i SKRIPSI
PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Diajukan oleh:
DANIEL RIMBANG SIMBOLON
NPM : 150511935
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM
2020
brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by UAJY repository
ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Diajukan oleh:
DANIEL RIMBANG SIMBOLON
NPM : 15011935
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis
Telah Disetujui Untuk Ujian Pendadaran Tanggal : 02 Januari 2020
Dosen Pembimbing,
N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum.
iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dalam Sidang Akademik yang diselengarakan pada : Hari : Selasa
Tanggal : 11 Februari 2020
Tempat : Ruang Sidang Dekanat Lt. l
Susunan Tim Penguji Tanda Tangan Ketua : Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum.
Sekretaris : N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum.
Anggota : OJB. Ohim Sindudisastra, S.H., M.Hum.
Mengesahkan Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum.
iv MOTTO
“Persiapkanlah segalanya dari sekarang, sehingga tidak aka ada kata penyesalan yang keluar dari dirimu sendiri dikemudian hari ”
( A. Simbolon)
“Kau boleh mengikuti arus, tapi jangan sampai terbawa oleh karena arus itu sendiri ”
( R. L. Simbolon )
“Pakailah kecerdasanmu untuk berbuat baik kepada sesama disekitarmu”
( R. Simanulang )
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulisan Hukum/Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Allah Bapa, PuteraNya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas Penyertaan, Berkat, Rahmat dan Kasih karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Hukum/Skripsi ini.
2. Bapak dan Mama tercinta, Albiker Simbolon dan Rusmide Simanullang yang selalu memberikan dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini. Terima kasih buat Bapak dan Mama.
3. Kakak dan Adik tersayang, Agnes Innosensia Simbolon, Jonathan Christian Simbolon.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini. Penulis yakin dan percaya bahwa karena anugerah dan kasih karuniaNya maka penulis dimampukan berpikir dengan baik sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi yang disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi yang berjudul “Peranan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Penanggulangan Pengangguran Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”, dalam proses penyelesaiannya, penulis melibatkan banyak pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Bapak N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Penulisan Hukum/Skripsi penulis yang selalu membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta memberikan motivasi kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dewi Krisna Hardjanti, S.H., M.H. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menjadi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Seluruh Staff Tata Usaha , Staff Perpustakaan, Staff Keamanan, Petugas Parkir, Staff Pemeliharaan, dan Cleaning Service kampus 1 untuk kerjasama dan persahabatan yang ramah dan hangat selama penulis berada di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
6. Sriyati, S.Pd.MM, Didi Sunardi dan Misgianto, S.Psi. yang telah bersedia untuk diwawancara oleh penulis sehingga penulis dapat memperoleh data.
vii
7. Kedua Orangtua, Albiker Simbolon dan Rusmide Simbolon selaku orangtua penulis yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi, dan kasih sayang yang begitu besar kepada penulis.
8. Kakak dan Adik tersayang, Agnes Innosensia Simbolon dan Jonathan Christian Simbolon.
9. Keluarga Besar PERMABA YOGYAKARTA
10. Keluarga Besar Punguan SIMBOLON SE-YOGYAKARTA 11. Keluarga Besar Punguan PARNA SE-YOGYAKARTA 12. Kekasih Hati, Saida Nainggolan
13. Keluarga Besar Kos Putri Dahlia : Ucok Revolutiond Nainggolan, Pinner Simarmata, Surya Kaprodi Sumbayak, Vincent Kalapa, Panda Sibotoalam, Vijay Dilan Simarmata, Andre Poerba Kala
14. Teman-teman seperjuangan Skripsi : Bramieszda H Tongotongo, Rivan T Purba, Raynaldo Rajagukguk, Daniel Matondang, Nanda Simbolon, Erik Simbolon.
