• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|274 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR

Bambang Irawan , Widia Wati Dosen STIKes Bustanul Ulum Langsa-Aceh

Mahasiswa STIKes Bustanul Ulum Langsa-Aceh

ABSTRAK

Komunikasi terapeutik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien adalah kualitas pelayanan dan perilaku caring perawat. Seorang petugas kesehatan harus memiliki perilaku caring dalam pelayanannya terhadap pasien, karena hubungan antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien merupakan faktor yang mempengaruhi proses kepuasan dan kesembuhan pasien tersebut. Desain penelitian ini akan menggunakan jenis analytic yang bersifat cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur selama 3 bulan terakhir sebanyak 1.563 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 diambil menggunakan teknik accidental sampling. hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara komunikasi terapeutik petugas kesehatan dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Zubir Mahmud dengan .p-value (Fisher’s Exact Test) 0,000 (p<0,05). Ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Zubir Mahmud dengan .p-value (Continuty Correction Test) 0,000 (p<0,05) dan Tidak ada hubungan antara perilaku caring petugas kesehatan dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Zubir Mahmud dengan .p-value (Continuity Correction) 0,662 (p>0,05).

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Kualitas Pelayanan, Perilaku Caring Dan Kepuasan Pasien

ABSTRACT

Therapeutic communication is one of the factors that can affect patient satisfaction. Several other factors that can affect patient satisfaction are the quality of service and caring behavior of nurses. A health worker must have caring behavior in his service to patients, because the relationship between health care providers and patients is a factor that affects the process of satisfaction and recovery of the patient. The design of this study will use the type of analytic which is cross sectional. The population in this study were all patients in the Inpatient Room of Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Hospital, East Aceh Regency for the last 3 months as many as 1,563 people. The sample in this study amounted to 94 taken using accidental sampling technique. The results showed that there was a relationship between the therapeutic communication of health workers and patient satisfaction in RSUD dr. Zubir Mahmud with .p-value (Fisher's Exact Test) 0.000 (p<0.05). There is a relationship between service quality and patient satisfaction

(2)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|275 in RSUD dr. Zubir Mahmud with .p-value (Continuty Correction Test) 0.000 (p<0.05) and there is no relationship between caring behavior of health workers with patient satisfaction in RSUD dr. Zubir Mahmud with .p-value (Continuity Correction) 0.662 (p>0.05)

Keywords : Therapeutic Communication, Service Quality, Caring Behavior And Patient Satisfaction

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit (Yessi, 2017).

Menurut The Natinal Institute Occupasional Safety and Health (NIOSH) menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan rumah sakit atau kesehatan membutuhkan sumber daya professional terutama perawat, hasil survei yang dilakukan Internasional Council of Nursing (ICN) menunjukkan bahwa jumlah perawat di Dunia mencapat 55-60%

dari seluruh petugas kesehatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2017), terdapat 50,9%

petugas kesehatan di Rumah Sakit merupakan perawat (Kemenkes RI, 2018).

Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk menciptakan hubungan antara perawat dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnnya, Komunikasi

terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berhubungan dengan pasien untuk meningkatkan rasa saling percaya, dan apabila tidak diterapkan akan menganggu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidak puasan pasien (Setiawati, 2019).

Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang ada di Kabupaten Aceh Timur, rumah sakit ini memiliki visi yaitu menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat. Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak menggunakan standar kebijaksanaan mutu, manajemen mutu, sistem mutu, pengendalian mutu, dan jaminan mutu rumah sakit. Meskipun demikian, dengan memiliki standar mutu belum sepenuhnya tercapai dan sesuai dengan harapan pasien yang telihat dari angka kepuasan pasien yang belum mencapai standar dimana standar pelayanan minimal Rumah Sakit untuk kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap adalah ≥ 90%, sementara itu pencapaian Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak pada tahun 2019 untuk Ruang Rawat Inap adalah 81,25%

bahkan menurun pada tahun 2020 menjadi 78,25%.

Jumlah pasien rawat inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak pada tahun 2020 adalah 6.258 pasien. Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan pada

(3)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|276 bulan Februari 2021 dengan

melakukan wawancara mengenai kepuasan pasien terhadap 10 orang pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, didapatkan hasil ditemukan sebanyak 6 orang (60%) mengatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan seperti komunikasi yang disampaikan oleh perawat kepada pasien sangat baik dalam kesembuhan pasien, kualitas pelayanan yang diberikan baik dari prasarana dan akses sarana sangat puas dan sebanyak 4 orang (40%) mengatakan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan meliputi tidak ada komunikasi yang baik antara perawat dan pasien dalam kesembuhan pasien, kurangnya prasarana yang mendukung dan tidak adanya informasi yang disampaikan perawat terhadap masalah kesehatannya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

. Metode

Jenis penelitian ini adalah analytic yang bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur selama 3 bulan terakhir sebanyak 1.563 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 diambil menggunakan teknik accidental sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.

