dan sehat merupakan dambaan bagi setiap warga masyarakat. Lingkungan bersih dan sehat juga merupakan salah satu modal dasar penting bagi pembangunan manusia Indonesia karena kualitas lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu pemerintah bersama-sama dengan masyarakat harus berupaya untuk menciptakan lingkungan menjadi bersih dan sehat.

Kebersihan lingkungan adalah keadaan di mana lingkungan bebas dari kotoran, termasuk didalamnya debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan masih saja menjadi masalah dan perdebatan. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini terutama juga terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Padahal, menjaga kebesihan lingkungan penting dilakukan agar para penduduknya terhindar dari berbagai penyakit dan bemcana alam.

Banyak aktivitas manusia yang berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan, misalnya pengelolaan sampah dan limbah yang kurang baik, meningkatnya penggunaan bahan-bahan yang tidak mampu didegradasi oleh alam, meningkatnya jumlah dan penggunaan kendaraan pribadi dan kendaraan yang tidak layak jalan, dan operasi industri yang berpengelolaan buruk.

Kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan semakin memperparah kondisi lingkungan. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai atau selokan yang dapat menyebabkan meluapnya air sungai atau banjir yang tidak terduga.

Bahkan banyak berdiri bangunan yang tidak memikirkan saluran air

(15)

2

pembuangan sehingga air tidak mengalir normal atau sistem drainase yang tidak berjalan karena banyaknya perambatan.

Hasil observasi yang dilakukan adalah, yang pertama pendampingan yang dianalisis dalam pengelolaan kebersihan lingkungan melalui program bank sampah Teratai Putih dikelurahan Air Putih, Kec.

Tuah Madani sudah berjalan. Mulai dari tahapan pendampingan perencanaan dalam kegiatan menabung sampah, evaluasi dalam menabung sampah, dan sampai menikmati hasil dari bank sampah dalam kehidupan masyarakat. Strategi yang dilakukan dengan sosialosai, penyampaikan dari mulut ke mulut.

Faktor yang mempengaruhi yaitu faktor eksternal. Yang kedua dampak pada lingkungan yaitu lingkungan menjadi bersih dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya, dampak ekonomi yaitu warga mendapat pemasukan berupa uang, dampak sosial yaitu hubungan antar warga semakin baik dan psikologi yaitu pemikiran warga yang telah sadar akan kepentingan lingkungan setelah adanya bank sampah.

Melihat kondisi diatas maka pemerintah harus menjadi pionir dalam menggalakkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat menyadari akan kebutuhan pokok mengenai pemukiman yang sehat. Mereka harus diberi pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya pemukiman yang bersih dan sehat melalui berbagai media sosialisasi atau pelaksaan program pemerintah yang lebih menitikberatkan pada peningkatan partisipasi masyarakat setempat, sehingga mereka lebih banyak memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan mempertahankan atau bahkan meningkatkan kondidsi lingkungan menjadi lebih baik.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk berkerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Peraturan daerah tentang kebersihan lingkungan telah

(16)

diterbitkan oleh pemerintah dalam upaya menggalakkan kesadaran masyarakat terhadapkesadaran lingkungan.

Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menciptakan kebersihan lingkungan, kemudian masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, maka dapat kita lihat alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari- hari. Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Kelurahan Air Putih merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tuah Madani yang letaknya berdekatan dengan lingkungan universitas dan kebanyakan penduduknya juga mencakup mahasiswa-mahasiswa yang terkadang hanya mengonsumsi makanan siap saji yang mengakibatkan banyaknya sampah plastik dan sebagainya. Dalam menjaga kebersihan lingkungan, banyak dari masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, dan belum bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat.

Kesadaran warga tersebut terhadap kebersihan lingkungan juga masih rendah, hal ini dapat dilihat dari pengelolaan kebersihan lingkungan yang sangat minim dari masyarakat setempat sehingga kondisi lingkungan menjadi tidak terawat apalagi pada saat musim hujan. Sampah berserakan dimana-mana dan saluran air selokan yang tidak lancar akibat pembuangan sampah yang sembarangan.

Permasalahan yang ada pada saat ini antara lain adalah :

1. Kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap permasalahan kebersihan lingkungan

2. Pengetahuan masyarakat yang masih rendah dalam hal pengelolaan kebersihan lingkungan

3. Partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam hal kebersihan lingkungan

4. Kondisi kebersihan lingkungan yang masih memprihatinkan pada beberapa loksi.

(17)

4

Manusia atau Masyarakat memiliki peran penting atau partisipasi dalam melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat setiap hari menjalankan aktivitas dan menghasilkan sampah. Sehingga perlu adanya bentuk tanggung jawab dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Penanggulangan sampah akan tepat dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat dalam kegiatan penanggulangan dan pengelolaan sampah untuk melestarikan lingkungan sudah banyak dilakukan, anataranya dengan kegiatan TPA (land-filling), pembakaran atau insenerasi, dan daur ulang (recycling) yaitu 3R (Recycle, Reuse, dan Reduce).

B. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam judul ini, Penulis akan menjelaskan beberapa istilah di antaranya :

1. Pendampingan

Pendampingan menurut direktorat Bantuan Sosial adalah suatu proses pemberian kemudahan yang diberikan pendamping kepada klien dalam mengidentifikasi kebutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kemandirian dapat terwujud.1

2. Bank Sampah

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering yang dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Masyarakat yang menabunh yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.

