STT]DI
KOMPARASI
PRESTASI
BELAJAR BIOLOGI ANTARA METODE
RESITASI
DENGAI\I
MODT'L DAN METODE
CERAI\,IAH
PADA
St]B KONSEP
REPRODT'KSI
TT}MBT]IIAI{ DAN PEMENCARANIYYA
DWr OETOMO, SUMANTO,
PURWANIT
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas MaretDiterima: 16 Desember 2004. Disetujui 17 Januari 2005
Absbact
T'lu goal of this research wds to compare the recitation method using the module and tallutive method. Those two metlnds were applied on the course on the topics of plant reproduction and its dispersal,
This was the experbnental research which held in SMA N 2 Sukoharjo. Documentation and test method were used in this research which was sampled clustered and randombally. The data obtain was then analyzed
by t test.
The conclusion was that the recitation method was better than tallative mcttod, That conclusion based on the sntistical data observed (t*,
>
tuh = 3, 66 > 1, 66 at thc significance level of 5Vo).Key words: Biology natural science leaming achieveruent, module recitation method, and taltutive method. BIOEDUKASI
Volume 2, Nomor
I
Halaman L7-
19PEI\DAHI]LUAIY
Satah satu usaha pembangunan dalam bidang pendidikan adalatl meningkatkan mutu
pendidikan dasar sampai pendidikan
tingg.
Pendidikan
berkualitasaddah
pendidikan yang menghasilkan lulusan yang dapat menjadipelopor pembahanran
dan
penrbahan. Oleh karenaitu
perlu ditingkatkanjumlah
peserta didik yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut tidalclepas
dari
bagaimana siswa mengalami proses belajar.Metode mengajar merup4kan cara yang digunakan
olch
guru
dalam
rnengajarkan inateri pelajaran dengan memusatkan perhatianpada situasi belajar
untuk
mcncapoi tujuan (Sudjana,2000
;
Margono, 199E). Mctodoyang
baik
adalahmptodc
yang
monunftltkcalctifan
siswa
bcrpikir
dan
bcrtindak berdikari danlreatif.
Mctodc rcsitasi yang dilcngkapi rnodul merupakan
salah satu
metodeyang
dapat mengalctifkan siswa pada saat pro$es belajarmengajar berlangsung,
karena
metodeini
menuntutsiswa
untuk
selalu
belaju
dan mengevaluasi tugas-tugas yang diberikan oleh guru (Roestiyah,1992). Metode tersebut dapat menghasilkan luaranproduk
proses belajar yang lebih baik dibandingkan metode ceramahISSN: 1693-265X
Februari
2OO5secara klasikal (Sumanti dan Johar Permana, 2001).
Metode resitasi sesuai diterapkan dalam
kuritulum yang
diterapkan
dewasa
ini
(Kurilailum
berbasis kompetcnsi).
DalamKurilulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)strategi
bejajar
individual-personal lebih diutamakan (Mulyasa, 2W3).METODE
PENELITIAN
Metode penelitian
yang
digunakandalam
penelitian
ini
adalah
metode eksperimen. Subyek penelitiandiambil
daripopulasi tertentu dikelompokkan menjadi 2
kelompok
yary
diasumrikansaof,
ddaurscmua
soll
yang
berbedahanya
mctodc mengajamya.Scbelum mcmberikan pcrlakuan, kcdua
kclompok penelitian
diuji
kcseimbangan kemampuan awalnya.Data
yang digunakanunfik
uji
kesoimbanganyaitu hasil
tes midsemester sebelumnya.
Pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan lfiusus yaitupengajaran
dengan metode
resitasi menggunakanmodul,
sedang&an kelompokBIOEDUKASI
Vol.2,
No. 1, hal. 17 - 19Pada akhir elsperimen, kedua kelornpok tersebut diukur dengan alat ulnrr yang sarna yaitu soal tes prestasi belajar biologi pada sub
konsep
reprodulsi
pada
tumbuhan
dan pemencaxannya.Hasil
pengulnran
yang diperoleh dianalisa dan dibandingkan dengan tabeluji
statistik yang digunakan.Populasi dalam penelitian
ini
adalatr keseluruhansiswa kelas
tr
SMU
Negeri Sukoharjo kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2003I
20A4.Sa:npel pada penelitian
ini
adalah dua kelas yang diarnbil dari tujuh kelas yang ada.Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan
cluster rardom
sampling
(acak).Dengan
teknik
id
setiap kelompok
daxipopulasi mendapat kesempatan
yang
sanuuntuk diambil sebagai sampel.