Hasil

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur

No Kepuasan Pasien Frekuensi (f)

Persentase (%) 1

2

Puas

Tidak Puas

42 52

44,7 55,3

Jumlah 94 100

Hasil penelitian bahwa dari94 responden mayoritas tidak

puas sebanyak 52 responden (55,3%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Komunikasi Terapeutik Petugas di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur

No Komunikasi Terapeutik Frekuensi (f)

Persentase (%) 1

2

Baik

Kurang Baik

50 44

53,2 46,8

Jumlah 94 100

(4)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|xii Hasil penelitian bahwa dari

94 responden mayoritas memiliki mengatakan bahwa pertugas

kesehatan baik dalam memberikan komunikasi terapeutik sebanyak 50

responden (53,2%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur No Kualitas Pelayanan Frekuensi

(f)

Persentase (%) 1

2

Baik Tidak Baik

30 64

31,9 68,1

Jumlah 94 100

Hasil penelitian adalah dari 94 responden mayoritas mendapatkan kualitas pelayanan

yang kurang baik sebanyak 64 responden (68,1%).

.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Petugas di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur No Perilaku Caring Frekuensi

(f)

Persentase (%) 1

2

Caring

Kurang Caring

40 54

42,6 57,4

Jumlah 94 100

Hasil penelitian mengenai perilaku caring petugas kesehatan menunjukkan bahwa dari 94

responden mayoritas mendapatkan perilaku kurang caring yang kurang sebanyak 54 responden (57,4%).

Tabel 5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

No Komunikasi Terapeutik

Kepuasan Pasien

p- Value Puas Tidak Puas Jumlah

f % f % f %

1 2

Baik

Kurang Baik

39 3

78 6,8

11 41

22 93,2

50 44

100

100 0,000

Jumlah 42 52 94

No Kualitas Pelayanan

Kepuasan Pasien

p- Value Puas Tidak Puas Jumlah

f % f % f %

1 2

Baik

Kurang Baik

22 20

73,3 31,2

8 44

26,7 68,8

30 64

100

100 0,000

Jumlah 42 52 94

No Perilaku Caring Kepuasan Pasien

Puas Tidak Puas Jumlah p-

(5)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|xiii

f % f % f % Value

1 2

Caring

Kurang Caring

34 8

85 14,8

6 46

15 85,2

40 54

100

100 0,000

Jumlah 42 52 94

Hasil uji statistic Chi–

Square (Continuity Correction) pada derajat kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh nilai p Value = 0,000 (p<0,05) yang berarti Ho ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik, kualitas pelayanan dan perilaku caring dengan kepuasan pasien rawat inap.

Pembahasan Kepuasan Pasien

Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan wawancara kepada 94 pasien rawat inap di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak menunjukkan bahwa dari 94 responden mayoritas tidak puas sebanyak 52 responden (55,3%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadeak (2016), mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap tehadap pelayanan di Rumah Sakit Tentara Binjai yang menyimpulkan bahwa sebagian besar pasien puas terhadap pekayanan kesehatan yang diberikan.

Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam menilai mutu pelayanan di rumah sakit. Kepuasan yang tinggi akan menunjukkan keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu mempengaruhi pasien dalam hal menerima perawatan. Pasien akan cenderung mematuhi nasihat, setia

dan taat terhadap rencana perawatan yang telah disepakati (Hidayat 2019).

Peneliti mengasumsikan bahwa sebagian pasien puas terhadap pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak hal ini dikarenakan petugas sudah melakukan pelayanan yang baik, sehingga pasien sebagian besar merasa puas dengan pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut yang disebabkan karena kecepatan pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Namun masih terdapat beberapa responden yang merasa tidak puas hal tersebut disebabkan oleh pelayanan diberikan kurang ramah pada pasien sehingga membuat pasien merasa tidak puas.

Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Kepuasan Pasien

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan komunikasi terapuetik yang baik mayoritas puas sebanyak 39 responden (78%) sedangkan responden yang mendapatkan komunikasi terapuetik yang kurang baik mayoritas tidak puas sebanyak 41 responden (93,2%). Hasil uji statistic Chi–Square (Continuity Correction) pada derajat

(6)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|279 kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh

nilai p Value = 0,000 (p<0,05) yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapuetik dengan kepuasan pasien rawat inap.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Musrin dkk (2021) diperoleh 41 (78%) perawat menggunakan komunikasi terapeutik dengan baik, sedangkan jumlah perawat yang tidak baik sebanyak 22%, sedangkan untuk pelayanan perawat diperoleh 41 responden (78%) yang menilai baik terhadap pelayanan perawat dalam hal berkomunikasi dan 22%

yang kurang baik.

Komunikasi terapeutik ini sendiri memegang peranan penting dalam membantu pasien memecahkan masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk terapi sehingga komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik, pasien akan merasa puas ketika kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasaan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya (Rorie dkk, 2018).

Peneliti berasumsi bahwa ada keterkaitan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dimana komunikasi yang baik dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam hal pengobatan dan perawatan penyakitnya, serta mempunyai peranan yang cukup besar bagi kepuasan pasien yang berobat dan dirawat, sebaliknya komunikasi yang tidak baik akan mengurangi

kepuasan pasien. Penggunaan komunikasi terapeutik merupakan media dalam mengembangkan hubungan antara perawat dan pasien.

Perawat yang berkomunikasi dengan sikap tidak bersahabat dan cara berkomunikasi yang tidak baik menyebabkan ketidakpuasan pada pasien, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan pasien menafsirkan pesan verbal dan non verbal yang disampaikan perawat.

Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan kualitas pelayanan yang baik mayoritas puas sebanyak 22 responden (73,3%) sedangkan responden yang mendapatkan kualitas pelayanan yang kurang baik mayoritas tidak puas sebanyak 44 responden (68,8%). Hasil uji statistic Chi–Square (Continuity Correction) pada derajat kepercayaan 95%

(α=0,05) diperoleh nilai p Value = 0,000 (p<0,05) yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat inap.

Melihat banyaknya dimensi atau karakteristik yang harus dipenuhi dalam memberikan layanan kepada pengguna diharapkan tidak menjadi alasan bagi penyedia layanan berputus asa dalam mengimplementasikan TQS /Total Quality Service (Pelayanan Mutu Terpadu) dalam lembaga atau oragnisasi dimana kita sebagai pihak pemberi layanan. Justru seharusnya yang terjadi adalah sebaliknya, dimensi-dimensi

(7)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|280 kualitas layanan tersebut diatas

memotivasikan kita untuk senanatiasa meningkatkan layanan kepada pasien.

Peneliti mengasumsikan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan dengan baik akan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan begitu pula sebaliknya, dalam penelitian ini ditemukan sebagian besar pasien yang mengatakan bahwa kualitas pelayanan yang kurang baik merasa tidak puas sedangkan pasien dengan kualitas pelayanan yang baik merasa puas sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin meningkakan kepuasan pasien.

Hubungan Perilaku Caring Petugas dengan Kepuasan Pasien

Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa responden yang mendapatkan perilaku caring mayoritas puas sebanyak 34 responden (85%) sedangkan responden yang kurang mendapatkan perilaku caring mayoritas tidak puas sebanyak 46 responden (85,2%).

Hasil uji statistic Chi–Square (Continuity Correction) pada derajat kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh nilai p Value = 0,000 (p<0,05) yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku caring dengan kepuasan pasien rawat inap.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Waskiyah (2019), bahwa perilaku perawat merupakan hal penting dalam kualitas pelayanan.

Hal ini tampak bahwa 88% pasien mengharapkan pelayanan yang baik,

sopan, ramah dan bersahabat, peka terhadap pasien, berkomunikasi secara efektif dan mampu menanggapi keluhan pasien secara profesional.

Perilaku Caring yang diharapkan dalam keperawatan merupakan perilaku yang didasari oleh beberapa aspek diantaranya : (1) human altruistic (mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan), (2) faith- hope (menanamkan kepercayaan- harapan), (3) sensitivity (mengembangkan kepekaan diri sendiri dan orang lain), (4) helping- trust (hubungan saling percaya dan saling membantu), (5) ekspresi perasaan yang positif dan negatif, (6) pemecahan masalah yang sistematis (7) proses belajar mengajar interpersonal, (8) lingkungan yang mendukung (9) pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dan (10) exsistential phenomenological (Dwidiyanti, 2018).