15. Semua Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan memberikan semangat penulis selama mengerjakan Penulisan Hukum/Skripsi ini.
viii
Demikian pula tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini sesungguhnya masih terdapat kekekurangan dan ketidaksempurnaan yang tidak dapat penulis hindari. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga penyusunan skripsi ini berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 02 Januari 2020
Daniel Rimbang Simbolon
ix Abstract
This legal research is entitled The Role of the Department of Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in the Prevention of Unemployment in the Special Region of Yogyakarta. Unemployment is a term for the labor force who does not work at all, is looking for work, is waiting for the next job project, or someone who is trying to get a decent job. Unemployment is generally caused by the number of labor force or job seekers not being proportional to the number of existing jobs that are able to absorb it. The purpose of this study is to determine the Role of the Department of Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in the Unemployment Countermeasure in the Province of Yogyakarta and To find out the obstacles faced by the Ministry of Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in Unemployment Mitigation in the Province of Yogyakarta. The legal research method used is a type of empirical legal research with descriptive qualitative data analysis methods. The results of the research on the Role of the Department of Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in Overcoming Unemployment in the Province of the Special Region of Yogyakartaa, it can be concluded that the Office of Manpower and Transmigration of Yogyakarta in overcoming unemployment in the Yogyakarta region is conducting a number of ways, namely conducting work standardization training which is carried out gradually in basic skills, doing internships by placing internships in national companies and doing internships abroad, holding work fairs involving universities in Yogyakarta that aim to facilitate access for job seekers who work with the work of the provider company, and provide labor market information through various media owned by the Department of Manpower and Transmigration both through the website, Instagram and Facebook. The obstacles faced by the Yogyakarta Province Department of Manpower and Transmigration in overcoming unemployment in the Yogyakarta region are the limited facilities and infrastructure, limited human resources, and the large discrepancy between the availability and skills needed for labor.
Keyword: Role, countermeasures, Human Resources, unemployment, Manpower,
x DAFTAR ISI HALAMAN
JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
MOTTO...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...v
KATA PENGANTAR...vi
ABSTRACT ...ix
DAFTAR ISI...x
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...9
C. Tujuan Penelitian...9
D. Manfaat Penelitian...10
E. Keaslian Penelitian...11
F. Batasan Konsep...19
G. Metode Penelitian...21
BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum tentang Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1. Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi...25
2. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta...37
xi B. Tinjauan umum tentang Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran..……...53
2. Jenis-jenis Pengangguran...59
3. Penyebab Pengangguran.………...64
4. Dampak Pengangguran...71
C. Pelaksanaan dari Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta...………...…81
D. Kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta...96
E. Kondisi para pencari kerja yang sedang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta………..98
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...100
B. Saran...101
DAFTAR PUSTAKA...102
xii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika skripsi ini merupakan ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Yogyakarta, 02 Januari 2020 Yang menyatakan,
Daniel Rimbang Simbolon
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar.
Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 adalah sebanyak 265 juta lebih. Di tingkat global, Indonesia menempati peringkat empat penduduk terbanyak dunia. Setelah China, India, dan Amerika.1 Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang atau mengalami kenaikan sebanyak 2,95 juta orang, jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 yang sebanyak 128,06 juta orang. 2Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap penduduk di Indonesia memerlukan pekerjaan. Jumlah penduduk yang besar juga memerlukan lapangan kerja yang besar. Pemerintah bertanggung jawab dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi setiap warga negaranya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang sejahtera dalam hidupnya sehari-hari. Negara harus hadir dalam menjamin kesejahteraan warga negaranya. Hak setiap warga negara untuk memperoleh pekerjaan yang layak diatur dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Pasal 27 ayat 2 Undang-undang
1 https://tumoutounews.com/2018/05/10/jumlah-penduduk-indonesia-tahun-2018/
2 https://nasional.kontan.co.id/news/bps-jumlah-angkatan-kerja-agustus-naik-295-juta
2
Dasar Negara Republik Indonseia yang berbunyi Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dengan demikian pemerintah bertanggung jawab menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengangguran.
