• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pelaksanaan pier head Menggu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode pelaksanaan pier head Menggu"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS FLYOVER (PIER HEAD) BALANCED CANTILEVER

Disusun oleh:

Adam jaya 41113010001

Andrew w sibarani 41113010083 Nama Dosen:

Ir.Mawardi Amin,MT.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

Jakarta 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya lah Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat terselesaikan dengan baik dan berjalan dengan lancar.

Laporan Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksan aan dan Alat Berat . Selain itu, tujuan saya dalam pembuatan Tugas ini adalah untuk dapat mempelajari mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Struktur Atas Fly Overyang sesuai dengan materi yang harus dikerjakan ini. Mudah-mudahan Tugas Metode

Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat diterima oleh mahasiswa Tekinik Sipil khusus nya.

Saya menyadari bagi seorang mahasiswa yang pengetahuaan nya belum seberapa dan perlu masih banyak belajar dalam pembuatan Tugas ini, bahwa Tugas ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Saya masih memerlukan kritik dan saran positif agar Tugas ini dapat menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

Harapan saya menulis Tugas Metode Pelaksan aan dan Alat Berat yang sederhana ini dapat membuktikan bahwa mahasiswa (khusus nya mahasiswa teknik sipil) dapat juga berperan aktif dalam menerapkan semua teori dan perhitungan dalam mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat untuk dapat mendesain secara benar, kokoh, stabil, ekonomis, dan memiliki nilai estetika tentunya.

Jakarta,17 November 2015

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI………..iii

TAHAPAN PEKERJAAN FABRIKASI...2

PEMASANGAN PORTAL HOISE...4

PENGANGKATAN GIRDER MEMAKAI GANTRY CRANE...5

MENGGESER GIRDE dan MENEMPATKAN POSISI TEMPATNYA...6

FINISHING dengan MEMASANG BRUSSING PENGAMAN GIRDER...7

PEMINDAHAN ALAT KE PIER...7

BOX GIEDER...8

MOBILE CRANE...9

LAUNCER TRUSS...11

KAPASITAS ALAT PRODUKSI...12

DAFTAR PUSTAKA..………13

(4)

iii

M ETODE PEL AK SAN AA N STR UK TUR ATAS FLYO VE R ( PI E R H EAD)

BALANCED CANTILEVER

• Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan jembatan dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuan sokongan lain (perancah/falsework ). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapat mengganggu aktivitas di bawah jembatan.

• Metode balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat (cast in situ) atau secara segmen pracetak (precast segmental). Konsep utamanya adalah struktur jembatan dibangun dengan pertama kali membangun struktur-struktur kantilever seimbang.

(5)

1 Tahapan Pekerjaan Fabrikasi :

1. Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder.

2. Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari bottom rebar girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat tersebut ditandai (marking) dengan menggunakan cat , spidol atau sejenisnya.

Gambar Penentuan koordinat titik duct tendon

3. Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking.

4. Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan menggunakan coupler duct dan masking tape / clotch tape.

5. Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar dengan menggunakan kawat ikat.

(6)

Gambar Instalasi duct

7. Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu pada box casting yang terbuat dari multiplek. 2 8. Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk mencegah terjadinya retak / pecah pada saat stressing.

9. Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape. Masking tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.

10. Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.

11. Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan kelengkapan aksesorisnya.

Gambar Girder siap untuk dicor 12. Pemasangan formwork girder

(7)

Gambar Girder yang telah dicor dan akan dipindahkan

3 Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder yaitu dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan setibanya dilokasi proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri angkat.

Gambar Penurunan PCU girder dari truk container

Pemasangan Portal Hoise

1 Memasang kaki portal diaspal atau ditanah dengan diberi alas pondasi dengan tinggi serta lebar portal disesuaikan dengan ukuran jembatan layang

2 Mesin gantry pengangkat memakai roda trolly dipasang diatas portal untuk pengangkatan dan penggeseran girder

3 Pemasangan portal dilakukan oleh subkon pembuat portal hoise, hingga siap difungsikan.

4 Portal hoise crane bisa bergerak ke arah memanjang dan arah melintang jalan.

(8)

4

Gambar Skets erection PC U girder metode portal hoise

Pengangkatan girder memakai gantry crane

(9)

2 Mesin gantry crane dengan tenaga motor elektrik mengangkat girder keatas pier sampai posisi girder sejajar dengan tinggi pier

3 Pengangkatan girder dilakukan pelan-pelan, dilihat ketepatan posisinya. 4 Pengangkatan ujung-ujung girder secara bersamaan.

5 5 Pengangkatan girder sesuai urutan pengangkatan.

