E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS IDX QUALITY30
Jhon Lismart Benget. P.1), Tina Novianti Sitanggang2) Hotma Mentalita.3)
1 Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia email: jhonlismart@gmail.com
2 Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia email: tinanoviantisitanggang@unprimdn.ac.id
3 Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia email: hmentalita@gmail.com
Abstract
The purpose of this study is to examine the effect of inflation, company size, debt to equity ratio and total asset turnover on the financial performance. The population of this study is the IDX Quality30 Index which were listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2021. The results of this study indicate that simultaneously inflation, company size, debt to equity ratio and total asset turnover affect the financial performance. Partially, this study show total asset turnover has a positive and significant effect on the financial performance. Company size and debt to equity ratio has a negative and significant effect on the financial performance while inflation has no significant effect on the financial performance.
Keywords: Inflation, Company Size, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Financial Performance
1. PENDAHULUAN
Investor ketika berinvestasi akan memperhatikan kinerja keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan tercermin dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan akan menginformasikan kondisi keuangan sekaligus dapat digunakan untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa yang akan datang. Menganalisa laporan keuangan adalah untuk mengetahui bagaimana kekuatan dan kelemahan kinerja keuangan perusahaan [1]. Kinerja keuangan dapat diukur dengan analisis rasio profitabilitas yaitu Return on Asset. Rasio ini mengggambarkan kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat menghasilkan laba bagi perusahaan [2]. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Inflasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan total asset turnover.
Inflasi memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan karena inflasi dapat meningkatan pendapatan sekaligus biaya perusahaan [2]. Hasil penelitian [3] inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas (return on
asset). Sedangkan penelitian [4], inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat dari nilai ekuitas, nilai penjualan atau nilai asset [5]. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [6] bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan penelitian [7] bahwa ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang. Semakin kecil rasionya maka semakin besar tingkat kemampuan untuk membayar utangnya [8]. Hasil penelitian [9], debt to equity ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. sedangkan penelitian yang dilakukan oleh [10] bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).
Total asset turnover adalah rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aset) guna menghasilkan penjualan [11]. Menurut [12] total
E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [13], total asset turnover berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return on asset.
Inflasi
Menurut [2] inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga-harga produk secara keseluruhan. Inflasi dapat meningkatkan pendapatan sekaligus biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan mengalami penurunan.
Ukuran Perusahaan
Menurut [5] ukuran perusahaan adalah besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat dari nilai ekuitas, nilai penjualan atau nilai aset.
Ukuran perusahaan dirumuskan dengan natural log dari total aset [14].
Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut [8] debt to equity ratio adalah rasio antara total utang terhadap ekuitas. Setiap periode posisi ratio dapat berubah lebih baik atau lebih buruk. Debt to Equity Ratio menunjukkan tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk membayar utang.
Total Asset Turnover
Menurut [15] total asset turnover adalah perbandingan antara penjualan terhadap total aset. Rasio ini menunjukkan efektifitas perusahaan dalam menggunakan seluruh aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan atau pendapatan.
Kinerja Keuangan
Menurut [2] return on asset adalah rasio yang mengggambarkan kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat menghasilkan laba. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menurut tingkat eksplanasinya termasuk penelitian asosiatif hubungan kausal. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih [16]. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lain [17].
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks IDX Quality30 tahun 2018-2021. Sampel penelitian didasarkan pada metode sensus. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dari 30 perusahaan dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021. Sumber data penelitian ini diperoleh dari [18]dan [19].
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS (Statistical Packages For Social Science). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh inflasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan total asset turnover terhadap kinerja keuangan.
Sebelum dilakukan analisis regresi berganda perlu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi [20].
Persamaan yang diperoleh dalam analisis data adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 - b2X2 - b3X3 + b4X4 + e Dimana:
Y = Kinerja Keuangan
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4, = Koefisien regresi
X1 = Inflasi
X2 = Ukuran Perusahaan X3 = Debt to Equity Ratio X4 = Total Asset Turnover
e = Error
.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,44753017 Most Extreme
Differences
Absolute ,060
Positive ,030
Negative -,060
Test Statistic ,060
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa data telah terdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Inflasi ,994 1,006
UP ,666 1,502
DER ,586 1,706
TATO ,602 1,662
a. Dependent Variable: KInerja Keuangan (ROA) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan uji multikolonieritas diperoleh semua variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dengan demikian pada model regresi tidak ditemukan masalah multikolonieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa bahwa titik-titik menyebar ke atas dan ke bawah, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 2,142a
a. Predictors: (Constant), TATO, Inflasi, UP, DER b. Dependent Variable: KInerja Keuangan (ROA) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan uji autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,142, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat masalah autokorelasi.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hasil analisis linear berganda dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Analisis Linear Berganda
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2022)
E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
Berdasarkan hasil pengolahan di atas dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= a + b1X1 - b2X2 - b3X3 + b4X4 + e
Y= 3,722 + 0,122X1 – 0,078X2 – 0,098X3 + 0,526X4 + e
Dari persamaan regresi diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 3,722 menunjukkan bahwa jika variabel independen diasumsikan sama atau sama dengan 0 maka kinerja keuangan sebesar 3,722.