Pertumbuhan penduduk akan sangat mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja maka akan semakin besar jumlah angkatan kerja. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) maka semakin baik, karena itu berarti partisipasi angkatan kerja semakin meningkat. Bila peningkatan angkatan kerja seiring dengan bertambahnya partisipasi penduduk yang bekerja, hal ini dapat berarti peningkatan TPAK diiringi dengan menurunnya partisipasi penduduk yang bekerja, ini pertanda bahwa pemicu tingginya TPAK adalah meningkatnya penduduk yang mencari pekerjaan. Dengan kata lain, mengakibatkan bertambahnya pengangguran.3
Pengangguran merupakan masalah yang harus dihadapi bagi setiap negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2018 yaitu jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sebanyak 194,78 juta orang. Rinciannya 131,01 juta merupakan angkatan kerja dan 63,77 juta orang bukan angkatan kerja. Selanjutnya dari total 131,01 juta orang itu, yang bekerja sebanyak 124,01
3 Mulyadi S.,Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan Edisi Revisi, Rajalawali Pers. 2017,.hlm 74
3
juta orang, sedangkan 7,001 juta orang pengangguran.4 Dari data tersebut menunjukkan masih ada 7 juta orang lebih dinegara ini yang masih menganggur.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018 angka Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami peningkatan. Pada agustus 2017 angka pengangguran di Yogyakarta mencapai 3,02 persen sedangkan di agustus 2018 menjadi 3,35 persen.5 Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi permasalahan ketenagakerjaan ini.
Konstitusi Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonseia mengamanatkan Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal tersebut berkaitan dengan Pasal 4 huruf b Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 menyebutkan pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. Permasalahan pengangguran erat kaitannya dengan kurangnya pemerataan kesempatan kerja.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki fungsi yang diatur dalam Pasal 4 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang
4 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288074/data--bps-masih-ada-7-juta-orang- nganggur-di-indonesia
5 https://www.kompasiana.com/chandrawahyu/5be9529bbde5752e8b381199/meningkat- pengangguran-d-i-yogyakarta-tahun-2018
4
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berbunyi, Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan urusan pemerintahan bidang transmigrasi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas mempunyai fungsi, maka dalam Pasal 5 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berbunyi;
a. penyusunan program kerja Dinas;
b. perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
c. pelaksanaan pelatihan kerja berdasarkan kluster kompetensi;
d. pelaksanaan pelatihan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja dan keselamatan kerja;
e. pelaksanaan pembinaan lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi profesi, dan tempat uji kompetensi;
f. pelaksanaan sertifikasi dan standardisasi kompetensi serta pengukuran dan konsultansi produktivitas;
g. pelaksanaan dan pembinaan program pemagangan dalam dan luar negeri;
h. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja di luar hubungan kerja.
5
i. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;
j. pengelolaan penempatan tenaga kerja dan pembinaan kelembagaan penempatan dan pasar kerja;
k. pelaksanaan pembinaan hubungan industrial;
l. pembinaan pengupahan dan penyiapan penetapan upah minimum;
m. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja;
n. pelaksanaan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja, dan keselamatan kerja;
o. pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan bidang transmigrasi;
p. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan;
q. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
r. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
s. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pengawasan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota;
t. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; dan
u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Yogyakarta memiliki Bidang yang mengatur tentang penempatan dan perluasan kerja sebagaimana
6
diatur Pada Pasal 15 ayat 1 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berbunyi, Bidang Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 mempunyai tugas melaksanakan pelindungan dan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, dan transmigrasi untuk meningkatkan jumlah penempatan tenaga kerja, perluasan kerja, dan penempatan transmigran.
Bidang penempatan dan perluasan kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki bagian seksi seperti yang diatur dalam Pasal 17 ayat 1 dan 2Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu;
1) Seksi Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja danPerluasan Kesempatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 mempunyai tugas melaksanakan pelindungan dan penempatan tenaga kerja, sertaperluasan kesempatan kerja.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerjamempunyai fungsi:
7
a. penyusunan program kerja Seksi Pelindungandan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
b. penyiapan fasilitasi kebijakan teknis pelindungandan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja;
c. penyediaan sumber daya manusia, sarana prasarana antar kerja, dan perluasan kesempatan kerja;
d. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi lembaga penempatan tenaga kerja swasta antar kerja lokal, perpanjangan rencana penggunaan tenaga kerja asing, dan notifikasi penggunaan tenaga kerja asing;
e. penyelenggaraan informasi pasar kerja dan bursa kerja;
f. penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri;
g. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;
h. pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyelenggaraan penempatan pekerja migran Indonesia;
i. penyediaan dan fasilitasi pelatihan calon pekerja migran Indonesia;
j. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan layanan terpadu satu atap penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia;
k. penyediaan pos bantuan dan pelayanan di tempat pemberangkatan dan pemulangan pekerja migran Indonesia;
l. pengurusan pemulangan pekerja migran Indonesia dalam hal terjadi peperangan, bencana alam, wabah penyakit, deportasi, dan pekerja migran Indonesia bermasalah;
8
m. pemantauan dan evaluasi lembaga penempatan tenaga kerja swasta antar kerja lokal, bursa kerja khusus, perusahaan pengguna tenaga kerja asing dan disabilitas, serta pelaksanaan informasi pasar kerja;
n. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan analisis jabatan dan penyuluhan dan bimbingan jabatan;
o. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja;
p. pemberdayaan tenaga kerja pemuda dan wanita (rentan), penyandang cacat, dan lanjut usia (angkatan kerja khusus);
q. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Seksi Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; dan r. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.
Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatan kerja, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. Tanggung jawab perluasan kesempatan kerja ada pada pemerintah., tetapi masyarakat juga didorong untuk mengupayakan perluaan kesempatan kerja ini.6 Peningkatan angka pengangguran di Yogyakarta memerlukan penanggulangan dari pihak terkait dalam hal ini Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan amanat konstitusi bahwa negara berkewajiban memberikan pekerjaan yang layak bagi setiap warga
6 Hardijan Rusli., Hukum Ketenagakerjaan Edisi Kedua., Ghalia Indonesia. 2011., hlm 13
9
negaranya. Dalam hal ini negara harus mampu melakukan penanggulangan terhadap masalah pengangguran. Dalam mengatasi masalah pengangguran Dinas Tenaga Kerja Provinsi Daerah Istimew Yogyakarta memiliki peranan yang diamanatkan peraturan perundang-undangan. Langkah-langkah konkrit harus dilakukan lembaga tersebut dalam menanggulangi masalah pengangguran yang menurut data statistik mengalami peningkatan. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penulisan hukum/skripsi dengan judul Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dilakukanDinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ?
2. Apa kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
10
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pengetahuan tentang Peranan Dinas Tenaga Kerja . dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta, yaitu memberikan gambaran terhadap langkah-langkah dalam melakukan Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.
b. Penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Penulis yaitu, memberikan pencerahan serta menjawab kendala yang dihadapi dalam Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.
11
E. Keaslian Penelitian
Judul skripsi yang ditulis yaitu tentang “Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.” belum pernah dituliskan dan diangkat dalam sebuah skripsi lainnya. Banyak penelitian hukum/ skripsi yang mengangkat tema tentang Ketenagakerjaan, namun pada kenyataannya, penelitian hukum/ skripsi yang dituliskan berikut ialah mempunyai kekhususan tersendiri. Kekhususan tersebut terletak pada tujuan penelitian penulis yang telah dipaparkan diatas, bahwa perlunya mengetahui Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.
Beberapa penelitian hukum/ skripsi sebelumnya yang sudah ada, sebagian mengangkat tema Perlindungan Konsumen sebagai tema sentral mereka.
Skripsi yang memiliki tema yang sama yaitu sebagai berikut :
1) Judul : “ PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KECELAKAAN KERJA”
Ditulis oleh
Nama : MOHAMMAD KAUTZAR RISKI
SAIFULLAH
NPM : E. 1103109
12
Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi Bisnis
Rumusan Masalah Penulis :
1. Bagaimana upaya atau kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja ?
2. Bagaimana mekanisme pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja ?
Tujuan Penelitian Penulis :
1. Untuk mengetahui upaya atau kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Untuk mengetahui mekanisme pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja
3. Untuk mengetahui hasil pembinaan dan pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja
Hasil Penelitian Penulis :
13
Hasil penelitian Penulis menyatakan bahwa Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan berdasarkan ketentuan yang peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengacu pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 153 Tahun 2001, Mekanisme pengawasan dalam melakukan upaya kebijakan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.03/Men/1984 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Pembinaan Dan Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sudah cukup efektif menekan angka kecelakaan kerja di perusahaan, dimana angka kecelakaan kerja di Kabupaten Bantul hanya sebesar 0.5%.