Menggeser girder dan menempatkan ke posisi dudukannya

1 Trolly Gantry crane dengan tenaga motor elektrik berjalan membawa girder keatas pier

2 Girder digeser sampai pada posisi letaknya

3 Memastikan posisi girder sudah tepat pada letaknya 4 Lantai dudukan bearing harus benar-benar rata

(10)

Gambar Proses penggeseran balok PC U girder ketempatnya

6

Finishing dengan memasang brussing pengaman girder

1 Mengontrol ulang untuk memastikan letak serta posisi girder terpasang dengan sempurna

2 Jika dirasa pemasangan girder sudah benar-benar sempurna maka dapat dipasang pengaman brussing dengan menggunakan besi beton dilas antara back wall dengan shear konektor.

Pemindahan alat ke pier / pilar selanjutnya

1 Menggeser portal hoise ke posisi antar pilar yang selanjutnya akan dilakukan pekerjaan erection

2 Melakukan proses erection dari awal kembali untuk pekerjaan erection pilar selanjutnya

Pelaksanaan pekerjaan erection harus direncanakan dengan baik sehingga berjalan dengan lancar dan aman. Dari step pekerjaan yang telah dijelaskan diatas, maka pekerjaan erection PC U Girder pada proyek dilaksanakan secara 2 tahap, yaitu : 1 Pengangkatan PC U Girder sebelah Utara

(11)

Pelaksanaan erection yang dilakukan dengan 2 tahap berfungsi agar lalu lintas kendaraan tidak terganggu, oleh karena bentang portal hoise crane yang besar dan menggunakan jalan sebagai tumpuannya.

Gambar Perletakan portal hoise crane sesuai kondisi aktual 7

a Box girder

Box girder merupakan bentuk girder yang paling baik untuk pekerjaan flyover, karena box girder memiliki keuntungan unik tersendiri dari bentuk girder lainnya. Box girder dalam spesifikasi produksi tidak memiliki batasan panjang bentang. Dalam proses tahapan pekerjaan, box girder terlebih dahulu mengalami proses erection, dan diangkat per-segmental.

Proses stressing dilakukan setelah tahapan erection. Stressing dibagi dalam tiga tahapan:

a). Tahapan pertama adalah stressing pengikatan, tujuannya agar girder tidak terlepas dari pier head setelah proses erection.

b). Tahapan kedua adalah stressing pemberian beban kerja pada beban prategang. Pada tahapan ini proses stressing berfungsi juga sebagai pengikat antar segmen box girder, dan beban kerja yang diberikan merupakan beban kerja sebagian.

(12)

Box girder sengaja dirancang mampu memikul lebar slab hingga 3 (tiga) kali lebar pier head. Sayap atas box girder mampu memiliki lebar hingga 2 (dua) kali lebar tutup box. Kondisi ini membuat pekerjaan pengecoran slab tidak memerlukan perancah sehingga tidak mengganggu lalu-lintas dibawahnya.

Bentuk box girder cukup memenuhi nilai estetika pada bangunan flyover sehingga penggunaannya mampu menambah keindahan kota, bahkan pada satu kota di Indonesia telah menjadikan flyover dengan girder ini menjadi icon baru kota tersebut.

Namun bentuk box girder yang sangat besar membuat pekerjaan pemindahan girder dari pabrik (tidak mungkin cast in place) menjadi sangat rumit. Diperlukan suatu kendaraan khusus pengangkatgirder yang kendaraan tersebut tidak tersedia dikota Medan. Jika-pun ada, maka proses pemindahan saat girder dalam perjalanan juga akan membuat masalah lalu-lintas (macet) dikarenakan kendaraan tersebut sangat panjang dan lambat.

8 Selai itu pekerjaan erection box girder memerlukan helpping support yang pembuatannya memerlukan biaya cukup mahal. Kostruksi helpping support berupa konstruksi portal baja dan hoise yang saat proses erection diperlukan juga bantuan mobile/crawl crane. Penggunaan alat-alat tersebut tentu meningkatkan biaya erection girder.

(13)

Mobile crane

Metode erection dengan mobile crane yang menggunakan alat utama mobile crane baik wheel atau crawler crane 2 (dua) unit. Dengan pemakaian 2 (dua) mobile crane maka diperlukan koordinasi sempurna antar operator dan keahlian yang tinggi untuk menghasilkan manuver yang tepat. Penggunaan mobile crane untuk erection PC U girder ini akan efektif bila kondisi ruang besar / luas dengan pekerjaan yang kontinyu tanpa idle karena sistem sewa perjam yang tinggi sesuai kontrak. Mobile crane yang digunakan di Proyek ini direncanakan menggunakan Crawler crane dengan kapasitas lebih dari 150 ton (Kobelco kapasitas 180 ton dan Hitachi kapasitas 150 ton), hal ini disebabkan berat PC U girder yang akan diangkat besar (136 ton). Di Medan mobile crane dengan kapasitas tersebut belum ada sehingga harus mendatangkan dari luar yaitu pulau Jawa, akibat biaya mobilisasi yang besar untuk mendatangkannya maka metode ini tidak efisien biaya.

