29 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih yaitu di Waroeng Steak and Shake Cabang Jl.
Soekarno Hatta No. 14 Malang.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian asosiatif atau sebab akibat (kausal). Menurut Sugiyono (2018) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2018). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Waroeng Steak and Shake.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Sedangkan untuk menentukan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus Ferdinand (2014), dimana:
Jumlah sampel = Jumlah indikator x (5 sampai 10)
n = 28 x 5
n = 140
Maka berdasarkan dari perhitungan di atas, untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 140 responden.
Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sudah pernah menikmati makan di tempat (dine in) Waroeng Steak and Shake saat pandemi COVID-19 dan akan mengunjungi kembali dilain
waktu.
b. Berusia 18 tahun sampai 50 tahun, dikarenakan pada usia sekian merupakan usia produktif untuk responden dalam penelitan ini.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non-probability Sampling dengan cara teknik Accidental Sampling. Teknik Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2018).
Sumber data diperoleh dengan cara menyebar kuisioner. Maka peneliti akan mengambil responden dari konsumen Waroeng Steak and Shake yang ditemui secara kebetulan/ insidental hendak melakukan
pembelian makanan di tempat (dine in) pada Waroeng Steak and Shake Cabang Jl. Soekarno Hatta. Jika konsumen dirasa memenuhi karakteristik responden yang dibutuhkan, maka konsumen akan diberikan kuisioner yang berisikan beberapa pernyataan.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh menggunakan kuisioner.
Apabila responden yang mengisi kuisioner sesuai dengan karakteristik responden, maka responden dapat digunakan sebagai sumber data.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator Label
Halal (X1)
Label halal adalah sebuah jaminan keamanan bagi umat muslim untuk dapat mengkonsumsi suatu produk.
Aziz dan Vui dalam Waskito (2015)
Label halal
merupakan jaminan bahwa makanan Waroeng Steak and Shake aman untuk dikonsumsi konsumen.
1) Keamanan (Safety).
2) Nilai Keagamaan (Religious Value).
3) Kesehatan (Health).
4) Kekhususan (Exclusivity).
Seth et al dalam Anggraeni (2016)
Kualitas Layanan (X2)
Kualitas layanan adalah ukuran tingkat ketepatan layanan yang diberikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Tjiptono dalam Bahar dan Sjahruddin (2017)
Kualitas layanan adalah hasil dari penilaian konsumen terhadap evaluasi keseluruhan kualitas layanan yang telah dirasakan pada Waroeng Steak and Shake.
a. Tangibles (Bukti Fisik)
b. Reliablity (Keandalan)
1) Tata ruang restoran sesuai dengan protokol COVID- 19.
2) Memiliki ruangan yang bersih.
3) Memiliki suasana ruangan yang nyaman.
4) Karyawan menggunakan seragam khas restoran dan masker.
1)Makanan yang diterima sesuai dengan yang dipesan.
c. Responsiveness (Daya
Tanggap)
d. Emphaty (Perhatian)
e. Assurance (Jaminan)
Parasuraman et al. (1990)
2) Makanan selalu dalam kondisi panas
3) Makanan yang dipesan selalu tersedia.
4) Rasa makanan dari waktu ke waktu tidak pernah berubah.
1)Cepat melayani pelanggan.
2)Kesiapan dalam merespon pelanggan.
3)Cekatan dalam membantu pelanggan.
4)Cepat dalam menanggapi keluhan pelanggan.
1)Memberikan perhatian secara penuh.
2)Mampu berkomunikasi dengan baik.
3)Mampu memahami keinginan.
4)Tidak membeda – bedakan
pelanggan.
1)Memiliki pengetahuan tentang menu.
2)Kualitas makanan terjaga dengan baik.
3)Bersikap sopan dan santun pada pelanggan.
4)Bersikap ramah pada pelanggan.
Minat Beli Ulang
(Y)
Minat beli ulang merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk setelah konsumen melakukan pembelian
Tindakan konsumen untuk membeli kembali makanan di Waroeng Steak and Shake di waktu yang akan datang.
1) Kebutuhan akan produk
2) Berkeinginan melakukan pembelian ulang di masa depan.
Ferdinand (2014)
terhadap suatu produk atau jasa.
Hicks et al. (2005)
3) Menjadikan produk sebagai pilihan utama.
4) Mencari informasi terbaru.
Hutchinson et al.