2) Judul : “PERAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA METRO DALAM
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Ditulis oleh
Nama : ELVIN CHAEDAR ALWASILLAH
NPM : 1012011028
Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
14
Rumusan Masalah Penulis
1. Bagaimanakah peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial?
2. Apakah faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial?
Tujuan Penelitian Penulis
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Untuk mengetahui peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan Untuk mengetahui faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industri.
Hasil Penelitian Penulis
Hasil skripsi penulis menyatakan bahwa Peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial dilaksanakan melalui proses mediasi, yaitu Program
Kekhususan
: Hukum Administrasi Negara
15
mediator bertindak sebagai pihak netral dan penengah, membantu memecahkan masalah dan mencari jalan keluar atas perselisihan yang dihadapi. Implementasi peran tersebut dilaksanakan mediator melalui tahap- tahap pra mediasi dan tahap mediasi. Pada tahap pra mediasi, mediator mengumpulkan informasi latar belakang dan fakta perselisihan, isu-isu yang menonjol, karakter perorangan dari pihak-pihak yang berselisih. Pada tahap mediasi, mediator melaksanakan mediasi sesuai dengan kapasitasnya sebagai pemerantara yang profesional, netral dan tidak berpihak kepada kepentingan salah satu pihak yang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial. Faktor- faktor yang menghambat peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial adalah sebagai berikut: Kurangnya pengetahuan para pihak tentang mekanisme dan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial, Karakter personal para pihak yang berselisih tidak mendukung implementasi mediasi, yaitu ada kecenderungan para pihak untuk mencaricari kesalahan dan kelemahan pihak lain dalam bermediasi, sehingga mediasi tidak menemukan titik terang, Salah satu pihak mengundurkan diri dari proses mediasi yang sedang berlangsung, sehingga secara otomatis menghilangkan semua tahapan yang telah ditempuh dalam proses mediasi, Belum adanya ruangan khusus untuk pelaksanaan mediasi pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro.
16
3) Judul : “PERAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL DALAM PEYELESAIAN PERKARA
PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)”
Ditulis Oleh
Rumusan Masalah Penulis
1. Bagaimanakah Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?
2. Apakah faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?
Tujuan Penelitian Penulis
Nama : DIARA RAHMA PERTIWI
NPM : C.100.160.018
Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Surakarta
Program Kekhususan
: Hukum Ekonomi dan Bisnis
17
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Untuk mengetahui Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)l dan Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan peran Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Hasil Penelitian Penulis
Peran Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bantul dalam penyelesaian perkara perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) Nomor 92 Tahun 2004, PeraturanMenteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 17 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, yaitu penyelesaian diluar pengadilan hubungan industrial dilaksanakan dengan menerima pengaduan para pihak secara lisan dan tertulis, pemeriksaan berkas dilakukan selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah menerima pengaduan dari pihak pemohon, pemanggilan para pihak dengan agenda klarifikasi pra mediasi sebelum siding mediasi, mediasi yang dilaksanakan dalam waktu 30 hari kerja, pemanggilan saksi jika diperlukan, upaya perdamaian para pihak agar tercapai kesepakatan secara tripartit. Jika tercapai kesepakatan memanggil untuk perjanjian bersama sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, jika tidak tercapai kesepakatan menerbitkan anjuran, sesuai dengan
18
ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004.
Penyelesaian di dalam pengadilan hubungan industrial mediator bertugas sebagai saksi fakta jika diperlukan oleh para pihak, dari pengaduan, fakta hukum, keterangan para pihak dan saksi serta alternatif solusi mediator dan alasan para pihak menolak, sesuai dengan ketentuan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004. Kepatuhan pengusaha terhadap putusan yang menyertai dalam perkara perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengusaha patuh terhadap putusan di luar pengadilan, dikarenakan perundingan tersebut dipimpin oleh moderator yang menyertakan pekerja/buruh dalam perundingan secara langsung karena itu putusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang diinginkan kedua belah pihak.