9

(14)

Gambar Metode erection dengan mobile crane

Gambar Skets erection PC U girder metode mobile crane

10

Launcer truss

(15)

waktu yang lama. Penggunaan metode launcher ini lebih efektif untuk digunakan pada pekerjaan erection girder pada jembatan.

Gambar Contoh metode erection dengan Launcher Truss

Gambar Skets PC U girder metode luncher truss 11

KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT

Waktu Yang Dibutuhkan untuk pemasangan GirderWaktu Pengaturan launcher (Persiapan):

Persiapan (t1) ¿5menit

(16)

Pelurusan center launcher dengan girder (t3) ¿20menit

Fixed time (t4) ¿10menit

Cycle time (C1) ¿80menit

Waktu Erection Girder :

Persiapan (t5) ¿15menit

Pemasangan girder dengan trolley (t6) ¿

(17)

Produktifitas alat ¿

Jadi, untuk pekerjaan 1 tiang dibutuhkan 4 buah mixer dengan menggunakan mixer dengan kapasitas 7m3

Gantry Crane bergerak tranversal menuju bearing pad (t7)

¿ jarak tempuh kec . gantry =

87

2,7=32,22menit

Pengaturan alat agar bearing pad yang sudah dipasang sesuai dengan titik bearring pad (t8) ¿10menit

Bila posisi sudah berada diatas bearring pad yang direncanakan.

Maka Roda pada pengait launcher siap menurunkan girder tepat diatas

bearring pad (t9) ¿

jarak penurunan kec penurunan =

5,5

4 =1,4menit

Pengecekan ulang ketepatan posisi agar girder tepat berada di bearing pada ¿5menit

(18)

Cycle time (C2) ¿62,59menit

Mobile Crane

Berat beban ¿20ton

Berat sling ¿0,5ton

Faktor keamanan ¿1,05

Kapasitas yang diperlukan

¿(berat beban+berat sling)× faktor keamanan=(20+0,5)×1,05=21,5ton

Waktu Alat Launcher kembali ke posisi semula :

Persiapan (t11) ¿10menit

Pengangkatan trolley dalam keadaan kosong (t12)

¿tinggi angkat kec angkat =

5,5 18=0,31

Launching Gantry bergerak tranversal kembali ke posisi semula (t13)

¿ jarak tempuh

(19)

Waktu total pengangkatan Girder didapat dari waktu pengangkatan

ditambah dengan waktu perpindahan posisi alat berat. Sehingga, dari tabel perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder adalah

Cycle Time total ¿C1+C2+C3

¿80+68, 59+42,06

¿190,65menit=3,18jam

Perhitungan Produksi alat

Waktu rata-rata untuk pengangkatan 1 buah girder adalah sebagai berikut :

¿3,18 1 =3,18

jam girder

Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat menentukan jumlah siklus dalam 1 jam (N), yaitu:

N= 1

waktu siklus total= 1

(20)

DAFTAR PUSTAKA

• RSNI T-12-2004. Standar Nasional Indonesia Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.

• RSNI T-02-2005. Standar Nasional Indonesia Pembebanan Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.

(21)

12

VIDEO

• https://www.youtube.com/watch?v=60mFnbqYp8Y

• https://www.youtube.com/watch?v=etMr0_f9AHs

(22)

Gambar

Gambar Penentuan koordinat titik duct tendon
Gambar  Instalasi duct
Gambar Penurunan PCU girder dari truk container
Gambar Skets erection PC U girder metode portal hoise
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kadar tersebut, daun nanas dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nitroselulosa.Nitroselulosa merupakan salah satu bahan dasar dari propelan jenis single base

Dalam survey Flurry (Khalaf, 2014), bahwa pecandu smartphone adalah orang yang membuka aplikasi pada smartphone mereka sebanyak lebih dari 60 kali dalam

merupakan salah satu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang. sudah

 Konsep ketidaksadaran merupakan sistem psikhe yg kuat & paling berpengaruh, dan pada kasus2 patologis dapat mengungguli ego serta ketidaksadaran pribadi.. 

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa metode pemotongan harga yang dilakukan kepada produk yang sudah melebihi waktu season yang

 Menggali informasi dari berbagai sumber tetang tentang perilaku keseimbangan hidup di dunia dan akhirat sesuai hadis riwayat Ibnu Asakir dari Anas, hadis riwayat Muslim dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan prestasi laporan keuangan perusahaan bila dilihat dari tingkat likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh hasil akurasi data training adalah 81.00% yang artinya bahwa klasifikasi data training pasien kanker payudara menggunakan