• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK ISLAM MANBA’UL ULUM Kelas / Semester : X / Genap

Tema : Narrative Text

Sub Tema : Simple Past Tense (Nominal and Verbal Sentences) Pembelajaran ke : 8 (delapan)

Alokasi Waktu : 10 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah membaca teks legenda rakyat sederhana yang ditampilkan di powerpoint dan melalui lembar kerja, peserta didik dapat membandingkan unsur kebahasaan tertentu

(kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense) dari dua teks naratif dengan benar,

2. Setelah membaca dengan seksama contoh teks legenda rakyat sederhana yang ditampilkan melalui powerpoint slides dan melalui lembar kerja, peserta didik mampu mengkategorikan unsur kebahasaan tertentu (kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense).

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Aktifitas Alokasi

Waktu

Guru Peserta Didik

1) 2) 3)

4)

5)

Memberikan salam kepada peserta didik

Menginstruksikan peserta didik untuk berdoa.

Mengecek kehadiran peserta didik

Membahas sekilas tentang materi yang pernah dipelajari

Menjelaskan tujuan pembelajaran

1) Merespon salam dari guru

2) Berdoa bersama dengan dipimpin ketua kelas.

3) Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama.

4) Merespon guru dalam memeriksa kehadiran

5) Mendengarkan dan ikut merespon sekilas tentang materi yang pernah dipetajari

2 Menit

(2)

I N T I

Guru memulai kegiatan inti dengan menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan tayangan powerpoint slides.

Tahap I: Orientasi Peserta Didik Kepada Masalah

Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.

1) Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa fokus masalah yang akan dipecahkan adalah Menganalisis Generic Structure dari suatu teks legenda sederhana.

2) Guru membagi peserta didik kedalam 4 (empat) kelompok yang telah ditentukan di pertemuan sebelumnya.

3) Guru memberikan stimulasi awal untuk mengorientasi masalah dengan bertanya kepada siswa,

“Have you ever read or watch a legend? If yes, what was it about?

If no, does anyone want to share what was the legend about?”

4) Guru selanjutnya menampilkan salah satu contoh teks legenda sederhana menggunakan infokus yang bersumber dari website.

Tahap II: Mengorganisasikan Peserta Didik

Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing.

1) Guru berjalan dari satu kelompok ke kelompok lainnya untuk mengecek pembagian tugas yang dilakukan oleh masing-masing kelompok

2) Guru memastikan kelengkapan bahan/ sumber yang diperlukan oleh masing-masing kelompok peserta didik

Peserta didik memperhatikan dengan seksama slides yang ditampilkan oleh guru dan mengklarifikasi pengetahuan dan pemahaman mereka dengan bertanya.

Tahap I: Orientasi Peserta Didik Kepada Masalah

Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan/

referensi lain yang disarankan.

1) Peserta didik mendengarkan instruksi guru dan menanyakan/ meminta klarifikasi terhadap instruksi yang tidak dipahami

2) Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru

Siswa merespons stimulasi/

pertanyaan yang disampaikan oleh guru

4) Siswa membaca dan mengamati dengan seksama contoh teks yang ditampilkan

oleh guru

Tahap II: Mengorganisasikan Peserta Didik

Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat

yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

1) Peserta didik yang ditunjuk sebagai ketua kelompok melakukan pembagian tugas masing-masing anggota kelompoknya

2) Peserta didik melakukan analisis awal terhadap teks legenda yang diberikan oleh guru dengan menggunakan bahan/ sumber yang mereka sediakan.

6 menit

(3)

Tahap III: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok

Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/

bahan selama proses penyelidikan.

1) Guru melakukan note taking (menulis catatan) mengenai detail dinamika kelompok yang terjadi 2) Guru menanyakan dan mengecek

progress yang dilakukan oleh peserta didik dari 1 kelompok ke kelompok lain sambil menyajikan soal-soal (assessment for learning)

Tahap IV: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Guru memantau diskusi dan

membimbing pembuatan laporan

sehingga karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

1) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan hal yang telah mereka diskusikan dalam bentuk laporan.

2) Guru menginstruksikan setiap kelompok untuk melakukan presentasi terhadap pemecahan masalah yang telah peserta didik diskusikan dalam kelompoknya.

Tahap V: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok

memberikan penghargaan

serta masukan kepada kelompok lain.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi.