Sampah yang ditabung, ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang yang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama.2

1 Direktorat Bantuan Sosial, Pedoman Pendamping Pada Rumah Perlindungan dan trauma center, (Jakarta: Departemen Sosial, 2007), hal 4

2 Dinas Lingkungan Hidup, Apa itu bank sampah? Dan apa manfaatnya, 2019

(18)

3. Pengelolaan

Pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak oarang yang mengartikan manajemen sebagai pengturan, pengelolaan, dan mengadministrasikan, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

4. Kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptalkan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendampingan Bank Sampah Teratai Putih dalam pengelolaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani ? D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui gambaran gerakan pendampingan Bank Sampah Teratai Putih dalam pengelolaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah 1. Kegunaan Institusional

a. Sebagai salah satu syarakt memperoleh gelar sarjana sosial di program studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

(19)

6

b. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memperkaya khasana keilmuan khususnya keilmuan Pemberdayaan Masyarakat Islam.

2. Bagi Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambahka pengalaman dan keterampilan cara meningkatkan kemampuan kosakata baru dalam pembelajara, sehingga dengan demikian dapat memberikan masukan dan pembelajaran untuk proses kedepan.

b. Menambah wawasan penulis dan masyarakat

c. Sebagai sumber informasi pada Universitas Islam Nergeri Sultan Syarif Qasim agar dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya.

F. Sitematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi dalam 6 (enam) bab dan setiap bab dibagi atas sub bab. Pembahasan dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan kajian tentang kajian terdahulu, landasan teori, serta kerangka berfikir

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, informasi penelitian, teknik pengumpulan data, informasi penelitian, teknik pengumpulan data validasi data dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM

Pada gambaran ini menguraikan tentang gambaran umum Pendampingan Bank Sampah dalam pengelolaan Kebersihan

(20)

Lingkungan diKelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani dalam perspektif dakwah bil-hal.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisi hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yasng dibagi dalam dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka ada beberapa kajian terdahulu yang telah diteliti oleh beberapa peneliti lainnya yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Adhianty Nurjanah dengan judul Pemberdayaan Mayarakat Melalui Sinergisitas Peran Gender pada Program CSR Bank Sampah Mandiri PT. Holcim Indonesia TBK Cilacap Plant (2018),3 penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian untuk mencari fakta dengan interprestasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskrisi, gambaran atau lukisan secara sistematis,faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Adapun strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pada strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pada penelitian ini menggunakan studi kasus terpancang (embeded case study research) yaitu peneliti studi kasus dimana permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan sejak awal.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Utomo dengan judul Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Mealalui Bank Sampah Dikecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun 2020, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah bank sampah di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Sampel penelitian ini adalah 40 nasabah Bank Sampah aktif di Kecamatan Jebres Koata

3 Nurjanah Adhianty 2018 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sinergisitas Peran Gender pada Program CSR Bank Sampah Mandiri PT. Holcim Indonesia TBK Cilacap Plant

(22)

Surakara. Teknik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumoulan data yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi dengan intrument berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi masyarkat dalam pelaksanaan 3R melalui bank sampah adalah deskriptif kuantitatif dengan tabulasi dan skoring. Teknik analisis untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi terhadap partisipasi masyarakat dalam pelaksaan 3R melalui bank sampah dengan analisis regresi linier berganda. Teknik analisis untuk mengetahui pola persebaran bank sampah adalah analisi tertangga terdekat.4

3. Penelitian yang dilakukan oleh shofiah Dewistasari, dengan judul Peran Bank Sampah Matahari Dalam Meningkatkan Modal Sosial dan Partisipasi Masyarakat Untuk Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Mediun. Dalam penelitian skripsi ini menggunakan teori tindakan sosial oleh Max Weber, jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan adata dilakuakn dengan menggunakan beberapa tknik, yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunbakan model analiss interaktif, yaitu terdiri dari tiga komponen utama, diantaranya adalah redukasi data, penyajian data, verifikasi data. Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sehingga penulis dapat mengetahui secara pasti apa yang penulius butuhkan.5

4 Utomo Joko, 2020 Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Melalui Bank Sampah Dikecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun 2020

5 Dewistasarri Shofiah, Peran Bank Sampah Matahari Dalam Meningkatkan Modal Sosial dan Partisipasi Masyarakat Untuk Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Mediun (2017)

(23)

10

B. Landasan Teori 1. Pendampingan

a. Pengertian pendampingan

Pendampingan menurut direktorat Bantuan Sosial adalah suatu proses pemberian kemudahan yang diberikan pendamping kepada klien dalam mengidentifikasi kebutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kemandirian dapat terwujud.6 Pendampingan merupakan strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan prinsip yakni membantu orang. Dalam konteks kali ini ditugaskan sebagai pendamping bukan pemecah masalah.

Menurut Wiryasaputra, pendampingan adalah proses penjumpaan pertolongan antara pendampingan dan orang yang didampingi. Perjumpaan itu bertujuan untuk menolong orang yang didampingi agar dapat menghayati keberadaannya dan mengalami pengalamannya secara penuh dan utuh, sehingga dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia untuk berubah, bertumbuh dan berfungsi penuh secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Karena pendampingan merupakan perjumpaan, maka ada dinamika yang terus berkembang. Dimanika itu berubah dari waktu ke waktu. Ada banyak irama dan warna. Pendampingan merupakan proses perjumpaan yang dinamis.

Purwadarmita menyatakan, pendampingan adalah suatu proses dalam menyertai dan menemani secara dekat, bersahabat dan bersaudara, serta hidup bersama-saama dalam suka dan duka, bahu membahu dalam menghadapi kehidupan dalam mencapai tujuan bersama yang diinginkan.