Dari
populasi yang ada yaitu 7 kelas diambil 2 kelas dengancara
undian, kemudiandiuji
keseimbangan kemampuan awalnya. Dari dua kelas tersebut satu kelas sebagai kelompok etsperimen dan kelasyang
lain
sebagai kelompok kontrol.Jumlah
siswa
dalam
kelas yang
menjadi subyek penelitian ada73 siswa.HASIL
DANPEMBAIIASAN
Seluruh
sampelyang diambil
untukpenelitian
ini
berasaldad
populasi
yang terdistribusi normal sehingga hasil penelitianini
dapat
digeneralisaikanpada
populasi. Sampel berasal dari populasi yang homogen, sehingga kemampuan awal dari kedua sampel tersebut dianggap sarna.Dari
pengujian hipotesis
diketatrui bahwa Ho ditolalq hal ini menunjrrkkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara duametode
mengajar
yaitu
metode
resitasi menggunakanmodul
dan
metode ceramah.Dari
uji
pihak kanan tun s>
ttoa berarti Hoditolak
Hal
ini
rnenunjt'kkan bahwa metoderesitasi
menggunakanmodul
lebih
baikdibandingkan dengan metode
ceramah, khususnya pada rnateri pelajaran sub konsep reproduksi tumbuhan dan pemencarannya. Halini
didulamg dengan adanyanilai
rata-rata yang berbeda tryata yaitunilai
ruta-rata untukkelompok
eksperirnen
7,23 dan
uatuk kelompok kontrol6,43.Dengan metodb ceramah siswa hanyo aktif mendengarkan penjelasan lisan dari guru dengan sesekali mencatat pokok-pokok yang
penting.
Dalam
pengajaran dengan metodeceramah dapat disertai dengan demonstrasi, diskusi tanya
jawab
maupun dengan mediagambar.
Namun demikian
masih
terdapatbeberapa kelemahan
pada
metode
ini
diantaranya adalah:1. Pengetahuan siswa
kurang
luas
karena hanya tergantung pada inforrnasi dari guru.2.
Pengetahuan siswa sifatnya hanya teoritis, sehingga dalam penerapandi
lapangan siswa menjadi lurang paham.3. Siswa
kurang
termotivasiuntuk
terus belajar karena dalam proses belajar kurang ada tantangan.4.
Dalam
metode
ini
siswa
dianggap mempunyaidaya
tangkapyang
salna, padatral setiap individu mernpunyai daya serap yang berbeda terhadap suatu materi pelajaran.5. Siswa kurang
bebas
berlreasi
dalam penentuan model belaj ar.Dalam
pengajaran
dengan
metode resitasi menggunakan modul, siswa lebih aktif datam belajar karena siswa mela*ukan sendiri proses penemuan di lapangan dengan ditunum oleh modul yang sudatr disediakan oleh guru. Dalarn kurikulum yangbaru
siswa dituntutuntuk memiliki kompetensi atau kemampuan yang
lebih, tidak
hanya pengetatruan secarateoritis
tetapi
juga
pengetatruan secaraaplikatif. Dengan pengamatan langsung siswa dapat merasakan pengalailurn penerapan serta teori secara lebih mendalam.
Dalam pengajaran
ini
selanjuhya dapat disikapi dengan pengajaran mandiridi
rumah sehingga penggunaan waktudi
sekolah dapatlebih
optimaluntuk
materi yanglain
yang lebih rumit pembelajarannya.Dalam
pengajaran
dengan
metode resitasi menggunakanmodul
secara umum mempunyai kelebihan sebagai berikut :l.
Siswa lebih termotivasi untukbelajr
lebih lanjut.2.
Siswa belajar sesuai dengan kemampuan sendiri dan siswa bebas rnenenfirkan cara belaj ar sesuai dengan keinginanoya.3.