1) Guru memberikan apresiasi lisan kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalahnya.

Tahap III: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok

Peserta didik melakukan penyelidikan

(mencari data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi kelompok.

1) Peserta didik mulai melakukan penyelidikan detail terhadap teks legenda yang diberikan dalam

kelompoknya masing-masing 2) Peserta didik melakukan

diskusi dalam rangka menyelesaikan penugasan yang diberikan guru

3) Peserta didik menjawab dan menyelesaikan soal yang disajikan oleh guru.

Tahap IV: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya.

4) Peserta didik bersiap-siap untuk memfinalisasi hasil diskusi terhadap pemecahan masalah yang disajikan di awal pembelajaran.

5) Setiap kelompok melakukan presentasi yang diwakili oleh salah satu anggotanya.

Tahap V: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/

membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

1) Peserta didik mendengarkan apresiasi yang diberikan oleh guru.

(4)

2) Guru memberikan feedback bagi setiap penampilan presentasi kelompok.

3) Guru mengajak peserta didik

untuk bersama-sama

menyimpulkan hasil diskusi mengenai materi pembelajaran.

2) Peserta didik mendengarkan feedback yang diberikan guru dengan seksama.

3) Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dan hasil diskusi.

Total waktu kegiatan inti 1) Mengajak peserta didik untuk

lakukan refleksi

2) Menginformasikan tentang rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

3) Menginstruksikan peserta didik untuk berdoa kemudian

dilanjutkan dengan salam penutup

1) Menyimpulkan dan

merefleksikan pembelajaran 2) Memperhatikan informasi

tentang rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

3) Berdoa dan memberi salam penutup

2 menit

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap : Observasi / Pengamatan b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis Essay (LKPD) c. Penilaian Keterampilan : Tes Tertulis Essay (LKPD) 2. Bentuk Penilaian

a. Observasi : Jurnal Guru b. Tes Tertulis : Uraian

3. Instrumen Penilaian (Terlampir)

4. Kisi-Kisi Penulisan soal (Terlampir)

Jepara, 1 Juli 2022 Mengetahui,

KepalaMadrasah Guru Mata Pelajaran

Ustuhri, M.Pd. I . Muhammad Sukron, S.Pd.

(5)

LAMPIRAN

Read the following two texts and identify direct and indirect speech!

Laut Tawar Lake

It was a beautiful day. Everybody in the Tawar village was happy. The farmers had just had their best harvest. The villagers were planning to hold a party to celebrate the good harvest. On one beautiful day, all the villagers gathered in a field. They wore beautiful dresses and made delicious food.

Everybody was having good times! They were singing, laughing and, of course, eating delicious food.

Did everyone go to the party? Unfortunately, there was one old woman still staying at her house. She was too old and weak to go to the party. Her son, her daughter-in-law, and her grandchildren all went to the party. At home, the old woman felt very sad and lonely. She was very hungry too. She tried to find some food in the kitchen, but she was very disappointed. Her daughter-in-law did not cook that day. At the party, the son asked her wife, “Why don’t you take some food from the party and give it to my mom? Ask our son to deliver it.” Then the little boy brought the food to her grandmother. The old woman was so happy. But her happiness turned into sadness when she saw the food was not in a good condition. It seemed that someone had eaten the food. She just got little rice and fish bones.

The old woman was very sad. She thought bad things about her son. The old woman did not know that it was her grandson who had eaten the food on the way from the party to the house. She cursed her son. Then, a terrible thing happened. There was a great earthquake! Thunders struck the village.

And heavy rains started to fall. All the villagers were so scared. They wanted to save themselves.

They tried to find shelters. Slowly, the field turned into a lake. The lake was getting bigger and bigger, and finally the whole village turned into a big lake. People then named the lake Laut Tawar.

The Legend Of Banyuwangi

Once upon a time, there was a local ruler named King Sulahkromo. The king had a Prime Minister named Raden Sidopekso. The Prime Minister had a wife named Sri Tanjung. She was so beautiful that the king wanted her to be his wife.

One day, the King sent his Prime Minister to a long mission. While the Prime Minister was away, the King tried to get Sri Tanjung. However he failed. He was very angry. Thus, when Sidopekso went back, the King told him that his wife was unfaithful to him. The Prime Minister was very angry with his wife. Sri Tanjung said that it was not true. However, Sidopekso said that he would kill her.