6 Direktorat Bantuan Sosial, Pedoman Pendamping Pada Rumah Perlindungan dan trauma center, (Jakarta: Departemen Sosial, 2007), hlm 4

(24)

Menurut Deptan, pendampingan adalah pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan tenaga pendamping yang berperan sebagai fasilator, komunikator dan dinamisator. Dari pengertian tersebut dapat diambil benang merah, bahwa pendampingan merupakan kegiatan sukarela dari individu atau kelompok luar untuk membelajarkan sekelompok yang bertujuan untuk menambahkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan potensi mereka atas interaksi dari, oleh dan untuk anggota kelompok.

Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum digunakan oleh pemerintah dan lembaga non profit dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas dari sumber daya manusia, sehingga mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Kemanapun sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pembrdayaan setiap kegiatan pendampingan.7

Mengutarakan bahwa pendampingan merupakan strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, selanjutnya dikatakan pula dalam kutipan payne bahwa pendampingan merupakan strategi yang lebih mengutamakan “making the best of the client’s tresources”.

Keterlibatan masyarakat sebagai sumber daya manusia untuk memberdayakan didirinya, merupakan potensi untuk mencapai tujuan masyarakat, yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Seperti yang dikatakan dalam pedoman penyuluhan kehutanan”2004 hal 2” bahwa pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama masyarakat dalam

7 Suharto.Edi (2005) membangun masyarakat memberdayakan rakyat, bandung : Refika Aditama hal 93

(25)

12

mencermati persoalan nyata yang dihadapi di lapangan selanjutyanya mendiskusikan bersama untuk mencapai untuk mencari alternatif pemecahan kearah peningkatan kapasitas produktivitas masyarakat. Selanjutnya dikatakan bahwa pendampingan berintikan sebagai upaya menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik.

Kutipan diatas memperlihatkan bahwa pendampingan bukan saja dilakukan oleh tenaga pendamping atau petugas lapangan kepada masyarakat tetapi juga dibutuhkan keterlibatan masyarakat sebagai potensi utama untuk dikembangkan dan mengembangkan diri. Karena masyarakat lebih mengetahui apa yang dimiliki dan apa yang menjadi permasalahannya. Kaitannya dengan pengelolaan kebersihan lingkungan dalam pendampingan untuk memotivasi masyarakat agar dapat merubah prilaku. Bila prilaku masyarakat sudah berubah maka anggota masyarakat tersebut akan membuang sampah pada tempatnya. Prilaku yang sehat dan bersih dengan tidak mengotori lingkungan sekitarnya dengan menyentuh pola pikir, prilaku dan kebiasaan masyarakat. oleh karena itu kegiatan pendamping sebagai upaya strategis sangat menarik untuk dikembangkan kepada masyarakat yang kurang partisipasi dalam kebersihan lingkungan.

Pendampingan adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan tenaga pendamping yang berperan sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator.8

Pendamping merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan dalam kelompok yang lebih berkonotasi pada menguasi, mengendalikan dan mengontrol.9 Kata pendamping lebih bermakna pada

8 Primahendra, “Pembangunan Berkelanjutan dan Peran Masyarakat Sipil”(2002) hal 6

9 Badan Perkumpulan Keluarga Berencana (BPKB) Jawa Timur (2001) hal 5

(26)

kebersamaan, kesejajaran, samping menyamping, dan karenanya kedudukan antara keduanya (pendamping dan dampingan) sederajat, sehingga tidak ada kotomi antara batasan dan bawahan.

Hal ini membawa implikasi bahwa peran pendamping hanya sebatas pada memberikan alternatif, saran, dan bantuan konsultasi dan tidak ada pengambilan kepututusan.

Berkaitan dengan itu pendamping berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun kelompok untuk menumbuhkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan. Pendamping diupayakan untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat yang didampingi dapat hidup secara mandiri. Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan untuk anggota, serta mengembangkan kesetia kawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka menumbuhkankembangkan kesadaran sebagai manusia yang utuh, berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Pendamping perlu meningkatkan kemampuan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti bagaimana melakukan identifikasi masalah, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan lain-lain. Perubahan prilaku masyarakat hendaknya tetap mengacu pada kearifan lokal dan budaya masyarakat, seperti sifat gotong royong, kerjasama, rasa empati dan nilai-nilai positif lainnya. Seorang pendamping juga dituntut dapat menjadi penghubung masyarakat dengan berbagai lembaga yang terkait, karena dibutuhkan untuk pengembangan kelompok. Keberhasilan pendamping ditandai dengan adanya perubahan prilaku masyarakat

(27)

14

dalam aspek peningkatan kapasitas, untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.10

b. Fungsi dan peran pendamping

Menurut Purwasasmita dan Wiryasaputra, dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendamping memiliki fungsi

a. Fungsi penyembuhan (healing)

Fungsi ini dipakai oleh pendamping ketika melihat keadaan yang perlu dikembalikan keadaan semula atau mendekati keadaan semula. Fungsi ini dipakai untuk membantu orang yang didampingi menghilangkan gejala-gejala dan tingkah laku yang disfungsional sehingga dia tidak menampakkan lagi gejala yang mengganggu dan dapat berfunsi kembali secara normal sama seperti sebelum mengalami krisis. Seperti alat pemersatu seperti alat pemersatu apabila yang agent saling bertentangan atau konflik.

b. Fungsi membimbing (Guiding)

Fungsi membimbing ini dilakukan pada waktu orang harus mengambil keputusan tertentu tentang masa depannya. Dalam hal ini, klien sedang dalam proses pengambilan keputusan dan membantu dalam pemecahan masalah.

c. Fungsi menopang (Sustaining)

Fungsoi ini dilakukan bila klien tidak mungkin kembali keadaan semula. Fungsi menopang digunakan sekarang sebagaimana adanya, kemudian berdiri diatas kaki sendiri dalam keadaan baru, bertumbuh secara penuh dan utuh.

d. Fungsi memperbaiki hubungan (Reconceling)

Fungsi ini dipakai untuk membantu klien bila mengalami konflik batin dengan pihak lain yang mengakibatkan putus dan rusaknya hubungan.