(2009)
E. Jenis Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan sumber data primer. Menurut Sugiyono (2018) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari objek yang diteliti dan hasil jawaban responden melalui kuisioner yang telah diberikan kepada responden yaitu konsumen pada Waroeng Steak and Shake Cabang Jl. Soekarno Hatta No. 14 Malang.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018).
Dikarenakan dalam penelitian ini digunakan teknik accidental sampling, maka peneliti akan menunggu di Waroeng Steak and Shake Cabang Jl.
Soekarno Hatta No. 14 Malang. Peneliti akan menghampiri konsumen yang telah melakukan pembelian (dine in). Beberapa pertanyaan akan diberikan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa konsumen yang diberi kuisioner sesuai dengan karakteristik responden dalam penelitian ini. Jika dirasa konsumen memenuhi karakteristik responden yang dibutuhkan, maka konsumen akan diberikan kuisioner yang berisikan beberapa pernyataan untuk
mengukur seberapa besar pengaruh label halal (X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap minat beli ulang (Y).
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut (Sugiyono, 2018), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert akan digunakan untuk mengukur setiap pertanyaan pada tiap indikator dalam variabel.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan skor 1 sampai dengan 4 dikarenakan untuk menghindari jawaban responden yang bersifat netral atau ragu – ragu. Hal ini mengacu pada pendapat Hadi dalam Hertanto (2017) yang berpendapat bahwa jawaban netral dapat menumbulkan (central tendency effect) bagi responden yang ragu terhadap jawaban yang hendak dipilih (setuju
atau tidak setuju), sehingga dapat mengurangi banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari pada responden. Berdasarkan pendapat tersebut, maka tingkatan netral dalam skala likert yang digunakan dalam penelitian ini dihilangkan untuk menghindari responden yang ragu. Pada tabel berikut akan dijelaskan mengenai skala likert yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.2 Skala Likert
No. Keterangan Skor
1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Setuju (S) 3
4 Sangat Setuju (SS) 4
Sumber: Sugiyono, 2018
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya agar data yang dikumpulkan dapat bermanfaat atau dapat dikatakan optimal, maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Nilai Indeks
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis tanggapan responden tentang pengaruh Label Halal dan Kualitas Layanan terhadap Minat Beli Ulang pada Waroeng Steak and Shake Cabang Jl. Soekarno Hatta No. 14 Malang. Menurut Sugiyono
(2018) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam penelitian ini digunakan digunakan analisis indeks.
Untuk mendapatkan deskripsi dari jawaban responden terhadap masing – masing variabel, maka akan dinilai berdasarkan pada nilai skor rata – rata (indeks) yang dikategorikan ke dalam rentang skor berdasarkan perhitungan metode tiga kotak (Three-box Method).
Metode tiga kotak (Three-box Method) adalah analisis yang membagi jawaban responden menjadi 3 kriteria rendah, sedang, dan tinggi
(Ferdinand, 2014a). Untuk menentukan batas atas dan batas bawah pada metode tiga kotak (Three-box Method) akan dijelaskan pada rumus berikut:
Batas atas rentang skor : (%F*4)/4 = (150*4)/4 = 140 Batas bawah rentang skor : (%F*1)/4 = (150*1)/4 = 35
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa angka indeks yang dihasilkan adalah 35 – 150 dengan rentang sebesar 105.
Maka 105 akan dibagi menjadi 3 bagian, sehingga menghasilkan rentang untuk masing – masing bagian sebesar 35. Berikut pada tabel 3.3 akan dijelaskan masing – masing rentang.
Tabel 3.3
Kriteria Interpretasi Angka Indeks
No. Nilai Indeks Interpretasi
1. 35,00 – 70,00 Rendah
2. 70,01 – 105,00 Sedang
3. 105,01 – 140,00 Tinggi
Sumber : Ferdinand, 2014
Berdasarkan tabel di atas, nilai indeks akan digunakan untuk memberikan gambaran deskripsi mengenai persepsi responden rehadap variabel yang diteliti. Maka nilai indeks akan dibagi kedalam 3 kategori antara lain rendah (35,00 – 70,00), sedang (70,01 – 105,00), dan tinggi (105,01 – 140,00).
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (setuju), dan 4 (sangat
setuju). Maka untuk mengetahui nilai indeks dari setiap variabel yang diteliti akan digunakan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 = {(%𝐹1𝑥1) + (%𝐹2𝑥2) + (%𝐹3𝑥3) + (%𝐹4𝑥4)}/4 Keterangan:
F1 : Frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F2 : Frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F3 : Frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : Frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
2. Uji Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Untuk memperoleh data yang valid dan reliabel, maka penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitaas dilakukan untuk menjamin bahwa instrumen tersebut akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 26.