He brought her to the river bank. Before he kill her and threw her into the river, she said that her innocence would be proven. After Sidopekso killed her, he threw her dead body into the dirty river.

The river immediately became clean and began to spread a wonderful fragrance. Sidopekso said,

“Banyu…Wangi… Banyuwangi”. This means “fragrant water”. Banyuwangi was born from the proof of noble and sacred love.

MATERI AJAR

(6)

Simple Past Verbal dan Nominal

Simple Past Verbal adalah kalimat Simple Past Tense yang didalam kalimat tersebut terdapat kata kerja bentuk ke-2 (Verb 2).

Adapun formula/ rumus untuk kalimat Simple Past Verbal adalah sebagai

berikut: Subject + Verb 2 + Object/ Complement Contohnya:

I ate an apple yesterday.

Kalimat diatas termasuk kalimat Simple Past Verbal karena memiliki kata kerja, yaitu: ate (verb 2 dari eat)

Simple Past Nominal merupakan kalimat Simple Past Tense yang didalamnya tidak terdapat kata kerja.

Yang terdapat didalam kalimat yang dimaksud adalah tobe Simple Past Tense, yaitu was atau were.

Adapun formula/ rumus untuk kalimat Simple Past Nominal adalah sebagai berikut:

Subject + was/were + Object/ Complement Contohnya:

I was very sleepy last night.

Kalimat diatas termasuk kalimat Simple Past Nominal karena tidak memiliki kata kerja, didalamnya ada kata sifat (adjective), yaitu: sleepy

(7)

Lampiran 2

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Satuan Pendidikan : SMK Islam Manba’ul Ulum Alokasi Waktu : 10 menit

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Jumlah Soal : 2 (Dua)

Kurikulum : 2013 Revisi

Penyusun : Muhammad Sukron

No.

Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar

Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Tes

Nomor Soal

(8)

1.

2.

READING

READING

COMPREHENSION

3.8 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait legenda rakyat, sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.

4.8. Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan teks naratif, lisan dan tulis sederhana terkait legenda rakyat.

X/ Genap Narrative

Text

Narrative Text

1. Peserta didik mampu membandingkan unsur kebahasaan berupa kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense dari dua teks naratif sederhana lokal terkait legenda rakyat 2. Peserta didik mampu

mengkategorikan unsur kebahasaan (Simple Past Tense verbal dan nominal) dari dua teks naratif sederhana lokal terkait legenda rakyat

3. Peserta didik mampu mengoperasikan konsep pengetahuan tentang kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense dalam menyusun dan membuat kalimat simple past tense dari suatu teks naratif sederhana terkait legenda rakyat

Essay

Isian Tabel

Essay

1

2

3

(9)

Indikator : 3.8.1 s.d. 3.8.2 4.8.1

The Legend of Rawa Pening

Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.

Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him; “Please remember, if there is a flood you must save yourself. Use this lesung; as a boat!”

The little boy was happy and thanked the old woman.He continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. “Can I try?” asked the little boy.

The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.

Suddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the lesung, as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.

The Legend Of Prambanan Temple

Once, there was a beautiful Javanese princess whose name was Rara Jonggrang. Rara Jonggrang whose beauty was very famous in the land was the daughter of Prabu Baka, and evil king.

One day, a handsome young man with super natural power named Bandung Bondowoso defeated and killed Prabu Baka. On seeing Princess Rara Jonggrang’s beauty, Bandung Bondowoso fell in love with her and wanted to marry her.

Meanwhile, Princess Rara jonggrang felt sad due to her death father. She did not want to marry Bandung because he had killed her father. But she was also afraid of Bandung. So to refuse politely, she made a condition. “I will marry you but you have to build one thousand temples in one night as a wedding gift” requested Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso agreed with the condition. Helped by the spirit of the demons, Bandung Bondowoso started building the temples. Approaching midnight, the work would nearly be done. Rara Jonggrang knew and thought, “What shall I do?

Answer the following questions based on the two texts below!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelompok : _ _

Anggota : 1.

2. 3. 4. 5.

Kelas : X (Sepuluh)

Alokasi Waktu : 10 Menit

(10)

Bandung Bondowoso is smarter than I thought. I would lose against Bandung.”

