• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aktivitas yang Mengganggu Saat Berkendara (Distracted Driving) dan Kesalahan (Error) Terhadap Potensi Kecelakaan Remaja Pengguna Sepeda Motor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Aktivitas yang Mengganggu Saat Berkendara (Distracted Driving) dan Kesalahan (Error) Terhadap Potensi Kecelakaan Remaja Pengguna Sepeda Motor."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Kepadatan lalu lintas di Indonesia meningkat seiringnya dengan tingginya tingkat

mobilitas masyarakat. Tingginya kepadatan lalu lintas juga tidak didukung dengan

infrastruktur jalan dan cara berkendara yang baik dan benar. Hal tersebut memicu

tingginya angka kecelakaan di Indonesia.

Kecelakaan lalu lintas menjadi indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di

negara maju masalah keselamatan jalan sangat diperhatikan guna mereduksi

kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap pentingnya

memahami karakteristik kecelakaan (Simamora, 2011).

Menurut World Health Organisation kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi

penyebab kematian terbesar urutan ketiga setelah penyakit jantung koroner dan

Tubercolosis (TBC). WHO mencatat 1,25 juta orang meninggal setiap tahunnya

dalam kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang korban kecelakaan lalu lintas

mengalami luka serius maupun catat tetap. Kecelakaan lalu lintas jalan adalah

penyebab utama kematian di kalangan anak muda, berusia 15 sampai 29 tahun, dan

73% adalah laki-laki (WHO, 2016).

Kepala Satlantas Polresta Surakarta, Kompol Prayudha Widiatmoko menjelaskan

angka kecelakaan lalu lintas di Kota Surakarta selama 2015 mencapai 525 kejadian

baik korban mengalami luka ringan, berat, hingga meninggal dunia atau kerugian

materiil (Zaenal, 2016).

Kecelakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan (cuaca,

kondisi jalan, lalu lintas), faktor kendaraan (tipe dan kondisi) dan pengemudi

(kemampuan pengemudi dan tingkah laku pengemudi). Faktor yang menjadi

penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah faktor pengemudi, faktor tersebut

berkontribusi lebih dari 90 persen dalam mempengaruhi kecelakaan (Dinas

Perhubungan, 2008). Oleh karena itu, tingkah laku pengemudi mempunyai

(2)

2

Menurut Sartono (1993), beberapa kriteria pengemudi sebagai faktor penyebab

kecelakaan lalu lintas yaitu, pengemudi mabuk (drunk driver), pengemudi

mengantuk atau lelah (fatigue or overly tired driver), pengemudi lengah

(emotional or distractred driver) dan pengemudi kurang terampil (unskilled

driver).

Menurut Stradling dan Meadows (2001) dalam Pardiningsih (2008), error adalah

kesalahan pelaksanaan dari aktivitas berkendara yang pada dasarnya sudah

direncanakan. Hal terebut dapat menimbulkan potensi kecelakaan lalu lintas

cukup fatal bagi pengemudi itu sendiri, pengemudi lain serta pejalan kaki

disekitarnya.

Radin (1997) dalam Lulie dan Hatmoko (2003). Pengemudi yang mengalami

kecelakaan sebagian besar adalah kelompok usia muda. Risiko kematian akibat

kecelakaan adalah sebesar 51 persen pada pengemudi 16 hingga 25 tahun.

Kelompok usia pengendara 16-25 tahun adalah kelompok pengendara usia muda.

Pengendara berisiko adalah perilaku pengendara yang berpotensi meningkatkan

risiko kecelakaan, seperti kecepatan yang melebihi batas, pelanggaran lalu lintas

dan sikap terkait dengan keselamatan lalu lintas (Yilmaz & Celik, 2006). Dalam

hal ini, kelompok usia remaja sangat berpotensi menjadi pengendara berisiko.

Peraturan berkendara di Indonesia mewajibkan pengendara motor berumur

minimal 17 tahun. Maka terdapat larangan siswa untuk mengendarai kendaraan

bermotor bagi yang belum berumur 17 tahun dan atau belum memiliki Surat Izin

Mengemudi (SIM). Berkaitan dengan hal tersebut, Dishubkominfo Kota Surakarta

dengan Satuan Lalu Lintas Polresta Surakarta mengadakan perjanjian kerjasama

(MoA) pencanangan sekolah pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

Kota Surakarta pada tahun 2013. Adapun sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah

pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan antara lain SMKN 2, SMKN 3,

Regina Pacis, SMAN 2, SMKN 5, SMKN 7, SMA Al-Islam, SMP Batik, SMP

Muhammadiyah 7, SMP Kristen 1, dan SMP Bintang Laut (Dishubkominfo Kota

(3)

3

Dari uraian di atas, maka sangat penting untuk mengadakan penelitian tentang

Pengaruh Aktivitas yang Mengganggu Saat Berkendara (Distracted Driving) dan

Kesalahan (Error) Terhadap Potensi Kecelakaan Pengendara Sepeda Motor

Remaja dengan Studi Kasus Pelajar SMA Pelopor Keselamatan Kota Surakarta,

dimana dalam penelitian ini kedua variabel tersebut akan dianalasis secara terpisah

untuk mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap potensi

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan kualitatif, diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber yang digunakan untuk mengetahui perubahan akses sumberdaya alam masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan Keputusan Bupati Kabupaten Bandung No.445/Kep.587-Org/2013 telah

Selambat-lambatnya pada akhir Tahun Anggaran 1981/1982 oleh Pemerintah diajukan Rancangan Undang-undang tentang Tambahan dan Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Dalam tugas akhir ini telah diimplementasikan sistem monitoring suhu dan kelembaban udara yang berbasis MQTT dan HTTP yang terkoneksi dengan NodeMCU, dan sensor

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai determinan kejadian tuberkulosis pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas Boom Baru Palembang tahun 2010 diketahui bahwa dari

Sistem CRM yang telah dibuat memberikan kemudahan bagi pendonor untuk mendapatkan informasi mengenai acara donor darah, informasi jumlah point reward dan menukar

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan di tenaga kesehatan dimanapun, khususnya bidan dalam memberikan asuhan pelayanan pada ibu hamil, bersalin, bayi