• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

Deskripsi wilayah adalah gambaran umum terkait objek yang akan digunakan peneliti dalam menganalisis hasil penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo.

1.1 Gambaran Umum Kabupaten Kulon Progo 1. Kondisi Geografis

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Kulon Progo

Sumber : www.kulonprogokab.go.id

Kabupaten Kulon Progo adalah salah satu dari 5 Kabupaten yaitu Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kota Jogja yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo terletak di ujung barat provinsi Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Ibu kota dari Kabupaten Kulon Progo yaitu Kota Wates yang merupakan pusat kegiatan administratif pemerintahan dan ekonomi. Secara astronomis letak Kabupaten Kulon Progo yaitu 7° 38’43” - 7° 59’3’’ Lintang Selatan dan antara 110°1’37”- 110°16’26” Bujur Timur. Adapun batas-batas letak geografis Kabupaten Kulon Progo yaitu pada bagian timur berbatasan dengan daerah Kabupaten Sleman, bagian Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,

(2)

32

bagian Utara berbatasan dengan kawasan Magelang, dan pada bagian Selatan berbatasan langsung dengan samudra yang luas yaitu Samudra Hindia.

Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo sendiri adalah 58.627,5 Ha yang memiliki 12 Kecamatan serta 88 desa. Bagian selatan Kabupaten Kulon Progo dengan luas wilayah 24,89% terdiri dari Kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur. Bagian tengah dengan luas 38,16 % meliputi Kecamatan Lendah, Pengasih, Sentolo, Kokap, dan bagian utara dengan luas wilayah 36,97% terdiri dari Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh.

2. Kondisi Topografi

Kabupaten Kulon Progo memiliki kondisi topografi yang bervariasi yaitu mulai dari ketinggian antara 0 - 1000 meter di atas permukaan air laut. Dengan adanya variasi ketinggian tersebut menjadikan Kabupaten Kulon Progo memiliki julukan sebagai “The Jewel Of Java” sebab memiliki deretan perbukitan karst yang dihiasi vegetasi subur dan juga indahnya hamparan lautan di bagian selatan.

Kondisi tersebut terbagi menjadi 3 wilayah yaitu :

1. Bagian Utara yaitu Kawasan yang didominasi oleh dataran tinggi yaitu dengan ketinggian antara 500-1000 mdpl. Daerah yang berada di wilayah tersebut terdiri dari Kecamatan Kokap, Samigaluh, Kalibawang dan Girimulyo. Tidak heran jika kawasan ini rawan terjadi bencana tanah longsor, namun kawasan ini juga digunakan sebagai budidaya konservasi dan juga tempat wisata yang menawarkan pemandangan barisan bukit yang indah.

2. Bagian Tengah merupakan daerah perbukitan, dimana ketinggiannya antara 100-500 meter diatas permukaan laut, daerahnya meliputi Kecamatan Nanggulan, Pengasih, Sentolo dan Lendah. Kawasan ini seringkali dijumpai berupa hamparan persawahan yang membentang luas hingga dijuluki Ubud Van Jogja.

3. Bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-100 meter di atas permukaan air laut, kawasan ini meliputi

(3)

33

Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan sebagian Kecamatan Lendah. Namun karena kawasan ini ada di dataran rendah dan dekat pantai maka rawan terjadi banjir apabila terjadi musim penghujan.

Bandara YIA yang baru saja di resmikan di digunakan juga terdapat di wilayah ini yaitu wilayah Temon yang saat ini menjadi iconic Kabupaten Kulon Progo.

3. Kondisi Demografi

Kondisi demografi penduduk di Kabupaten Kulon Progo selalu mengalami perubahan baik bertambah ataupun berkurang. Perubahan tersebut tidak lain disebabkan oleh beberapa hal seperti kematian, migrasi, dan juga angka kelahiran. Sepertihalnya pada tahun 2020 jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo yaitu sebanyak 443.003 jiwa, hal tersebut mengalami penurunan sebanyak 0.94% dari tahun 2019. Adapun data sebaran penduduk Kabupaten Kulon Progo berdasarkan wilayahnya yaitu :

Gambar 3.2 Persentase Sebaran Penduduk Kabupaten Kulon Progo

Sumber : Dinas Dukcapil Kulon Progo

Berdasarkan data diatas dapat simpulkan bahwa wilayah yang memiliki penduduk cukup banyak yaitu Pengasih, Sentolo, dan Wates. Banyaknya penduduk di 3 kecamatan tersebut diakibatkan karena berdekatan langsung dengan pusat kota Kabupaten Kulon Progo yang merupakan pusat kegiatan