10 Anwas (2014:100)

(28)

e. Fungsi membebaskan (libereting, empowering, capacity building) fungsi ini dapat juga disebut sebagai “membebaskan”

(libereting) atau “memampukan” empowing atau memperkuat (capacity building).11

Seperti mengurangi hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan yang terjadi didalam kegiatan belajar mandiri. Pendamping sebagai fasilitator menurut Ibrahim Yunus, memiliki empat fungsi dalam mengelola pembelajaran dimasyarakat, yaitu:

1. Sebagai narasumber 2. Sebagai guru

3. Sebagai mediator 4. Sebagai penantang,

Fasilitator harus mampu menolong dan mengemukakan potensi dan kapasitas masyarakat sehingga kelompok masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas pengembangan.

c. Tugas Pendamping

Seorang pendamping memiliki tugas pokok yaitu 1. Mengindetifikasi calon warga belajar

2. bersama-sama warga belajar mengindetifikasi narasumber teknis dan melakukan indetifikasi jenis potensi yang dimiliki 3. memfasilitasi setiap pembelajaran

4. membantu warga belajar mengelola kegiatan belajar mandiri 5. membantu dalam proses pembuatan produk dari hasil kegiatan

belajar mandiri

6. memberikan motivasi belajar mandiri secara maksimal dan penuh tanggungjawab.

11 Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit (2006) hal 87-93

(29)

16

d. Tujuan Pendamping

Menurut Wiryasaputra, ada beberapa tujuan dari pendampingan antara lain adalah :

1. Membantu klien berubah menuju pertumbuhan, pendamping secara berkesinambungan memfasilitasi orang yang didampingi menjadi agen perubahan bagi dirinya dan lingkungannya. Dan pendaping berusaha membantu orang yang didampingi sedemikian rupa sehingga mampu menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah.

2. Membantu klien mencapai pemahaman diri secara penuh dan utuh, dalam artian orang yang didampingi memahami kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. Melalui pendampingan, pendamping membantu orang yang didampingi untuk menyadari sumber-sumber yang ada pada dirinya, kemudian memakainya untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi dan akhirnya bertumbuh.

3. Membantu klien untuk belajar berkomunikasi yang lebih sehat.

Pendampingan dapat dipakai sebagai media pelatihan bagi orang yang didampingi untuk komunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.

4. membantu klien untuk berlatih bertingkah laku yang lebih sehat.

5. Membantu klien untuk belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh.

6. Membantu orang yang didampingi dapat bertahan, dalam artian membantu orang agar menerima keadaan dengan lapang dada dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru.

7. Membantu klien untuk menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional, pendamping membantu orang yang didampingi

(30)

untuk menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang mengganggu sebagai akibat dari krisis, mungkin juga gejala itu bersifat patologis.

e. Tahap Proses Pendampingan

Dalam proses pendampingan menurut Wiryasaputra ada 6 tahap pendampingan yang harus dilakukan.

Pertama dimulai dari menciptakan hubungan kepercayaan, karena pendampingan berdasar pada hubungan kepercayaan. Tanpa kepercayaan, tidak mungkin perubahan terjadi.

Kedua, mengumpulkan data dan anamnesis, dalam tahap ini pendamping berusaha mengumpulkan informasi, data atau fakta.

Hindari tindakan bersifat intrigatif. Dengan data demikian diharapkan pendamping mampu membuat diagnosis, rencana pertolongan dan tindakan pertolongan yang secara relevan, akurat dan menyeluruh.

Ketiga, menyimpulkan atau sintesis dan diagnosis. Dalam tahap ini, pendamping diharapkan dapat melakukan analisis data, mencari kaitan anatara satu gejala dan gejala yang lain, membuat sintesis dan kemudian menyimpulkan apa yang menjadi permasalahan utama atau keprihatinan batin pokok yang sedang digumuli oleh orang yang didampingi.

Keempat, pembuatan secara tindakan. Pendamping diharapkan membuat rencan pertolongan. Tindakan apa yang akan dilakukan, sarana apa yang akan digunakan, pendamping juga menentukan kapan rencana itu akan dilakukan, bagaimana proses pertolongan dilakukan, teknik apa yang akan digunakan dan siapakah atau pihak-pihak manakah yang akan dilibatkan dalam proses pendampingan.

Kelima, tindakan pertolongan. Pendamping melakukan tindakan pertolongan yang telah direncanakan, semua dilakukan secara kesenambungan dan berkelanjutan.

(31)

18

Keenam adalah pemutusan hubungan. Setelah tahap riview dan evaluasi, pendampingan perlu mengatur pemutusan hubungan.

2. Pengelolaan Kebersihan Lingkungan a. Pengertian Pengelolaan

Dalam kamus Bahasa Indonesia Lengkap disebutkan bahwa pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapai tujuan.12

Marry Parker Follet (1997) mendefinisikan pengelolaan adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapain tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat

1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia maupun faktor-faktor produksi lainnya.

2. Proses yang bertahap mulai dari perencanaa, pengorganisasian pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

3. Adanya seni dalam penyelesaian pekerjaan.13

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”, terbawa oleh derasnya arus penambahan kata pungut kedalam bahasa Indonesia, istilah Inggris tersebut lalu di Indonesia menjado manajemen.

Management berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajement. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses

12 Daryanto, Kamus Indonesia Lengkap, (Surabaya : Apollo, 1997) hal 348

13 Erni Tisnawati, Kurniawan Saefullah, Pengantar Management, (jakarta : Kencana Perdana Media group, 2009) hal 6

(32)

untuk mewujudkan tujuan yang di inginlkan melalui aspek-aspeknya anatara lain planning, organising, actuating, dan controling.