Menurut Sugiyono (2018) data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Selain itu, suatu
data dapat dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.
Berikut penjelasan mengenai uji validitas dan reliabilitas:
a. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya pada kuesioner. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun kriteria – kriteria pengambilan keputusan yang digunakan pada uji validitas adalah jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka indikator dinyatakan valid. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka indikator dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab yang berkaitan dengan daftar pertanyaan, dimensi dari suatu alat variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Menurut Ferdinand (2014), uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif sama, apabila dilakukan pengukuran kembali pada suatu subjek yang sama. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis formula Cronbach Alpha dengan bantuan komputer yang rumusnya sebagai berikut:
𝑟𝑖 = [ 𝑘
𝑘 − 1] [1 −∑𝛿𝑖 𝛿𝑡]
Dimana :
ri = Reliabilitas instrumen k = Jumlah item pertanyaan
𝛿𝑖 = Jumlah varian responden untuk item i 𝛿𝑡 = Jumlah varian skor total
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat diketahui nilai suatu instrumen apakah reliabel atau tidak. Nilai suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60. Akan tetapi jika memiliki nilai Cronbach Alpha ≤
0,60, maka nilai suatu instrumen tidak dapat dikatakan reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang diperlukan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh tepat atau tidak. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 26. Berikut akan dijelaskan empat asumsi yang digunakan
dalam penelitian ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi yang normal atau tidak, sebab data yang baik adalah data yang prndistribusiannya normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ferdinand, 2014a). Pengujian normalitas dalam penelitian histogram. Dengan melihat histogram dari residualnya, maka dapat diketahui bahwa data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah antar variabel independen pada model regresi ditemukan adanya korelasi. Sebab model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada korelasi sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independennya (Priyatno, 2014) Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besaran dari nilai Tolerance dan VIF.
Jika nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. Tapi jika sebaliknya nilai Tolerance kurang dari 0,1 dan VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas. Jika terjadi multikolinearitas antar variabel independen, maka uji regresi tidak dapat dilanjutkan. Sebaliknya jika tidak terjadi multikolinearitas, maka uji regresi dapat dilanjutkan.
c. Uji Linearitas
Linearitas merupakan salah satu asumsi atau syarat yang harus dipenuhi. Linearitas yaitu sifat hubungan yang linear antar
variabel, dapat diartikan bahwa setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya. Jadi tujuan uji linearitas yaitu untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang linear secara signifikan atau tidak. Hubungan antar variabel dapat dikatakan lienar ketika nilai signifikansi kurang dari 0,5. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih dari 0,5, maka hubungan antar masing – masing variabel independen (X) dengan dependen (Y) dapat dikatakan tidak linear.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018). Varian dikatakan homoskedastisitas jika dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, tapi jika berbeda dikatakan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu terjadi homoskedastisitas dengan mengujinya menggunakan Uji Glejser.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka terjadi heteroskedatisitas. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data. Uji hipotesis dilakukan ketika data sudah memenuhi prasyarat analisis. Uji hipotesis dalam penelitian ini
akan dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 26..Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji hipotesis antara lain
sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda. Yang dimaksud regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara label halal (X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap minat beli ulang (Y) pada konsumen Waroeng Steak and Shake. Berikut akan dijabarkan persamaan umum yang digunakan dalam regresi linier berganda:
Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana:
Y = Variabel terikat (dependen) a = Nilai konstanta
b (1,2) = Nilai koefisien regresi X (1,2) = Variabel bebas (independen) b. Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), jadi uji T digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali (2018),dasar pengambilan keputusannya adalah menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu jika nilai signifikansi < 0.05, maka
secara parsial label halal dan kualitas layanan berpengaruh terhadap minat beli ulang. Sedangkan jika nilai signifikansi > 0.05, maka secara parsial label halal dan kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang.
c. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah varabel bebas secara bersama – sama dapat berpengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk menguji pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dalam penelitian ini, nilai signifikansi akan dibandingkan tingkat signifikansi 0,05.
Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (sig. < α), maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Namun apabila nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi (sig. > α) berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
d. Uji Dominan
Menurut Ghozali (2018), uji dominan digunakan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji variabel dominan ditentukan dengan melihat nilai koefisien beta yang terbesar.