Pengusaha patuh terhadap putusan yang di dalam pengadilan, karena putusan tersebut bersifat mengikat kedua belah pihak selama tidak ada upaya hukum terhadap putusan yang dijatuhkan tersebut. Pengusaha tidak patuh terhadap putusan di dalam pengadilan pada tingkat MA jika putusanyang dikeluarkan adalah untuk memperkerjakan kembali pekerja/buruh yang berselisih dengan pengusaha, karena pengusaha menganggap sudah tidak ada hubungan harmonis antar kedua belah pihak serta pengusaha menganggap pekerja/
buruh tersebut tidak pantas lagi bekerja dengannya.
19
F. Batasan Konsep 1. Peranan
Dalam kamus besar Bahas Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peranan mempunyai arti yaitu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang dimainkan seseorang dalam suatu peristiwa7
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta menurut Pasal 5 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki tugas:
a. penyusunan program kerja Dinas;
b. perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
c. pelatihan kerja berdasarkan kluster kompetensi;
d. pelaksanaan pelatihan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja dan keselamatan kerja;
e. pelaksanaan pembinaan lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi profesi, dan tempat uji kompetensi;
f. pelaksanaan sertifikasi dan standardisasi kompetensi serta pengukuran dan konsultansi produktivitas;
7 https://kbbi.web.id/peranan
20
g. pelaksanaan dan pembinaan program pemagangan dalam dan luar negeri;
h. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja di luar hubungan kerja.
i. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;
j. pengelolaan penempatan tenaga kerja dan pembinaan kelembagaan penempatan dan pasar kerja;
k. pelaksanaan pembinaan hubungan industrial;
l. pembinaan pengupahan dan penyiapan penetapan upah minimum;
m. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja;
n. pelaksanaan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja, dan keselamatan kerja;
o. pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan bidang transmigrasi;
p. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan;
q. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
r. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
s. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pengawasan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota;
21
t. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; dan
u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.
3. Pengangguran
Dalam kamus besar bahasa indonesia pengangguran adalah orang yang menganggur yang tidak mempunyai perkerjaan, sedangkan pengangguran memiliki arti yaitu hal atau keadaan menganggur 8
G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Jenis penelitian hukum yang dipergunakan atau dipilih adalah jenis penelitian hukum empiris. Jenis penelitian hukum empiris bertitik fokus kepada fakta sosial mengenai peranan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi jumlah penggangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dipergunakan adalah data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data pendukung.
2. Sumber Data
Data yang dipergunakan adalah data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data pendukung.
8 https://typoonline.com/kbbi/Pengangguran
22
a. Data Primer dalam penelitian hukum ini adalah data yang didapatkan dari hasil penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan langsung didalam masyarakat. Data primer yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari responden dan narasumber sebagai data utama.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari bahan kepustakaan untuk melengkapi data primer yang meliputi :
1) Bahan Hukum Primer
Bahan hukum yang meliputi peraturan perundang-undangan yang terdiri dari :
a) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
c) Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah d) Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 tahun 2018 tentang
Kelembagaan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
e) Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2) Bahan hukum sekunder
Bahan hukum berupa fakta hukum, doktrin, asas-asas hukum, dan pendapat hukum dalam literatur, jurnal, hasil penelitian, dokumen, surat kabar, internet, dan majalah ilmiah.
23
3) Bahan hukum tersier
Bahan hukum tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
3. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara:
a. Wawancara
Wawancara, yaitu bertanya kepada narasumber secara lisan mengenai hal-hal yang terkait dengan permasalahan.
b. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu membaca, mempelajari, dan memahami buku- buku dan mendeskripsikan, menganalisis dan menilai peraturan perundang-undangan dengan menggunakan penalaran hukum yang berhubungan dengan perlindungan dan hubungan kerja.