(4)

34

pendidikan, ekonomi masyarakat hingga wilayah administrasi perkantoran yang banyak memiliki gedung-gedung kantor di wilayah terkait. Pada tahun 2020 sendiri jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh perempuan daripada laki-laki yaitu dengan jumlah perempuan sebanyak 223.498 jiwa dan laki-laki sebanyak 219.505 jiwa seperti table di bawah ini :

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020

Sumber : Dinas Dukcapil Kulon Progo

Sebaran penduduk di daerah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2020 didominasi oleh penduduk pada usia (15-64 tahun). Usia tersebut masuk dalam kategori usia produktif yang jumlahnya mencapai 300.094 jiwa dan untuk penduduk yang berusia (0-14 tahun) masuk dalam kategori bukan produktif.

Sedangkan penduduk yang berusia (65> tahun) telah mencapai 142.9099 jiwa No Kapanewon Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Temon 14.422 14.684 29.116

2 Wates 24.368 24.581 48.499

3 Panjatan 19.209 19.536 38.745

4 Galur 16.207 16535 32.742

5 Lendah 20.494 20.589 41.083

6 Sentolo 24.725 25.234 49.959

7 Pengasih 25.861 26.596 52.457

8 Kokap 17.988 18.226 36.214

9 Girimulyo 12.184 12.505 24.689

10 Nanggulan 15.243 15.631 30.874

11 Samigaluh 14.048 14.095 28.143

12 Kalibawang 14.756 15.276 30.032 Jumlah Penduduk 219.505 223.498 443.003

(5)

35

yang merupakan golongan bukan produktif. Berdasarkan angka tersebut Kabupaten Kulon Progo dikategorikan dalam tingkat ketergantungan rendah sebab nilai dari angka beban ketergantungan sebanyak 47,62%.

1.2 Profil Dinas Komunikasi dan Informatika

Sebagai daerah otonom Kabupaten Kulon Progo diharapkan memiliki struktur yang baik dalam kegiatan pembangunan, persandian, statistic, serta urusan informasi dan komunikasi yang efektif, efisien, transparansi, dan akuntabilitas dalam rangka pengoptimalan penggunaan teknologi informasi publik, sebagaimana hal tersebut dilaksanakan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang komunikasi dan informatika yang dipimpin oleh kepala dinas yang bertanggungjawab dan berkedudukan di bawah Bupati Kulon Progo melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo. Landasan pembentukan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Daerah.

Dalam menjalankan tugasnya dan tanggung jawabnya Dinas Komunikasi dan Informatika berlandasan pada Perbup Kulon Progo Nomor 52 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas, serta Tata Kerja. Mengacu pada perwali tersebut berikut tugas dan fungsi Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo dalam merealisasikan tugasnya antara lain :

1) Menyelenggarakan urusan pemerintahan kesekretariatan dan pelayanan publik.

2) Melakukan urusan pengelolaan informasi publik, kehumasan pemerintah daerah dan statistic.

3) Melakukan pengelolaan pada infrastruktur daerah teknologi informasi serta perumusan kebijakan pada pengembangan sistem informasi keamanan dan persandian.

Secara Struktural Pemerintah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 1 orang Ketua Kepala Dinas, 1 orang Sekretaris, 2 Ketua

(6)

36

Bidang, 2 Kasubbag, 6 Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Berikut struktur organisasi Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut : Tabel 3.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten Kulon Progo

Sumber : Dinas Kominfo Kulon Progo

Adanya struktur organisasi tersebut berguna untuk mendeskripsikan komponen instansi agar pembagian tugas tidak terjadinya tumpang tindih dalam suatu wewenang, sehingga dapat mencapai target instansi terkait dalam membuat job description bagi pegawai dalam rangka pembagian tugas atau tanggung jawab agar menjadi lebih mudah dan jelas. Adapun pembagian tugas dalam setiap bidang sebagai berikut :

Kel. Jabatan Fungsional Tertentu

Kepala Dinas

Sekretaris

Ka. Subag Umum dan Kepegawaian

Ka. Subag Perencanaan dan Keuangan

Bidang Aplikasi Informatika

Seksi Sarana Prasarana Teknologi Informasi

Seksi Pengembangan Sistem Informasi

Seksi Keamanan Informasi dan Persandian Bidang Informasi Komunikasi

Publik dan Statistika

Seksi Pengelolaan Informasi Publik

Seksi Hubungan Masyarakat

Seksi Statistika

(7)

37 1. Sekretariat

Sekretaris membawahi 2 bidang yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang mana sering sekali disebut dengan istilah Bidang Sekretariat. Dalam melaksanakan fungsi tugasnya bidang sekretariat bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi kantor, mengatur keuangan kantor, koordinasi pada pelaksanaan kegiatan dinas, memonitoring kinerja pegawai serta melakukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan program yang dipimpin oleh pimpinan instansi.

2. Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik

Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 3 Seksi yaitu Sie Pengelolaan Informasi Publik, Sie Hubungan Masyarakat, dan Sie Statistik. Secara umum bidang tersebut memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan pengelolaan informasi publik dan penyelenggaraan kehumasan pemerintah daerah, melakukan pengembangan kemitraan media dan penyelenggaraan peliputan serta mengelola statistic laporan informasi publik.

3. Bidang Aplikasi Informatika

Bidang Aplikasi Informatika juga sama seperti bidang sebelumnya yang bertanggung jawab atas 3 seksi yaitu Seksi Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi, Sie Pengembangan Sistem Informasi, dan Sie Keamanan Informasi Persandian. Bidang ini dalam menjalankan tugas dan fungsinya lebih mengarah pada aspek teknologi informasi dan bagaimana teknologi tersebut dapat kembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga dapat mencapai pelayanan yang prima efektif dan efisien, serta terjaminnya keamanan informasi dan persandian publik.

4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu adalah pegawai yang berstatus pegawai negeri sipil dan memiliki keahlian dan keterampilan untuk membantu kepala

(8)

38

dinas dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan uraian tugas yang diberikan.

1.3 Visi, Misi, dan Sasaran Dinas Komunikasi dan Informatika

Dalam menghadapi perkembangan pemerintahan di masa depan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo memiliki rencana strategis yang telah disusun guna terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi program kerja pemerintah khususnya dalam bidang komunikasi dan informatika. Rencana strategis tersebut disusun secara sistematis dan objektif sesuai dengan isu strategis yang ada guna meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat dalam jangka waktu yang panjang. Peta konsep dari rencana strategis tersebut tertuang dalam Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kulon Progo tahun 2017-2022 yang sesuai dengan bidang komunikasi dan informatika tentunya.Merujuk pada pencapaian program maka Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo adalah “Terwujudnya Masyarakat Kulon Progo Yang Sejahtera, Aman, Tentram, Berkarakter, Dan Berbudaya Berdasarkan Iman Dan Taqwa”. Sejalan dengan visi tersebut maka Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo mewujudkan misi yang selaras dengan bidang komunikasi dan informatika yaitu

“Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Lingkungan Kehidupan Yang Aman, Tertib, dan Tentram”. Konsep dari Tata kelola pemerintahan yang baik yaitu mengacu pada pelaksanaan kualitas pelayanan yang bersifat transparan, bersih, akuntabel, serta partisipasi antar sektor guna menyelenggaraan pembangunan yang aktif. Dalam mewujudkan misi tersebut peran teknologi informasi sangat penting terlebih lagi dalam era digitalisasi guna mendukung peningkatan level e-government daerah. Pasalnya melalui perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang berbasis elektronik akan lebih berpengaruh dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah agar pelayanan publik lebih efektif, efisien, responsif, dan akuntabel.

Sehingga melalui penyelenggaraan pelayanan yang lebih baik tersebut, maka akan berdampak pada pembangunan berkelanjutan yang profesional dan komparatif dengan mendukung good governance.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Naskah Serat Mumulen menunjukkan bahwa pemaknaan yang dilakukan terhadap naskah Serat Mumulen mempresentasikan simbol-simbol sesaji berupa makanan, bunga

Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimen yaitu perlakuan uji kemampuan larutan bonggol nanas (Ananas

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang terdiri dari: 1) pengeringan getah pepaya menggunakan oven vakum pada suhu 55 selama 22 jam, 2) ekstraksi papain

perusahaan beranggapan bahwa dengan banyaknya hasil produksi maka produktivitas akan naik, sementara dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan tidak

Sebagai bentuk apresiasi kepada Bapak/Ibu yang telah menjadi nasabah Bank BTN dengan ini Bank BTN memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk memperoleh keuntungan lebih dari

Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh negatif tidak signifikan pada personal financial need terhadap financial statement fraud dan mendukung penelitian yang

hipotesis menunjukkan bahwa kohesivitas berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi faktor muatan model sebesar 0,79, hal ini

Penatalaksanaan Asuhan Persalinan dengan preeklampsia berat pada Ny “M” yaitu dilakukan pemberian asuhan yang sesuai standar operasional prosedur serta melakukan upaya