Problematika tentang pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasinya masyarakat atau warga dapat ikut mengelola sampah terutama dilingkungan masing- masing. Warga masyarakat dapat mengubah perilakunya dari tadi masa bodoh berubah untuk ikut mengelola permasalahan sampah. Permasalahan sampah tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menuntut partisipasi masyarakat seluas-luasnya untuk mencari solusi dalam mengelola sampah dari sumber masalah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Pada konteks ini, masyarakat perlu mengalami proses pemberdayaan agar mereka siap mengelola dan menyelesaikan problema sampah di lingkungannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan (manajemen) adalah suatu cara atau proses yang dimuali dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan agar berjalan refektif dan efisien.

b. Fungsi Pengelolaan

Menurut Terry daalam Sobri, dkk (2009:1) meengartikan fungsi pengelolaan seabagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain. Sedangkan menurut John D. Millet dalam Burhanuddin (1994:34) fungsi pengelolaan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok normal untuk mencapai tujuan.

Berikut beberapa fungsi pengelolaan yang dikemukakan oleh para ahli:

Henry Fayol, mengemukakan ada 5 fungsi pengelolaan antara lain

(33)

20

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Pengorganisasian) 3. Commanding (Pemberian Perinyah) 4. Koordinating (Pengkoordinasian) 5. Controling (Pengawasan)

George R. Terry (2006:342) menuliskan ada 4 fungsi pengelolaan yang dikenal dengan POAC antara lain: a. Planning, b. Organizing, c.

Actuating, d. Controling

Sedangkan John F. Mee mengemukakan 4 fungsi pengelolaan atara lain: a. Planning, b. Organizing, c. Motivating, d. Controling

Fungsi pengelolaan yang dikemukakan John F. Mee sebenarnya hampir sama dengan konsep fungsi pengelolaan Georgeo R. Terry, hanya saja actuating diperhalus menjadi motivating yang kurang lebih artinya sama.

Dari beberapa defenisi dan konsep pengelolaan diatas dapat dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses yang berhubungan enggan implementasi indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen yang berperan penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga, maupun organisasi atau perusahaan. Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyamgkut keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai aktivitasnya harus menfokuskan pada perencanaan yang menyangkut penyusunan staff penetapan program latihan jabatan dan lain sebagainya.

Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan jangga panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahawa suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi

(34)

tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

c. Pengertian Kebersihan Lingkungan

Pengertian kebersihan lingkungan adalah kegiatan menciptakan atau menjadikan lingkungan yang bersih, indah, asri, nyaman, hijau, dan enak dipandang mata. Kebersihan lingkungan tentu tidak satu tempat saja, misalnya saja kebersihan kantor yaitu kebersihan lingkungan tempat bekerja, kebersihan sekolah yaitu kebersihan lingkungan tempat belajar atau menuntut ilmu, dan ;lain sebagainya.

Kebersihan lingkungan hendaknya tidak terpisahkan dari setiap manusia, lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan memberikan masalah yang besar kepada manusia. Oleh sebab itu kita wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil dan ,mulai dari sekarang. Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau.14

Kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.15

Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menimbulkan berbagai penyakit dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.

14http://www.tutorialto.com/pendidikan/1136-pengertian-kebersihan-lingkungan.html

15 http://juaria.blogspotcom.blogspotcom/2011/05/kebersihan.menurut.ajaran.islam.html

(35)

22

d. Tujuan Pengelolaan Kebersihan Lingkungan

Setiap kegiatan bisa dikatakan sukses dan berhasil apabila rencana tujuan yang diinginkan bisa terlaksana dan tercapai, dan tujuan tersebut membawa perubahan yang lebih baik.

Tujuan pengelolaan kebersihan menurut Zulkifli (2014:16) diantaranya:

1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.

2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara arif dan bijaksana 3. Mewujudkan manusia sebagai pembina dan mitra lingkungan

hidup.

4. Melaksanakan pembangunan keberlanjutan yang berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

3. Bank Sampah

a. Pengertian bank sampah

Bank sampah merupakan tempat pengumpulan dan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang, dan didaur ulang yang memiliki nilai ekonomis, yang dicatat atau dibukukan dalam bentuk buku tabungan.

Bank sampah juga dapat disebut social enterprise. Sampah yang identik dengan anggapan negatif, sehingga diirikannya bank sampah adalah bagaimana membalikkan persepsi sampah yang identik dengan image negatif menjadi image positif.

Sampah yang selalu kita kenal adalah benda yang kotor, berpotensi membawa penyakit atau virus, tempat bersarang nyamuk dan hal buruk lainy, serta sampah juga menjadi barang yang harus ditekan produksinya.

Hal lainnya juga adalah sampah yang tidak ramah lingkungan harus ditekan dengan 3R yang telah dirogramkan oleh pemerintah dan juga telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.16

16 Khusnul Khotimah 2014 bank sampah terintegrasi berbasis edukasi

(36)

b. Mekanisme Bank Sampah

Pengelolaan sampah berbabis Bank memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut mekanisme kerja Bank Sampah

1. Pemilihan Sampah RumahTangga

Nasabah harus memilah sampah sebelum disetorkan ke bank Sampah. Misalnya berdasarkan kategori sampah organik dan anorganik. Biasanya sampah anorganik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahan : plastik, kertas, kaca, dan lain-lain.