2. Koefisien inflasi sebesar 0,122 artinya setiap kenaikan 1% variabel inflasi menyebabkan kinerja keuangan mengalami peningkatan sebesar 0,122 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.
3. Koefisien ukuran perusahaan sebesar -0,078 artinya setiap kenaikan 1% variabel ukuran perusahaan menyebabkan kinerja keuangan mengalami penurunan sebesar -0,078 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.
4. Koefisien debt to equity ratio sebesar -0,098 artinya setiap kenaikan 1% variabel debt to equity ratio menyebabkan kinerja keuangan mengalami penurunan sebesar -0,098 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.
5. Koefisien total asset turnover sebesar 0,526 artinya setiap kenaikan 1% variabel total asset turnover menyebabkan kinerja keuangan mengalami peningkatan sebesar 0,526 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Berdasarkan hasil pengujian maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Variabel inflasi mempunyai t hitung sebesar 0,122 lebih kecil dari t tabel 1,980 dan nilai
signifikan sebesar 0,747 lebih besar dari alpha 0,05, maka inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
b. Variabel ukuran perusahaan mempunyai t hitung sebesar -3,001 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai signifikan sebesar 0,003 lebih kecil dari alpha 0,05, maka ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
c. Variabel debt to equity ratio mempunyai t hitung sebesar -2,266 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai signifikan sebesar 0,025 lebih kecil dari alpha 0,05, maka debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
d. Variabel total asset turnover mempunyai t hitung sebesar 10,126 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05, maka total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil uji F
Berdasarkan tabel diatas nilai F hitung sebesar 75,095 lebih besar dari F tabel 2,45 dan nilai signifikan uji F sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan inflasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan total asset turnover berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
PEMBAHASAN
Pengaruh inflasi terhadap kinerja keuangan
E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [4] yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Kinerja keuangan perusahaan tidak terlalu terpengaruh dikarenakan tingkat inflasi cukup stabil.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [14] yang menyatakan bahwa ukuran perusahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Kenaikan ukuran perusahaan akan menurunkan kinerja keuangan akibat besarnya biaya untuk pemeliharaan aset dan operasional perusahaan.
Pengaruh debt to equity ratio terhadap kinerja keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [8] yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Semakin tinggi debt to equity ratio akan menurunkan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Pengaruh total asset turnover terhadap kinerja keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [12] yang menyatakan bahwa total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Semakin tinggi total asset turnover menunjukkan kinerja keuangan suatu
perusahaan yang baik. Perusahaan telah efektif menggunakan aset untuk meningkatan kinerja keuangan.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan inflasi, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan total asset turnover berpengaruh terhadap kinerja keuangan periode 2018-2021.
Secara parsial total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan periode 2018-2021. Ukuran perusahaan dan debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan periode 2018-2021 sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan periode 2018-2021.
5. REFERENSI
[1] Hutabarat, Francis. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. Desanta Publisher, 2021.
[2] Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius, 2010.
[3] Kalengkongan, Glenda. “Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap Return on Asset (Roa) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2013.
[4] Setyaningsih, Cornelia Aryani, Untung Sriwidodo & Setyaningsih Sri Utami.
“Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional di Bursa Efek Indonesia.”
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 2018.
E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 5, Nomor 1 Juni 2022 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v5i1.493
[5] Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE, 2011.
[6] Azzahra, An Suci dan Nasib. “Pengaruh Firm Size dan leverage Ratio terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Pertambangan.” JWEM STIE MIKROSKIL 9 (2019).
[7] Setiadewi, Kadek Ayu Yogamurti & Ida Bagus Anom Purbawangsa. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.” E-Jurnal Manajemen (E- Jurnal Manajemen), 2015.
[8] Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Erlangga, 2015.
[9] Agustina, Riesta Chahya & Awan Santosa. “Pengaruh DAR, DER dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi.” Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 2019.
[10] Dana, Wayan Mulia, I Nyoman Kusuma AMP & Putu Novia Hapsari Ardianti.
“Pengaruh CR, DER, TATO, dan DAR terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.” KARMA (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 2021.
[11] Hantono. Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio dan SPSS. Deepublish, 2018.
[12] Jenni, J., Yeni, L., Merissa, M., Wanny, T., Erlin, E., & Nasution, I. A. “Pengaruh TATO, DER dan Current Ratio terhadap ROA pda Perusahaan Property dan Real Estate.” Owner : Riset Dan Jurnal Akuntansi, 2019.
[13] Widodo, Adji. “Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), dan Debt To Asset Ratio (DAR) terhadap Return On Asset (ROA), Serta Dampaknya terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Terhadap Perusahaan Jasa Penunjang Migas Pada Bursa Efek Indonesia Periode Ta.” JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), 2018.
[14] Risna, Livia Ginta & R. Aditya Kristamtomo Putra. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di BEI.” Procuratio:
Jurnal Ilmiah Manajemen, 2021.
[15] Widyatuti, Maria. Buku Ajar Analisa Kritis Laporan Keuangan. Jakad Media Publishing, 2017.
[16] Lubis, Ade F. Metode Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan Tesis.
USU Press, 2015.
[17] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alafabeta, 2010.
[18] “https://www.idx.co.id.”.
[19] “https://www.indopremier.com.”.
[20] Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.