Suddenly she got an idea. She woke up all the women in the palace and ordered them to make the noisy sounds of grinding rice so that the rooster thought that it had already been dawn. Bandung Bondowoso got frustrated because he failed completing one, the thousandth temple.

The Princess has deceived me!” Following his anger, he cursed Roro Jonggrang, “You have been cheated. Now, the thousandth temple is you!”

At once, the Princess turned into a statue. knowing this, Bandung Bondowoso regretted and he went away into a farm land. From then, people called the temple, Prambanan Temple, and the Princess statue, Rara Jonggrang statue.

Questions:

1. Identify and compare Verbal dan Nominal Sentences of Simple Past Tense from the two texts above!

2. Categorize verbal and nominal sentences of Simple Past Tense from the two texts above!

Text 1 Text 2

N I L A I :

(11)

INSTRUMEN PENILAIAN

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

3.8.1 Membandingkan unsur kebahasaan berupa kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense dari dua teks naratif sederhana lokal terkait legenda rakyat

3.8.2 Mengkategorikan unsur kebahasaan (Simple Past Tense verbal dan nominal) dari dua teks naratif sederhana lokal terkait legenda rakyat

Written

Essay/Isian Tabel

LKPD:

1.

2.

Analyze and compare simple past tense of verbal and nominal sentences from the two texts above!

Categorize simple past tense of verbal and nominal sentences of the two texts above!

4.8.1 Mengoperasikan konsep pengetahuan tentang kalimat verbal dan nominal Simple Past Tense dalam menyusun dan membuat kalimat simple past tense dari suatu teks naratif sederhana terkait legenda rakyat

Written

Essay

LKPD:

3. Write a sentence using the following words!

a. Studied b. Diligent c. Spoke d. Clever

1. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS JJ TJ DS

1 ... 75 75 50 75 275 68,75 C

2 …….. ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan:

• KS : Kerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggung Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik 75 = Baik

(12)

50 = Cukup 25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian

diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian:

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250 62,50 C 2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

(13)

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1 Mau menerima pendapat

teman. 100

450 90,00 SB 2 Memberikan solusi terhadap

permasalahan. 100

3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

(14)

Rubrik Penilaian Soal Uraian

Lembar Kerja Peserta Didik

Soal 1 Skor

Jawaban Benar >7 10

Jawaban Benar 6 9

Jawaban Benar 5 8

Jawaban Benar 4 7

Jawaban Benar 3 6

Jawaban Benar 2 5

Jawaban Benar 1 4

Tidak menjawab/ Benar 0 0

Soal 2 Skor

Isian Tabel Lengkap dan 10 Benar Semuanya

Isian Tabel 7-8

8

Isian Tabel 5-6 7

Isian Tabel 3-4 6

Isian Tabel 2 5

Isian Tabel 1 4

Tidak menjawab/ Kosong 0

Soal 3 Skor

Jawaban Benar >7 10

Jawaban Benar 6 9

Jawaban Benar 5 8

Jawaban Benar 4 7

Jawaban Benar 3 6

Jawaban Benar 2 5

Jawaban Benar 1 4

Tidak menjawab/ Benar 0 0

(15)

Skor Perolehan

Nilai Siswa = x 100

Skor Maksimal

Referensi

Dokumen terkait

Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu : mengaplikasikan pekerjaan penyusunan peraturan zonasi berdasarkan ketentuan, prosedur serta SOP

Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan bagi pergurua n tinggi tersebut adalah jantung yang

Disajikan teks peserta didik membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks naratif tulis terkait legenda rakyat pendek dan sederhana.

Melalui sebuah contoh, peserta didik mampu menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks deskriptive sesuai konteks penggunanya secara tepat..

• Lalu, untuk memutuskan tujuan apa yang ingin diraih, kita harus memulainya dengan memperjelas nilai-nilai hidup, yaitu sesuatu dalam hidup yang benar-benar paling bermakna bagi

Melalui pengamatan presentasi powerpoint serta diskusi dan kerja kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan laporan sederhana

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin menjawab pertanyaan dari guru tentang “The Bloody Battle of Arya Jipang and Sutawijaya”. Apabila siswa tersebut bisa

Menyatakan bahwa dengan berat 5 liter nira tebu off grade dan berat ragi 1 gr yang digunakan pada waktu fermentasi hari ke 1 sudah di ketahui kadar etanol, hal ini