Pengelompokan sapah akan memudahkan proses penyaluran sampah. Dengan sistem bank sampah secara tidak langsung masyarakat telah membantu mengurangi timbunan sampah ditempat pembuangan akhir. Sebab sebagian besar sampah yang telah dipilah dan dikirimkan ke bank akan dimanfaatkan kembali, sehingga yang tersisa dan dibuang menuju TPA, hanya sampah yang tidak bernilai ekonomi .

2. Penyetoran Sampah ke Bank Sampah

Waktu penyetoran sampah biasanya telah disepakati sebelumnya.

Misalnya, dua hari dalam sepekan. Penjadwalan ini maksudnya untuk menyamankan waktu nasabah menyetor dan pengangkutan ke pengepul. Hal ini agar sampah bertumpuk dilokasi Bank Sampah.

3. Penimbangan

Sampah yang sudah disetor kebank kemudian ditimbang. Berat sampah yang bisa disetorkan sudah ditentukan pada kesepakatan sebelumnya, misalnya harus satu kilogram.

4. Pecatatan

Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan. Hasil pengukuran tersebut lalu dikonversi kedalam nilai rupiah yang kemudian ditulis di buku tabungan.

(37)

24

c. Manfaat Bank Sampah

Program bank sampah membawa beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain adalah manfaat sosial, manfaat ekonomi, dan maaft lingkungan (Ekologi). Bank sampah juga memberikan manfaat sosial yaitu melalui sosialisasi dari Bank Sampah yang mana masyarakat akan diajarkan untuk memilah sampah anata sampah organik dan non organik.

4. Dampak

Dampak menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan, yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah

daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk

watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah sesuatu keadaan dimana ada hubungan atau timbal balikatau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.17

Dampak dari Bank sampah adalah upaya pemberdayaan masyarakat baik melalui pemilahan sampah, pendaur ulangan sampah hingga menimbulkan dampak ekonomi.

Adapun dampak sisial kemasyarakatan yang timbul adalah:

a. Aspek sosial, yaitu memunculkan rasa kepedulian dan kegotong royongan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga

b. Aspek pendidikan, yaitu pendidikan lingkungan terutama pada pengelolaan sampah oleh masyarakat dan siswa-siswa sekolah terutama pada bahaya dari sampah yang tidak teroleh dan manfaat sampah dari pengelolaan sampah rumah tangga.

c. Aspek pemberdayaan, yaitu pemberdayaan disemua unsur ditingkat keluarga (bapak/ibu, anak-anak) sampai ditingkat lingkungan RT/RW dalam pengelolaan sampah rumah tangga.18

17 Suharno dan Retno ningsih Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:Widya Karya,hal 243.

18 JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1, Maret 2019 261

(38)

C. Konsep Oprasional

Konsep Oprasional adalah penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, sehingga melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk analisa dari variabel tersebut.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir digunakan untuk memberikan batasan terhadap kajian teori yang berguna untuk menghidari kesalahan penafsiran terhadap penelitian ini, dan menjabarkan dalam bentuk nyata, karena kajian teori masih bersifat abstrak, dan sepenuhnya masih belum juga dapat diukur di lapangan.

Gambari 1. Kerangka Pikir Pendampingan Melalui Bank

Sampah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan

Pelaksanaan

1. Perencanaan 2. Pembentukan

Pengurusaan 3. Kegiatan

Dampak pendampingan 1. Lingkungan bersih

2. Pemahaman masyarakat menjadi lebih luas tentang kebersihan lingkungan

(39)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada dasarnya metodelogi penelitian berfungsi untuk membantu peneliti dalam memberikan suatu penafsiran terhadap suatu permasalahan.

dalam rangka penelitian ini untuk memperoleh data-data atau keterangan- keterangan sehubungan dengan penyelesaian masalah, maka urutannya yang menjadi pedoman peneliti yang tercakup dalam metode penelitian adalah:

A. Jenis dan pendekatan penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan berupa penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu produser penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tetang apa yang dialami oleh subjek penelitian contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Maka dari penjelasan diatas, penulis memilih untuk menggunakan pendekatan ini dengan harap penulis akan dapat menghasilkan data yang deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya. Lokasi atau tempat penelitian dilakukan di bank Sampah Teratai Putih yang berada di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani teaptnya di RW 2.

Pemilihan lokasi ini dipilih karena sesuai dengan judul yaitu Upaya menggerakkan kesadaran Masyarakat yang dimana kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat setempat dalam menjaga lingkungan.dan berharappenelitian ini dapat menjadi tangga atau alternatif bagi masyarakat setempat.

(40)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah melakukan seminar proposal dan mendapat izin riset, dan penelitian ini akan dilakukan di Bank Sampah Teratai Putih di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru Riau.

Namun sebelumnya peneliti sudah terlebih dahulu melakukan observasi awal apad tanggal 28 Oktober 2021 di Bank Sampah Teratai Putih Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani.

Geografis

Kelurahan Air Putih merupakan yang ada dibaratnya kecamatan Tuahmadani dengan Kabupaten Kampar, adapun batas-batas Kelurahan Airputih adalah:

Tabel 1

batas-batas Kelurahan Airputih

Utara Sungai Sibam ( Desa Karya Indah Kab.

Kampar )

Selatan Jln. Sepakat / Jln Kebun ( Kel Tuahmadani )

Barat Desa Rimbo Panjang, Kab Kampar

Timur Jln. Garuda Sakti ( Kel. Binawidya dan Kel.Simpang Baru )

(41)

28

Jumlah penduduk 31 mei 2021 : Laki-laki : 9.889 orang Perempuan : 9.133 orang Total : 19. 022 orang C. Sumber Data dan Penelitian

1. Sumber data primer

Yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peniliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.19 Sumber data primer yang dimaksud disini adalah sumber data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, dalam hal ini Lurah Air Putih, ketua pengurus Bank sampah serta beberapa masyarakat yang dikelompokkan berdasarkan tingkat usia, dan tingkat status sosial masyarakat Tanah Putih. Data yang lain juga di dapatkan dari pengamatan peneliti mengenai kondosi sosial masyarakat serta kondisi bank sampaj serta lingkungan sekitar.