4. Narasumber dan Responden
a. Narasumber adalah subjek yang mempunyai kapasitas sebagai ahli, profesional, atau pejabat yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti berdasarkan pedoman wawancara yang berpendapat hukum terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Adapun narasumber yang diwawancarai oleh penulis adalah :
1) Sriyati, S.Pd.MM Selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
2) Didi Sunardi selaku Staff Programer Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
24
3) Misgianto, S.Psi. selaku pengantar kerja dibidang perlindungan dan penempatan kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Responden adalah subjek dalam penelitian yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam sebuah wawancara atau berupa kuisioner yang terkait langsung dengan topik permasalahan hukum yang diteliti. Adapun Responden yang telah diwawancarai oleh penulis adalah sebagai berikut :
1) Ucok Nainggolan, peserta Job Fair yang diselenggarakan di UGM pada bulan oktober 2019
2) Andre S Purba, peserta Job Fair yang diselenggarakan di UGM pada bulan oktober 2019
5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 6. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami serta merangkai data yang terkumpul secara sistematis sehingga diperoleh suatu gambaran mengenai masalah atau keadaan yang diteliti dan dapat dibuat kesimpulan
100
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diatas yang berjudul Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY dalam menanggulangi pengangguran di Provinsi DIY maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. bahwa, pelaksanaan dari Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY dalam menanggulangi pengangguran di Provinsi DIY sudah terlakasana sesuai dengan yang tertulis dalam Pasal 5 huruf h Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 yakni ;
a. melakukan pelatihan-pelatihan standarisasi kerja yang dilakukan secara bertahap pada keahlian-keahlian dasar
b. melakukan pemagangan dengan menempatkan peserta magang di perusahaan nasional dan melakukan pemagangan ke luar negeri
c. menyelenggarakan job fair dengan melibatkan universitas-universitas yang berada di Provinsi DIY
d. memberikan informasi pasar kerja melalui berbagai media yang dimiliki oleh Disnakertrans DIY baik melalui website, instagram dan facebook.
e. Memberikan pelayanan kartu kuning bagi para pencari kerja
101
2. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi pengangguran di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut ;
a. Keterbatasan sarana dan pra sarana b. keterbatasan sumber daya manusia
c. masih besarnya missmatch antara ketersediaan dan kebutuhan skill tenaga kerja yang dibutuhkan.
B. Saran
1. Disnakertrans DIY diharapkan untuk lebih melakukan peningkatan jumlah peserta pelatihan-pelatihan standarisasi kerja setiap tahunnya agar dapat menekan angka pengangguran di DIY yang mengalami trend peningkatan dari segi jumlah setiap tahunnya.
2. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan jumlah anggaran dan peremajaan alat teknologi yang digunakan dalam pelatihan-pelatihan standarisasi kerja yang diselenggarakan oleh Disnakertrans DIY serta melakukan penyesuaian kurikulum sesuai dengan kebutuhan skill yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dunia kerja.
3. Masyarakat diharapkan lebih pro aktif dalam menggali informasi pasar kerja dengan mengakses informasi yang disediakan oleh disnakertans DIY melalui media-media yang dimiliki oleh disnakertrans DIY.
102
Daftar Pustaka
Buku :
Kartasapoetra, G, 1986, Hukum Perburuhan Di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Bina Aksara, Jakarta.
Mankiw, Gregory, 2006 Makro Ekonomi. Terjemahan: Fitria Liza, Imam Nurmawan, Penerbit Erlangga, Jakarta
Manulang, Sendjun, 2001 Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.
Mertokusumo, Sudikno, 1999 Mengenal hukum (suatu pengantar), Yogyakarta.
Rusli, Hardijan, 2011 Hukum Ketenagakerjaan Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
S, Mulyadi, 2017, Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
Soekanto, Soejono, 1981 Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia UI- Press, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2000 Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru, PT Raja Grafindo Persada Jakarta.
Sutedi, Adrian, 2009 Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta.
Zainudin,Ali, 2013 Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
Peraturan PerUndang-Undangan :
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
103
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 tahun 2018 tentang Kelembagaan
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi,dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sumber Lain :
https://tumoutounews.com/2018/05/10/jumlah-penduduk-indonesia-tahun-2018/
https://nasional.kontan.co.id/news/bps-jumlah-angkatan-kerja-agustus-naik-295-juta https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288074/data--bps-masih-ada-7- juta-orang-nganggur-di-indonesia
https://www.kompasiana.com/chandrawahyu/5be9529bbde5752e8b381199/meningka t-pengangguran-d-i-yogyakarta-tahun-2018
https://kbbi.web.id/peranan
https://typoonline.com/kbbi/Pengangguran
http://www.gurupendidikan.com/macam-macam-metode-penelitian-hukum