Guru lebih mudah.nrengetahui siswa yangmemerlukan bantuan secara
tfiusus
dan bantuan yang diberikan akan lebih mudah dipahami oleh siswa.4.
Siswa dapat
mengetatrui komarnpuansendiri
secaf,a langsungdan
berulang-ulang.5.
Penggunaan waktudi
sekolah akan lebih efektif.19
6.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat menerapkanhasil
kreasi cara belajarnya sehinggalebih
mudah dalam memahami suatu informasi.Dari
pembahasan diatas, Pada keduakelompok
sampel mempunyai kemampuanawal yang
sama,materi
yang disampaikan sarna dan tes prestasi yang digunakan jugasama. Setelatr
mendapatperlakuan
yang berbeda yaitu cara mengajtunya menghasilkanprestasi
yang
berbeda.Dengan
demikian perbedaanini
secara nyata disebabkan olehadanya penerapan metode mengajar yang berbeda.
KE.sIMPI.]LAI{
Kesimpulan
yang
diPeroleh
dala:npenelitian menunjutkan
batrwa
prestasi belajarbiologi
siswa dengan metode resitasi menggunakan modul berbeda dengan prestasi belajar biologi siswa metode ceramah. Metode resitasi menggunakan modul diketatrui lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek
PT Rineka Cipta. Jakaxta.Budiyono.
1998.
Metodologi
Penelitian Pengajaran Matematika. LJNS Press. Surakarta.Wijaya.
1988. Upaya Pembatranran DalamPendidikan
dan
Pengajaran
CVRemaj a Rosdakarya. Bandung.
Departemen Pendidikah
dan
Kebudayaan. 1989. Karnus Besar Batrasa Indonesia. Balai fustaka. Jakarta.1994. Garis
-
Garis Besar ProgamPengaj aran (GBPP) Biologi. Direktorat
Jendral
Pendidikan
Dasar
dan MenengahHaxtini. 2002.
Eksperimentasi PengajaranKimia
dengan
Modul
SebagaiPelengkap
Pengajaran TerprogrartTipe
Cabang
Tiga
Pada
Pokok Batrasan PerhitunganKimia
SiswaKelas
tr
Cawu
I
SMU Batik
2 Surakarta Tatrun Pelajaran 200L12002.Skripsi.
Surakarta:FKIP
Uiversitas Sebelas MaretDWI OETOMO,
dlk-
Studi Komparasi Prestasi BelajarMargono.
1998. StrategiBelajar
MengajarBulu
I
Pengantar SBM. UNS Press. Surakarta.Mudoffir.
1990. Teknologi Instrulsional. PT Remaj a RosdakarYa. Bandung.Mulyasa.
2W3.
Kuri}ulum
Berbasis Kompetensi.CV
Remaja Rosdakarya. Bandung.Muntasir,
S.
1985. Pengajaran Terprogram. CV Rajawali hess lakartaSumantri,
M.
dan
Johar
Permana. 2001.Strategi
Belajar
Mengajar.
CVMaulana. Bandung.
Sudjana,
N.
1995. Penilaian Proses BelajarMengajar.
CV
Remaja Rosdakarya. Bandung..t996. CBSA Dalam
hosesBelajar
Mengajar.
Sinar
bant Aglesindo. Bandung..2000.
CBSA
Dalam
hosesBelajar
Mengajar.
Sinar
baru Aglesindo. Bandung.Pratiwi. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Purwoto.
1998. Stategi
Pembelajaran Matematika. LJNS Press. Surakarta.Purwoto.
2003. Stategi
Pembelajaran Matematika. IJNS Press. Surakarta RoestiyatrN. K.
1991. Srategi
BelajarMengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta.
1992.
Strategi
Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta. Rooijakkers. 1991. Mengajar Dengan Sukses:Petunjuk
Untuk
Merencanakan dan Menyanrpaikan Pengajaran. Grasindo. fakarta,Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempenganrhinya.
PT
Rineka Cipta. Iakarta.Sudjana. L996. Metode
Statistik
Tarsito. Bandung.2W2
Dasar-dasar.
Evaluasi psndidikan.@disi
Revisi). PT Bumi Aksara. Jakarta.