2. Sumber data sekunder

Yaitu data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.20 Dalam penelitian ini, dokumentasi merupakan sumber data sekunder.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian merupakan salah satu anggota kelompok partisipan yang berperan sebagai pengarah dan penerjemah muatan- muatan budaya atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Informan dalam observasi ini dipilih karena paling banyak mengetahui atau terlibat langsung. Pemilihan informan

19 umadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), hal 93.

20 Ibid, hal 94.

(42)

dalam penelitian ini dengan cara purposive samplig. Yaitu, teknik penarikan sample secara subjektif dengan maksud atau tujuan tertentu, yang mana menggagap bahwa informan yang diambil tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dilakukan.

Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah:

1. Pengelola Bank Sampah 2. Nasabah Bank Sampah 3. Masyarakat

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif, dikenal beberapa teknik pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa teknik yang dilakukan peneliti dalam menggali data di antaranya:

1. Wawancara (interview)

Salah satu teknik pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara yaitu proses interaksi dan komunikasi untuk mndapatkan informasi dengan cara bertanya. Dalam proses ini hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi diantaranya : pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber data anatara lain dari lurah Air Putih, ketua dan anggota pengurus bank sampa, serta masyarakat yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan tingkat status sosial masyarakat Air Putih mengenai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan melalui program bank sampah dalam perspektif dakwah bil-hal.

2. Observasi

Observasi dalam arti luas berarti bahwa peneliti secara terus menerus melakukan pengamatan atas prilaku seseorang. Observasi

(43)

30

pada penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani pada observasi ini yang dilakukan peneliti adalah observasi non partisipasi, yang mana peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak memposisikan diri ke dalam obyek (bank sampah) yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Pengertian dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang, tertulis. Ciri khas dokumen adalah menunjukkan pada masa lampau, dengan fungsi utama sebagai catatan atau bukti suatu pristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, foto, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumentasi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendriskripsikan secara obyektif, sistematis, dan kualitatif, dan menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen.

Pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dari berbagai hal media cetak membahas mengenai narasumber yang akan diteliti penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk mencari data tentang kondisi masyarakat kelurahan Air Putih dan Bank sampah Sejahtera dikelurahan Air Putih Keamatan Tuah Madani.

F. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.21 Ada beberapa teknik keabsahan data yang dirumuskan. Namun pada penelitian ini, peneliti hanya menyebutkan 3 teknik keabsahan atau validitas data yang sesuai dengan konteks penelitian dan yang pernah dilakukan oleh peneliti dalam menyempurnakan hasil penelitian. Teknik validitas data yang peneliti gunakan yaitu triangulasi.

21 Sugiyono,2016 hal 269

(44)

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian ada terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu dijelaskan sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumbet untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengeccek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber. Dari beberapa sumber diskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari beberapa sumber tersebut.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan oservasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda- beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

3. Triangulasi Waktu

Waktu yang sering memengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, maka akan memberikan data yang lebih valid sehingga dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik yang lain dalam waktu yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

(45)

32

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data merupakan suatu proses penelaahan data secara mendalam. Dalam menganalisi data, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif dengan menggunakan pola pikir induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian data tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan induktif dan mecari pola, model, tema, serta teori. Penelitian ini juga menggunakan logika induktif-abstraktif yaitu suatu logika yang bertitik tolak dari khusus ke umum, bukan dari umum ke khusus sebagaimana dalam logika deduktif verifikatif.

Tahapan analisis dalam penelitian ini, adalah:

1. Data Reduction (Reduksi data), langkah awal yang dilakukan pada tahap ini adalah mengindetifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan masalah penelitian.

2. Data Display (Penyajian data), tahapan ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Dengan demikian akan mudah memahami yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Conclusion (Kesimpulan), kesimpula dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan baru yang berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

(46)

33

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Air Putih Kecamatan Tuah Madani 1. Sejarah Kelurahan

Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Riau dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau. Kota pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau terletak ditengah-tengah provinsi Riau sehingga letaknya strategis di provinsi Riau.

Karena letaknya yang strategis sehingga menjadikan Pekanbaru sebagai kota Bisnis, Jasa dan Ekonomi. Perkembangan pertumbuhan pendudukpun menjadi tinggi di kota Pekanbaru dengan penduduk melelebihi 1 juta jiwa.

Kota pekanbaru terdiri dari 12 kecamatan antara lain Kecamatan tampan, Marpoyan Damai, Bukit Raya, Tenayan Raya, Sail, Lima Puluh, Pekanbaru Kota, SukaJadi, Senapelan, Payung Sekaki, Rumbai Serta Rumbai Pesisir.

Kecamatan tampan merupakan kecamatan yang berada di sisi barat kota pekanbaru yang berbatasan dengan kabupaten kampar, merupakan pintu masuk dari sisi barat bagi mereka yang datang dari kabupaten kampar, Rokan Hulu, Sumatra Barat serta Tapanuli Sumut.

Kecamatan Tampan awalnya memiliki 4 (empat) Kelurahan antara lain: Simpang Baru, Tuah Karya, Sidomulyo Barat dan Delima. Sesuai Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Tahun Nomor: 4 Tahun 2016 tanggal 04 April 2016 tentang Pemekaran Kelurahan dan pada tahun 2017 seiring dengan perubahan wilayah administrasi Kota Pekanbaru, Kelurahan Simpang Baru dimekarkan menjadi beberapa kelurahan antara lain:

Kelurahan Airputih, Bina Widya, dan Tobek Godang dimana Lurah Airputih pertama dijabat oleh Bapak Wahyu Idris, S.Hut.