Peneliti mengasumsikan bahwa perilaku caring yang diberikan oleh petugas kesehatan akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menghasilkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan, hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana responden yang mendapatkan perilaku caring dari petugas dan yang mendapatkan perilaku kurang caring dari petugas lebih dominan yang merasa puas, hal ini dikarenakan pasien mengharapkan kualitas pelayanan yang terbaik yang diberikan di rumah sakit tersebut dengan memperhatikan perilaku caring dan non caring dari petugas kesehatan.

(8)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|281 Kesimpulan

1. Ada hubungan antara komunikasi terapeutik petugas kesehatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur dengan p-Value 0,000 (p<0,05).

2. Ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur dengan p-Value 0,000 (p<0,05).

3. Ada hubungan antara perilaku caring petugas kesehatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur dengan p-Value 0,000 (P<0,05).

Saran

1. Intitusi Pendidikan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber perpustakaan dan bahan masukan dalam proses penerapan dalam menganalisis suatu masalah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas.

2. Institusi Pelayanan Kesehatan, khususnya untuk petugas

kesehatan agar membuat evaluasi mutu serta kinerja secara berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga meningkatkan kepuasan pasien dalam memperoleh pelayanan dalam ruang rawat inap.

Selanjutnya bagi pihak rumah sakit melakukan pemantauan dan monitoring kepada petugas kesehatan agar meningkatkan kinerja sehingga akan meningkatkan kepuasan pasien di waktu yang akan datang.

3. Bagi Profesi Administrasi Rumah Sakit, diharapkan administrasi rumah sakit mampu memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan ilmu

pengetahuan dalam

pengembangan penelitian guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk peneliti dalam melakukan penelitian yang sama mengenai kepuasan pasien dengan mengunakan variabel serta analisa data yang berbeda di masa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Astutik. (2018). Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan.

Nursing Current Vol. 5 No.

2.

Dwidiyanti, (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Harapan Bunda. Jurnal Keperawatan. Vol 3 No 2.

Hamid. (2019). Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Pleret Bantul

(9)

Jurnal Edukes, Vol.4, No.2, September 2021|282 Yogyakarta : Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Hidayat. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Imbalo. (2016). Jaminan Mutu Layanan kesehatan: Dasar- Dasar Pengertian

Purnamasari, (2019). Standar Pelayanan Di Rumah Sakit.

Jakarta. Artikel Kesehatan Medistra

Rizal. (2017). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dan Kinerja Petugas Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di BP Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin.

Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Rorie. (2014). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Irina A RSUP Prof. DR. R. D.

Kandou Manado. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Setiawan. (2019). Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat, Jakarta: Sagung Seto.

Setiawati. (2019). Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Selemba Medika.

Sheldon. (2018). Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Grafindo Persada.

Triwibowo. (2017). Perizinan dan Akreditasi Rumah Sakit.

Yogyakarta: Nuha Medika

Wahyuni, (2018). Hubungan Antara Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Yang Diberikan . Vol. 6 (3). ISSN 3561-3251.

Waskiyah, (2019). Hubungan Antara Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Yang Diberikan.

Jurnal Kesmas. Vol 4, No 4.

Yessi. (2017). Hubungan antara Persepsi Pasien Atas Layanan Keperawatan Terhadap Minat Beli Ulang Layanan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap RS Humoris Tanggerang Tahun 2003, Depok: Pasca Sarjana FKM Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Effect of Strand Length on Oriented Strand Board Quality made from Tali Bamboo (Gigantochloa apus Kurz).. Under

 Demonstrate that the gaps model is a useful framework for understanding service quality in an organization..  Demonstrate that the most critical service quality gap to close is

Pada akhirnya program aplikasi modul interactive fisika dasar 3 ini akan diaplikasikan pada web universitas gunadarma untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan belajar

Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Klaten Tahun Anggaran

Judul laporan akhir ini adalah Penerapan Sistem E-Correspondence pada Unit SPRM (Strategic Planning &amp; Risk Management) PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih. Tujuan dari studi

NV location index route index rotation index position index number of route number of ritation in route r number of positions in the ritation r, x location in route r, rotation,

In this “She Dwelt among the Untrodden Ways” poem by William Wordsworth, the writer found some words that has symbol meaning of words which are related with this study.. The

Unsur/strata yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: unsur bunyi, unsur arti (satuan arti), unsur objek, unsur dunia, dan unsur