Pada tahun 2020, sebelumnya Kota pekanbaru yang memiliki 12 kecamatan, namun berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang penataan kecamatan maka Kota Pekanbaru terdiri dari 15 kecamatan

(47)

34

antara lain Kecamatan Tuah Madani, Bina Widya, Marpoyan Damai, Bukit Raya, Tenayan Raya, Kulim, Sail, Lima Puluh, Pekanbaru Kota, SukaJadi, Senapelan, Payung Sekaki, Rumbai, Rumbai Barat Serta Rumbai Timur.

Kecamatan Tuah Madani merupakan kecamatan yang berada di sisi barat Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan kabupaten kampar, merupakan pintu masuk dari sisi barat bagi mereka yang datang dari kabupaten kampar, Rokan Hulu, Sumatra Barat serta Tapanuli Sumut.

Kecamatan Tuah Madani memiliki 5 (lima) Kelurahan antara lain:

a. Sidomulyo Barat b. Tuah Karya c. Sialangmunggu d. Tuah Madani e. Airputih

Secara geografis kelurahan Airputih memiliki luas 6,42 KM2. Kelurahan Airputih merupakan yang ada di baratnya kecamatan Tuahmadani dan berbatasan dengan Kabupaten Kampar.

2. Letak Georgrafis dan Demografis

Air putih adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Tuah Madani, kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Kelurahan ini adalah hasil pemekaran dari kelurahan Simpang Baru dalan pemekaran wilayah di Kota Pekanbaru tahun 2016. Sesuai peraturan daerah Pekanbaru Tahun Nomor 4 Tahun 2016 tentang pemekaran Kelurahan, Simpang baru dimekarkan menjadi beberapa kelurahan:

a. Air Putih b. Binawidya c. Tobek Godang

Kelurahan Air Putih secara resmi mulai berjalan sejak dilantiknya Lurah Air Putih oleh Walikota Pekanbaru tanggal 5 Januari 2017. Lurah Air Putih pertama dijabat oleh Bapak Wahyu Idris, S.Hut

(48)

Kelurahan Air Putih saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

LURAH AIRPUTIH YAHYA ZUBIR, S.Pd NIP.19680312 199203 1 011

SEKRETARIS LURAH HIDAYATI KURNIA FITRI, A.Md

NIP. 19860610 201102 2 002

AZUARMAN

NIP. 19710417 200701 1 004 STAF

SARKAWI, SE NIP.19740209 199403 1 002

SARIATI, S.Pd NIP.19690110198903 2 002

KASI PMK

Hj. RISNAWATI NIP. 19650226 198503 2 003

KASI KESOS KASI PEMERINTAHAN

(49)

36

Kelurahan Air Putih merupakan yang ada di baratnya kecamatan Tuahmadani dan berbatasan dengan Kabupaten Kampar, adapun batas kelurahan Air Putih adalah:

Tabel 2 batas-batas Kelurahan Airputih

Utara Sungai Sibam ( Desa Karya Indah Kab. Kampar )

Selatan Jln. Sepakat / Jln Kebun ( Kel Tuahmadani )

Barat Desa Rimbo Panjang, Kab Kampar

Timur Jln. Garuda Sakti ( Kel. Binawidya dan Kel.Simpang Baru )

3. Pendidikan

Kelurahan AirPutih memiliki sarana-sarana pendidikan sebagai berikut:

Tabel 3

No Nama Jumlah

1 PAUD/TK 13

2 MDTA 11

3 SD 4

4 SLTP 0

5 SMA 1

(50)

Fasilitas dan saran kesehatan di Kelurahan AirPutih Tabel 4

No Nama Jumlah

1 Klinik 5

2 Posyandu 10

5. Ekonomi

Fasilitas Ekonomi yang ada di Kelurahan Airputih Tabel 5

No Nama Jumlah

1 Pasar tradisional 0

2 Pasar kaget 2

3 Ruko 244

4 Minimarket 12

6. LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat /LPM di Kelurahan Airputih telah ada, adapun susunan kepengurusan LPM adalah :

Ketua : Taruna Yazid, A.Md Wakil Ketua : Malin Saidi

Sekretaris : Andika Bendahara : Vivi

7. PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Pembinaan Kesejahteraan Kelurarga atau disingkat PKK adalah Organisasi kemasyarakat yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Keempat , karakteristik tingkah laku/ behaviour wisatawan yang datang ke Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dan Pantai Pandansimo Baru mayoritas berkunjung untuk rekreasi

[r]

Dari berbagai indikator teknikal dan pola teknikal, secara jangka pendek IHSG berada dalam tren pembalikan arah dari uptrend menjadi downtrend.. Beberapa hari ke depan

Berdasarkan penjelasan di atas sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kerjasama dan menarik minat belajar siswa kelas IV, tidak hanya dengan menghafal namun

Media Nusantara Citra (MNC), for a strategic partnership in supplying satellite, network, telecommunication services, infrastructure, multimedia content, TV

Ibu Mia Ika Rahmawati, S.E., M.Com., Ak., selaku Dosen Wali yang telah memberikan motivasi dan nasihat kepada penulis selama menempuh pendidikan di Sekolah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, mengenai pokok bahasan faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian

Malah dalam buku ini juga dipaparkan tokoh-tokoh yang telah berjaya dilahirkan oleh Madrasah Idrisiah dan akhirnya tokoh-tokoh kelahiran madrasah berperanan penting